0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Asesmen geriatri adalah analisis multi-disiplin yang dilakukan oleh tim dokter dan tenaga medis lainnya untuk mengetahui kondisi medis, fungsional, dan psikososial pasien lanjut usia guna penatalaksanaan yang menyeluruh. Analisis multi-disiplin diperlukan karena gejala penyakit lanjut usia tidak khas dan dipengaruhi faktor fisiologi dan patologi.
Asesmen geriatri adalah analisis multi-disiplin yang dilakukan oleh tim dokter dan tenaga medis lainnya untuk mengetahui kondisi medis, fungsional, dan psikososial pasien lanjut usia guna penatalaksanaan yang menyeluruh. Analisis multi-disiplin diperlukan karena gejala penyakit lanjut usia tidak khas dan dipengaruhi faktor fisiologi dan patologi.
Asesmen geriatri adalah analisis multi-disiplin yang dilakukan oleh tim dokter dan tenaga medis lainnya untuk mengetahui kondisi medis, fungsional, dan psikososial pasien lanjut usia guna penatalaksanaan yang menyeluruh. Analisis multi-disiplin diperlukan karena gejala penyakit lanjut usia tidak khas dan dipengaruhi faktor fisiologi dan patologi.
Dalam pengertian geriatri, maka asesmen geriatri diberikan batasan sebagai
suatu analisis multi-disiplin yang di lingkungan oleh seorang geriatris atau suatu tim interdisipliner geriatri atas seorang penderita usia lanjut untuk mengetahui kapabilitas medis, fungsional, dan psiko-sosial agar dapat dilakukan penatalaksanaan menyeluruh dan berkesinambungan. ( Shaw et al, 1984). Dari batasan tersebut terdapat beberapa hal yang perlu penjelasan lebih lanjut. Pertama mengenai analisis multi-disiplin. Analisis ini perlu, mengingat seperti dikatakan di atas, penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibandingkan penyakit pada golongan populasi lain. Penyakit pada populasi dewasa yang muda yang kesehatan (sehingga disebut sebagai model medik) menggambarkan bahwa setiap penyakit pada satu organ akan memberikan gejala dan tanda yang khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan. Oleh karena itu, dokter atau petugas kesehatan lain dapat mendiagnosis jenis penyakit dan organ yang terkena dengan merunut gejala dan tanda yang terdapat, untuk kemudian mengadakan penatalaksanaan yang tepat. Pada populasi usia lanjut hat tersebut tidak bisa dilakukan, karena seperti telah dikemukakan di atas gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas dan menyelinap, karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik danberbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu. Oleh karena itu penyakit pada seorang usia lanjut sering digambarkan sebagai suatu model geriatrik atau model bio-psiko-sosial. Untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisi multi-dimensional, yang mencakup bukan saja keadaan fisk, tetapi juga keadaan psikis, sosial, dan lingkungan dari penderita. (Darmojo, 2004). Model medik Model Geriatri (bio-psiko- (Hukum Parsimoni) sosial)
Keterangan : Gejala/ tanda Penyakit Penurunan fungsional/ anatomik
Gambar 1. Perbedaan skematik penderita dewasa dan lanjut
usia
Melihat kedua model seperti tersebut di atas, jelaslah mengapa tatacara
diagnosis seperti yang digunakan pada penderita dewasa muda (yang berdasarkan model medik) tidak dapat diterapkan pada penderita usia lanjut, dan harus digunakan tatacara diagnosis khusus yang disebut sebagai “ asesmen geriatri”. Asesmen geriatri tersbut di atas pada dasarnya bertujuan : a. Menegakkan diagnosis : Meliputi diagnosis kelaianan fisik atau psikis yang bersifat fisiologik dan diagnosis kelainan fisik atau psikis yang bersifat patologik dan melakukan terapi atas kelainan tersebut. b. Menegakan adanya gangguanm organik atau sistem, ketidakmampuan dan ketidakmampuan sosial untuk dapat dilakukan terapi dan atau rehabilitasi. c. Mengetahui sumber daya sosial-ekonomi dan lingkunagn yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penderita tersebut. Dengan mengetahui tujuan asesmen geriatri tersebut jelaslah bahwa istilah “ tim interdisipliner “ yang dimaksud dalam definisi asesmen geriatri minimal harus beranggotakan : a. Dokter yang mengetahui berbagai penyakit organ atau sistem b. Tenaga sosia-medik yang meneliti keadaaan sosial penderita c. Tenaga perawat yang meng-ases dan mengadakan upaya keperawatan pada penderita Tenaga interdisiplin geriatri tersebut dapat diperluas keanggotaannya dengan tenaga rehabilitasi, psikolog atau psikiater, farmasis dan tenaga lain yang berkaitan dengan penatalaksanaan kesehatan penderita usia lanjut.