Di susun oleh :
DOSEN PEMBIMBING :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Raya Puspiptek, Buaran, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan panulisan makalah ini yang berjudul “ORGANISASI BERKAS
SEQUENTIAL”
shalawat beriring salam juga tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita
dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari
cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga penulis
dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.
Tangerang, 30
september 2020
Penyusun :
Tim penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1 1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 1
1 1.4 Batasan Masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2 2.1 Organisasi Berkas Sequential........................................................... 2
2.1.1 Pengertian Berkas Sequential........................................................ 2
2.1.2. Proses............................................................................................... 3
2.1.3Media penyimpanan berkas sequential............................................... 5
2.1.4.Kekurangan dan kelebihan berkas sequential……………………… 5
2.1.5 Pola akses……………………………............................................ 6
2 2.2 Pembuatan Berkas Sequential........................................................... 7
2.2.1. Pembuatan Berkas Laporan.......................................................... 8
2 2.3 Retrieval Berkas Sequential............................................................... 9
2.3.1. Hit Ratio........................................................................................... 10
2 2.4 Update Terhadap Berkas Sequential................................................ 10
2.4.1. File Activity Ratio........................................................................... 11
2 2.5 Berkas Turunan.................................................................................. 13
2.6 Organisasi berkas indexed sequential……………………………… 14
BAB III PENUTUP
3 3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 16
3 3.2 Saran – Saran...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui, komputer dapat menyimpan informasi ke
beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti magnetic disks, magnetic
tapes, dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan nyaman, sistem
operasi menyediakan sistem penyimpanan dengan sistematika yang seragam.
Sistem Operasi mengabstraksi properti fisik dari media penyimpanannya dan
mendefinisikan unit penyimpanan logis, yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media
fisik oleh sistem operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile,
sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika terjadi gagal listrik mau
pun system reboot.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam
pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan
bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke
penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas
merepresentasikan program (baik source mau pun bentuk objek) dan data. Data
dari berkas dapat bersifat numerik, alfabetik, alfanumerik, atau pun biner. Format
berkas juga bisa bebas, misalnya berkas teks, atau dapat juga diformat pasti.
Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris, atau catatan yang
didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas sequential ?
2. Bagaimana cara pembuatan berkas sequential?
3. Retrieval berkas sequential?
4. Bagaimana cara update terhadap berkas sequential?
5. Apa yang dimaksuud berkas turunan?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang diatas yang diirumuskan, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah teknik kompilasi
dan juga sebagai pembelajaran untuk membuat makalah serta dapat dijadikan
referensi belajar khususnya ilmu komputer.
1.4 Batasan Masalah
Adapun masalah yanng akan dibahas dalam makalah ini dibatasi oleh penulis,
penulis hanya membahas tentang organisasi berkas sequential.
1
BAB II
2
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bukan bahwa
record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin
menambahkan suatu record pada berkas sequensial, maka record tersebut
akan tercetak pada akhir berkas.
Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari beberapa jenis.
Contoh :
Dalam sistem penggajian terpadu ( intergrated personnel-payroll system)
mempunyai subuah berkas pegawai ( employee file ) yang terdiri dari dua
jenis record yaitu : Personnel record dan payroll record
2.1.2 Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara
berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing
dari pada interactive processing.
3
Master file
Merupakan jenis berkas yang paling penting, terdiri dari field yang isinya
relative tetap.
1) Reference master file berisi record yang tak berubah/jarang
berubah.
Contoh: Berkas pelanggan yang berisi filed : nomor rekening,
nama, dan alamat.
2) Dynamic master file berisi record yang terus berubah dalam kurun
waktu tertentu. Berubah secara berkala/berdasarkan suatu peristiwa
transaksi.
File adalah kumpulan sejumlah kompenen yang bertipe data sama, yang
jumlahnya tidak tertentu
File Teks ialah file yang berisi data karakter. Dapat diakses secara
sequential saja.
File bertipe ialah jenis file dengan tipe komponennya didefinisikan oleh
pemprogram
Teknik untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record
dari berkas ada dua :
1. Inversion
4
Sebuah indek inverse dapat dibuat bersama sebuah relative file atau
sebuah indek.
2. Sequential
Primary key à key yang dipakai untuk menentukan struktur storage dari
file
5
2.1.4 Keuntungan dan kekurangan organisasi berkas sequential
Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan filed tertentu. Selama pola
akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang
sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik.
Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru
menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai
dengan pola aksesnya , jangan sebaliknya .
6
2.2 PEMBUATAN BERKAS SEQUENTIAL
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam
serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas :
• Pengumpulan data
• Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin .
• Pengeditan data
• Pemeriksaan transaksi yang ditolak
• Penyortiran edit data
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential yaitu :
1. Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut
berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahapan
pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap
dan terorganisir dengan baik. Contohnya : menampilkan mata
kuliah dan menampilkan biodata mahasiswa.
2. Pemasukan data (input data)
Pada tahapan ini setelah data dibedakan dan dikumpulkan lalu
data dimasukkan ke dalam suatu device penyimpanan.
Contohnya : data pribadi dan KRS mahasiswa.
3. Pengeditan data
Tapah selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara
sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada
dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka
7
proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah
di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan
pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab
proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari
user.
8
Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :
Header record
Mencakup report header page header dan group header Dikenal sebagai
informasi pengenal ( identifying information ).
Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
Footer record
Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal sebagai
informasi ringkasan ( Summary information ).
9
1. Report generation
Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report
generation, karena record-record harus diakses secara berurutan,
tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut.
2. Inquiry
Pada umumnya mengalami hambatan karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu namun ada
inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas.
Contoh :
10
Hit Ratio = =0,1
100
Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi
sequential.
Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
10
Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan
pada master file.
File activity rasio.
Contoh :
11
Dibawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk
meng-update sebuah berkas sequential.
Generation file
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang
akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah
yang disebut sebagai Generation file. File yang mempunyai nama yang
sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang
12
merupakan generasi 1 maka new master berikutnya merupakan
generasi 2 new master pada next cycle menjadi generasi 3.
Jenis-jenis update
Ada tiga jenis update yang dapat dilaksanakan pada master file :
Menangani kesalahan
contoh:
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah
sebagai berikut :
2.5 Berkas Turunan
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang
akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut
sebagai Berkas Turunan. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda
nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new
13
master berikutnya merupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi
generasi 3, dan seterusnya.
file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik
bagian dari data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer
(penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.
Indeks yang ada juga merupakan record key (kunci record), sehingga kalau
record key ini dipanggil, seluruh data juga akan ikut terpanggil.
Kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku untuk membayangkan
kiri disebut sebagai indeks data yang berisi bagian dari data yang ada. Indeks data
kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data
14
Uraian berikut mengilustrasikan teknik dalam metode index sequential
file. Terdapat sebuah data nilai mahasiswa yang terdiri Nomor, Nama, Nilai 1,
demikian, apabila data tersebut dicetak akan dihasilkan suatu data yang berurutan
berdasarkan Nomor. Nomor yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke
15
Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun
secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa
berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan
berkas relatif. Organisasi berkas ini mirip dengan organisasi berkas sequential
dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada
tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam
organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam
secara berurutan.
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record
tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu
record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir
berkas. Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda
jenis.
4.2. Saran – Saran
Adapun saran kami kepada pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dalam proses belajar mengajar dan dijadikan sebagai referensi belajar dalam ilmu
komputer.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-barengan.blogspot.com/2014/01/sod1-sequential-file.html
http://indirpan.wapsite.me/Materi%20UNPAM/Sistem%20Berkas/Organisasi
%20Berkas%20Sequential
http://ranggaatholick.blogspot.com/2015/11/organisasi-berkas-sequential.html
https://dwiputri08.wordpress.com/2009/11/03/organisasi-berkas-sequential-3/
http://nirvantoruelavg1004411442.blogspot.com/2012/10/perangkat-jaringan-
komputer.html
17