Anda di halaman 1dari 28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jl. Nusantara Raya Beji. Penelitian ini

dilakukan selama 2 bulan dimulai dari awal bulan Desember hingga akhir

Januari tahun 2020.

B. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, h.64), “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Jika dikaitkan

dengan masalah penelitian, maka hipotesis penelitian ini adalah untuk

mengukur sejauhmana pengaruh Brand Image dan customer retention

strategist terhadap kepuasan pelanggan Cheil Golden Village (CGV)

Cinemas D’Mall Depok.

Jika dikaitkan dengan masalah pokok pengaruh Brand Image dan

customer retention strategist terhadap kepuasan pelanggan Cheil Golden

Village (CGV) Cinemas D’Mall Depok, maka muncul rumusan masalah

pokok dalam penelitian sebagaimana dijelaskan pada Bab 1. Berdasarkan

rumusan masalah tersebut maka pembangunan hipotesis statistik

penelitian adalah sebagai berikut:

Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)


28

Ho : β ≤0 = Tidak ada pengaruh Brand Image dan customer

retention strategist terhadap kepuasan pelanggan

Cheil Golden Village (CGV) Cinemas D’Mall Depok.

Ha : β ¿ 0 = Ada pengaruh Brand Image dan customer retention

strategist terhadap kepuasan pelanggan Cheil

Golden Village (CGV) Cinemas D’Mall Depok.

C. Desain Penelitian

Bungin (2013, h.85) mengatakan, “Desain penelitian merupakan

rancangan, format, pedoman penelitian yang akan dilakukan, jika desain

penelitian sudah dibuat maka penelitian tersebut sudah separuh

menjalankan penelitian”.

Selain itu, Bungin (2013, h.25) menjelaskan, “Paradigma adalah

cara pandang seseorang ilmuan tentang sisi strategis yang paling

menentukan nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri”.

Peneliti menyimpulkan bahwa, paradigma penelitian adalah suatu

perangkat kepercayaan, nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia nyata.

Paradigma dipandang sebagai seperangkat keyakinan-keyakinan dasar

yang berhubungan dengan yang pokok.

Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik yang

memandang suatu fenomena dengan konkrit dan teramati serta penelitian

ini memiliki hubungan gejala sebab-akibat. Pada penelitian ini paradigma

positivis dipakai karena peneliti ingin melihat pengaruh penerapan strategi


29

mempertahankan pelanggan oleh CGV Depok Mall (D’mall) sebagai

pemicu peningkatan kepuasan pelanggannya.

Variabel Independen Variabel Dependen

Citra merek

Kepuasan
Pelanggan
Strategi retensi
pelanggan

C.1 Variabel Penelitian

Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai

berikut: “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang

pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006:26). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah: Brand Image (X1) dan Costumer

Retention Strategist (X2).

2. Variabel Dependen

Atau atas faktor ilmiah yang berusaha untuk dijelaskan oleh

seorang peneliti (Ferdinand, 2006:26). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah: Kepuasan Pelanggan (Y).


30

C.2 Jenis dan Sumber Data

C.2.1 Jenis Data

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Data kuantitatif adalah data yang di peroleh dari hasil penelitian

yang lebih berkenakan interprestasi terhadap data yang di

temukan dilapangan, sugiyono (2009:8). Dalam penelitian

kualitatif instrumennya adlaah orang atau human instrument,

yaitu peneliti itu sendiri. Analisa data yang dilakukan bersifat

induktif berdasarkan fakta – fakta yang ditemukan di lapangan.

2. Data kualitatif adalah data yang di peroleh dari hasil penelitian

yang pada umumnya dilakukan pada populasi atau sempel

tertentu yang representative, sugiyono (2009:8). Pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian dan analisis data

bersifat kuantitatif / statistic yaitu dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

C.2.2 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung (tanpa

melalui perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini

merupakan hasil jawaban kuisioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara

tidak langsung (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data


31

sekunder yang ada dalam penelitian ini merupakan buku- buku,

literature, jurnal- jurnal dan referensi yang berkaitan dengan

penelitian yang sedang dilakukan.

C.3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2011, h. 224), “Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” Selanjutnya Sugiono

(2011, h.142) juga menjelaskan, “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

Jika dikaitkan dengan masalah penelitian, teknik pengumpulan data

yang dilakukan peneliti untuk mengetahui bagaimana pengaruh

penerapan customer retention strategist (financial bonds dan social

bonds) terhadap pembentukan kepuasan pelanggan CGV Depok Mall

(D’mall). Peneliti menggunakan kuesioner sebagai teknik yang tepat untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini. Maka penulis menggunakan 3

macam teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

A. Survey

1. Kuesioner (Quieistioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk


32

dijawabnya. Sugiyono (2009:142). Dalam pertanyaan ini

kuesioner dubuat dengan pertanyaan tertutup.

2. Observasi (Obeservation)

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana

peneliti mengamati secara langsung objek peneliti, guna

menambah data dan informasi yang di perlukan. Observasi

yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan metode

observasi terstruktur, yakni observasi yang telah di

persiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di

amati. Oleh karena itu peneliti telah mengetahui dengan

pasti tentang variabel apa akan di teliti, sugiyono (2008:146).

Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan penelitian

terhadap responden yang membeli produk pada Cheil

Golden Village (CGV) D’mall Depok.

3. Wawancara Interview

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan percakapan atau Tanya jawab.

B. Penelitian Keperpustakaan (Library Research)

Penelitian Keperpustakaan adalah suatu metode pengumpulan

data dengan cara mempelajari literature atau sumber yang

dapat menunjang serta melengkapi data yang di perlukan serta

berguna bagi penyusunan penelitian ini, yaitu dengan


33

mempelajari buku – buku ilmiah yang ada di perpustakaan

Institut Bisnis Dan Informatika Kosgoro 1957.

C. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu dengan mengadakan penelitian langsung kepada

konsumen Cheil Golden Village (CGV) D’mall Depok untuk

memperoleh data secara primer terutama data mengenai citra

merek dan strategi retensi pelanggan terhadapa kepuasan

pelanggan.

C.4. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2006:117), populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

kemuan di Tarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah konsumen Cheil Golden Village

(CGV), kriteria pada penelitian ini konsumen yang melakukan pendaftaran

member card pada (CGV).

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang di miliki oleh

populasi, jika populasi yang akan di teliti sangat besar dan tidak mungkin

untuk di teliti satu persatu, maka cukup mengambil sampel dari populasi

tersebut, Sugiyono (2010:118. Sampel yang di ambil sebanyak 50

responden sesuai dengan pernyataan Roscoe (1975) yang di kutip uma

sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran


34

sampel, ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 150 adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian.

Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik

pengambilan secara tidak acak (non-random sampling) dengan metode

pengambilan secara kebetulan (accidental sampling) yakni siapa aja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti di dalam wilayah Cheil Golden

Village (CGV) tersebut dapat digunakan sebagai sempel bila di pandang

orang tersebut memenuhi kriteria sebagai sumber data (sugiyono,

2014:60)

D. Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini tolak ukur dalam pengukuran variabel adalah

tentang citra merek X1, strategi retensi pelanggan (X2), dan kepuasan

pelanggan (Y) yang akan di peroleh dari pengisian penyebaran kuesioner

kepada konsumen dan diukur dengan variabel indikator, sebagai berikut:

Variabel Dimensi Indikator Skala


Customer Financial - CGV Cinema D’Mall memberikan Likert

Retention Bonds harga yang terjangkau (Interval)

Strategist - CGV Cinema D’Mall memberikan

special price untuk pelanggan lama

- CGV Cinema D’Mall memiliki

layanan bundling (ikatan program

yang satu dengan yang lain)

- CGV Cinema D’Mall memiliki ikatan

kontrak finansial dengan pelanggan


35

Social - Petugas CGV Cinema D’Mall selalu Likert

Bonds menyapa pelanggan dengan (Interval)

sebutan nama

- Petugas CGV Cinema D’Mall

mengajak pelanggan bercengkrama

saat sedang memesan tiket atau

makanan & minuman

- Program – Program CGV Cinema

D’Mall meningkatkan keakraban

antar sesama member

- Pelanggan merasa nyaman dengan

suasana pertemanan sesama

member yang tercipta di CGV

Cinema D’Mall
Customer Fitur - Pelanggan merasa puas karena Likert

Satisfaction Produk fasilitas yang ada di CGV Cinema (Interval)

dan D’Mall sangat modern

Layanan - Program-program membership CGV

Cinema D’Mall yang diberikan

sangat menarik

- Pelanggan merasa puas karena

Karyawan CGV Cinema D’Mall

berlaku sopan

- CGV Cinema D’Mall memiliki


36

keamanan yang baik

- Lokasi di CGV Cinema D’Mall

nyaman
Emosional - Pelanggan selalu merasa senang Likert

Pelanggan ketika nonton film di CGV Cinema (Interval)

D’Mall

- Dengan nonton film di CGV Cinema

D’Mall dapat menimbulkan good

mood

- Pelanggan merasakan suasana hati

yang nyaman karena pelayanan

yang ramah dari karyawan CGV

Cinema D’Mall
Keberhasil - Pelanggan merasa puas dengan Likert

an mendapatkan promo menarik dari (Interval)

Pelayanan hasil mengikuti membership di CGV

Cinema D’Mall

- Pelanggan mendapatkan

keuntungan dengan mengikuti

program-program membership di

CGV Cinema D’Mall

- Pelanggan berhasil menghemat

pengeluaran untuk nonton film

dengan menjadi member di CGV


37

Cinema D’Mall
Persepsi - Pelanggan merasa diperlakukan Likert

Keadilan dengan adil dengan pelanggan- (Interval)

pelanggan lainnya

- Pelanggan mendapatkan pilihan

harga yang menarik dengan

mengikuti membership di CGV

Cinema D’Mall

- Pelanggan mendapatkan fasilitas

yang menarik dengan mengikuti

membership di CGV Cinema D’Mall

- Pelanggan merasa mendapatkan

pelayanan jasa yang sesuai dengan

harga yang dibayarkan


Persepsi - Pelanggan direkomendasikan untuk Likert

dari Orang ikut menjadi anggota (member) (Interval)

Lain CGV Cinema dari orang lain

- Saya mendapatkan testimoni yang

positif dari orang lain mengenai

CGV Cinema Indonesia

- Pelanggan lain menunjukkan

ekspresi perasaan yang bahagia

selama menggunakan membership

CGV Cinema
38

Dalam penelitian ini penulis mengukur tingkat kepuasan konsumen

kemudian dijabarkan menjadi parameter peneliti dan indikator variabel

yang menjadi titik tolak untuk menyusun item item instrument yang dapat

berubah pertanyaan dan pernyataan. Dalam penelitian ini digunakan skala

likert untuk mengukur variabel, karena yang akan di ukur adalah sikap,

pendapat persepsi seseorang tentang fenomenal sosial (variabel

penelitian). Variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item – item instrument yang menggunakan skala likert. Setelah data dari

seluruh responden terkumpul, maka dilakukan pengelompokan data

berdasarkan variabel yang akan di teliti, selanjutnya dianalisis data

dengan menggunakan metode statistika.

Pertanyaan – pertanyaan yang di berikan dalam bentuk kuesioner

berupa pertanyaan dengan sifat tertutup dimana didalamnya sudah ada

alternatif, jawaban. Tugas responden hanya memberi tanda ceklis pada

salah satu jawaban yang di anggap sesuai, pernyataan dibagi menjadi 3

bagian, yaitu:

A. berhubungan dengan citra merek sebanyak 5 (lima) pertanyaan,

berhubungan dengan strategi retensi pelanggan sebanyak

(lima) pertanyaan. Berhubungan dengan kepuasan pelanggan

sebanyak 5 (lima) pertanyaan

B. alternatif jawaban setiap pertanyaan di anjurkan mempunyai

tingkat preferensi jawaban masing – masing mempunya

bobot/skor 1 – 5 dengan rincian sebagai berikut:


39

No Pilihan jawaban Bobot/skor


1 Sangat setuju (SP) 5
2 Setuju(P) 4
3 Cukup setuju (CP) 3
4 Tidak setuju (TP) 2
5 Sangan tidak setuju 1

(STP)

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisi Data

E.1.Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulakan untuk selanjutnya akan di olah dan

di analisis menggunakan computer dengan software microsoft Officer

word, Microsoft office exel, dan program SPSS (statistical package for

social science) versi 22 agar dapat di teliti hipotesis dan variabel yang

saling berhubungan.

E.2. Teknik Analisis Data

Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

maka di gunakan teknik analisis data untuk mengetahui pengaruh citra

merek dan strategi retensi pelanggan terhadap kepuasan pelanggan

penulis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan

aplikasi software Microsoft excel dan SPSS versi 22.

E.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut sugiyono (2012:2) definisi validitas adalah derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek


40

dengan data yang dapat di kumpulkan oleh peneliti, berdasarkan

definisi di atas, maka validitas dapat di artikan sebagai suatu

karakteristik dan ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah

alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang di

inginkan peneliti untuk di ukur. Instrument di katakana valid apabila

mampu mengukur apa yang hendak di ukur dan diinginkan dengan

tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang di maksud. Untuk pengujian validitas ini

digunakan SPSS dengan menguji apabila nilai Corrected item –

total Corrections (CITC) telah besar dari 0,3 maka item instrument

tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah alah untuk mengukur suatu koefisien yang

merupakan indicator dari suatu variabel. Suatu koesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaannya adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistic cronbackalpha (a). suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai (a) 0.60 (Ghozali, 2005).koefisien

alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat

dengan semua skala indicator yang ada dengan keyakinan tingkat

kendala. Indicator yang dapat diterima apabila koefisien alpha di


41

atas 0,60. Menurut nunnaly (1967) dalam Ghozali (2006) suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha

>0,60.

E.2.2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat disebut sebagai model yang baik jika model

tersebut memenuhi asumsi normalitas data. Jika asumsi klasik

adalah persyaratan statistic yang harus di penuhi pada analisis

regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).

Jika model regresi telah memenuhi pengujian dasarnya untuk

persyaratan uji asumsi klasik berarti persamaan yang di hasilkan

tersebut dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias di andalkan

untuk peramalan asumsi klasik utama terdiri atas uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel terkait, variabel bebas atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Modal regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran

data statistic pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal

(Ghozali, 2006): jika data menyebar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram

menunjukan pola distribusi normal maka model regresi

memenihi asumsi normalitas. Jika data menyebar garis


42

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi

normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel

bebas model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas jika variabel bebas

berkoreliasi maka variabel – varibel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesame variabel bebas = 0. Multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Menurut

imam Ghazali (2006) cara mendeteksi terhadapat adanya

multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

- Besarnya variabel inflation (VIF), pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinearitas yaitu nilai VIF ≤10.

- Besarnya tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinearitas yaitu nilai tolerance ≥0,1.

3. Uji Heteroske dastisitas

Bertujuan apakah dalam model regresi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain jika variance dari residual pengamatan yang lain tetap,

disebut Homoskedastistitas dan jika berbeda disebut


43

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitias. Cara

untuk mendeteksi, dengan cara melihat grafik scatter plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual

(SRESID). Dasar analisis:

- Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang berbentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

- Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebut di

atas dan di bawah adalah angka nol pada sumbu Y, maka

tidak ada heteroskedastisitas (Ghazali, 2006).

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam

regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan

dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah

bahwa nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya

atau nilai periode sesudahnya (Santos & Ashari, 2005:240).

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

- Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi

- Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

- Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.


44

E.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas yaitu citra merek (X1), strategi retensi

pelanggan (X2), terhadap kepuasan pelanggan (Y). adapun bentuk

persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Y=a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan:

Y = kepuasan pelanggan a= konstanta

b1, b2, b3, b4 koefisien regresi x1 = citra merek

x2 = strategi retensi pelanggan

e = kesalahan penggunaan

E.2.4. Uji Hipotesis Statistik

1. Uji F simultan

Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel

independent yang di masukan ke dalam model secara simultan

atau bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap variabel

independent )Ghazali, 2006). Membuat hipotesis untuk kasus

pengujian F-test diatas, yaitu:

HO: tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independent

yaitu citra merek (x1) dan strategi retensi pelangga (X2)secara

simultan terhadap variabel dependent yaitu kepuasan

pelanggan (Y).
45

HA: ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent

yaitu citra merek (X1) dan strategi retensi pelanggan (X2)

secara simultan terhadap variabel dependent yaitu kepuasan

pelanggan (Y).

Menurut F table dan F hitung dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan sebesar 5%

maka:

- jika F hitung < f table maka HO ditolak, berarti masing –

masing variabel bebas secara bersama – sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel berikut.

- jika F hitung < F tabel, maka HO diterima. Berarti masing –

masing variabel bebas secara bersama – sama tidak

mempunya pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t di kenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing – masing variabel bebasnya secara sendiri-

sendiri terhadap variabel berikutnya. Uji ini dapat dilakukan

dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan

melihat kolom signifikan pada masing – masing t hitung.

Menguji signifikan nilai t hitung dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana: n = jumlah sampel

r√n-2
46

t = ______

√1 – rt = t hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan tabel

r = koefisien korelasi

tingkat signifikan a = 5%

kaidah pengujian:

- jika t hitung <t tabel, maka HO diterima. Jika t hitung > t maka HO

di tolak

- Menentukan Kriteria Pengujian

- HO diterima apabila t hitung <t tabel, berarti secara persial variabel

X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

- HO ditolak apabila t hitung > t tabel, berarti secara persial variabel X

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

E.2.5 Koefisien Korelasi

Bertujuan untuk mengtahui apakah terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara variabel independent secara simultan (bersama – sama)

dengan variabel dependent. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap

kuatnya hubungan itu dan untuk memberikan penafsiran besar kecilnya

koefisien korelasi, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut ini:

Interval koefisien Tingkat hubungan


0,00 – 0, 199 Sangat rendah
0, 20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0, 599 Sedang
0,60 – 0, 799 Kuat
47

0,80 - 1 Sangat kuat

Sumber; (sugiyono, 2014:192)

Rumus yang di pergunakan untuk menghitung koefisien korelasi

sederhana adalah sebagai berikut:

r = n∑xy – (∑y) √{n∑x² - (∑x) ²} {n∑y2 – (∑y)2}

dimana: n: banyaknya pasangan data X dan Y

∑x: total jumlah dari variabel X

∑y: total jumalh variabel Y

∑x2: kudrat dari total jumlah variabel X

∑y2: kuadrat dari total jumlah variabel Y

∑xy: hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan

variabel Y

E.2.6. Koefisien Determiasi

Koefisien determiasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai

koefisien determiasi adalah 0 < R2 < 1.

Koefisien determiasi yang mendekati satu berarti variabel – variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan

untuk memprediksi variabel dependent. Penggunaan R square adalah

bias terhadap jumlah variabel independent yang di masukkan kedalam

model.

Setiap tambahan variabel independent ke dalam model, maka R

square pasti meningkat tidak peduli apakah variabel independent


48

tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak. Tidak seperti R

square, nilai adjusted R square dapat naik atau turun apa bila terdapat

tambahan variabel independent dalam model. Oleh karena itu sebaiknya

di gunakan nilai adjuster R square untuk mengevaluasi model regresi

terbaik.

(Ghozali, 2006).

R = r² x 100%

F. Pendekatan Penelitian

Menurut Wimmer dan Dominick (dalam Kriyantono, 2006 h.48),

“Pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan

asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia.” Dapat

peneliti pahami, bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai metode riset

yang memberikan tekanan pada penjelasan setiap konsep dasar dalam

penelitian dan dijadikan sebagai bahan analisis. Peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif karena penelitian ini menggunakan paradigma

postpositivist yang menerangkan sebab akibat antara variabel dan

memerlukan data statitiska yaitu pengaruh penerapan customer retention

strategist (financial bonds dan social bonds) terhadap pembentukan

kepuasan pelanggan CGV Depok Mall (D’mall).

F.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, h.2), “Metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dapat penulis pahami bahwa metode penelitian adalah cara peneliti untuk
49

mendapatkan data untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode survey dengan kuesioner

sebagai alat pengumpulan datanya yang bertujuan untuk memperoleh

informasi tentang responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

F.2 Sifat Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, h.35), “Sifat penelitian digunakan untuk

melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis

dengan fakta-fakta serta interpretasi yang tepat dan data yang saling

berhubungan.” Dapat peneliti pahami bahwa sifat penelitian adalah suatu

karakteristik pada suatu penelitian yang membedakan penelitian yang

satu dengan lainnya, selain itu sifat penelitian digunakan untuk

mengambarkan keadaan secara sistematis dengan fakta yang

diinterpretasikan secara tepat dan berhubungan.

Penelitian ini menggunakan metode survei eksplanatif yang bersifat

asosiatif-kausal, karena dalam penelitian ini akan menjelaskan pengaruh

penerapan customer retention strategist (financial bonds dan social

bonds) terhadap pembentukan kepuasan pelanggan CGV Depok Mall

(D’mall).

G. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan CGV

Depok Mall (D’mall) di lantai 4 Depok Mall Jl. Margonda Raya Kav.88,

Kemiri Muka, Beji, Kota Depok. Teknik sampling yang digunakan dalam
50

penelitian ini adalah non-probability sampling – Purposive dengan kriteria:

Laki-laki dan perempuan, pelanggan CGV Cinema D’Mall.

Sampel dari penelitian ini diambil dari wilayah Jl. Nusantara Raya

Beji.

H. Unit Analisis

Jika dikaitkan dengan masalah penelitian, maka unit analisis dalam

penelitian ini adalah individu dan dalam hal ini individu yang dimaksud

adalah publik eksternal yaitu pelanggan CGV Depok Mall (D’Mall).

H.1. Model Analisis

Penelitian “Pengaruh Penerapan citra merek Dan strategi retensi

pelanggan Terhadap Pembentukan Kepuasan Pelanggan Cheil Golden

Village (CGV) Depok Mall (D’mall)” menggunakan dua variabel, yaitu

strategi retensi pelanggan sebagai variabel independen dan kepuasan

pelanggan sebagai variabel dependen.

I. Uji Validitas dan Reabilitas

I.1. Uji Validitas Variabel Citra Merek (X)

1. KMO

Secara umum butir pertanyaan berkorelasi karena sudah

memenuhi standar poin lebih besar dari (>) 0,5

2. Barlett’s test
51

Syaratnya nilai sig <0.05  artinya item atau butir pertanyaan

yang dipakai untuk mengukur suatu konsep, secara umum

signifikan saling berkorelasi.

1. Anti-image

Secara umum standar poin anti image matrix harus lebih besar

dari (>) 0,5.

2. VE

Secara umum standar poin untuk varience explained harus lebih

besar dari (>) 0,6.

3. Factor Loading

Sebagian besar component matrix pada factor loading sudah

memenuhi standar secara keseluruhan untuk valid, yaitu lebih besar

dari (>) 0,5.

I.2. Uji Reliabilitas Variabel Citra Merek (X)

Adalah untuk melihat apakah butir pertanyaan yang digunakan bebas

bias, atau dengan kata lain apakah pertanyaan yang digunakan

dimengerti oleh responden, sehingga tidak terjadi kesalahan (error) dalam

menjawabnya.

Alat yang digunakan adalah teknik statistic reliability test; dengan

ukuran nilai yang namanya cron bach alpha, >0.6.

I.3. Uji Validitas Strategi Retensi Pelanggan (X)

3. KMO
52

Secara umum butir pertanyaan berkorelasi karena sudah

memenuhi standar poin lebih besar dari (>) 0,5

4. Barlett’s test

Syaratnya nilai sig <0.05  artinya item atau butir pertanyaan

yang dipakai untuk mengukur suatu konsep, secara umum

signifikan saling berkorelasi.

4. Anti-image

Secara umum standar poin anti image matrix harus lebih besar

dari (>) 0,5.

5. VE

Secara umum standar poin untuk varience explained harus lebih

besar dari (>) 0,6.

6. Factor Loading

Sebagian besar component matrix pada factor loading sudah

memenuhi standar secara keseluruhan untuk valid, yaitu lebih

besar dari (>) 0,5.

I.4. Uji Reliabilitas Strategi Retensi Pelanggan (X)

Adalah untuk melihat apakah butir pertanyaan yang digunakan bebas

bias, atau dengan kata lain apakah pertanyaan yang digunakan

dimengerti oleh responden, sehingga tidak terjadi kesalahan (error) dalam

menjawabnya.

Alat yang digunakan adalah teknik statistic reliability test; dengan

ukuran nilai yang namanya cron bach alpha, >0.6.


53

I.5. Uji Validitas Variabel Kepuasaan Pelanggan (Y)

1. KMO

Secara umum butir pertanyaan berkorelasi karena sudah

memenuhi standar poin lebih besar dari (>) 0,5

2. Barlett’s test

Syaratnya nilai sig <0.05  artinya item atau butir pertanyaan

yang dipakai untuk mengukur suatu konsep, secara umum

signifikan saling berkorelasi.

3. Anti-image

Secara umum standar poin anti image matrix harus lebih besar

dari (>) 0,5.

4. VE

Secara umum standar poin untuk varience explained harus lebih

besar dari (>) 0,6.

5. Factor Loading

Sebagian besar component matrix pada factor loading sudah

memenuhi standar secara keseluruhan untuk valid, yaitu lebih

besar dari (>) 0,5

I.6. Uji Reliabilitas Variabel Kepuasaan Pelanggan (Y)


54

Adalah untuk melihat apakah butir pertanyaan yang digunakan bebas

bias, atau dengan kata lain apakah pertanyaan yang digunakan

dimengerti oleh responden, sehingga tidak terjadi kesalahan (error) dalam

menjawabnya.

Alat yang digunakan adalah teknik statistic reliability test; dengan

ukuran nilai yang namanya cron bach alpha, >0.6.

J. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert sebagai

metode pengukuran dengan 6 pilihan jawaban sebagai berikut:

1 = Sangat tidak setuju 4 = Cukup setuju

2 = Tidak setuju 5 = Setuju

3 = Kurang setuju 6 = Sangat setuju

Peneliti menggunakan skala likert dengan jumlah genap untuk

menghindari jawaban yang tengah atau dalam arti lain ragu-ragu sehingga

kuesioner yang didapat memiliki kecenderungan jawaban yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai