Anda di halaman 1dari 6

KERUNCINGAN (Kurtosis)

Kurtosis (peadkedness) dari suatu distribusi adalah derajat kelancipan dari distribusi tersebut
dibandingkan terhadap distribusi normal (kurva normal). Ditinjau dari segi kelancipannya, suatu
distribusi dapat dibedakan menjadi tiga :

Leptokurtik Platikurtik Mesokurtik

1. Jika suatu distribusi (kurva) lebih landai atau lebih tumpul dibandingkan terhadap kurva
normal, distribusinya disebut platikurtis
2. Jika suatu distribusi (kurva) normal, distribusinya disebut mesokurtis
3. Jika suatu distribusi (kurva) lebih lancip ataulebih ramping dibandingkan terhadap kurva
normal, distribusinya disebut leptokurtis.

Untuk mengetahui apakah sekumpulan data mengikuti distribusi leptokurtik, platikurtik atau
mesokurtik, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien kurtosisnya. Untuk menghitung
koefisien kurtosis digunakan rumus koefisien kurtosis, yaitu :

1
(Q3−Q )
K= 2
1

P 90−P10
dengan : Q 1 = Kuartil kesatu
Q3 = Kuartil ketiga
P10 = Persentil ke 10
P90 = Persentil ke 90

Dari hasil koefisien kurtosis diatas, ada tiga kriteria untuk mengetahui model distribusi dari
sekumpulan data, yaitu :
1. jika koefisien kurtosisnya kurang dari 0,263 (< 0,263), maka distribusinya adalah
platikurtis
2. jika koefisien kurtosisnya sama dengan 0,263 (=0,263), maka distribusinya adalah
mesokurtis
3. jika koefisien kurtosisnya lebih dari 0,263 (>0,263), maka distribusinya adalah
leptokurtis

Contoh:
Misalkan berat badan bayi (dicatat dalam kg) yang baru lahir selama seminggu tertentu di rumah
sakit bersalin “Sehat” dapat dilihat dalam tabel berikut.
Berat Badan bayi yang Baru Lahir
Selama Seminggu tertentu di Rumah Sakit Bersalin
Berat Badan (Kg) Banyak Bayi

2,5 – 2,6 2

2,7 – 2,8 3

2,9 – 3,0 5

3,1 – 3,2 7

3,3 – 3,4 6

3,5 -3,6 5
Jumlah 28

Hitung koefisien keruncingannya dengan menggunakan nilai kuartil.


Penyelesaian:

Berat Banyak Nilai Fi .xi Fk µ d F. d F.d²


Badan (Kg) Bayi Tengah
(xi)
(Fi)

2,5 – 2,6 2 2,55 5,1 2 - 0,6 -3 -6 36

2,7 – 2,8 3 2,75 8,25 5 -0,4 -2 -6 36

2,9 – 3,0 5 2,95 14,75 10 -0,2 -1 -5 25

3,1 – 3,2 7 3,15 22.05 17 0 0 0 0

3,3 – 3,4 6 3,35 20,1 23 0,2 1 6 36

3,5 -3,6 5 3,55 17,75 28 0,4 2 10 100

Jumlah 28 88 19 233

Rumus yang digunakannya adalah :


1
(Q3−Q )
Q= 2
1

P 90−P10

Untuk Q1(kuartil pertama)


Kelas kuartil pertama adalah sebuah kelas interval yang frekuensinya apabila dijumlahkan dati

1 1
frekuensi kelas interval pertama mencapai paling sedikit n, yaitu x 28 orang = 7 orang.
4 4
Ternyata kelas kuartil pertama terletak pada kelas interval ketiga(warna angka coklat), karena
jumlah frekuensinya (2 + 3 + 5) orang = 10 orang. Sehingga kita bisa menghitung besaran-
besaran yang diperlukan dalam rumus kuartil pertama, yaitu
TbQ 1 = 2,9 – 0,05 = 2, 85
p = 0,2
F =2+3=5
f Q1 =5
1
n−F
Q1 = Q1 + p ( 4
Tb )
f Q1

7−5
= 2,85 + 0,2 (
5
)
= 2,85 + 0,08
= 2,93
Untuk Q3(kuartil ketiga)
3 3
Letak Q3 ada pada data ke- n= x 28 orang = 21, yaitu pada kelas ke-5 ( warna angka merah
4 4
), interval 3,3 – 3,4 sehingga:
TbQ 3 = 3,3 – 0,05 = 3,25; p = 0,2; F = 17; dan f Q 3 = 6.
3
n−F
Q3 = TbQ 3 + p ( 4 )
f Q3
21−17
= 3,25 + 0,2 ( )
6
4
= 3,25 + 0,2 ( )
6
= 3,25 + 0,13
= 3,38
Untuk persentil ke 90, P90
Kelas persentil ke 90 adalah sebuah kelas interval yang frekuensinya apabila dijumlahkan dari

90 90
frekuensi kelas interval pertama mencapai paling sedikit n. yaitu x 28 orang = 25,2
100 100
orang.
Ternyata kelas persentil ke 90 terletak pada interval keenam( warna angka biru), karena jumlah
frekuensinya mencapai (2 + 3 + 5 + 7 + 6 + 5) orang = 28 orang sehingga kita bisa menghitung
besar-besaran yang diperlukan dalam rumus persentil ke 90, yaitu b = 3,5 – 0,05 = 3,45; p = 0,2;
F= 2 + 3 + 5 + 7 + 6 = 23; dan f 90= 5
90
Jadi: P90 P
= Tb 90 + p 100
(n–F
f P90 )
= 3,45 + 0,2 ( 25,25– 23 )
2,2
= 3,45 + 0,2 ( )
5
= 3,45 + 0,088
= 3.538
Untuk persentil ke 10, P10
Kelas persentil ke 10 adalah sebuah kelas interval yang frekuensinya apabila dijumlahkan dari

10 10
frekuensi kelas interval pertama mencapai paling sedikit n, yaitu = x 28 orang = 2,8
100 100
orang.
Ternyata kelas persentil ke 10 terletak pada kelas interval kedua (warna angka hijau), karena
jumlah frekuensinya mencapai (2 + 3) orang = 5 orang. Sehingga kita bisa menghitung besar-
besaran yang diperlukan dalam rumus persentil ke 10, yaitu b = 2,7 – 0,05 = 2,65; p = 2,9 – 2,7 =
0,2; F = 2; f p 10 = 3
10
Jadi : P10
(
= Tb P10 + p 100
n–F
F P10 )
2,8−2
= 2,65 + 0,2( )
3
0,8
= 2,65 + 0,2( )
3
= 2,65 + 0,053
= 2,703

Maka
Dik :
Q 1 = 2,93, Q = 3,38, P10 = 2,703 dan P90= 3,538
1
(Q3−Q )
Berarti: K = 2 1

P 90−P10
1
(3,38−2,93)
= 2
3,538−2,703
0,225
= 0,835
= 0,269
Karena koefisien keruncingannya lebih dari 0,263 (>0,263), maka distribusinya adalah
leptokurtis.

Anda mungkin juga menyukai