Anda di halaman 1dari 10

Pengobaan Islami

Prof.Dr. Nurfina Aznam, SU.,Apt

Pengobatan Daun Sungkai untuk


mengobati demam, batuk, flu.

Lisza
Niarisessa
NPM 2008055009
Daun Sungkai (Paronema canescens Jack)

a. Tanaman Liar
b. Mudah di dapatkan, mudah di budi dayakan
c. Bernilai Ekonomis
d. Memiliki banyak manfaat dalam pengobatan, antara lain :
 Demam
 Batuk
 Flu
 Malaria
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Akhir – akhir ini digunakan pada pasien covid 19
Pengobatan Common Cold & Common Flu

Resep Orang Tua Turun Temurun

•Dilakukan dengan cara mengeringkan terlebih dahulu daun su


ngkai, hingga kira – kira sudah tidak mengandung air.
•Rebus Daun hingga air mendidih. Air rebusan dicampurkan d
engan air biasa dan digunakan untuk mandi.
•Pada anak – anak menurut orang tua sebaiknya digunakan s
aat matahari belum terbit, agar lendir lendir pada hidung dan
tenggorokan bisa keluar.
Meningkatkan imunitas,
Pencegahan dan Pengobatan Pasien Covid 19

Rumus Empiris

Rebus 5-10 lembar daun sungkai yang sudah dikeringkan daam 1 – 1,5 L air
hingga jumlah air mencapai 1 gelas. Warnanya seperti teh.
Diminum saat hangat 2-3x sehari pada pasien covid.
Tempat Tumbuh Tanaman

• Di Kabupaten Bengkulu Utara ada suatu daerah dimana


masyarakatnya adalah dominan beragama Hindu dan masyarakat
Keturunan Bali.
Sebagian warga memelihara Babi di
pekarangan belakang rumah.

Ada beberapa tanaman sungkai juga


tumbuh di sekitar peternakan.
Secara Ilmiah

Pada Tanaman baik menggunakan pupuk


organik yang berasal dari kotoran hewan.
Tetapi...

Apabila Pupuk Organik yang dimaksud adalah berasal dari kotoran Babi.
Sedangkan Babi dan Anjing di jelaskan di dalam Al Quran adalah hal najis.
Secara Syariat Islam

Menurut Imam Nawawi :

“Boleh hukumnya merabuk tanah dengan kotoran binatang yang najis.


Pengarang kitab (Imam Syairazi) berkata dalam bab terkait perkara yang
boleh dijual dan tidak boleh, ‘Sebagian ulama kami (ulama Syafiiyah) ada ya
ng menghukumi boleh tapi makruh.”

Lebih jelas disebutkan dalam kitab Hasyiyah Al-Bujairimi sebagai berikut;

“Boleh hukumnya merabuk tanah dengan kotoran binatang dan menyamak


kulit dengan najis meskipun dengan najis mughalladzah (anjing dan babi) di
sertai makruh pada keduanya.”
Kesimpulan

Pada tanaman yang tumbuh disekitar pekarangan yang terdapat koto


ran hewan najis, maka sifatnya adalah makruh untuk di konsumsi,
sebaiknya di hindari.

Anda mungkin juga menyukai