Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

BIOKIMIA
Teknik Pengambilan Darah
Oleh :
Kelompok 8
Kelas D

Muhammad Marsa Rizqulloh 200110180018


Muhammad Fajar 200110180138
Fathur Fahmil 200110180204
Khansa Nurul Salsabilah 200110180270

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena

rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Teknik Pengambilan Sampel Darah Pada Hewan Ternak ” dengan tepat waktu.

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu

penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini membahas bagaimana teknik pengambilan sampel darah pada

ternak kambing/domba, sapi/kerbau, kelinci, dan ayam. Dalam penulisan makalah

ini, masih terdapat kesalahan yang dibuat oleh penulis. Maka dari itu, penulis

mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak menutupi diri dari segala saran dan

kritik dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Sumedang, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari proses normal dalam

tubuh ternak dengan penekanan kepada proses atau fungsi organ tubuh.

Sedangkan menurut Lovita Adriani, dkk, fisiologi ternak adalah ilmu yang

mempelajari fungsi tubuh secara lengkap dan fungsi semua bagian-bagiannya

(sel, jaringan dan organ), termasuk biofisika dan biokimia dalam tubuh.

Sesuai dengan pengertian tentang fisiologi ternak, yaitu mempelajari

proses normal dalam tubuh ternak dengan penekanan kepada proses atau fungsi

organ tubuh, salah satu praktikum yang dilakukan pada mata kuliah praktikum

fisiologi ternak adalah teknik pengambilan sampel darah pada hewan ternak.

Pengambilan sampel darah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut, sehingga

peternak dapat mengidentifikasi apakah ternak tersebut mengalami suatu

penyakit atau tidak serta apa penyakit yang diderita ternaknya. Teknik

pengambilan sampel darah harus dipelajari agar proses pengambilan sampel

darah dapat dilakukan secara baik dan benar tanpa menyakiti hewan ternak.
Pada praktikum teknik pengambilan sampel darah pada ternak akan

diketahui bagaimana teknik pengambilan sampel darah domba/kambing,

teknik pengambilan sampel darah sapi/kerbau, teknik pengambilan sampel

darah kelinci, dan teknik pengambilan sampel darah ayam.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari dilakukannya praktikum teknik pengambilan

sampel darah pada hewan ternak adalah agar dapat mengambil sampel darah

pada sapi/kerbau, kambing/domba, kelinci, dan ayam

1.3 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019

Waktu : 09.30-11.10 WIB

Tempat : Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran


II

ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan

A. Alat

1) Tabung hisap (Vacum Tube)

Tabung hisap yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Terdapat tiga

macam warna tutup tabung, yaitu :

1. Merah: non heparin (zat anti pembekuan daran)

2. Hijau : antikoagulan (lithium heparin)

3. Ungu : anti koagulan EDTA

Selain disesuaikan dengan kandungan anti koagulannya, hal yang harus

diperhatikan adalah volume dari tabung yang disesuaikan dengan kebutuhan

jumlah sampel darah yang diperlukan. Tabung ini terdiri dari beberapa ukuran

yaitu 5 ml, 7 ml, dan 9 ml dan harus diisi sesuai dengan kapasitas volumenya.

2) Jarum hisap (Multi Drawing Needle)

Jarum hisap berfungsi untuk menghisap sampel darah yang akan diambil.

Jarum hisap tersedia dalam berbagai macam ukuran yang disesuaikan dengan

jenis ternak yang akan diambil sampelnya, yaitu sebagai berikut:

1. No 14 sd 18 : untuk ternak sapi dan kerbau

2. No 21 sd 25 : untuk ternak kelinci

3. No 21 : untuk ternak ayam

4. No 14 - 16 : untuk ternak domba atau kambing


3) Standard tube holder

Sebagai tempat multi drawing needle dan vacum tube.

4) Spuit

Pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan.

5) Cooling box

Berfungsi untuk menyimpan sampel darah pada suhu tertentu yang

konsisten.

B. Bahan

1) Alkohol

Sebagai desinfektan

2) Kapas

2.2 Prosedur Kerja

A. Teknik Pengambilan Sampel Darah Domba/Kambing

1. Menyiapkan ternak dalam kondisi berbaring/berdiri

2. Pemegang menahan kepala hewan ke satu sisi untuk menegangkan kulit

diatas vena

3. Dengan menggunakan ibu jari, menekan vena dipangkal leher (vena

jugularis) sehingga vena yang menggembung dan mengempis akan tampak

jelas

4. Membersihkan daerah sekitar yang akan ditusuk dengan kapas yang

dibasahi alkohol. Menusukkan jarum dibagian vena jugularis. Jarum yang

digunakan adalah jarum no. 14-16

5. Menampung darah dengan vacuum tube sesuai dengan kebutuhan


B. Teknik Pengambilan Sampel Darah Kelinci

1. Menyiapkan ternak pada kotak kekang

2. Menahan kepala hewan

3. Membersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi

alkohol

4. Mengambil darah dengan cara menusukkan jarum di vena lateralis atau di

atas telinga. Jarum yang digunakan adalah jarum no. 21-25

5. Menampung darah menggunakan vacuum tube sesuai kebutuhan

C. Teknik Pengambilan Sampel Darah Ayam

1. Menyiapkan ternak dalam posisi berbaring sambil dipegang

2. Menahan kepala ayam ke satu sisi, dan membuka sayap

3. Membersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi

alkohol

4. Mengambil darah dengan cara menusukkan jarum di vena pectoralis yang

terletak di bawah sayap. Jarum yang digunakan adalah jarum no. 21

5. Menampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan

D. Teknik Pengambilan Sampel Darah Sapi

1. Memastikan hewan direstrain dengan baik dengan menggunakan kandang

jepit.

2. Menahan kepala hewan ke satu sisi agar kulit di atas vena menegang

3. Menekan vena di pangkal leher dengan ibu jari agar vena yang

menggembung dan mengempis terlihat jelas

4. Membersihkan daerah sekitar yang akan ditusuk dengan kapas yang telah

dibasahi alkohol
5. Menusukkan jarum di bagian vena jugularis. Jarum yang digunakan adalah

jarum no.14-18

6. Menampung darah dengan vacuum tube sesuai kebutuhan


III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Gambar Keterangan

Teknik pengambilan darah di vena


jugularis pada sapi

Teknik pengambilan darah di vena

jugularis pada kambing

Teknik pengambilan darah melalui vena

pectoralis pada ayam

Teknik pengambilan darah melalui vena

auricularis pada kelinci

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan


3.2 Pembahasan

Tujuan pengambilan darah ternak adalah untuk mengetahui tingkat kadar

suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. Sehingga, ternak

tersebut dapat diidentifikasi kondisi tubuhnya apakah terdapat penyakit atau

tidak serta dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita hewan tersebut.

Teknik serta prosedur pengambilan sampel darah pada berbagai jenis

ternak hampir sama. Perbedaannya terdapat pada ukuran jarum yang digunakan

serta posisi vena tempat menusukkan jarum untuk mengambil sampel darah.

Posisi ternak yang akan diambil sampel darahnya harus dalam posisi

yang nyaman dan kondisi ternak tenang. Hal ini akan mempermudah dalam

pengambilan sampel darah dan lebih meminimalisir rasa sakit pada ternak.

Pada ternak dengan tubuh kecil, ternak dapat diposisikan hanya dengan

dipegang oleh praktikan pada bagian tertentu, sedangkan ternak berukuran

besar yang susah untuk diposisikan dapat menggunakan penjepit atau

kerangka.

Hal yang pertama kali dilakukan adalah mencari titik pada tubuh ternak

yang banyak mempunyai pembuluh darah sehingga akan mempermudah dalam

pengambilan darah. Bagian tersebut sebelumnya perlu dibersihkan dengan

alkohol agar terhindar dari bakteri. Proses ini disebut sterilisasi. Selain untuk

sterilisasi, pembersihan dengan alkohol dapat meminimalisir terjadinya infeksi

pada ternak setelah dilakukan pengambilan sampel darah.

Jarum merupakan alat suntik untuk mengambil sampel. Jarum memiliki

berbagai ukuran yang penggunaannya disesuaikan dengan ternak yang akan

diambil sampel darahnya. Biasanya, semakin besar ukuran ternak, nomor


jarum yang dipakai akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil

ukuran ternak, nomor jarum yang dipakai akan semakin besar.

Bagian jarum yang runcing berada di bawah (posisi jarum menengadah

ke atas) sehingga fungsinya berjalan dengan baik yaitu untuk menngambil

darah agar terhisap oleh vacuum tube. Usahakan ujung jarum masuk atau

tertutupi sehingga darah akan mudah masuk pada jarum tersebut. Alat suntik

disuntikkan berlawanan arah dengan pembuluh darah dan dimasukkan dengan

lurus tidak keluar dari pembuluh darah.

Pada saat jarum suntik telah masuk ke dalam pembuluh darah ternak,

usahakan jangan menggerakan alat suntik karena bisa merobek pembuluh

darah pada ternak dan terjadi pembengkakan. Hal ini dapat membahayakan

ternak dan mengganggu kesehatan ternak

Berikut adalah beberapa tempat untuk mengambil sampel darah pada

ternak.

1. Vena Jugularis, terletak pada bagian ventrolateral leher. Tempat ini

biasanya dilakukan pada hewan sapi, kuda, domba, kambing, dan babi.

Prosedur pengambilan darah:

1) Rambut disekitar ventral leher dicukur bila perlu

2) Pemuluh darah dibendung pada 1/3 distal leher

3) Setelah darah terbendung, darah tersebut diusap dengan kapas yang

dibasahi alcohol, tujuannya adalah untuk desinfeksi

4) Jarum suntuk steril ditusukkan dengan sudut 30o kearah atas pada

pembuluh darah dengan lubang jarum meghadap keatas

5) Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang

dibutuhkan
6) Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam

pembuluh darah

7) Untuk hewan babi ukuran kecil sampai dengan sedang, hewan

direbahkan dengan posisi tulang belakang dibawah, moncong babi

ditekan secara perlahan, lalu dioleskan alcohol setelah itu jarum

dimasukkan dengan sudut kemiringan 30o

2. Vena Cephalica Antribrachii Anterior, pembuluh darah ini terletak pada

bagian distal anterior kaki depan. Bisa dilakukan pada hewan anjing, kucing,

ruminansia kecil (domba dan kambing yang berukuran kecil, jika ternak

tersebut direbahkan).

Prosedur pengambilan darah:

1) Rambut disekitar pembuluh darah dicukur bila perlu

2) Pembuluh darah dibendung pada bagian siku

3) Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang

dibasahi alcohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.

4) Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 30o kearah atas pada

pembuluh darah maka spuit ditarik sedikit dan dimasukkan dengan

arah pembuluh darah, untuk mengidentifikasi terisap atau tidaknya

darah ada baiknya sebelum diberikan sedikit udara (dengan menarik

sedikit spuit) sebelum menusuk. (Alfinus, 2012)

3. Vena Saphena Magna, pembuluh darah ini terletak pada daerah lateral kaki

belakang dan menyilang dengan arah cranioventral pada sekitar tendo

Achilles. Bisa dilakukan pada hewan anjing dan kucing

Prosedur pengambilang darah :

1) Rambut disekitar pembuluh darah dicukur bila perlu


2) Pembuluh darah dibendung pada bagian siku

3) Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang

dibasahi alcohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.

4) Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 30o kearah atas pada

pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.

5) Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang

dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke

dalam pembuluh darah maka spuit ditarik sedikit dan dimasukan

dengan arah pembuluh darah, untuk mengidentifikasi terisap atau

tidaknya darah ada baiknya sebelum diberikan sedikit udara (dengan

menarik sedikit spuit) sebelum menusuk (Alfinus, 2012)

4. Vena Femoralis, pembuluh darah ini terletak pada daerah proksimomedial

kaki belakang.

Prosedur pengambilan darah:

1) Rambut disekitar pembuluh darah dicukur bila perlu

2) Pembuluh darah dibendung pada bagian siku

3) Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang

dibasahi alcohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.

4) Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 30o kearah atas pada

pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.

5) Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang

dibutuhkan

6) Jika darah tertutup, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh

darah (Alfinus, 2012)


5. Vena coccygeal, pembuluh darah ini terletak pada daerah ventral tulang ekor

ke 2 atau 3, ini biasanya dilakukan pada ternak sapi di mana pada lokasi

pengambilan darah di pembuluh darah jugularis mengalami kesulitan

misalnya terlalu tebalnya gelambir.

Prosedur pengambilan darah:

1) Hewan sebaiknya direstain baik dengan menggunakan kandang jepit

2) Angkat keatas ekor sapi

3) Lalu raba tulang ekor pertama (pada pangkal ekor) lalu kedua

4) Oleskan alcohol 70% sebagai desinfektan

5) Pada tengah tulang ekor terdapat celah, lalu jarum dimasukkan

kedalamnya dan disusul dengan tabung venoject steril (Alfinus, 2012)

6. Vena Auricularis, pengambilan darah ini biasanya dilakukan pada hewan

yang memiliki pembuluh darah yang besar di telinga, biasanya pada hewan

kelinci dan babi.

Prosedur pengambilan darah kelinci:

1) Siapkan kelinci pada kotak kekang

2) Praktikan menahan kepala kelinci

3) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi

alkohol

4) Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena lateralis yang

berada di atas telinga

5) Tampung darah menggunakan vacum tube sesuai dengan kebutuhan

6) Vena pada dareha ini sangat tipis sehingga mudah terjadi hematom

(pendarahan). (Alfinus, 2012)


7. Vena Pectoralis, pengambilan sampel darah pada ayam dilakukan pada

vena pectoralis. Pembuluh darah ini terletak pada bagian bawah sayap ayam

Prosedur pengambilan sampel darah pada ayam:

1) Siapkan ayam dalam posisi berbaring sambil dipegang

2) Praktikan menahan kepala yam ke satu sisi dan membuka sayap

3) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi

alcohol

4) Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena pectoralis yang

berada di bawah sayap

5) Sebaiknya pengambilan secara intramuscular, agar bila terjadi

hematoma darah tidak keluar.

6) Tampung darah menggunakan vacum tube atau spuit sesuai

kebutuhan (Alfinus, 2012)


V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa pengambilan sampel darah

dilakukan pada pembuluh vena. Pada domba/kambing dan sapi/kerbau

pengambilang sampel darah dilakukan pada vena juguralis di leher atau pada

vena ventralis di pangkal ekor. Pada kelinci dilakukan pada vena auricularis

yaitu pada bagian telinga, dan pada ayam dilakukan pada vena pectoralis

dibawah sayap. Prosedur pengambilan darah pada ternak sama berdasarkan

SOP yang telah ditetapkan dan dengan menggunakan jarum suntik sesuai

dengan ukurannya pada masing-masing ternak.


DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Lovita, dkk. 2010. Fisiologi Ternak. Bandung: Widya Padjajaran.


LAMPIRAN

Pembagian Tugas
NPM Nama Tugas
200110180018 Muhammad Marsa Hasil pengamatan, Bab
Rizqulloh II alat, bahan, prosedur
kerja, bab III hasil
pengamatan
200110180138 Muhammad Fajar Bab V kesimpulan
200110180270 Khansa Nurul Salsabilah Cover, kata pengantar,
Bab I Pendahuluan,
editing
200110180300 Fathur Fahmil Bab III Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai