Tujuan utama assessment dari evaluasi awal adalah untuk menyajikan diagnosis
masalah pasien. Assesment juga menyajikan hasil dari proses pengambilan
keputusan klinis. Jika evaluasi awal telah dikembangkan dalam bab-bab
sebelumnya, maka assessment lebih mudah untuk ditulis. Ketika disusun sebagai
rangkuman, bagian assessment akan mencakup tiga kompoen fisik.
Bagian assessment adalah dokumentasi yang berguna untuk memberikan
spesifikasi sifat dan kondisi kesehatan serta risiko-risiko penyakit lain. Fisioterapi
harus berhati-hati terhadap gangguan yang dapat timbul akibat dari intervensi.
Bagian assessment juga berfungsi untuk merangkum kebutuhan medis untuk
intervensi. Assessment yang dilakukan akan dimasukkan pada akhir bab ini dan
disajikan sebagai ringkasan.
Kesalahan Umum dalam Dokumentasi Penilaian
Dalam pendokumentasian ada beberapa kesalahan
umum dalam penulisan bagian penilaian. Ini biasanya
hasil dan pernyataan yang terlalu umum atau tidak jelas.
Misalnya : pasien mengalamia penurunan ROM dan
kekuatan, hal ini mengarah pada keterbatasan ADL.
Dalam hal ini penilaian tersebut kurang spesifik karena
banyak dari pasien yang ditemukan memiliki keluhan
atau kondisi yang sama. Seharusnya stetment lebih
spesifik seperti : kelemahan di knee dan hip ekstensor
dan keterbatasan hip ekstensi saat ROM menyebabkan
tisak bisa bergerak diatas kasur dan berpindah dengan
mandiri.
Proses Fisioterapi untuk Mengembangkan Diagnosis
2. Activity Limitations
Apa status fungsional pasien saat ini dan sebelumnya /
Apa kegiatan fungsional kritis yang perlu dilakukan pasien untuk dapat mengatasi atau
mencegah kecacatan ?
4. Kondisi Kesehatan
Dapatkah diagnosis medis ditentukan lebih lanjut ?
Apa tahap penyembuhan atau pemulihan ?
Apakah ada potensi untuk terjadinya gangguan sekunder ?
Haruskah pasien dirujuk ke praktisi lain ?