ASUHAN KEBIDANAN I
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan
pelayanan dan tindakan Pemeriksaan Protein Urin berdasarkan evidence based.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
A. Memahami dengan baik tentang teori dan praktek Pemeriksaan Protein Urin.
B. Mempersiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk tindakan
Pemeriksaan Protein Urin.
C. Mendemonstrasikan langkah-langkah dalam tindakan Pemeriksaan Protein Urin
dengan sistematis sesuai dengan prosedur dan daftar tilik serta memperlihatkan
keselamatan kerja.
B. Pokok Bahasan
Asuhan Kebidanan I
E. Evaluasi
Dilaksanakan dengan cara mahasiswa mempraktekan tindakan Pemeriksaan Protein Urin.
F. Referensi
1. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, 2001, Buku Acuan Persalinan Normal, Jakarta :
JNPKKR, Bab 1, hal 10-12.
2. Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2001. Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI, Bab 4,
Hal 26-31
3. Saifudin, AB, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal , Jakarta : YBP-SP, Hal M-34-36
A. Referensi
1. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, 2001, Buku Acuan Persalinan Normal,
Jakarta : JNPKKR, Bab 1, hal 10-12.
2. Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2001. Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI, Bab 4,
Hal 26-31
3. Saifudin, AB, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal , Jakarta : YBP-SP, Hal M-34-36
G. Dasar Teori
1. Pengertian Pemeriksaan Urine
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200
ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat
tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin permenit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan
diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan
lain-lain.
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta – fakta tentang ginjal dan
saluran urin tapi dapat juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran
empedu pancreas, kortek adrenal.
Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada
seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat banyak berbeda dari susunan urine 24 jam
berikutnya.
2. Pengertian Protein Urine
Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk
menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena
padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada,
maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak
dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada urine
sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.
3. Tujuan Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah pasien
mengalami eklamsi.
4. Protein Urine dalam Kehamilan
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami
oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang
diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia
juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya
muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang
ditemukan pada awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum
diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat
menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi
buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.
5. Cara Menilai Hasil
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
- : tidak ada kekeruhan.
+ : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%).
++ : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut (0,05-
0,2%).
+++ : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%).
++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%).
H. Petunjuk Kerja
1. Pemeriksaan protein urin dilakukan oleh setiap mahasiswa secara individu dengan
bimbingan.
2. Pahami dan pelajari lembar jobsheet yang tersedia
3. Ikuti petunjuk dosen/instruktur laboratorium
4. Jika terdapat hal-hal yang kurang dimengerti, tanyakan kepada dosen/instruktur
laboratorium
5. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk pemeriksaan protein urin.
JOB SHEET
PROTEIN URINE
PETUNJUK:
1. Siapkan alat protein urine
2. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur jika terdapat hal-hal yang tidak dimengerti
5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan privsy pasien benar-benar terjaga
2. Letakan alat pada tempat yang terjangkau.
3. Melakukan tindakan pemeriksaan protein urine dengan hati-hati
4. Perhatikan tindakan pencegahan infeksi dalam mengelola sampah medis.
PEKERJAAN LABORATORIUM
I. Peralatan Dan Perlengkapan
1. Peralatan
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Penjepit tabung reaksi
d. Lampu spiritus
e. Pipet takaran 5 cc
f. Bengkok
g. Laruttan klorin 0,5%
h. Korek api
2. Perlengkapan
a. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
b. Sandal PI
c. Apron
d. Perlak/alas
e. Trolly
f. Sabun
g. Handuk kering, bersih
h. Tempat sampah
J. Bahan
Urin.
PELAKSANAAN
No Langkah Kerja dan Key Point Ilustrasi Gambar/Hasil Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien.
K. Evaluasi
1. Mahasiswa dapat mendokumentasikan pemeriksaan protein urin secara individu
2. Seluruh langkah dalam pemeriksaan protein urin dapat dilakukan secara sistematis dan
hati-hati.
3. Mahasiswa dapat memperhatikan keadaan umum dan kenyamanan bayi pada saat
melakukan prosedur kerja.
4. Mahasiswa dapat menjaga dan memperhatikan kesterilan alat-alat yang digunakan.
5. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah pemeriksaan protein urin dengan benar
sesuai dengan daftar tilik.
DAFTAR TILIK PRAKTEK
PEMBERIAN IMUNISASI BCG
Tunjukkan tingkat penampilan mahasiswa dengan member tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
1 : Langkah-langkah tidak dikerjakan
2 : Langkah/ kegiatan tidak dikerjakan dengan benar/ tidak sesuai dengan
urutan.
3 : Langkah/ kegiatan dikerjakan dengan benar dan tidak sesuai dengan
urutan
4 : Langkah/ kegiatan dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan dengan
bantuan sedikit dari penguji
5 : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai urutan tanpa bantuan penguji.
SKOR
NO. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2 3 4
1. Persiapan alat
Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin )
Spuit 1 cc
Kapas alcohol
Pelarut vaksin
Bak Injeksi
Bengkok
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan dan mengatur pasien
dalam posisi yang nyaman
3. Mekanisme kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Cuci tangan sesuai dengan prosedur pencegahan
infeksi (tujuh langkah)
NILAI
SKOR NILAI = ∑ X 100 %
76
CATATAN :
1. Batas nilai minimal B
2. Kategori penilaian :
A : > 85
B : 70-84,9
C : 60-69,9
D : 40-59,9
E : 0-39,9