Anda di halaman 1dari 67

Bab 3 : Matriks

111Equation Chapter 1 Section 1

4 ║ VEKTO
R
A. Pengertian dan Notasi Vektor
Dalam fisika dikenal dua buah besaran, yaitu besaran skalar dan besaran vektor.
a. Besaran skalar, yaitu suatu besaran yang hanya mempunyai nilai saja tetapi
tidak mempunyai arah. Contohnya adalah panjang, massa, waktu, suhu, dan
sebagainya.
b. Besaran vektor, yaitu suatu besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Contohnya adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, kuat medan
lisrik, dan sebagainya.

Definisi:
Vektor adalah suatu ruas garis yang ditentukan oleh panjang dan arahnya.
Panjang itu dinamakan panjang vektor atau besar vektor.

Suatu vektor diberi notasi dengan huruf latin, misalnya a (huruf tebal atau bold),

a , a , atau a . Dalam modul ini digunakan notasi vektor yang dinyatakan sebagai

 a 
a dan panjang vektornya dinotasikan sebagai . Bilamana a menyatakan ruas
 
garis berarah dari A ke B , maka kita tulis a  AB , sehingga dikatakan bahwa
 
ruas garis berarah AB a
sebagai wakil dari . Perhatikan gambar berikut!

Titik A dinamakan titik tangkap (titik awal, titik asal, atau titik pangkal) dari

vektor a . Titik B dinamakan titik terminal (titik akhir atau titik ujung) dari vektor
  
a . Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa AB  BA .

Contoh :

BIRUNI The Art of Learning 1


Bab 3 : Matriks


Diberikan persegi panjang ABCD, dengan AB=4cm dan BC=3 cm. Vektor AC
 
adalah wakil dari vektor u . Gambarlah wakil-wakil dari vektor u dengan titik
tangkap pertengahan AB dan AD, titik B, dan D.
Jawab :


Wakil-wakil dari vektor u , dengan titik tangkap pertengahan AB dan AD, titik B,
   
dan D berturut-turut adalah vektor-vektor EF , GH , BP , dan DQ .

B. Aljabar Vektor Ditinjau Dari Sudut Geometri


2
Vektor di R adalah suatu vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah yang
terletak pada sebuah bidang datar atau ruang berdimensi dua. Sedangkan vektor
3
di R adalah suatu vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah yang terletak pada
sebuah ruang berdimensi tiga.

1. Kesamaan Vektor

Definisi:    
Dua vektor a dan b disebut sama, ditulis a  b , jika dan hanya jika keduanya
sama besar (sama panjang) dan arahnya juga sama, sedangkan titik tangkap-
nya tidak perlu sama.
  
Pada gambar di bawah ini diperlihatkan vektor a , b , dan p pada bidang
     
datar R atau bidang Cartesius. Jelas bahwa a  b ; a  p ; dan b  p .
2

BIRUNI The Art of Learning 2


Bab 3 : Matriks

Contoh :
 
Diberikan ABCD adalah jajaran genjang. Vektor AB a
mewakili vektor , vektor
    
DC mewakili vektor b , vektor BC mewakili vektor c , dan vektor AD mewakili

vektor d . Tentukanlah vektor-vektor yang sama.
Jawab : 
C b D


d 
c

A 
B
a
   
Vektor-vektor yang sama adalah a  b dan c  d .

2. Vektor Nol dan Lawan Suatu Vektor


a. Vektor nol didefinisikan sebagai suatu vektor dengan titik pangkal dan
titik ujung berimpit. Vektor nol memiliki panjang nol dan arahnya masih

tetap ada. Vektor nol dinyatakan dengan 0 . Bila titik tangkapnya di A ,
 
maka vektornya dilukiskan AA  0 (perpindahannya nol).
 
b. Misalkan panjang vektor a sama dengan panjang vektor b tetapi arah
  
a b
vektor berlawanan dengan arah vektor , dikatakan bahwa vektor a

adalah invers aditif (invers tambah atau lawan) dari vektor b atau
   
sebaliknya, sehingga ditulis a   b atau b  a . Perhatikan gambar
berikut ini.

BIRUNI The Art of Learning 3


Bab 3 : Matriks

3. Operasi pada Vektor


a. Penjumlahan Vektor
   
Diberikan vektor a dan b , misalkan vektor c adalah jumlah vektor a
    
dengan vektor b , ditulis c  a  b . Vektor c disebut vektor resultan dari
 
vektor a dan vektor b . Secara geometris jumlah dua vektor dapat
ditentukan dengan aturan-aturan berikut.
1) Aturan jajaran genjang

2) Aturan segitiga

3) Aturan poligon

b. Sifat-sifat penjumlahan Vektor


  
Misalkan a , b , dan c adalah vektor-vektor sembarang, maka pada operasi
penjumlahan berlaku sifat-sifat :

BIRUNI The Art of Learning 4


Bab 3 : Matriks

   
1) Sifat komutatif : a b ba

   
     
a b c a  bc
2) Sifat asosiatif :
    
3) Sifat identitas : 00a a
a
   
ab  a  b
4) Ketidaksamaan segitiga :

Contoh :
  
1. Diberikan segi empat ABCD. Vektor AB sebagai wakil vektor a , vektor BC
   
b
sebagai wakil vektor , vektor AC c
sebagai wakil vektor , Vektor AD sebagai
      
wakil vektor , dan vektor DC mewakili vektor e . Apakah a  b  d  e ?
d

Jawab :
  
AB  BC  AC
  
a  b  c ………………………………… (1)

  


AD  DC  AC
  
d  e  c ………………………………… (2)
   
Dari persamaan (1) dan (2) ternyata diperoleh a  b  d  e .

  
2. Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan ruas garis berarah AB , AD , dan AE
  
berturut-turut sebagai wakil vektor a , b , dan c . Tentukan:
a) vektor-vektor yang berimpit dengan rusuk-rusuk kubus dan mewakili vektor

c,

BIRUNI The Art of Learning 5


Bab 3 : Matriks

  
b) vektor AC yang dinyatakan dalam vektor a dan b ,
  
c) vektor AH yang dinyatakan dalam vektor b dan c ,
  
d) vektor AF a c
yang dinyatakan dalam vektor dan .

Jawab :
    
a) Wakil-wakil dari vektor c adalah AE , BF , CG , dan DH sebab rusuk-rusuk
AE, BF, CG, dan DH adalah sama dan sejajar.

    


b) BC  AD  b dan AB  a ,
    
AC  AB  BC  a  b

    


c) AE  DH  c dan AD  b ,
    
AH  AD  DH  b  c
    
d) AE  BF  c dan AB  a ,
    
AF  AB  BF  a  c

c. Pengurangan Vektor
     
Diberikan dua vektor a dan b . Selisih a dan b ditulis a  b didefinisikan

 
   
a  b  a  b
sebagai . Jadi, selisih dua vektor adalah penjumlahan vektor
pertama dengan negatif vektor kedua. Secara geometris selisih dua vektor
dapat ditentukan dengan aturan-aturan sebagai berikut.

1. Aturan jajaran genjang

BIRUNI The Art of Learning 6


Bab 3 : Matriks

2. Aturan segitiga

Dengan aturan jajaran genjang dapat disimpulkan :

 
Jika diagonal suatu jajaran genjang menyatakan jumlah a b
dan , maka diagonal
   
lainnya menyatakan selisih a dan b , yaitu vektor a  b bila vektor ini menuju
   
ujung vektor a , dan vektor b  a bila vektor ini menuju ujung vektor b .

Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa jika dua vektor adalah sama
 
a b
maka selisihnya adalah vektor nol. Misalnya diberikan vektor dan . Jika
      
a  b , maka a  b  a  a  0 .

Contoh :

BIRUNI The Art of Learning 7


Bab 3 : Matriks

Dari gambar di samping, tentukan :


  
a) a dc
   
b) b  e  d  c
  
c) c  d  e
  
d) a  e  b

Jawab :

 
         
a dc a d c  bcc b
a)

          
b) b edc a dc  bcc  b

     
c) cd e e e 0

 
        
a eb ab eee0
d)

d. Hasil Kali Skalar (Bilangan Real) dengan Vektor


 
Misalkan a adalah vektor yang bukan vektor nol, maka 2a adalah vektor

yang panjangnya 2 kali panjang vektor a dan arahnya sama dengan arah
 
vektor a . Sedangkan vektor 2a adalah suatu vektor yang panjangnya 2 kali
 
panjang vektor a dan arahnya berlawanan arah dengan arah vektor . a
Perhatikan gambar berikut.

e. Sifat-Sifat Hasil Kali Skalar (Bilangan Real) dengan Vektor


  
Misalkan a dan b adalah vektor-vektor sembarang, 0 adalah vektor nol, m
dan n adalah skalar (bilangan real).

BIRUNI The Art of Learning 8


Bab 3 : Matriks

  
1. Perkalian vektor a dengan bilangan real m ditulis w  m  a , dengan
 
m
panjang vektor w sama dengan kali panjang vektor a dan
 
a) jika m  0 , maka vektor w searah dengan vektor a
 
b) jika m  0 , maka vektor w berlawanan arah dengan arah vektor a
   
c) jika m  0 , maka vektor w  m  a  0  a  0
 
 w  ma
d) panjang vektor w adalah

   
  
 m  a   m  a  m  a
2.
 
3. 1  a  a
 
4.
 1  a  a
   
5. 0  a  0 dan m  0 0
   
 
m n  a  mn  a
6.
  
m  a  n  a   m  n  a
7. (Sifat Distributif)
 
   
ma  mb  m a  b
8. (Sifat Distributif)
    
a   1  a  a  a  0
9.
 
m  a m 
a 
10. AB , AD , dan AO berturut-
Vektor-vektor
  
turut mewakili vektor-vektor a , b , dan c .
Contoh
ABCD :adalah persegi dan ABEC adalah
jajaran genjang. Tentukan setiap vektor
1.   
berikut ini dalam a , b , dan c .
  
a. AB  AD
BIRUNI T h e A r t AP
c. of Learning 9
 
b. AE d. BO
Bab 3 : Matriks

Jawab :
    
a. AB  AD  AC  2 AO  2c
    
b. AE  AC  AB  2c  a

 
 1  1    1 
AP  AE  2c  a  c  a
c. 2 2 2
    
d. BO  AO  BA  c  a

 3 
AB  AC 
2. Jika 4 , tentukan w .
Jawab :  3
AB  AC
4

 
  3 
 wu  vu
4
   
 4w  4u  3v  3u
  
 4w  3v  u

 
 1  
 w  3v  u
4

C. Vektor di Bidang (di R2) Ditinjau dari Sudut Aljabar


1. Vektor Kolom, Vektor Baris, dan Vektor Basis
a. Vektor Kolom
 a1 
  
a
Vektor a dapat disajikan dalam bentuk pasangan bilangan terurut  2  atau
 a 
a  1
ditulis  a2  yang dinamakan vektor kolom.

b. Vektor Baris

BIRUNI The Art of Learning 10


Bab 3 : Matriks


dapat disajikan dalam bentuk pasangan bilangan terurut  1 2 
a a ,a
Vektor

a   a1 , a2 
atau ditulis yang dinamakan vektor baris.
Bilangan-bilangan a1 dan a2 dinamakan komponen-komponen atau elemen-

elemen vektor a .

c. Vektor Basis
 
Vektor basis i dan j dapat dinyatakan dalam:
 1  0
i  j 
1) vektor kolom  0  dan 1
 
i   1,0  j   0,1
2) vektor baris dan
 
i 1 j 1
Panjang vektor basis adalah satu satuan. Jadi, dan .

 
Vektor-vektor i dan j adalah vektor-vektor basis pada arah positif sumbu X

dan Y. x dan y adalah komponen-komponen vektor p yang sepadan dengan
 
P  x, y 
koordinat titik . Vektor OP adalah wakil dari vektor p , dapat
    
j
dinyatakan dalam basis i dan sebagai OP  xi  y j .

Contoh :

Nyatakan setiap vektor :


  2
u  
a.  5  dalam vektor basis,

v   3, 4 
b. dalam vektor basis,

BIRUNI The Art of Learning 11


Bab 3 : Matriks

  
c. a  12i  5j dalam vektor kolom,
  
d. b  4i  j dalam vektor baris.

Jawab :
  
a. Vektor basis u  2i  5j
  
b. Vektor basis v  3i  4j
 12 
a  
c. Vektor kolom 5

b   4, 1
d. Vektor baris

2. Vektor Posisi di Bidang (di R2)

O  0,0  O  0,0 
Vektor posisi adalah vektor dengan titik pangkal . Misalkan
 
P  x, y  OP p
adalah titik pangkal dan titik ujung, maka sebagai wakil vektor

adalah vektor posisi terhadap O. Vektor posisi p dapat dinyatakan sebagai:
  x
p 
1) Vektor kolom  y

p   x, y 
2) Vektor baris
  
3) Vektor basis p  xi  y j

P  x, y 
Perhatikan bahwa
koordinat-koordinat titik merupakan

p
komponen-komponen vektor posisi .

BIRUNI The Art of Learning 12


Bab 3 : Matriks

Contoh :

A  4, 2  B  2,5 

Diketahui titik-titik dan . Tentukan vektor AB .
Jawab :

   4     2
OA  a    OB  b   
Vektor posisi  2  , dan vektor posisi 5 .
      2   4   2 
AB  OB  OA  b  a         
 5  2  3 
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan teorema berikut ini:

A  x ,ay1    b
b   1 2 2  , maka komponen-komponen vektor
B x , y
Jika titik-titik a  1 1
  dan
Misalkan  a2  ,  b2  , dan m adalah bilangan real (skalar).
  x2  x1 
AB 1. Kesamaan
 
vektor
 y2  y1a . b a  b1 dan a2  b2 .
Jika , maka 1
2. Penjumlahan vektor
  a b 
   c   1 21 
3. Operasi Aljabar a2 Rb)2 
Vektor di Bidang (di
Jika c  a  b , maka .
  0biasanya
Operasi pada vektor dengan pendekatan aljabar,  vektor-vektor di R 2
0 
 0  basis.
dinyatakan dalam bentuk vektor kolom atau vektor
a) Unsur identitas adalah vektor nol .
  a 
 a   1 
b) Invers aditif dari vektor a adalah vektor   a2  .
3. Pengurangan vektor
  a b 
   c 1 1 
Jika c  a  b , maka  a2  b2  .
4. Operasi perkalian vektor dengan bilangan real (skalar)
BIRUNI T h e A r t o fa1 L ema
a 1rn i n g 13
  c  m  
Bab 3 : Matriks

Contoh :
     
Diberikan vektor-vektor a  3i  j dan b  8i  5j . Hitunglah:
   
a. a  b c. 3a  2b
1 3
  a b
b. a  b d. 2 2

Jawab :

 
       
a  b  3i  j  8i  5 j  5i  4 j
a.
a  b  3i  j   8i  5j  11i  6 j
       
b.
3a  2b  3  3i  j  2  8i  5j  7i  7 j
       
c.
1 3 1   3
   
  27  
a  b  3i  j  8i  5j  i  8j
d. 2 2 2 2 2

4. Panjang Vektor di Bidang (di R2)

Teorema

BIRUNI The Art of Learning 14


Bab 3 : Matriks

Jika P(x,y) adalah titik di bidang (di R2),



maka P ditentukan oleh vektor posisi OP
  x
p 
yang mewakili vektor  y  , sehingga
 
panjang vektor OP atau vektor
p ditulis
 
OP p
atau ditentukan oleh rumus:
 
OP  p  x 2  y 2
.

Teorema

Jika
P( x , y )
1 1 dan Q( x , y )
2 2 adalah dua

titik di bidang (di R2), maka P dan Q


masing-masing ditentukan oleh vektor
 x 
 p 1
posisi OP yang mewakili vektor  y1 

dan vektor posisi
OQ yang mewakili
 x 
q 2 
 y2  PQ dapat di-
vektor . Vektor
nyatakan oleh komponen-komponennya
    x2  x1 
PQ  q  p   
sebagai  y2  y1  sehingga
jarak antara P dan Q adalah panjang

vektor
PQ yang ditentukan oleh rumus:
  
PQ  q  p   x2  x1    y2  y1 
2 2

Panjang Vektor Hasil Penjumlahan


BIRUNI The Art of Learning 15
Bab 3 : Matriks

 a   b 
a  1 b 1  
1. Misalkan vektor  a2  dan  b2  , maka jumlah vektor a dan b
   a b 
ab 1 1   
ditulis  a2  b2  . Panjang vektor hasil penjumlahan a  b ditulis
   
a  b   a1  b1    a2  b2 
2 2
ab
ditentukan dengan rumus: .
 
2. Jika vektor a dan b membentuk sudut  ,
maka dengan menggunakan aturan kosinus
 
diperoleh rumus panjang vektor a  b yaitu
  2 2  
ab  a  b  2 a b cos 
.

Panjang Vektor Hasil Pengurangan

 a   b 
a  1 b 1 
 a2   b2  b
1. Misalkan vektor dan , maka pengurangan vektor dari
   a1  b1 
   ab  
vektor a (selisih vektor a dan b ), ditulis  a2  b2  . Panjang
 
ab
vektor hasil penguranganm ditulis ditentukan dengan rumus:
 
 a1  b1 
  a2  b2 
2 2
ab 
  .
2. Jika vektor dan membentuk sudut  ,
a b
maka dengan menggunakan aturan kosinus
 
diperoleh rumus panjang vektor a  b yaitu
  2 2  
ab  a  b  2 a b cos 
.

Contoh :

BIRUNI The Art of Learning 16


Bab 3 : Matriks

        
1. Diberikan tiga buah vektor a  i  2 j , b  4i  3j , dan c  5i  2 j . Jika
    
w  a  2b  3c , tentukan panjang vektor w .

Jawab :

    1  4   5 
w  a  2b  3c     2    3  
2  3   2 

 1  8  15   24 
  
 266  2 

w  242  22  576  4  580  4  145  2 145

Jadi, panjang vektor w adalah 2 145 .

 
u 7 v 8  
2. Diberikan , , dan besar sudut antara vektor u dan v , ditulis

   
  
 u, v  600 uv
. Tentukan panjang vektor .
Jawab :

 
  2 2   
uv  u  v  2 u v cos  u, v
 
u  v  7 2  82  2  7  8  cos 60 0
 
u  v  49  64  112  0,5
 
u  v  113  56  169  13

 
 
uv
Jadi, panjang vektor adalah 13.
 
3. Panjang vektor u dan v dan berturut-turut adalah 7 dan 15, sedangkan

 

   u, v  600
u v
besar sudut antara vektor dan , ditulis . Tentukan panjang

 
 
uv
vektor .
Jawab :

 
  2 2   
uv  u  v  2 u v cos  u, v

BIRUNI The Art of Learning 17


Bab 3 : Matriks

 
u  v  7 2  152  2  7 15  cos 60 0
 
u  v  49  225  210  0,5
 
u  v  274  105  169  13

 
 
uv
Jadi, panjang vektor adalah 13.

5. Arah Suatu Vektor Hasil Penjumlahan dan Pengurangan

Arah Suatu Vektor Hasil Penjumlahan

 
Diberikan vektor a dan b yang
membentuk sudut sebesar  . Jika besar

 
 
ab
sudut antara vektor dengan

vektor a adalah
 , dengan  disebut

 
 
ab
arah vektor , maka dengan
menggunakan aturan sinus diperoleh:
   
ab a b
 
sin  sin      sin 

Arah Suatu Vektor Hasil Pengurangan

 
Diberikan dua buah vektor a dan b yang
membentuk sudut . Jika besar sudut

 
 
ab   
antara vektor dengan vektor a  ab
  b
adalah , dengan disebut arah vektor

  , maka dengan menggunakan aturan


  
ab

sinus diperoleh: 
a
   
a b a b
 
sin  sin      sin 

Contoh :

BIRUNI The Art of Learning 18


Bab 3 : Matriks

 
a  14 b  16   0
1. Diketahui . Besar sudut antara vektor a dan b adalah 60 .
,

 
 
ab
Tentukan arah vektor .
Jawab :
 
a b

sin      sin

    
     
a  14; b  16;  a, b    600 ;  a  b ,a  

14 16


sin 60   0
 sin

14sin  16sin 600    



14sin  16 sin 600  cos   cos 60 0  sin  
1 1 
14sin  16  3  cos    sin  
 2 2 

14sin  8 3  cos   8  sin 

22sin  8 3  cos 

sin 8 3 4 4
  tan  3    arctan 3
cos  22 11 11

4
 a  b  adalah arctan 11
 
3
Jadi, arah vektor .

 
2. Diberikan panjang vektor a dan b dan berturut-turut adalah 6 dan 8,
  0
sedangkan besar sudut antara vektor a dan b adalah 120 . Tentukan arah

 
 
ab
vektor .
Jawab :
 
a b

sin      sin

BIRUNI The Art of Learning 19


Bab 3 : Matriks

    
     
a  6; b  8;  a, b    1200 ;  a  b ,a  

6 8

sin    120  sin


6sin  8sin   1200 

6sin  8 sin   cos1200  cos   sin120 0 
 1 1 
6sin  8  sin     cos   3
 2 2 

6sin  4  sin   4 3  sin 

10sin  4 3  cos 

sin 4 3 2 2
  tan   3    arctan  3
cos  10 5 5

2
 a  b  adalah arctan  5
 
3
Jadi, arah vektor .

6. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah satuan vektor yang panjangnya satu satuan. Setiap
vektor tidak nol dapat dibuat menjadi vektor satuan dengan cara membagi
dengan panjang vektornya.


  x  a 1  x
a   e    
y
  adalah vektor, maka
a x2  y 2  y 
Jika adalah vektor

satuan yang searah dengan vektor a .

Contoh :
    
1. Diberikan vektor a  4i  3j a
. Tentukan panjang vektor dan vektor satuan a
Jawab :

a
a. Panjang vektor adalah

a  42  ( 3) 2  16  9  25  5

b. Vektor satuan a adalah

BIRUNI The Art of Learning 20


Bab 3 : Matriks

  
 a 4i  3j 4  3 
e    i j
a 5 5 5

  2   1
u  v  
2. Diberikan dua buah vektor  x  dan  2  . Jika vektor u dan vektor
 
v panjangnya sama, tentukanlah vektor satuan u .
Jawab :
 
u v

 22  x 2  ( 1) 2  22

 4  x2  1  4
 4  x2  5
 4  x 2  5  x 2  1  x  1
  2  2
u  u   
Sehingga vektor  1  atau  1 . Vektor satuan u adalah
2 2  2 
      5 
 u 
  1  1
   
5
e   
5  1
5 
2 2
u 2  (1)

atau  5 .

7. Perkalian Skalar Dua Vektor di Bidang (di R2)


a. Pengertian
Perkalian skalar (scalar product) dua vektor disebut hasil kali titik atau
perkalian titik (dot product) dua vektor.
Definisi:
 a   b 
a  1 b 1  
1) Jika  a2  dan  b2  , maka hasil kali skalar dari vektor a dan b
     
ditulis a  b (dibaca: kali titik ) didefinisikan sebagai  b  a1b1  a2 b2
a b a

BIRUNI The Art of Learning 21


Bab 3 : Matriks

   
  a  b  a b cos 
2) Jika a dan b vektor-vektor tidak nol, maka dengan 
 
adalah sudut antara vektor a dan b , yaitu sudut terkecil yang positif
 
antara dan , sehingga 0     .
a b
Perkalian skalar dua vektor basis.
  1 1    1  0
i i     1 i j      0
a)  0  0 c)  0 1
  0 0   0 0
j j        1 j j        1
b) 1 1 d) 1 1

b. Sifat-Sifat Perkalian Skalar Dua Vektor di Bidang (di R2)


  
a b
Jika , , dan c adalah vektor-vektor dan m adalah skalar (bilangan real),
maka berlaku sifat-sifat :
   
1) Sifat komutatif :  b  b  a
a

     
     
m a  b  ma  b  a  m b
2)
3) Sifat distributif :
 
      
a  b  c  a b  a c
(i)
 
      
b  c a  b a  c a
(ii)
 
4) 0 a  0
    
5) a  a  0 dan a  a  0 , jika dan hanya jika a  0
  2   
a a  a a  a a
6) atau

    
 2     2   2
a  b  a  b  a  b  a  2a  b  b
7)

    
 2     2   2
a  b  a  b  a  b  a  2a  b  b
8)

Contoh :
        
1. Diketahui tiga buah vektor a  8i  4 j , b  3i  8 j , dan c  4i  x j . Jika
  
ab  c
, tentukan nilai x.
Jawab :

BIRUNI The Art of Learning 22


Bab 3 : Matriks

  
a b  c

 8   3 
       42    x 
2

4
    8

 8  3  4  8  16  x 2
 24  32  16  x 2
 8  16  x 2

 
2
  8  
2
16  x 2

 64  16  x 2  x 2  48  x  4 3

Jadi, nilai x adalah 4 3 atau 4 3 .


 
  a 2 b 5
2. Jika vektor a dan b 0
membentuk sudut 60 , dengan dan ,

 
  
a ba
tentukan .
Jawab :

 
      
a  b  a  a b  a a
  2
 a b cos   a

  2   5  cos 60  22
1
 10    4  5  4  9
2

3. Diberikan titik-titik A(1,3) , B (2,5) , dan C ( 1, 2) . Ruas garis berarah AB
  
dan BC u v
berturut-turut mewakili vektor dan vektor . Tentukan :
 
  
  u  v u
a. u  v c.

 
 2
 
  
u uv uv
b. d.
Jawab :
   2  1   1     1  2   3 
u  AB       v  BC    
 5  3  2  ,  2  5   3 

BIRUNI The Art of Learning 23


Bab 3 : Matriks

   1   3 
u  v        1(3)  2(3)  3  6  9
a.  2   3 

 
      
u  u  v  u u  u v
b.
 1   1   1   3 
       
 2   2   2   3 
  (1)(1)  (2)(2)   (1)( 3)  (2)( 3)
 5  (9)   4

 u  v  u  u  u  v  u
      
c.
 1   1   3   1 
       
 2   2   3   2 
  (1)(1)  (2)(2)   ( 3)(1)  (3)(2)
 5  (9)   4

 u  v
  2 2 2  
 u  v  2u  v
d.
2 2
1  3   1   3 
       2    
 2  3   2   3 
 12  22  (3) 2  (3) 2  2 1( 3)  2(3)  23  18  41

Teorema Ortogonalitas
   
Dua buah vektor a dan vektor b , dengan a  0 dan b  0 dikatakan
 
saling tegak lurus (ortogonal) jika dan hanya jka a  b  0 .

Contoh :
      
1. Diketahui vektor a  m i  3j dan vektor b  mi  4 j . Jika vektor a dan

vektor b saling tegak lurus, tentukan nilai m.
Jawab :

BIRUNI The Art of Learning 24


Bab 3 : Matriks

 
ab  0
 m  m 
    0
 3   4 
m 2  12  0
m   12  2 3

Jadi, nilai m adalah 2 3 atau 2 3 .

     
2. Diberikan vektor u  5i  3 j dan v  27 i  15j . Tunjukkan bahwa

 

 u, v  900
.
Jawab :
Cara 1 :
 
uv
 

cos  u, v   
u v

 5   27 
    
  3   15 
( 5) 2  ( 3)2 ( 27 ) 2  152

5 27  15 3 15 3  15 3 0
   0
28  252 28  252 7056

   
 
cos  u, v  0  u, v  900
Karena , maka diperoleh .
Cara 2 :
 
Dalam kasus ini kita harus menunjukkan bahwa  v  0 .
u
   5   27 
u  v        5 27  15 3  15 3  15 3  0
 3   15 
 

   u, v  900
Karena u  v  0 , maka .

A  3, 2  O  0,0  B  2, 3


3. Diberikan AOB , dengan , , dan . Tentukan
besar BAO .
Jawab :
  0  3   3    2  3   5 
AO     AB    
 0  2   2  , dan  3  2   1 

BIRUNI The Art of Learning 25


Bab 3 : Matriks

 
AB  AO
cos BAO   
AB AO

 5    3 
  
  1   2 
(5) 2  ( 1)2 (3) 2  2 2

5(3)  (1)2 15  2 1 1
    2
26  13 13 2 2 2

1
cos BAO  2 0
Karena 2 , maka diperoleh BAO  45 .

D. Vektor di Ruang di (R3) Ditinjau dari Sudut Aljabar


1. Sistem Koordinat di Ruang (di R3)
Gambar di atas memperlihatkan tiga buah sumbu koordinat yang saling
tegak lurus, yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z yang berpotongan di titik
pangkal O(0,0) . Misalkan diberikan titik P dalam ruang dimensi tiga yang

berpadanan dengan tripel bilangan terurut  x, y , z  yang disebut koordinat

ruang atau koordinat Cartesius titik P. Koordinat  x, y , z  menentukan jarak


dan arah dari P terhadap bidang XY, bidang XZ, dan bidang YZ.

Contoh :

Diberikan titik-titik A(4,5, 2) , B(1,7,3) , dan C (2, 4,5) . Jika ABCD jajaran
genjang, tentukan koordinat titik D.
Jawab :

BIRUNI The Art of Learning 26


Bab 3 : Matriks

1 1 9 1 7
xE   4  2   3 yE   5  4   zE   2  5 
2 ; 2 2 ; dan 2 2;

1
xE   1  x   2 xE  1  x
2
 x  2 xE  1
 x  2(3)  1  5

1
yE   7  y   2 yE  7  y
2
 y  2 yE  7
9
 y  2   7  2
2
1
zE   3  z   2 zE  3  z
2
 z  2 zE  3
7
 z  2   3  4
2

Jadi, koordinat titik D adalah (5, 2, 4) .

2. Vektor Basis di Ruang (di R3)


Sebuah vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-
  
vektor basis i , j , dan k , pada arah positif sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z.
Vektor basis sebagai vektor kolom :
1 0 0
        
i  0 j  1 k  0
0 0 1
 ,  ,  

Vektor basis sebagai vektor baris :


  
i   1, 0, 0  j   0, 1, 0  k   0, 0, 1
, ,
 
i 1 j 1
Vektor basis memiliki panjang atau besar satu satuan. Jadi, , , dan

k 1
. Jika 
O 0,0,0 
adalah titik asal dan 
P x, y , z 
adalah titik ujung, maka
 
vektor OP sebagai wakil vektor p dapat dinyatakan sebagai :

BIRUNI The Art of Learning 27


Bab 3 : Matriks


p   x, y , z 
a. Vektor baris :
 x
  
p   y
 z
b. Vektor kolom:  
   
c. Vektor basis :  xi  y j  z k
p

Contoh :

Diberikan dua buah titik P (2, 1,3) dan Q (4,8, 5) . Jika vektor PQ mewakili
 
vektor a , nyatakan vektor a dalam vektor baris, vektor kolom, dan vektor
basis.
Jawab :
 42   2 
     
a  PQ   8  1    9 
 5  3   8 
   

a   2, 9,  8 
Vektor baris
 2
  
a  9 
 8 
Vektor kolom  
   
Vektor basis  2i  9 j  8k
a

3. Vektor Posisi di Ruang (di R3)


O  0,0, 0 
Vektor posisi adalah vektor dengan titik pangkal (titik asal) .

Misalkan 
O 0,0,0 
adalah titik asal dan 
P x, y , z 
adalah titik ujung, maka
 
vektor OP sebagai wakil vektor p adalah vektor posisi terhadap O, yang
dapat dinyatakan sebagai :


p   x, y , z 
a. Vektor baris :

BIRUNI The Art of Learning 28


Bab 3 : Matriks

 x
  
p   y
z
b. Vektor kolom:  
   
c. Vektor basis :  xi  y j  z k
p

P  x, y , z  p
Koordinat titik merupakan komponen-komponen vektor posisi .

Contoh :

Diberikan balok OABC.DEFG dengan OA  5 , OC  6 , dan OD  8 .


Tentukan vektor-vektor posisi dari titik A, G, F, dan P.
Jawab :

5
A
 
a. Koordinat titik A adalah (5,0,0), maka vektor posisi OA  5i .
  
b. Koordinat titik G adalah (0,6,8), maka vektor posisi OG  6 j  8k .
   
c. Koordinat titik F adalah (5,6,8), maka vektor posisi OF  5i  6 j  8k .
   
d. Koordinat titik P adalah (2,5;6;4),maka vektor posisi OP  2,5i  6 j  4k

4. Operasi Aljabar Vektor di Ruang (di R3)


Operasi pada vektor dengan pendekatan aljabar, biasanya vektor-vektor
di R3 dinyatakan dalam vektor kolom atau vektor baris.

BIRUNI The Art of Learning 29


Bab 3 : Matriks

Teorema

a  b 
  1   1
a   a2  b   b2 
a  b 
Misalkan  3,  3  , dan m bilangan real (skalar).
1. Kesamaan vektor

Jika
a1  b1 , a2  b2 , dan a3  b3 . maka

2. Operasi penjumlahan vektor


 a b 
  1 1
c   a2  b2 
   a  b 
Jika c  a  b , maka  3 3 .
0
  
0  0
0
a) Unsur identitas adalah vektor nol,  

b) Invers aditif dari vektor a adalah vektor
 a1    a1 
    
a    a2    a2 
 a   a 
 3  3
3. Operasi pengurangan vektor
 a b 
  1 1
c   a2  b2 
   a b 
Jika c  a  b , maka  3 3 .

4. Operasi perkalian vektor dengan bilangan real (skalar)


 a1   ma1 
    
c  m  a2    ma2 
   a   ma 
Jika c  m a , maka  3  3.

BIRUNI The Art of Learning 30


Bab 3 : Matriks

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan sebuah teorema sebagai

A  x1 , y1 , z1  B  x2 , y2 , z2 
berikut. Jika dan , maka komponen-komponen

 x2  x1 
  
AB   y2  y1 
 z z 
vektor AB ditentukan dengan rumus  2 1 .

Contoh :
         
1. Bila vektor a  pi  2j  q k , vektor b  (q  2)i  2j  3k , dan a   b ,

tentukan vektor a .
Jawab :
 p  q  2   q  2 
       
a   b   2     2    2 
q  3   3 
     
Diperoleh q  3 dan p   q  2  (3)  2  3  2  1 . Jadi, vektor
   
a  i  2 j  3k .

 1 
  PS  PQ
2. Diberikan vektor PQ  (2,0,1) dan vektor PR  (1,1, 2) . Jika 2 ,

tentukan vektor RS .
Jawab :
    1 
RS  RP  PS   PR  PQ
2
 1  3
RS    1,1, 2    2,0,1   0, 1,  
2  2 
  3
RS   0, 1,  
Jadi, vektor  2.

3. Diberikan tiga buah titik A(6,3,3) , B(3,9, 12) , dan C (5,5,10) . Jika
  
AD  2 AC  BC , tentukan koordinat titik D.

Jawab :
  
AD  2 AC  BC

BIRUNI The Art of Learning 31


Bab 3 : Matriks

   
     
d a  2 ca  cb
   
d  a  b  c
 6  3   5   2 
        
d    3    9    5    11 
 3   12   10   5 
       

Jadi, koordinat titik D adalah  2,11, 5  .

5. Vektor-Vektor Segaris

Teorema

Titik-titik A , B , dan C dikatakan segaris (kolinear), jika dan hanya


   
jika AB  k BC , atau vektor a dan vektor b dikatakan segaris
 
(kolinear), jika dan hanya jika a  k b , dengan k bilangan real.

Contoh :
 
1. Diketahui vektor a  ( x , 4,7) dan  (6, y,14) . Tentukan nilai x  y , jika
b
 
vektor a dan vektor b segaris.
Jawab :
 
a  kb
 x  6   6k 
     
 4   k  y    ky 
7  14   14k 
     
1
14k  7  k 
2
1 1
k   x  6k  6   3
2 2
1 1
k   ky  4  y  4  y  8
2 2
Jadi, nilai x  y  3  8  5 .

BIRUNI The Art of Learning 32


Bab 3 : Matriks

2. Diberikan tiga buah titik A  (1,5, 4) , B  (2, 1, 2) , dan C  (3, p, q) . Jika
titik-titik A, B, dan C segaris, hitung nilai p dan q. Kemudian tentukan rasio
AB dan BC.
Jawab :
 
AB  k BC
 2 1  32
   
 1  5   k  p  1 
 2  4   q  2
   
 3  1   k 
     
 6   k  p  1    k  p  1 
 6   q  2   k  q  2 
     
k  3 , 6  k  p  1 , dan 6  k  q  2 
k  3  6  3  p  1  3 p  6  3  9  p  3
k  3  6  3  q  2   3q  6  6  12  q  4
   
AB  3BC  AB : BC  3 :1
 
Jadi, nilai p  3 , q  4 , dan AB : BC  3:1 .

6. Vektor-Vektor Sebidang
 
Vektor-vektor a dan b yang bukan vektor nol dan tidak kolinear

c
dikatakan sebidang (koplanar) dengan vektor jika dan hanya jika terdapat
  
bilangan real (skalar) m dan n sehingga c  ma  n b .

Contoh :
       
Diberikan tiga buah vektor a  4i  2j  3k , b  2i  j  4k , dan
       
c  2i  7 j  6k . Jika c koplanar dengan a dan b , tentukan vektor c .
Jawab :
  
c  ma  n b
 2  4  2   4m  2 n 
       
 7   m  2   n  1   2m  n 
 6   3  4   3m  4n 
       

BIRUNI The Art of Learning 33


Bab 3 : Matriks

4m  2n  2

2m  n  7
3m  4n  6

4 m  2 n  2  1  4 m  2n  2
2m  n  7  2  4m  2n  14
+
8m  16
m2
m  2  2 m  n  7  2  2  n  7  n  3

Jika m  2 dan n  3 disubstitusi ke persamaan 3m  4n  6 , maka akan

menghasilkan pernyataan yang bernilai benar, yaitu 3  2  4  3  6  12  6 .


     
Jadi, c  2a  3b , sehingga a , b , dan c koplanar.

7. Vektor-Vektor Tidak Sebidang


  
Vektor-vektor a b
, , dan c yang bukan vektor nol adalah tidak
   
koplanar, jika dan hanya jika memenuhi hubungan p a  q b  r c  0 , sehingga
  
p  0 , q  0 , dan r  0 . Oleh karena vektor-vektor a , b , dan c tidak

koplanar, maka vektor-vektor itu membentuk basis di ruang dimensi tiga


(di R3).

Contoh :
           
Diberikan vektor-vektor a  2i  6 j  4k ;
b  2i  2 j  2k ; c  2i  2 j  4k .
  
Tunjukkan bahwa vektor-vektor , b , dan
a c tidak koplanar atau membentuk
   
basis di ruang dimensi tiga, jika hubungan p a  q b  r c  0 dipenuhi untuk
p  0 , q  0 , dan r  0 .

Jawab :
   
pa  q b  r c  0

BIRUNI The Art of Learning 34


Bab 3 : Matriks

 2  2   2   0 
       
p  6   q  2   r  2    0 
 4   2   4   0 
       

 2 p  2q  2 r   0 
   
 6 p  2q  2 r    0 
 4 p  2q  4r   0 
   

 2 p  2q  2r  0

 6 p  2q  2r  0
4 p  2q  4r  0

2 p  2q  2r  0 6 p  2 q  2r  0
6 p  2 q  2r  0 4 p  2q  4r  0
+ +
8p  0 2 p  2r  0

p0 r p

r 0

Jika p  0 dan r  0 disubstitusi ke persamaan 2 p  2q  2r  0 , maka


diperoleh:
20  2q  20  0  q  0
   
Oleh karena berlaku hubungan p a  q b  r c  0 , dengan p  0 , q  0 , dan
  
r  0 , maka vektor-vektor a , b , dan c tidak koplanar atau membentuk

basis di ruang dimensi tiga.

8. Basis untuk Vektor-Vektor di Ruang (di R3)


  
Jika vektor-vektor a b
, , dan c bukan vektor nol, tidak kolinear dan

tidak koplanar, maka hanya ada satu cara untuk menyatakan setiap vektor d

BIRUNI The Art of Learning 35


Bab 3 : Matriks

      
dengan basis a b c
, , dan , yaitu d  p a  q b  r c , dengan p , q , dan r

bilangan real (skalar).

Contoh :
           
Diketahui vektor-vektor  2i  8j  7k ; a  i  j  2k ; b  2i  j  3k , dan
u
     
c  i  3j  k . Tentukan komponen vektor u dengan basis vektor-vektor a ,
 
b , dan c .

Jawab :
   
u  pa  q b  r c

 2  1  2   1
       
8  p  1   q  1  r  3 
7  2  3 1
       

 p  2q  r 
 
  p  q  3r 
 2 p  3q  r 
 

 p  2q  r  2

 p  q  3r  8
2 p  3q  r  7

Dari sistem persamaan linear tiga variabel itu diperoleh p  1 , q  2 , dan


   
r  3 . Jadi, komponen vektor u dengan basis vektor-vektor a , b , dan c
   
adalah  a  2b  3c .
u

9. Panjang Vektor di Ruang (di R3)

Teorema

Jika
P ( x, y, z ) adalah titik di ruang dimensi tiga (di R3), maka P
 
ditentukan oleh vektor-vektor posisi OP yang mewakili vektor
p ,
 
 

sehingga panjang vektor OP atau
p ditulis OP atau p dirumuskan
sebagai:

BIRUNI  
T h e OP
A r tp o fx 2 L
 ye2 a r
z 2n i n g 36
Bab 3 : Matriks

Contoh :
  
Diberikan A(2, 1,3) , B(3, 4,5) , dan C (1, 1, 4) . Vektor-vektor a , b , dan c
berturut-turut adalah vektor posisi titik A, B, dan C. Tentukan:
 
ab
a)
  
2a  b  3c
b)
Jawab :
 2   3 5
       
a  b   1   4    3 
 3   5 8
a)      
 
a  b  52  32  82  98  7 2

 2  3  1   4 
          
2a  b  3c  2  1   4   3  1    9 
 3   5   4   13 
b)        
  
2a  b  3c  42  (9) 2  132  266

Teorema
Jika
P ( x1 , y1 , z1 ) dan Q( x2 , y2 , z2 ) adalah dua titik di ruang dimensi tiga

(di R3), maka P dan
Q masing-masing ditentukan oleh vektor posisi OP

x 
  1
p   y1 
z  
yang mewakili vektor  `1  dan vektor posisi OQ yang mewakili

x 
  2
q   y2 
z  
vektor  `2  . Vektor PQ dapat dinyatakan oleh komponen-

x x 
    2 1 
PQ  q  p   y2  y1 
z z 
komponennya sebagai  `2 1  . Dengan demikian, jarak

BIRUNIantara titik P T
Q adalah panjang vektor PQ yang dirumuskan
he Art of Learning
dan 37
sebagai:
Bab 3 : Matriks

10. Vektor Satuan di Ruang (di R3)


Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Setiap
vektor tidak nol dapat dibuat menjadi vektor satuan dengan cara membagi
dengan panjang vektornya.

Teorema

 x
  
a   y
 z
Jika   adalah suatu vektor, maka vektor satuan dinyatakan dengan
  x
 a 1  
e   y
2 2 2  
 a x  y  z z
e , ditentukan dengan rumus   . Vektor satuan
 
e searah dengan arah vektor a .

Contoh :
        
a  i  j  p k p  0 b  3i  3j a b
Diberikan dua buah vektor , dan . Jika

 
 
 ab
a
maka carilah vektor satuan dan .
Jawab :
 
a b

( 1) 2  12  p 2  32  ( 3) 2

p 2  16  p  4

BIRUNI The Art of Learning 38


Bab 3 : Matriks

   
Karena p  0 , maka p  4 sehingga  i  j  4k .
a

Vektor satuan a adalah
      
 a i  j  4k i  j  4k 2 2 2 2 
e     i j k
a x2  y 2  z 2 (1) 2  12  42 6 6 3

 
Vektor satuan a  b adalah
    
 a b 4i  4 j  4k 3 3 3
e     i j k
a b 4  42  42 3 3 3

11. Rumus Pembagian Ruas Garis

a. Rumus Pembagian Ruas Garis di Ruang (di R3) dalam Bentuk Vektor

Teorema

 
1. Jika O adalah titik asal, a dan b
berturut-turut adalah vektor posisi titik
A dan titik B , titik P pada ruas garis

AB , dengan AP : PB  m : n dan p
adalah vektor posisi titik P , maka vektor

p ditentukan dengan rumus :
 
 m b  na
p
m+n
 
2. Jika O adalah titik asal, a dan b
berturut-turut vektor posisi titik A dan
titikB , titik P pada ruas garis AB ,
dengan AP : PB  1:1 atau AP  PB ,

maka vektor
p ditentukan dengan rumus :

 
 1  
p ab
2
BIRUNI The Art of Learning 39
Bab 3 : Matriks

b. Rumus Pembagian Ruas Garis di Ruang (di R3) dalam Bentuk Koordinat

x  x 
  1   2
a   y1  b   y2 
z  z 
1) Jika O adalah titik asal,  1  dan  2  berturut-turut adalah
vektor-vektor posisi titik A dan B, titik P pada ruas garis AB, dengan

 x
  
p   y
z
AP : PB  m : n dan   adalah vektor posisi titik P, maka

komponen-komponen vektor p adalah :
mx  nx1
x 2
mn
my2  ny1
y
mn
mz  nz1
z 2
mn

x  x 
  1   2
a   y1  b   y2 
z  z 
2) Jika O adalah titik asal,  1  dan  2  berturut-turut adalah
vektor-vektor posisi titik A dan B, titik P pada ruas garis AB, dengan

 x
  
p   y
z
AP : PB  1:1 atau AP  PB , dan   adalah vektor posisi titik P,

maka komponen-komponen vektor p adalah :
1 1 1
x   x1  x2  y   y1  y2  z   z1  z2 
2 , 2 , dan 2

3) Koordinat titik berat suatu segitiga


Jika ABC , dengan A ( x1 , y1 , z1 ) , B ( x2 , y2 , z2 ) , dan C ( x3 , y3 , z3 )
maka koordinat titik beratnya adalah Z.

 x  x  x3 y1  y2  y3 z1  z2  z3 
Z 1 2 , , 
 3 3 3 

BIRUNI The Art of Learning 40


Bab 3 : Matriks

Contoh :

Diberikan ABC dengan A (2, 4, 6) , B (6,16,22) , dan C (10, 2,10) . Titik
D terletak pada AB, sehingga AD = BD. Tentukan:
a) Koordinat titik D
b) Panjang vektor CD

c) Koordinat titik berat ABC

d) Apakah ABC adalah sama kaki?

Jawab :

a) Koordinat titik D adalah

 2  6 4  16 6  22 
 2 , 2 , 2    4,6,8 
 
b) Panjang vektor CD adalah
 4  10   6 
    
CD   6  2    4 
 8  10   2 
   

CD  (6)2  42  (2) 2  56  2 14

c) Koordinat titik berat ABC adalah

 2  6  10 4  16  2 6  22  10   14 26 
 3
,
3
,
3    6, 3 , 3 
   

 62   4 
    
AB   16  4    20 
 22  6   28 
d)    

AB  42  202  282  1200  20 3

BIRUNI The Art of Learning 41


Bab 3 : Matriks

10  2   8 
    
AC   2  4    6 
10  6   16 
   

AC  82  62  162  356  2 89

 10  6   4 
    
BC   2  16    14 
10  22   12 
   

BC  42  (14) 2  ( 12) 2  356  2 89
 
AC  BC  2 89
Karena panjang , maka ABC sama kaki.

E. Perkalian Skalar Dua Vektor di Ruang (di R3)


1. Pengertian Perkalian Skalar Dua Vektor

D e f i n is i

a  b 
  1   1
a   a2  b   b2 
a  b  
Jika  3  dan  3  , maka hasil kali skalar dari vektor-vektor a
  
dan b ditulis  b , didefinisikan sebagai:
a
 
a  b  a1b1  a2b2  a3b3

Perkalian skalar (scalar product) dua vektor disebut juga hasil kali titik atau
perkalian titik (dot product) dua vektor. Berdasarkan definisi di atas, maka
diperoleh:
  
1) i  i  1 6) i  k  0
  
2) j  j  1 7) k  i  0
   
3) k  k  1 8) j  k  0

BIRUNI The Art of Learning 42


Bab 3 : Matriks

  
4) i  j  0 9) k  j0

5) j  i  0

2. Sifat-sifat Perkalian Skalar Dua Vektor


  
Jika a , b , dan c adalah vektor-vektor dan m adalah skalar (bilangan real)
maka berlaku:
   
1) Sifat komutatif:  b  b  a
a

     
     
m a  b  ma  b  a  m b
2)
3) Sifat distributif:

 
      
a  b  c  a b  a c
(i)

 
      
b  c a  ba  ca
(ii)
 
4) 0  a  0
     
5) a  a  0 dan a  a  0 , jika dan hanya jika a  0
  2   
a a  a a  a a
6) Atau

 a  b    a  b    a  b   a  a  2a  b  b  b
  2          
7)
2   2
 a  2a  b  b

 a  b    a  b    a  b   a  a  2a  b  b  b
  2          
8)
2   2
 a  2a  b  b

Di samping itu, perkalian skalar dua vektor memiliki sifat-sifat:


 
1) tidak tertutup, sebab a  b adalah besaran skalar (bukan besaran vektor)
   
     
a b c a  bc
2) tidak asosiatif, sebab dan tidak didefinisikan
  
3) tidak memiliki elemen identitas, sebab a  u  a tidak mungkin terjadi

BIRUNI The Art of Learning 43


Bab 3 : Matriks

 
4) tidak memiliki elemen invers, sebab a  b bukan vektor, sehingga elemen
invers tidak mungkin ditentukan.

Untuk memahami arti perkalian skalar dua vektor, berikut ini diberikan rumus
lain yang didefinisikan sebagai berikut:

Definisi

 
Jika a dan b adalah vektor-vektor tidak
   
a  b  a b cos 
dengan 
nol, maka 
  b
adalah sudut antara vektor a dan b yang
merupakan sudut terkecil positif antara
  
vektor a dan b , sehingga 0     .
    
a  0 atau b  0 , sudut  tidak tertentu a
 
dan didefinisikan a  b  0 .

3. Pengertian Perkalian Skalar Dua Vektor


      
a  b  a b cos  a 0 b 0
Dalam definisi , nilai-nilai dan , sehingga tanda-
 
tanda dari a , b bergantung pada tanda-tanda dari nilai cos  yang berarti

 
 
  a , b
bergantung pada besar sudut .

  0    
1) jika a  b  0 , maka cos   0 atau 2 , sehingga vektor a dan b

membentuk sudut lancip.



   
2) Jika a  b  0 , maka cos   0 atau 2 , sehingga vektor a dan b

saling tegak lurus atau otogonal.



     
3) jika a  b  0 , maka cos   0 atau 2 , sehingga vektor a dan b
membentuk sudut tumpul.

BIRUNI The Art of Learning 44


Bab 3 : Matriks

   
ab  a b  
4) jika , maka cos   1 atau   0 , sehingga vektor a dan b
berimpit (searah) atau sejajar (searah).
   
ab   a b 
5) jika , maka cos   1 atau    . Dalam kasus ini vektor a

dan b berlawanan arah.

4. Sudut Antara Dua Vektor

D e f i n is i
 
a   a1 , a2 , a3  b   b1 , b2 , b3 
Jika dan adalah vektor-vektor tidak nol

 
 
 ab 
dan , maka:
 
ab a1b1  a2b2  a3b3
cos     
a b a1  a2 2  a32  b12  b2 2  b32
2

 

 a, b  
Beberapa kasus yang berkaitan dengan :
1)   0 , jika vektor searah pada suatu garis

0    
2) 2 , jika vektor a dan b membentuk sudut lancip

  
3) 2 , jika vektor a dan b saling tegak lurus

 
1. 2Jika
 ,  , dan   berturut-turut

sudut antara vektor
4) , jika vektor a dan b membentuk sudut tumpul
    
a  a i  a j  a k
5)    ,1jika vektor
2 3 a dengan
dan b berlawanan
sumbu X, sumbu Y, dan
arah pada sumbu
suatu garis Z maka
kosinus arahnya adalah:

5. Kosinus a1 Vektor terhadap


a1 Sumbu X, Y, dan Z
  dari
cosArah  
a a12  a2 2  a32
Teorea
ma a2
cos   2 
a a12  a2 2  a32
a a3
cos   3 
a a12  a22  a32

2. Hubungan antara ,  , dan


 dinyatakan dalam ekspresi:
BIRUNI T h e cos
A r2 t  ocosf 2 Lecos
a r2 ni1n g 45
Bab 3 : Matriks

Contoh :

1. Diberikan titik-titik A(2,6, 5) , B(1,3,7) , dan C (4, 1,8) . Ruas garis berarah
   
AB dan BC berturut-turut mewakili vektor-vektor u dan v . Tentukan:

 
  
u u v
a)

 u  v
  2

b)

 2u  3v 
  2

c)
Jawab :
 1  2   3   4 1   5 
           
u  AB   3  6    3  v  BC   1  3    4 
 7  5   12   87   1 
    dan    

 
      
u u  v  uu  uv
a)
 3   3   3   5 
       
  3    3    3    4 
 12   12   12   1 
       
  (3)(3)  (3)(3)  (12)(1) 
 (3)(5)  (3)(4)  (12)(1)
 9  9  144  15  12  12  171

BIRUNI The Art of Learning 46


Bab 3 : Matriks

 u  v
  2 2 2  
 u  v  2u  v
b)
2 2
 3  5  3   5 
       
  3    4   2  3    4 
 12  1  12   1 
       

 (3) 2  (3) 2  122  52  (4) 2  12 


2 ( 3)(5)  ( 3)( 4)  (12)(1)
 222

 2u  3v 
  2 2 2  
 4 u  9 v  12u  v
c)
2 2
 3   5  3   5 
       
 4  3   9  4   12  3    4 
 12  1  12   1 
       

  
 4 (3) 2  (3) 2  12 2  9 52  ( 4) 2  12 
 12 ( 3)(5)  ( 3)( 4)  (12)(1)
 648  378  108  918

 
2. Jika u dan v masing-masing adalah vektor di ruang dimensi tiga yang
   
0 u 4 v 5 2u  3v
membentuk sudut 120 , dengan dan , tentukan nilai .
Jawab :

 
    
u  v  u v cos  u, v

  1
u  v  (4)(5)cos1200  20    10
2

  
 2    
2u  3v  2u  3v 2u  3v

2 2  
 4 u  9 v  12u  v

 4  (4)2  9  (5) 2  12  10

 64  225  120  169

BIRUNI The Art of Learning 47


Bab 3 : Matriks

   2
2u  3v  2u  3v  169  13
Sehingga diperoleh .

3. Diberikan ABC , dengan A(4,7,0) , B(6,10, 6) , dan C (1,9,0) . Tentukan

besar BAC .

Jawab :

 64   2   1  4   3 
         
AB   10  7    3  AC   9  7    2 
 6  0   6   0  0  0 
    dan    
 
AB  AC
cos BAC    , 00  BAC  1800
AB AC

2(3)  (3)(2)  (6)(0) 0


cos BAC   0
2  3  (6)
2 2 2
(3)  2  0
2 2 2 49 13

0
Sehingga diperoleh BAC  90 .

4. Garis g melalui A(2, 4, 2) dan B(4,1, 1) , sedangkan garis h melalui
C (7,0,2) dan D(8, 2, 1) . Tentukan sudut antara garis g dan h.

Jawab :
 42   2 
    
AB   1  4    3 
 1  2   1 
Garis g melalui A(2, 4, 2) dan B(4,1, 1) , maka    

 87   1 
    
CD   2  0    2 
 1  2   3 
Garis h melalui C (7,0, 2) dan D(8, 2, 1) , maka    

 

   AB, CD
Sudut antara garis g dan h adalah , sehingga
 
AB  CD 0
cos     , 0  BAC  1800
AB CD

BIRUNI The Art of Learning 48


Bab 3 : Matriks

2(1)  ( 3)(2)  1( 3) 7 7 1


cos     
2
2  (3)  1 2 2 2 2
1  2  (3) 2 14 14 14 2

Sehingga diperoleh   120 , artinya sudut antara garis g dan h adalah 120 .
0 0

   
5. Diberikan vektor  6i  3j  6k , dengan  ,  , dan  berturut-turut sudut
a

yang dibentuk antara vektor a dengan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z.
   
Tunjukkan bahwa p  cos  i  cos  j  cos  k adalah vektor satuan.

Kemudian, tentukan cos  , cos  , dan cos  .


Jawab :
6 6 6 2
cos     
2
6 3 6 2 2 81 9 3

3 3 3 1
cos     
2
6 3 6 2 2 81 9 3

6 6 6 2
cos     
62  32  62 81 9 3

p  cos 2   cos 2   cos 2 
2 2 2
 2 1  2
          1 1
 3 3  3
    
p 1
Jadi, p  cos  i  cos  j  cos  k adalah vektor satuan, karena .

6. Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor


Teorema:
 
1) Jika vektor a dan b bukan vektor nol, maka proyeksi skalar ortogonal dari:
 
 ab
 c 
  c b
a. Vektor a pada arah vektor b adalah yang dirumuskan .


a
BIRUNI The Art of Learning 49
 
Bab 3 : Matriks

 
 a b
 d  
  d a
b. Vektor b pada arah vektor a adalah yang dirumuskan .


a


d


 b

 
a b
2) Jika vektor dan bukan vektor nol, maka proyeksi vektor ortogonal dari:
  
  ab
c   2 b
    b 
a. Vektor a pada arah vektor b adalah c yang dirumuskan   .

  
  ab
d   2 a
    a 
b. Vektor b pada arah vektor a adalah d yang dirumuskan   .
 
c d
Proyeksi skalar dan bergantung pada besar sudut  , sehingga:

0 
i. jika 2 , maka nilai proyeksi skalarnya adalah positif,



ii. jika 2 , maka nilai proyeksi skalarnya adalah nol,


 
iii. jika 2 , maka nilai proyeksi skalarnya adalah negatif.

Contoh :

BIRUNI The Art of Learning 50


Bab 3 : Matriks

  4  8
a   b 
Diberikan vektor-vektor  2  dan  6  . Tentukan:
 
a) proyeksi skalar dan vektor orthogonal a pada b
 
b) proyeksi skalar dan vektor orthogonal b pada a
Jawab :
 
 a  b 4(8)  (2)(6) 20
c    2
b 82  6 2 10
a)
 
Jadi, proyeksi skalar orthogonal vektor a pada arah vektor b adalah 2.

  
  a  b   4(8)  ( 2)(6)  8  20  8   8   1,6 
c   2 b  2 2      0, 2     
 b  8 6  6  100  6   6   1, 2 
 

 1,6 
   
Jadi, proyeksi vektor orthogonal vektor a pada arah vektor b adalah  1, 2  .

 
 a  b 4(8)  ( 2)(6) 20
d     2 5
a 42  (2) 2 20
b)
 
Jadi, proyeksi skalar orthogonal vektor pada arah vektor adalah 2 5 .
b a

  
  a  b   4(8)  (2)(6)  4  20  4   4 
d    2 a      
 a  42  (2) 2  2  20  2   2 
 

 4
   
Jadi, proyeksi vektor orthogonal vektor b pada arah vektor a adalah  2  .

BIRUNI The Art of Learning 51


Bab 3 : Matriks

  
a. a dc
   
b. b  e  d  c
  
c. c  d  e
  
d. a  e  b

3. Diberikan jajaran genjang PQRS.


1. Gambarlah masing-masing vektor
Tentukan:
yang diberikan berikut ini:  
a. PQ  PS
 3    
w  ab b. PQ  RQ
a. 2  
   c. PQ  PS
b. y  3a  2b  
d. PQ  QS
   
c. z abc 1  1 
PR  SQ
e. 2 2

b  

 4. Jika AB  k AC , tunjukkan bahwa
c  
a p   1  k   kv
.
B
A C
2. Perhatikan gambar berikut ini.

C   
u p v

 
a  d
e

A   B
b D c
Carilah:

BIRUNI The Art of Learning 52


Bab 3 : Matriks

5. Jika OABC adalah segi empat dengan 9. Diberikan titik-titik A(2, 4) , B (7,1) ,
X dan Y adalah titik-titik tengah dari
dan C (5,6) . Tentukan koordinat titik
AC dan OB, tunjukkan bahwa
     P, jika:
OA  OC  BA  BA  4YX .     
a. AP  PB b. AP  AC  2BC
  
6. Diberikan vektor-vektor a  3i  j ,
  
10. Diberikan u  ( a  b )i  (2 a  b ) j
     
b  4i  6j , c  6i  8j . Nyatakan     
dan v  7i  5j . Jika u  v , tentukan
dalam bentuk komponen (vektor
nilai a dan b, kemudian nyatakan
kolom) dari:  
    dalam bentuk komponen 2u  3v .
a. a  b c. 2b  3c
  
     11. Diberikan vektor-vektor u  4i  3j ,
b. a c d. 2a  3b  c   
 dan  3i  2 j . Tentukan:
v
7. Diberikan vektor-vektor u  (4,8) , 
  a. vektor satuan dari vektor u
v  (6,10) , w  (3,6) . Nyatakan

setiap vektor berikut dalam vektor
b. vektor satuan dari vektor v
basis!
   c. vektor satuan dari vektor
a. u  2v  w
 u  v
 
3 1 2
u v w
b. 2 2 3
d. vektor satuan dari vektor
  4
 u  v
u    
8. Diketahui vektor-vektor  3 ,
  1   6
v  w   e. vektor satuan dari vektor
 5  , dan  2  . Tentukan
 2u  5v 
 

vektor x yang memenuhi
persamaan berikut ini!
    12. Diberikan segitiga ABC dengan
a. x  u  2v  w O(0,0) , B(1, 2) , dan C (6,3) .
   
b. 2u  3x  4v  w Tentukanlah:

a. cos AOB

b. sin OAB

BIRUNI The Art of Learning 53


Bab 3 : Matriks

 2u  3v   5w
  
c. tan OBA
d.
  
  vv  v
a 6 b 4 e.
13. Diketahui , , dan

 
  
 a,b  600 ab 17. Diberikan titik-titik A(3, 2) ,
. Tentukan dan 
  B(6, 4) , C (1,5) , dan D(1,2) . AB
ab  
.
dan CD wakil dari vektor-vektor a

 

      a, b
a 2 b 3 dan b . Tentukan a  b dan .
14. Diberikan , , dan

 

 a, b  600   1   2 
. Tentukan arah vektor a   b 
 1 ,  1  , dan
   
    18. Diketahui
ab ab
dan arah vektor .   4
 
c      
a  b  c  a a
  x . Jika ,
15. Diketahui vektor-vektor  (2, 1) ,
a tentukanlah nilai x.
 
b  (3, 4) , dan c  (1,5) . Tentukan:
     
abc 19. Diketahui vektor-vektor  5i  2 j ,
u
a.    
   dan  4i  x j . Jika vektor u dan
v
a bc 
b. vektor v saling tegak lurus,
  
2a  3b  5c tentukanlah nilai x.
c.
  
3a  b  2c
d. 20. Diberikan segitiga ABC, dengan
vektor-vektor posisi titik A, B, dan C
 4   
u  berturut-turut adalah a   6i  4j ,
16. Diketahui vektor-vektor  3  ,      
b  3i  4 j , dan c  3i  2 j . Tentu-
  3  2
v  w   kan:
 2  , dan  1 . Tentukan: a. koordinat titik A, B, dan C
 
 
 
a. u  v  BA , BC
b.
 
  
u v w
b.
  21. Diberikan segitiga ABC dengan
u wu
c. A(4,7) , B(6,10) , dan C (1,9) .

BIRUNI The Art of Learning 54


Bab 3 : Matriks

Tentukan besar sudut-sudut segitiga 2


  
ABC. a   1
4
26. Diberikan vektor-vektor  ,
22. Buktikan bahwa:
 4  2
   
 2  2 2 2
uv  uv 2 u 2 v      
a. b   2 c   7 
 3  6 
 ,   . Buktikan bahwa
   
  1  2 1  2
uv  u  v  u v  
b. 4 4
vektor c koplanar dengan vektor a

dan b .
23. Diberikan titik-titik A(4, 2,1) ,
B(1,7,5) , dan C (6,5,4) . Tentukan
2
  
koordinat titik D jika BDAC adalah a  1
jajaran genjang. 1
27. Diberikan vektor-vektor  ,
A(1, 2,3) ,
24. Diberikan titik-titik 1  3
     
B(0,1,7) , C (5, 1, 2) , dan b   1  c   2
D(15, 2,1) . Tentukan: 3 5
  , dan   . Tentukan
 
a. AB  BC komponen-komponen vektor
   5
b. AC  CB   
  w   9
c. 3 AB  2CD  5   
  dengan basis a , b ,dan c .
  
d. 3 AB  2CB  DC
28. Diketahui vektor-vektor
       
25. Diketahui titik-titik P(6, 4, 2) , a  i  2 j  3k , b  2i  j  2k ,
Q(2,6,6) , dan R(6,10,14) . Jika   
titik-titik P, Q, dan R segaris, dan c  i  3k . Tentukan:
  
tentukanlah PQ : QR . a. a  b  c
  
b. 3a  2b  4c
  
c. 4a  b  2c
  
d. a  3b  c

BIRUNI The Art of Learning 55


Bab 3 : Matriks

29. Diberikan titik-titik A(2, 4,6) ,


35. Diketahui vektor-vektor
B(4,8,12) , dan C (0,10, 2) . Tunjuk-        
u  t i  2 j  3k dan v  4i  4j  7k .
kan bahwa titik-titik O, A, dan B 
segaris (kolinear). Kemudian, tentu- Jika panjang vektor u = panjang

kan OA : OB . v
vektor , tentukanlah vektor satuan

P(1, 2,5) , u.
30. Diketahui titik-titik
Q(2, 4,4) , dan R( 1, 2,7) . Bukti- 36. Buktikan bahwa A(1,3, 1) , B(3,5,0)

kan bahwa titik-titik P, Q, dan R dan C (1, 4,1) adalah titik-titik


sudut segitiga siku-siku sama kaki.
segaris. Tentukan PQ : QR .
Tentukan koordinat keempat titik
      sudut persegi ABDC.
31. Diketahui a  2 j  k , b  2i  j ,
  
dan c  i  3k . Tentukan p, q, dan r 37. Hitunglah jarak antara pasangan titik
      berikut ini:
jika p a  qb  r c  i  j  k .
a. P(1, 2, 3) dan Q(3,5, 2)
K (0, 2,6) dan L(7,3, 2)
Diketahui titik-titik P(4, x, y) ,
b.
32.
Q(0,11, 7) , dan R(1,9, 5) segaris
38. Titik-titik sudut ABC adalah
(kolinear). Tentukan nilai x  y . A(1,1, 4) , B (3,5, 2) dan C (1, 5,1) .
2 2 2
 a. Hitunglah AB , BC , dan CA
33. Diberikan vektor-vektor  (1, 2,0) ,
a
b. Pergunakanlah aturan kosinus
 
b  (2, 1,3) , dan c  (1,13, 9) . untuk menghitung besar BAC

Tunjukkan bahwa vektor c koplanar c. Hitung keliling dan luas ABC
 
a
dengan vektor-vektor dan . b
39. Tentukan vektor satuan yang sejajar
dengan resultan vektor
34. Diberikan vektor-vektor        
        a  5i  4 j  2k dan b  3i  2 j  k .
p  i  2j  2k , q  3i  2j  6k , dan
   
r  2i  3j  4k . Tentukan: 40. Vektor posisi titik A dan B berturut-
    
p qp turut adalah a dan b . Titik C pada
a. d.
     AB sehingga AC : CB  1: 4 dan titik
qr pqr
b. e. D pada AB sehingga AD : DB  4 : 1
    
pq 2p  3q  5r Tentukan vektor posisi titik C dan D.
c. f.

BIRUNI The Art of Learning 56


Bab 3 : Matriks

41. Misalkan Z adalah titik berat ABC .    


   
Vektor-vektor a , b , c , dan z 45. Proyeksi skalar a  xi  j  2k pada
adalah vektor-vektor posisi titik-titik     4
A, B, C, dan Z . Tunjukkan bahwa b  2i  6j  3k adalah 7 . Cari nilai
 
 
 1   
z abc x dan proyeksi vektor b pada a .
3 .

42. Diberikan empat buah titik


A(4, 2,1) , B(0,1, 2) , C (3,1,5) , dan
  
D(2, 7, 4) . AB , BC , dan CD
berturut-turut mewakili vektor-
  
vektor a , b , dan c , tentukan :
 
a) a  b
LATIHAN
 
  
a bc SOAL
b)

 
 2
a b
c)

43. Diketahui dua buah vektor 1. Diketahui persegi panjang OACB


 
u  (2,3,1) dan v  (1, 2,3) . Carilah dan D titik tengah OA, CD

 
  memotong diagonal AB di P. Jika
uv
besar sudut antara vektor
    
 
  OA  a dan OB  b , maka OP
uv
dan vektor .
dapat dinyatakan sebagai . . .
6

1  
 1 2
  
a   2  ab a b
 3 a. 2 d. 3 3
44. Diketahui vektor   dan

 12  b. 3

1  
ab  1 2
e. 2
a b
3
  
b 4 
 3  2   1 
  . Tentukan proyeksi skalar a  b
c. 3 3 
orthogonal dan proyeksi vektor
orthogonal dari:    
 
a. vektor a pada arah vektor b , 2. Jika p , q , r , dan s berturut-turut
 
b. vektor b pada arah vektor a . adalah vektor posisi titik-titik sudut

BIRUNI The Art of Learning 57


Bab 3 : Matriks

 
jajaran genjang PQRS, dengan PQ
sama dengan panjang a dan PQ


sejajar SR, maka s sama dengan. . . a
berlawanan arah dengan , maka
     
a.  p  q  r d.  q  r
p koordinat Q adalah...
     
(2, 4,0) d. ( 6, 6, 6)
b. p  q  r e. p  q  r a.
  
b. (2, 4,0) e. (6,0,0)
c.  p  q  r
c. (6, 6,6)
   
3. Diberikan vektor OA  i  j  2k dan
    6. Diketahui A(1, 2,3) , B(3,3,1) , dan
OB  i  2 j  3k . Jika titik P pada
C (7,5, 3) . Jika A, B, dan C segaris
   
AP  OB
garis AB, sehingga , maka (kolinear), perbandingan AB : BC
  adalah . . .
OA  AP adalah . . .
a. 1: 2 d. 5 : 7
a. 5 7 d. 2 7
b. 2 :1 e. 7 : 5
b. 4 7 e. 7
c. 2:5

c. 3 7
7. Diketahui titik-titik A(6, 4,7) ,
       
4. Jika a  2i  j  3k ; b  4i  2 j  6k B(2, 4,3) , dan P(1, 4, 2) . Titik R

maka pernyataan yang tepat terletak pada garis AB sehingga



AR : RB  3:1 . Panjang vektor PR
adalah . . .
  adalah . . .
a  b  14
a. a. 2 7 d. 4 11
 
a : b  1: 2 b. 2 11 e. 4 14
b.
  c. 2 14
c. a  b  28
  
d. a // b 8. Diketahui vektor  (2, 1, 2) dan
a

    
b  (4,10, 8) . Agar vektor
5. Diketahui vektor  4i  5j  3k dan
a

titik P (2, 1,3) . Jika panjang PQ

BIRUNI The Art of Learning 58


Bab 3 : Matriks

    
x  a  k b tegak lurus dengan b , antara vektor u dan vektor v
maka nilai k adalah. . . adalah . . .
a. 300 d. 135
0
1 1

a. 10 d. 8 b. 60
0
e. 150
0

1 1 1200
 c.
b. 8 e. 8
1 12. Diberikan vektor-vektor berikut.
c. 6  1   2   0 
        
a   1  b  2 2  c   q 
9. Jika titik A(1, 2, 1) , B (3,0, 2) , dan    p   
 2,  ,  2.
C (5, 2, a  1) terletak pada suatu 
b
Jika panjang proyeksi vektor pada
garis. Nilai a adalah . . .  
vektor a adalah 1, dan vektor b
a. -6 d. 5 
tegak lurus dengan vektor c , maka
nilai p  q adalah . . .
b. -4 e. 6
c. 4 a. -1 d. 2

  b. 0 e. 3
10. Jika a  (2, k ) , b  (3,5) , dan c. 1

  

 a, b 
4,
 3
  
maka konstanta u   1
positif k adalah . . . 1
13. Diketahui vektor   dan
1
a. 4 d. 4
 2
1   
v   p
b. 2 e. 8  2
vektor   . Jika proyeksi skalar
c. 2

ortogonal vektor u pada arah
 
u 4 3 v 5 
11. Diberikan , , dan vektor v sama dengan setengah

  
    
u  v  u  v  13
. Besar sudut panjang vektor v , maka nilai p sama
dengan . . .

BIRUNI The Art of Learning 59


Bab 3 : Matriks

a. -4 atau -2 d. 8 atau -1 1
b. -4 atau 2 e. -8 atau 1 a. 2 d. 2 14

c. 4 atau -2 1 7
2 14
b. 2 e. 2
   
14. Diketahui vektor u   3i  4j  x k 1
14
    c. 14
dan vektor  2i  3j  6k . Jika pan-
v
 
jang proyeksi u pada v adalah 6, 17. Diketahui segitiga ABC, dengan titik

maka x sama dengan. . . A(2, 1, 3) , B(1,1, 11) , dan


a. 8 d. 4 C (4, 3, 2) . Proyeksi vektor AB


b. 10 e. 6 
pada AC adalah . . .
c. 12      
a.  12i  12 j  6k d. 6i  4 j  16k
      
15. Proyeksi vektor  ( 3,0,0) pada
a
b.  6i  4 j  16k e. 12i  12 j  6k
   
vektor b yang sejajar tetapi c.  4i  4 j  2k

berlawanan arah dengan vektor


1 2
(1, 2, 2) adalah . . .      
a   x b   1 
 2  1
1 2 2 18. Diketahui vektor  ,  ,
(1,0,0)  , , 
a. d.  3 3 3   
dan panjang proyeksi a pada b
 1 2 2
 3, 3, 3 
b.   e.
 3,0,0  2
 
 1 2 2  adalah 6 . Sudut antara a dan b
 , , 
c.  3 3 3 adalah  , maka cos   . . .
1 1
6 6
1 2 a. 6 d. 2
     
u   2  v 3  2
 3  1 6
16. Diketahui   dan  . b. 3 6 e.
  
Proyeksi skalar 2u  3v pada v 3
adalah . . . c. 2 6

BIRUNI The Art of Learning 60


Bab 3 : Matriks

 
a   2,4,5 b   3, m, 5 
19. Besar sudut antara vektor 22. Diketahui ; .
        Jika proyeksi skalar orthogonal
a  2i  j  3k dan b  i  3j  2k  
vektor a pada vektor b sama
adalah . . .
2 2 3
  5
a. 5 d. 3 dengan 5 , maka nilai m sama
3 3
  dengan . . .
b. 2 e. 4
a. 10 d. 7
c. 
b. 9 e. 6
   
20. Diketahui vektor a  3i  4 j  4k , c. 8
       
b  2i  j  3k , dan c  4i  3j  5k .
23. Jika sudut antara vektor

 
         
ab a  i  2 j  pk ; b  i  2 j  pk
Panjang proyeksi vektor

adalah 60 , maka p  . . .
0
pada c adalah . . .

3 2 1 1
a. d. 6 2 
a. 2 atau 2 d.  5 atau 5
b. 4 2 e. 7 2
b. 1 atau 1 e.  2 atau 2
c. 5 2
1 1
 5 5
c. 2 atau 2
   
21. Diketahui vektor p  2i  4 j  6k ,
 
   
q  2i  2 j  4k . OA   1, 2  OB   4, 2 
dan Proyeksi 24. Jika , , dan

  , maka tan  . . .
   
orthogonal p pada q adalah . . .    OA,OB
     
a. i  2 j  2k d. i  j  2k
 3 9
      a. 5 d. 16
b. i  j  2k e. i  2 j  2k 3 16
  
 i  j  2k b. 4 e. 9
c.
4
c. 3

BIRUNI The Art of Learning 61


Bab 3 : Matriks

25. Garis g melalui A(2,4, 2) dan Garis g melalui A(2,4,-2) dan B(4,1,-
1), sedangkan garis h melalui
B (4,1, 1) , sedangkan garis h
C(7,0,2) dan D(8,2,-1). Besar sudut
melalui C (7,0, 2) dan D(8, 2, 1) . antara g dan h adalah . . .
Besar sudut antara g dan h adalah. . . 00 0
a. d. 60
a. 00 d. 60
0
0 0
b. 30 e. 90
0 0
b. 30 e. 90 450
c.
c. 450

3. UMPTN ‘92
 
Jika vektor a dan vektor b


0 a 4
membentuk sudut 60 , dan

 
   
b 3 a ab 
maka ...

a. 2 d. 8
b. 4 e. 10
1. UMPTN ’91 c. 6
Diketahui titik A(1,-2,-8) dan titik
B(3,-4,0). titik P terletak pada 4. UMPTN ‘93

perpanjangan AB sehingga AP=-3PB. Diketahui  3 xi  xj  4k ,
a
Jika p vektor posisi titik P, maka  
b  2i  4 j  5k , c  3i  2j  k .
p=...
 
a. 4i  5j  4k d. 3i  j  12k Jika a tegak lurus pada b , maka
 
b. 4i  5j  4k e. i  5j  2k a c ...

c.  j  12k a. 33i  8j  5k

b. 27i  8j  5k
2. UMPTN ‘92

BIRUNI The Art of Learning 62


Bab 3 : Matriks

c. 27i  12 j  5k e. -2 e. 5
f. 2
d. 33i  12 j  5k

e. 33i  12 j  5k 8. UMPTN ‘97


Gambar di bawah ini menunjukkan
5. UMPTN ‘95
  bahwa a  b  c  . . .
Diketahui a  3i  2 j ,  i  4j ,
b
     
r  7i  8j , Jika r  k a  mb maka a b
km ...

a. 3 d. -1 c
b. 2 e. -2  
a. 0 d. 2c
c. 1
 
b. 2a e. c

c. 2b
6. UMPTN ‘95

Agar kedua vektor  ( x, 4,7) dan
a 9. UMPTN ‘98

 Pada persegi panjang OACB, D


b  (6, y,14) segaris, haruslah nilai
adalah titik tengah OA dan P titik
x y ...
potong CD dengan diagonal AB. Jika
a. -5 d. 3     
a  OA dan b  OB maka CP . . .
b. -2 e. 5
1 2 1 2
c. 2 a b  a b
a. 3 3 d. 3 3

1 2 2 1
7. UMPTN ‘95 a b  a b
b. 3 3 e. 3 3
Diketahui P  ( a,0,3) , Q  (0,6,5)
1 2
 a b
dan R  (2,7, c) . Agar vektor-vektor c. 3 3
 
PQ tegak lurus pada vektor QR , 10. UMPTN ‘99

haruslah nilai a  c  . . .
d. -5 d. 3

BIRUNI The Art of Learning 63


Bab 3 : Matriks

 
Diketahui persegi panjang OABC a dan b
Jika vektor tak nol
dengan panjang OA = 12, AB = 5, jika
   
    ab  ab
OA = u dan OB = v , maka u  v  . . . memenuhi maka
 
a. 13 d. 149 vektor a dan b
b. 60 e. 156 a. membentuk sudut 900
c. 144 b. membentuk sudut 600
c. membentuk sudut 450
11. UMPTN ‘99
 d. searah
Diketahui vektor  4i  5j  3k dan
a
e. berlawanan arah

titik P(2,  1,3) . Jika panjang PQ
14. UMPTN ‘01
 
sama dengan panjang a dan PQ Jika sudut antara vektor
 
a  i  2 j  pk dan
berlawanan arah dengan a , maka

koordinat Q adalah . . . b  i  2 j  pk adalah 600 , maka
(2, 4,0) d. (6, 6, 6)
a. p ...

b. ( 2, 4,0) e. ( 6,0,0) 1 1



c. (6, 6,0) a. 2 atau 2

b. 1 atau 1
12. UMPTN ‘99
Diketahui bujur sangkar ABCD c.  2 atau 2
1 1
dengan panjang setiap sisinya 2,  5 5
    d. 2 atau 2
AB  BD  AB  AC  . . .
e.  5 atau 5

a. 4 2 d. 8
15. SPMB ‘02
b. 0 e. 8 2
Diketahui persegi panjang OACB,
c. 4 2 dan D adalah titik tengah OA, CD
memotong diagonal AB di P. Jika
13. UMPTN ’01

BIRUNI The Art of Learning 64


Bab 3 : Matriks

    


a  OA dan b  OB maka OP 1 1

a. 4 atau 2 d. 2 atau 1
dapat dinyatakan sebagai
1

a. 2

1  
ab  1 2
d. 3
a b
3 b. 1 atau 4 e.

2 atau 1

c. 1 atau 2
b. 3

1  
ab  e.
1 2
2
a b
3
18. SPMB ’03
2 1 
a b
c. 3 3 Vektor u  3i  4j  xk dan

v  2i  3j  6k . Jika panjang
16. SPMB ‘03
 
Diketahui titik-titik P(1,1) , Q(5,3) , proyeksi u pada v adalah 6,

dan R(2,4) . Jika titik S merupakan


maka x = . . .

proyeksi titik R pada garis PQ, maka a. 8 d. 4

panjang PS = . . . b. 10 e. 6

5 5 c. 12
a. 5 d. 2
19. SPMB ’04
5
5 Diberikan vektor-vektor berikut:
b. 3 e.
 1   2   0 
2         
5 a   1  b  2 2  c   q 
c. 5
   p   
 2,  ,  2
17. SPMB ‘03 
Jika panjang proyeksi vektor b pada
sudut antara vektor
 
 vektor a adalah 1, dan vektor b
a  xi   2 x  1 j  x 3k
dan vektor 
 tegak lurus dengan vektor c , maka
b adalah 600 . Jika panjang proyeksi
nilai p  q adalah

  1 a. 1 d. 2
5
a ke b sama dengan 2 , maka
b. 0 e. 3
x...
c. 1

BIRUNI The Art of Learning 65


Bab 3 : Matriks

5 5  11 11 
20. SPMB ‘04  ,   , 
a.  2 2  d.  5 5 

Diketahui vektor  (2, 1,2) dan
a
7 7  3 3 
 ,   , 
b.  3 3  e.  2 2 

b  (4,10, 8) . Agar vektor
   9 9
x  a  k b tegak lurus dengan b  , 
c.  4 4 
maka k adalah . . .
1 1 23. SPMB ‘02

a. 10 d. 8    
Jika , q , r , dan s berturut-turut
p
1 1
 adalah vektor posisi titik-titik sudut
b. 8 e. 10
jajaran genjang PQRS, dengan PQ
1

c. 6 sejajar SR, maka s  . . .
     
a.  p  q  r d.  q  r
p
21. SPMB ‘04
     
  
p q r e.  q  r
p
Diketahui vektor  (2, 1,2) dan
a b.
  
 c.  p qr
b  (4,10, 8) . Agar vektor
  
x  a  k b tegak lurus dengan b 24. UAN ‘11

maka k adalah . . . Diketahui titik A(5,1,3) , B(2, 1, 1)


1 1
 dan C (4, 2, 4) . Besar sudut ABC
a. 10 d. 8
= ...
1 1
 
b. 8 e. 10
a.  d. 6
1

c. 6
b. 2 e. 0

22. SPMB ‘05
c. 3
Proyeksi titik (2,3) pada garis y = x
adalah . . .

BIRUNI The Art of Learning 66


Bab 3 : Matriks

25. UAN ‘09

Diketahui titik A(3, 2, 1) , B(2,1,0)



dan C (1, 2,3) . Jika AB wakil
  
vektor u dan AC wakil v maka
 
proyeksi vektor u dan v adalah . . .

a. 4

1   
i  j k  d.

  
4 i  j k 
 
  
  8 i  j k
b. i  k e.

 
 
8 ik
c.

BIRUNI The Art of Learning 67

Anda mungkin juga menyukai