Definisi
Selulitis preseptal adalah kondisi inflamasi yang mempengaruhi jaringan kelopak mata. Jika
infeksi pada glandula kelopak mata menjadi lebih serius dan melibatkan jaringan di sekitar glandula,
maka timbullah selulitis preseptal. Penyakit ini dapat terbatas pada lokasi septum orbita, yang mana
terdapat barier untuk mencegah penyebarannya ke dalam orbita juga mencegah perkembangan
selulitis orbita.1
Selulitis Preseptal atau periorbital mengacu pada infeksi pada jaringan subkutan anterior
septum orbita. Keadaan ini bukan suatu penyakit orbita namun menjadi pembahasan dikarenakan vena
vena diwajah tidak mempunyai katub dan selulitis preseptal dapat menyebar ke posterior menjadi
selulitis orbita.2
Selulitis preseptal terjadi pada bagian anterior dari septum. Edema kelopak mata, eritema dan
peradangan berat mungkin dapat terjadi, akan tetapi bola mata tidak terlibat dalam proses tersebut.
Oleh karena itu, reaksi pupil, ketajaman penglihatan dan pergerakan bola mata tidak terganggu dan
Epidemiologi
Selulitis preseptal sebagian besar terjadi pada usia muda sekitar 80% kasus didiagnosa pada
individu dibawah usia 10 tahun. Selulitis preseptal pada orang dewasa biasanya dikarenakan trauma
tembus kulit atau dakriosistitis, sedangkan pada anak-anak pada umumnya disebabkan oleh sinusitis.
Preseptal selulitis pada infant dan anak yang berumur dibawah 5 tahun seringkali dihubungkan
dengan bakterimia, septikemia dan meningitis yang disebakan oleh Haemophilus influenza.
Pada penelitian pada 35 anak, selulitis preseptal berhubungan dengan sinusitis pada 17 anak.
Infeksi okular pada 11 anak ( 7 konjungtivitis dan 4 dakriosistitis) dan infeksi luka pada 6 anak.
Sumber infeksi seringkali akibat faktor trauma. Etiologi pada umumnya termasuk luka tusuk,
laserasi kulit atau konjungtiva, infeksi yang berhubungan dengan benda asing, perluasan infeksi dari
kulit sekitar atau sinus dan infeksi dari hordeolum atau furunkel (infeksi folikel rambut). Pada orang
dewasa, biasanya transmisi berasal dari infeksi saluran nafas atas, Dimana mikroba penyebab
tersering yaitu staphylococcuc aureus atau strepcoccus. Jika secara bersamaan terjadi ruam kulit,
patut diduga transmisinya berasal dari virus ( seperti herpes simplek atau herpes zoster). Sebelum
dipergunakannya vaksin influenza pada tahun 1985, haemophilus influenza type B merupakan
.Selulitis preseptal merupakan suatu kondisi peradangan pada kelopak mata yang
menghasilkan peradangan dan pembengkakan pada kulit yang menyebabkan lipatan kelopak mata atas
hilang dan kelopak mata yang bengkak tersebut sangat nyeri bila disentuh. Kondisi ini dapat
Etiologi
Pada dewasa sering kali penyebab preseptal cellulitis adalah karena trauma penetrasi atau
adanya sumber infeksi kutaneus (kalazion yang terinfeksi, kista epidermal), pada anak-anak penyebab
paling sering adalah sinusitis.11 Selulitis preseptal pada anak-anak dan balita kurang dari 5 tahun
sering terjadi berkaitan dengan bakterimia, septisemia, dan meningitis yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae dan kokus gram positif. Pada remaja dan dewasa selulitis preseptal berasal
dari sumber superfisial yaitu inokulasi traumatic, kalazion, atau kista epidermal dan berespon pada
antibiotic oral. Antibiotic dipilih berdasar riwayat, manifestasi klinis, dan pemeriksaan laboratorium.
Staphylococcus aureus merupakan pathogen paling sering pada pasien dengan trauma. 3,11
Preseptal selulitis biasanya merupakan kondisi unilateral yang mungkin disebabkan kondisi-
kondisi seperti:
1. Trauma palpebral, organisme yang paling sering adalah S. aureus, dan S. pyogenes.
A); erysipelas (karena S. pyogenes grup A); atau ruam kulit akibat virus (HSV, HZV).
3. Penyebaran infeksi dari traktus pernafasan atas atau telinga tengah, penyebab yang paling
Manifestasi Klinis
Edema palpebral, eritema, dan inflamasi berat mungkin terjadi. Biasanya melibatkan bola
mata. Reaksi pupil, ketajaman pengelihatan, dan motilitas ocular tidak terganggu. Rasa nyeri pada
Pasien dapat febris atau subfebris, dan pasien dapat mengeluhkan nyeri, konjuntivitis, epifora,
dan kaburnya pandangan. Tanda dari preseptal selulitis adalah eritem dan edema periorbital,
terkadang karena terlalu berat pasien tidak dapat membuka mata secara volunter. 5,12
Gejala yang dapat ditimbulkan adalah palpebral bengkak dan kemerahan yang unilateral dan
3. Skin tenderness
4. Eritema
5. Perabaan hangat
8. Infeksi Hemophilus biasanya non purulent, dengan perubahan warna ungu kebiruan pada
kelopak mata
9. Erysipelas
Pemeriksaan fisik
Selulitis preseptal dan selulitis orbital, keduanya disertai dengan inflamasi palpebera,
sehingga sangatlah penting untuk melakukan pemeriksaan ocular yang lengkap. Harus dicermati
tanda-tanda sistemik, terutama pada anak. Diperiksa adnexa palpebral dan ocular untuk mencari tanda
trauma local. Dapat ditemukan limfadenopati cervical, submandibular, atau preaurikular. Limfa node
Tes pengelihatan dan reaksi pupil, pergerakan bola mata, bila terdapat gangguan dapat
diperkirakan infeksi telah menjalar sampai ke orbita. Bila terdapat RAPD diperkirakan terdapat
kompresi saraf.8
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain: 8
1. Kultur bakteri dari usap nasal dan konjungitva dan spesimen darah
6. Punksi lumbal bila terdapat tanda- tanda keterlibatan meningel dan serebral.
Penatalaksanaan
Manajemen farmakologis dari selulitis preseptal terutama terdiri dari oral, intravena (IV) dan
injeksi antibiotik. Pemilihan jenisnya tergantung dari organisme penyebab. Kebanyakan kasus dapat
ditatalaksana secara adekuat dengan salah satu sintetis penisilinase resisten penisilin atau generasi ke
3 cephalosporin seperti amoxisilin/ klavulanat 500 mg per oral 3 kali sehari ( pada anak-anak 30
mg/Kg BB per hari dibagi dalam 3 dosis), cefaclor 500 mg per oral 3 kali sehari dan erythromycin
500 mg per oral 4 kali sehari. Pada kasus sedang – berat, ceftriaxone intravena atau intramuscular atau
vancomycin mungkin dibutuhkan. Rasa nyeri dapat ditanggulangi dengan kompres dan oral NSAID
seperti ibuprofen 400 mg per oral 4 kali sehari jika diperlukan. 6,9
Pada remaja dan orang dewasa, pemilihan initial antibiotik didasarkan pada riwayat penyakit,
temuan klinis dan hasil awal laboratorium. Tes sensitivitas antibiotik sesegera mungkin sehingga
antibiotik dapat diganti jika dibutuhkan. Staphylococcus aureus adalah penyebab terbanyak pada
pasien dengan preseptal selulitis yang disebabkan oleh trauma. Infeksi ini biasanya memiliki respon
3
yang cepat dengan penicillinase-resistant penicillin seperti methicillin atau ampicillin –sulbactam.
Pada pasien yang lebih tua, proses infeksi menunjukan reaksi yang berbeda. Pasien dapat
tidak memperlihatkan manifestasi tanda-tanda inflamasi yang khas. Peningkatan eritema dan kalor,
terlihat sebagaimana pada pasien yang lebih muda. lebih lanjut, infeksi yang lebih berat mugkin tidak
berhubungan dengan reaksi demam. Jika respon terhadap antibiotik lambat, intervensi bedah untuk
Prognosis
Jika selulitis preseptal diidentifikasi dan diobati sesegera mungkin, prognosisnya untuk
sembuh total tanpa komplikasi sangat tinggi .Morbiditas terjadi dari penyebaran penyakit ke orbita
1. Lee ann, Remington. Clinical Anatomy of Visual System. Second Edition.Elsevier. USA:
2015
3. Skuta GL. Orbital Inflammatory and Infectious Disorders. Orbit, Eyelids and Lacrimal
4. Adam, George, Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. EGC. Jakarta:2001
5. Seal, David. Pleyer Uwe. Ocular Infection. Second edition. Informa health Care. USA : 2007.
Elsevier; 2007.p.116-7.
9. Rhee, Douglas. Ophthalmologic Drug Guide. Second edition. Springer. USA: 2011
10. Kwitko,Geoffrey.Preseptal.cellulitis.http://emedicine.medscape.com/article/1218009-
overview. 2012.
11. Yuriani I. Orbit, eyelids, and lacrimal system. In: Basic and clinical Science Course. Section
12. Bartlett JD, Jaanus SD. Clinical ocular pharmacology. 5 th Ed. Boston: Butterworth-
Heinemann; 2008.p.392-3