Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

ASUHAN KEBIDANAN I
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

Sebuah Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Metodik Khusus Pembelajaran kebidanan
Dosen Pengampu : Hj. Sri Bardini, SST., M.MKes

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


POLTEKKES BHAKTI PERTIWI HUSADA
CIREBON TAHUN 2013/2014
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Judul : Pemeriksaan Protein Urin


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I
Semester : IV Prodi DIII kebidanan
Tempat : DIII Kebidanan Graha Husada Cirebon
Waktu : 2 x 50 menit
Pertemuan ke : 1
Dosen : 1. Yeni Rohyatini, AMd.Keb
2. Epi Aryanti A.Md.Keb
3. Imas Masrifah, A.Md.Keb

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan
pelayanan dan tindakan Pemeriksaan Protein Urin berdasarkan evidence based.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
A. Memahami dengan baik tentang teori dan praktek Pemeriksaan Protein Urin.
B. Mempersiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk tindakan
Pemeriksaan Protein Urin.
C. Mendemonstrasikan langkah-langkah dalam tindakan Pemeriksaan Protein Urin
dengan sistematis sesuai dengan prosedur dan daftar tilik serta memperlihatkan
keselamatan kerja.

B. Pokok Bahasan
Asuhan Kebidanan I

C. Sub Pokok Bahasan


Pemeriksaan Protein Urin.
D. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Belajar Mengajar Metode Media dan
Kegiatan Alat
Pengajaran
Pendahuluan 1. Memberi salam kepada mahasiswa Ceramah 1. Laptop
(10 Menit) 2. Menginformasikan pokok materi Ceramah 2. In Focus
yang akan dibahas, sehingga 3. White Board
Mahasiswa mengetahui pokok materi 4. Spidol
yang akan dibahas
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran Ceramah
4. Melakukan apersepsi yang berkaitan Ceramah
dengan materi yang akan
disampaikan.
Penyajian 1. Mendemonstrasikan tindakan Ceramah Prasat Protein
(80 Menit) Pemeriksaan Protein Urin. Urin.
2. Mempraktekan tiap langkah demi Step By Step
langkah tindakan Pemeriksaan
Protein Urin.Mahasiswa
mendemonstrasikan tindakan Bimbingan
Pemeriksaan Protein Urin.
Penutup 1. Menyimpulkan keseluruhan materi. Ceramah 1. Laptop
(10 Menit) 2. Menginformasikan materi yang akan 2. In Focus
dibahas pada pertemuan mendatang. 3. White Board
3. Memberikan tugas membaca materi 4. Spiol
untuk pertemuan yang akan datang 5. Penghapus
4. Menutup perkuliahan

E. Evaluasi
Dilaksanakan dengan cara mahasiswa mempraktekan tindakan Pemeriksaan Protein Urin.

F. Referensi
1. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, 2001, Buku Acuan Persalinan Normal, Jakarta :
JNPKKR, Bab 1, hal 10-12.
2. Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2001. Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI, Bab 4,
Hal 26-31
3. Saifudin, AB, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal , Jakarta : YBP-SP, Hal M-34-36

LESSON PLAN PRAKTEK


Progam Studi : D IV Bidan Pendidik
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I
Nama Pekerjaan : Pemeriksaan Protein Urine
Waktu : 2 x 50 menit
Dosen : 1. Yeni Rohyatini, AMd.Keb
2. Epi Aryanti A.Md.Keb
3. Imas Masrifah, A.Md.Keb

A. Referensi
1. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, 2001, Buku Acuan Persalinan Normal,
Jakarta : JNPKKR, Bab 1, hal 10-12.
2. Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2001. Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI, Bab 4,
Hal 26-31
3. Saifudin, AB, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal , Jakarta : YBP-SP, Hal M-34-36

B. Objek Perilaku Siswa


Setelah membaca, mengikuti kegiatan praktek dan berlatih setiap langkah yang terdapat
dalam job sheet dan dengan menggunakan alat, bahan dan perlengkapan, mahasiswa mampu
melakukan prosedur pemeriksaan protein urine secara sistematis, benar dan sesuai dengan
job sheet.

G. Dasar Teori
1. Pengertian Pemeriksaan Urine
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200
ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat
tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin permenit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan
diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan
lain-lain.
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta – fakta tentang ginjal dan
saluran urin tapi dapat juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran
empedu pancreas, kortek adrenal.
Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada
seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat banyak berbeda dari susunan urine 24 jam
berikutnya.
2. Pengertian Protein Urine
Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk
menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena
padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada,
maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak
dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada urine
sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.
3. Tujuan Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah pasien
mengalami eklamsi.
4. Protein Urine dalam Kehamilan
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami
oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang
diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia
juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya
muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang
ditemukan pada awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum
diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat
menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi
buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.
5. Cara Menilai Hasil
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
- : tidak ada kekeruhan.
+ : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%).
++ : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut (0,05-
0,2%).
+++ : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%).
++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%).

H. Petunjuk Kerja
1. Pemeriksaan protein urin dilakukan oleh setiap mahasiswa secara individu dengan
bimbingan.
2. Pahami dan pelajari lembar jobsheet yang tersedia
3. Ikuti petunjuk dosen/instruktur laboratorium
4. Jika terdapat hal-hal yang kurang dimengerti, tanyakan kepada dosen/instruktur
laboratorium
5. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk pemeriksaan protein urin.
JOB SHEET
PROTEIN URINE

Nama Pekerjaan : Pemeriksaan Protein Urine


Unit : Asuhan Kebidanan I
Referensi :
1. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, 2001, Buku Acuan
Persalinan Normal, Jakarta : JNPKKR, Bab 1, hal 10-12.
2. Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2001. Asuhan Antenatal, Jakarta
: Depkes RI, Bab 4, Hal 26-31
3. Saifudin, AB, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal , Jakarta : YBP-SP, Hal M-34-36

OBJEK PERILAKU SISWA


Setelah mengikuti demontrasi ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan protein urine
dengan benar sesuai standard dan prosedur.

PETUNJUK:
1. Siapkan alat protein urine
2. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur jika terdapat hal-hal yang tidak dimengerti
5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan privsy pasien benar-benar terjaga
2. Letakan alat pada tempat yang terjangkau.
3. Melakukan tindakan pemeriksaan protein urine dengan hati-hati
4. Perhatikan tindakan pencegahan infeksi dalam mengelola sampah medis.
PEKERJAAN LABORATORIUM
I. Peralatan Dan Perlengkapan
1. Peralatan
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Penjepit tabung reaksi
d. Lampu spiritus
e. Pipet takaran 5 cc
f. Bengkok
g. Laruttan klorin 0,5%
h. Korek api
2. Perlengkapan
a. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
b. Sandal PI
c. Apron
d. Perlak/alas
e. Trolly
f. Sabun
g. Handuk kering, bersih
h. Tempat sampah
J. Bahan
Urin.

PELAKSANAAN
No Langkah Kerja dan Key Point Ilustrasi Gambar/Hasil Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien.

Sapa klien dengan hangat dan


ramah, kemudian jelaskan
tindakan pemeriksaan yang akan
dilakukan secara singkat dan
jelas.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.

Susun alat dan bahan secara


ergonomis diatas meja
pemeriksaan dengan
memperhatikan keselamatan kerja

3. Cuci tangan sesuai dengan


prosedur pencegahan infeksi
(tujuh langkah)

Lepaskan jam tangan, cincin,


gelang, dll.
Keriingkan tangan dengan handuk
bersih dan kering.
4. Pakai sandal PI, apron, sarung
tangan DTT/bersih,

Jika sarung tangan berlubang atau


robek, buang dan gunakan sarung
tangan yang utuh.

5. Isi dua tabung reaksi (A dan B)


masing-masing dengan 2-3 cc urin
dengan pipet takaran 5 cc.

Hati-hati yabung reaksi jangan


sampai jatuh.

6. Panaskan tabung A diatas lampu


spiritus (Bunser Burner)

7 Jika urin keruh, tambahkan 4


tetes asam asetat 5%

Perhatikan perbedaan yang


tampak pada tabung A dan B. Jika
setelah ditambahkan asam asetat
5% kekeruhan menghilang, hal ini
menunjukkan protein urin negatif.
Jika urin tetap keruh, panaskan
satu kali lagi sampai mendidih.

Jika urin tetap keruh, hal ini


menunjukkan adanya protein
dalam urin (positif).
Bereskan dan bersihkan bahan dan
peralatan yang telah digunakan.

Hati-hati, tabung reaksi mudah


pecah saat dibersihkan.
Buang bahan dan peralatan yang
habis pakai dalam tempat sampah.
Pembacaan hasil pemeriksaan:
Nilai kadar kekeruhan urin
 Negatif (-) : tidak ada
kekeruhan sama sekali.
 Positif (+) atau +1 : Ada
kekeruhan ringan tanpa butir-
butir.
 Positif (++) atau +2 :
Kekeruhan dapat dilihat dan
tampak butir-butir dalam
kekeruhan.
 Positif (+++) atau +3 : Urin
jelas keruh dan kekeruhan itu
berkeping-keping.
 Positif (++++) atau +4 : Urin
sangat keruh dan kekeruhan
tersebut berkeping-keping atau
bergumpal-gumpal atau
memadat.

K. Evaluasi
1. Mahasiswa dapat mendokumentasikan pemeriksaan protein urin secara individu
2. Seluruh langkah dalam pemeriksaan protein urin dapat dilakukan secara sistematis dan
hati-hati.
3. Mahasiswa dapat memperhatikan keadaan umum dan kenyamanan bayi pada saat
melakukan prosedur kerja.
4. Mahasiswa dapat menjaga dan memperhatikan kesterilan alat-alat yang digunakan.
5. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah pemeriksaan protein urin dengan benar
sesuai dengan daftar tilik.
DAFTAR TILIK PRAKTEK
PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita


Hari/ tanggal : 08/09/13
Waktu : 30 Menit
Nama Mahasiswa :……………………….
NIM :………………………..

Tunjukkan tingkat penampilan mahasiswa dengan member tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
1 : Langkah-langkah tidak dikerjakan
2 : Langkah/ kegiatan tidak dikerjakan dengan benar/ tidak sesuai dengan
urutan.
3 : Langkah/ kegiatan dikerjakan dengan benar dan tidak sesuai dengan
urutan
4 : Langkah/ kegiatan dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan dengan
bantuan sedikit dari penguji
5 : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai urutan tanpa bantuan penguji.
SKOR
NO. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2 3 4
1. Persiapan alat
Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin )
Spuit 1 cc
Kapas alcohol
Pelarut vaksin
Bak Injeksi
Bengkok
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan dan mengatur pasien
dalam posisi yang nyaman
3. Mekanisme kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Cuci tangan sesuai dengan prosedur pencegahan
infeksi (tujuh langkah)

Lepaskan jam tangan, cincin, gelang, dll.


Keriingkan tangan dengan handuk bersih dan
kering.
Mengambil vaksin BCG dari vial/ ampul untuk
dioplos.
Menyiapkan spuitt dan mengambil vaksin BCG dari
vial/ampul dengan dosis yang tepat (0,05 ml)
Menaruh kembali vaksin BCG dalam termos es .
Menentukan dan mencari lokasi dimana vaksin
BCG akan diberikan
Membersihkan kulit luar dengan kapas basah
Memasukkan jarum kedalam bawah kulit (IC)
dengan benar.
merapikan pasien dan mengatur dalam posisi yang
nyaman
Membunag spuitt dan jarum yang habis digunakan
pada tempat yang telah digunakan
4. Tindakan pasca pemberian imunisasi BCG
Memberikan penyuluhan tentang reaksi yang
ditimbulkan dan cara-cara untuk mengatasinya,
menentukan jadwal imunisasi berikutnya dan
memberikan anjuran yang penting.
Membersihkan dan membereskan alat-alat serta
mencuci tangan
Mendokuumentasikan tindakan yang telah
dilakukan dengan tepat.
TOTAL

NILAI
SKOR NILAI = ∑ X 100 %
76
CATATAN :
1. Batas nilai minimal B
2. Kategori penilaian :
A : > 85
B : 70-84,9
C : 60-69,9
D : 40-59,9
E : 0-39,9

Anda mungkin juga menyukai