Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PROYEK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMP 2 WARU
TAHUN AJARAN 2020 – 2021

Nama : Retno Ayu Pratiwi


Kelas : IX – F
No. Absen : 26

PEMERINTAHAN KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 WARU
Jl. Lawu No. 01 Komplek Kepuh Permai, Tropodo

Telp/Fax (031)9661775

Email : Web www.spendaroe.sb.idsmpnegeri2warusidoarjo.co.id


KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim, alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji bagi


Allah Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan keimanan, keislaman,
kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun tugas proyek ini
dengan baik. Makalah dengan judul “Tugas Proyek Pendidikan Agama Islam”
dalam rangka menyediakan bahan materi tentang cara penyembelihan hewan yang
sesuai dengan syariat islam.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alfiyah, selaku guru agama
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, tugas proyek yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan tugas proyek ini.

Sidoarjo, 31 Maret 2021

Retno Ayu Pratiwi


DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................3

BAB 1

A. Ketentuan orang yang menyembelih….........................................................4


B. Ketentuan hewan yang akan disembelih…..................................................4
C. Ketentuan alat penyembelih…......................................................................5
D. Ketentuan menyembelih…............................................................................5
E. Tata cara penyembelihan hewan…..............................................................6

BAB 2

A. Bahan pengolahan…......................................................................................8
B. Cara pengolahan.............................................................................................8

BAB 3

A. Kesimpulan….................................................................................................9
B. Saran…...........................................................................................................9
BAB 1

A. Ketentuan orang yang menyembelih


 Penyembelih beragama islam

Penyembelih yang dilakukan oleh orang yang kafir (ingkar kepada Allah
Swt.), orang yang musyrik (menyekutukan Allah Swt.), maupun orang yang
murtad (keluar dari agama islam) hukumnya tidak sah.

 Menyembelih dengan sengaja

Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja menyembelih.

 Penyembelih baligh dan berakal

Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang akalnya
tidak waras, misalnya gila.

 Penyembelih membaca basmalah

Selain membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca salawat


dan takbir tiga kali.

B. Ketentuan hewan yang akan disembelih

 Hewan dalam keadaan masih hidup


Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati. Adapun hewan
yang sakit, tercekik, terpukul, terjatuh, ditanduk oleh binatang lain atau yang
diserang binatang buas apabila kita mendapatkannya hampir mati (masih
hidup), lalu kita sempat menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu
boleh dimakan.

 Hewan tersebut termasuk hewan yang halal

Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak, babi, anjing, dan sebagainya
tidak sah disembelih. Hewan yang diperoleh melalui cara haram juga tidak
sah disembelih.

C. Ketentuan alat penyembelih

 Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai. Ketajaman alat dimaksudkan
agar proses penyembelihan berlangsung cepat sehingga hewan tersebut
segera mati.
 Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi. Berdasarkan hadits
Rasululah saw riwayat Bukhari-Muslim kita tidak diperbolehkan
menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari kuku, gigi, dan tulang.
 Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bambu, atau apa saja yang
bisa tajam.

D. Ketentuan Menyembelih

 Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran makanan,


pernapasan, dan dua urat lehernya.
 Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus
memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan bagian – bagian
berikut.
a) Tenggorokan (saluran pernapasan)
b) Saluran makanan
c) Dua urat leher yang ada disekitar tenggorokan

Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan menjadi sah.

E. Tata cara penyembelihan hewan

 Tata cara penyembelihan secara tradisional

Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut.


1) Menyiapkan lubang penampung darah
2) Hewan yang akan di sembelih dihadapkan ke kiblat, lambung kiri
dibawah.
3) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah.
4) Leher hewan diletakkan diatas lubang penampung darah yang sudah
disiapkan.
5) Berniat menyembelih
6) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir
7) Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan. Sembelilah
sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat lehernya.

Dalam proses penyembelihan, ada hal-hal yang disunahkan, yaitu :

a) Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi rasa


sakit pada hewan
b) Menghadapkan hewan sembelihan kearah kiblat, dan
c) Membaca basmalah (menyebut Asma Allah Swt)
d) Menyembelih di pangkal leher
Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan, yaitu :

a) Menyembelih dengan alat yang kurang tajam,


b) Menyembelih dari arah belakang leher,
c) Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya,
d) Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-benar
mati.

 Tata cara penyembelihan secara mekanik

1) Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala


2) Siapkan hewan yang akan disembelih
3) Penyembelih berniat untuk menyembelih
4) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali
5) Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong
BAB 2

A. Bahan mengolah

 Daging qurban (jumlah sesuai takaran)


 Parutan nanas (sesuai takaran)
 Garam
 Rempah – rempah (seperti daun jeruk, jahe, serai, dan kemangi)
 Parutan pir
 Daun papaya
 Jeruk nipis
 Cuka apel
 Cola

B. Cara mengolah

 Singkirkan lemaknya
 Jangan dicuci (khusus daging kambing)
 Taburi garam (jika terlanjur di cuci)
 Bisa dibaluri dengan parutan nanas
 Atau rebus dengan rempah-rempah
 Selain buah nanas bisa dibaluri dengan parutan pir
 Dibungkus dengan daun papaya
 Daging bisa dilumuri dengan jeruk nipis
 Bisa juga dengan cuka apel untuk melumuri dagingnya
 Terakhir daging bisa direndam dengan cola (untuk mengempukkan daging)
 Selanjutnya bisa kamu masak seperti biasa
BAB 3

A.Kesimpulan

Penyembelihan hewan harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai
ajaran Rasulullah saw. Penyembelihan hewan tidak sama dengan mematikan.
Mematikan hewan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya ditusuk,
di cekik, di racun, atau dipukul. Penyembelihan dilakukan dengan cara dan
ketentuan tertentu sesuai syariat. Hewan yang sudah disembelih akan menjadi baik
dan suci serta halal untuk di makan. Sebagai orang beriman, kita harus
menyembelih hewan yang tidak baik dan benar akan mengakibatkan hewan
tersebut tidak halal untuk dikonsumsi.

B.Saran

Dalam menyikapi segala bentuk perbedaan pendapat tentang hukum tasmiyah


dalam penyembelihan hewan, penulis berbesar hati menyarankan sebagai berikut :

1) Diharapkan kepada seluruh umat islam untuk selalu menyembelih hewan


ketika hendak memakan hewan tersebut karena Allah mengharamkan
memakan hewan yang tidak di sembelih sesuai dengan firmannya di dalam
surah al-Maidah ayat 3.

Anda mungkin juga menyukai