Anda di halaman 1dari 47

Pembentukan dan Pemodelan Batubara

D. Hendra Amijaya
Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika 2, Yogyakarta, Indonesia

disampaikan pada
Webinar Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia, 29 Agustus 2020
Topik
Material Organik Pembentuk Batubara Dan
Proses Pembatubaraan

Pengaruh Proses Pembentukan Pada Kualitas


Batubara

Apa Yang Perlu Diperhatikan Dalam


Pemodelan Batubara

UGM.AC.ID 2
CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA

UGM.AC.ID 3
Mire
• Mire : lahan basah tempat gambut terakumulasi
• Faktor yang berpengaruh pada karakteristik mire:
• Evolusi flora
• Iklim
• Posisi geografis/struktur daerah

Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM


UGM.AC.ID
Lingkungan Pembentukan & Lahan Basah (Mire) Gambut/Batubara

Smyth (1964)

Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM


UGM.AC.ID
Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM
UGM.AC.ID
Evolusi Mire

(McCabe, 1987)

Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM


UGM.AC.ID
Syarat Pembentukan Deposit Gambut yang Tebal

• „Airtanah“ naik secara perlahan, sehingga muka air


selalu konstan mengikuti posisi permukaan deposit
gambut
• Mire terlindungi dari adanya penggenangan (banjir)
oleh air sungai atau laut yang cukup besar & lama
• Tidak ada interupsi oleh deposisi sedimen fluviatil

Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM


UGM.AC.ID
Tipe & Perkembangan Mire

(Moore, 1987)

Geologi Batubara
Hendra Amijaya – Geologi UGM
Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM
UGM.AC.ID
Stacked Mire

(Shearer et al., 1994)

Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM


UGM.AC.ID
Klasifikasi Batubara

UGM.AC.ID
Komposisi elemental Batubara
• Elemen
• mayor: H & C --> hidrokarbon
• minor : S, N, O (umumnya < 3%)
• jejak (traces) : misal Ni, V

● Komposisi elemental bahan bakar fosil dan kerogen (wt %; Hunt, 1996)

Gas Minyak Aspal Batubara Kerogen


C 76 84.5 84 83 79
H 24 13 10 5 6
S 0 1.5 3 1 5
N 0 0.5 1 1 2
O 0 0.5 2 10 8

(batubara peringkat menengah)

UGM.AC.ID
Komposisi kimia mahluk hidup
• Mahluk hidup dibentuk oleh senyawa-senyawa yang tersusun dari elemen C, H, S, N
& O.
• Senyawa utama penyusun mahluk hidup: karbohidrat, protein, lipid & lignin .

• Komposisi kimia senyawa penyusun mahluk hidup (% wt; Hunt, 1996)


C H S N O
Karbohidrat 44 6 - - 50
Lignin 63 5 0.1 0.3 31.6
Protein 53 7 1 1 22
Lipid 76 12 - - 12

• Komposisi mahluk hidup (% wt; Hunt, 1996)


Protein Karbohidrat Lipid Lignin
Tumbuhan
kayu spruce 1 66 4 29
daun oak 6 52 5 37
phytoplankton 23 66 11 0
diatom 29 63 8 0
spora lycopodium 8 42 50 0
Hewan
zooplankton 60 22 18 0
invertebrata tingkat tinggi 70 20 10 0

UGM.AC.ID
Lignin
• Dicirikan oleh struktur fenolik
(hidroksi-aromatik) yang berasal dari
monosakarida.
• Umum ditemukan pada tumbuhan
tingkat tinggi, hampir tidak ada pada
hewan.
• Biopolimer ke-2 terbanyak setelah
selulosa.
• Terdapat pada dinding sel bersama-
sama dengan hemiselulosa
membentuk jaringan di sekeliling serat
selulosa dalam xylem (inti kayu pada
tumbuhan darat).

Contoh kumpulan struktur lignin.


Me = CH3
(Nimz, 1974 dalam Killops & Killops, 2005)

Geokimia Organik - TGL UGM - Hendra Amijaya

UGM.AC.ID
Struktur Kimia Batubara

(Levine, et.al, 1982)

UGM.AC.ID
Struktur Kimia Batubara

(Van Heek, 2000)

UGM.AC.ID
Material Organik
Algae (Sapropelic) (Humic)

Spora Kayu

Asal MO

MO di
batubara/batuan
induk
(Maseral)
Liptinite Vitrinite
+ Inertinite
UGM.AC.ID
Grup Maseral
• Vitrinit: berasal dari material humik tumbuhan (lignin dan
selulosa)
• Liptinit: berasal dari sisa tumbuhan yang kaya H (sporopollenin,
resin, dll)
• Inertinit: berasal dari sisa tumbuhan yang kaya C

Geologi Batubara - Hendra


UGM.AC.ID Amijaya - UGM
Kenampakan mikroskopis maseral

Vitrinite - Ch: corpohuminite


Liptinite - Su: suberinite, Cu: cutinite, Rs: resinite
Inertinite - Fs: fusinite, Ma: macrinite

Geologi Batubara - Hendra


UGM.AC.ID Amijaya - UGM
Tahap Pembatubaraan

(Levine, 1993) (Clifford, 1997)


UGM.AC.ID
Model Struktur Molekul

Low Rank

High Rank

(Oberlin et al., 1980)


UGM.AC.ID
Penggambutan (Peatification)
• Terjadi segera setelah deposisi sisa tumbuhan pada mire
• Alterasi paling intensif terjadi pada “peatigenic layer” (+-0.5 m
di bawah permukaan)  bakteri aerobik, actinomycetes, jamur
men-dekomposisi protein, hemiselulosa, sesulosa, dll
• Semakin dalam  bakteri anaerobik
• > 10 m mikrobia semakin sedikit/hilang  perubahan
kemudian terjadi secara kimiawi (kondensasi, polimerisasi,
reduksi)

UGM.AC.ID
Faktor yang berpengaruh pada kondisi penggambutan

• Jenis tumbuhan  vegetasi kaya lignin dan tannin (arborescent) lebih resisten daripada
vegetasi kaya selulosa (herbaceous). Tumbuhan coniferous lebih resisten dari
anngiosperm.
• Suplai nutrien  aktifitas bakteri lebih tinggi pada mire yang kaya nutrien (mis. low moor
> high moor)
• Suplai oksigen  aktifitas bakteri & jamur memerlukan oksigen (aerobik –anaerobik)
• Keasaman  bakteri sedikit pada kondisi asam (mis. gambut ombrogenous lebih sedikit
terdekomposisi daripada gambut topogenous)
• Temperatur tanah  temperatur tinggi membantu kehidupan bakteri jamur (mis. daerah
tropis & subtropis)

UGM.AC.ID
Proses Penggambutan - Pembatubaraan

• Humification  pembentukan asam humik (karakteristik: nukleus aromatik,


gugus hidroksil & karboksil)
• Penambahan konsentrasi C karena pengurangan O dan moisture
• Asam humik banyak terdapat s.d. peringkat brown coal, hilang pada
bituminous coal
• Biochemical gelification transformasi pseudomorfologi dinding sel
menjadi gel humik  huminit
- Pada peringkat gambut & lignit
• Geochemical gelification transformasi huminit menjadi vitrinit
- Pada peringkat subbituminous – bituminous
- Melibatkan evolusi thermal

UGM.AC.ID
Pembatubaraan

• Proses diagenetik, material organik mengalami 2 macam


perubahan: pelepasan produk mobile (gas, liquid) dan
kondensasi produk padat akibat aromatisasi
• Secara umum dipakai untuk menunjukkan proses dari tingkat
gambut sampai meta antrasit
• Dimulai dari penggambutan diikuti graphitisasi

Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Penyebab Pembatubaraan
• Temperatur – Hilt’s rule (peringkat batubara semakin tinggi
dengan penambahan kedalaman)
• 100 – 170oC  bituminous coal
• 170 – 250oC  anthracites
• Waktu
• akan berpengaruh signifikan pada temperatur tinggi (faktor waktu
dapat diabaikan pada temperatur rendah)
• Yang sangat berpengaruh adalah “effective heating time”
• Tekanan
• Mengakibatkan physico-structural coalification
• Terutama pada saat kompaksi dari tahap gambut ke bituminus awal
• Panas yang muncul akibat struktur geologi (sesar) dapat meningkatkan
peringkat

Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Grafik hubungan waktu-temperatur-peringkat

Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Perubahaan akibat pembatubaraan

Geologi Batubara (Teichmueller & Teichmueller, 1968)

UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM


Perubahan Selama Pembatubaraan

(Taylot et al., 1998)

Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Efek Optis - Kenampakan mikroskopis maseral
Maceral Brown Coal HV Bituminous Coal LV Bituminous Coal
group
Trans. Refl. Trans. Refl. Trans. Refl.

Vitrinite Yellow-red Medium- Red Medium Deep red Pale grey


grey grey

Liptinite Light- Dark grey- Yellow Dark grey Red Pale grey
yellow black

Inertinite Brown- Pale grey- Brown- Pale grey- Opaque White


opaque white opaque white

Trans.: transmitted light (thin section)


Refl.: reflected light (polished section)

UGM.AC.ID 31
Kenampakan mikroskopis maseral (peringkat tinggi)

Geologi Batubara - Hendra


UGM.AC.ID Amijaya - UGM
Pemodelan Geologi Batubara

• Karakterisasi sumberdaya (batubara)


• Menggambarkan fenomena geologi yang
sesungguhnya yang ada di lapangan
• Menjelaskan hal-hal yang belum terjawab pada
saat observasi lapangan
• Model: Stratigrafi, Fasies, Distribusi Batubara,
Stuktur geologi, dll

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Data Geologi Permukaan

UGM.AC.ID 34
Data Geologi Bawah Permukaan : Drilling

UGM.AC.ID 35
Data Geologi Bawah Permukaan : Logging & Seismic

Gamma Ray Density

EROSIONAL TRUNCATION

UGM.AC.ID 36
Korelasi Data Bawah Permukaan
Korelasi Stratigrafi Korelasi Struktur

DH 81

FB 05A

LAMPIRAN TERIKAT D1
UNIVERSITAS GADJAH MADA KETERANGAN :
FAKULTAS TEKNIK SKALA : 1: 6000 = SOIL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SV = 10 SH DH 81
= BATUPA SIR
NAMA : WIDIYANTARA MULYA = LOG GAMMA RAY = LOG DENSITAS U
NIM : 02/157564/TK/27430 = BATUBARA
DIPERIKSA OLEH :
DR. DONATUS HENDRAAMIJAYA, ST.,MT. DH 55 = TITIK BOR = SHALLY COA L
SAYATAN KORELASI I
101

= SESAR TURUN FB 05A


= BATULE MPUNG

UGM.AC.ID 37
Konsep Pemodelan Geologi/Tambang
Membagi deposit yang telah didelineasi dari titik-titik
pengamatan (singkapan/bor) menjadi blok/unit tambang
selektif yang dapat mempresentasikan kenyataan geologi
untuk kepentingan penambangan.

Mapping Drilling Logging


Mining operation

UGM.AC.ID
Manual Vs Software?
 Pemodelan manual atau dengan software/
program tertentu?
 Yang penting adalah pemahaman teknis anda
mengenai geologi/tambang!
• Keuntungan pemodelan manual/free hand:
• Cepat dan mudah untuk daerah yang kecil
• Hasil dapat diketahui segera
• Dapat disesuaikan dengan keyakinan geologi anda
• Keuntungan pemodelan komputer:
• Objektif/tidak bias
• Mudah di-up date jika ada data baru
• Mudah untuk diproses lanjut

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Geologist adalah seorang idiot?

LB1 LB2 LB1 LB3 LB2

Ini modelnya
Ini modelnya

Geologist
memang
Geologist idiot! Engineer
Geologist
Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM
Ketidaksesuaian Fakta dan Teori

• Data kurang
• Data tidak benar
• Model/Interpretasi tidak benar

 Pengumpulan & editing data yang benar adalah


tugas paling penting dalam proses pemodelan.
Kebanyakan kesalahan terjadi umumnya karena
asumsi awal yang tidak tepat!  Konsep Geologi
Batubara harus dipahami!

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Problem yang dihadapi dalam pemodelan

• Data geologi yang terbatas


akan tetapi harus:
• Melakukan analisa dan interpretasi yang tepat
• Mengaplikasikan interpretasi tersebut pada
daerah yang belum memiliki data geologi
• Membuat kesimpulan mengenai kuantitas &
kualitas sumberdaya

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Alur Kerja
• Input data: topografi & geologi (permukaan/bawah permukaan)
• Verifikasi data:
• Akurasi input?
• Eliminasi data yang invalid
• Prosesing data:
• Pembuatan grid
• Pemodelan data struktur dan ketebalan
• Pemodelan data kualitas

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Display data dan model
• Pra Model
• Data lubang bor
• Kontur permukaan
• Rasio stripping
• Log litologi/geofisika
• Model 2D & 3D
• Peta & sayatan-sayatan geologi
• Peta konstur struktur
• Peta isopach
• Peta-peta kualitas (isocal, isoash, dll)

Geologi Batubara - Hendra Amijaya -


UGM.AC.ID UGM
Model 2D

• No/identitas titik informasi


• Koordinat x,y
• Strike & Dip
• Tebal seam
• Deskripsi batubara dan litologi
(batuan) sekitar
• Kondisi geologi sekitar

UGM.AC.ID 45
Model 3D
• No/identitas lubang bor
• Koordinat x,y,z
• Tebal seam
• Kedalaman Top & Bottom
• Kualitas
• Litologi (batuan) sekitar
• Log pemboran
• Log geofisika
• Kondisi geologi Model laminar

Model Block
Diagram Pagar Litologi

UGM.AC.ID 46
Terima kasih

47

Anda mungkin juga menyukai