Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR RUJUKAN

Abdillah, A. 2012. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.


Aggarisman, B.D. 2014. Pemanfaatan Candi Singosari sebagai Wisata Edukasi
bagi Wisatawan Pelajar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM.
Akbar, A. 2010. Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas
Sinar Kinanti.
Ali, R.M. 2005. Pengatar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Arthanegara, I. G. B. 1983. Pendayagunaan Koleksi Museum Bali dalam
Pengajaran Sejarah di SMA Denpasar di dalam Menyongsong 50 Tahun
Museum Bali. Denpasar: Proyek Pembangunan Permuseuman.
Danim, S. 2013. Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Darmawan, D. 2012. Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi
Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Degeng, I.S. 1990. Ilmu Pembelajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Depdikbud. 1992. Kecil tapi Indah Pedoman Pendirian Museum. Jakarta:
Depdikbud.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Matapelajaran Sejarah untuk Satuan
Pendidikan SMA dan MA. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang.
Dimyati & Mujiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Museum. 2007. Pengelolaan Koleksi Museum. Jakarta: Direktorat
Jenderal Sejarah dan Purbakala.
Disbudparpora. 2019. Perbanyak Jumlah Pemandu Wisata Sejarah Lokal.
(Online), (http://www.kedirikota.go.id), diakses 28 Februari 2020.
Djamarah, B.S. & Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O.2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hunter, K. 1988. Heritage Education in the Social Studies.
(http://www.ed.gov/databases/ERICDigest/Index/ED30036) diakses 22
Februari 2020.
Ibrahim & Joni, R. 1984. Pengantar Teknologi Pendidikan. Malang: IKIP
Malang.

96
97

Irawan, K. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang sebagai Daya Tarik
Wisata di Kabupaten Labuan Batu Utara. Kertas Karya. Progam Pendidikan
Non-Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah: Pada Satuan Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Lestari, I.D. 2011. Efektivitas Pemanfaatan Situs-Situs Sejarah di Banjarnegara
sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sejarah pada SMAN 1
Banjarnegara dan SMAN 1 Bawang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS
UM.
Lestari. S. 2014. Pemanfaatan Museum Sunan Drajat sebagai Sumber Belajar
Sejarah pada Kelas XI IPS Semester Gasal di MA Ma’arif 7 Banjarwati
Lamongan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM.
Lutfi, I. 2002. Pengembangan Museum Arkeologi Trowulan Museum Industry
Management Based. Jurnal Sejarah: Kajian Sejarah dan Pengajarannya,
VIII (2), hlm.89. Malang.
Miarso. 1986. Teknologi Komunikasi, Pengertian, dan Penerapannya di
Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan
oleh Tjetjet Roehendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, L.J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Muhyar. N. 2017. Profil Museum Airlangga. Kediri: Disdbudparpora Kota Kediri.
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Novalia. E. 2015. Perkembangan Obyek Wisata Goa Selomangkleng di Kota
Kediri Tahun 1992-2007: AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(2)
´
187❑198.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan


Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum.
Purwanto, N. 1996. Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanyoto.A. 2010.Museum Seni Budaya Yogyakarta: Jurnal Tingkat Sarjana
bidang Senirupa dan Desain,1(2) 1❑
´ 10.

Sammeng. 2010. Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Sn.


98

Sayono. J. 2013. Pembelajaran Sejarah di Sekolah:dari Pragmatis ke Idealis.


Jurnal Sejarah dan Budaya, 7(1) 9❑ ´ 17.

Schouten, F. 1993. Pengantar Didaktik Museum. Jakarta: Depdikbud.


Setyorini. 2010. Pemanfaatan Situs Sejarah Candi Jago sebagai Salah Satu
Sumber Belajar Sejarah dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan di Kelas XI SMA Negeri 1 Tumpang. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: FIS UM.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soewarso. 2000. Cara-Cara Penyampaian Pendidikan Sejarah untuk
Membangkitkan Minat Peserta Didik Mempelajari Sejarah Bangsanya.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, N & Rivai, A. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, Y. 1990. ‘Permuseuman Indonesia’. Ensiklopedia Nasional
IndonesiaJilid 13. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Sumadio, B. 1997. Bunga Rampai Permuseuman. Jakarta: Depdikbud.
Sumarmini, L. 1992. Mengenal Museum Airlangga Kotamadya Kediri. Kediri:
Pemerintah Kota Kediri.
Sutaarga, M.A. 1990. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum.
Jakarta: Depdikbud.
Sutaarga, M.A. 1991. Studi Museologia. Jakarta: Depdikbud.
Sutikno, M.S. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Takai, R.T. and Connor, J.D. (1998). Museum and Learning: A Guide for Family
Visits. (http://wwww.ed.gov/pubs/museum.html) diakses pada 24 Februari
2020, pukul 13.15 WIB.
Weaver, D & Oppermann, M. 2000. Tourism Management Australia. Australia:
John Willey & Sons Australia.
Wengen, G.V. Tanpa Tahun. Pedoman Penalaran tentang Metode dan Teknik
Penyajian dan Bimbingan Edukatif di museum. Terjemahan Moh. Amir
Sutaarga. 1986. Jakarta: Proyek Pengembangan Permuseuman, Direktorat
Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yoeti, O.A & Foster, D.L. 2006. Pariwisata Budaya: Masalah dan Solusinya.
Jakarta: Malta Pritindo.
99

Yulileawati, E. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi.


Bandung: Pakar Raya.

Anda mungkin juga menyukai