Anda di halaman 1dari 4

PROSES PEMBUATAN DONUT GORENG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Proses Perencanaan,
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Tahun Akademik 2018/2019

Disusun oleh :

Farah Aqilla Sofian (10070318032)


KELAS A

FAKULTAS TEKNIK
STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1440 H / 2019 M
Lingkup Umum
Interpretasi dan Pemahaman tentang KAK (Kerangka Acuan Kerja)

KAK (Kerangka Acuan Kerja) adalah sebuah dokumen yang menjelaskan


mengenai produk kegiatan yang akan dicapai oleh suatu instansi atau lembaga
sesuai dengan latar belakang pembuatannya, tujuan, dan sasaran yang ada di
dalamnya. KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang dibuat menyangkut hal ini adalah
kerangka mengenai perencanaan transportasi yang berlokasi di Kecamatan Cicendo
sebagai wilayah studinya. Dalam pembahasannya, KAK memiliki tujuh elemen
yang harus terpenuhi, yaitu 5W+2H (What, Why, Who, When, Where, How, How
much).
Tujuh elemen yang wajib terpenuhi dalam kerangka acuan kerja tersebut
memiliki perannya sendiri-sendiri, berikut adalah penjelasannya.
1. What (apa), biasa digunakan untuk menjelaskan topik secara umum. Baik dari
segi pengertian kegiatan dan jenis produk yang akan dihasilkan.
2. Why (mengapa), alasan pekerjaan ini dilakukan dan hubungan antara alasan
tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Who (siapa), orang yang terkait sebagai subjek atau objek dari penelitian atau
pekerjaan yang akan dilakukan.
4. When (kapan), menyatakan waktu pelaksanaan pekerjaan.
5. Where (dimana), mengutarakan lokasi pekerjaan dilaksanakan.
6. How (bagaimana), memaparkan cara dalam melakukan pekerjaan atau
prosesnya dan cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. How much (berapa), biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Dengan memerhatikan hal-hal di atas, diharapkan perencanaan kegiatan atau
pekerjaan yang telah dibuat kerangkanya memiliki tujuan dan langkah-langkah
yang jelas. Selain itu segala kemungkinan yang berkaitan dengan pekerjaan iu akan
terprediksi dan dapat diperkirakan penyelesaian yang sesuai dengan hal tersebut.
Kerangka lebih rinci terkait dengan tema utama yang telah ditentukan akan dibahas
dalam Lingkup Khusus.

Lingkup Khusus
A. Penentuan Topik
1. Perumusan persoalan: Pemberdayaan Transportasi Massal di Kecamatan
Cicendo.
Rumusan masalah: Bagaimana cara memberdayakan transportasi massal di
Kecamatan Cicenco?
2. Tujuan dan sasaran
a. Tujuan
Mengetahui keefektifan kendaraan umum yang beroperasi di
Kecamatan Cicendo
b. Sasaran
Melakukan survei lapangan untuk mengetahui eksisting yang ada di
Kecamatan Cicendo, wawancara, mengolah data yang telah didapat
yang kemudian menjadi input dari proses perencanaan transportasi
massal di Kecamatan Cicendo, dan menentukan output atau hasil dari
kegiatan ini.
B. Penentuan Lingkup
1. Lingkup Kajian
Lingkup kajian ini akan membatasi masalah dan bahasan dalam kegiatan
ini. Batasan yang ditetapkan mulai dari kondisi eksisting transportasi yang
ada, keadaan lalu lintas dan aksesibilitasnya, hingga cara pemberdayaan
transportasi massal di Kecamatan Cicendo yang termasuk lokasi strategis
dengan beberapa lokasi vital di sekitarnya.
2. Lingkup Wilayah
a. Lingkup Wilayah Makro
Lingkup wilayah makro dalam pekerjaan ini adalah Kota Bandung.
Kota Bandung memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut.
Utara : Kecamatan Lembang dan Cisarua
Timur : Kota Cimahi dan Kecamatan Padalarang
Selatan : Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Bojongsoang
Barat : Kecamatan Cileunyi
b. Lingkup Wilayah Mikro
Lingkup wilayah mikro dalam pekerjaan ini adalah Kecamatan
Cicendo. Kecamatan Cicendo memiliki batas-batas administrasi
sebagai berikut.
Utara : Kecamatan Sukajadi
Timur : Kecamatan Sumur Bandung dan Bandung Wetan
Selatan : Kecamatan Andir
Barat : Kota Cimahi
C. Pembahasan Tahapan Kerja
1. Survei
Survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan
terstruktur yang sama pada setiap orang, kemudian semua jawaban yang
diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Subjek yang akan
dijadikan data hasil survei adalah penduduk Kecamatan Cicendo.
2. Proses Perencanaan
a. Menentukan masalah pokok
Masalah pokok yang akan diangkat adalah pembuatan rute terbaik bagi
masyarakat Kecamatan Cicendo, karena seperti yang telah diketahui
bahwa mayoritas transportasi di Bandung sendiri memiliki rute yang
memutar dan kurang efektif baik secara waktu dan kebutuhan
masyarakat. Transportasi ini dikembangkan tentu karena kebutuhan
masyarakat yang menuntut perpindahan yang cepat dari satu tempat ke
tempat lain. Tak jarang juga transportasi massal kurang berdaya sebab
masyarakatnya kurang nyaman dengan transportasi yang ada sekarang
dan memilih kendaraan pribadi yang nantinya memenuhi jalanan.
b. Menentukan tujuan
Memberdayakan transportasi massal di Kecamatan Cicendo.
c. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara ke lapangan langsung dengan
survei, wawancara, dan meminta data ke instansi setempat. Selain itu
juga dilakukan pencarian data sekunder baik dari internet ataupun
dokumen yang sudah ada sebelumnya.
d. Analisis data dasar
Setelah memperoleh data, analisis awal dapat dilakukan untuk
mengetahui masalah yang ada di lapangan, alasan timbulnya masalah
itu, dan cara penyelesaiannya. Dalam analisis dasar juga biasa
dilakukan proyeksi (contohnya proyeksi penduduk untuk beberapa
tahun ke depan dan kebutuhan unit transportasi massalnya), untuk
memprediksi beberapa hal yang berguna untuk perencanaan tersebut.
e. Penyusunan program untuk implementasi rencana
Menerapkan peraturan zonasi dalam transportasi, mengevaluasi
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya mengenai transportasi yang ada di
Kecamatan Cicendo, dan peninjauan fasilitas transportasi massal.
f. Evaluasi dampak potensial rencana, implementasi program, serta
modifikasi rencana
Melakukan analisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi, dampak
potensial ekonomi lokal, dampak potensial anggaran pemerintah
daerah, dan konsekuensi sosial yang mungkin terjadi.
g. Mengulas dan mengadaptasi rencana
Sebuah produk perencanaan di masa datang tentu akan diterapkan. Jika
kini dibuat perencanaan mengenai transportasi massal, maka haruslah
dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat juga menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat agar nilai gunanya lebih tinggi.
h. Mengulas dan mengadaptasi implementasi program
Setelah dilakukan sosialisasi mengenai rencana yang akan dijalankan
ke depannya, masyarakat juga perlu mengetahui program konkret yang
akan dijalankan pemerintah. Dengan berbekal pengetahuan ini,
masyarakat akan bekerja sama dengan baik bersama pemerintah.
i. Pengelolaan implementasi program, mengawasi dampaknya, dan
mengubah rencana seebagai respon timbal balik.
Peran masyrakat diperlukan sebagai respon untuk implementasi dari
rencana sehingga dapat dilihat tingkat keberhasilan produk
perencanaan tersebut.
D. Penentuan Hasil
Hasil yang akan dikeluarkan dari proses perencanaan yang telah dijabarkan di
atas adalah produk perencanaan yaitu peraturan yang diterapkan di daerah
bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Cicendo. Dalam peraturan itu terdapat
lampiran yang menunjukkan rencana detail yang diajukan sebelum peraturan
itu dibuat.

Anda mungkin juga menyukai