Anda di halaman 1dari 8

Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER)

Vol 2, No 3, June 2020


ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

Analisis Penilaian Persediaan Beras Terhadap Perolehan Laba Pada


PT. Indogrosir Samarinda

Nikke Yudha Karyaning Pratiwi1, Elfreda Aplonia Lau2, Heriyanto3


1
Affiliation (Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, Indonesia)
2
Affiliation (Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, Indonesia)
3
Affiliation (Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, Indonesia)

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Received 21 Juli 2020 This research is aimed to determine the rice inventory assessment towards greater earnings with
Revised 23 Juli 2020
research problem whether the assessment of rice inventories using First In First Out (FIFO)
Accepted 27 Juli 2020 method gains in greater profit compared to using Last In First Out (LIFO) method and Average
method? The basic theory in this research is inventory management using First In First Out
(FIFO) method, Last In First Out (LIFO) method, Average method and financial statements.
KEYWORDS While the tools of analysis used are First InFirst Out (FIFO) method, Last In First Out (LIFO)
Stock method, Average method and company’s profit calculation. The results of the research, it is
FIFO concluded that First In First Out (FIFO) method would provide a lower cost of goods sold com-
LIFO pared to Last In First Out (LIFO) method and Average method, so that the profit would be
Average greater if compared to Last In First Out method (LIFO) as well as Average method.
Profit
Copyright © 2020 Author.
All rights reserved.

1. Pendahuluan
Perusahaan dagang secara umum dapat didefinisikan sebagai organisasi yang melakukan kegiatan usaha dengan mem-
beli barang dari pihak atau perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat. Secara umum persediaan
merupakan barang dagangan yang dibeli dari perusahaan lain, kemudian disimpan untuk dijual kembali dalam operasi nor-
mal perusahaan atau diproses terlebih dahulu kemudian baru dijual, sehingga perusahaan selalu memberi perhatian yang
besar terhadap persediaan.
Persediaan memiliki arti penting dan berperan sangat penting bagi perusahaan, baik perusahaan perdagangan maupun
perusahaan industri. Pada umumnya, setiap perusahaan yang bergerak di bidang dagang, manufaktur maupun jasa bertujuan
untuk mendapatkan laba. Salah satu sumber daya yang memegang peran penting dalam pencapaian tujuan perusahaan ada-
lah persediaan. Persediaan sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai yang cukup besar ser-
ta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi perencanaan. Pengendalian persediaan merupakan salah satu
kegiatan penting untuk mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.
Tanpa adanya persediaan, perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan penjualan. Penjualan barang dagang secara otom-
atis akan terpengaruh atas tersedianya barang dagangan atau persediaan barang dagangan. Jika barang tidak tersedia berupa
bentuk, merk, jenis, mutu, serta jumlah yang diinginkan pelanggan atau konsumen, maka penjualan akan mengalami
penurunan. Karena kekurangan jumlah persediaan barang dagangan juga dapat menyebabkan konsumen beralih ke perus-
ahaan lain yang menjual barang sejenis. Oleh karena itu, persediaan sangat perlu dijaga untuk kelangsungan kegiatan perus-
ahaan yang bersangkutan.
Perusahaan yang tidak matang analisanya dalam persediaan barang dagang biasanya total biaya persediaan yang harus
dikeluarkan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya persediaan barang dagang yang dihitung menurut First In First
Out (FIFO), Last In First Out (LIFO) atau Average. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode First In First Out (FIFO), Last
In First Out (LIFO) atau Average dapat meningkatkan efisiensi persediaan barang dagang dalam perusahaan.
Persaingan antar perusahaan semakin tajam sehingga menyebabkan berbagai masalah bagi perusahaan. Sistem persedi-
aan diartikan sabagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat
CONTACT: Nikke Yudha K.P., nikkeyudha.ny@gmail.com, Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda 18
Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER) 19
Vol 2, No 3, June 2020
ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Agar ba-
rang dagang dapat terjual dipasaran maka perusahaan harus mampu menyusun strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
demi memperoleh laba yang diinginkan. Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan
barang dagang. Namun, apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan barang dagang, hal ini
akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan
barang dagang yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan persediaan barang dagang.
Sejalan dengan hal tersebut maka setiap pengusaha berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka usaha
memaksimalkan laba dengan meningkatkan penjualan yang didukung dengan persediaan barang dagang yang mencukupi.
PT. Indogrosir Samarinda merupakan pusat dagang yang menjual produk makanan dan non-makanan secara lengkap
dibawah satu atap sehingga kita dapat melihat aktivitas pasar secara lengkap hanya pada satu tempat. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk meneliti penilaian persediaan beras yang tepat untuk meningkatkan perolehan laba pada PT Indogrosir Sa-
marinda.
PT Indogrosir Samarinda juga menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan persediaan barang dagang, salah
satunya berupa beras. Karena pada dasarnya, beras adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus di beli oleh konsumen.
Dengan minimnya persediaan beras di PT. Indogrosir Samarinda maka hal ini juga dapat mempengaruhi efektifitas laba pada
perusahaan PT. Indogrosir Samarinda.
Persediaan beras yang ada pada PT Indogrosir Samarinda pun terkadang mengalami kekosongan, hal ini sering terjadi
pada Bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri. Kekosongan persediaan beras disebabkan distributor yang tidak mampu
memenuhi permintaan PT Indogrosir Samarinda, sehingga permintaan konsumen juga tidak bisa terpenuhi dengan maksi-
mal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian penilaian persediaan beras terhadap perolehan
laba pada PT. Indogrosir Samarinda.
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penilaian persediaan beras
dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO) menghasilkan perolehan laba lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan metode Last In First Out (LIFO) maupun metode Average?

2. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan pada PT. Indogrosir Samarinda sebuah perusahaan dagang perkulakan yang
berlokasi di Jln. AW. Syahranie No. 51 Kelurahan Sempaja Selatan Kecamatan Samarinda Utara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian
ini difokuskan pada penilaian persediaan berdasarkan metode FIFO, LIFO dan Average dan kontribusinya terhadap perolehan laba.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Metode Penilaian Persediaan First In First Out (FIFO)
Menurut Eddy Herjanto (2010:263), cara menghitung persediaan dengan metode First In First Out (FIFO) adalah sebagai
berikut :
Xxx
Persediaan awal
Pembelian xxx +
Tersedia untuk dijual Xxx
Penjualan xxx -
Persediaan akhir Xxx
2. Metode Penilaian Persediaan Last In First Out (LIFO)
Menurut Eddy Herjanto (2010:263), cara menghitung persediaan dengan metode Last In First Out (LIFO) adalah sebagai
berikut :

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Nikke Yudha Karyaning Pratiwi: Analisis Penilaian Persediaan Beras Terhadap Perolehan Laba … 20

Xxx
Persediaan awal
Pembelian xxx +
Tersedia untuk dijual Xxx
Penjualan xxx -
Persediaan akhir Xxx
3. Metode Penilaian Persediaan Average
Menurut Hery (2015:242), cara menghitung persediaan dengan metode Average adalah sebagai berikut :
Jumlah Biaya Persediaan Awal Xxx
Biaya Pembelian Periode Berjalan xxx :
Nilai Persediaan Average per unit Xxx
4. Perhitungan Laba
Metode FIFO LIFO Average
Penjualan ……………. ……………. …………….
Persediaan Awal ……………. ……………. …………….
Pembelian ……………. ……………. …………….
Barang Tersedia Dijual ……………. ……………. …………….
Persediaan Akhir ……………. ……………. …………….
Harga Pokok Penjualan ……………. ……………. …………….
Laba ……………. ……………. …………….
Sumber : Yamit dalam Lau Elfreda Aplonia (2019:28)

3. Analisis dan Pembahasan


PT. Indogrosir Samarinda dalam kegiatan penjualannya menggunakan metode First In First Out (FIFO). Metode ini perlu
dibandingkan dengan metode Last In First Out (LIFO) dan Metode Average, agar dapat mengetahui pengaruh terhadap laba yang
diperoleh. Metode First In First Out (FIFO) pada umumnya lebih sering digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dagang
yang bisa kadaluarsa seperti makanan dan sejenisnya. Data harga beli, harga jual dan data penjualan tersaji pada tabel 1 berikut
ini:
Tabel 1 Harga Beli, Harga Jual dan Volume Penjualan Beras pada PT. Indogrosir Samarinda
Bulan Juni sampai dengan Juni 2020

Bulan Harga Beli/Kg (Rp) Harga Jual/Kg (Rp) Penjualan (Kg)


Januari 11,500 13,300 13,000
Februari 11,350 13,200 22,160
Maret 11,400 13,200 18,825
April 11,400 13,200 18,415
Mei 11,400 13,200 22,105
Juni 11,650 13,200 22,565

Sumber : PT. Indogrosir Samarinda, 2020


Selanjutnya data pembelian dan penjuaan beras pada PT. Indogrosir bulan Januari sampai dengan bulan Juni tersaji pada tabel
2 berikut ini :

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER) 21
Vol 2, No 3, June 2020
ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

Tabel 2 Kuantitas Pembelian dan Penjualan Beras pada PT. Indogrosir Samarinda
Bulan Januari sampai dengan Juni 2020
Bulan/ Pembelian Penjualan Bulan/ Pembelian Penjualan
Tanggal (kg) (kg Tanggal (Kg) (Kg)
Januari Februari
1 Pa 1000 - 3 10.000 1.500
4 - 550 5 - 2.020
10 - 200 6 - 1.070
11 6.500 - 9 - 960
15 - 1.250 11 - 2.850
18 - 1.200 13 - 1.070
23 - 1.050 16 13.000 2.035
24 - 3.000 20 - 2.015
26 7.500 1.100 23 - 1.550
27 - 940 25 - 1.240
29 - 1.180 26 - 1.500
31 - 2.530 27 - 2.200
28 - 2.150

Bulan/ Pembelian Penjualan Bulan/ Pembelian Penjualan


Tanggal (kg) (kg Tanggal (Kg) (Kg)
Maret April
3 - 500 2 - 1.300
4 - 500 4 - 1.200
7 - 800 7 - 950
8 - 1.010 8 - 550
11 9.500 1.070 11 10.000 1.070
14 - 3.020 12 - 3.080
17 - 1.925 15 - 2.025
21 - 1.035 21 - 10.50
22 - 1.100 22 - 850
25 - 1.205 25 - 1.200
26 - 250 28 11.500 1.450
29 10.500 2.690 29 - 2.690
30 - 1.850 30 - 1.000

Bulan/ Pembelian Penjualan Bulan/ Pembelian Penjualan


Tanggal (kg) (kg Tanggal (Kg) (Kg)

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Nikke Yudha Karyaning Pratiwi: Analisis Penilaian Persediaan Beras Terhadap Perolehan Laba … 22

Mei Juni
3 - 1.000 2 - 1.500
4 - 1.020 4 - 1.200
6 - 1.040 7 - 1.800
8 - 1.500 8 - 1.250
9 11.000 1.270 11 11.000 2.080
11 - 2.500 12 - 3.000
13 - 1.025 15 - 2.025
15 - 1.035 21 - 1.420
16 - 1.800 22 - 1.300
19 - 1.600 25 - 1.200
23 - 1.450 28 12.000 1.450
26 12.000 2.700 29 - 2.690
29 - 1.500 30 - 1.650
30 1.850
31 1.200

Sumber : PT. Indogrosir Samarinda, 2020


Berdasarkan data pembelian dan penjualan beras tersebut, perhitungan penilaian persediaan awal dan harga pokok
penjualan beras pada PT. Indogrosir Samarinda meggunakan metode First In First Out (FIFO), metode Last In First Out (LIFO)
dan metode Average adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Metode FIFO pada PT. Indogrosir Samarinda
Tabel 3 Perhitungan Metode FIFO pada PT. Indogrosir Samarinda

Pembelian Penjualan Persediaan


Bln
Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total

Januari 15,000 11,500 172,500,000 13,000 11,500 149,500,000 2,000 11,500 23,000,000

Februari 23,000 11,350 261,050,000 2,000 11,500 23,000,000

20,160 11,350 228,816,000 2,840 11,350 32,234,000

Maret 20,000 11,400 228,000,000 2,840 11,350 32,234,000

15,985 11,400 182,229,000 4,015 11,400 45,771,000

April 21,500 11,400 245,100,000 4,015 11,400 45,771,000

14,400 11,400 164,160,000 7,100 11,400 80,940,000

Mei 23,000 11,400 262,200,000 7,100 11,400 80,940,000

15,005 11,400 171,057,000 7,995 11,400 91,143,000

Juni 23,000 11,650 267,950,000 7,995 11,400 91,143,000

14,570 11,650 169,740,500 8,430 11,650 98,209,500

Total 124,500 1,425,300,000 117,070 1,338,590,500 8,430 98,209,500

Sumber : Data Diolah, 2020


Setelah diketahui persediaan akhir maka perhitungan harga pokok penjualan dapat ditentukan sebagai berikut :
Persediaan Awal Rp 11.500.000
Pembelian Rp 1.425.300.000 +
Tersedia Untuk Dijual Rp 1.436.800.000
Persediaan Akhir Rp 98.209.500 -
Harga Pokok Penjualan Rp 1.338.590.500

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER) 23
Vol 2, No 3, June 2020
ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

2. Perhitungan Metode LIFO pada PT. Indogrosir Samarinda


Tabel 4 Perhitungan Metode LIFO pada PT. Indogrosir Samarinda

Pembelian Penjualan Persediaan


Bln
Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total

Januari 15,000 11,500 172,500,000 1,000 11,500 11,500,000

13,000 11,500 149,500,000 14,000 11,500 161,000,000

Februari 23,000 11,350 261,050,000 2,000 11,500 23,000,000

22,160 11,350 251,516,000 23,000 11,350 261,050,000

Maret 20,000 11,400 228,000,000 2,000 11,500 23,000,000

840 11,350 9,534,000

18,825 11,400 214,605,000 20,000 11,400 228,000,000

April 21,500 11,400 245,100,000 2,000 11,500 23,000,000

840 11,350 9,534,000

1,175 11,400 13,395,000

18,415 11,400 209,931,000 21,500 11,400 245,100,000

Mei 23,000 11,400 262,200,000 2,000 11,500 23,000,000

840 11,350 9,534,000

22,105 11,400 251,997,000 27,260 11,400 310,764,000

Juni 23,000 11,650 267,950,000 2,000 11,500 23,000,000

840 11,350 9,534,000

5,155 11,400 58,767,000

22,565 11,650 262,882,250 23,000 11,650 267,950,000

435 11,650 5,067,750

Total 124,500 1,425,300,000 117,070 1,340,431,250 8,430 96,368,750

Sumber : Data Diolah, 2020


Setelah diketahui persediaan akhir maka perhitungan harga pokok penjualan dapat ditentukan sebagai berikut :
Persediaan Awal Rp 11.500.000
Pembelian Rp 1.425.300.000 +
Tersedia Untuk Dijual Rp 1.436.800.000
Persediaan Akhir Rp 96.368.750 -
Harga Pokok Penjualan Rp 1.340.431.250
3. Perhitungan Metode Average pada PT. Indogrosir Samarinda

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Nikke Yudha Karyaning Pratiwi: Analisis Penilaian Persediaan Beras Terhadap Perolehan Laba … 24

Tabel 5 Perhitungan Metode Average pada PT. Indogrosir Samarinda


Pembelian Penjualan Persediaan
Bln
Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total Kuantitas Harga Total

Januari 15,000 11,500 172,500,000 15,000 11,500 172,500,000

13,000 11,500 149,500,000 2,000 11,500 23,000,000

Februari 23,000 11,350 261,050,000 25,000 11,362 284,050,000

22,160 11,362 251,781,920 2,840 11,362 32,268,080

Maret 20,000 11,400 228,000,000 22,840 11,395 260,268,080

18,825 11,395 214,516,051 4,015 11,395 45,752,029

April 21,500 11,400 245,100,000 25,515 11,399 290,852,029

18,415 11,399 209,917,308 7,100 11,399 80,934,721

Mei 23,000 11,400 262,200,000 30,100 11,400 343,134,721

22,105 11,400 251,993,123 7,995 11,400 91,141,598

Juni 23,000 11,650 267,950,000 30,995 11,585 359,091,598

22,565 11,585 261,426,098 8,430 11,585 97,665,500

Total 124,500 1,425,300,000 117,070 1,339,134,500 8,430 97,665,500

Sumber : Data Diolah, 2020


Setelah diketahui persediaan akhir maka perhitungan harga pokok penjualan dapat ditentukan sebagai berikut :
Persediaan Awal Rp 11.500.000
Pembelian Rp 1.425.300.000 +
Tersedia Untuk Dijual Rp 1.436.800.000
Persediaan Akhir Rp 97.665.500 -
Harga Pokok Penjualan Rp 1.339.134.500
Berdasarkan perhitungan penilaian persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang diperoleh, maka perhitungan laba dari
masing-masing metode dijelaskan pada tabel 6 berikut :
Tabel 6 Perhitungan Laba pada PT. Indogrosir Samarinda

Metode FIFO LIFO Average


Penjualan 1.346.855.250 1.346.855.250 1.346.855.250
Persediaan Awal 11.500.000 11.500.000 11.500.000
Pembelian 1.425.300.000 1.425.300.000 1.425.300.000
Barang Tersedia Dijual 1.436.800.000 1.436.800.000 1.436.800.000
Persediaan Akhir 98.209.500 96.368.750 97.665.500
Harga Pokok Penjualan 1.338.590.500 1.340.431.250 1.339.134.500
Laba 8.264.750 6.424.000 7.720.750
Sumber : Data Diolah, 2020
Sesuai data yang telah diperoleh dari PT. Indogrosir Samarinda dan perhitungan persediaan akhir serta perhitungan
harga pokok penjualan, terlihat bahwa nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang ditentukan dengan Metode
FIFO, Metode LIFO dan Metode Average menghasilkan nilai yang berbeda, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perhitungan persediaan akhir dengan menggunakan Metode FIFO menghasilkan persediaan beras sebanyak Rp.
98.209.500, dan harga pokok penjualannya adalah Rp. 1.338.590.500, sehingga laba yang diperoleh adalah sebesar Rp.
8.264.750.
2. Perhitungan persediaan akhir dengan menggunakan Metode LIFO menghasilkan persediaan beras sebanyak Rp.
96.368.750, dan harga pokok penjualannya adalah Rp. 1.340.431.250, sehingga laba yang diperoleh adalah sebesar Rp.
6.424.000.
Perhitungan persediaan akhir dengan menggunakan Metode Average menghasilkan persediaan beras sebanyak Rp. 97.665.500,
dan harga pokok penjualannya adalah Rp. 1.339.134.500, sehingga laba yang diperoleh adalah sebesar Rp. 7.720.750.

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER


Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER) 25
Vol 2, No 3, June 2020
ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan disimpulkan bahwa Perusahaan lebih tepat jika menggunakan Metode First
In First Out (FIFO) dibandingkan dengan Metode Last In First Out (LIFO) maupun Metode Average dalam menghitung nilai
persediaan, karena nilai persediaan akhir menggunakan Metode First In First Out (FIFO) lebih besar dibandingkan dengan
Metode Last In First Out (LIFO) maupun Metode Average. Metode First In First Out (FIFO) akan memberikan harga pokok
penjualan yang lebih rendah daripada Metode Last In First Out (LIFO) maupun Metode Average, sehingga dengan
menggunakan Metode First In First Out (FIFO) akan memberikan laba yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan
Metode Last In First Out (LIFO) maupun Metode Average.

5. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk PT. Indogrosir Samarinda adalah sebagai berikut sebaiknya perusahaan
PT Indogrosir Samarinda mempertahankan dalam penggunaan metode FIFO, LIFO maupun Average karena masing-masing
metode memiliki efesiensi dalam persediaan barang dagang. Untuk keperluan internal, metode biaya average adalah yang
paling sering digunakan karena meminimalkan dampak yang mungkin timbul akibat fluktuasi dalam harga, sehingga mem-
berikan estimasi biaya yang lebih stabil untuk pekerjaan di masa mendatang. Untuk keperluan eksternal, metode LIFO adalah
yang paling populer karena keuntungan yang akan diperoleh dari penghematan adanya kenaikkan harga. Untuk barang da-
gang yang mudah kadaluarsa seperti makanan, perusahaan lebih baik menggunakan metode FIFO karena di nilai dapat
meminimalkan kerugian rusak kemasan produk yang akan dijual, metode FIFO juga akan menghasilkan laba yang lebih besar
dibandingkan dengan metode LIFO maupun metode Average. Sedangkan bagi peneliti lain disarankan untuk meneliti perse-
diaan barang dagang menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), diharapkan dengan metode tersebut dapat
memaksimalkan stok agar tidak menumpuk ataupun terjadi kekosongan pada perusahaan dagang.

References
[1] Herjanto, Eddy. 2010. Manajemen Operasi. Jakarta : Gramedia
[2] Herjanto, Eddy. 2013. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta : Grasindo
[3] Hery. 2015. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : Universitas Indonesia
[4] Hidayat, Herlin. 2019. Menjadi Manajer Operasi (Manufaktur dan Jasa). Jakarta : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
[5] Lau Elfreda Aplonia, 2019.Analisis Pengukuran dan Persediaan dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan, Dedikasi, Jurnal Ilmiah
Sosial, Hukum dan Budaya, Volume 20 No 1. Mei, LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
[6] Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta : Erlangga
[7] Samryn, L.M. 2012. Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Informasi. Edisi Pertama. Kencana : Katalog Dalam
Terbitan
[8] Simatupang, Fredy Saparius Putra. 2017. Analisis Metode Penilaian Persediaan Untuk Mencapai Laba Yang Optimal Pada Perusahaan
OSI Electronic Manufacturing. Riau : Universitas Kepulauan Riau
Stevenson, W.J., Chuong, S.C. 2014. Manajemen Operasi Perspektif Asia Edisi Sembilan. Jakarta : Salemba Empat

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

Anda mungkin juga menyukai