Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riswanda Wahyu Imawan

Kelas/No : 5-26/23
NPM : 2301180176

Proses Bisnis dan Potensi Perpajakan Agen Travel Online, Traveloka


A. Proses Bisnis

Dengan potensi pariwisata dan berbagai kebutuhan transportasi untuk perjalanan


semakin meningkat di Indonesia, telah menghadirkan berbagai inovasi teknologi berupa
platform pemesanan tiket pesawat ataupun hotel dalam satu wadah. Sistem agensi
travel online banyak bermunculan di Indonesia, salah satunya PT Trinusa Travelindo
atau yang sering disebut dengan Traveloka. Tercatat dalam profil perusahaan tersebut
dalam laman resmi traveloka.com, disebutkan bahwa Traveloka telah bekerja sama
dengan lebih dari 100 maskapai dan telah melayani lebih dari 200.000 rute
penerbangan ke seluruh dunia. Selain itu, inventori yang dimiliki mulai dari hotel,
apartemen, guest house, homestay, vila, dan resor termasuk salah satu inventori
pemesanan akomodasi terbesar yang dimiliki platform tersebut. Angka tersebut
mengindikasikan bahwa value dari Traveloka sangat besar dan fantatis. Traveloka juga
menjadi salah satu aplikasi mobile yang populer di Asia Tenggara dengan lebih dari 30
juta kali diunduh oleh customer yang mereka miliki.

Proses bisnis yang dimiliki oleh Traveloka hampir mirip perpaduan antara sistem
konsinyasi dan bisnis biro travel. Seperti grafik di bawah ini:

Traveloka Konsinyas Partner


Investor
(Transportasi
dan Hotel)

Pelanggan

Pada awalnya konsep dari Traveloka adalah menjadi mesin pencari untuk
membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Hingga akhirnya,
perusahaan yang didirikan pada 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert
Zhang ini mengumumkan pada November 2012 mendapat suntikan dana dari investor
dalam negeri, East Ventures yang menjadi cikal awal proses bisnis Traveloka berjalan.
Pada pertengahan 2013 Traveloka beralih fungsi menjadi situs reservasi tiket pesawat.
Dengan semakin besarnya value yang dimiliki Traveloka dan memiliki prospek jelas
membuat banyak investor dari luar negeri seperti Global Founders Capital, Expedia,
dan GIC menanamkan modal di Traveloka untuk melebarkan sayap di layanan
pemesanan hotel, kereta, bis, mobil, hingga paket wisata.
Pada dasarnya, Traveloka hanya menjadi pihak perantara antara konsumen
dengan partner yang menyediakan layanan transportasi dan hotel. Sistem dari
Traveloka akan menerima permintaan pelanggan dan memberikan berbagai alternatif
pilihan sesuai lokasi dan partner yang dituju. Setelah pihak pelanggan memilih dan
melakukan pembayaran atas tagihan, sistem akan menyerahkan pesanan ke mitra yang
telah dipilih. Dari transaksi ini, pihak Traveloka memperoleh keuntungan 5% untuk
setiap pemesanan.
Dalam menghubungkan bisnis para partner dengan pelanggan, Traveloka
menyediakan berbagai fitur layanan dalam aplikasinya sebagai berikut:

 E-Product dan E-Service


Layanan yang disiapkan untuk reservasi transportasi dan hotel bagi
pelanggan. Selain itu, pelanggan juga bisa memilih berbagai paket wisata di
dalam negeri dan luar negeri.
 E-Procurement
Layanan yang menyediakan informasi untuk proses pengadaan barang/jasa
bagi para partner Traveloka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengadaan barang.
 E-Marketing
Fitur terbaru dari Traveloka yang memberikan informasi mengenai harga
terbaik dan termurah dari sebuah rute atau destinasi tertentu yang telah
didaftarkan oleh para partner.
 E-Contracting
Layanan yang memberikan hak kepada Traveloka untuk membatalkan
konfirmasi pesanan dari pelanggan yang terindikasi memberikan informasi
tidak akurat, ancaman, hinaan, dan sebagainya untuk melindungi data
informasi konsumen lain dan para partner.
 E-Distribution
Layanan yang memberikan kemudahan untuk mendapat tiket transit yang
lebih murah dengan rute alternatif.
 E-Payment
Sistem yang memberikan layanan lebih mudah, pelanggan cukup log in dan
memberikan data tambahan berupa kartu kredit yang terjamin
keamanannya karena Traveloka telah bekerja sama dengan sejumlah
lembaga perbankan.

Setelah layanan dilakukan oleh partner, pelanggan akan diminta Traveloka untuk
memberikan umpan balik terhadap layanan para partner dan layanan yang diberikan
oleh Traveloka. Atas seluruh keuntungan yang diterima oleh Traveloka dalam satu
periode pad akhirnya akan didistribusikan lagi untuk biaya operasional dalam mengelola
sistem aplikasi berbasis web tersebut dan memberikan imbal hasil kepada investor yang
telah memberikan pendanaan.
Selain itu, untuk menarik minat konsumen untuk menggunakan layanan tersebut,
pihak Traveloka melakukan promosi dan marketing besar-besaran dengan melakukan
endorse kepada artis dan iklan di berbagai media seperti media cetak, media elektronik,
dan media sosial. Ditambah dalam berbagai kesempatan, Traveloka sering memberikan
kupon berupa diskon bagi pelanggan yang melakukan pemesanan pada periode
tertentu.
Kesimpulannya, proses bisnis yang dilalui Traveloka merupakan satu rantai yang
utuh dan saling berkaitan dimulai dari investor yang memberikan pendanaan,
manajemen Traveloka sebagai pengelola sistem dan pihak perantara, partner sebagai
pihak pemberi layanan, dan akhirnya layanan tersebut diterima oleh konsumen yang
memesannya. Mengingat Traveloka adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa,
tentu kegiatan usaha jasa adalah unsur utama yang terlibat dalam proses bisnis
tersebut.
B. Potensi Perpajakan

1. PPh 21
Traveloka tentu memiliki beberapa karyawan tetap di mana penghasilannya dikenai
pemotongan PPh 21. Selain itu, untuk melakukan endorsement kepada artis dan
agensi iklan juga terdapat kontrak sehingga bisa dikategorikan sebagai bukan
pegawai.

2. PPh 23
Karena unsur utama kegiatan usaha di Traveloka adalah jasa, tentu akan banyak
jasa yang bisa dikenai pemotongan PPh 23, antara lain jasa pembuatan
iklan/promosi, jasa pengelolaan website, jasa internet termasuk sambungannya, dan
jasa pengolahan data program. Selain itu, karena investor Traveloka terdapat
investor dalam negeri berbentuk badan yang di akhir periode mendapatkan hasil laba
berupa dividen tentu akan dipotong PPh 23 atas dividen.

3. PPh 26
Pajak yang dipotong untuk PPh 26 ialah dividen yang dibagikan Traveloka kepada
investor luar negeri yang merupakan subjek pajak luar negeri sesuai ketentuan UU
Pajak Penghasilan.

4. PPh Pasal 4 Ayat 2


Pendiri dari Traveloka merupakan subjek pajak dalam negeri orang pribadi yang
tentunya akan mendapatkan bagi hasil atas keuntungan Traveloka di akhir periode,
atas dividen kepada orang pribadi tersebut maka akan dipotong PPh Final Pasal 4
Ayat 2 UU PPh.

5. PPN
Atas jasa-jasa yang telah disebutkan di poin 2, selain kena PPh 23 tentu jasa
tersebut dikategorikan sebagai Jasa Kena Pajak yang akan dikenai PPN 10%. Selain
itu, atas jasa konsinyasi tiket pesawat dengan rute luar negeri dan jasa paket wisata
juga akan dikenai PPN dengan dasar pengenaan pajaknya menggunakan nilai lain.

6. Pajak Daerah
Layanan jasa hotel merupakan objek pajak daerah, sehingga jasa pemesanan hotel
di dalam negeri akan dipungut pajak daerah.

7. PPh Badan
Atas seluruh keuntungan dari komisi yang didapat Traveloka baik dari dalam negeri
ataupun luar negeri, pada akhir tahun akan diakumulasikan dan didapatkan laba
yang akan dikenai pajak sesuai tarif dalam UU PPh Pasal 17 ayat 1 huruf b.

Sumber : https://youtu.be/q__j9zriSdM

Anda mungkin juga menyukai