Anda di halaman 1dari 20

SISTEM BERKAS

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Di susun oleh :

1. Ahmad azyan 191011401082


2. Ahmad ruyani 191011401080
3. Apriliani 191011402635

DOSEN PEMBIMBING :

M. BGOES SATRIA JUNIANTO M.Kom

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Raya Puspiptek, Buaran, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan panulisan makalah ini yang berjudul “ORGANISASI BERKAS
SEQUENTIAL”
shalawat beriring salam juga tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita
dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari
cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga penulis
dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.

Tangerang, 30
september 2020
Penyusun :

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................         i
KATA PENGANTAR...............................................................................        ii
DAFTAR ISI..............................................................................................       iii

BAB I PENDAHULUAN
1     1.1  Latar Belakang...................................................................................        1
1     1.2  Rumusan Masalah..............................................................................        1
1     1.3  Tujuan Penulisan................................................................................        1
1     1.4  Batasan Masalah................................................................................        1

BAB II PEMBAHASAN
2    2.1  Organisasi Berkas Sequential...........................................................        2
2.1.1 Pengertian Berkas Sequential........................................................         2
2.1.2. Proses...............................................................................................      3
2.1.3Media penyimpanan berkas sequential...............................................     5
2.1.4.Kekurangan dan kelebihan berkas sequential……………………… 5
2.1.5 Pola akses……………………………............................................        6
2    2.2  Pembuatan Berkas Sequential...........................................................        7
2.2.1. Pembuatan Berkas Laporan..........................................................         8
2    2.3  Retrieval Berkas Sequential...............................................................        9
2.3.1. Hit Ratio...........................................................................................       10
2    2.4  Update Terhadap Berkas Sequential................................................         10
2.4.1. File Activity Ratio...........................................................................        11
2    2.5  Berkas Turunan..................................................................................        13
2.6 Organisasi berkas indexed sequential……………………………… 14
BAB III PENUTUP
3    3.1  Kesimpulan..........................................................................................      16
3    3.2  Saran – Saran......................................................................................       16

DAFTAR  PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui, komputer dapat menyimpan informasi ke
beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti magnetic disks, magnetic
tapes, dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan nyaman, sistem
operasi menyediakan sistem penyimpanan dengan sistematika yang seragam.
Sistem Operasi mengabstraksi properti fisik dari media penyimpanannya dan
mendefinisikan unit penyimpanan logis, yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media
fisik oleh sistem operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile,
sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika terjadi gagal listrik mau
pun system reboot.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam
pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan
bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke
penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas
merepresentasikan program (baik source mau pun bentuk objek) dan data. Data
dari berkas dapat bersifat numerik, alfabetik, alfanumerik, atau pun biner. Format
berkas juga bisa bebas, misalnya berkas teks, atau dapat juga diformat pasti.
Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris, atau catatan yang
didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.

1.2    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas sequential ?
2.    Bagaimana cara pembuatan berkas sequential?
3.    Retrieval berkas sequential?
4.    Bagaimana cara update terhadap berkas sequential?
5.    Apa yang dimaksuud berkas turunan?

1.3    Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang diatas yang diirumuskan, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah teknik kompilasi
dan juga sebagai pembelajaran untuk membuat makalah serta dapat dijadikan
referensi belajar khususnya ilmu komputer.

1.4    Batasan Masalah
Adapun masalah yanng akan dibahas dalam makalah ini dibatasi oleh penulis,
penulis hanya membahas tentang organisasi berkas sequential.

1
BAB II

2.1 ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

SUB POKOK PEMBAHASAN

 Pembuatan berkas sequential.


 Retrieval berkas sequential.
 Update terhadap berkas sequential.

2.1.1 DEFINSI ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Organisasi berkas sequential adalah cara yang paling dasar untuk


mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas, Dalam
organisasi berkas sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record
direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record
kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya.
Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan
sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.

gambar struktur sequential file.

2
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bukan bahwa
record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin
menambahkan suatu record pada berkas sequensial, maka record tersebut
akan tercetak pada akhir berkas.
Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari beberapa jenis.
Contoh :
Dalam sistem penggajian terpadu ( intergrated personnel-payroll system)
mempunyai subuah berkas pegawai ( employee file ) yang terdiri dari dua
jenis record yaitu : Personnel record dan payroll record

Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran


yang sama .
Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO , REC –
TYPE.

2.1.2   Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara
berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing
dari pada interactive processing.

3
Master file

Merupakan jenis berkas yang paling penting, terdiri dari field yang isinya
relative tetap.
1) Reference master file berisi record yang tak berubah/jarang
berubah.
Contoh: Berkas pelanggan yang berisi filed : nomor rekening,
nama, dan alamat.
2) Dynamic master file berisi record yang terus berubah dalam kurun
waktu tertentu. Berubah secara berkala/berdasarkan suatu peristiwa
transaksi.

Operasi file berkas

File adalah kumpulan sejumlah kompenen yang bertipe data sama, yang
jumlahnya tidak tertentu

File Teks ialah file yang berisi data karakter. Dapat diakses secara
sequential saja.

File bertipe ialah jenis file dengan tipe komponennya didefinisikan oleh
pemprogram

Organisasi berkas dengan banyak Key

Teknik untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record
dari berkas ada dua :

1. Inversion

Organisasi inverter file ialah suatu pendekatan dasar untuk memberikan


hubungan antara sebuah indek dan data record dari file à inverse Sebuah
key pada indek inverse mempunyai semua nilai key dimana masing-
masing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang bersangkutan à
inverted file

4
Sebuah indek inverse dapat dibuat bersama sebuah relative file atau
sebuah indek.

2. Sequential

Primary key à key yang dipakai untuk menentukan struktur storage dari
file

Secondary key à key yang lainnya.

2.1.3   Media Penyimpanan Berkas Sequential


Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau
pada DASD, seperti magnetic disk.
Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
· Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak
cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas
sekuensial.
Contoh :
Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file
yang digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah
satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk.
·      Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam
disk.
Contoh :
Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih
dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah
berkas laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer.
·      Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat
menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media
penyimpanan.
Contoh :
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2
disk drive pada saluran lain. Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah
program dari 2 berkas sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas
tersebut diletakkan pada saluran terpisah, daripada diletakan pada perlatan yang
salurannya
digunakan bersama-sama.

5
2.1.4 Keuntungan dan kekurangan organisasi berkas sequential

Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah


kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara cepat.

Sedangkan kekurangan dari organisasi berkas sequential adalah kita tidak


dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.

2.1.5 Pola akses

Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan filed tertentu. Selama pola
akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang
sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik.

Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru
menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai
dengan pola aksesnya , jangan sebaliknya .

Contoh : Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP,


hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik .

Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut :

NIP ; 15024508 ,NIP ; 15024607

NIP : 15024115 ,NIP : 15028001

Dimana NIP tersebut belum tersortir.

6
2.2 PEMBUATAN BERKAS SEQUENTIAL
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam
serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas :
• Pengumpulan data
• Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin .
• Pengeditan data
• Pemeriksaan transaksi yang ditolak
• Penyortiran edit data
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential yaitu :

1. Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut
berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahapan
pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap
dan terorganisir dengan baik. Contohnya : menampilkan mata
kuliah dan menampilkan biodata mahasiswa.
2. Pemasukan data (input data)
Pada tahapan ini setelah data dibedakan dan dikumpulkan lalu
data dimasukkan ke dalam suatu device penyimpanan.
Contohnya : data pribadi dan KRS mahasiswa.
3. Pengeditan data
Tapah selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara
sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada
dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka

7
proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah
di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan
pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab
proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari
user.

4. Penyortiran data yang telah diedit


Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran.
Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka
selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam
proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam
mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.

2.2.1 Pembuatan berkas laporan

8
Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :

 Header record
Mencakup report header page header dan group header Dikenal sebagai
informasi pengenal ( identifying information ).
 Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
 Footer record
Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal sebagai
informasi ringkasan ( Summary information ).

2.3 RIETRIEVAL TERHADAP BERKAS SEQUENTIAL


Record pada berkas sequential dirietrieval secara berurutan, urutan dimana
record tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record
tersebut dapat kembali. Rietrieval dari sebuah berkas dapat dibagi dua
yaitu:

9
1. Report generation
Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report
generation, karena record-record harus diakses secara berurutan,
tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut.
2. Inquiry
Pada umumnya mengalami hambatan karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu namun ada
inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas.

2.3.1 Hit rasio

Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang


diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut.

Contoh :

Inquiry NPM : 0028907 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari


100 record yang ada dalam berkas mahasiswa .

10
Hit Ratio = =0,1
100
 Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi
sequential.
 Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.

2.4 UPDATE TERHADAP BERKAS SEQUENTIAL


Telah diketahui bahwa master file berisi data yang umumnya jarang
diubah (relatif tetap) tetapi terkadang kita perlu mengadakan perubahan
pada berkas tersebut. Hal ini biasa disebut sebagai proses update
Frekuensi dimana sebuah master file harus diupdate bergantung pada
faktor-fakor :
 Tingkat perubahan data.
 Ukuran dari master file.

10
 Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan
pada master file.
 File activity rasio.

2.4.1 File activity rasio

Banyaknya record pada master file yang diupdate dibagi dengan


banyaknya record pada master file.

Contoh :

File Activity Ratio = (1 + 1) / 4 = 0.5

 Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-


updatean master file.
 Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file,
maka semakin sering file tersebut diakses.
 Semakin sering master file diupdate, semakin tinggi biaya
pemrosesannya.

Kebanyakan berkas sequential tidak dapat diupdate langsung ditempat,


karena untuk mengupdate biasanya diperlukan berkas baru sebagai
pengganti berkas lama.

11
Dibawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk
meng-update sebuah berkas sequential.

Generation file

Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang
akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah
yang disebut sebagai Generation file. File yang mempunyai nama yang
sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang

12
merupakan generasi 1 maka new master berikutnya merupakan
generasi 2 new master pada next cycle menjadi generasi 3.

Jenis-jenis update

Ada tiga jenis update yang dapat dilaksanakan pada master file :

 Insert a new record.


 Delete an existing record.
 Modify an existing record.

Menangani kesalahan

Dalam pelaksanaan update dapat ditemukan beberapa kesalahan seperti :

 Insert record that already exists.


 Delete a record that does not exist
 Modify a record that does not exist

contoh:
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah
sebagai berikut :

2.5    Berkas Turunan
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang
akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut
sebagai Berkas Turunan. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda
nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new

13
master berikutnya merupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi
generasi 3, dan seterusnya.

2.6 Organisasi Berkas Indexed Sequential

Noersasongko dan Andoko (2010) mengatakan bahwa index sequential

file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik

penyimpanan yang dilakukan menggunakan suatu indeks yang isinya berupa

bagian dari data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer

(penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.

Indeks yang ada juga merupakan record key (kunci record), sehingga kalau

record key ini dipanggil, seluruh data juga akan ikut terpanggil.

Kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku untuk membayangkan

penyimpanan data menggunakan teknik index sequential. Pada bagian di sebelah

kiri disebut sebagai indeks data yang berisi bagian dari data yang ada. Indeks data

kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data

14
Uraian berikut mengilustrasikan teknik dalam metode index sequential

file. Terdapat sebuah data nilai mahasiswa yang terdiri Nomor, Nama, Nilai 1,

Nilai 2, dan Nilai 3.

Data tersebut bisa disimpan menggunakan Nomor sebagai indeks. Dengan

demikian, apabila data tersebut dicetak akan dihasilkan suatu data yang berurutan

berdasarkan Nomor. Nomor yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke

urutan yang lebih besar.

15
Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun

sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun

secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa

berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan

berkas relatif. Organisasi berkas ini mirip dengan organisasi berkas sequential

dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada

tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu

kunci rekaman di dalam file.

BAB III
PENUTUP
4.1.  Kesimpulan
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam
organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam
secara berurutan.
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record
tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu
record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir
berkas. Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda
jenis.

4.2.  Saran – Saran
Adapun saran kami kepada pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dalam proses belajar mengajar dan dijadikan sebagai referensi belajar dalam ilmu
komputer.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://belajar-barengan.blogspot.com/2014/01/sod1-sequential-file.html

http://indirpan.wapsite.me/Materi%20UNPAM/Sistem%20Berkas/Organisasi
%20Berkas%20Sequential

http://ranggaatholick.blogspot.com/2015/11/organisasi-berkas-sequential.html

https://dwiputri08.wordpress.com/2009/11/03/organisasi-berkas-sequential-3/

http://nirvantoruelavg1004411442.blogspot.com/2012/10/perangkat-jaringan-
komputer.html

17

Anda mungkin juga menyukai