Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hafizt Bagus Pambudi

NIM : V2920020

Prodi : D3 Teknik Mesin

 Mencari informasi tentang ontologi keilmuan teknik mesin, epistemologi keilmuan teknik
mesin, aksiologi keilmuan teknik mesin.

 Ontologi dalam Teknik Mesin

Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos.Ontos berarti sesuatu yang
berwujud dan logos berarti ilmu.Ontologi merupakan salah satu dari tiga kajian Filasafat Ilmu
yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa
pokok permasalahan yang menjadi objek kajian filsafat mencakup tiga segi, yaitu: logika (benar-
salah), etika (baik-buruk) dan estetika (indah-jelek).Pengertian paling umum pada ontologi
adalah bagian dari bidang filsafat yang mencoba mencari hakikat dari sesuatu.  

 Ada 2 jenis sudut pandang tentang hakikat melalui ontologi :

1.Kuantitatif,yaitu dengan mempertanyakan apakah kemnyataan itu tunggal atau jamak ?

2.Kualitatif,yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan tersebut memiliki kualitas


tertentu,misalnya daun memiliki warna kehijauan,bunga mawar yang berbau harum.

 Aliran yang ada didalam ontologi

1. Keberadaan (kuantitas)

a. Monoisme : hakikat yang berasal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin
dua.Baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Haruslah salah satunya merupakan
sumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya.

b. Dualisme : berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya,
yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit.

c. Pluralisme : Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam
bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dikatakan sebagai paham yang menyatakan bahwa
kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas.
2. Keberadaan (Proses)

a. Mekanisme (mengenai tentang mesin), menyatakan bahwa semua gejala atau peristiwa dapat
dijelaskan berdasarkan asas mekanik (mesin).

b. Teleologi (tujuan), berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian alam bukanlah kaidah
sebab akibat tetapi sejak semula memang ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang mengarahkan
alam ke suatu tujuan mempelajari teknik mesin.

c. Vitalisme, memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisika,
kimia, karena hakikatnya berbeda dengan yang tak hidup.

d. Organisisme (lawannya mekanisme dan vitalisme). Menurut organisisme, hidup adalah suatu
struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki bagian-bagian yang heterogen, akan tetapi
yang utama adalah adanya sistem yang teratur.

 Epistemologi dalam Teknik Mesin

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari dua suku kata, yaitu: ‘episteme’
yang berarti pengetahuan atau ilmu (pengetahuan) dan ‘logos’ yang berarti ‘disiplin’ atau teori
yang berkaitan dengan asal sifat dan jenis pengetahuan.Ilmu atau Science secara harfiah berasal
dari kata Latin scire yang berarti mengetahui.Karena itu, science dapat diartikan “situasi atau
fakta mengetahui, sepadan dengan pengetahuan (knowledge),yang merupakan lawan dari intuisi
atau kepercayaan”.Selanjutnya, kata science mengalami perkembangan dan perubahan makna
menjadi “pengetahuan yang sistematis yang berasal dari observasi,kajian,dan percobaan-
percobaan yang dilakukan untuk mengetahui sifat dasar atau prinsip dari apa yang
dikaji”.Dengan demikian,sains yang berarti “pengetahuan” berubah menjadi “pengetahuan yang
sistematis yang berasal dari observasi indrawi.”

Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta
pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.Pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia melalui akal,indera,dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori
pengetahuan, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positifisme, metode
kontemplasi, dan metode dialektis.

Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang
berusaha menjawab bagaimana ilmu itu diperoleh.Dalam kaitannya dengan filsafat ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang teknik mesin.

Filsafat dalam kaitannya dengan ilmu teknik mesin memang bersifat empiris, faktual,
laboratoris, dan replicable.Ilmu pengetahuan berbicara tentang fakta, hipotesis, teori, dan hukum.
Fakta-fakta ilmu dianggap berlaku bila pengamat independen lain sepakat dengan hal yang sama,
atau jika pengamatan dalam waktu dan tempat yang berbeda memberikan hasil yang sama.
Pola pikir sains/teknik merupakan suatu penelitian ilmiah melalui berbagai eksperimen
laboratoris untuk mengetahui hakikat suatu obyek, dan ini hanya berlaku untuk benda-benda
fisik material yang nampak dan dapat diukur melalui proses laboratoris, namun tidak berlaku
untuk hal-hal abstrak berupa ide-ide, baik ide yang terkait dengan masalah sosial ekonomi
maupun ide yang terkait dengan dunia fisik.

Kesimpulan yang diperoleh dari suatu metode ilmiah tidak bersifat pasti (fixed), karena dapat
digugurkan oleh hasil penelitian lain, sekalipun seringkali sebuah teori mapan yang dibangun
atas dasar eksperimen untuk sementara dianggap sebagai kebenaran.Misalnya, konsep gerak
yang dikemukakan oleh Newton, dalam rentang waktu tertentu dikatakan sebagai sebuah teori
yang dapat digunakan dalam segala keadaan.Tetapi eksperimen berikutnya yang dilakukan oleh
Einstein menyimpulkan bahwa konsep/teori tersebut tidak dapat digunakan untuk benda/sesuatu
yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya.

 Aksiologi dalam Teknik Mesin

Bedasarkan bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata ‘axios’ dalam bahasa Yunani artinya
nilai dan logos yang artinya ilmu.Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa aksiologi
adalah ‘ilmu tentang nilai’.Aksiologi lebih difokuskan kepada nilai kegunaan ilmu.Ilmu
dipandang akan berpautan dengan moral.Nilai sebuah ilmu akan diwarnai sejauh mana ilmuwan
mempunyai tanggung jawab sosial terhadap ilmu yang dimiliki, apakah akan dipergunakan untuk
suatu kebaikan atau akan digunakannya sebagai sebuah kejahatan.Oleh karena itu, ilmu akan
mengalami kemajuan apabila ilmuwan mempunyai peradaban.

Didalam bidang teknik mesin yang terkait dengan aksiologi akan menjawab dari pertanyaan
untuk apa,mau diapakan,serta apa ilmu yang diperoleh.Kaitannya dengan bidang ilmu Teknik
Mesin dapat dicontohkan dengan adanya pengamanan peralatan dari kesalahan suatu sistem yang
dijalankan mesin,adanya penanganan kecelakaan kerja,dsb.Untuk kesimpulannya,aksiologi
dalam teknik mesin yaitu nilai ilmu yang didapat oleh seseorang akan terlihat dampak
manfaatnya bergantung terhadap sejauh mana orang tersebut memanfaatkan ilmunya apakah
ilmu tersebut dimanfaatkan untuk hal kebaikan atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai