2. Judul Kegiatan : Sosialisasi Pelaksanaan Pembinaan Wilayah dalam rangka implementasi transformasi layanan primer di daerah kepada seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota 3. Hari, Tanggal : Jumat, 26 Mei 2023 4. Tempat : Zoom 5. Peserta : Staf di seluruh Provinsi dan Kota/kabupaten 6. Kegiatan : Kegiatan dilaksanakan secara tatap daring melalui zoom 7. Hal : Pembinaan Wilayah dalam Implementasi Transformasi Layanan Primer Lingkup Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pelaksanaan Sosialisasi Pelaksanaan Pembinaan Wilayah dalam rangka
implementasi transformasi layanan primer di daerah kepada seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota telah terlaksana dengan hasil sebagai berikut: A. Narasumber ke-1 yaitu dari Sekretaris Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan, dengan materi: Kebiajakan Pembinaan Wilayah Kementerian Kesehatan Rangkuman Materinya sebagai berikut: a. Konsep baru pembinaan wilayah yaitu dengan melaksanakan kajian sesuai kebutuhan daerah yang mengacu pada 6 pilar transformasi Kesehatan dengan 25 fokus area prioritas b. Penggerak utama pembinaan wilayah terletak pada koordinator wilayah sesuai dengan provinsi binaanya. c. Dalam struktur, tugas dan tanggungjawab tim pembinaan wilayah dibagi menjadi pembina wilayah (eseleon 1), pendamping pembina wilayah, koordinator wilayah (eselon II), pendamping koordinator wilayah, dan secretariat pembinaan wilayah d. Anggaran pembinaan wilayah dari lingkup pusat meliputi anggaran untuk rapat korrdinasi terpadu, pendampingan rapat kerja kesehatan daerah dan pendampingan tematik, anggaran bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi, dan anggaran kajian daerah. e. Sistem Informasi menjadi wahana komunikasi, pemahaman dan akselerasi transformasi Kesehatan didaerah, B. Narasumber ke-2 yaitu dari Katiker Perencanaan Program dan Monev, dengan materi: mekanisme pelaksanaan binwil kesmas dan sosialisasi komdat monev DAK kesmas. Rangkuman Materinya sebagai berikut: a. Lingkup aktifitas pembinaan wilayah yaitu adanya kegiatan rutin dan kegiatan situasional. Kegiatan rutin ini dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan. Pada kegiatan 1 bulan yaitu penyampaian topik berkala program prioritas dan monitoring evaluasi, kegiatan 3 bulan yaitu pendampingan implementasi transformasi Kesehatan, dan kegiatan 6 bulan yaitu kajian pelaksanaan transformasi Kesehatan. Pada kegiatan situasional yang sifatnya tentative/urgensi yaitu seperti konsultasi transformasi Kesehatan, seperti kejadian luar biasa (KLB), pembinaan teknis. b. Pelaksanaan bina wilayah akan dipimpin oleh masing-masing koordinator dalam wilayah provinsi, kota/kabupaten. c. Dalam monitoring DAK akan dilakukan melakui komdat, dimana dalam komdat akan ada satu kolom tambahan yaitu realisasi. Realisasi ini diisi berdasarkan data yang yang sudah direalisasikan. C. Narasumber ke-3 yaitu dari PMO Ditjen Kesehatan Masyarakat yaitu tentang instrument Binwil Ditjen Kesmas. Rangkuman materinya sebagai berikut : a. Penilaian instrument menggunakan database yaitu limesurvey. Dimana pihak puskesmas jika sudah memiliki akun dapat mengisi secara mandiri. b. Dalam instrument binwil ini terdapat beberapa menu tab yang harus diisi. c. Dalam penginputan aka nada nama kontak yang dimana harus diisi dengan nomer kontak responsible untuk memudahkan komunikasi jika terjadinya kekeliruan data
8. Tujuan : Tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk mewujudkan tranformasi
layanan primer dan mempermudah komunikasi tim pembina wilayah terkait data yang dibutuhkan 9. Output Kegiatan : a. Setiap wilayah paham terkait bina wilayah dan instrument-instrumen yang ada b. Memperkenalkan menu penginputan DAK fisik dalam komdak c. Memperkenalkan limesurvey utnuk pengisian instrumen d. Memperkenalkan sistem infornasi agar mempermudah setiap pic bina wilayah dalam menghubungkan data dimasing-masing program prioritas 10. Rencana Tindak Lanjut : a. PJ Binwil maupun daerah dapat segera melakukan koordinasi terkait kegiatan binwil b. Daerah melakukan pengisian instrument melalui lime survey c. Kab/Kota dapat mulai melakukan input realisasi output kegiatan DAK 2023 (dibantu oleh provinsi dan dimonitor oleh PJ binwil) d. Kab/Kota berkoordinasi terkait data dengan labkesda, puskesmas, pustu dan posyandu e. Daerah menyampaikan usulan USG dan antrop selain ke Dit GKIA, daerah juga dapat berkoordinasi dengan PJ binwil
Demikian laporan kegiatan kami sampaikan, mohon arahan lebih lanjut.