D. Hendra Amijaya
Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika 2, Yogyakarta, Indonesia
disampaikan pada
Webinar Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia, 29 Agustus 2020
Topik
Material Organik Pembentuk Batubara Dan
Proses Pembatubaraan
UGM.AC.ID 2
CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA
UGM.AC.ID 3
Mire
• Mire : lahan basah tempat gambut terakumulasi
• Faktor yang berpengaruh pada karakteristik mire:
• Evolusi flora
• Iklim
• Posisi geografis/struktur daerah
Smyth (1964)
(McCabe, 1987)
(Moore, 1987)
Geologi Batubara
Hendra Amijaya – Geologi UGM
Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM
UGM.AC.ID
Stacked Mire
UGM.AC.ID
Komposisi elemental Batubara
• Elemen
• mayor: H & C --> hidrokarbon
• minor : S, N, O (umumnya < 3%)
• jejak (traces) : misal Ni, V
● Komposisi elemental bahan bakar fosil dan kerogen (wt %; Hunt, 1996)
UGM.AC.ID
Komposisi kimia mahluk hidup
• Mahluk hidup dibentuk oleh senyawa-senyawa yang tersusun dari elemen C, H, S, N
& O.
• Senyawa utama penyusun mahluk hidup: karbohidrat, protein, lipid & lignin .
UGM.AC.ID
Lignin
• Dicirikan oleh struktur fenolik
(hidroksi-aromatik) yang berasal dari
monosakarida.
• Umum ditemukan pada tumbuhan
tingkat tinggi, hampir tidak ada pada
hewan.
• Biopolimer ke-2 terbanyak setelah
selulosa.
• Terdapat pada dinding sel bersama-
sama dengan hemiselulosa
membentuk jaringan di sekeliling serat
selulosa dalam xylem (inti kayu pada
tumbuhan darat).
UGM.AC.ID
Struktur Kimia Batubara
UGM.AC.ID
Struktur Kimia Batubara
UGM.AC.ID
Material Organik
Algae (Sapropelic) (Humic)
Spora Kayu
Asal MO
MO di
batubara/batuan
induk
(Maseral)
Liptinite Vitrinite
+ Inertinite
UGM.AC.ID
Grup Maseral
• Vitrinit: berasal dari material humik tumbuhan (lignin dan
selulosa)
• Liptinit: berasal dari sisa tumbuhan yang kaya H (sporopollenin,
resin, dll)
• Inertinit: berasal dari sisa tumbuhan yang kaya C
Low Rank
High Rank
UGM.AC.ID
Faktor yang berpengaruh pada kondisi penggambutan
• Jenis tumbuhan vegetasi kaya lignin dan tannin (arborescent) lebih resisten daripada
vegetasi kaya selulosa (herbaceous). Tumbuhan coniferous lebih resisten dari
anngiosperm.
• Suplai nutrien aktifitas bakteri lebih tinggi pada mire yang kaya nutrien (mis. low moor
> high moor)
• Suplai oksigen aktifitas bakteri & jamur memerlukan oksigen (aerobik –anaerobik)
• Keasaman bakteri sedikit pada kondisi asam (mis. gambut ombrogenous lebih sedikit
terdekomposisi daripada gambut topogenous)
• Temperatur tanah temperatur tinggi membantu kehidupan bakteri jamur (mis. daerah
tropis & subtropis)
UGM.AC.ID
Proses Penggambutan - Pembatubaraan
UGM.AC.ID
Pembatubaraan
Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Penyebab Pembatubaraan
• Temperatur – Hilt’s rule (peringkat batubara semakin tinggi
dengan penambahan kedalaman)
• 100 – 170oC bituminous coal
• 170 – 250oC anthracites
• Waktu
• akan berpengaruh signifikan pada temperatur tinggi (faktor waktu
dapat diabaikan pada temperatur rendah)
• Yang sangat berpengaruh adalah “effective heating time”
• Tekanan
• Mengakibatkan physico-structural coalification
• Terutama pada saat kompaksi dari tahap gambut ke bituminus awal
• Panas yang muncul akibat struktur geologi (sesar) dapat meningkatkan
peringkat
Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Grafik hubungan waktu-temperatur-peringkat
Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Perubahaan akibat pembatubaraan
Geologi Batubara
UGM.AC.ID Hendra Amijaya - UGM
Efek Optis - Kenampakan mikroskopis maseral
Maceral Brown Coal HV Bituminous Coal LV Bituminous Coal
group
Trans. Refl. Trans. Refl. Trans. Refl.
Liptinite Light- Dark grey- Yellow Dark grey Red Pale grey
yellow black
UGM.AC.ID 31
Kenampakan mikroskopis maseral (peringkat tinggi)
UGM.AC.ID 34
Data Geologi Bawah Permukaan : Drilling
UGM.AC.ID 35
Data Geologi Bawah Permukaan : Logging & Seismic
EROSIONAL TRUNCATION
UGM.AC.ID 36
Korelasi Data Bawah Permukaan
Korelasi Stratigrafi Korelasi Struktur
DH 81
FB 05A
LAMPIRAN TERIKAT D1
UNIVERSITAS GADJAH MADA KETERANGAN :
FAKULTAS TEKNIK SKALA : 1: 6000 = SOIL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SV = 10 SH DH 81
= BATUPA SIR
NAMA : WIDIYANTARA MULYA = LOG GAMMA RAY = LOG DENSITAS U
NIM : 02/157564/TK/27430 = BATUBARA
DIPERIKSA OLEH :
DR. DONATUS HENDRAAMIJAYA, ST.,MT. DH 55 = TITIK BOR = SHALLY COA L
SAYATAN KORELASI I
101
UGM.AC.ID 37
Konsep Pemodelan Geologi/Tambang
Membagi deposit yang telah didelineasi dari titik-titik
pengamatan (singkapan/bor) menjadi blok/unit tambang
selektif yang dapat mempresentasikan kenyataan geologi
untuk kepentingan penambangan.
UGM.AC.ID
Manual Vs Software?
Pemodelan manual atau dengan software/
program tertentu?
Yang penting adalah pemahaman teknis anda
mengenai geologi/tambang!
• Keuntungan pemodelan manual/free hand:
• Cepat dan mudah untuk daerah yang kecil
• Hasil dapat diketahui segera
• Dapat disesuaikan dengan keyakinan geologi anda
• Keuntungan pemodelan komputer:
• Objektif/tidak bias
• Mudah di-up date jika ada data baru
• Mudah untuk diproses lanjut
Ini modelnya
Ini modelnya
Geologist
memang
Geologist idiot! Engineer
Geologist
Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM
Ketidaksesuaian Fakta dan Teori
• Data kurang
• Data tidak benar
• Model/Interpretasi tidak benar
UGM.AC.ID 45
Model 3D
• No/identitas lubang bor
• Koordinat x,y,z
• Tebal seam
• Kedalaman Top & Bottom
• Kualitas
• Litologi (batuan) sekitar
• Log pemboran
• Log geofisika
• Kondisi geologi Model laminar
Model Block
Diagram Pagar Litologi
UGM.AC.ID 46
Terima kasih
47