Anda di halaman 1dari 10

MODUL MATEMATIKA KELAS XII

Email: latisyamilla12@gmail.com

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


MATERI KOMPETENSI DASAR 3.29
Aspek Pengetahuan :
3.29 Menganalisis ukuran penyebaran data tunggal dan kelompok

Aspek Keterampilan :
4.29 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran penyebaran data tunggal dan
kelompok

D. UKURAN PENYEBARAN DATA


1. Kuartil
Kuartil membagi data yang berurutan atas empat bagian sama banyak. Ada tiga kuartil,
yaitu kuartil pertama (kuartil bawah), kuartil kedua (kuartil tengah), dan kuartil ketiga
(kuartil atas) yang dinotasikan secara berurutan Q1, Q2, dan Q3. Untuk data yang
dikelompokan terlebih dahulu dicari Q2 (median), lalu tentukan Q1 yaitu merupakan
median dari bagian pertama, dan Q3 yang merupakan median dari bagian kedua.

Contoh

Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data berikut.


a. 3, 4, 6, 5, 8, 4, 10
Jawab
Data diurutka terlebih dahulu
3 4 4 5 6 8 10
𝑄1 𝑄2 𝑄3
𝑄2 = 𝑥(7 + 1) = 𝑥4 = 5
2
𝑄1 = 𝑥(3 + 1) = 𝑥2 = 4
2
𝑄3 = 𝑥(4+2) = 𝑥6 = 8

b. Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data berikut.


Nilai 60 62 65 70 75
Frekuensi 4 8 18 12 8
Jawab :
Dari tabel diketahui n = 50 dan data: 𝑥1 - 𝑥2 adalah 60, 𝑥5 – 𝑥12 adalah 62, 𝑥13 –
𝑥30 adalah 65, 𝑥31 - 𝑥42 adalah 70, dan 𝑥43 - 𝑥50 adalah 75.
1
𝑄2 = 2 (𝑥25 + 𝑥26 )
1
= 2 (65 + 65) = 65
𝑄1 = 𝑥25+1 = 𝑥13 = 65
2
𝑄3 = 𝑥(25 + 13) = 𝑥38 = 70
Untuk menentukan Q1, Q2, dan Q3.untuk data yang dikelompokkan, digunakan
rumus sebagai berikut:
𝑖
. 𝑛− 𝑓𝑘
4
𝑄𝑖 = 𝑡𝑏 + ( 𝑓 𝑄𝑖
).P

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


Dimana i : 1, 2, 3
𝑖
𝑡𝑏 : tepi bawah kelas 𝑄𝑖 (kelas yang memuat datum ke 4 n)
𝑓𝑘 : frekuensi kumulatif sebelum kelas 𝑄𝑖
𝑓𝑄𝑖 : frekuensi kelas 𝑄𝑖
p : interval kelas
n : banyak data
Contoh

Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data pada tabel berikut.


Data f
150 - 154 7
155 - 159 12
160 - 164 16
165 - 169 24
170 - 174 15
175 - 179 6
Jumlah 80
Jawab
Kelas yang memuat Q1 adalah kelas 160 – 164
1
. 80 − 19 20 − 19 5
𝑄1 = 159, 5 + (4 ) . 5 = 159, 5 + . 5 = 159,5 + 16 = 159,5 + 0,3125 =
16 16

159,8125

Kelas yang memuat 𝑄2 adalah kelas 165 – 169


2
. 80 − 35 40 − 35 25
𝑄2 = 164,5 + (4 ) . 5 = 164,5 + . 5 = 164,5 + 24 = 164,5 + 1,04 = 165,54
24 24

Kelas yang memuat 𝑄3 adalah kelas 170 – 174


3
. 80 − 59 60 − 59 5
4
𝑄3 = 169, 5 + ( ) . 5 = 169, 5 + . 5 = 169,5 + 15 = 169,5 + 0,33 = 169,83
15 15

2. Desil dan Persentil


Desil membagi data yang berurutan menjadi 10 bagian yang sama besar. Ada 9 desil,
yaitu 𝐷1 , 𝐷2 , 𝐷3 , …. , 𝐷9 . Rumus untuk desil adalah sebagai berikut.
𝑖
.𝑛− 𝑓𝑘
10
𝐷𝑖 = 𝑡𝑏 + ( ).P
𝑓𝐷𝑖

Dimana i : 1, 2, 3, …., 9
𝑡𝑏 : tepi bawah kelas desil
𝑓𝑘 : frekuensi kumulatif sebelum kelas desil
𝑓𝑄𝑖 : frekuensi kelas desil ke-i
p : interval kelas
n : banyak data

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


persentil membagi data yang berurutan menjadi 100 bagian yang sama banyak. Ada 99
persentil yaitu, 𝑃1 , 𝑃2 , 𝑃3 , …. , 𝑃99 . Untuk menentukan persentil, digunakan rumus
sebagai berikut.
𝑖
.𝑛− 𝑓𝑘
100
𝑃𝑖 = 𝑡𝑏 + ( ).P
𝑓 𝑃𝑖

Dimana i : 1, 2, 3, …., 99
𝑡𝑏 : tepi bawah kelas persentil
𝑓𝑘 : frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
𝑓𝑄𝑖 : frekuensi kelas persentil ke-i
p : interval kelas
n : banyak data

Contoh

Tentukan D3, dan P60 dari data pada tabel berikut.


Data f
41 - 45 10
46 - 50 24
51 - 55 35
56 - 60 56
61 - 65 25
66 - 70 10
Jumlah 160
Jawab
Kelas yang memuat 𝐷3 : 51 – 55 Kelas yang memuat 𝑃60 : 56 - 60
3 60
. 160 − 34 . 160 − 69
𝐷3 = 50,5 + (10 ) .5 𝑃𝑖 = 55,5 + (100 ).5
35 56
48 − 34 96 − 69
= 50,5 + .5 = 55,5 + .5
35 56
70 135
= 50,5 + 35 = 55,5 + 56
= 50,5 + 2 = 52,5 = 55,5 + 2,41 = 57,91

3. Jangkauan dan Simpangan Kuartil


Jangkauan antarkuartil (R) dilambangkan dirumuskan sebagai berkut.

R = 𝑄3 - 𝑄1

Setelah dari jangkauan antarkuartil disebut simpangan kuartil atau jangkauan semi
inter kuartil dengan lambing 𝑄𝑑 .
1
𝑄𝑑 = 2 (𝑄3 - 𝑄1)

Nilai satu setengah kali dari jangkauan antar kuartil disubut langkah (L).
3 3
L = 2 𝑅 = 2 (𝑄3 - 𝑄1)

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


Dalam data ada ukuran yang letaknya satu langkah di bawah 𝑄1, yang dinamakan pagar
dalam. Ada pula ukuran yang letaknya satu langkah di atas 𝑄3 , yang dinamakan pagar
luar. Sehingga:

Pagar dalam = 𝑄1 – L
Pagar luar = 𝑄3 + L
Untuk ukuran data yang besarnya kurang dari pagar dalam, dan lebih besar dari pagar
luar disebut pencilan.

Contoh

Diberikan data sebagai berikut.


28 30 30 41 48 49 51 51 56 56
56 58 61 62 64 65 66 67 68 70
73 76 78 80 82 83 84 84 81 81
Tentukan:
a. Q1, Q2, Q3, e. Pagar dalam,
b. Jangkauan antar kuartil, f. Pagar luar
c. Simpangan kuartil, g. Pencilan
d. Langkah,
Jawab
a. Data diurutkan sebagai berikut.
28 30 30 41 48 49 51 51 56 56
56 58 61 62 64 65 66 67 68 70
73 76 78 80 81 81 82 83 84 84
1 1
𝑄2 = 2 (𝑥15 + 𝑥16 ) = 2 (64 + 65 ) = 64,5
𝑄1 = 𝑥8 = 51
𝑄3 = 𝑥23 = 78
b. R = 𝑄3 − 𝑄1 = 78 – 51 = 27
1 1
c. 𝑄𝑑 = 2 (𝑄3 − 𝑄1 ) = 2 . 27 = 13,5
3 3
d. L = 2 𝑅 = .27 = 40,5
2
e. Pagar dalam = 𝑄1 − 𝐿 = 51 – 40,5 = 10,5
f. Pagar luar = 𝑄3 + 𝐿 = 78 + 40,5 = 118,5
g. Tidak memiliki pencilan, karena tidak ada datum yang di bawah pagar dalam dan di
atas pagar luar.

4. Simpangan Rata-rata, Ragam (Variansi), Simpangan Baku


Simpangan rata-rata, Ragam, dan Simpangan Baku Data Tunggal
Untuk data tunggal, 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , …., 𝑥𝑛 , dengan rataan hitung 𝑥̅ , simpangan rata-rata
data tersebut adalah sebagai berikut.
1
SR = ∑𝑛𝑖=1|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
𝑛

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


Dengan n : banyaknya data
Ragam (variansi) data tersebut adalah sebagai berikut.
1
S2 = ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛

Simpangan baku data tersebut adalah sebagai berikut


1
S = √𝑆 2 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2

Contoh

Diberikan data 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10
Tentukan:
a. Simpangan rata-rata,
b. Ragam,
c. Simpangan baku.

Jawab:
2 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 10 42
a. 𝑥̅ = = 7 =6
7
∑𝑛𝑖=1|𝑥𝑖 − 𝑥̅ | = |2 − 6| + |4 − 6| + |5 − 6| + |6 − 6| + |7 − 6| + |8 − 6| + |10 − 6|
= 4 + 2 + 1+ 0 + 1 + 2 + 4 = 14
1 1
𝑆𝑅 = ∑𝑛𝑖=1|𝑥𝑖 − 𝑥̅ | = . 14 = 2
𝑛 7
b. ∑𝑛𝑖=1 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = (2 − 6)2 + (4 − 6)2 + (5 − 6)2 + (6 − 6)2 + (7 − 6)2 +
(8 − 6)2
+ (10 − 6)2
= 16 + 4 + 1 + 0 + 1 + 4 + 16
= 42
1
𝑆2 = ∑7𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
1
= . 42
7
=6
c. Simpangan baku
S = √𝑆 2

= √6

= 2,45

Simpangan Rata-rata, Ragam, dan Simpangan Baku Data Berkelompok


Simpangan rata-rata dirumuskan sebagai berikut.
1
SR = ∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
𝑛

Rumus ragam (variasi) adalah sebagai berikut.


1
S2 = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


Rumus simpangan baku adalah sebagai berikut.
1
S = √𝑆 2 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2

Contoh

Tentukan simpangan rata-rata, ragam, dan simpangan baku dari data pada tabel berikut.
Ukuran Frekuensi
10 - 14 6
15 - 19 4
20 - 24 12
25 - 29 16
30 - 34 10
35 - 39 2
Jumlah 50
Jawab
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖 .𝑥𝑖 1.230
𝑥̅ = ∑𝑛
= = 24,6
𝑖=1 𝑓𝑖 50
Ukuran 𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 |𝒙𝒊 − 𝒙
̅| 𝒇𝒊 . |𝒙𝒊
− 𝒙 ̅|
10 – 14 12 6 72 12,6 75,6
15 – 19 17 4 68 7,6 30,4
20 – 24 22 12 264 2,6 31,4
25 – 29 27 16 432 2,4 38,4
30 – 34 32 10 320 7,4 74
35 – 39 37 2 74 12,4 24,8
jumlah 50 1.230 274,4

1 1
𝑆𝑅 = ∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | = . 274,4 = 5,488
𝑛 50
∑6𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = 6(12 − 24,6)2 + 4 (17 − 24,6)2 + 12(22 − 24,6)2 + 16(27 −
24,6)2+
10 (32 − 24,6)2 + 2 (37 − 24,6)2
= 952,56 + 231,04 + 81,12 + 92,16 + 547,6 + 307,52 = 2.212
1
Ragam (𝑆)2 = 50 . 2.212 = 44,24
2
Simpangan baku (𝑆) = √𝑆 = √44,24 = 6,65

5. Angka Baku atau Nilai standar (Z-Score)


Angka baku atau nilai standar adalah nilai yang menyatakan perbandingan antara suatu
nilai data dengan rata-ratanya dibagi dengan simpangan bakunya. Angka baku digunakan
untuk membandingkan kenaikan atau perbedaan suatu kejadian dengan kebiasaan.
Rumus untuk menghitung angka baku yang sering digunakan adalah:

𝑥− 𝑥̅
Z= 𝑆

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


Dimana:
Z : angka baku atau nilai standar
x : nilai data
𝑥̅ : rata-rata hitung (mean)
S : standar deviasi atau simpangan baku

Contoh

1. Dari hasil ulangan matematika di suatu kelas, diperoleh data rata-rata 74 dan
simpangan baku 1,5. Tentukan angka baku dari Antik yang mendapat nilai 80.
jawab:
diketahui: 𝑥̅ = 74, x = 80 dan S = 1,5
𝑥− 𝑥̅ 80 −74 6
Z = 𝑆 = 1,5 = 1,5 = 4
2. Nilai baku Devita adalah 1,2. Jika rata-rata kelas 66 dan standar deviasinya 2,
tentukan nilai Devita.

Jawab:
Diketahui: 𝑥̅ = 66, 𝑍 = 1,2 dan 𝑆 = 2
𝑥− 𝑥̅
𝑍= 𝑆
𝑥−66
1,2 = 2
1,2 .2 = 𝑥 – 66
2,4 + 66 = 𝑥
𝑥 = 68,4 jadi, nilai Devita adalah 68,4

6. Koefisien Variasi (KV)


Koefisien variasi adalah perbandingan antara standar deviasi dengan nilai rata-rata
(mean) yang dinyatakan dalam persen. Koefisien variasi berguna untuk mengetahui
keseragaman dari serangkaian data. Semakin besar koefisien variasi berarti data semakin
tidak seragam. Sebaliknya, semakin kecil koefisien variasi berarti data semakin seragam.
Besar koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
𝑠
KV = 𝑥 x 100%
Dimana
KV : koefisien variasi
S : standar deviasi atau simpangan baku
𝑥̅ : rata-rata hitung (mean)
1. Rata-rata nilai matematika adalah 6,8 dengan simpangan baku 1,36. Hitunglah
besarnya koefisien Variasinya.
Jawab:
𝑥̅ = 6,8
𝑆 = 1,36
𝑆
𝐾𝑉 = 𝑥̅ x 100%
1,36
= 6,8
x 100%
= 20%

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


2. Suatu kelompok siswa setelah diukur dan diteliti berat serta tinggi badannya
diperoleh rata-rata tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg, dengan standar
deviasi masing-masing 8 cm dan 15 kg. ukuran yang manakah yang lebih seragam?
Jawab
𝑆
𝐾𝑉𝑇 = 𝑥̅ x 100%
8
8
= x 100% = 5 %
160
Diketahui rata-rata berat badan (𝑥̅ ) = 60 cm dan 𝑆 = 8 cm
𝑆
𝐾𝑉𝐵 = 𝑥̅ x 100%
𝑠
8
= x 100% = 25 %
60
Berdasarkan perhitungan diatas 𝐾𝑉𝑇 < 𝐾𝑉𝐵 , berarti data tinggi badan lebih seragam
dari pada data berat badan.

7. Kemiringan atau Kelengkungan Kurva (Skewness)


Dari kumpukan data suatu populasi, akan diperoleh beberapa model distribusi. Ukuran
kemiringan adalah suatu ukuran yang menyatukan model distribusi yang mempunyai
kemiringan tertentu. Ada tiga model kurva yang mungkin dalam suatu distribusi
frekuensi yaitu model positif, model negatif, dan model simetris.besarnya kemiringan
kurva dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

𝑥̅ − 𝑀𝑜
SK = 𝑆

Dimana
SK : kemiringan (skewness)
𝑥̅ : rata-rata hitung (mean)
𝑀𝑜 : modus
𝑆 : standar deviasi/simpangan baku
Catatan :

• Jika SK > 0 maka model positif


• Jika SK < 0 maka model negatif
• Jika SK = 0 maka model simetris

Contoh

Dari suatu distribusi frekuensi, diketahui modus 15,50 dan simpangan baku 4,50. Jika
rata-rata hitung 19,1 hitunglah:
a. Koefisien kemiringan,
b. Jenis kemiringan.
Jawab
a. 𝑀𝑜 = 15, 50
S = 4, 50
𝑥̅ = 19,1
19,1−15,50
𝑆𝐾 = 4,50
= 0,80
b. Karena SK > 0 berarti kemiringan kurva adalah model positif.

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII


8. Ukuran Keruncingan atau Kurtosis
Kurtosis atau ukuran keruncingan adalah derajat kelancipan suatu distribusi jika
dibandingkan dengan distribusi normal. Suatu distribusi yang lebih tumpul daripada
distribusi normal disebut platikurtis. Distribusi yang lebih lancip daripada distribusi
normal disebut leptokurtis, sedangkan untuk distribsi yang normal disebut mesokurtis.
Koefisien kurtosis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
𝑄𝑑
𝐾𝐾 =
𝑃90 − 𝑃10
Dimana
𝐾𝐾 : koefisien/ukuran kurtosis
𝑄𝑑 : jangkauan semi interkuartil/simpangan kuartil
𝑄3 : kuartil atas
𝑄1 : kuartil bawah
𝑃90 : persenti ke-90
𝑃10 : persentil ke-10

Catatan :

• Jika 𝐾𝐾 > 3, maka distribusinya adalah leptokurtis


• Jika 𝐾𝐾 < 3, maka distribusinya adalah platikurtis
• Jika 𝐾𝐾 = 3 , maka distribusinya adalah mesokurtis

Dari sekumpulan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, diketahui
𝑄𝑑 = 9,175, persentil ke-10 adalah 44,1 dan persentil ke-90 adalah 82,5. Tentukan koefisien
kurtosis kurva distribusi frekuensi tersebut.
Jawab:
𝑄𝑑 = 9,175 , 𝑃10 = 44,1 , 𝑃90 = 82,5
𝑄
𝐾𝐾 = 𝑃 −𝑑𝑃
90 10

9,175 9,175
= = = 0,239
82,5 – 44,1 38,4
Karena 𝐾𝐾 < 3, maka distribusinya frekuensimya adalah platikurtis

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA- SMK KELAS XII

Anda mungkin juga menyukai