Anda di halaman 1dari 8

Review Literature Mengenai Kelangkaan Sumber Daya Hutan

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumberdaya


Tahun Ajaran 2021/2022

Disusun oleh:

SAHDA PUTERI MAHESWARI 10070318009


FARAH AQILLA SOFIAN 10070318032

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021 M / 1442 H
Judul PERANAN SUMBERDAYA HUTAN DALAM PEREKONOMIAN DAN
DAMPAK PEMUNGUTAN RENTE HUTAN TERHADAP KELESTARIAN
HUTAN DI KABUPATEN GOWA
Penulis Syamsu Alam dan Hajawa
Penerbit Jurnal Perennial, 3(2) : 59-66
Tahun 2008
Kata Kunci Sewa hutan, Kelestarian hutan
Kesimpulan Dari literature jurnal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hutan
merupakan salah satu sumber daya yang banyak dimanfaatkan dan memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dalam jurnal ini membahas mengenai
peranan sumber daya hutan yang terdapat di Kabupaten Gowa. Salah satu
produk dari sumber daya hutan yang paling banyak dimanfaatkan yaitu kayu
dimana sebagai salah satu produk utama sumberdaya hutan yang penting
diambil dari pohon-pohon beragam umur memerlukan jumlah persediaan
yang cukup besar (luas dan volumenya) dengan sendirinya menuntut proses
dan manajemen yang tidak sederhana.
Penilaian ekonomi terhadap sumber daya hutan didasarkan atas
manfaat yang dapat disumbangkan, baik manfaat langsung maupun manfaat
tidak langsung. Manfaat ini adalah berasal dari produksi hasil hutan kayu dan
hasil hutan non kayu, fungsi rekreasi, dan fungsi lindung. Pemanfaatan
sumberdaya hutan yang diambil secara terus menerus dapat menyebabkan
habisnya vegetasi yang ada sehingga dapat menciptakan lahan yang kritis.
Selain itu dalam jurnal ini juga disebutkan salah satu penyebab dari
kelangkaan sumber daya hutan ataupun penggundulan hutan adalah
penebangan hutan untuk produksi hasil kayu yang dilakukan secara legal
maupun illegal, perladangan hutan, perambahan hutan, serta kebakaran
hutan yang dapat menghabiskan sumber daya hutan yang cukup besar.
Penggundulan hutan terjadi sebagai akibat ketidak-seimbangan antara
laju kecepatan pengurangan areal hutan dengan jumlah pohon yang ditanam
kembali plus kecepatan reproduksi alami dari tegakan. Penebangan hutan
terutama illegal logging telah memberikan kontribusi terbesar dalam
penyebab terjadinya kelangkaan sumber daya hutan. Sumber daya hutan
Indonesia mengalami laju degradasi dan deforetrasi yang terus bertambah
dengan analogi perhitungan setiap satu menit hutan alam hilang seluas enam
kali lapangan sepakbola. Jika pengambilan sumber daya hutan secara illegal
terus menerus dilakukan, maka kelangkaan hutanpun akan semakin besar.
Judul KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL DAN METODE PENILAIAN
SUMBERDAYA HUTAN
Penulis Fitri Nurfatriani
Penerbit Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 3(1), 1-16.
Tahun 2006
Kata Kunci Hutan, Nilai, Ekonomi, Manfaat
Kesimpulan Dari literature jurnal mengenai konsep nilai sumber daya hutan ini
dapat disimpulkan bahwa Sumberdaya hutan (SDH) menghasilkan manfaat
yang menyeluruh baik manfaat tangible maupun manfaat intangible. Saat ini
berbagai manfaat yang dihasilkan tersebut masih dinilai rendah, atau belum
diketahui, sehingga menimbulkan terjadinya eksploitasi manfaat-manfaat
yang telah dikenal dari sumber daya hutan secara berlebihan. Hal tersebut
disebabkan karena masih banyak pihak yang belum memahami konsep nilai
dari berbagai manfaat sumberdaya hutan secara komperehensif, khususnya
untuk manfaat intangible yang tidak memiliki harga pasar.
Dengan adanya penilaian terhadap sumberdaya hutan, hal ini dapat
mengurangi terjadinya kelangkaan terhadap sumberdaya hutan. Untuk
menentukan nilai dari sumber daya hutan adalah dengan melakukan
identifikasi terhadap berbagai jenis manfaat yang dihasilkan dari sumberdaya
hutan. Setiap indikator nilai (komponen sumberdaya hutan) ini dapat berupa
barang hasil hutan, jasa dari fungsi ekosistem hutan maupun atribut hutan
yang berhubungan dengan sosial budaya masyarakat.
Hutan memiliki banyak manfaat dan nilai yang dihasilkan. Niali yang
dihasilkan oleh hutan dapat berupak nilai guna langsung, nilai guna tidak
langsung, nilai guna untuk rekreasi, dan nilai bukan guna seperti konservasi
hutan). Konsep nilai ekonomi total dan metode penilaian ekonomi mencoba
untuk memberikan “nilai” terhadap seluruh manfaat dari pengambilan sumber
daya hutan agar tidak di eksploitasi secara berlebihan.
Hal ini sangat dibutuhkan mengingat masalah yang timbul pada saat
pengambil kebijakan berusaha untuk menyeimbangkan antara dua tujuan
dalam pengelolaan hutan yaitu manfaat produksi dan manfaat lingkungan,
membutuhkan suatu dasar dan rekomendasi untuk menentukan alokasi
sumberdaya alam yang adil. Selain itu diharapkan akan menciptakan
pemanfaatan sumberdaya hutan yang lebih efisien karena manfaat hutan
telah diperhitungkan secara memuaskan dalam perhitungan ekonomis.
Judul PERMASALAHAN DAN DAMPAK KEBAKARAN HUTAN
Penulis Fachmi Rasyid
Penerbit Jurnal Lingkar Widyaiswara Edisi 1 No.4
Tahun 2014
Kata Kunci Kebakaran Hutan, Dampak, Perambahan Hutan, Sejarah, Illegal Logging
Kesimpulan Dari literature jurnal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dampak
kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu
hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa
digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan,
bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan
akan protein hewani dan rekreasi.
Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin
sering terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup
besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati,
merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim
mikro maupun global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat
serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara.
Gangguan asap karena kebakaran hutan Indonesia akhir-akhir ini telah
melintasi batas negara.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi disebabkan oleh 2 (dua) faktor
utama yaitu faktor alami dan faktor kegiatan manusia yang tidak terkontrol.
Faktor alami antara lain oleh pengaruh El-Nino yang menyebabkan kemarau
berkepanjangan sehingga tanaman menjadi kering. Tanaman kering
merupakan bahan bakar potensial jika terkena percikan api yang berasal dari
batubara yang muncul dipermukaan ataupun dari pembakaran lainnya baik
disengaja maupun tidak disengaja. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
kebakaran bawah (ground fire) dan kebakaran permukaan (surface fire).
Kebakaran hutan membawa dampak yang besar pada
keanekaragaman hayati. Hutan yang terbakar berat akan sulit dipulihkan,
karena struktur tanahnya mengalami kerusakan. Hilangnya tumbuh-
tumbuhan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah tererosi, dan tidak
dapat lagi menahan banjir. Karena itu setelah hutan terbakar, sering muncul
bencana banjir pada musim hujan di berbagai daerah yang hutannya
terbakar. Hutan alam mungkin memerlukan ratusan tahun untuk berkembang
menjadi sistem yang rumit yang mengandung banyak spesies yang saling
tergantung satu sama lain.
Judul UPAYA PELESTARIAN HUTAN MELALUI PENGELOLAAN
SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT
Penulis Prawestya Tunggul Damayatanti
Penerbit Jurnal Komunitas Universitas Negeri Semarang 3(1)
Tahun 2011
Kata Kunci Hutan, Konservasi, Sumberdaya Hutan, Manajemen
Kesimpulan Dari literature jurnal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan interaksi antara masyarakat desa hutan dengan lingkungan alam
sekitarnya telah berlangsung selama berabad-abad lamanya secara lintas
generasi dalam bingkai keseimbangan kosmos. Pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hutan di setiap masyarakat desa hutan
mempunyai ciri khas tersendiri (local spesific) sesuai dengan karakteristik
budaya masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan.
Sumberdaya hutan dimaknai sebagai sumberdaya alam yang memiliki
nilai ekonomi, religius, politik, sosial dan budaya. Oleh karena itu,
kelangsungan hidup dari masyarakat dan hutan sangat tergantung dari
ketersediaan sumberdaya hutan yang ada di sekitar lingkungannya.
Perhutani telah berperan aktif dalam melibatkan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan hutan dan hutan mampu memberikan kontribusi yang
tidak sedikit bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang
bertempat tinggal di sekitar hutan.
Upaya peningkatan pelestarian hutan yang dilaksanakan perhutani
dalam sistem PHBM yaitu dengan merangkul dan bermitra dengan
masyarakat sekitar hutan yaitu masyarakat Desa Bodeh dalam
melaksanakan pengelolaan hutan sehingga kelestarian hutan menjadi
meningkat. Dengan semangat jiwa berbagi, baik berbagi peran, berbagi
pemanfaatan lahan atau ruang, maupun berbagi manfaat hasil hutan dengan
masyarakat sharing atau bagi hasil yang diberikan kepada masyarakat yaitu
25% dari hasil produksi kayu dianggap sebagai wujud kompensasi yang yang
diberikan perhutani kepada masyarakat desa Bodeh karena telah berperan
serta dalam bekerjasama mengelola hutan.
Dari partisipasi itu telah di dapatkan hasil yang cukup signifikan seperti
menurunnya tingkat kerusakan hutan, menurunnya kasus pencurian,
berkurangnya lahan kosong karena peran aktif masyarakat dalam mengolah
lahan dan melakukan kegiatan reboisasi.
KESIMPULAN

Salah satu case dari kelangkaan sumber daya yang kami ambil yaitu kelangkaan akan
sumberdaya hutan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2010 Tentang
Penggunaan Kawasan Hutan, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
 Faktor Penyebab Kelangkaan Hutan
Berdasarkan sumber literatur yang kami baca, kelangkaan akan sumberdaya hutan
dapat disebabkan oleh adanya kegiatan penggundulan hutan dimana merupakan
penebangan hutan untuk produksi hasil kayu yang dilakukan secara legal maupun
illegal, perladangan hutan, perambahan hutan, serta kebakaran hutan yang dapat
menghabiskan sumber daya hutan yang cukup besar . Selain itu meningkatnya
konsumsi produk hutan dan deforestasi merupakan alasan utama
meningkatnya kelangkaan, dan menempatkan basis sumber daya maupun
penghidupan masyarakat dalam potensi risiko.
 Akibat Kelangkaan Sumber Daya Hutan
Dampak dari kelangkaan sumber daya hutan yang sangat dirasakan manusia yaitu
berupa hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa
digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan
makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein
hewani dan rekreasi. Selain itu dampak negatif lainnya yang ditimbulkan cukup besar
mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai
ekonomi hutan dan menurunnya produktivitas tanah. Hilangnya tumbuh-tumbuhan yang
berada di hutan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah tererosi, dan tidak dapat
lagi menahan banjir. Hutan alam mungkin memerlukan ratusan tahun untuk
berkembang menjadi sistem yang rumit yang mengandung banyak spesies yang saling
tergantung satu sama lain.
 Solusi Untuk Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya Hutan
Sumber Daya Hutan merupakan salah satu sumberdaya yang terbatas. Untuk itu
terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan guna mengurangi terjadinya kelangkaan
akan sumber daya hutan yaitu:
a. Menyusun dan menghitung konsep nilai untuk sumber daya hutan, dengan adanya
nilai ekonomi yang jelas diharapkan akan menciptakan pemanfaatan sumberdaya
hutan yang lebih efisien karena manfaat hutan telah diperhitungkan secara
memuaskan dalam perhitungan ekonomis
b. Melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap hutan yang berbasis
partisipasi masyarakat. Serta adanya penyuluhan untuk menggunakan sumberdaya
hutan secara bijak dan bertanggung jawab.
c. Mengadakan polisi hutan. Cara agar hutan tetap terjaga adalah dengan
menempatkan polisi hutan di berbagai wilayah titik hutan yang rawan. Jika di wilayah
hutan tersebut ada flora dan fauna yang dilindungi, perbanyaklah polisi hutan yang
menjaganya. Polisi hutan tersebut haruslah yang jujur, bertanggung jawab dan
memiliki kesadaran tinggi akan kelestarian hutan. Persenjataan yang lengkap serta
teknologi yang canggih diharapkan mampu membantu kerja polisi hutan dalam
memberantas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sanksi yang diberikan
kepada oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut haruslah tegas sesuai
dengan Undang Undang perhutanan yang berlaku di Indonesia.
d. Menegaskan kebijakan pemerintah karena bisa jadi banyak perusahaan nakal yang
memanfaatkan hutan untuk kepentingan bisnis seperti perkebunan hingga wisata
yang belum tentu memberikan benefit. Bahkan beberapa diantaranya cenderung
merugikan masyarakat sekitar. Caranya tentu dengan pembatasan izin dalam
membabat hutan.
DAFTAR PUSTAKA

Alam, Syamsu. (2007). Peranan Sumberdaya Hutan Dalam Perekonomian Dan Dampak
Pemungutan Rente Hutan Terhadap Kelestarian Hutan Di Kabupaten Gowa. Marina
Chimica Acta, 3(2), 59-66. https://journal.unhas.ac.id/index.php/mca/article/view/173.
Diakses pada tanggal 26 Februari 2021 Pukul 21.05 WIB.
Nurfatriani, Fitri. 2006. Konsep Nilai Ekonomi Total Dan Metode Penilaian Sumberdaya
Hutan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 3(1), 1-16.
Rasyid, Fachmi. 2014. Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. Jurnal Lingkar
Widyaiswara Edisi 1 No.4. https://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_47-59.pdf.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2021 Pukul 20.55 WIB.
Tunggul, Prawestya. 2011. UPAYA PELESTARIAN HUTAN MELALUI PENGELOLAAN
SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT. Jurnal Komunitas Universitas
NegeriSemarang.https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/view/2296.
Diakses pada tanggal 28 Februari 2021 Pukul 22.38 WIB.

Anda mungkin juga menyukai