Anda di halaman 1dari 4

438

TINJAUAN SINGKAT TENTANG KEBIJAKSANAAN EKSPOR


JANUARI 1982
(Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1982 tentang Pelaksanaan
Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa.-)

_ _ _ _ _ _ _ _ _ Oleh : Victor Purba _ _ _ _ _ _ _ _---l

Pendahuluan kebijaksanaan/kemudahan yang diatur


Perdagangan suatu negara dapat dinya- dalam PP 1/1982 yang menyangkut,
takan baik/memuaskan kalau nilai eks- pengaturan jual beli devisa, tata eks-
pomya dapat melampaui nilai impor- por, penyederhanaan prosedur eks-
nya atau setidak-tidaknya terdapat ke- par, jaminan kredit ekspor dan Asu-
seimbangan. ransi serta pungutan ekspor, tetapi Pe-
Negara Republik Indonesia mengusa- nulis, lebih menekankan penulisan ini
hakan untuk meningkatkan nilai eks- pada prosedur yang dilakukan oleh
pornya, terutama untuk menggiatkan Pemerintah di bidang ekspor, dengan
pembangunan yang sedang dilaksana- mencoba membandingkannya dengan
kan menuju masyarakat adil makmur peraturan sebelumnya.
yang sejahtera, untuk ini kelebihan
Pembahasan ten tang pelaksanaan
nilai ekspor diusahakan ditingkatkan.
Usaha-usaha peningkatan dilakukan ekspor
dengan penyesuaian peraturan-peratur- Kata ekspor berasal dari ex dan por-
an serta kebijaksanaan-kebijaksanaan tate yang artinya adalah mengangkat
Pemerintah terutama di bidang ekspor. keluar, sedangkan definisi dari ekspor
Akhir-akhir ini, peraturan Pemerintah ialah:
yang kita kenal dengan P.P. 1/1982 The goods services by one country, which
tentang Pelaksanaan Ekspor Impor dan are sold to another, in exchange for the
second's own goods and services for foreign
Lalu Lintas Devisa. Pemerintah dalam exchange or in settlement of debt. "')
melaksanakan kebijaksanaan terutama
di bidang perdagangan Internasional, Jadi barang dan jasa, yang diproduksi
tentunya yang menyangkut ekspor dan oleh suatu negara dan dijual kepada

lITIpornya, selalu mendapat perhatian, lain negara, untuk mengadakan pertu-
terutama untuk effisiensi peraturannya karan barang dan jasa, atau untuk
di kalangan masyarakat. Secara garis memperoleh devisa dan ataupun mem-
besarnya Pemerintah telah memisah- bayar hutang luar negeri.
kan ekspor di negara kita menjadi 2 Untuk melaksanakan program Peme-
(dua) bagian yaitu: . rintah di bidang ekspor ini diusahakan
1. Ekspor minyak bumi penyederhanaan prosedur ekspor dan
2. Ekspor non minyak. pemberian sertifikat ekspor.
Tulisan ini tidak akan membahas ba- a) Prosedur ekspor.
Di bidang ekspor, Pemerintah te-
gaimana proses dan prosedur ekspor
bahan minyak serta non minyak di- lah mencoba berbagai macam ke-
lakukan, tetapi tulisan ini hanya men- '" G. Bannock, RE Baxter and R. Rees
coba membahas, sanlpai sejauh mana Dictionary of Economics.

Kebijaksanaan Ekspor 439

mudahan dalam hal yang meliputi: ngan surat keputusan Menteri Keu-
I. Perobahan dokumen ekspor dari angan R.I. No. Kep.222/MK/IIIj70
fOlIIIUlir E3 menjadi Pemberita- tanggal 18 April 1970 menyatakan:
huan Ekspor Barang (P .E.B.) Model E3 yang diatur berdasarkan surat
2. Penyempurnaan pengeluaran keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
Kep.9/GBI/70 tanggal 17 April 1970
Sertifikat Ekspor
mempunyai kekuatan hukum yang sama
3. Penyederhanaan tata/pelaksana- dengan surat pemberitahuan muat ba-
an surat menyurat di bidang eks- • rang (A VI) yang dimaksud dengan ke-
pOT. tentuan dalam pasal 51 Reglement A.
Hal ini dinyatakan sedemikian un- Kalau kita perhatikan model E3
tuk mempersingkat waktu dalam yang disebutkan dalam ketentuan
arti memperkeeil jalan yang ditem- di atas, hal ini merupakan dokumen
puh untuk penyelesaian satu doku- devisa saja, maka dati aspek hukum,
men, selain itu juga mengurangi bia- ketentuan-ketentuan Stbld 1931
ya dari eksportir di dalam surat No. 471 tentang Ordonansi Bea
menyurat. "Apakah masih memenuhi? teruta-
Dari uraian di atas tidaklah berarti rna pasal 25 ayat lIe apakah dapat
bahwa Pemerintah menyederhana- dilaksanakan atas kesalahan-kesa-
kan prosedur ekspor tanpa memper- lahan ten tang jumlah, jenis atau
hatikan pemasukan terhadap Kas harga barang dalam E3 , yang juga
Negara, hal ini tetap diperhitung- merupakan dokumen Devisa?"
kan. Lain halnya dalam formulir Pembe-
Sebelum PP 16/Tahun 1970 beda- ritahuan Ekspor Barang (PEB) yang
ku, dokumen yang digunakan da- diatur dalam surat keputusan Men-
lam pelaksanaan ekspor adalah: teri Keuangan R.I. No. 30/KMK.-
1. Deklarasi ekspor 05/1982 yang menyatakan:
2. Formulir E3 Pemberitahl.4an Muat Barang (PMB) eks·
3. Pemberitahuan muat barang por te, masuk dalam Rechten Ordonantir
yang dikenal dengan (PMB), te- (Stb 1931 No. 471) y.o. Reglemen A
tapi dengan PP 16/1970 maka dan B adalah Pemberitahuan Ekspor
hanya Formulir E3 yang diguna- Barang (PMB) yang bentuknya akan di·
kan untuk ekspor, dalam arti ha- tetapkan kemudian (akan diatur).

nya 1 (satu) dokumen. Kalau diperhatikan pasal 1 dati su-


Reneana untuk hal semaeam ini di rat keputusan Menteri Keuangan
dalam PP 10/1967 dalam pasal 3 R.I. maka penggunaan formulir E3
dikatakan: lebih mantap, karena keraguan dan
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank kesalahan jenis atau jumlah barang
Negara Indonesia/Bank Sentral mengatur yang dituliskan dalam Pemberitahu-
formulir ekspor sedemikian rupa sehing- an Ekspor Barang (PEB) dapat dike-
ga Aangifte Van In lading (A VI) dan nakan sanksi menurut pasal 25 ayat
E3/E4 menjadi 1 (saru) Forn,..;lir. lIe Ordonansi Bea, dan dianggap
Padahal dalam PP 16/1970, hal merupakan Tindak Pidana Ekono-

yang disebut di atas baru terlaksa- m!.

na/ dapat dilaksanakan setelah Ke- Kemudian dipertegas lagi dengan


putusan Gubernur Bank Indonesia SKB (Surat Keputusan Bersama)
No . Kep.9/GB.lj70 tangg.d 17 Menteri Keuangan dan Menteri Per-
Apnl 1':J IU Gall t'embenlahuan Mu- dagangan dan Koperasi No. 157/
at Barang (PMB) diberlakukan de- KMK.05/1982 dan 975/KPG/I1I/

September 1983
,

440 Hukum dan Pembangunan

1982 tanggal 10 Maret 1982 telah rangi birokrasi-birokrasi yang aoa.


mengatur/memberi petunjuk tata c) Nilai Ekspor Keseluruhan yang Da-
cara pengisian "Pem beritahuan Eks- pat Ditunjukkan Sejak 1969 sid
por Barang (PEB)". 1982 dapat terIihat dalam grafik
Dengan demikian untuk mendapat- yang sumbernya diambil dari lapor-
kan Sertifikat Ekspor lebih mudah. an Bank Indonesia (Iihat gambar).
b) Sertifikat Ekspor Sesuai dengan anjuran Presiden, mo-
Di dalam surat keputusan Menteri mentum Pembangunan tidak boleh
Keuangan R.I. No. 434/KMK.Oll berhenti dan bilamana mungkin ha-
1978 tanggal 15 Nopember 1978 rus dikembangkan. Untuk inilah pe-
dikatakan dalam pasal 5 ayat 5 dan ranan ekspor perlu ditingkatkan lagi.
ayat 6:
Grafik Nilai Ekspor Keseluruhan dari
ayat 5, Sertifikat Ekspor dikeluarkan 1969 sid 1982 (dalam Jutaan US.S).
atas nama dan berlaku sebagai
1 4 . _ . - -_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _- - - ,
surat berharga.
ayat 6, Sertifikat Ekspor dapat dipergu-
nakan untuk pembayaran pajak 0 - " :"
atau ditunaikan pada Kas Nega- .............. -
ra. ,
IL_ - - - - - - - - - - - -
Jelaslah dari ketentuan di· atas ini .
Sertifikat Ekspor adalah surat ber-
harga yang diberikan kepada eks- ,
pOIlir dan dapat diperdagangkan/di-
petjualbelikan. ..-
------------
Di dalam pasal 6 surat keputusan
terse but di atas, telah diusahakan
penyederhanaan daripada prosedur
Sesuai dengan anjuran Presiden, ... "' _ _ _ _ _ _-1
momentum Pembangunan tidak bo-
leh berhenti dan bilamana mungkin
harus dikembangkan. Untuk inilah
pesanan ekspor perlu ditingkatkan
,L-
Iagi. ' 9'I,/,n
""(711 1"0(71 If7t/1J "1)(74 "'4, 71 "'1(71 1911(7'
""(71 :"t/', :",,110 UIOII! I''' ' IJ (t/II AP :"1
berupa peIimpahan wewenang dari
Menteri Keuangan kepada Kakanwil Kesimpulan
atau Kepala Inspeksi Bea Cukai un- 1. Dari uraian di . atas terutama yang
tuk menandatangani Sertifikat Eks- menyangkut ekspor, telah terlihat
por. usaha-usaha pemerintah di dalam
Oleh Ditjen Bea Cukai telah dite- melayani masyarakat dalam penye-
tapkan dalam Surat Edaran No. S-
• lesaian dokumen/surat ekspor, de-
62/BC.23/1978 tanggal 17 Nopem- ngan mencoba secara praktis urus-
ber 1978, yang paling lambat 3 (ti- an-urusan surat menyurat dengan
ga) hari ketja Sertifikat Ekspor ha- peredaran yang, lebih singkat jarak
rus dikeluarkan sejak diterimanya yang dilalui untuk penyelesaiannya.
permohonan. Hanya masalahnya adalah: Bagai-
Penyederhanaan terus dilakukan manapun pemerintah berusaha de-
untuk membantu kelancaran di bi- •
dang perdagangan terutarna mengu- .. Sumber (Iaporan Bank Indonesia)
Kebijaksanaan Ekspor 441
ngan memberikan berbagai macam sesuaJ. aengan ketentuan yang ber-
kemudahan, tetapi letak dari per- laku) dengan demikian pungutan
masalahan sebenarnya adalah di ta- liar (pungli) dapat dikurangi.
ngan para petugas pelaksll.na. Kalau 3. Khususnya mengenai peraturan,
petugas melaksanakannya sesuai de- perlu dikaji atau diteliti kern ball,
ngan prosedur dan waktu yang di- peraturan yang terdahulu dengan
tentukan, maka diharapkan penye- melihat segi-segi kelemahan dan
lesaian 1 dokumen tidak perlu menjadi bahan untuk penyusunan
membutuhkan waktu yang terlalu peraturan yang baru, yang akan di-
lama. keluarkan, dan terhadap pihak-pi-
2. Selain itu, perlu juga diperhatikan . hak yang berusaha di bidang ekspor
pihak-pihak/masyarakat yang ingin supaya aktif mengikuti peraturan-
menyelesaikan dokumen tertentu, peraturan yang baru dikeluarkan,
supaya melengkapi sesuai dengan supaya dalam hal pengurusan doku-
persyaratan yang telah ditetapkan, men tidak terjadi kesimpangsiuran.
dengan tidak memberikan janji- 4. Usaha Pemerintah di dalam pe-
janji terlebih dahulu kepada petugas nyempurnaan peraturan yang secara
pelaksana (yang penting ·membayar terus-menerus, patut disambut baik.

DAFT AR BACAAN
1. PPI/1982
2. PP 16/1970 (sebagai bahan perbandingan)
3. PP 10/1967 (sebagai bahan perbandingan) danPP 11/1976.
4. S.K. Gubernur Bank Indonesia No. Kep.9/GBI/70 tanggal17 April 1970.
5. S.K. Menteri Keuangan R.I. No. Kep.222/MK/III/4/I970 tanggal 18 April 1970.
6. Stbld 1931 No.4 71 ten tang Ordonansi bea yo Reglemen A dan B.
7. S.K. Menteri Keuangan R.I. No. 30/KMK.05/1982 tanggal 18 Januari 1982.
8. S.K. bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 1571
KMK.05/1982 dan 957 /KPG/III/1982 tanggal 10 Maret 1982.
9. S.K. Menteri Keuangan R.I. No. 434/KMK.Ol/1978 tanggal 15 Nopember 19/0.
10. SE Ditjen Bea Cukai No. S-62/BC.23/1978 tanggal17 Nopember 1978.

Kehidupan dapat dimisalkan sebagai buah zaitun. Buah-


. nya pahit, namun bila ia digenggam dengan dua belah ta-
ngan sambil diperas, maka ia akan menghasilkan minyak
yang paling harum. (Jean Paul)
Lebih baik menciptakan sesuatu daripada hanya menjadi
orang terpelajar belaka. Menciptakan adalah intisari ke-
hidupan manusia. (Niobuhrn)

September 1983

Anda mungkin juga menyukai