Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KESMAS TERINTEGERASI

RANCANGAN PEMBUATAN JALUR PELAPORAN (RPJP) DAN EDUKASI

COVID-19 DI RW 11 KELURAHAN MEKARWANGI

KOTA BOGOR TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Amino Margi P 171106160478

Bagus Priyadi 171106160473

Siti Nuryasita 171106161003

Siti Uswatun H 171106160520

Ulfa Tasya A 181207010762

Dosen Pembimbing Lapangan :

Dr. Asri Masitha Arsyati S.K.M.,M.K.M

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di RW 11 Kelurahan


Mekarwangi,cakupan wilayah kerja Puskemas Mekarwangi dengan tema “Rancangan
Pembuatan Jalur Pelaporan (RPJP) Covid-19 RW 11 Kelurahan Mekarwangi Kota Bogor
Tahun 2021” telah melalui proses bimbingan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing
Lapangan untuk di seminarkan dalam paparan laporan hasil Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL) di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Bogor, 2021

Mengetahui,

Dr. Asri Mashita Arsyati S.K.M.,M.K.M

NIK :
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di RW 11 Kelurahan


Mekarwangi,cakupan wilayah kerja Puskemas Mekarwangi dengan mengangkat tema
“Rancangan Pembuatan Jalur Pelaporan (RPJP) Covid-19 RW 11 Kelurahan Mekarwangi
Kota Bogor Tahun 2021” telah diseminarkan pada tanggal 13 Maret 2021 dan telah
dipertahankan de depan penguji Program Studi Kesehatan Masyarakatfakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.

No Nama Tanda Tangan Tanggal


.
Penguji

1.

Dosen Pembimbing Lapangan

2.

Bogor, 13 Maret 2021

Ketua Program Studi

Siti Khodijah Parinduri S.K.M.,M.K.M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang karena karunia-Nya kami dapat
melaksanakan Praktek Belajar Lapangan tanpa ada suatu halangan apapun.Tak lupa
sholawat serta salam tak lupa selalu kami curahkan pada baginda Nabiullah Muhammad
SAW.Semoga kita senantiasa mendapat syafaa’atnya amin.

Program pemberdayaan dengan mengusung tema “Rancangan Pembuatan Jalur


Pelaporan (RPJP) Covid-19 RW 11 Kelurahan Mekarwangi Kota Bogor Tahun 2021” kami
laksanakan demi mengurangi dan memutus rantai penularan Covid-19 di Kelurahan
Mekarwangi yang telah dilaksanakan selama 30 hari.Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membina dan mebantu kami :

1. Ibu Fenti Dewi Pertiwi S.Kep.,Ners.,M.K.M selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ibn Khaldun Bogor.

2. Ibu Dr. Asri Masitha Arsyati S.K.M.,M.K.M selaku dosen pembina lapangan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.

3. Ibu Aya selaku koordinator lapangan pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan


Kelompok 12 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.

4. Pihak-pihak yang berkontribusi besar dalam berjalanya pemberdayaan ini yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu.

Demikian laporan ini dibuat kami harap dapat membantu tercapainya tujuan dari
dilaksanakanya pemberdayaan ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Hormat kami,

Kelompok 12
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISTILAH
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Puskesmas

UPT Puskesmas Mekar Wangi yang merupakan Puskesmas ISO dan sejak 1 April 2014
dicanangkan menjadi 1 dari 4 Puskesmas Perawatan di Kota Bogor, menyajikan Informasi
Kesehatan secara menyeluruh di wilayah kerja dibawah cakupan UPT Puskesmas
Mekarwangi tahun 2019. khususnya cakupan Pelayanan Kesehatan sebagai dasar Evaluasi
tahunan dan pemantauan Derajat Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Mekarwangi.

1.1.1 Visi Puskesmas Mekar Wangi

Puskesmas ”Dambaan Masyarakat “

1.1.2 Makna Visi

Puskesmas yang memberikan pelayanan secara tulus hati dan penuh


kesabaran.Membina suasana Harmonis serta petugas melayani dengan ramah, responsif dan
siaga 24 jam.Menjadikan Puskesmas Mekar Wangi Tanggap dan mampu menjawab
berbagai masalah kesehatan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pada akhirnya
Puskesmas Mekarwangi dapat menjadi andalan masyarakat dan Dinas Kesehatan Kota
Bogor.

1.1.3 Misi Puskesmas Mekarwangi


1. Melayani dengan ramah serta sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ).
2. Berusaha mengembangkan inovasi dalam pelayanan
3. Aktif dan responsif dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerja
4. Menjalin kerja sama dengan sumber daya yang ada di dalam wilayah kerja, dalam
upaya mewujudkan dewajat kesehatan masyarakat yang optimal.

1.1.4 Motto
“ Melayani dengan Hati”
1.1 5 Kebijakan Mutu
“ Mekar dan Mewangi”
Dengan arti kebijakan berikut :
Mekar : Terus berkembang ke arah lebih baik,
Mewangi : semakin dicintai dan menjadi dambaan masyarakat.

1.1.6 Tata Nilai


1. Cepat dan Tepat
2. Berpihak kepada masyarakat
3. Disiplin
4. Transparansi
5. Akuntabilitas

1.1.7 Data Geografis dan Wilayah


Puskesmas Mekar Wangi merupakan salah satu UPTD puskesmas dengan
sertifikat ISO, serta mulai 1 April 2014 merupakan satu dari empat Puskesmas
Perawatan di wilayah Kota Bogor yang terletak di Kelurahan Mekar Wangi Kecamatan
Tanah Sareal. Diresmikan tanggal 8 Maret 2003, wilayah kerja Puskesmas meliputi tiga
Kelurahan yakni : Kelurahan Mekar Wangi, Suka Damai dan Suka Resmi. Adapun batas
wilayah kerja Puskesmas Mekar Wangi sebagai berikut:

 Sebelah Timur : Kelurahan Kedung Halang


 Sebelah Barat : Kelurahan Cibadak
 Sebelah Utara` : Kelurahan Kencana
 Sebelah Selatan : Kelurahan Kedung Badak
Gambar 1.1 Lokasi Puskesmas Mekarwangi
1.1.8 Keterjangkauan dan Aksesibilitas

Tabel 1.1 Aksesibilitas dan Keterjangkauan Puskesmas Mekarwangi

Jarak Keterjangkauan Rata-rata Waktu Tempuh


Jml
Luas Terjauh Transportasi ke Puskesmas
No Kelurahan RT /
(Km2) Ke Puskes
RW Roda 2 Roda 4 Jalan Roda 2 Roda 4
mas
35
1 Mekarwangi 2.35 68/14 6,9 km Ojek Angkot Mudah 30 menit
menit
40
2 Sukadamai 1.10 53/14 8,4 km Ojek Angkot Mudah 35 menit
menit
50
3 Sukaresmi 0.98 33/7 9,5 km Ojek Sedang Sedang 45 menit
menit
154/3
Jumlah 4.43 8.3 Km - - - - -
5

Berdasarkan tabel diatas kendaraan umum yang paling strategis untuk mencapai
Puskesmas Mekar Wangi berupa ojek yang menyebabkan biaya transportasi menjadi mahal,
alternatif transportasi yang lain adalah angkot tetapi hanya lewat 20 menit sekali dan
rutenya terbatas Kelurahan Sukaresmi merupakan wilayah yang terjauh dari Puskesmas
Mekarwangi dengan kondisi keterjangkauan transportasi sedang, tetapi sudah ada Pustu
Sukaresmi sehingga masyarakat yang ada di wilayah Sukaresmi lebih dekat.

1.1.9 Data Monografi Penduduk

1.1.9.1 Komposisi Penduduk

Tabel 1.2 Data Penduduk

Luas Kepadatan
No Kelurahan L % P % Total
(Km2) /Jiwa/Km2
14.311
1 Mekarwangi 16.999 50,5 16.632 49,45 33.631 2,35
Jiw/Km²
13.970
2 Sukadamai 7.704 50,1 7.674 49,9 15.368 1,10
Jiwa/Km²
13.775 Jiwa
3 Suka resmi 6.905 52 6.595 48 13.500 0,98
Km²
14.108
Total 31.608 51 30.891 49 62.499 4,43
Jiwa/Km²
1.1.9.2 Sarana Pendidikan

Tabel 1.3 Sarana Pendidikan


Kelurahan
No Sarana Pendidikan Suka Suka Jumlah
Mekar Wangi
Damai Resmi
1 TK/RA/SPS 19 10 10 39
2 SD/MI 8 5 5 18
3 SMP / Sederajat 5 1 4 10
4 SMA /Sederajat 4 1 2 7
5 Akademi - - 1 -
6 Perguruan Tinggi - - - -
Lembaga Pendidikan
7 1 0 1 2
Agama/Pesantren
Jumlah 25 13 11 49

1.1.9.3 Sarana Ibadah

Tabel 1.4 Sarana Ibadah

Kelurahan
No Sarana Ibadah Suka Suka Jumlah
Mekar Wangi
Damai Resmi
1 Gereja 0 0 0 0
2 Masjid 10 7 5 22
3 Mushola 19 14 18 51
4 Pura/kuil 0 0 0 0
5 Kelenteng 0 0 0 0
6 Wihara 0 0 0 0
Jumlah 29 21 23 73

1.1.9.4 Ketenagaan

Tabel 1.5 Ketenagaan

No Profesi Jumlah Ket


1 Dokter Umum Struktural / Kepala Puskesmas 1 PNS
2 Ka. Sub Bag TU 1 PNS
3 Dokter Umum Fungsional 6 5 PNS, 1 Non PNS
4 Dokter Gigi 2 PNS
5 Bidan 9 6 PNS, 3 Non PNS
6 Perawat Umum 13 8 PNS, 5 Non PNS
7 Perawat Gigi 1 PNS
8 Analis 2 1 PNS, 1 Non PNS
9 Petugas gizi 2 PNS
10 Sanitarian 2 1 PNS, 1 Non PNS
11 S 1 Farmasi 2 PNS
12 Tenaga Tata Usaha 1 PNS
13 Promosi Kesehatan ( Perawat ) 2 1 PNS, 1 Non PNS
14 Asisten Apoteker 1 PNS
15 Tenaga Sukarelawan Umum 14 Non PNS
Jumlah 60 35 PNS, 26 Non PNS

1.1.9.5 Sarana Prasarana

Tabel 1.6 Sarana Prasarana

No Sarana-prasarana Keterangan
1 Gedung lt 1200 m dan lb 987m2
2

2 Sumber air PAM


3 Listrik Tersambung ( PLN )
4 Telepon (0251) 753 5957
5 Alat rumah tangga Tersedia
6 Kendaran dinas - 1 Unit Mobil Ambulance
- 4 unit sepeda motor, 2 kondisi baik 1 rusak
7 Computer & LCD 15 unit, 3 Laptop 1 unit LCD
8 Rumah Dinas 1 di Pustu Suka Resmi
9 Genset 2 unit

1.1.9.6 Data Penyakit

Tabel 1.7 Data Penyakit Tertinggi Bulan Januari-Februari

Bulan Januari Februari


No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 ISPA 479 Nasopharyngitis Akut 487
2 Dispepsia 360 ISPA 314
3 Hypertensi 315 Dispepsia 306
4 Nasopharyngitis Akut 287 Hypertensi 279
5 Febris / Demam 183 Pharyngitisakut 200
6 Mialgia 182 TB Paru Klinis 178
7 Pharyngitisakut 172 Mialgia 163
8 Demam Typhoid 136 Febris / Demam 127
9 Pulpitis 118 Necrosis of pulp 120
10 TB Paru Klinis 114 Pulpitis 112

Tabel 1.8 Data Penyakit Tertinggi Bulan Maret- April


Bula
n Maret April
No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 Nasopharyngitis Akut 534 TB Paru Klinis 157
2 Pharyngitisakut 251 Dispepsia 140
3 ISPA 234 Hypertensi 103
4 Hypertensi 220 Nasopharyngitis Akut ( 71
5 Dispepsia 213 Pharyngitisakut 68
6 TB Paru Klinis 162 Mialgia 41
7 Febris / Demam 113 Diabetes Mellitus (NIDDM) 34
8 Mialgia 110 Shizofrenia 33
9 Diabetes Mellitus (NIDDM) 72 ISPA 33
10 Demam Typhoid 56 Pharyngitisakut 22

Tabel 1.9 Data Penyakit Tertinggi Bulan Mei-Juni


Bula
n Mei Juni
No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 TB Paru Klinis 152 Dispepsia 123
2 Dispepsia 99 Nasopharyngitis Akut 90
3 Hypertensi 77 Hypertensi 76
4 Nasopharyngitis Akut 42 Mialgia 57
5 Mialgia 40 Kontrol Hamil 44
6 Rheumatoid Arthritis 37 ISPA 43
7 Pharyngitisakut 31 Nekrosispulpa 40
8 ISPA 27 Rheumatoidatritis 30
9 Pulpitis 21 Febris / Demam 29
10 Diabetes Mellitus (NIDDM) 19 Dermatitis 26

Tabel 1.10 Data Penyakit Tertinggi Bulan Juli-Agustus


Bulan Juli Agustus
No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 Hypertensi 143 Hypertensi 117
2 Dispepsia 111 Dispepsia 66
Supervision Of Normal Pregnancy,
3 Nasopharyngitis Akut 59 Unspecified 62
4 Cek Lab Hamil 55 Nasopharyngitis Akut 53
5 Febris / Demam 44 Mialgia 49
6 Catin 43 Diabetes Mellitus (NIDDM) 39
7 ISPA 40 Pharyngitisakut 36
8 Mialgia 40 Rheumatoidatritis 32
Supervision Of Normal
9 Pregnancy, Unspecified 39 ISPA 30
10 Pharyngitisakut 35 Febris / Demam 28

Tabel 1.11 Data Penyakit Tertinggi Bulan September-Oktober


Bula
n September Oktober
No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 Hypertensi 107 Hypertensi 139
2 Dispepsia 103 Dispepsia 109
3 Supervision Of Normal Pregnancy,
Unspecified 95 Tbparu Klinis 88
Supervision Of Normal
4 ISPA 44 Pragnancy, Unspecified 87
5 Diabetes Mellitus (NIDDM) 43 ISPA 44
6 NIDDM With Multiple Complications 43 Mialgia 41
7 Mialgia 42 Febris / Demam 41
8 Nasopharyngitis Akut (Common Cold) 38 Diabetes Mellitus (NIDDM) 40
9 Febris / Demam 33 Nasopharyngitis Akut 38
10 TB Paru Klinis 27 Diare 33

Tabel 1.12 Data Penyakit Tertinggi Bulan November-Desember


Bula
n November Desember
No Nama Penyakit Jumlah Nama Penyakit Jumlah
1 Hypertensi 133 Hypertensi 134
2 Dispepsia 131 Dispepsia 99
3 Supervision of normal pregnancy,
unspecified 92 ISPA 63
4 ISPA 81 Nasopharyngitis Akut 55
Supervision of normal
5 Nasopharyngitis 77 pregnancy, unspecified 51
6 Mialgia 59 Febris / Demam 48
7 Febris / Demam 49 Diabetes Mellitus (NIDDM) 47
8 Pharyngitisakut 45 TB Paru, BTA (+) tanpa biakan 35
9 Nekrosispulpa 39 Mialgia 34
10 Dermatitis 39 Dermatitis 29

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat ini perlu dilakukan penentuan


prioritas masalah agar implementasi dan keluaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan masyarakat.Langkah awal pemrioritasan masalah tersebut dikenal juga
sebagai identifikasi masalah di lingkungan lokasi pelaksanaan program
pemberdayaan.Lokasi pemberdayaan yang dituju adslah RW 11 Kelurahan
Mekarwangi.Adapun langkah-langkah dari tahapan identifikasi masalah yang dilakukan
dalam menentukan pokok-pokok prioritas masalah untuk mencanangkan program kerja
berdasarkan Notoadmodjo,2011 :

1. Pemeriksaan laporan kesehatan dan program kesehatan yang sudah ada


2. Pemeriksaan data surveilans epidemiologi terkait persebaran penyakit
3. Survey kesehatan yang khusus dilaksanakan untuk menentukan program
4. Hasil kunjungan atau observasi wilayah

Berdasarkan data dari wawancara,pendataan melalui kuisioner dan observasi dapat


dirumuskan beberpa poin-poin masalah utama yang didapati di RW 11 serta disesuaikan
dengan pokok bahasan dari Universitas yang menekankan tentang penanganan Covid-19
maka didapat pokok-pokok masalah sebagai berikut :

1. Warga RW 11 Kelurahan Mekarwangi banyak yang belum mengetahui secara pasti


alur sistem pelaporan pasien Covid-19 secara rinci dan lengkap.
2. Sebagian besar warga RW 11 Kelurahan Mekarwangi belum mengetahui tata cara
isolasi mandiri dan perawatan pasien Covid-19 yang baik dan benar.
3. Banyak warga RW 11 Kelurahan Mekarwangi yang melanggar protokol kesehatan
seperti tidak menggunakan masker saat berada diluar rumah.
4. Kurangnya keterbukaan dari pihak Puskesmas terkait hasil Swab PCR dan Rapid
Antigen terhadap Satgas Covid-19 yang ada di RW 11 Kelurahan Mekarwangi.
5. Kurangnya pengetahuan akan asupan vitamin penunjang imunitas dalam rangka
mencegah penularan Covid-19.
6. Adanya rasa takut pada warga sekitar terhadap pasien Covid-19 yang telah sembuh.
7. Terdapat rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelayanan dan pemantauan
pasien isolasi mandiri yang dilakukan puskesmas.
8. Kurangnya pemahaman akan manfaat vaksinasi.

Dari hasil identifikasi masalah kesehatan yang tengah dihadapi warga RW 11


Kelurahan Mekarwangi,maka tercetuslah ide pembentukan program RPJP dan edukasi
Covid-19 ini demi mencapai tujuan akhir yakni terjadinya perubahan perilaku dan stigma
masyarakat menuju kearah yang lebih positif serta meningkatnya derajat kesehatan.
2.1 Prioritas Masalah

Dalam melakukan penetuan prioritas masalah yang perlu diperhatikan aspek-aspek dasar
pada masyarakat seperti kemampuan-kemampuan penunjang dasar sumber daya
masyatrakat,biaya,tenaga,aksesibilitas.Selain itu perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan suatu masalah kesehatan menjadi prioritas. Faktor pertama, bagaimana
kemudahan dalam penanganan masalah. Kedua, seberapa besar urgensi dari masalah
tersebut. Ketiga, seberapa besar masalah tersebut harus segera ditangani, karena suatu
masalah yang cepat berkembang harus menjadi prioritas utama. Dalam menentukan
alternatif penyelesaian masalah yang menjadi prioritas, kami menggunakan metode PAHO.

Metode PAHO atau Pan American Health Organization menitik beratkan masalah
kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah,
kenaikan/meningkatnya prevalensi (rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi
masalah (degree of unmeet need), keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika
masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia (technical feasibility), dan sumber daya
yang tersedia (resource availibility). Penentuan bobot masing-masing komponen ditentukan
oleh 5 anggota tim yang berdasarkan sumber rujukan terpercaya (pihak Puskesmas
Mekarwangi,Dosesn Pembimbing,Mahasiswa PBL Fikes UIKA,Stakeholder desa,dan
SATGAS Covid-19 desa setempat).

Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan


menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :

1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular
maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), bukan
menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor
yang diberikan.

2. Severity : adalah tingkat keparahan,atau tingkat krusialitas dari suatu masalah yang
artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b. Penyebarannya cepat apa tidak
c. Sebarannya luas apa tidak
Maka jika semakin tinggi tingkat keparahannya maka skor dari masalah tersebut akan
menajdi makin besar.

3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita
untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan
dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah

4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para
pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat
atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.Selainitunakn ada
kebijakan dari pemerintah daerah atau pejabat desa yang menitikberatkan fokus
pemecahan masalah pada agen masalah tersebut. Makin tinggi tingkat perhatiannya
maka makin tinggi skornya.

Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh tim (beberapa orang) dan dibutuhkan
ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan
banyak terjadi bias dalam penilaian.Pada kasus ini pelaku skoring prioritas masalah adalah
anggota kelompok 12 PBL FIKES UIKA Bogor yang berjimlah 5 (lima) orang dengan
menitik beratkan fokus pada penyakit kronik di RW 11 Kelurahan Mekarwangi.

Tabel 1.13 Skoring Prioritas Masalah

No. Penyakit Magnitude Severity Vulnerability Political Concern Skor Ranking


1. ISPA 8 8 5 2 23 6
2. TB Paru 8 8 6 2 24 5
3. Diabetes 10 10 8 2 30 2
4. Hipertensi 10 9 8 2 29 3
5. Covid-19 10 10 9 9 38 1
6. Diare 7 7 6 6 26 4

Kriteria skoring permaslahan :


8-10 : Tinggi
5-7 : Sedang
1-4 : Rendah
Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas maka dapat ditarik kesimpulan pokok
permalsahan yang ada dan utama adalah Covid-19,hal ini selaras dengan fokus dan
konsentrasi kerja yang dicanangkan oleh ketua RW dan RT setempat yakni memecahkan
permasalahan penyebaran serta penanggulangan masalah yang ditimbulkan wabah ini
terutama pada alur pelaporan pasien Covid-19.Untuk memperjelas alur berkesinambungan
dari masalah ini maka dibuat skema peta letak inti permasalahan beserta penyebanya dan
juga dampak yang ditimbulkan dari agen masalah ini yang ada pada masyarakat baik itu
menyangkut aspek-aspek seperti kesehatan,ekonomi,sosial,budaya dalam bentuk root cause
analyze atau sering dikenal dengan pohon masalah seperti berikut ini :

Kurang akuratnya data guna Memburuknya keadaan pasien Meningkatnya angka kematian
distribusi vaksin covid-19 karena terlambat dalam penanganan pasien penderita covid-19

Data pasien rawat Ketidaktahuan Miskomunikasi antara Terlambatnya


jalan tidak akurat penanganan selama petugas tracer dengan penanganan dini dan
isolasi mandiri pasien treatment

Ketidaktahuan alur
pelaporan pasien Covid-19

Menimbulkan rasa dan Berkurangnya minat Faskes menjadi tidak Isolasi mandiri tanpa
sikap malas atau bosan mengakses informasi memadai info akurat

Berkurangya mobilitas dan aktivitas Terbatasnya ruang gerak Tenaga medis yang kurang

Komplikasi penyakit Pemberlakuan PSBB Virus menyebar Membludaknya


kronik bawaan di banyak wilayah lewat udara pasien rawat inap

Ketahanan tubuh Banyak orang yang Banyak korban jiwa di Menurunya derajat
manusia berkurang tertular Covid-19 berbagai kalangan kesehatan

Wabah Covid-19

Gambar 2.1 Pohon Masalah


Keterangan :

: Garis sebab : Garis dampak

2.2 Penentuan Program

Penentuan program adalah kegiatan apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil
yang akan dicapai, dalam penetuan program baik program inti maupun program penunjang
didasarkan pada hasil data baik data sekunder maupun data primer melalui survey yang
kemudian dimusyawarahkan dalam kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dan
disepakati bersama oleh kelompok, dari hasil penetapan prioritas masalah di atas maka
program kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Rancangan Program Kerja

No. Masalah Program Media Metode Sasaran

Kurangnya Edukasi 1. Banner Penyuluhan Warga RW 11


pengetahuan
1. Masyarakat 2. Poster dan Kelurahan
masyarakat terkait tata
cara isolasi mandiri Sosialiasai Mekarwangi
yang sesuai dan benar

Kurangnya Edukasi 1. Poster Kampanye Warga RW 11


pengetahuan
2. Masyarakat 2. Banner dan Kelurahan
masyarakat terkait tata
cara pelaporan pasien Pembagian Mekarwangi
covid-19 protap

Kurangnya Pembuatan 1. Poster Warga RW 11


pengetahuan
3. Rancangan Jalur 2. Banner Sosialisasi Kelurahan
masyarakat terkait
sistem pelaporan Pelaporan Mekarwangi
pasien covid-19

4. Warga masih merasa Pelaksanaan 1.Pedoman Diskusi Warga RW 11


takut untuk
pemberdsayaan wawancara dengan Kelurahan
berkomunikasi dengan
penyintas Covid-19 masyarakat penyintas Mekarwangi
Warga masih belum Edukasi 1. Poster Sosialisasi Warga RW 11
paham kegunaan
5. Masyarakat 2. Banner Kelurahan
vitamin bagi ibu hamil
di masa pandemi Mekarwangi

Kurangnya Edukasi 1. Poster Sosialisasi Warga RW 11


pengetahuan
6 Masyarakat 2. Banner Kelurahan
masyarakat terkait
vaksinasi Mekarwangi

Kurangnya Pelayanan 1.Cairan Penyemprotan Warga RW 11


pengetahuan
7. Masyarakat desinfektan Desinfektan Kelurahan
masyarakat persebaran
droplet covid-19 di 2. Hazmat Mekarwangi
lingkungan sekitar

Tabel 2.1 Program Praktik Belajar Lapangan


BAB II

INTERVENSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.1 Program
Nama Program : Rancangan Pembuatan Jalur Pelaporan (RPJP) dan Edukasi COVID-19
di RW 11 Kelurahan Mekarwangi.

2.2 Waktu Pelaksanaan


Program ini dilaksanakan dari 1 Februari – 28 Februari 2021.

2.3 Tujuan
Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai alur sistem pelaporan pasien
COVID-19.
2. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan perlindungan terhadap diri sendiri juga
keluarga dari COVID-19.
3. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai tata cara isolasi mandiri dan
perawatan pasien COVID-19.
4. Untuk menghilangkan stigma negatif dari masyarakat terhadap penyitas COVID-19
dan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
5. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19.

2.4 Sasaran
Sasaran dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Seluruh Rukun Tetangga (RT) di RW 11 Kelurahan Mekarwangi
2. Rukun Warga (RW) 11 Kelurahan Mekarwangi
3. Kader Posyandu di RW 11 Kelurahan Mekarwangi
4. Masyarakat RW 11 Kelurahan Mekarwangi
2.5 Metode

Luring Daring
1. War-war (Kampanye Masif). 1. Membagikan kuesioner dalam Google
Formulir yang dibagikan melalui RT.
2. Edukasi secara langsung kepada 2. Webinar dengan tema “Sosialisasi
perwakilan warga, stakeholder dan Racangan Pembuatan Jalur Pelaporan
kader posyandu. (RPJP) dan Isolasi Mandiri”.

2.6 Pihak yang Terlibat


1. Kelurahan Mekarwangi
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai fasilitator wilayah.
2. Puskesmas Mekarwangi
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai fasilitator wilayah dan
pembuatan rancangan pembuatan program kesehatan di wilayah RW 11 Kelurahan
Mekarwangi.
3. Rukun Warga (RW)
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai fasilitator wilayah RW
11. RW juga berperan sebagai narahubung kedua yang melaporkan kasus COVID-19
kepada Hotline Puskesmas Mekarwangi.
4. Rukun Tetangga (RT)
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai agen perubahan
perilaku masyarakat di RW 11 Kelurahan Mekarwangi dan sebagai sasaran utama
dari program edukasi yang dilaksanakan selama Praktek Belajar Lapangan (PBL).
RT juga berperan sebagai narahubung pertama bagi warga yang terkonfirmasi positif
COVID-19 dan untuk memonitoring warga yang melakukan isolasi mandiri.
5. Satgas COVID-19
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai agen perubahan
perilaku masyarakat di RW 11 Kelurahan Mekarwangi dan sebagai sasaran utama
dari program edukasi yang dilaksanakan selama Praktek Belajar Lapangan (PBL).
Satgas COVID-19 juga berperan sebagai narahubung pertama bagi warga yang
terkonfirmasi positif COVID-19 dan untuk memonitoring warga yang melakukan
isolasi mandiri.

6. Kader Posyandu
Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini berperan sebagai agen perubahan
perilaku masyarakat terutama bagi ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita (KIA)
di RW 11 Kelurahan Mekarwangi.

2.6 Timeline Kegiatan

No. Tanggal Kegiatan Keterangan Metode Sasaran


1 – 6 Februari Pendataan Melakukan pendataan Luring Warga RW 11
2021 melalui kuesioner Kelurahan
1. dalam bentuk Gform Mekarwangi
dan secara langsung
dengan door to door.
7 Februari Kampanye Melakukan kampanye Luring Warga RW 11
2021 mengenai Rancangan Kelurahan
2. Pembuatan Jalur Mekarwangi
Pelaporan (RPJP)
COVID-19 agar
warga yang
terkonfirmasi positif
dapat segera ditindak
lanjuti.
3. 7 Februari Penyemprotan Melakukan Luring Warga RW 11
2021 Desinfektan penyemprotan Kelurahan
desinfektan di Mekarwangi
linkungan RW 11
yang bekerjasama
dengan SATGAS
COVID-19.
4. 7 Februari Penyuluhan Vaksin Melakukan Luring Warga RW 11
2021 COVID-19 penyuluhan mengenai Kelurahan
Vaksin COVID-19 Mekarwangi
sehingga tidak ada
keraguan dan menjadi
lebih siap di vaksin.
5. 7 Februari Penyuluhan Melakukan Luring Warga RW 11
2021
Vitamin penyuluhan mengenai Kelurahan
vitamin yang dapat Mekarwangi
dikonsumsi saat
melakukan isolasi
mandiri.
6. 7 Februari Sosialisasi Isolasi Melakukan sosialisasi Luring Warga RW 11
2021 Mandiri mengenai cara isolasi Kelurahan
mandiri yang benar. Mekarwangi

7. 7 Februari Sosialisasi Kontak Melakukan sosialisasi Luring Warga RW 11


2021 Erat mengenai apa itu Kelurahan
kontak erat. Mekarwangi

8. 14 Februari Wawancara Melakukan Luring Warga RW 11


2021 Penyitas COVID- wawancara dengan Kelurahan
19 penyitas COVID-19 Mekarwangi
untuk menghilangkan
rasa takut untuk
berkomunikasi dengan
penyitas COVID-19.

2.7 Hambatan dan Kendala


Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan yang akan dilakukan harus menyesuaikan dengan jadwal anggota
kelompok, karena terdapat anggota kelompok yang bekerja.
2. Kegiatan harus dilakukan di setiap akhir pekan, karena warga RW 11 mayoritas
pekerja.

2.8 Capaian
Pencapaian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Stakeholder di wilayah RW 11 mau dan mampu berperan aktif dalam setiap program
yang dilaksanakan.
2. Program Rancangan Pembuatan Jalur Pelaporan (RPJP) sangat berguna bagi
masyarakat dan mempermudah juga mempercepat kerja stakeholder di wilayah RW
11 agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak puskesmas.
3. Masyarakat menjadi lebih tahu tentang Vaksinasi COVID-19 yang membuat
masyarakat menjadi lebih siap di Vaksin COVID-19.

2.9 Media
1. Cetak
a. Poster
b. Spanduk

2.10 Model Intervensi


1. Promotif
Merupakan salah satu intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam Praktek
Belajar Lapangan (PBL). Promotif merupakan suatu upaya peningkatan kesehatan
dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna.
2. Preventif
Merupakan salah satu intervensi yang dilakukan mahasiswa dalam Praktek Belajar
Lapangan (PBL). Preventif merupakan suatu upaya pencegahan terhadap masalah
kesehatan dengan memberikan contoh perilaku dan himbauan mengenai pencegahan
terhadap suatu penyakit untuk menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan
yang mengancam diri sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai