Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No.

1, Juni 2018, hal 1-13


ISSN 2339 - 1545

Tenure Audit, Reputasi Auditor dan Kualitas Audit pada Perusahaan


Manufaktur : Analisis Kompleksitas Operasi sebagai Pemoderasi
Amirul Hadi Khasani 1, Amilin 2, Choirul Anwar 3
1
Universitas ...
2
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3
Universitas Negeri Jakarta

INFO ARTIKEL ABSTRACT


JEL Classsification: This study examines the influence of audit tenure and auditor reputation
M42 on audit quality with operational complexity as a moderating variable. The
M41 Enron case involving Arthur Andersen led to the limitation of the audit tenure.
G02 Audit quality is measured by current accrual while audit lag is measured by
calculating the year in which the same auditor has committed to the auditee, the
auditor’s reputation is measured by the peer group amount and the operating
Keywords: complexity is measured using the number of subsidiaries. This study focused
audit quality, audit on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2011
tenure, auditor to 2015, using purposive sampling method obtained 225 research samples.
reputation, complexity Hypothesis testing in this study using multiple regression analysis. Test results
of operations show that audit tenure does not affect audit quality, auditor reputation does
not affect audit quality while operating complexity affects on tenure audit
relationship with audit quality and auditor reputation with audit quality.

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh tenure audit dan reputasi auditor terhadap
kualitas audit dengan kompleksitas operasi sebagai variabel moderasi. Kasus
Enron yang melibatkan Arthur Andersen menyebabkan pembatasan tenure
audit. Kualitas audit diukur dengan akrual lancar sedangkan tenure audit diukur
dengan menghitung tahun dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan
dengan auditee, reputasi auditor diukur dengan menggunakan kelompok
jumlah rekan dan kompleksitas operasi diukur dengan menggunakan jumlah
anak perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan 2015, dengan
menggunakan motode purposive sampling diperoleh 225 sampel penelitian.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tenure audit tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit, reputasi auditor tidak berpengaruh pada kualitas audit
sedangkan kompleksitas operasi berpengaruh pada hubungan tenure audit
dengan kualitas audit dan reputasi Auditor dengan kualitas audit.

*Email Korespondensi: 1amirulhadi79@gmail.com,

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


1
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

1. Pendahuluan partner PwC tersebut didakwa ikut bertanggung


jawab terhadap manipulasi laporan keuangan
Dalam suatu perusahaan, laporan
Satyam karena tidak mengetahui adanya fraud
keuangan memiliki peran dan fungsi yang
dalam laporan keuangan Satyam yang telah
sangat penting baik internal maupun eksternal.
diaudit PwC selama delapan tahun.
Untuk mempertahankan kualitas dalam laporan
Sikap independensi auditor yang rendah
keuangan, peran auditor sangat diperlukan
membuka peluang klien melakukan kecurangan
untuk menjembatani antara kepentingan pihak
prinsipal dengan pihak agen, yaitu manajer akuntansi. Hal ini disebabkan karena eskalasi
sebagai pengelola keuangan perusahaan. komitmen dari auditor untuk selalu memberikan
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor pendapat wajar terhadap laporan keuangan klien
independen pada umumnya adalah untuk yang menyimpang. Eskalasi komitmen ini terkait
menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam dengan tindakan low-balling untuk memperoleh
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil pendapatan di masa yang akan datang (Moore et
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai al. 2006 dalam Giri 2010).
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Audit merupakan suatu cara akuntan
Indonesia. Oleh sebab itu kualitas audit sangat untuk menyelesaikan masalah manipulasi
dibutuhkan untuk memberikan opini yang akuntansi, walaupun tingkat audit yang
berkualitas. optimal tidak diketahui namun tampaknya
Masalah Enron di Amerika Serikat hal tersebut belum tercapai sehingga usaha-
membuat banyak pihak terkejut, apalagi hal usaha untuk meningkatkan kualitas audit terus
tersebut melibatkan salah satu Kantor Akuntan dilakukan (Baridwan dan Hariani, 2010). Levitt
Publik (KAP) internasional yakni Arthur (1998) dalam Baridwan dan Hariani (2010)
Andersen (AA). Banyak pihak menempatkan menganjurkan berbagai perbaikan audit dalam
auditor sebagai pihak yang paling bertanggung keprihatinannya terhadap manipulasi akuntansi.
jawab terhadap masalah ini. Independensi Usaha peningkatan kualitas audit ini dilakukan
auditor merupakan salah satu faktor yang diduga dengan mensyaratkan pendidikan minimum per
memicu masalah ini (Giri, 2010). Perikatan tahun, membatasi masa perikatan (tenur) auditor
audit yang dilakukan AA sudah hampir 20 tahun, dengan kliennya, serta membentuk komite audit
seharusnya AA banyak mengetahui mengenai (Baridwan dan Hariani, 2010).
kliennya. Kondisi tersebut menimbulkan tanda Perlu disadari bahwa kualitas audit sangat
tanya dan diduga bahwa tugas audit yang terlalu penting, namun permasalahan yang ada sampai
lama dilakukan seorang auditor maupun KAP saat ini adalah menentukan tinggi rendahnya
menyebabkan keterikatan secara emosional kualitas audit, yakni menemukan metode yang
dan menurunkan independensinya. Keraguan handal untuk mengukur kualitas audit secara
lainnya yang muncul mengenai reputasi auditor akurat (Wibowo dan Rossieta, 2009). Menurut
yang yang berkaitan dengan sikap independensi Wibowo dan Rossieta (2009) salah satu metode
dalam menghasilkan kualitas audit yang tinggi. handal dengan proksi yang terukur adalah dengan
Kasus mirip Enron kembali terjadi lagi di menggunakan informasi dari laporan audit dan
India. Kali ini perusahaan yang terlibat adalah laporan keuangan, seperti yang dilakukan oleh
Satyam Computer Sevices Ltd. dengan KAP Carey dan Simnett (2006).
Pricewaterhouse & Cooper (PwC). Pada tanggal Giri (2010) menyatakan bahwa KAP
9 April 2015 pengadilan Hyderabad menjatuhkan bereputasi menjelaskan adanya sikap
putusan kepada sepuluh terdakwa kasus fraud independensi auditor dalam melaksanakan
satyam. Dua diantara sepuluh terdakwa tersebut tugas audit. KAP besar identik dengan KAP
adalah mantan patner PwC. Kedua mantan bereputasi tinggi dalam hal ini menunjukkan

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


2
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

kemampuan auditor untuk bersikap independen Rossieta (2009) yang meneliti mengenai faktor-
dalam melaksanakan audit secara professional, faktor determinasi kualitas audit, suatu studi
sebab KAP menjadi kurang tergantung secara dengan pendekatan earning surprise benchmark
ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapat menemukan bahwa size KAP dan regulasi
mempengaruhi opini auditor. Penyebab dari hal secara signifikan berpengaruh positif terhadap
tersebut adalah kelebihan yang dimiliki oleh kualitas audit sedangkan masa penugasan (audit
KAP besar yaitu besarnya jumlah dan ragam tenur) tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
klien yang ditangani KAP, banyaknya ragam jasa Sukriah (2009) menemukan bahwa pengalaman
yang ditawarkan, adanya afiliasi internasional, kerja, objektivitas dan kompetensi berpengaruh
dan banyaknya jumlah staf audit dalam suatu positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
KAP. Baridwan dan Hariani (2010) meneliti tentang
Studi mengenai kualitas audit telah insentif untuk memanipulasi laba sebagai
dilakukan baik di luar maupun di dalam negeri syarat keefektifan audit yang berkualitas dalam
seperti penelitian yang dilakukan oleh Carey dan mengurangi manipulasi laba menemukan bahwa
Simnett (2006) membuktikan bahwa tenur audit audit yang berkualitas lebih efektif dalam
yang panjang berhubungan negatif terhadap mengurangi manipulasi akuntansi daripada yang
kualitas audit. Myers et al (2003) menemukan kurang berkualitas hanya bila ada insentif untuk
bahwa tenur berpengaruh negatif terhadap memanipulasi laba terlebih dahulu. Penelitian
akrual diskretioner, hasil ini juga didukung lainnya dilakukan oleh Giri (2010) yang meneliti
oleh penelitian Manry et al (2008). Lim dan mengenai pengaruh tenur kantor akuntan publik
Tan (2009) menemukan bahwa kualitas audit (KAP) dan reputasi KAP terhadap kualitas audit:
meningkat sesuai dengan peningkatan tenur kasus rotasi wajib auditor di indonesia, hasil
auditor pada perusahaan yang diaudit oleh penelitiannya menunjukkan bahwa tenur panjang
auditor spesialis tetapi tidak pada perusahaan auditor berpengaruh negatif terhadap akrual
yang diaudit bukan oleh auditor spesialis. lancar yang artinya bahwa semakin lama tenur
Penelitian di dalam negeri mengenai auditor akan semakin tinggi kemampuan auditor
kuaitas audit dilakukan oleh Wibowo dan membatasi tindakan akrual oleh manajemen.

Akrual Lancar
300.000.000.000
250.000.000.000
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
Akrual Lancar
-
(50.000.000.000) 2011 2012 2013 2014 2015
(100.000.000.000)
(150.000.000.000)
(200.000.000.000)
(250.000.000.000)

Sumber: data diolah 2017


Gambar 1. Grafik Rata-rata Nilai Akrual Lancar Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2011 – 2015

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


3
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

Gambar 1 menunjukkan bahwa nilai akrual five auditors dan Nadia (2015) dengan populasi
lancar perusahaan manufaktur yang terdaftar di penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar
BEI periode 2011-2015 mengalami fluktuasi. di BEI tahun 2008-2012 menemukan bahwa
Terlihat pada tahun 2012 terjadi peningkatan tenur audit berpengaruh negatif pada kualitas
nilai akrual lancar yang berarti audit yang audit, Wahono dan Setyadi (2014) dengan
dilakukan pada perusahaan manufaktur pada objek penelitian perusahaan manufaktur sektor
tahun 2012 mengalami penurunan kualitas industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI
audit dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2011-2013 menemukan bahwa tenur
pada tahun 2013 terjadi penurunan nilai akrual KAP tidak berpengaruh positif terhadap kualitas
lancar yang berarti terjadi peningkatan kualitas audit, Junaidi dkk (2014) dengan sampel
audit pada tahun 2013. Pada tahun 2014 lagi- penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar
lagi nilai akrual lancar meningkat yang artinya di BEI dari tahun 2002-2010 menemukan bahwa
kualitas audit yang dilakukan pada tahun 2014 tenur audit tidak berpengaruh pada kualitas
mengalami penurunan dan pada tahun 2015 audit, dan Fitriany dkk (2015) dengan sampel
memperlihatkan peningkatan kembali kualitas penelitian perusahaan-perusahaan yang terdaftar
audit yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai di BEI selama periode sebelum regulasi rotasi
akrual lancar dibandingkan tahun sebelumnya. audit yaitu tahun 1999-2001 dan periode paska
Kondisi tersebut di atas membuat peneliti regulasi yaitu tahun 2004-2008 menemukan
tertarik untuk meneliti kualitas audit dengan bahwa pada periode sebelum regulasi tenure
menggunakan proksi akrual lancar. audit tidak signifikan mempengaruhi kualitas
Penelitian ini berbeda dengan penelitian audit, tetapi setelah periode regulasi tenure audit
sebelumnya. Objek penelitian sebelumnya memiliki hubungan convex dengan kualitas
adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar audit. Ketidakkonsistenan hasil penelitian-
di Bursa Efek Indonesia tahun 1996-2005 dan penelitian tersebut menyebabkan isu ini menjadi
tahun penelitian 2010, perbedaan lainnya adalah topik yang penting untuk diteliti.
ukuran variabel Reputasi KAP pada penelitian
sebelumnya menggunakan variabel dummy 2. Telaah Teori dan Pengembangan
dengan melihat ada tidaknya afiliasi dengan Hipotesis
KAP Big Four sedangkan pada penelitian ini Hubungan antara tenure audit dan kualitas
diukur berdasarkan jumlah rekan KAP dan pada audit
penelitian ini ada tambahan variabel moderasi Tenure adalah jangka waktu perikatan
yaitu kompleksitas operasi. yang terjalin antara KAP dengan auditee yang
Penelitian ini masih penting untuk sama. Terdapat sejumlah studi yang berusaha
dilakukan karena kegagalan KAP mendeteksi menghubungkan antara kualitas audit dengan
kecurangan masih terjadi dan hasil penelitian- masa penugasan audit. DeAngelo (1981)
penelitian sebelumnya tidak konsisten. dalam Wibowo dan Rossieta (2009) melakukan
Ketidakkonsistenan yang terjadi pada hasil penelitian terkait dengan kualitas audit
penelitian-penelitian sebelumnya antara lain berdasarkan teori permintaan dan penawaran
penelitian yang dilakukan oleh Giri (2010) kualitas jasa audit. Argumen utamanya adalah
dengan populasi perusahaan manufaktur permintaan (dan penawaran) kualitas jasa audit
yang terdaftar di BEI dari tahun 1996-2005 dapat terpenuhi dengan semakin panjangnya
menemukan bahwa tenur audit berpengaruh masa penugasan auditor (auditor tenure), karena
positif pada kualitas audit sedangkan Mgbame auditor dapat terus menggunakan teknologi dan
et al (2012) yang melakukan penelitian di pengetahuan audit yang telah diperoleh selama
Nigeria dengan menggunakan proksi the big menjalankan audit pada periode sebelumnya dan

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


4
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

memberikan jasa secara konsisten. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk


Wibowo dan Rossieta (2009) mengatakan merancang program audit yang efektif dan
bahwa lamanya masa penugasan audit dapat menciptakan laporan keuangan yang berkualitas
meningkatkan kualitas audit dengan berbagai tinggi. Jika dilihat dari hasil penelitian dan
alasan. Pertama, biaya audit yang tinggi alasan logis yang disampaikan terkait dengan
(termasuk diantaranya kegagalan audit) hubungan tenur dan kualitas audit, maka dapat
diasosiasikan dengan periode awal masa dimunculkan satu proposisi bahwa kualitas
penugasan audit dengan argumen bahwa audit akan semakin tinggi ketika tenur auditor
walaupun tingkat independensi auditor relatif semakin lama. Berdasarkan proposisi ini dapat
lebih tinggi diawal masa penugasan, namun disusun hipotesis sebagai berikut:
tingkat familiaritasnya lebih rendah, terlihat dari H1 : Tenure audit berpengaruh positif terhadap
tingginya tingkat kegagalan audit pada masa kualitas audit.
awal tersebut. Argumen kedua yang mendukung
sisi positif lamanya penugasan audit mengatakan Hubungan antara reputasi auditor dan
bahwa pengetahuan tentang klien dan industri kualitas audit
yang diperoleh setelah audit berulang-ulang Giri (2010) menyatakan KAP besar identik
akan meningkat, sehingga meningkatkan dengan KAP bereputasi tinggi. Ukuran KAP
kualitas audit. juga menunjukkan kemampuan auditor untuk
Chi dan Huang (2005) dalam Wibowo dan bersikap independen dan melaksanakan audit
Rossieta (2009) melakukan pengujian di Taiwan secara profesional, sebab KAP menjadi kurang
dan menemukan bukti bahwa kualitas laba klien tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien
lebih rendah pada periode awal penugasan audit, juga kurang dapat mempengaruhi opini auditor.
yang berlaku baik bagi hasil audit oleh Akuntan Wibowo dan Rossieta (2009) menyebutkan
Publik maupun Kantor Akuntan Publik. Namun dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besar
peningkatan kualitas laba dalam masa penugasan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam
audit yang lebih lama hanya berlaku pada KAP. melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan
Dalam studi ini, kualitas laba diukur dengan kualitas audit yang lebih tinggi. Hal tersebut
tingkat abnormal accruals, dimana kualitas karena KAP besar mempunyai kelebihan yaitu
laba yang rendah diartikan sebagai kualitas (i) besarnya jumlah dan ragam klien yang
audit yang rendah, karena auditor membiarkan ditangani KAP; (ii) banyaknya ragam jasa yang
terjadinya praktek manajemen laba. ditawarkan; (iii) luasnya cakupan geografis,
Myers et al (2003) memperoleh hasil termasuk adanya afiliasi international; dan (iv)
bahwa tenur berpengaruh negatif terhadap banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.
akrual diskresioner yang dapat diartikan bahwa Berdasarkan argumen tersebut maka hipotesis
semakin lamanya masa penugasan maka kedua yang diajukan adalah sebagai berikut,
semakin tingginya kualitas audit, hasil ini juga H2 : Reputasi auditor berpengaruh positif
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh terhadap kualitas audit.
Ghosh dan Moon (2005) . Penelitian Manry et Hipotesis H2 diterima apabila koefisien
al (2008) juga menemukan bahwa tenur auditor reputasi bertanda negatif dan signifikan terhadap
berhubungan negatif dengan discretionary variabel akrual lancar.
accruals yang dapat diartikan kualitas audit
meningkat sesuai dengan peningkatan tenur. Hubungan tenure audit, kompleksitas
Giri (2010) memandang bahwa tenur audit operasi, dan kualitas audit
yang panjang akan mendorong terciptanya Kompleksitas operasi merupakan akibat
pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. dari pembentukan departemen dan pembagian

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


5
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah Hubungan antara reputasi auditor,
unit yang berbeda. Ketergantungan yang semakin kompleksitas operasi, dan kualitas audit
kompleks terjadi apabila organisasi dengan Tingkat kompleksitas operasi sebuah
berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit perusahaan yang bergantung pada jumlah
menimbulkan masalah manajerial dan organisasi dan lokasi unit operasinya (cabang) serta
yang lebih rumit (Martius, 2012:12). Semakin diversifikasi jalur produk dan pasarnya,
besar tingkat kompleksitas opersi perusahaan lebih cenderung mempengaruhi waktu yang
maka semakin tinggi pula tingkat kompleksitas dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan
audit yang harus dihadapi oleh auditor. pekerjaan auditnya. Semakin besar tingkat
Peningkatan kompleksitas dalam suatu tugas kompleksitas opersi perusahaan maka semakin
membuat tingkat keberhasilan tugas itu menurun. tinggi pula tingkat kompleksitas audit yang
Dalam kegiatan pengauditan, kompleksitas harus dihadapi oleh auditor. Peningkatan
audit yang tinggi membuat akuntan berperilaku kompleksitas dalam suatu tugas membuat
disfungsional sehingga menyebabkan penurunan tingkat keberhasilan tugas itu menurun. Dalam
kualitas audit (Restu dan Indriantoro, 2000 kegiatan pengauditan, kompleksitas audit
dalam Ratha dan Ramantha, 2015). Penelitian yang tinggi membuat akuntan berperilaku
Andin Prasita dan Priyo Hari (2007) mengenai disfungsional sehingga menyebabkan penurunan
Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan kualitas audit (Restu dan Indriantoro, 2000
Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dalam Ratha dan Ramantha, 2015). Penelitian
dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem
Andin Prasita dan Priyo Hari (2007) mengenai
Informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan
kompleksitas audit dan tekanan anggaran waktu
Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit
mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas
dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem
audit. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi
Informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
kompleksitas audit dan tekanan anggaran waktu
perusahaan kepada publik. Hubungan tersebut
mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas
juga didukung oleh penelitian Ashton et.al
audit. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi
(1987) dalam Ariyani dan Trisna (2014) yang
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
menemukan bahwa terdapat hubungan positif
perusahaan kepada publik. Wibowo dan Rossieta
antara kompleksitas operasi perusahaan dengan
(2009) menyebutkan dibandingkan dengan KAP
audit delay. Apabila dikaitkan dengan hubungan
kecil, KAP besar mempunyai kemampuan yang
tenure dan kualitas audit dimana seharusnya
lebih baik dalam melakukan audit, sehingga
semakin lama masa perikatan auditor dengan
mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih
klien akan menyebabkan kualitas audit menjadi
semakin baik karena pengetahuan auditor tentang tinggi.
klien dan industri akan semakin meningkat Berdasarkan argumen tersebut maka
seiring dengan lamanya masa penugasan, hipotesis keempat yang diajukan adalah sebagai
tetapi seiring lamanya masa penugasan auditor berikut:
menyebabkan adanya kedekatan antara auditor H4 : Kompleksitas operasi mampu memoderasi
dengan manajemen perusahaan yang dapat pengaruh reputasi auditor terhadap kualitas
merusak independensi auditor. Berdasarkan audit.
argumen tersebut maka hipotesis kedua yang
diajukan adalah sebagai berikut: 3. Metode Penelitian
H3 : Kompleksitas operasi mampu memoderasi Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek
pengaruh tenure audit terhadap kualitas Indonesia (BEI) melalui Indonesian Capital
audit. Market Directory (ICMD). Selain melalui ICMD

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


6
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

penelitian ini juga dilakukan dengan mengakses berikut.


langsung ke situs Bursa Efek Indonesia yakni 1) Perusahaan manufaktur selain sektor
www.idx.co.id, sedangkan objek penelitian industri barang konsumsi yang terdaftar
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berturut-turut di Bursa Efek Indonesia pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa periode 2011-2015.
Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. 2) Menerbitkan laporan keuangan auditan
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu secara lengkap (laporan auditor independen,
data yang dikumpulkan dan dipublikasikan oleh neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
pihak lain. Data sekunder yang dipakai dalam perubahan ekuitas dan catatan atas laporan
penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital keuangan) dengan periode berakhir 31
Market Directory (ICMD), dan laporan tahunan Desember tahun 2011-2015.
yang diterbitkan oleh perusahaan serta profil 3) Menerbitkan laporan keuangan dengan
perusahaan tercatat yang diperoleh dari situs menggunakan mata uang Rupiah.
www.idx.co.id. Pengambilan sampel dilakukan 4) Semua sampel yang diperoleh sesuai
dengan metode nonprobability sampling yang dengan regulasi.
dalam hal ini adalah metode purposive sampling Berdasarkan metode ini, diperoleh 225
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan sampel pengamatan yang memenuhi kreteria
kriteria tertentu. Adapun kriteria pemilihan seperti yang telah disebutkan dengan rincian
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sebagai berikut.

Tabel 1. Daftar Rincian Sampel


Jumlah Sampel
Keterangan
Pengamatan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-turut di Bursa 128
Efek Indonesia pada periode 2011-2015.
Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. -32
Tidak menerbitkan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah dan tidak -51
menerbitkan laporan keuangan auditan secara lengkap (laporan auditor
independen, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas
dan catatan atas laporan keuangan) dengan periode berakhir 31 Desember
tahun 2011-2015.
Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. 45
Jumlah sampel penelitian (45 x 5) 225
Sumber: data diolah

Berdasarkan pokok permasalahan yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya


telah dirumuskan diatas, maka variabel-variabel variabel dependen atau terikat (Sugiyono,
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 2012). Variabel independen dalam penelitian ini
sebagai berikut. Variabel dependen adalah adalah tenure audit dan reputasi auditor. Variabel
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi moderasi adalah variabel yang mempengaruhi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, (memperkuat atau memperlemah) hubungan
2012). Variabel dependen dalam penelitian antara variabel bebas dengan variabel terikat
ini adalah kualitas audit. Variabel independen (Sugiyono, 2012). Variabel moderasi dalam
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang penelitian ini adalah kompleksitas operasi.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


7
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

Tenure Audit adalah masa jangka waktu perikatan dengan menghubungkan antara kualitas laba
yang terjalin antara KAP dengan auditee yang dengan kualitas audit. Diperoleh hasil bahwa
sama. Tenure Audit diukur dengan menghitung tingkat akrual yang tinggi berhubungan positif
tahun dimana KAP yang sama telah melakukan dengan auditor litigation, isu mengenai opini
perikatan dengan auditee dalam batas regulasi audit qualified, kegagalan audit dan pergantian
yang telah ditentukan oleh pemerintah. Reputasi auditor, sedangkan tingkat akrual yang rendah
Auditor dalam penelitian ini diukur dengan berhubungan dengan konservatisme auditor
menggunakan kelompok berdasarkan jumlah yang tinggi, yang dapat diusulkan sebagai
rekan KAP. Giri (2010) mengatakan bahwa KAP tingginya kualitas audit (Myers et.al, 2003).
besar identik dengan KAP bereputasi tinggi. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan
Reputasi Auditor diukur dengan menggunakan menggunakan akrual lancar (current accual)
kelompok jumlah rekan, yaitu diberikan nilai 1 sesuai dengan yang digunakan oleh Myers et.al
jika KAP memiliki jumlah rekan 1 s.d. 5, nilai 2 (2003) dan Giri (2010) yang dihitung dengan
jika KAP memiliki jumlah rekan 6 s.d. 10, nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
3 jika KAP memiliki jumlah rekan 11 s.d. 15, AKRUALLANCAR =
nilai 4 jika KAP memiliki jumlah rekan 16 s.d. (ΔAL-ΔKAS)-( ΔLL-ΔLJP) ……..………… (1)
20, dan nilai 5 jika KAP memiliki jumlah rekan
Keterangan:
lebih dari 20. Semakin banyak jumlah rekan ΔAL = Perubahan asset lancar
maka bisa dibilang reputasi auditor semakin ΔKAS = Perubahan kas dan ekuivalen kas
tinggi karena dengan banyak rekan maka akan ΔLL = Perubahan liabilitas lancar
semakin banyak kesempatan untuk berdiskusi ΔLJP = Perubahan dalam utang wesel
antara sesama rekan dalam memecahkan kasus- jangka pendek dan utang jangka
kasus audit dan menjaga standar pengendalian panjang yang akan jatuh tempo
mutu audit sehingga kualitas auditnya semakin
tinggi dan semakin dipercaya oleh masyarakat. Teknik analisis data dilakukan dengan uji
Kompleksitas operasi perusahaan adalah regresi berganda. Pengujian regresi berganda
tingkat kesulitan dalam operasional suatu dilakukan setelah uji asumsi klasik yang terdiri
perusahaan, tingkat kesulitan disini dapat dilihat dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
dari banyaknya jumlah anak perusahaan yang heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji
dimiliki oleh perusahaan induk (Innayati dan normalitas dilakukan dengan metode uji Jarque-
Susilowati, 2015). Jumlah anak perusahaan pada Bera dengan melihat nilai asymp.sig (2-tailed)
suatu perusahaan menunjukkan kompleksitas diatas α = 0.05. Uji multikolinearitas dilakukan
jasa audit yang diberikan oleh KAP berkaitan dengan melihat angka VIF (Variance Inflation
dengan ukuran rumit atau tidaknya transaksi Factor). Uji heteroskedastisitas menggunakan
yang dimiliki oleh klien KAP untuk diaudit uji Gletjser. Uji autokorelasi menggunakan
(Widosari, 2012 dalam Innayati dan Susilowati, pengujian Breusch-Godfrey / BG test.
2015). Kompleksitas Operasi dalam penelitian Analisis deskriptif digunakan untuk
ini diukur menggunakan jumlah anak perusahaan mendeskripsi variable. Uji F digunakan untuk
yang dimiliki oleh perusahaan sampel. Semakin melihat kelayakan model penelitian. Uji koefisien
besar jumlah anak perusahaan yang dimiliki determinasi (Adjusted R Square) digunakan
maka semakin besar pula kompleksitas operasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
perusahaan tersebut. Myers et al (2003) model dalam menerangkan variasi variabel
berpendapat bahwa ukuran akuntansi akrual dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
adalah gambaran yang masuk akal untuk melihat hasil uji statistik t. Untuk mengetahui
kualitas audit. Pendapat tersebut diperoleh hasil uji t adalah dengan melihat hasil regresi

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


8
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

yang dilakukan dengan program Eviews yaitu Hasil uji asusmsi klasik menunjukkan
dengan membandingkan tingkat signifikansi distribusi nilai residual varibel adalah normal
masing-masing variabel bebas dengan α = 0,05. (0,405>0,05). Hasil uji multikolinearitas
Apabila tingkat signifikansi t < α = 0,05 maka menunjukkan semua nilai variabel memiliki nilai
H0 ditolak, sebaliknya jika tingkat signifikan t ≥ variance inflation factor <10. Hasil uji Gletsjer
α = 0,05 maka H0 diterima. menunjukkan nilai signifikan >0.05 untuk
seluruh pengaruh variabel independen terhadap
4. Analisis Hasil dan Pembahasan nilai absolut residualnya. Hasil uji Breusch-
Godfrey/ BG test menunjukkan bahwa koefisien
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
parameter F-statistic memberikan probabilitas
pengaruh tenur audit, reputasi KAP terhadap
signifikan 0,0824 lebih besar dari 0,05. Hal ini
kualitas audit dengan kompleksitas operasi
menunjukkan tidak adanya autokorelasi.
sebagai variabel moderasi. Sampel dianalisi
Deskripsi variabel penelitian dirangkum
sejumlah 225 data perusahaan yang terdaftar di
pada tabel berikut.
BEI tahun 2011 sampai tahun 2015.
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Nilai Rata- Standar
N Minimum Maksimum
rata Deviasi
Akrual Lancar 225 -11.338 8.354 66,65 1.153,66
Tenure Audit 225 1 5 2,60 1,40
Reputasi Auditor 225 1 5 3,41 1,39
Kompleksitas Operasi 225 1 74 6,35 11,64

Hasil pengujian model penelitian terangkum pada tabel berikut.


Tabel 3. Rangkuman Hasil Pengujian
Keterangan B Std. Error t-hitung Sig.
Tenur Audit 0,289 0,260 1,110 0,269
Reputasi Auditor -0,115 0,251 -0,456 0,649
Tenur * Kompleksitas Operasi -0,286 0,160 -1,780 0,077
Reputasi Auditor * Kompleksitas Operasi 0,753 0,122 6,166 0,000
Constant 24,113 0,298 80,856 0,000
R-Square 0,366
Adjusted R-Square 0,347
F-hitung 19,346
Sig. F 0,000

Hasil persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini sebagai berikut.
ln(Y) = 24,113 + 0,289 ln(X1) - 0,115 ln(X2) – 0,286 ln(X1.X3) + 0,753 ln(X2.X3) + e
Keterangan:
Y : Akrual lancar
X1 : Tenure audit
X2 : Reputasi Auditor
X3 : Kompleksitas operasi

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


9
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

X1.X3 : Interaksi tenur audit dan kompleksitas Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian
operasi Giri (2010) yang menemukan bahwa reputasi
X2.X3 : Interaksi reputasi Auditor dan auditor yang diukur dengan KAP yang berafilisasi
kompleksitas operasi dengan KAP internasional tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit dan signifikan pada level
Pengaruh Tenure Audit pada Kualitas Audit kurang dari 10 persen. Menurut Giri (2010)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hasil penelitian ini bermakna bahwa berafiliasi
bahwa tenur audit tidak berpengaruh dengan KAP internasional lebih bertujuan untuk
signifikan pada kualitas audit. Hal ini berarti menarik klien.
semakin bertambahnya masa perikatan KAP
melaksanakan audit terhadap kliennya tidak akan Pengaruh Kompleksitas Operasi sebagai
berpengaruh terhadap kualitas auditnya. Hasil Variabel Moderasi
penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi Interaksi antara tenure audit dan
regulator untuk meninjau kembali peraturan kompleksitas operasi menunjukkan tingkat
tentang pembatasan masa perikatan audit. signifikansi sebesar 0,0774 lebih kecil dari
Bagi klien, hasil penelitian ini dapat menjadi 0,10 yang berarti bahwa kompleksitas operasi
masukan dalam mempertimbangkan keputusan berpengaruh pada hubungan tenur audit dengan
pada saat akan memilih KAP yang akan bertugas kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat menjadi
mengaudit laporan keuangannya untuk tidak lagi informasi bagi masyarakat bahwa apabila
mempertimbangkan masa perikatan audit karena kompleksitas operasi tinggi maka auditor dengan
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil tenur audit yang tinggi akan menghasilkan
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian kualitas audit yang lebih baik daripada auditor
Junaidi dkk (2014), Febriyanti dan Mertha dengan tenur audit rendah. Hal ini disebabkan
(2014), dan Turel et al. (2017) yang menunjukkan karena auditor yang memiliki masa perikatan
bahwa tenur audit tidak mempengaruhi kualitas lama lebih menguasai proses bisnis kliennya
audit. daripada auditor baru yang perlu waktu untuk
mempelajari dan memahami kegiatan bisnis
Pengaruh Reputasi Auditor pada Kualitas kliennya. Hasil ini mendukung hipotesis yang
Audit menyatakan bahwa keberadaan kompleksitas
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan operasi mampu memoderasi pengaruh tenure
bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh secara audit pada kualitas audit.
signifikan pada kualitas audit. Hasil penelitian Interaksi antara reputasi auditor dan
ini dapat menjadi informasi bagi masyarakat kompleksitas operasi menunjukkan tingkat
agar dalam menunjuk KAP tidak lagi memilih signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
KAP berdasarkan besar atau kecilnya tetapi 0,05 yang berarti bahwa kompleksitas operasi
berdasarkan informasi kualitas auditnya. Bagi berpengaruh pada hubungan reputasi auditor
asosiasi profesi akuntan publik, penelitian dengan kualitas audit. Hasil penelitian ini
ini diharapkan dapat menjadi informasi menunjukkan bahwa reputasi auditor yang baik
yang berguna dalam melakukan pembinaan dapat dijadikan pertimbangan masyarakat dalam
terhadap anggota asosiasi supaya anggota tetap memilih KAP apabila kompleksitas operasi
menjaga integritas dan independensinya dalam perusahaannnya tinggi. Hasil ini mendukung
melaksanakan tugas audit sehingga profesi hipotesis yang menyatakan bahwa keberadaan
akuntan publik tetap dipercaya oleh masyarakat. kompleksitas operasi mampu memoderasi
pengaruh reputasi auditor pada kualitas audit.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


10
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

5. Simpulan, Keterbatasan dan Implikasi persepsian sehingga bukan merupakan ukuran


Hasil Penelitian yang akurat. Variabel moderasi yang digunakan
yaitu kompleksitas operasi masih belum cukup
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
melalui pengujian statistik serta pembahasan kuat dalam memperkuat hubungan antara tenur
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, audit dengan kualitas audit.
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Beberapa saran yang dapat diajukan
Variabel tenure audit tidak berpengaruh pada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
kualitas audit yang berarti bahwa semakin Menggunakan periode penelitian lebih dari lima
lama KAP mengadakan perikatan audit kepada tahun dengan waktu penelitian yang berbeda
kliennya tidak menyebabkan kualitas auditnya dengan penelitian ini. Sampel penelitian
menjadi semakin baik ataupun sebaliknya. yang digunakan lebih bervariasi dan lebih
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis. banyak, tidak hanya perusahaan manufaktur
Reputasi auditor tidak berpengaruh pada sehingga dapat memberikan gambaran secara
kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan hasil menyeluruh dari populasi perusahaan di Bursa
penelitian Giri (2010) yang menemukan bahwa Efek Indonesia. Penelitian selanjutnya dapat
reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap mempertimbangkan menggunakan proksi yang
kualitas audit. Hal ini mungkin disebabkan berbeda seperti menggunakan auditor spesialis
karena berafiliasi dengan KAP besar adalah industri, earnings surprise benchmark yang
lebih bertujuan untuk menarik klien. Hasil digunakan oleh Wibowo dan Rossieta (2009)
penelitian ini tidak mendukung hipotesis. atau dapat mempertimbangkan menggunakan
Variabel interaksi tenur audit dan kompleksitas kuisioner. Penelitian selanjutnya agar
operasi berpengaruh terhadap akrual lancar. menggunakan variabel moderasi lainnya yang
Hal ini dapat diartikan bahwa kompleksitas dapat lebih memperkuat hubungan antara tenur
operasi mampu memoderasi hubungan tenur audit dengan kualits audit.
audit dengan kualitas audit. Hasil penelitian
ini berhasil mendukung hipotesis. Variabel Daftar Referensi
interaksi reputasi auditor dan kompleksitas Ariyani, D., & Trisna, N. N. 2014. Pengaruh
operasi berpengaruh terhadap akrual lancar. Hal ProfitabilitaS, Ukuran Perusahaan,
ini dapat diartikan bahwa kompleksitas operasi Kompleksitas Operasi Perusahaan Dan
mampu memoderasi hubungan reputasi auditor Reputasi Kap Terhadap Audit Report Lag
dengan kualitas audit. Hasil penelitian ini Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal
berhasil mendukung hipotesis. Akuntansi, 8(2), 217-230.
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini Baridwan, Zaki dan Hariani, Arie Rahayu. 2010.
adalah sebagai berikut. Periode penelitian yang Insentif untuk manipulasi laba sebagai
digunakan dalam penelitian ini yaitu lima tahun syarat keefektifan audit yang berkualitas
dianggap terlalu singkat. Penelitian ini hanya dalam mengurangi manipulasi laba. www.
menggunakan sampel perusahaan manufaktur ssrn.com diakses tanggal 10 Juli 2016.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Carey, Peter. Simnett, Roger. 2006. Audit Partner
sehingga masih kurang menggambarkan Tenure and Audit Quality. The Accounting
kondisi perusahaan di Bursa Efek Indonesia Review.
secara keseluruhan. Proksi kualitas audit pada DeAngelo, L. 1981a. “Auditor Independence,
penelitian ini bukanlah ukuran aktual yang „Low Balling‟, and Disclosure Regulation”.
digunakan untuk mengukur kualitas audit. Journal of Accounting and Economics, Vol.
Akrual lancar sebagai proksi kualitas audit 3, pp. 113-27.
dalam penelitian ini adalah kualitas audit

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


11
Amirul Hadi, Amirul Hadi, Choirul Anwar: Tenure Audit, Reputasi...

Febriyanti, N. M. D., & Mertha, I. 2014. (Studi Empiris di Kawasan Industri Batam).
Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Artikel. Program Magister Sains Akuntansi
KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan Pasca Sarjana Universitas Andalas. Padang.
Ukuran KAP Pada Kualitas Audit.E-Jurnal Mgbame, C. O., Eragbhe, E., & Osazuwa, N.
Akuntansi, 7(2). P. 2012. Audit partner tenure and audit
Fitriany, F., Utama, S., Martani, D., & Rosietta, quality: An empirical analysis. European
H. 2016. Pengaruh Tenure, Rotasi dan Journal of Business and Management, 4(7),
Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) 154-162.
Terhadap Kualitas Audit: Perbandingan Myers, James N., Myers, Linda A., and Omer,
Sebelum dan Sesudah Regulasi Rotasi Thomas C. 2003. Exploring the Term of the
KAP di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditor-Client Relationship and the Quality
Keuangan, 17(1), 12-27. of Earnings: A Case for mandatory Auditor
Ghosh, Aloke. Moon, Doocheol. 2005. Auditor Rotation?. The Accounting Review 78(3):
Tenur and Perceiptions of Audit Quality. 779–799.
Accounting Review, April 2005. Nadia, N. F. 2015. Pengaruh Tenur KAP,
Giri, Efraim Ferdinan. 2010. Pengaruh Tenur ReputasiI KAP dan Rotasi KAP Terhadap
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Bisnis,
KAP terhadap Kualitas Audit : Kasus Rotasi 13(26), 113-130.
Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi. 2007.
Nasional Akuntansi 13. Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan
Innayati, C. D., & Susilowati, E. 2015. Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit
Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan dengan Moderasi Pemahaman terhadap
Auditor Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Sistem Informasi, Jurnal ekonomi dan
Pada Perusahaan Hotel, Restoran, dan Bisnis, 13 (1).
Pariwisata di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ratha, I., & Ramantha, I. W. 2015. Pengaruh
Akuntansi., 19(3). Due Professional Care, Akuntabilitas,
Junaidi, Apriyanto, H. P., Nurdiono, N., & Kompleksitas Audit, dan Time Budget
Suwardi, E. 2014. The effect of audit firm Pressure Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal
tenure in artificial rotation on audit quality. Akuntansi, 13(1), 311-339.
Journal of Economics, Business, and Sugiyono.2012. Metode Penelitian Bisnis.
Accountancy| Ventura, 17(3), 439-448. Cetakan ke 16. Bandung: Alfabeta.
Lim, Chee-Yeow. Tan, Hun-Tong. 2009. Sukriah, Ika, Akram, Biana Adha Inapty. 2009.
Does Auditor Tenur Improve Audit Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Quality? Moderating Effects of Industry byektifitas, Integritas dan Kompetensi
Specialization and Fee Dependence. http:// Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.
papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_ Simposium Nasional Akuntansi 12.
id=1638530, diakses tanggal 10 Februari Turel, A., Genç, M., Özden, B., & Taş, N.
2016. 2017. Audit Firm Tenure and Audit Quality
Manry, D. L., T.J. Mock, and J.L. Turner. Implied by Discretionary Accruals and
2008. Does Increased Audit Partner Modified Opinions: Evidence from Turkey.
Tenure Reduce Audit Quality? Journal of Acta Universitatis Danubius. Œconomica,
Accounting, Auditing & Finance: 553-572. 13(1).
Martius. 2012. Anali sis Praktik Akun tansi Wahono, T.H. dan Setyadi, E.J. 2014. Pengaruh
Mana jemen Pada Peru sahaan Manu faktur Tenur, Reputasi KAP serta Ukuran

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


12
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 5, No. 1, Juni 2018, hal 1-13
ISSN 2339 - 1545

Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada


Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Tahun 2011-2013. Kompartemen, Vol. X
No.2.
Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009.
Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit–
Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings
Surprise Benchmark. Simposium Nasional
Akuntansi 12.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


13

Anda mungkin juga menyukai