OLEH
OLEH
i
LEMBAR PENGESAHAN
dari tanggal 15 Desember 2014 sampai tanggal 20 Januari 2015 dan telah disetujui
Mengetahui,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
Kepala Badan
BKB-PP Kota Palembang Pembimbing Lapangan
iii
KATA PENGANTAR
memohon ampun kepada-Nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan
jiwa dan dari buruknya amal-amal kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang
disesatkan maka tiada seorangpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku
bersaksi bahwa tiada ilah yang haq kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
sahabat, keluarga hingga orang-orang yang berpegang teguh pada agama yang
lurus ini. Rasulullah adalah manusia yang merupakan rahmat bagi seluruh alam,
teladan bagi seluruh manusia, figur yang akhlaknya dipuji setinggi langit oleh
Allah, pribadi yang keteladanannya dijadikan Allah sebagai standar cinta kepada-
Nya, dan pribadi yang diangkat-Nya menjadi pemimpin bagi seluruh manusia.
Lebih dari itu, beliau adalah figur yang menjadi parameter cara hidup yang lurus,
Rasa syukur penulis kepada Allah Yang Maha Esa semata atas kemudahan
iv
Pemberdayaan Perempuan Kota Palembang. Adapun hasil pembahasan dalam
pelayanan KB. Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini dibuat dalam rangka
sebagai bentuk hasil yang diperoleh dan kegiatan yang dilakukan selama lebih
Masyarakat ini, penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Rangkaian kata
Lapangan.
6. Drs. Muhammad Haryanto, Ir. Yulia dan PLKB lainnya di Kecamatan Ilir
Niken Tri Gusti dan Siti Kurniatun, terima kasih atas pembelajarannya.
v
8. Teman-teman seangkatan, FKM Unsri 2011, mari menatap ke depan,
membangun jika ada kekeliruan dalam laporan magang ini agar nilai
Penulis
Herman Brawijaya
NIM. 10111001047
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................4
1.3 Manfaat .....................................................................................................5
1.3.1 Bagi Penulis .....................................................................................5
1.3.2 Bagi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan ....5
1.3.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya ...........6
1.4 Waktu dan Lokasi PKM ............................................................................6
1.4.1 Waktu ................................................................................................6
1.4.2 Tempat .............................................................................................6
vii
BAB III DESKRIPSI TEMPAT PKM
3.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Palembang ...................................................................35
3.1.1 Keadaan Umum Wilayah ...............................................................36
3.1.2 Kependudukan ...............................................................................37
3.1.3 Sumber Daya ..................................................................................39
3.1.4 Anggaran Dana ..............................................................................42
3.1.5 Visi dan Misi ..................................................................................42
3.1.6 Struktur Organisasi ........................................................................43
3.1.7 Tujuan ............................................................................................44
3.1.8 Sasaran ...........................................................................................45
3.1.9 Kebijakan .......................................................................................45
3.1.10 Strategi .........................................................................................46
3.1.11 Program Utama ............................................................................47
3.2 Gambaran Khusus Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi ..............................................................................................54
3.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................54
3.2.2 Program dan Kegiatan ....................................................................56
3.2.3 Anggaran Dana ..............................................................................57
3.2.4 Sumber Daya Manusia ...................................................................58
3.2.5 Sarana dan Prasarana .....................................................................58
3.2.6 Keluaran dan Hasil .........................................................................59
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Alat dan Obat Kontrasepsi Cara Modern dengan Berbagai Manfaat,
Efek Samping, dan Cara Kerjanya .......................................................10
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin .............37
Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Palembang 2000 - 2010 ...........38
Tabel 3.3 Jumlah Klinik di Kota Palembang ...................................................40
Tabel 3.4 Data Kepegawaian Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Palembang .................................................................41
Tabel 3.5 Anggaran Dana Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Palembang Tahun 2013 ............................................42
Tabel 3.6 Anggaran Dana Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi ............................................................................................57
Tabel 3.7 Sumber Daya Manusia Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi ............................................................................................58
Tabel 3.8 Sarana Prasarana Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi ............................................................................................58
Tabel 4.1 SPM Bidang KB-KS Tahun 2010-2014 ...........................................79
Tabel 4.2 Realisasi SPM Bidang KB-KS .........................................................79
Tabel 4.3 Program Kerja dengan Indikator Kinerja sesuai SPM .....................81
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dengan penduduk terbesar. Jika dikalkulasi mencapai lebih dari tiga miliar
jiwa penduduk. Ditambah lagi posisi Indonesia berada pada titik strategis
yang biasa disebut sebagai bonus demografi, yakni pertemuan antara dua
manusia.
kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Penduduk
adalah 60,7 juta jiwa. Pada tahun 1961, ketika sensus penduduk pertama
tahun 1971, penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980
sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990 sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000
sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa
1
faktor utama, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
sedangkan laju tingkat kalahiran tetap tinggi hal ini merupakan penyebab
(KB) berawal dari tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan,
(Arum, 2009).
2
dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja, angka
preventif yang paling dasar dan utama (Saifuddin, 2006). Menurut Hidayati
(2009, dikutip dari Rochma, 2012) salah satu program untuk menurunkan
PUS.
menggunakan berbagai metode alat dan obat kontrasepsi baik jangka pendek
masih didominasi oleh non MKJP yaitu suntikan (52,49%) dan pil
3
non-hormonal. Menurut metodenya 10,2% penggunaan kontrasepsi jangka
MDGs pada 2015 ini. Oleh karena permasalahan tersebut, penulis tertarik
Kota Palembang.
1.2 Tujuan
4
2. Mengetahui alur koordinasi dalam upaya pelayanan keluarga
Palembang.
Palembang.
1.3 Manfaat
keluarga berencana.
Palembang
5
2. Memperoleh informasi tentang sikap dan kemampuan professional
1.4.1 Waktu
1.4.2 Tempat
serta Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Kecamatan Ilir Timur II.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anak serta mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang
7
2.2 Ruang Lingkup
dan konsultasi pernikahan, (g) konsultasi genetik, (h) tes keganasan, (i)
menurunkan tingkat atau angka kematian ibu dan bayi serta penanggulangan
balita, serta kematian ibu pada masa kelahiran dan persalinan (Selli, 2012).
8
(KB), yang meliputi cara-cara alamiah, sterilisasi dan cara untuk mencegah
Upaya itu dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen.
senggama terputus, dan lainnya seperti pijat dan jamu, sementara cara
Medis Operasi Pria, sterilisasi wanita/ Medis Operasi Wanita, suntikan, pil,
dan kondom.
aman dan dapat dipercaya; (2) harganya murah dan terjangkau oleh
masyarakat; (3) alokon dapat diterima oleh pasangan suami istri; (4) tidak
berikut: punya daya guna, aman, estetis, mudah didapat, tidak memerlukan
9
banyak pengguna KB yang dapat ditolong ataupun tidak dan berapa jumlah
Berikut adalah beberapa alat dan obat kontrasepsi cara modern dengan
Tabel 2.1
Alat dan Obat Kontrasepsi Cara Modern dengan Berbagai Manfaat, Efek
Samping, dan Cara Kerjanya
Jenis Alat
Metode Kerugian dan Efek
dan Obat Kelebihan dan Manfaat Keterangan
Kontrasepsi Samping
Kontrasepsi
Metode Intraurine 1. Tahan lama sampai 8 1. Nyeri pada saat IUD dipasangkan pada
Kontrasepsi Device/ Alat tahun pemasangan rahim/ liang senggama
Jangka Kontrasepsi 2. Pemasangan dan 2. Sekret menjadi lebih wanita dari pasangan usia
Panjang dalam pencabutannya murah dan banyak subur yang sedang
(MKJP) Rahim mudah 3. Ekspulsi/ IUD terlepas menstruasi/ tidak sedang
(AKDR) 3. Dipasangkan oleh dokter/ secara spontan hamil
berupa: IUD bidan yang terlatih 4. Nyeri/ infeksi pelvic Mencegah kehamilan
progesterone 4. Dapat dipasang di semua 5. Kejang rahim dengan mempengaruhi
dan IUD klinik KB pemerintah atau 6. Semaput, sehingga bisa pergerakan sperma atau
berisi swasta terjadi bradikardia dan implantasi sel telur yang
tembaga (T) 5. Tidak mengganggu refleks vagal telah dibuahi dalam
hubungan suami istri 7. Spotting dinding rahim
6. Tidak menghambat 8. Menoragia Pengawasan ginekologik
produksi ASI 9. Perforasi uterus terhadap akseptor AKDR
10. Endometritis dilakukan 1 minggu dan 1
bulan sesudah
pemasangan, kemudian
setiap 3 bulan
Efektifitas IUD bentuk T
= 99%, IUD Progesterone
= 97%
Implant/ 1. Rasa nyaman 1. Gangguan pola Alat kontrasepsi yang
susuk KB/ 2. Jangka waktu pemakaian menstruasi disusupkan di bawah kulit
Alat lama (3 atau 5 tahun) 2. Hematoma/ lengan atas sebelah dalam
Kontrasepsi 3. Pemasangan dan pembekakan dan nyeri Berbentuk kapsul silastik
Bawah pencabutannya murah dan 3. Pening/ pusing kepala, (lentur), panjangnya
Lengan mudah perubahan perasaan sedikit lebih pendek
(AKBK) 4. Dapat dipasang di semua atau kegelisahan daripada batang korek api
klinik KB pemerintah atau 4. Peningkatan/ Implan mengandung
swasta penurunan berat badan, progesterone yang akan
5. Tidak menghambat nyeri payudara, mual- terlepas secara perlahan
produksi ASI mual dalam tubuh
6. Kesuburan segera kembali 5. Harus dipasang oleh Mengentalkan lendir
setelah implant dicabut dokter/ bidan terlatih serviks, mengganggu
7. Mengurangi nyeri haid 6. Pemakai tidak dapat proses pembentukan
dan mengurangi jumlah menghentikan endometrium sehingga
darah haid pemakainya sendiri sulit terjadi implantasi,
8. Mengurangi/ memperbaiki 7. Membutuhkan tindakan mengurangi transportasi
10
anemia pembedahan minor sperma, dan menekan
9. Mencegah kanker rahim, untuk insersi dan ovulasi
kanker endometrium, dan pencabutan 99% sangat efektif
radang panggul 8. Tidak memberikan efek Efektifitasnya menurun
protektif terhadap bila menggunakan obat-
infeksi menular seksual obat tuberculosis atau obat
dan AIDS epilepsi
9. Terjadinya kehamilan
ektopik lebih tinggi
Medis 1. Alat kontrasepsi seumur Rasa nyeri pada bekas Saluran vas deferens yang
Operasi Pria hidup operasi berfungsi mengangkut
(MOP)/ 2. Tidak mengganggu sperma dipotong dan diikat
Vasektomi produksi hormon sehingga aliran sperma
3. Praktis, murah dan mudah dihambat tanpa
4. Tidak mengganggu mempengaruhi jumlah
hubungan seksual cairan semen. Jumlah
semen hanya 5% dari
cairan ejakulasi. Cairan
semen diproduksi dalam
vesika seminalis dan
prostat sehingga tidak akan
terganggu oleh vasektomi
Diutamakan bagi pria PUS
yang telah memiliki anak
dua orang atau lebih dan
harus memperoleh izin dari
pasangan
Efektifitas MOP > 99%
Medis 1. Alat kontrasepsi seumur 1. Tidak menstruasi Merupakan tindakan pada
Operasi hidup 2. Rasa nyeri pada bekas kedua saluran telur wanita
Wanita 2. Tidak bersifat hormonal operasi yang mengakibatkan orang
(MOW)/ 3. Praktis, murah dan mudah yang bersangkutan tidak
Tubektomi 4. Tidak mengganggu akan memiliki keturunan
hubungan seksual lagi
5. Tidak menghambat Dilakukan melalui operasi
produksi ASI kecil dan diutamakan bagi
PUS yang telah memiliki
dua anak atau lebih dan
harus mendapat izin dari
pasangan
Efektifitas MOW > 99%
Metode Suntikan 1. Dapat menurunkan anemia 1. Suntik rutin 1 atau 3 Alat kontrasepsi bersifat
Kontrasepsi 2. Mengurangi risiko kanker bulanan hormonal mengandung
Jangka rahim 2. Gangguan haid progesterone dan estrogen
Pendek 3. Aman digunakan setelah 3. Spotting Disuntikkan pada panggul
melahirkan dan saat 4. Gangguan emosional perempuan PUS saat
menyusui 5. Perubahan gairah seks sedang tidak hamil
4. Mengurangi kram saat 6. Timbul jerawat Cara kerja sama dengan pil
menstruasi 7. Perubahan berat badan 99% efektif mencegah
5. Tidak mengganggu 8. Kandungan mineral kehamilan
aktivitas seksual tulang berkurang
Pil 1. Mengurangi risiko kanker 1. Harus diminum setiap Menghasilkan hormon
uterus, ovarium serta hari estrogen dan progesterone
radang panggul 2. Tekanan darah tinggi, buatan, yang cara kerjanya
2. Mengurangi sindroma pra penyakit hati, penyakit menyerupai hormon alami
11
menstruasi, jerawat, kandung empedu yang diproduksi oleh tubuh
pendarahan, anemia, kista (jarang terjadi) setiap bulan. Estrogen akan
ovarium, dan nyeri 3. Mual dan pusing, mencegah produksi sel
payudara gangguan emosional telur (ovum) dari ovarium,
3. Memperbaiki siklus 4. Gangguan pola sehingga pembuahan tidak
menstruasi menstruasi terjadi
4. Tidak mengganggu 5. Pendarahan saat mens 99% efektif mencegah
aktivitas seksual 6. Mengganggu produksi kehamilan
ASI
7. Pertambahan berat
badan
8. Penurunan gairah seks
9. Alopesia dan Melasma
10. Gangguan kulit
Kondom 1. Murah, mudah didapat, 1. Pada sejumlah kecil Alat kontrasepsi yang
(terbuat dari tidak perlu resep dokter kasus terdapat reaksi terbuat dari karet dan
karet dan 2. Mudah dipakai sendiri alergik terhadap digunakan oleh pria
kulit domba) 3. Dapat mencegah kondom karet Kondom menghalangi
penularan penyakit 2. Tidak perlu masuknya sperma ke
kelamin pengawasan medis dalam rahim sehingga
4. Mudah dibawa dan pembuahan dapat dicegah
digunakan sewaktu-waktu 80 - 90% efektif mencegah
5. Tidak membebani istri kehamilan
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2010)
12
2.5 Mutu Pelayanan
yaitu klien dan petugas pelayanan. Dari dimensi klien, pelayanan dianggap
pelayanan yang sesuai dengan kode etik dan memenuhi standar profesi
13
kontrasepsi yang memberikan perhatian pada perempuan, penggunaan alat
Pada Rencana Lima Tahun I, angka kelahiran tetap tinggi. Pada tahun
1970, angka kelahiran sebesar 3,1% dan tahun berikutnya menjadi 2,5%.
Pada tahun 1972 berubah secara signifikan mencapai 5,5%. Hal tersebut
yang lahir pada masa ledakan bayi tahun 1950-an memasuki usia
reproduktif.
angka kelahiran sebesar 2,8% dan pada 1974 terjadi penurunan secara
drastis hingga 10,4%. Dan pada akhir periode Rencana Lima Tahun II
14
sampai awal 1950-an. Sejak itu, terjadi empat fase pengendalian KB di
Mesir.
dimulai pada 1970 dengan tujuan utama: penurunan angka usia subur dan
jangka panjang maupun jangka pendek tapi tetap dapat memberikan hasil
yang positif. Tingkat total kelahiran menurun signifikan antara 1966 dan
1972 dan penggunaan kontrasepsi dua kali lipat selama periode ini.
15
keluarga; kedua, untuk mendorong terbentuknya keluarga kecil; ketiga,
anak dalam menyediakan untuk orang tua di usia tua mereka, penggunaan
tujuh prinsip dasar yakni hak keluarga untuk memilih sesuai dengan jumlah
anak, tidak digunakan aborsi dan sterilisasi dalam keluarga berencana, hak
16
2.7 Mekanisme Pelaksanaan Pembinaan Peserta KB
1. Pusat
program KB
program KB
pendukung pelayanan KB
peserta KB aktif
17
b. Identifikasi masalah dan sasaran kegiatan pembinaan peserta KB aktif
di tingkat provinsi.
provider.
3. Kabupaten/ Kota
sebagai berikut:
18
KB, tenaga pengelola dan pelaksana, sarana dan prasarana pelayanan
serta pembiayaan.
teknis.
Berencana (PLKB)
kegiatan yang harus dilakukan oleh PKB/ PLKB melalui perannya dalam
daerahnya.
19
masyarakat/ tokoh agama dan lembaga swadaya yang ada meliputi
peserta KB aktif.
motivasi kepada keluarga dan kader untuk dapat dijadikan teladan dan
20
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan PKB/ PLKB untuk
21
dengan mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk ber‐KB dan menjaga
PUS tersebut untuk terus aktif ber‐KB melalui tenaga lini lapangan (Petugas
dan dokter terlatih. Kegiatan demand creation mencakup promosi dan KIE
khusus (pasangan usia muda dan memiliki dua anak); PUS dari keluarga
22
kampanye “2 ANAK CUKUP” dan “4 TERLALU” (terlalu muda, terlalu
Kota.
informed choice; (b) tersedianya alat dan obat di tempat pelayanan dan
23
penggunaan kontrasepsi; dan (f) menjamin tindakan follow up yang
1. Pelayanan Statis
Pelayanan tim mobil dilaksanakan oleh tim mobil yang terdiri dari
1. Pelayanan Rutin
yang paripurna.
24
2. Pelayanan pada Momentum Strategis
PKK, IBI, TNI, Polri dan kegiatan peringatan Hari keluarga Nasional,
hari kependudukan Sedunia, dan Hari kesehatan. Pada tingkat lokal dapat
3. Pelayanan Khusus
berikut:
Pra-Pelayanan
1. Pemberian konseling
25
petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis
a. Calon pengantin
digunakan.
1) Penapisan klien
a) Kehamilan.
26
c) Masalah kesehatan (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi)
2) Informed Consent
consent ini berisi informasi yang terbagi dalam enam bagian, yaitu:
istri; (4) check list untuk provider; (5) catatan tindakan untuk
27
Pada saat Pelayanan
karena itu harus dipastikan distribusi alat dan obat kontrasepsi ke tempat
didukung dengan adanya sarana prasarana yang memadai baik dari segi
Pasca Pelayanan
28
Upaya untuk memantau terhadap timbulnya efek samping,
komunikasi.
Panjang (MKJP).
29
tentang pilihan metode kontrasepsi jangka panjang dan mencoba untuk
tepat waktu untuk mencegah risiko efek samping dan komplikasi serta
dengan kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk layanan KB. Oleh
untuk mendanai kegiatan khusus, yang terkait dengan fisik (sarana dan
prasarana layanan KB), dan merupakan bagian dari program yang menjadi
30
Tentang Dana Perimbangan). DAK KB diprioritaskan untuk daerah‐daerah
masih rendah, fertilitas tinggi, persentase KPS dan KS‐I tinggi, serta jumlah
tersebut antara lain adalah Muyan, Mupen, sepeda motor, gudang alokon,
program KB.
Kesehatan Nasional
Kedua.
31
Pihak Pertama adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
fasilitasi.
dantubektomi.
memenuhi syarat.
32
2.12.2 Tugas dan Tanggungjawab
Kesehatan.
33
d. Merencanakan lokus penggerakan pelayanan KB mobile sesuai
setempat.
Nasional.
34
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PKM
adalah:
Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan Perempuan
35
3.1.1 Keadaan Umum Wilayah
Kota Palembang memiliki luas wilayah 358,57 km2 yang terdiri dari
antara 23,4 - 31,70C dengan kecepatan angin mencapai 2,3 - 4,5 km/ jam,
45%.
Kota Palembang adalah sebanyak 4.052 orang per km2. Kecamatan yang
yakni sebanyak 28.223 orang per km2 sedangkan yang paling rendah adalah
36
perempuan, atau setiap 100 orang perempuan terdapat 100 orang laki-laki.
Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Gandus yakni 103 dan yang
3.1.2 Kependudukan
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Penduduk
Laki-Laki Sex
Kecamatan
Laki-Laki Perempuan dan Ratio
Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Ilir Barat II 32.094 31.680 63.774 101
Gandus 29.092 28.196 57.288 103
Seberang Ulu I 81.450 81.783 163.233 100
Kertapati 40.531 39.645 80.176 102
Seberang Ulu II 46.575 46.678 93.253 100
Plaju 39.659 39.325 78.984 101
Ilir Barat I 62.439 61.580 124.019 101
Bukit Kecil 22.231 21.504 43.735 103
Ilir Timur I 33.592 35.405 68.997 95
Kemuning 40.283 41.360 81.643 97
Ilir Timur II 78.692 79.692 158.384 99
Kalidoni 49.653 49.704 99.357 100
Sako 41.098 41.009 82.107 100
Sematang Borang 16.092 15.865 31.957 101
Sukarami 69.450 69.783 139.233 100
Alang-Alang Lebar 43.397 43.303 86.700 100
PALEMBANG 726.328 726.512 1.452.840 100
Sumber:Badan Pusat Statistik Kota Palembang (2010)
Palembang adalah 1.452.840 orang yang terdiri atas 726.328 laki-laki dan
37
Palembang masih bertumpu di Kecamatan Seberang Ulu I yakni sebesar
57.288 orang.
Tabel 3.2
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Palembang 2000 - 2010
6
3 Laju Pertumbuhan
Penduduk(%)
2
0
A B C D E F G H I J K L M N O P Q
Keterangan:
A : Alang-Alang Lebar J : Kertapati
B : Bukit Kecil K : Palembang
C : Gandus L : Plaju
D : Ilir Barat I M : Sako
E : Ilir Barat II N : Seberang Ulu I
F : Ilir Timur I O : Seberang Ulu II
G : Ilir Timur II P : Sematang Borang
H : Kalidoni Q : Sukarami
I : Kemuning
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang (2010)
38
Laju pertumbuhan penduduk menggambarkan pertambahan penduduk
A. Sarana Pendukung
39
Tabel 3.3
Jumlah Klinik di Kota Palembang
No. Kecamatan Status Klinik Klasifikasi
Pemerintah Swasta Sederhana Lengkap Paripurna Sempurna
1 Ilir Barat II 5 5 10 0 0 0
2 Seberang Ulu I 14 1 14 1 0 0
3 Seberang Ulu II 8 6 13 1 0 0
4 Ilir Barat I 11 10 19 1 0 1
5 Ilir Timur I 6 3 9 0 0 0
6 Ilir Timur II 10 12 22 0 0 0
7 Sukarami 12 12 24 0 0 0
8 Sako 6 13 19 0 0 0
9 Kemuning 12 9 18 2 1 0
10 Kalidoni 9 8 16 1 0 0
11 Bukit Kecil 6 4 9 1 0 0
12 Gandus 8 7 15 0 0 0
13 Kertapati 11 9 20 0 0 0
14 Plaju 5 7 12 0 0 0
Alang-Alang 5 9 13 1 0 0
15
Lebar
Sematang 6 6 12 0 0 0
16
Borang
Palembang 134 131 255 8 1 1
Sumber :Bagian Kepegawaian BKB-PP Kota Palembang (2013)
B. Kepegawaian
40
Tabel 3.4
Data Kepegawaian Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kota Palembang
No. Jabatan Tingkat Pendidikan Total
SD SMP SMA D1 D3 S1 S2
1 Kepala 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Sekretaris Badan 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Bendaharawan 0 0 0 0 0 2 0 2
4 Pembantu Umum 0 0 0 0 1 1 4 6
5 Kabid 0 0 0 0 0 1 3 4
6 Kasubbid/ Kasubbag 0 0 0 0 0 4 5 9
7 Staf Kantor 0 0 7 0 2 4 0 13
8 Ka. UPTB 0 0 1 0 0 12 2 15
9 Kasubbag TU Kec. 0 0 4 0 2 4 1 11
10 PKB/ PLKB 0 0 14 1 4 32 0 51
Jumlah 0 0 26 1 9 60 17 113
Sumber: Bagian Kepegawaian BKB-PP Kota Palembang (2013)
Berasal dari latar belakang berbeda mulai dari S2, S1, D3, D1 dan
tarbiyah.
41
3.1.4 Anggaran Dana
Tabel 3.5
Anggaran Dana Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota
Palembang Tahun 2013
berkualitas
reproduksi
reproduksi
42
5. Meningkatkan upaya perlindungan perempuan untuk mewujudkan
a. Kepala, membawahi:
b. Sekretaris, membawahi:
c. Kelompok Fungsional
Dokumentasi
43
2. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi
membawahi:
Keluarga, membawahi:
3.1.7 Tujuan
44
3.1.8 Sasaran
3.1.9 Kebijakan
menjadi 2,1 dan NRR = 1,0, meningkatnya CPR cara modern menjadi 65%,
berikut :
45
b. Promosi dan penggerakkan masyarakat yang didukung dengan
pada:
3.1.10 Strategi
46
2. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan Keluarga
mitra kerja
dan efisien
47
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
f. Penyediaan ATK
48
c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
SKPD
Perempuan
49
c. Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang
korban KDRT
Perempuan (PBAP)
perempuan
kekerasan
50
9. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
kesetaraan gender
keluarga sejahtera
mengelola usaha
pembangunan
Anak
keputusan
miskin
(KHIBA)
51
e. Pembinaan keluarga berencana
a. Pelayanan konseling KB
KR yang Mandiri
15. Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok
Kegiatan di Masyarakat
masyarakat
52
16. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
HIV/ AIDS
kecamatan
PAUD
53
3.2 Gambaran Khusus Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
3.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
repoduksi.
54
Sub Bidang Peningkatan Kesehatan Reproduksi dan Partisipasi Pria
reproduksi.
Partisipasi Pria
55
3.2.2 Program dan Kegiatan Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
1.1 Momentum
b. HUT KOPRI
c. HUT TNI
d. Kesatuan PKK
Reproduksi Remaja
7. Pelayanan Konseling KB
56
12. Penyuluhan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di
Masyarakat
13. Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi Remaja dan Kelompok Sebaya di
Luar Sekolah
Reproduksi
Tabel 3.6
Anggaran Dana Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Alokasi Anggaran
No. Program dan Kegiatan
(Rupiah)
1. Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi 250.000.000,-
Keluarga Miskin
2. Pelayanan Konseling Informasi Edukasi 156.500.000,-
3. Peningkatan Perlindungan Hak 46.075.000,-
Reproduksi Individu
4. Promosi dan Pelayanan Kelangsungan 25.000.000,-
Hidup Ibu dan Anak
5. Advokasi dan KIE tentang Kesehatan 40.000.000,-
Reproduksi Remaja
6. Memperkuat Dukungan dan Partisipasi 16.000.000,-
Masyarakat terhadap Kesehatan
Reproduksi Remaja
7. Pelayanan Konseling KB 50.000.000,-
8. Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 100.000.000,-
9. Pengadaan Alat Kontrasepsi 202.750.000,-
10. Pelayanan KB Medis Operasi 700.000.000,-
11. Pembentukan Kelompok PIK-R 18.000.000,-
12. Penyuluhan Kesehatan Ibu, Bayi dan 105.700.000,-
Anak melalui Kegiatan di Masyarakat
57
13. Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi 32.400.000,-
Remaja dan Kelompok Sebaya di Luar
Sekolah
14. Penyuluhan Penanggulangan Narkoba di 31.300.000,-
Sekolah-Sekolah
Total Anggaran 1.773.725.000,-
Sumber : Rencana dan Anggaran Program BKB-PP Kota Palembang (2013)
Reproduksi
Tabel 3.7
Sumber Daya Manusia Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
No Nama NIP Gol Jabatan
1. Sri Yulia Ningsih, 197207161992032004 III/c
Kabid KB-KR
S.KM., M.Kes
2. Johan Effendi, SE., 196208031985031001 IV/a Kasubbid PKR dan
M.Si Part. Pria
3. Ujang Daryatno, SP 197401231997031003 III/d Kasubbid
Pelayanan KB
4. Khadijah, SE., M.Si 197704012007012013 III/b Pengadministrasian
5. Afrina, AmG 198004232011012003 II/c Pengadministrasian
Sumber : Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Reproduksi
Tabel 3.8.
Sarana Prasarana Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
No Nama Barang Jumlah Bahan Tahun
Pembuatan/
Pembelian
1. Lemari Besi 2 buah Besi 2005
2. Filling Kabinet 1 buah Besi 2005
3. Kipas Angin 1 buah Plastik 2005
58
4. Mesin Tik 1 buah Plastik 2005
5. Meja Ketik 1 buah Kayu 1989
6. Hordeng 1 buah Kain 2005
7. Meja Kerja 2 buah Kayu 2005
8. Kursi Putar 6 buah Jok 2005
9. Kursi Kerja 2 buah Kayu 2005
10. Komputer PC 1 buah Plastik 2007
11. Kursi Kerja 1 buah Kayu 2008
12. Air Conditioner 1 buah Plastik 2009
13. Kursi Putar Kabid 1 buah Plastik/ Jok 2009
14. Kursi Putar Kasubbid 2 buah Plastik/ Jok 2009
15. Laptop 1 buah Plastik 2011
16. Kalkulator 1 buah Plastik 2006
17. Kalkulator 1 buah Plastik 2007
18. TV 1 buah Plastik 2009
Sumber : Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Reproduksi
kecamatan
59
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desember 2014 - 19 Desember 2014 dan lima hari terakhir tanggal 15 Januari
60
manajemen terdiri dari input (bahan baku, sumber daya manusia, informasi,
Gambar 4.1
Perspektif Sistem dalam Manajemen
4.1.1 Input
a. Kepegawaian
61
di masyarakat, sehingga antara pegawai KB di kantor dan di lapangan
b. Sarana Pendukung
Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menggunakan KB, jika sudah ber-
62
Hal tersebut sesuai dengan rujukan dari Badan Perencanaan
c. Dana
(DAK).
“Untuk pengadaan ada dua, dari APBN ada, dari APBD ada,
63
dengan jumlah penduduk terbanyak di Kota Palembang (Badan Pusat
Statistik, 2010).
Pra-Pelayanan
1. Pemberian Konseling
64
medis yang dilakukan sejak dini di lapangan atau di fasilitas
pelayanan.
2. Informed Consent
pelayanan KB.
KB.
65
3. Dukungan SDM dan Provider.
Pasca Pelayanan
66
3. Pemberian konseling untuk ganti cara ke Metode Kontrasepsi
advokasi dan KIE dengan sasaran utama ialah pasangan usia subur.
67
Fase kedua, saat pelayanan, BKB-PP Kota Palembang bekerja
maupun wanita.
4.1.2 Proses
68
Dalam proses pelaksanaan pelayanan KB ini erat kaitannya dengan
Gambar 4.2
Alur Koordinasi pada Pelayanan KB
PUSAT
BKKBN PROVINSI
PLKB
KADER
a. Pembinaan Peserta KB
1. Pusat
69
koordinasi untuk merencanakan kegiatan pembinaan peserta KB
3. Kabupaten/ Kota
70
4. Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
71
(KIE), dan penyuluhan, pelayanan kegiatan KB/ KS, pencatatan
Aktif, yakni melalui lima jenjang, mulai dari BKKBN Pusat, BKKBN
72
lebih ke tiap-tiap kabupaten sedangkan kabupaten/ kota ke tingkat
kecamatan.
yang dianjurkan.
73
sekali, dan mengadakan Temu Kader IMP yang dilakukan satu kali
pendapat sampai saat ini masih tetap efektif. Masyarakat adat terbukti
masih sangat loyal dan taat kepada nilai-nilai lokal yang dalam
pengertian) antara kedua belah pihak. Dalam hal ini kepala adat
74
mobile diperlukan untuk menjangkau tempat yang membutuhkan.
puskesmas, klinik.
75
Gambar 4.3
Penggunaan Alat dan Obat Kontrasepsi di Kota Palembang
9.87
IUD
6.96 0.52
24.53 MOW
MOP
7.62
Kondom
Implant
14.11
Suntikan
36.3 Pil
efektif, sederhana, dan murah. Cara ini mulai disukai masyarakat kita
Hal ini juga didukung oleh Hartanto (2004, dikutip dari Eko,
berlangsung cepat.
76
“Kalau sekarang mayoritas jangka pendek untuk Kota
Palembang, suntik itu masih nominasi tapi sekarangkan peralihannya
terus gencar mengadakan MKJP, karena distribusi suntik juga sudah
agak dikurangi supaya masyarakat itu menggunakan yang jangka
panjang”. (SYN)
dikurangi.
77
yang menghasilkan tujuh prinsip dasar untuk mencegah bertambahnya
c. Program-Program Pelayanan KB
hasil dari penjabaran visi, misi dan rencana strategis BKKBN 2013-
pelayanan KB.
78
Tabel 4.1
SPM Bidang KB-KS Tahun 2010-2014
No. Indikator Kinerja Target Capaian
1 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS)
3,5%
yang istrinya dibawah usia 20 tahun
2 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur
65%
menjadi Peserta KB aktif
3 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
5,0%
terpenuhi (unmet need)
4 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita
70%
(BKB) ber-KB
5 Cakupan PUS peserta KB anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan
87%
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB
6 Rasio Petugas Lapangan Keluarga 1 PKB/PLKB
Berencana (PLKB) dengan wilayah untuk setiap 2
kerja di desa/ kelurahan desa/kelurahan
7 Rasio petugas Pembantu Pembina KB 1 PPKBD untuk
Desa (PPKBD) dengan wilayah kerja di setiap 1 desa/
desa/ kelurahan kelurahan
Sumber: Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (2010)
Tabel 4.2
Realisasi SPM Bidang KB-KS
No. Indikator Kinerja Realisasi
1 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS)
8,59%
yang istrinya dibawah usia 20 tahun
2 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur
78,3%
menjadi Peserta KB aktif
3 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
14%
terpenuhi (unmet need)
4 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita
90,17%
(BKB) ber-KB
5 Cakupan PUS peserta KB anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan
51,4%
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB
6 Rasio Petugas Lapangan Keluarga
Berencana (PLKB) dengan wilayah 1,84
kerja di desa/ kelurahan
79
7 Rasio petugas Pembantu Pembina KB
Desa (PPKBD) dengan wilayah kerja di 1
desa/ kelurahan
Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (2012)
80
Tabel 4.3
Program Kerja dengan Indikator Kinerja sesuai SPM
No. Indikator Kinerja Program Kerja
1 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) Pelayanan Konseling
yang istrinya dibawah usia 20 tahun Informasi Edukasi
2 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur Pelayanan Konseling
menjadi Peserta KB aktif Informasi Edukasi
3 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak Pelayanan KB dan
terpenuhi (unmet need) Alat Kontrasepsi bagi
Keluarga Miskin
4 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita Pembinaan Keluarga
(BKB) ber-KB Berencana
5 Cakupan PUS peserta KB anggota Pembinaan Keluarga
Usaha Peningkatan Pendapatan Berencana
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB
6 Rasio Petugas Lapangan Keluarga Pelayanan Konseling
Berencana (PLKB) dengan wilayah Informasi Edukasi
kerja di desa/ kelurahan
7 Rasio petugas Pembantu Pembina KB Pelayanan Konseling
Desa (PPKBD) dengan wilayah kerja di Informasi Edukasi
desa/ kelurahan
Sumber: Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (2014)
4.1.3 Output
khusus, yakni PUS yang memiliki dua anak, PUS dari keluarga
pelayanan KB.
81
2. Pembinaan akseptor KB, untuk meningkatkan jumlah akseptor dan
panjang (MKJP).
Kabupaten/ Kota.
82
Dalam pelaksanaan pelayanan KB juga dilakukan pembinaan
OSIS).
83
Kota Palembang, Dinas Kesehatan merupakan mitra kerja utama
ada instansi yang memiliki respons positif dalam bekerja sama, dan
masing-masing di instansi.
4.2.1 Input
target yang diinginkan yakni satu PLKB untuk dua desa/ kelurahan.
fasilitas kesehatan.
84
penguatan penerapan di setiap tahapan agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
4.2.2 Proses
kelurahan.
suntikan dan pil sebesar dua pertiga dari jumlah penggunaan alokon.
pelayanan KB.
85
5. Ada beberapa instansi terkait pelayanan KB yang terkadang tidak
berkolaborasi.
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
APBD dan bisa juga dari DAK bagi daerah dengan jumlah
87
5. konseling kembali untuk mengetahi efek samping, mengatasi rumor
MKJP.
pelayanan kesehatan.
88
10. Program UPPKS dan pembinaan Generasi Berencana perlu
5.2 Saran
Kota Palembang, maka saran yang dapat penulis sampaikan antara lain:
KB.
penerapan alat dan obat kontrasepsi jangka panjang bisa melalui kebijakan
89
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Dyah Noviawati Setya dan Sujiyatini. (2009) Panduan Lengkap Pelayanan
KB Terkini. Yogyakarta, Nuha Medika.
Badan Pusat Statistik. (2011) Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Palembang Data
Agregat per Kecamatan. Palembang, Badan Pusat Statistik.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. (2013) Rencana Aksi
Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014-2015. Jakarta, Kementerian
Kesehatan RI.
Eko, Wulansari dan Purwanti (2013) Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum
dan Selama Menggunakan KB Suntik 3 Bulan di BPS Ny. Ismiati Desa
Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang [internet]. Diunduh
dari:
<http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114677&val=5245>
[diakses 10 Februari 2015].
Purwanti, Suherni dan Astuti. (2013) Hubungan Mutu Layanan Konseling AKDR
dengan Tingkat Kepuasan Akseptor Bidan Delima di Kota Semarang
[internet]. Diunduh dari:
<http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/817> [diakses 15
Januari 2015].
Wisensale and Khodair. (1998) The Two-child Family: The Egyptian Model of
Family Planning [internet], pp.505-507. Diunduh dari:
<http://search.proquest.com/docview/232582549/C151FE418DDC42EDPQ/
1?accountid=31434> [diakses 10 Februari 2015].
Yuliana, Eka. (2013) Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi Program Keluarga
Berencana di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda [internet]. E-
Journal Ilmu Komunikasi. Diunduh dari: <http://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/site/?p=734> [diakses 11 Februari 2015].
LAMPIRAN
Lampiran I
LEMBAR BIMBINGAN
KEGIATAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT
Mengetahui,
Dosen Pembimbing PKM
LEMBAR PEMANTAUAN
KEGIATAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT
Mengetahui
Pembimbing Lapangan,