DOSEN :
Dr. Orpha Jane, S.Sos., M.M.
KELAS : A
3. Core Assets
Core Assets yang dimiliki oleh Traveloka adalah customer data, sebab
dengan data pelanggan, perusahaan dapat menentukan peringkat
pelanggannya berdasarkan pembelian terakhir,frekuensi dan nilai moneter
serta mengirimkan penawaran kepada pelanggan yang memiliki nilai
transaksi tertinggi. Lalu, Traveloka juga menggunakan sales structure yang
dimana berguna untuk membantu perusahaan mengetahui aktivitas
penjualan yang terjadi didalam perusahaan dan berpengaruh dalam
keuntungan dan kerugian yang dialami Traveloka. Selain itu, Traveloka juga
menggunakan customer network dengan memberikan diskon atau promo
yang menarik serta keamanan yang menjamin untuk para konsumen. Hal
tersebut membuat Traveloka dapat mempertahankan konsumennya dengan
membangun relasi antara perusahaan dan komsumen serta memberikan
kepercayaan bagi Traveloka sebagai perusahaan layanan travel yang baik.
4. Competencies
Competencies yang dimilki oleh Traveloka yaitu bundling competence
dengan memberikan bundle product berupa paket wisata yang sudah
dilengkapi oleh tiket pesawat dan hotel dari rekomendasi aplikasi Traveloka.
Lalu, Traveloka menggunakan exprecience design dalam website Traveloka
yang dimana terdapat konten gambar dan video. Selain itu, Traveloka
memberikan berbagai penawaran layanan lainnya seperti Traveloka eats
yang dapat membantu konsumen mendapatkan rekomendasi restoran dan
tempat makan serta memenuhi kebutuhan konsumen seperti pembelian
paket data dan pulsa, pembayaran PLN.PDAM,serta BPJS. Selain itu,
Traveloka menggunakan compentencies sales structure yang dimana
Traveloka memiliki sistem aplikasi dan website yang cepat sehingga dapat
mengurangi biaya distribusi.
3. Core Assets
Core Assets yang dimiliki oleh Ruang guru yaitu Content, Exploitation Rights.
Ruang guru memberikan konten yang berfokus pada edukasi dan Pendidikan
yang dimana menjadi komponen penting bagi Ruang guru dalam
menciptakan nilai dan penawaran layanan yang baik. Hal tersebut juga
menghasilkan Brand yang diketahui banyak orang sehingga menjadi nilai
yang baik dan gambaran positif dari ruangguru kepada konsumen. Selain itu,
Ruang guru memiliki Core Assets Employees yang dimana terdapat 4000
karyawan dan 300 guru dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan bidangnya sehingga dapat memberikan peningkatan pelayanan dan
keunggulan yang kompetitif dari Ruang guru
4. Competencies
Competencies yang dimiliki oleh Ruang guru yaitu Content Sourcing
Competence yang dimana konten tersebut didapatkan dari semua siswa-
siswi yang mendaftar di ruangguru. Konten tersebut berupa materi
pembelajaran di sekolah, tugas sekolah, PR, serta materi yang ingin ditanya
oleh siswa. Setelah itu, menentukan materi yang akan dibahas, Para guru
dan pengajar akan melakukan shooting untuk pembuatan video pembelajaran
materi tersebut. Selanjutnya, video pembelajaran akan dijadikan video
beranimasi yang menarik untuk ditonton. Lalu, Ruang guru menggunakan
Content Creation Competence yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan
kebiasaan dari para pengajar dan juga karyawan yang memiliki inovasi dan
kreativitas dalam memberikan konten pengajaran yang berkualitas untuk
siswa-siswi yang mendaftar di Ruang guru.
2. Value chain
Value chain yang digunakan oleh tirto.id adalah Conception, konten yang
ditawarkan berupa berita secara teks dan visual seperti infografik, foto, dan
video dengan beberapa topik berita dari dalam maupun luar negeri. Lalu,
layanan berita yang disajikan oleh tirto.id dapat diakses secara gratis. Lalu,
value chain yang dimiliki oleh tirto.id adalah Content Development/Production
yang dimana tirto.id memproduksi sendiri sumber konten yang dicari dan
sudah diperiksa oleh tim riset sehingga tidak ada lagi berita hoax yang
disajikan oleh tirto.id dalam bentuk digital. Selain itu, Technical Distribution
juga menjadi value chain tirto.id. pengunjung website tirto.id bisa mengkases
konten langsung dari internet untuk digunakan secara online. Para tim tirto.id
selalu memberikan konten yang up-to-date setiap harinya untuk pelanggan.
Tirto.id juga mempromosikan kontennya ke media social Instagram agar
distribusi konten semakin meningkat.
3. Core Assets
Core Assets yang digunakan oleh tirto.id adalah Content, Exploration yang
dimana pencarian sumber berita yang akurat sangat penting bagi komponen
berita yang disajikan oleh tirto.id. Mulai dari pencarian berita melalui
wawancara,penulisan berita, sampai menentukan visualisasi berupa foto dan
video dalam menyajikan berita. Selain itu, Pada Core Asset Employees
melibatkan orang-orang yang menyedakan konten berita di website dan
Instagram dengan kemampuan bidangnya seperti pada tim konten current
issue yang terdiri dari redaktur pelaksana, wakil redaktur,
pelaksana,redaktur,asisten redaktur, reporter utama,dan reporter. Lalu,
terdapat juga penulis utama dan penulis yang bekerja pada penulisan artikel
berita di website tirto.id. selain itu, terdapat juga tim visual grafis, riset redaksi
yang akan membantu dalam pembuatan konten tirto.id.
4. Competencies
Competencies yang digunakan oleh tirto.id adalah Content Sourcing
Competence. Dalam mencari informasi dan konten berita setelah berita
tersebut diwawancarai dan dicari, tirto.id menggunakan metodologi
pemeriksaan fakta dan riset mandiri agar berita tersebut bukanlah berita hoax
atau berita palsu. Hal pertama yang dilakukan oleh tirto.id dalam
pemeriksaan berita yaitu Periksa Fakta dengan melakukan komparasi
langsung antara pernyataan narasumber dengan data resmi, baik secara
real-time atau melalui artikel khusus yang telah diterbitkan minimal seminggu
sekali. Pemeriksaan fakta secara real-time dilakukan langsung pada momen
tertentu yang dianggap penting bagi masyarakat, sebagai contoh debat calon
presiden dan pidato presiden. Selain pemeriksaan fakta, tirto.id melakukan
Periksa Data yang merupakan analisis atas isu yang berkembang di
masyarakat. Dari isu tersebut, tim riset tirto.id akan melakukan verifikasi
menggunakan data resmi dan dituliskan dalam bentuk laporan singkat yang
berbentuk analisis atau dalam website tirto.id yaitu Mild Report. Tirto.id
melakukan penerbitan Periksa data minimal 1 kali seminggu. Lalu, tirto.id
juga menggunakan metodologi Riset Mandiri yang merupakan survei
langsung dilakukan oleh tim riset. Metodologi survei ini sangat bervariasi,
tetapi disesuaikan dengan tujuan penelitian serta tipe responden. Setiap hasil
survei, metodologi, karakteristik, dan jumlah responden,wilayah penelitian,
serta waktu pelaksanaan akan dipublikasikan bersamaan dengan laporannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bernd W. Wirtz. (2019). “Digital Business Model : Concepts, Models, and the
Alphabet Case Study”.
Lucia Gilberta Vania (2018). “Model Bisnis Media Online : Studi Kasus Pada
Tirto.id”. Diakses pada 25 Januari 2021 (22.47). Dari
https://kc.umn.ac.id/5134/