Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti Perseroan (corporate value) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya.Budaya perusahaan tersebut bertujuan meningkatkan kesehatan untuk kualitas hidup yang lebih baik. Berikut adalah budaya perusahaan (corporates culture) Perseroan: 1. Innovative Memiliki cara berpikir out of the box, smart, dan kreatif untuk menghasilkan produk unggulan berkualitas. 2. Customer First Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja. 3. Accountable Memegang teguh amanah perusahaan dengan bekerja profesional, memelihara integritas dan membangun kerja sama. 4. Responsible Bertanggung jawab bekerja tepat waktu, tepat target dan menyerahkan hasil kerja berkualitas dengan menyertakan semangat pantang menyerah dan bijaksana saat menghadapi masalah. 5. Eco-Friendly Membangun sistem dan perilaku ramah lingkungan. Pegawai Perseroan terdiri atas Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan Serikat Pegawai PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Terhadap kedua klasifikasi pegawai tersebut, Perseroan mempunyai komitmen untuk memperlakukan seluruh pegawai sesuai dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan PKB. Pegawai juga memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Perseroan. Kewajiban Pegawai terhadap Perseroan antara lain : 1. Setiap Pegawai Perseroan wajib menaati PKB, nilai-nilai Perusahaan dan semua peraturan yang dikeluarkan Perseroan; 2. Setiap pegawai Perseroan wajib mendahulukan kepentingan Perseroan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan tanggung jawabnya; 3. Setiap pegawai Perseroan wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diserahkan kepadanya; 4. Setiap pegawai Perseroan wajib menjaga harta milik dan nama baik Perseroan; 5. Setiap pegawai Perseroan yang menjadi atasan wajib membina dan memberikan teladan pada pegawai di lingkungannya. Kasus PT. Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Kesalahan mendasar timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. Sehingga menimbulkan dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru. Sehingga kasus ini menimbulkan keterkaitan hokum, aspek hokum yang menyangkut dengan kasus fraud pada PT Kimia Farma ini adalah Pasal 102 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995, Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka dengan itu PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).