Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK LABORATORIUM PARASITOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMBILAH DARAH DAN PEMERIKSAAN ULAS DARAH

PADA AYAM

Dosen Pengampu :

Dony Chrismanto, drh., M.Si

Disusun oleh :

Ahmad Ali Fauzan (012221019)

PROGRAM STUDI PARAMEDIK VETERINER

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SEMESTER GASAL 2022/2023


PENDAHULUAN

Deskripsi
Peternakan unggas khususnya ayam merupakan komoditi ternak yang cukup tinggi
populasinya dan sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di
Indonesia. Kebutuhan akan hasil produksi dari ayam sangat tinggi karena konsumsi
masyarakat yang mayoritas mengkonsumsi hasil produksi ayam seperti telur maupun daging.

Pada umumnya peternakan ayam di Indonesia menggunakan sistem kandang terbuka


yang merupakan salah satu penyebab terjadinya Leucocytozoonosis yang disebabkan
L.caulleryi yang merupakan spesies patogen pada ayam dan juga Haemoproteus columbae.
Leukositozoonosis merupakan penyakit protozoa yang menyerang darah ternak unggas, yang
disebabkan oleh parasit Leucocytozoon sp. Spesies Leucocytozoon yang menyerang ayam.
Penyakit ini menimbulkan kerugian yang sangat tinggi, pada unggas muda menyebabkan
kematian yang tiba-tiba. Dan untuk Haemoproteosis juga dapat terjadi pada hampir semua
jenis unggas dan terlebih lagi jika host berasal dari alam liar dikarenakan potensi host kontak
dengan vektor sangat tinggi sebab buruknya sanitasi pada habitat yang dapat dilihat dari
akumulasi feses pada sarang dan tidak adanya campur tangan manusia untuk mengendalikan
vektor penyebab Haemoproteus. Dan yang sering terjadi pada ayam yaitu Haemproteus
Columbae.

Pada pemeriksaan kali ini akan dilakukan pengambilan darah pada ayam petelur dan
dibuat sediaan apusan darah. Pemeriksaan ulasan darah ini bertujuan untuk mengidentifikasi
keberadaan parasit Leucocytozoon sp dan Haemproteus Columbae pada ayam dan melihat
bentukan dari kedua parasit tersebut.

Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pemeriksaan kali ini adalah
1. Memahami prinsip dan melatih keterampilan dalam pengambilan darah ayam.
2. Melatih keterampilan membuat apusan darah diatas kaca benda.
3. Mengamati sediaan apusan darah dan membedakan bentukan Leucocytozoon sp dan
Haemproteus Columbae.

Manfaat
Manfaat dari pemeriksaan ini adalah memahami prinsip-prinsip setiap prosedur
pemriksaan seperti handling pada ayam, pengambilan darah pada ayam, pembuatan sediaan
ulas darah dan pengamatan sediaan ulas darah pada mikroskop.
PROSEDUR KERJA

Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :

- Alat :
1. Pipet Pasteur
2. Objek Glass dan Cover Glass
3. Tabung EDTA
4. Mikroskop
5. Kapas Alkohol
6. Spuit 1 cc
7. Pipet Tetes
8. Jas Lab, Masker, Handglove
- Bahan :
1. Ayam

Langkah-Langkah :

Pemeriksaan yang dilakukan pada praktikum pemeriksaan fisik pada sapi dan ayam,
yaitu :

• Pengambilan darah pada ayam


1. Handling ayam dengan baik dan benar yaitu tangan kiri memegang kaki ayam
dan tangan kanan memegang bagian sayap ayam.
2. Dengan kapas beralkohol, swab daerah sayap sehingga vena branchialis terlihat
jelas (cabut bulunya terlebih dahulu agar memudahkan dalam pengambilan
darah pada ayam).
3. Tusukan spuit 1 cc dibawah tendon pronator muskulus kemudian arahkan
jarum ke vena branchialis lalu tusukan ke vena branchialisnya (jarumnya harus
menghadap ke atas).
4. Ketika sudah mulai terlihat darah pada ujung spuit, tarik piston perlahan-lahan
sehingga darah masuk ke spuit + 0,5 – 1 ml.
5. Jika volume darah sudah cukup, cabut spuit perlahan sambil ibu jari menekan
vena branchialis dan tutup jarumnya.
6. Masukkan ke dalam tabung EDTA yang tutupnya berwarna ungu.
• Pembuatan ulas darah pada ayam

1. Diteteskan sedikit darah pada salah satu ujung objek glass.


2. Ditelakkan objek glass yang baru di depan tetesan darah, posisikan dengan
membentuk sudut 30’ – 40’.
3. Ditarik ke belakang kaca benda kedua sehingga menempel pada tetesan darah.
4. Dibiarkan darah menyebar ke tepi kaca benda lalu dorong kaca benda ke depan
dengan kecepatan yang stabil hingga membentuk apusan tipis, rata dan
membentuk seperti lidah.

• Pengamatan sediaan ulas darah pada mikroskop dengan perbesaran 40x, 100x,
400x
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

Pembahasan
Pada pemeriksaan kemarin, telah dilakukan pengambilan darah pada ayam dan
pembuatan ulas darah. Kedua hal ini merupakan yang paling utama dalam pengamatan suatu
penyakit pada hewan terutama pemeriksaan darah. Teknik yang digunakan harus dilakukan
dengan benar dan secara hati-hati. Pada pengambilan darah ayam kemarin sulit dilakukan
karena pembuluh darah ayam sangat kecil dan mudah bergerak sehingga pembuluh darah ayam
menjadi hematoma atau pembengkakan pada pembuluh darah, hal ini terjadi ketika salah
memasukkan jarum dan melepas jarum secara tiba-tiba saat pengambilan darah.
Pada pembuatan ulas darah juga harus dilakukan secara hati-hati agar mendapat ulasan
yang baik, ulasan yang baik adalah ulasan yang ujung tebal dan jika sudah menjauh menjadi
tipis. Dan ulasan darah juga tidak boleh terdapat bitik-bintik ruang kosong sehingga sebelum
pembuatan ulas darah harus dibersihkan terlebih dahulu agar terbebas dari debu, minyak, lemak
dan membuat preparat ulasan darah menjadi bersih atau halus tanpa adanya bintik-bintik.
Parasit darah yang penting pada unggas adalah anggota dari filum Apicomplexa yaitu
genus Haemoproteus, Leucocytozoon dan Plasmodium. Plasmodium sp. merupakan penyebab
penyakit plasmodiosis atau malaria. Penyakit tersebut dapat menyerang berbagai jenis hewan
baik mamalia maupun unggas. Dalam hal ini nyamuk yang berperan sebagai vektor biologis
penyebaran penyakit Plasmodiosis (Salut, Almet and Winarso, 2019). Kemudian ada
Leucocytozoonosis, penyakit ini juga menyerang pada unggas terutama ayam dan vektor
penyebaran Leucocytozoonosis yaitu Culicoides sp. dapat ditemukan area perkandangan tepat
di bawah kandang yang terdapat banyak kotoran ternak. Berdasarkan pengamatan terhadap
faktor penyebab yang berpengaruh terhadap terjadinya Leucocytozoonosis bahwa sistem
perkandangan dan sanitasi serta lokasi peternakan merupakan faktor utama terhadap
penyebaran penyakit (Arifiandani et al., 2019).
Haemoproteus sp. adalah protozoa yang hidup intraseluler sebagai parasit dalam sel darah
merah burung, kura-kura dan kadal. Infeksi dengan kebanyakan Haemoproteus sp. tidak
menghasilkan tanda-tanda klinis yang signifikan. Ciri-ciri sel darah yang terinfeksi akan
muncul granula yang berada di sekitar inti sel darah merah. Haemoproteus sp. ditularkan oleh
serangga penghisap darah termasuk nyamuk spesies Culicoides dan lalat Hippobosca sp (Salut,
Almet and Winarso, 2019).

PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pemeriksaan parasit darah pada ayam dapat disimpulkan
bahwa :

1. Pembuatan apusan darah ini menggunakan metode apus/ smear/ oles.


2. Berdasarkan foto dari hasil pengamatan dengan metode natif diketahui bahwa preparat
secara fisik cukup baik, bersih, dan warnanya jelas.
3. Dapat terlihat bentukan seperti Haemoproteus columbae tetapi agak mirip dengan
Plasmodium sp, bentukan parasitnya rancu karena kemugkinan tidak ada pewarnaan
DAFTAR PUSTAKA

Arifiandani, M. et al. (2019) ‘Deteksi Protozoa Darah yang Menginfeksi Ayam Ras Pedaging
di Peternakan desa Tanjung Gunung, Kabupaten Jombang’, Journal of Parasite
Science, 3(1), p. 5.
Salut, E.P., Almet, J. and Winarso, A. (2019) ‘Identifikasi parasit darah pada Ayam Buras di
Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang’, Jurnal veteriner nusantara, 2(1), pp. 34–40.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai