Anda di halaman 1dari 9

MODUL PEMBELAJARAN TATAP MUKA

KEGIATAN BELAJAR 1

Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Lebak


Mata Pelajaran : FIQIH
Materi Pokok : (1) IKHLASUL AMAL PENYEMBELIHAN, QURBAN DAN
AQIQAH
Sub Materi : Penyembelihan Binatang
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1) : Sikap Spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Inti (KI 2) : Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong)
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Kompetensi Inti (KI 3) : Pengetahuan
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Kompetensi Inti (KI 4) : Keterampilan
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati nilai-nilai dari ketentuan menyembelih binatang.
2.1. Menjalankan sikap tanggung jawab dan berbuat baik sebagai implementasi dari pe-
ngalaman menerapkan menyembelih binatang menurut Syariat Islam.
3.1. Menerapkan ketentuan penyembelihan binatang.
4.1. Mempraktikkan menyembelih binatang.

C. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan metode
komperatif tentang penyembelihan binatang, peserta didik dapat :
1. Menunjukkan penghayatan terhadap ketentuan penyembelihan binatang.
2. Menunjukkan penerimaan terhadap perintah penyembelihan binatang.
3. Memiliki sikap menghargai nilai-nilai kasih sayang dalam penyembelihan binatang.
4. Menjelaskan pengertian penyembelihan beserta dalil-dalilnya.
5. Menjelaskan ketentuan dalam menyembelih binatang.
6. Mempraktekkan cara menyembelih binatang dengan benar.

D. PETUNJUK UNTUK SISWA


Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan dalam modul ini antara lain :
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi yang
belum jelas, siswa dapat bertanya kepada guru.
2. Kerjakan setiap tugas terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
3. Jika belum menguasai materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebe-
lumnya atau bertanyalah kepada guru.
4. Pertanyaan kepada guru dapat disampaikan melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
atau media digital (telp/sms/wa).

E. KEGIATAN BELAJAR
a. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) peserta didik mampu :
1.1.1.Menunjukkan penghayatan terhadap ketentuan penyembelihan.
1.1.2.Menunjukkan sikap penghormatan terhadap ketentuan penyembelihan.
2.1.1.Memiliki sikap tanggung jawab dan berbuat baik sebagai implementasi dari mene-
rapkan menyembelih.
3.1.1.Menjelaskan ketentuan menyembelih binatang.
3.1.2.Menjelaskan hal-hal yang disunatkan dan dimakruhkan dalam menyembelih bi-
natang.
4.1.1.Mendemonstrasikan tata cara penyembelihan binatang.

b. Uraian Materi Pembelajaran

PENYEMBELIHAN BINATANG

A. Pengertian Penyembelihan Binatang adalah :


Memotong binatang agar halal dimakan dengan memutuskan jalan makan dan minum
(Kerongkongan/Al-Marii), jalan pernafasan (Tenggorokan/Al-Hulquum) dan dua urat nadi
yang ada di pangkal leher binatang yang disembelih dengan menggunakan alat yang tajam
(pisau, pedang, golok atau alat yang lainnya) sesuai dengan ketentuan Syariat Islam.

B. Dalil Tentang Penyembelihan Binatang


 Al-Qur’an :
ِ ‫ير َو َمآُأ ِهل َّ ل َِغ ْي ِر‬
‫هللا ِب ِه َوا ْل ُم ْن َخ ِن َق ُة‬ ِ ‫ُح ِّر َم ْت َع َل ْي ُك ُم ا ْل َم ْي َت ُة َوالدَّ ُم َو َل ْح ُم ا ْلخ‬
ِ ‫ِنز‬
َّ َ ‫يح ُة َو َمآَأ َكل‬
‫الس ُب ُع ِإالَّ َم َاذ َّك ْي ُت ْم َو َما ُذ ِب َح َع َلى‬ َ ِ‫وذةُ َوا ْل ُم َت َردِّ َي ُة َوال َّنط‬ َ ُ‫َوا ْل َم ْوق‬
)3 : ‫ (المائدة‬... ‫ب‬ ِ ‫ص‬ ُ ‫ال ُّن‬
Artinya :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, yang disebut atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan yang disembelih untuk
berhala”. (QS. Al-Maidah ayat 3)

 Hadits Nabi :

‫ان هللا كتب االحسان على كل شيء فاذا قتلتم فاءحسنوا القتلة واذا ذبحتم‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫فاءحسنواالذبح وليحد احدكم شفرته فليرح ذبيحته‬

Artinya :
“Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila
kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sem-
belihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan
terhadap binatang yang disembelih”. (HR. Muslim)
C. Rukun dan Syarat Menyembelih Binatang
Rukun :
1. Ada orang yang menyembelih
Disyaratkan :
(1) Beragama Islam
(2) Menyebut Nama Allah
(3) Berakal sehat
(4) Sudah mumayiz (anak kecil yang sudah dapat membedakan antara yang benar dan
salah).
(5) Tidak tidur (masih terjaga)
(6) Tidak buta (dapat melihat)

2. Ada binatang yang disembelih


Disyaratkan :
(1) Binatang yang akan disembelih masih dalam keadaan hidup atau bernyawa.
(2) Binatang yang akan disembelih adalah binatang yang halal, baik zatnya, mau-pun
cara memperolehnya).

3. Ada alat penyembelihan


Disyaratkan :
(1) Tajam
(2) Tidak tumpul
(3) Bukan 3 alat yang diharamkan untuk digunakan, seperti : Gigi, Tulang dan Kuku.
Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw sebagai berikut :

‫ما انهر الدم وذكراسم هللا عليه فكل ليس السن والظفروساءخبركم عنه‬
)‫ (رواه البخارى‬.‫اماالسن فعظم واماالظفرفمدى الحبشة‬
Artinya :
“Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah, maka boleh kamu
makan, bukan gigi dan tulang. Dan aku akan beritahukan kepada kalian tentangnya.
Adapun gigi itu adalah tulang, sedangkan kuku itu adalah senjata bagi orang Habsyi”
(HR. Al-Bukhari)
(4) Terbuat dari 7 alat yang dihalalkan untuk digunakan, seperti : terbuat dari besi (Pisau,
Golok dan Pedang), Baja, Bambu, Batu dan Kaca.
4. Adanya niat dengan sengaja menyembelih

D. Kewajiban-Kewajiban Dalam Menyembelih Binatang


1. Hendaknya binatang dipotong/disembelih pada pangkal leher, baik di bagian tenggo-
rokan, maupun bagian bawah leher.
2. Bagian tenggorokan binatang, yaitu : jalan pernafasan (Tenggorokan/Al-Hulquum)
3. Bagian kerongkongan yang merupakan jalan makanan dan minuman (Kerongkongan/ Al-
Marii).
4. Dua buah urat nadi yang ada disebelah kanan dan kiri pada binatang yang akan disem-
belih.
5. Pada waktu menyembelih harus menyebut Nama Allah.

E. Hal-Hal Yang Disunahkan Dalam Menyembelih Binatang


1. Membaca Al-Basmallah.
2. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad Saw.
3. Membaca Takbir.
4. Menajamkan alat penyembelihan. Hal itu dimaksudkan, agar dapat mengurangi kadar rasa
sakitnya.
5. Dihadapkan ke arah kiblat (Ka’bah).
6. Menyembelih pada bagian pangkal leher binatang, terutama apabila binatangnya berleher
panjang. Hal itu dimaksudkan, agar pisau tidak mudah bergeser dan urat-urat leher, teng-
gorokan serta kerongkongan cepat putus.
7. Memotong dua urat nadi yang ada di sebelah kanan dan kiri leher binatang, tenggorokan
dan kerongkongan.
8. Binatang yang disembelih, hendaknya digulingkan ke sebelah rusuknya yang kiri (rusuk
kirinya di sebelah bawah), supaya akan lebih mudah bagi orang yang menyembelihnya.
9. Mempercepat proses penyembelihan, agar binatang tidak tersiksa.
10. Melepaskan tali ikatan setelah disembelih.
11. Berlaku baik dalam penyembelihan, tidak boleh kasar dan tidak lamban.

F. Hal-Hal Yang Dimakruhkan Dalam Menyembelih Binatang


1. Janganlah menyembelih binatang sampai putus lehernya.
2. Janganlah menyembelih binatang dengan menggunakan alat penyembelihan yang tum-pul
(kurang tajam).
3. Janganlah memukul kepala binatang pada waktu akan menyembelih.
4. Janganlah hanya memotong dua saluran saja, yaitu tenggorokan (Al-Hulquum) dan
kerongkongan (Al-Marii), tetapi juga harus memotong dua urat nadi yang ada pada sebe-
lah kanan dan kiri leher binatang yang disembelih.

G. Tempat Anggota Tubuh Yang Disembelih


a. Bagi Binatang Jinak. Disembelih pada pangkal lehernya, maka menyembelih bina-tang
pada bagian jalan saluran pernafasan (Tenggorokan/Al-Hulquum), saluran makan dan
minum (Kerongkongan/Al-Marii) dan 2 urat nadi yang ada disebelah kanan dan kiri pada
leher binatang yang akan disembelih.
b. Bagi Binatang Liar dan sulit disembelih pada pangkal lehernya. Maka dapat disem-
belih dengan cara melukai pada bagian tubuh yang dapat mematikannya.

H. Cara Penyembelihan Binatang


Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh menyembelih binatang secara sembarangan.
Kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan Syariat Islam dalam menyembelih binatang.
Ada 2 Cara Dalam Menyembelih Binatang, yaitu :
1. Penyembelihan Binatng Secara Tradisional adalah :
Penyembelihan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat muslim dengan meng-
gunakan alat yang tajam sesuai dengan ajaran Islam. Dan penyembelihan ini untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga atau untuk lingkungan terbatas.

Tata Cara Penyembelihan Binatang Secara Tradisional (Keadaan binatang yang


akan disembelih normal) adalah :
1. Menyiapkan terlebih dahulu lubang penampungan darah.
2. Menyiapkan balok kayu yang diletakkan di pertengahan lubang penampungan darah.
3. Peralatan yang akan digunakan untuk menyembelih disiapkan terlebih dahulu.
4. Binatang yang akan disembelih dibaringkan menghadap kiblat, lambung kiri berada di
bawah.
5. Leher binatang yang akan disembelih diletakkan di atas lubang penampungan darah
yang sudah disiapkan.
6. Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan
ke bawah agar tanduknya menancap ke tanah.
7. Mengucapkan Basmallah, kemudian alat penyembelihan digoreskan pada leher bi-
natang yang akan disembelih sehingga memutuskan saluran makanan dan minuman,
saluran pernafasan, serta dua urat nadi yang kanan dan kiri pada leher binatang.
8. Binatang yang sudah disembelih tersebut dibiarkan hingga mati.
9. Binatang yang sudah mati, diangkat untuk dikuliti dan dipotong-potong sesuai selera,
lalu dibersihkan.
10. Lubang penampungan darah ditutup kembali dengan tanah.

Tata Cara Penyembelihan Binatang Secara Tradisional (keadaan binatang yang ak-
an disembelih tidak normal) adalah :
a. Binatang yang lehernya agak panjang, maka penyembelihannya harus tepat pada
pangkal leher binatang bagian atas, agar lekas matinya.
b. Binatang yang tidak dapat disembelih pada pangkal lehernya, karena liar (bina-
tang yang mengamuk/gila) atau binatang yang jatuh dalam lubang (kepalanya masuk
ke dalam lubang sumur sebab kecelakaan ketika mau minum atau sebab kecelakaan
lainnya), sehingga tidak dapat disembelih pada pangkal lehernya, maka penyembeli-
hannya bisa dilakukan di mana saja dari bagian badannya (seperti : leher, perut, kaki
atau bagian-bagian badan yang lainnya) sehingga binatang itu dapat mati disebabkan
karena luka yang disengaja tersebut atau bukan sebab lain, dengan syarat :
- Matinya binatang tersebut, karena disebabkan luka sembelihan.
- Niat untuk menyembelih binatang tersebut.
- Membaca Basmallah
c. Anak binatang yang ada dalam perut induknya adalah :
Apabila induk binatang bunting, kemudian disembelih dan diketemukan janin anak
binatang yang masih berada di dalam kandungan/perut induknya juga mati, maka tidak
harus disembelih atau cukup dengan menyembelih induknya saja, karena kalau
induknya disembelih, maka anaknya pun akan mati juga dan halal hukumnya kalau
anak binatang tersebut dimakan. Karena penyembelihan janin mengikuti penyembeli-
han induknya. Tetapi, kalau diketemukan janin anak binatang tersebut keluar dan ma-
sih dalam keadaan hidup, maka untuk menghalalkannya harus disembelih juga.

2. Penyembelihan Binatang Secara Mekanik (Memakai Mesin Pemotong) adalah :


Penyembelihan yang dilakukan dengan menggunakan alat yang modern dan dilakukan di
tempat pemotongan hewan. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses penyembeli-
han dan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih banyak (masyarakat umum).
Tata Cara Penyembelihan Binatang Secara Mekanik adalah :
a. Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu.
b. Memasukkan binatang ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas, sehingga binatang
tersebut tidak sadarkan diri.
c. Dengan mengucapkan Basmallah, binatang yang telah pingsan tersebut disembelih
dengan alat penyembelihan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Menyembelih Binatang Dalam Islam ada 2 macam, yaitu :


1. Zabhun/Zabh (Menyembelih dengan posisi binatang terbaring)
Adapun Cara Zabh adalah : Binatang yang akan disembelih dibaringkan pada sisi
sebelah kiri binatang tersebut dengan menghadap Kiblat.
2. Nahrun/Nahr (Menyembelih dengan posisi binatang berdiri)
Adapun Cara Nahr adalah : Orang yang akan menyembelih mengikat kaki kiri ba-
gian depan Unta dalam keadaan berdiri. Kemudian orang tersebut menusuknya pa-
da bagian Libbah (tempat menggantungkan kalung pada leher unta) sambil meng-
ucapkan : “Bismillahi, Allahu Akbar”.

I. Hikmah Penyembelihan Binatang


a. Untuk menunjukkan perbedaan yang nyata antara cara orang Islam dan cara orang kafir
dalam soal mematikan binatang.
b. Untuk menunjukkan perbedaan daging yang halal dimakan dan yang haram dimakan oleh
orang Islam.
c. Untuk memastikan binatang tersebut tidak mengalami kesakitan ketika disembelih kecuali
dalam masa yang singkat.
d. Agar darah dari dalam binatang dapat mengalir dengan cepat. Ini dapat mengelakkan dari-
pada jangkitan kuman yang mungkin ada dalam darah binatang tersebut.
@@@

Anda mungkin juga menyukai