Pelayanan umum
Disusun oleh
NIS : 0037632208
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : XI
NIS/NISN : 0037632208
Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah
Berbasisi Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN)
Menyetujui,
2
MOTTO
1. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat
menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri. – (R. A Kartini)
2. Untuk menggapai apa yg kamu inginkan,kamu harus terus mengejar dan berjuang untuk
mewujudkannya.
4. Motivasi. Tak perlu harus sempurna 100% kau sudah berusaha! Jangan berkecil hati
Berbanggalah dengan pencapaianmu.Kejar terus apa yang belum kau gapai!
Persembahan
1) Keluarga saya khususnya kedua orangtua saya yang mendoakan,membiayai, dan mensuport saya
sampai selesainya dilaksanakan PKL
2). Ibu Tita Munawaroh S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK YPII CILILIN
5) Bapak dan Ibu Guru serta staff tata usaha SMK YPII CILILIN
8) Teman-temanku Kelas XI
NISN : 0037632208
Agama : Islam
Kab.Bandung Barat
a. Ayah : Dadan
b. Ibu : Yati
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan
berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan llaporan Praktik
4
Kerja Industri di Desa Mukapayung. Laporan di buat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan siswa selama berada di dunia industri. Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban
siswa selama prakterin dan berfungsi sebagai ancuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja sama yang baik dari
berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Tita Munawaroh Ediyawati,S.P.D.I selaku kepala sekolah SMK YPII CILILIN
3. Bapak Firman Supanto Hadi selaku Pimpinan Kepala Kantor Desa Mukapayung
6. Dewan guru beserta staff yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
7. Orang tuan dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan serta doa
8. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis menyadari akan kekurangan dan laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat mendukung demi memajukan penulis
dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini bisa bermanfaat dan mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan.
Penulis
Daftar Isi
5
Daftar Tabel
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
Pelaksanaa praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relavan dengan kompetensi keahlian yang
dimilikinya masing-masing,dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejujuran
(SMK) dan juga menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang
semakin ketat dalam persaingannya seperti saat ini,selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi,banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya
permintaan barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan
pekerjaan,sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi
juga harus fleksibel dan berwawasan luas, inovatif serta di dukung dengan keteramlilan yang
kompeten maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang di dapatkannya di sekolah langsung ke Dunia Usaha atau
Dunia Industri yang relavan dengan kemampuan masing-masing.
1. Memperkokoh "link and mach" keterpaduan kerjasama antara sekolah dengan Dunia Kerja
Industri
2. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang
sebenarnya.
4. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa siswi
prakerin sesuai bidang masing-masing.
5. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian dari proses
pendidikan.
6. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya Dalam Dunia Kerja sebagai persiapan guna
menyesuaikan diri dengan DU/DI.
7. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat di kembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kerjasama antara SMK dengan Dunia Usaha / Dunia Industri dilaksanakan dalam prinsip prinsip
saling membantu, saling mengusi dan saling melengkapi untuk kepentingan bersama. Berdasarkan
8
prinsip tersebut maka pelaksanaan PKL akan memberikan manfaat dan nilai tambah bagi pihak-pihak
yang bekerja sama, yaitu:
a) Perusahaan akan mengenal lebih kualitas peserta didik yang melaksanakan PKL
diperusahaannya. Apabila perusahaannya menilain bahwa peserta didik yang melaksanakan
PKL terusebut baik kualitasnya dan dapat menjadi aset maka pihak perusahaan dapat merekrut
peserta didik yang bersangkutan setelah mereka menyelesaikan pendidikannya. Namun apabila
peserta didik tersebut dinilai kurang baik kualitas pekerjaannya tidak keharusan bagi
perusahaan untuk memperkerjakan peserta didik tersebut karena prinsipnya tidak ada
keharusan bagi perusahaan untuk merekrut mereka.
I.I
b). Pada Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga pada
pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
c). Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk kepentingan perusahaan sesuai
kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
d). Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta PKL lebih mudah diatur dalam hal
disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta PKL dapat
dibentuk sesuai dengan ciri khas terntentu industri
e). Memberi kepuasaan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta menentukan hari
depan bangsa melalui Praktik Kerja Lapangan.
a). Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik lebih terjamin
pencapaiannya.
b). Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
c). Memberi kepuasaan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin
memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan,kepentingan dunia kerja, dan
kepentingan bangsa.
a). Hasil belajar peserta didik akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul memiliki
keahlian professional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
b). Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan,
yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat
yang lebih tinggi.
9
BAB II
DASAR TEORI
Legenda Desa Mukapayung yang dipercayai mayoritas masyarakat Desa Mukapayung tidak
lepas dari namasitus "Batu Munding Laya" yang terletak di Kp. Cibitung Desa Mukapayung
Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.
Singkat cerita, Mundinglayalah yang berhasil menemukan jimat salakodamas itu. Ia bermaksud
mempersembahkan jimat tersebut kepada sang putri. Bersama seorang kawan bernama Munding
Dongkol, sang ksatria mencari sang putri. Rupanya, Ki Jongkrang tahu bahwa jimat itu sudah
ditemukan Mundinglaya. Maka, ia segera mengatur siasat jahat.
Ki Jiongkrang memasang perangkap berupa batu di aliran sungai Cibitung. Masyarakat Desa
Mukapayung mengenalnya sebagai batu langkob. "Salah satu ujung batu panjang itu disangkutkan di
tebing. Sementara,ujung lainnya disanggah dengan tiang batu. Kalau Mundinglaya lewat, batu itu
dijatuhkan," katanya. Rupanya, perangkap itu tak berhasil menjerat Mundinglaya. Malah Munding
Dongkol yang tertangkap. Kedua batu langkob itu, hingga kini, masih ada di aliran Sungai Cibitung. "
Yang satu masih utuh, sedangkan yang satu lagi sudah runtuh. Batu langkob itu menjepit batu yang
mirip badan kerbau (munding). Masyarakat di sini percaya bahwa itulah Munding Dongkol.
Ki Jongkrang tak kehabisan akal. Ia memasang cermin besar di barat yang memeperlihatkan sang
putri tengah tertirah di atas bukit, dibawah payung . Padahal, bukit itu sesungguhnya berada di timur.
Bukit itu berada di Kampung Mukapayung. "Diam-diam, Ki Jongkrang membuat cubluk (lubang
septictank) yang ditutupi dengan dedaunan dan ranting. Mundinglaya yang gembira bakal bertemu
Putri, akhirnya terporosok dan tidak bisa bangkit lagi. Tempat Ki Jongkrang meletakkan cermin
(eunteung) itu, oleh masyarakat setempat, dikenal sebagai Leuwi Eunteung. Batu yang dipercaya
sebagai Mundinglaya pun, hingga kini, masih ngajugrug (utuh berdiri) di sawah milik Ali Suharna.
"Batu ini juga dinamakan Munding Jalu.
Kecurangan Ki Jongkrang disaksikan sang putri dari puncak bukit. Sang putri lari dan bersembunyi di
bukit, tak jauh dari tempat semula. Ia meninggalkan payung yang meneduhinya. Payung --yang
menjadi batu-- itulah yang dikenal sebagai Mungkal (batu) Payung. "Sementara, bukit tempat putri
bersembunyi dinamakan Gunung Putri. Lalu, di lain waktu, seorang nakhoda bernama Demang
Karancang bermaksud mempersunting putri itu, tapi tak bisa. Karena itulah, bukit di timur Gunung
Putri dinamakan Gunung Karancang. Biasa juga disebut Gunung Nakhoda atau Gunung Kasep Roke.
Desa Mukapayung adalah Desa Pemekaran dari wilayah Desa Rancapanggung. Nama
Mukapayung sendiri diambil dari salah satu situs dan legenda yang ada di wilayah Desa
Rancapanggung pada waktu itu, yaitu :
Atas usul Bapak Ali Suharna (Tokoh Masyarakat), nama situs Mukapayung diusulkan untuk nama
desa dan disetujui oleh tokoh-tokoh masyarakat lainnya, bahkan disetujui pula oleh Camat Kecamatan
11
Cililin pada waktu itu karena nama Desa Mukapayung belum ada di Kecamatan Cililin maupun di
Kecamatan lainnya.
Mukapayung terdiri dari dua kata dasar yaitu Muka yang artinya terbuka (berkembang/membangun)
dan Payung yang artinya memayungi (mengayomi/membina) dengan nama “Desa Mukapayung”,
diharapkan akan menjadi Desa yang berkembang, membangun dan dapat memayungi/mengayomi
masyarakatnya sehingga meningkat kesejahteraannya.
Adapaun Lokasi situs Mukapayung dari Kantor Desa sekarang berjarak kurang lebih 1 km kearah
timur (arah ke Dusun III Lembang dan Dusun IV Cikoneng).
Dalam perjalanannya pemakaran Desa Mukapayung dari Desa Rancapanggung tidak semudah
membalikan telapak tangan ada proses serta tahapan yaitu :
a. Pada tanggal 29 September tahun 1979, diadakan Musyawarah masyarakat untuk Pemekaran Desa
yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Bandung beserta Tripida Kecamatan Cililin di Desa
Rancapanggung.
UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Desentralisasi menurut UU ini berhenti pada level
Pemerintahan Kabupaten Kota,Dan memposisikan Pemerintah Desa sebagai bagian dari Pemerintah
Kabupaten Kota.
12