Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PERCOBAAN I
IMAGE ENHANCEMENT

OLEH :

NAMA : DAVINA AUDY FITRIANA


NIM : J1D115018
ASISTEN : ALFIA FAIZATUL AZIMAH

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
BANJARBARU

2018
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Nama : Davina Audy Fitriana


NIM : J1D115018
Judul Percobaan : Image Enhancement
Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2018
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Fisika
Asisten : Alfia Faizatul Azimah

Nilai Banjarbaru , 2018


Asisten

(Alfia Faizatul Azimah)


PERCOBAAN 1

PERBAIKAN CITRA

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikum dapat memperbaiki citra dengan metode operasi titik
2. Praktikum dapat memperbaiki citra dengan metode operasi spasial
3. Praktikum dapat menghitung nilai MSE

II. Dasar Teori


Pengolahan citra merupakan suatu sistem dimana proses dilakukan dengan
masukan citra dan hasilnya juga berupa citra. Peningkatan kualitas citra
merupakan salah satu proses awal dalam peningkatan kualitas citra. Peningkatan
kualitas citra diperlukan karena citra mempunyai kualitas yang buruk, misalnya
citra mengalami derau atau kabur. Proses pengolahan citra yang termasuk dalam
kategori peningkatan kualitas citra terdiri dari proses-proses yang bertujuan
memperbaiki kualitas citra. Dalam hal ini ada beberapa teknik yang
digunakan,yaitu antara lain image enhancement, berupa proses perbaikan
citra,image restoration, proses memperbaiki model citra, color image processing.
Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan
komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Pengolahan citra bertujuan
memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin
dalam hal ini komputer. Teknik- teknik pengolahan citra mentransformasikan citra
menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra yang
berkualitas lebih baik daripada citra masukan (Hutahaen, H., D, 2010).
Kecerahan/kecermelangan gambar dapat diperbaiki dengan menambahkan
atau mengurangkan sebuah konstanta kepada atau dari setiap pixel di dalam citra.
Nilai pixel hasil pengubahan mungkin lebih kecil atau sama dengan derajat
keabuan minimum (0) atau lebih besar sama dengan derajat keabuan maksimum.
Karena itu, pixel tersebut perlu dilakukan clipping ke nilai keabuan minimum atau
ke nilai keabuan maximum (Sutejo,dkk. 2012).
Citra Kontras-Rendah dicirikan dengan sebagian besar komposisi citranya
adalah terang atau sebagian besar gelap. Tetapi, mungkin saja suatu citra
tergolong Kontras-Rendah meskipun tidak terlalu terang atau tidak terlalu gelap
bila semua pengelompokan nilai keabuan berada ditengah-tengah.Citra Kontras-
Rendah dapat diperbaiki kualitasnya dengan operasi peregangan kontras. Melaui
operasi ini, nilai-nilai keabuan pixel akan merentang dari 0 sampai 255 ( pada
citra 8-bit ). Citra Kontras-Bagus memperlihatkan jangkauan nilai keabuan yang
lebar tanpa ada nilai keabuan yang mendominasi. Citra Kontras-Tinggi memiliki
nilai jangkauan nilai keabuan yang lebar, tetapi terdapat area yang lebar yang
didominasi oleh warna gelap dan area yang lebar yang didominasi oleh warna
terang. Penajaman Citra bertujuan memperjelas tepi pada objek di dalam
citra.Penajaman Citra dilakukan dengan melewatkan citra pada penapis lolos-
tinggi (high-pass filter).Karena penajaman citra lebih berpengaruh pada tepi
(edge) objek, maka penajaman citra disebut juga penajaman tepi (edge
sharpening) atau peningkatan kualitas tepi (edge enhancement).Akibatnya,
pinggiran objek terlihat lebih tajam dibandingkan sekitarnya (Hutahaen, H., D,
2010).

III. Listing dan Hasil


No Listing Hasil
4. Operasi Titik
1 I=imread('cameram
an.tif');
J=imadjust(I,
[0.15 0.9],[1
0]);
figure,imshow(I);
figure,imhist(I);
figure,imshow(J);
figure,imhist(J);

1000

IV.
900

800

700

600

500

400

300

200

100

0 50 100 150 200 250

2000

1500

1000

500

0 50 100 150 200 250

4. Operasi Spasial 250

2 50
I=double(imread(' 200

cameraman.tif')); 100
150

kernel=[1 1 1;1 1
1;1 1 1]/9; 150
100

J=conv2(I,kernel, 200

'same'); 50

K=I-J; 250
50 100 150 200 250

figure,imagesc(I)
,colormap('gray')
,colorbar('vert')
50
; 200

figure,imagesc(J) 100
150

,colormap('gray')
,colorbar('vert') 150
100

; 200
figure,imagesc(K) 50

,colormap('gray') 250
50 100 150 200 250
,colorbar('vert')
;
100
50

50
100

0
150
Pembahasan
Pada percobaan kali ini adalah mengenai perbaikan citra. Citra tidak selalu
memiliki kualitas yang baik sehingga perlu diperbaiki menggunakan beberapa
metode. Perbaikan citra dilakukan didalam MATLAB. Metode yang digunakan
berupa operasi titik, spasial dan transformasi. Pada pertama adalah operasi titik.
Operasi pada aras titik hanya dilakukan pada pixel tunggal di dalam citra. Operasi
titik dikenal juga dengan nama operasi pointwise. Operasi ini terdiri dari
pengaksesan pixel pada lokasi yang diberikan, memodifikasinya dengan operasi
operasi lanjar (linear) atau nirlanjar (nonlinear), dan menempatkan nilai pixel baru
pada lokasi yang bersesuaian di dalam citra yang baru. Operasi ini diulangi untuk
keseluruhan pixel di dalam citra. pada hasil dapat dilihat bagaimana kondisi image
ketika di grafikkan, dapat dilihat bahwa penyebarannya tidak merata sehingga
tujuan dari perbaikan citra yang satu ini adalah menyebarkan nilai pada grafik
sehingga memiliki warna yang sama pada semua titik. Pengoperasian ini ditandai
dengan imadjust.
Pengoperasian kedua adalah operasi spasial. Operasi ini dalam pengolahan
citra digital dilakukan melalui penggunaan suatu kernel konvolusi 2-dimensi.
Pada operasi spasial juga ditandai dengan garis yang menandakan nilai suatu
image. Operasi ini ditandai dengan kernel dan konvolusi, dimana kernel adalah
hasil dari image dikurang dengan konvolusinya sehingga memotong dan
mengolah image yang diinginkan sehingga didapatkan hasil yang diinginkan.
Pada operasi ketiga adalah operasi transformasi. Operasi transformasi ini
dilakukan dengan cara mentransformasi citra asal ke dalam domain yang sesuai
bagi proses enhancement, melakukan proses enhancement pada domain tersebut,
mengembalikan citra ke dalam domain spasial untuk ditampilkan/diproses lebih
lanjut. Pada operasi ini menggunakan FFT. Transformasi ini memindahkan
informasi citra dari domain spasial ke dalam domain frekuensi, yaitu dengan
merepresentasikan citra spasial sebagai suatu penjumlahan eksponensial kompleks
dari beragam frekuensi, magnituda, dan fasa.

V. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Program MATLAB dapat memperbaiki citra dengan metode operasi titik,
yaitu intensity adjustment, tresholding dan histogram equalization
2. Program MATLAB dapat memperbaiki citra dengan metode operasi spasial,
yaitu neighborhood, median filtering dan high-pass filtering.
3. Program MATLAB dapat memperbaiki citra dengan metode transformasi.
4. Program MATLAB dapat menghitung nilai MSE
DAFTAR PUSTAKA

Hutahaen, H., D. 2010. Teknik Penajaman Citra Digital Dengan Menggunakan


Metode Contrast Streching. STMIK Budi Darma. Medan.
Sutejo,dkk. 2012. Metode Kecerahan Citra Kontras Citra Dan Penajaman Citra
Untuk Peningkatan Mutu Citra. Cemerlang. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai