Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN UMUM
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas
pasien beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian
petugas membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis
pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas
rekam medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang
tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan
dokter dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata)
sesuai urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
2. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
a. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
b. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang
Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN BPJS
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas
pasien beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian
petugas membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis
pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas
rekam medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang
tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan
dokter dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata)
sesuai urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
2. Di Bagian Farmasi
c. Petugas farmasi menerima resep
d. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
c. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
d. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang
.................................................................................................................................
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN INHEALTH
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas pasien
beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian petugas
membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas rekam
medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan dokter
dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata) sesuai
urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
2. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
a. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
b. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang
1 dan 1
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
RUANG TINDAKAN 01 september PENANGGUNG JAWAB KLINIK
2019
dr. ARY PARDIYANTO
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu upaya yang dilakukan Klinik Pratama Ary Farma untuk
menjaga kerahasiaan pasien terkait dengan informasi penyakitnya dan
pemberi informasi terkait informasi yang diberikan tentang
penyelenggaraan pelayanan klinik sehingga pelayanan kesehatan
aman, terlindungi kecuali untuk perlindungan hukum / kepentingan
khusus lainnya (kepentingan Negara dan pasien).
Tujuan Untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kerahasiaan pasien
dalam memberi informasi tentang kesehatan pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang AKSES
TERHADAP REKAM MEDIS
Prosedur 1. Petugas membuat kebijakan tentang kerahasiaan pasien dan
pemberi informasi
2. Petugas RM bertanggungjawab terhadap pengaturan dan
menyimpan data penyakit (RM)
3. Petugas mengatur penggunaan RM antara lain :
a) Alat komunikasi antar pasien
b) Dasar merencanakan pengobatan dan perawatan
c) Bukti tertulis segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien di rawat.
d) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien Klinik Pratama
Ary Farma dan tenaga kesehatan
e) Menyediakan data untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian
3. Petugas RM bertanggungjawab terhadap hilangnya, rusaknya /
pemalsuan RM dan penggunaan oleh badan / orang yang tidak
berhak, karena RM adalah data klinik yang harus dijaga
keamanannya.
4. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pasien
mengenai isi RM jika pasien meminta sehingga pasien memiliki
hak mengenai isi RM yang harus di jaga kerahasiaannya
5. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pihak
ketiga untuk kepentingan pengadilan dan asuransi
6. Semua petugas kesehatan bertanggungjawab terhadap kerahasiaan
dan pemberi informasi
Dokumen terkait Rekam medis
Unit Terkait Pendaftaran,Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
REKAM MEDIS
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
- 1 dari 1
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi , palpasi pada
kepala pasien
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan kepala
pasien
Kebijakan
SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
Lampu senter
3. Mencuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Melakukan inspeksi daerah kepala dengan seksama dan
mengamati keadaan kepala apakah ada luka, benjolan, dan
lokasinya.
4. Melakukan pemeriksaan mata: konjuntiva
5. Melakukan pemeriksaan mata : sklare
6. Melakukan perneriksaan mata : refleks pupil
7. Memeriksa mulut dan gigi pasien
8. Memeriksa hidung pasien
9. Memeriksa telinga pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent
Unit terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN FISIK (DADA)
No.Dokumen : 003 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan thorax adalah prosedur pemeriksaan fisik umum yang
dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi organ di dalam
rongga dada, termasuk jantung dan paru-paru.
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan paru –
paru dan jantung pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (DADA)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
Stetoscope
Lampu senter
3. Mencuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien terlentang
2. Menempatkan din di sebelah kanan pasien ,bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah dada
4. Melakukan inspeksi dan depan & samping pasien
5. Melakukan Auskultasi : inspirasi & ekspirasi
6. Melakukan Auskultasi bunyi jantung
7. Melakukan Palpasi fokal fremitus
8. Memeriksa ekspansi dada
9. Melakukan Perkusi intereosta
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis,inform consent
Unit terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN FISIK (ABDOMEN)
No. Dokumen : 004 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 september 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
-
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan terhadap suhu badan di axila dengan menggunakan
alat thermometer
Tujuan Mendapatkan data obyektif berkaitan dengan suhu tubuh pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN SUHU BADAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
Termometer bersih pada tempatnya
Tiga botol : larutan sabun ,desinfektan, air bersih
Bengkok
Potongan kertas tissue dalam tempatnya
Alat tulis
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Membebaskan axila pasien pada lengan yang jauh
3. Membersihkan axila dengan tissue
4. Memeriksa termometer, pastikan pada skala dibawah 35C
,bila belum turunkan dengan cara mengibaskan termometer
5. Memasang reservoir termometer tepat pada tengah axila
6. Menyilangkan tangan di depan ,memegang bahu
7. Mengangkat termometer setelah 10 menit
8. Mengangkat termometer dengan tissue kering kearah
reservoir
9. Membaca hasil pengukuran
10. Mencatat hasil pengukuran
11. Membersihkan termorneter : mencelupkan ke dalam air
sabun kemudian usap ke arah reservoir, mencelupkan ke
dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan
air bersih dan usap dan arab reservoir
12. Menurunkan air raksa
13. Mengembalikan termometer pada tempatnya
Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
Dokumen terkait Rekam medis, inform consent
Klinik Pratama
- 1 dari 4
Ary Farma
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Mengukur tekanan darah pasien dengan rnenggunakan alat
tensimeter.
Tujuan 1. Mengetahui tekanan darah pasien.
2. Memantau kondisi pasien.
3. Membantu menegakkan diagnose
4. Menentukan pengobatan dan perawatan selanjutnya.
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Prosedur Persiapan alat :
Tensimeter
Stetoskop
Buku catatan
Alat tulis
A. Mengukur tekanan darah di lengan atas
1. Lakukan verifikasi data sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang
akan dilakukan bahwa pasien tidak diperkenankan
berbicara pada saat pengukuran.
5. Mengatur posisi pasien : supinasi (terlentang)
6. Pilih tangan yang bebas dari infus pemasangan alat lain
7. Menyingsingkan lengan baju pasien pada tangan yang
akan dilakukan pengukuran (jika tebal dan ketat harus di
lepas)
8. Posisi tangan menghadap ke atas, posisi lengan bawah
sejajar dengan jantung.
9. Palpasi pada arteri brachialis atau radialis, pasang manset
2 jari (± 2,5 cm ) di atas fosa cubiti dan tidak terlalu
kencang.
10. Pastikan cuff manset berada di atas arteri.
11. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
(jika tersambung) dan tempatkan tensimeter dalam poisa
datar
12. Menutup sekrup balon karet.
13. Membuka kunci reservoir air raksa.
14. Letakkan permukaan diafragma stetoskop di atas arteri
brachialis.
15. Letakkan jari telunjuk, jari manis dan jari tengah di atas
arteri radialis untuk mengetahui hilangnya denyutan arteri
dengan perabaan.
16. Pompa manset hinga 30 mmHg di atas denyutan arteri-
radialis tak teraba.
17. Membuka sekrup balon perlahan - lahan 2 – 3 mmHg /
detik sambil mendengarkan dan melihat skala yang
ditunjukkan air raksa atau jarum.
18. Memperhatikan angka pada skala tensimeter pada bunyi
detakan pertama yang terdengan sebagai nilai sistolik dan
angka pada skala tensi pada bunyi detakkan yang terakhir
sebagai tekanan diastolik dengan catatan mata sejajar
dengan skala tensimeter.
19. Menurunkan air raksa sampai titik nol.
20. Bila hasil meragukan dapat diulang 2 – 3x pemeriksaan
dengan prosedur yang sama.
21. Kunci skrup reservoir dan membuka pipa penghubung,
inelepas manset dan mengeluarkan udara yang masih
tersimpan di manset
22. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter dan tutup (hati-hati jangan sampai tabung air
raksa terkena tempat skrup balon yang bisa
mengakibatkan tabung airraksa pecah).
23. Merapikan pasien dan lingkungannya
24. Alat - alat dirapikan
25. Mencatat prosedur hasil dalam catatan perawat dan
catatan vital sign.
26. Perawat mencuci tangan
B. Mengukur tekanan darah di daerah paha (jika di bagian
lengan tidak memungkinkan)
1. Lakukan verifikasi data sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang
akan dilakukan bahwa pasien tidak diperkenankan
berbicara pada saat pengukuran.
5. Mengatur posisi pasien : pronasii (tengkurap)
6. Pilih tangan yang bebas dan infus dan pemasangan alat
lain
7. Menyingsingkan lengan baju pasien pada tangan yang
akan dilakukan pengukuran (jika tebal dan ketat harus di
lepas).
8. Posisi tangan menghadap ke atas, posisi lengan bawah
sejajar dengan jantung.
9. Palpasi pada arteri brachialis atau radialis, pasang
manset 2 jari (± 2.5 cm ) di atas fosa cubiti dan tidak
terlalu kencang.
10. Pastikan cuff manset berada di atas arteri.
11. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
( jika belum tersambung ) dan tempatkan tensimeter
dalam posisi datar.
12. Menutup sekrup baton karet.
13. Membuka kunci reservoir air raksa.
14. Letakkan permukaan diafragma stetoskop di atas arteri
brachialis.
15. Letakkan jari telunjuk, jari manis dan jari tengab di atas
arteri radialis untuk mengetahui hilangnya denyutan
arteri dengan perabaan.
16. Pompa manset hinga 30 mmHg di atas denyutan arteri
radialis tak teraba.
17. Membuka sekrup balon perlahan - lahan 2 – 3 mmHg /
detik sambil mendengarkan dan melihat skala yang
ditunjukkan air raksa atau jarum.
18. Memperhatikan angka pada skala tensimeter pada bunyi
detakan pertama yang terdengan sebagai nilai sistolik
dan angka pada skala tensimeter pada bunyi detakkan
yang terakhir sebagai tekanan diastolik dengan catatan
mata sejajar dengan skala tensimeter.
19. Menurunkan air raksa sampai titik nol.
20. Bila hasil meragukan dapat diulang 2 – 3x pemeriksaan
dengan prosedur yang sama,Kunci skrup reservoir
21. Membuka pipa penghubung, melepas manset dan
mengeluarkan udara yang masih tersimpan di manset.
22. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter dan tutup (hati-hati jangan sampai tabung air
raksa terkena tempat skrup balon yang bisa
mengakibatkan tabung air raksa pecah).
23. Merapikan pasien dan lingkungannya
24. Alat-alat dirapikan
25. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan
perawat dan catatan vital sign.
26. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent,
Unit terkait Poli Umum, Poli KIA, poli gigi Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen : 008 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemasangan infus untuk memberikan obat / cairan me!alui parenteral
Tujuan 1. Memberikan rehidrasi parenteral pada pasien dehidrasi
2. Membantu memberikan obat secara intravena (iv)
Kebijakan 1. Untuk pemberian cairan dan pemberian obat intra vena pada
pasien, disarankan untuk dilakukan dengan pemasangan infus.
2. Pemberian infus dilakukan oleh perawat
Prosedur Persiapan alat :
1. Melakukan verifikasi data
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
Sarung tangan 1 pasang
Selang infus dan cairan parenteral sesuai program
Jarum intravena (ukuran sesuai)
Kapas alkohol dalam kom (secukupnya) dan larutan
desinfektan
Tourniquet/Manset, Perlak dan pengalas
Bengkok 1
Plester dan Kassa steril
Penunjuk waktu
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberi salam dan menjelaskan tujuan/prosedur tindakan
pada klien
6. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Buka pembungkus kemasan infus dan lakukan desinfeksi
tutup botol
2. Menutup saluran infus (kem)
3. Menusukan saluran infus dengan benar
4. Mengantung botol cairan pada standar infus
5. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
6. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
7. Mengatur posisi pasien, pilih vena dan memasang pengalas.
8. Membebaskan daerah yang akan di insersi
9. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
10. Memakai hand scoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol
12. Mempertahankan veria pada posisi stabil
13. Memegang IV cateter dengan sudut 30 derajat
14. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas
15. Memastikan IV cateter masuk vena dan menarik mandrin =
0,5
16. Memasukan IV cateter secara perlahan dan menarik mandrin
17. Mengambil sampel darah dengan menggunakan spuit 5 cc
untuk pemeriksaan laboratorium ( kalau diperlukan)
18. Menyambungkan IV cateter dengan selang infus
19. Melepas tourniquet dan sarung tangan.
20. Mengalirkan cairan infus
21. Melakukan fiksasi IV cateter
22. Memberi desinfeksi daerah tusukan & menutup dengan kassa
23. Mengatur tetesan sesuai program
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan dan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat dan mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consen
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Ruang Tindakan
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit dan
penyuntikannya dilakukan pada lengan bagian bawah sebelah dalam.
Tujuan 1. Untuk melakukan uji coba kulit ( skin test ) terhadap obat –
obat tertentu
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
cutan.
3. Untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit ( misalnya
mantouk test untuk penyakit TBC)
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
seara efektif dan efisien melalui proses pemberian obat
intracutan secara benar.
2. Pemberian obat intra cutan dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dii elaskan tentang pro sedur yang akan
dilakukan,
2. Persiapan alat
Spuit 1 cc ( khusus tuberkulin)
Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
Obat yang ditentukan oleh dokter
Bak injeksi
Sarung tangan
Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area
suntikan dengan alkohol 70 % dengan cara meinutar dan
diregangkan denagn tangan kiri.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan kemiringan 5-10 derajad. Pegang
dan tarik daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri antara
ibu jari dan jari telunjuk.
4. Masukkan obat dengan pelan - pelan sampai kulit
menggelembung sekitar 6 mm.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas
tusukkan diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas
alkohol 70 % dan tidak boleh dimassage.
6. Membuka sarung tangan.
7. Observasi pasien selama 3 - 5 menit terhadap reaksi alergi
8. Merapikan pasien dan lingkungannya
9. Alat - alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan peraat dan
catatan pembenian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis ,resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikkan ke dalam jaringan otot dan
penyuntikannya dilakukan pada daerah
1. Otot paha bagian luar (1/3 tengah paha bagian luar)
2. Otot bokong (1/3 bagian dan spina iliaka anterior superior)
3. Otot pangkal tangan ( muskulus deltoideus)
Tujuan 1. Untuk pengobatan
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
muskulair.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan secara
efektif dan efisien melalui proses pemberian obat intramuscular
secara benar.
2. Pemberian obat intra musculair dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan.
2. Persiapan alat :
Spuit 3 cc atau 5 cc.
Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
Obat yang ditentukan oleh dokter
Bak injeksi
Sarung tangan
Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area suntikan
dengan alkohol 70 % dengan cara memutar dan diregangkan dengan
tangan kiri.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut 90 derajad. Pegang dan tank daerah yang akan
disuntik dengan tangan kiri antara ibu jarii dan jani telunjuk.
4. Tarik penghisap spuit, jika tidak ada darah, masukkan obat dengan
pelan - pelan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas tusukkan
diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas alkohol 70 % dan
sambil dimassage.
6. Membuka sarung tangan.
7. Merapikan pasien dan lingkungannya
8. Alat-alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan peraat dan catatan
pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Catatan:
Usahakan tidak menyentuh pembuluh darah, jika ada darah jarum
diputar dan ulangi menyuntik dengan spuit, jarum dan obat yang baru.
Dokumen terkait Rekam medis ,resep ,inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA Ruang Tindakan
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke bawah kulit dan penyuntikannya
dilakukan pada lengan atas bagian dalam atau bagian luar daerah dada
atau tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuan 1. Untuk pengobatan
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
vena.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien melalui proses pemberan obat
intravena secara benar.
2. Pemberian obat intra vena dilakukan oleh perawat/bidan
Prosedur Persiapan alat :
1. Persiapan alat :
Karet Pembendung
Spuit sesuai kebutuhan
Alkohol 70 % swab I kapas alkohol
Obat yang ditentukan oleh dokter
Bak injeksi
Sarung tangan
Pengalas
Kantong Plastik
Daftar obat pasien.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Cek kembali daftar pemberian obat.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan.
5. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
6. Menutup korden / sekat
7. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
8. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Megatur posisi pasien dan pasang pengalas.
2. Tentukan daerah suntikan, bendung bagian atasnya.
3. Lakukan desinfeksi pada area suntikan dengan alkohol 70 %
dengan cara memutar dan diregangkan dengna tangan kiri.
4. Menusukkan jarum pada pembuluh darah yang terlihat, lubang
jarum menghadap ke atas dengan sudut 90 derajad.
5. Tarik penghisap spuit, bila jarum berhasil masuk ke dalam
pembuluh darah dengan benar maka darah akan keluar.
6. Buka pembendung.
7. Masukkan obat dengan pelan- pelan.
8. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepar. bekas
tusukan tekan dengan menggunakan kapas alkohol 70 % dan di
plaster
9. Daerah suntikan ditinggikan.
10. Merapikan pasien dan lingkungannya
11. Alat - alat dirapikan
12. Membuka sarung tangan.
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan perawat dan
catatan pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis,resep ,inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke bawah kulit dan
penyuntikannya dilakukan pada lengan atas bagian dalam atau bagian
luar daerah dada atau tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuan Untuk pemberian obat - obat tertentu yang harus diberikan secara
Sub cutan.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien melalui proses pemberian obat
subcutan scara benar.
2. Pemberian obat subcutan dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur
2. Persiapan alat :
Spuit 1 cc ( spuit khusus)
Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
Obat yang ditentukan oleh dokter
Bak injeksi
Sarung tangan
Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Megatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area
suntikan dengan alkohol 70 % dengan cara memutar dan
tunggu sampai mengering.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan kemiringan 45 derajad.
4. Tarik penghisap spuit, jika tidak ada darah, masukkan obat
dengan pelan - pelan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas
tusukkan diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas
alkohol 70 %.
6. Membuka sarung tangan.
7. Merapikan pasien dan lingkungannya
8. Alat - alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan perawat dan
catatan pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis , resep , inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam
kandung kemih
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
3. Mendapatkan urine steril
4. Pengosongan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan 1. Pada pasien dengan ketidak mampuan mengontrol kebutuhan
eliminasi BAK perlu dilakukan pemasangan kateter menetap atau
sementara.
2. Pemasangan kateter pada pasien dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan alat :
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat:
Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk ,kassa
Kateter sesuai ukuran
Sarung tangan steril 2 pasang
Desinfektan dalam tempatnya
Spuit 20 cc, dan Aquabides
Pelumas
Urine bag
Plester dan gunting
Selimut mandi
Perlak dan pengalas
Bak berisi air hangat,waslap,sabun ,handuk
Bengkok
4. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan pada
pasien
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Mengganti sarung tangan steril ,memasang duk steril
7. Memberi pelumas pada ujung kateter
8. Mengarahkan penis keatas
9. Memasukkan kateter perlahan - lahan sedalam 15-23 cm atau
hingga urine keluar
10. Menyambungkan kateter dengan urine bag
11. Mengisi balon dengan aquadest sesuai ukuran
12. Memfiksasi kateter ke arah atas / perut
13. Melepas duk, pengalas, dan sarung tangan
14. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
5. Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis,Inform consent,Resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam
kandung kemih pada wanita
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Mengosongkan kandung kemih secara Lengkap
Kebijakan 1. Pada pasien dengan ketidak mampuan mengontrol kebutuhan
eliminasi BAK perlu dilakukan pemasangan kateter menetap
atau sementara.
2. Pemasangan kateter pada pasien dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk ,kassa
Kateter sesuai ukuran
Sarung tangan steril 2 pasang
Desinfektan dalam tempatnya
Spuit 20 cc
Pelumas
Urine bag
Plester dan gunting
Selimut mandi
Perlak dan pengalas
Bak berisi air hangat,waslap,sabun ,handuk
Bengkok
Pispot
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Mengatur posisi dorsal recumbent dan melepas pakaian
bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memasang pispot dibawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Mencuci area perineal dengan sabun & air hangat
7. Mengganti sarung tangan steril ,memasang duk steril
8. Membersihkan vulva dengan air hangat
9. Memberi pelumas 2.5-5 cm
10. Memasukkan kateter 5-7.5 cm / sampai urine keluar
11. Menyambungkan kateter dengan urine bag
12. Mengisi balon dengan aquadest sesuai ukuran
13. Memfiksasi kateter ke arah paha
14. Melepas duk, pengalas, dan sarung tangan
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , Inform consent , Resep
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang
terpasang kateter
Tujuan Mencegah infeksi
Memberikan rasa nyaman
Kebijakan 1. Pasien pria yang terpasang kateter menetap harus dilakukan
perawatan minimal setiap hari sejak pemasangan.
2. Perawatan kateter dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Bak instrumen steril berisi lidi kapas
Sarung tangan steril
Desinfektan
Air hangat, waslap, handuk
Perlak dan pengalas
Bengkok
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar
7. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada ujung penis
8. Melepas pengalas dan sarung tangan
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Infom concent, rekam medis,resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN KATETER WANITA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
018
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital Wanita yang
terpasang kateter
Tujuan 1. Mencegah infeksi
2. Memberikan rasa nyaman
Kebijakan 1. Pasien wanita yang terpasang kateter menetap harus dilakukan
perawatan minimal setiap hari sejak pemasangan.
2. Perawatan kateter dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
Bak instrumen steril berisi lidi kapas
Sarung tangan steril
Desinfektan
Air hangat,waslap,handuk
Perlak dan pengalas
Bengkok
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar
7. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada vagina
8. Melepas pengalas dan sarung tangan
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
019
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
Tujuan Mencegah infeksi pada luka
Mempercepat penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA BAKAR
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Bak instrumen steril yang berisi
a. Pinset anatomi dan pinset chirurgis
b. Gunting debridemand
c. Kassa steril
d. Kom : 3 buah
Peralatan lain terdiri dari:
a. Spuit 5 cc atau 10cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
d. Plester atau perekat dan verband
e. Alkohol 70% I wash bensin
f. NaC1 0,9 % dan larutan desintektan lain yang
diperlukan
g. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan
h. Obat luka seuai kebutuhan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Menyapa dan Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien
6. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
3. Membuka peralatan
4. Mernakai sarung tangan
5. Membuka balutan den gan hati-hati bilu sulit dibasahi dengan
NaC1
6. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7. Melakukan debridemand pada jaringan nekrotik (bila ada bula
jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit setelah bari ke-3)
8. Membersihkan luka dengan NaCl
9. Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril kemudian dipasang verban
dan diplester
12. Memasang verband dan di plester
13. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Infom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA JAHIT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
020
Klinik Pratama - 1 dari 2
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan : mengganti balutan, membersihkan
luka pada luka yang dijahit
Tujuan Mencegah infeksi
Membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA JAHITAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Set ganti balut steril dalam ternpatnya yang terdiri dari:
a. Pinset anatomi 2 buah
b. Pinset sirugis
c. Gunting lurus
d. Kapas lidi
e. Kassa steril
f. Kassa penekan (deppers)
Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Gunting verband
c. Plester dan verband secukupnya
d. Alkohol 70% dalam tempatnya
e. Wash bensih dalam tempatnya
f. Iodine povidon 10% dan obat luka sesuai kebutuhan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alkohol /wash bensin dan buka
dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan tepi luka (sepanjang luka)
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaC1
10. Mendesinfeksi luka dengan iodine povidone
11. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
12. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat /
menutup dengan kassa steril
13. Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen Terkait imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA LECET
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman
022
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan membersihkan dan mengobati luka
lecet
Tujuan Mencegah infeksi dan membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA LECET
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Persiapan alat
Bak instrumen yang berisi:
a. Pinset anatomi
b. Lidi kapas
Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Desinfektan
c. NaC1 0,9 %
d. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan.
3. Mencuci tangan dan menempatkan alat di dekat pasien.
4. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga iklien
6. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas dan buka pakaian seperlunya
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan luka dengan menggunakar’ cairan NaCI
6. Mengeringkan dengan kassa steril
7. Mengoleskan desinfektan
8. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen Terkait imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda
Tujuan Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
Kebijakan 1. Pasien dengan gangguan oksigenasi perlu dilakukan
pemberian oksigen dengan nasal kanule
2. Pemberian oksigen diberikan oleh perawat
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Tabung 02 lengkap dengan manometer
Pengukur aliran flow meter dan humidifier
Selang kanula hidung ganda
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal 02 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian Inhalasi uap dengan obat / tanpa obat
menggunakan nebulator
Tujuan Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan
melonggarkan jalan nafas
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019
Tentang INHALASI NEBULIZER
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan dan menyiapkan alat
Set Nebulizer
Obat bronkodilator ( sesuai dengan program
terapi dokter)
Bengkok satu buah
Tissue
Spuit 5 cc
Aquades
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan /kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy dan mengatur pasien dalam
posisi duduk.
2. Menempatkan meja di depan pasien yang berisi
set nebulizer
3. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
4. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien
nafas dalam sampai obat habis
8. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien / keluarga
3. Membereskan alat dan mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
kaperawatan
Dokumen terkait Dokumen terkait, resep, imfom concent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas
Tujuan 1. Mengeluarkan sekret / cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
Kebijakan 1. Pasien tidak sadar dan pasien yang tidak mampu mengeluarkan
lendir sendiri harus dilakukan penghisapan lendir.
2. Penghisapan lendir dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Bak instrumen berisi : pinset anatomi 2, kasa secukupnya
NaCl atau air matang
Kanul suction
Perlak dan pengalas
Mesin suction
Kertas tissue
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan /kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit
ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2-5 menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin , mengecek tekanan dan botol
penampung
6. Memasukkan kanul suction dengan hati-hati ( hidung : ± 5 cm,
mulut ± l0cm)
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang canule, menarik
keluar perlahan sambil memutar ( ± 5 detik untuk anak , ± 10
detik untuk dewasa)
8. Membilas canule dengan NaCL ,berikan pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya.
11. Mengobservasi sekret tentang warna , bau dan volumenya
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien danlIingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula.
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait imfom concent, resep, rekam medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Ruang Tindakan
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu
di saluran nafas dengan cara dibatukkan
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan 3. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akurnulasi sekret
dan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik
sputum di laboratorium harus diberikan latihan batuk efektif.
4. Latihan batuk efektif dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Kertas tissue Bengkok
Perlak/alas
Sputum pot berisi desinfektan
Air minum hangat
4. Menyapa nama pasien dan menjelaskan tujuan dan
prosedur pelaksanaan menanyakari persetujuan/kesiapan
pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan /
tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
(cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan rnengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot.
9. Memasang alas/perlak dan bengkok (di pangkuan pasien
bila duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam dua kali
,yang ketiga: inspirasi,tahan nafas dan batukkan dengan
kuat
11. Menampung lendir dalam sputum pot
12. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melatih pasien melakukan nafas dalam
Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas paru
2. Mencegah atelektasis
3. Membantu distraksi dan relaksasi
Kebijakan 1. Pada pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif
perlu dilakukan latihan nafas dalam.
2. Pelaksanaan Latihan nafas dalam dilakukan oleh perawat
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Memberi salam dan menyapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien dan mempersiapkan pasien
2. Meminta pasien meletakan satu tangan di dada dan /
tangan di abdomen
3. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas
panjang melalui hidung hingga 3 hitungan jaga mulut tetap
tertutup)
4. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
(cegah lengkung pada punggung).
5. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
6. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)
7. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dan otot.
8. Menjelaskan pada pasien untuk melakukan latihan bila
mengalami sesak nafas
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
032
Klinik Pratama - 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit setelah
jaringan kulit tersambung sempurna
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi dan benang
2. Mencegah tertingalnya benang
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Pinset anatomi : 2 buah dan pinset chirurgis : 2 buah ,
steril
Gunting angkat jahit: 1 buah , steril
Kassa steril
Mangkok kecil 3 buah, steril
Sarung tangan, steril
Gunting verband dan Plester
Alkohol 70% dan NaCI 0.9 % dalam tempatnya
lodin povidon solution 10% atau sejenis
Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan
Kain pembalut atau verband secukupnya
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga /klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan .
4. Membasahi plester dengan alkohol /wash bensin dan buka
dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Memhersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan tepi luka (sepanjang luka)
9. Membersihkan luka dengan menggunakan caran NaCl
10. Mendesinfeksi luka dengan iodine povidone
11. Meletakkan kassa steril di dekat luka
12. Memarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati
dengan memakai pinset chirugis, sehingga benang yang
berada di dalam kulit kelihatan
13. Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa
14. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
15. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat /
menutup dengan kassa steril
16. plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokuemn terkait Rekam medis, imfom concent, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Perawatan luka dengan mengganti Balutan luka yang kotor atau yang
lama dengan Balutan luka yang baru.
Tujuan 1. Mempercepat penyembuhan luka
2. Mencegah infeksi pada luka.
kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
MENGGANTI BALUTAN OPERASI
Prosedur Persiapan :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang puosedur yang akan
dilakukan
2. Persiapan alat:
Bak steril berisi
1) Pincet anatomis
2) Gunting lurus
3) Kasa steril
4) Kapas lidi
Sarung tangan steril disposibel
Hipa fik, gunting dan opsite
Cairan alkohol / wash bensin
Bengkok dan kantong plastik
Obat luka sesuai dengan kebutuhan
Plester
Cairan NaCl 0.9 % atau betadin
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Petugas mencuci tangan
3. Alat - alat didekatkan dan perawat memakai sarung tangan
4. Melepaskan pembalut dengan hati - hati dengan menggunakan
wash bensin atau alkohol kemudian dimasukkan dalam bengkok /
kantong plastik.
5. Lihat posisi drain saat melepas balutan (bila ada)
6. Balutan yang kotor ditaruh di kantong plastik medik dan membuka
sarung tangan dengan cara dibalik lalu dimasukkan dalam kantong
plastik.
7. Dengan teknik aseptik buka peralatan steril dan dekatkan.
8. Siapkan air pencuci luka dalam kom steril dan kasa steril.
9. Gunakan sarung tangan steril
10. Luka dibersihkan dengan pirset steril dengan cara dan atas ke
bawah atau dan area tengah ke luar, bila ada drian bersihkan sekitar
drain dengan arah dan dalam ke luar.
11. Keringkan luka dengan kassa steril kernudian diberi obat sesuai
dengan pesanan.
12. Tutup luka dengan kassa steril dan tutup luka steril (dressing
transparant) serta lakukan fiksasi.
13. Membuka sarung tangan dengan cara membalik dan masukkan ke
dalam kantong plastik.
Terminasi :
1. Perawat mencuci tangan
2. Alat - alat dirapikan.
3. Merapikan pasien dan mencatat hasil observasi dan respon
pasien.
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
WWZ dan sarungnya
Perlak dan alasnya
Termos berisi air panas
Termometer air
Lap kerja
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
7. Menanyakan persetujuan / kesiapan klien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi WWZ dengan air panas 1/2-3/4 (saat mengisi air WWZ
diletakkan rata dengan kepala WWZ ditekuk sampai permukaan
air kelihatan agar udara tidak masuk)
4. Menutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ di bawah
untuk meyakinkan bawah air tidak tumpah.
5. Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak basah lalu
bungkus dengan sarung WWZ.
6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang
WWZ.
7. Meletakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan dikompres
dengan kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur
8. Memantau respons pasien
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
BULI-BULI DINGIN
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
Pengerian Memasang alat yang bersifat kaku maupun fleksibel untuk immobilisasi
(mempertahankan posisi tulang).
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Tata cara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita yang
alergi terhadap obat/zat tertentu
Tujuan Sebagai pedoman dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENANGANAN ANAPHILAKTIK SHOCK
Peralatan a. Tabung Oksigen
b. Tensimeter
c. Ambulance (Jika di rujuk)
d. Adrenalin ampul
e. Dexamethason Vial
f. Jarum suntik disposibel 1 ml, 3 ml
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
Pengerian Membersihkan kotoran dengan sabun atau antiseptic dan dibilas dengan
air mengalir
Tujuan 1. Menjaga kebersihan perseorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PROSEDUR CUCI TANGAN
Prosedur Persiapan
1. Kuku dalarn keadaan pendek
2. Persiapan alat :
Bak cuci dan air mengalir
Sabun atau antiseptic
Pengering
Pelaksanaan
1. Melepaskan semua aksesoris pada lengan, dan gulung lengan
baju sampai siku
2. Melakukan inspeksi tangan dan jari ,adanya luka / sayatan
3. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel
(jika tangan menyentuh wastafel cuci tangan di ulangi)
4. Mengalirkan air ,hindari percikan pada pakaian
5. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya
lebih rendah dari siku
6. Menaruh sedikit sabun atau antiseptic (2- 4 cc), untuk sabun
batang pegang dan gosok sampai berbusa.
7. Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 10-15 detik
8. Menggosok tangan, sela-sela jari
9. Menggosok jari-jari secara melingkar minimal 5 kali
10. Menggosok ujung – ujung jari ke telapak tangan yang lain
11. Membilas lengan dan tangan sampai bersih
12. Menutup kran dengan siku.(Bila kran harus ditutup dengan
tangan, cuci kran dengan sabun terlebih dahulu sebelurn
membilas tangan)
13. Mengeringkan tangan dengan tisu atau pengering
Dokumen terkait Poster atau leaflet langkah – langkah cuci tangan
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA 1 dan 2
01 september 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Ekstirpasi kuku merupakan prosedur bedah minor yang diawali dengan
tindakan asepsis, anestesi, eksplorasi dan identifikasi, serta pemisahan
kuku dari dasar kuku
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TETAP RUANG
01 september 2019
TINDAKAN
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh prepusium penis
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan
kotoran yang mungkin melekat diujung penis
2. Menjaga hygeine penis dari smegma dan sisa – sisa urine
3. Menghindari terjadinya infeksi glands atau preputium penis
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
SIRKUMSISI
Prosedur Persiapan Alat dan bahan :
1. Obat Anestesi
2. Gunting
3. Klem
4. Pinset
5. Needle holder
6. Kassa steril
7. plester
8. betadine
9. Cairan Nacl
10.Jarum jahit steril
11.Benang jahit steril
12.Duk lubang steril
13.Handscoon steril
Pelaksanaan :
1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut antrian
2. Petugas mengkonfirmasi nama,usia,alamat
3. Petugas memberikan formulir persetujuan tindakan dan
menjelaskan prosedur tindakan
4. Petugas memposisikan pasien tidur terlentang
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan didekat pasien
6. Petugas meminta pasien untuk membuka celana atau sarung yang
digunakan
7. Petugas mencuci tangan kemudian menggunakan sarung tangan
steril
8. Petugas membersihkan area yang akan dioperasi dari preputium
penis sampai pubis dengan menggunakan cairan infus nacl dan
betadine
9. Petugas memasang duk lobang steril
10. Petugas melakukan anestesi blok
11. Petugas melakukan anestesi infiltrasi subkutan pada korpus
penis ke arah proximal
12. Petugas melakukan konfirmasi apakah anestesi sudah bekerja
atau belum
13. Petugas membuka preputium perlahan – lahan dan bersihkan
penis dari smegma dengan menggunakan kassa betadine
sampai korona glandis terlihat
14. Kembalikan preputium pada penis semula
15. Petugas memasang klem pada preputium di jam 11,1 dan 6
16. Petugas menggunting preputium pada jam 12 sampai corona
glandis
17. Petugas melakukan jahit kendali mukosa pada jam 12
18. Petugas menggunting preputium secara melingkar kanan dan
kiri dengan menyisakan frenulum pada klem jam 6
19. Petugas melakukan observasi perdarahan, apabila tidak ada
kemudian petugas menutup luka dengan kassa steril dan
plester
20. Petugas memberitahukan kepada pasien untuk kontrol luka 3
hari kemudian
Dokumen terkait Rekam medis ,inform consent, resep
Unit Terkait Poli Umum , Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
INSISI ABSES
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
- 1 dari 2
EKSISI CLAVUS
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
- 1 dari 2
- 1 dari 1
Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda asing yang terdapat pada kornea
seperti serpihan logam, serpihan kaca ataupun serpihan-serpihan benda
asing.
Tujuan Mengambil benda asing di dalam mata
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA MATA
Peralatan Cotton bud
Needle
Lup
Aquabidest
Pehacain
Needle holder
Bengkok
Kassa
Head lamp
Eye glass
- 1 dari 1
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda yang masuk ke dalam saluran
telinga, sehingga dapat mengurangi timbulnya luka dan infeksi telinga.
Tujuan Mengambil benda asing di telinga
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA TELINGA
Peralatan Otoskop
Lampu kepala
Forcep bayonet
Forcep alligator
Spuit
Wadah penampung cairan
Peralatan suction
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda yang masuk ke dalam saluran
hidung, sehingga dapat mengurangi timbulnya luka dan infeksi hidung.
Tujuan Mengambil benda asing di hidung
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA HIDUNG
Peralatan Otoskop
Lampu kepala
Spekulum hidung
Pinset
Senter
1 dan 2
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan oleh
RUANG TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
01 september 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian merupakan tindakan operasi ringan yang biasanya dikerjakan oleh dokter
dengan anestesi lokal
Tujuan Melakukan pembedahan atau mengambil jaringan dengan resiko minim
Kebijakan
Persiapan alat dan 1) Needle holder
bahan 2) Klaim
3) Pinset cirugis
4) Pinset anatomis
5) Gunting jaringan
6) Obat anestesi
7) Cairan Nacl
8) Betadine
9) Jarum jahit
10) Benang jahit
11) Kassa steril
12) Plester
13) Doek lobang Steril
14) Mess
Prosedur 1. Petugas Menyiapkan formulir persetujuan tindakan / informconsent
dan meminta pasien / keluarga untuk menandatangani formulir
persetujuan tindakan tersebut
2. Petugas menjelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan kepada
pasien
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembedahan ditroli yang sudah disiapkan dan diletakkan disamping
pasien
4. Posisikan pasien senyaman mungkin sehingga petugas dengan leluasa
melakukan tindakan
5. Melakukan tindakan aseptik dengan cairan Nacl dan betadine ke
daerah yang akan dilakukan pembedahan
6. Pasang doek diarea yang akan dilakukan pembedahan
7. Petugas melakukan anestesi lokal diarea tersebut
8. Petugas melakukan tindakan pembedahan atau pengambilan jaringan
9. Setelah selesai petugas melakukan heacting dan tutup luka dengan
menggunakan betadine,kemudian sufratul dan tutup dengan kassa
steril dan plester
10. Informasikan kepada pasien untuk kontrol ulang selanjutnya
11. Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat dan
melakukan pembayaran di bagian kasir
Dokumen terkait Rekam Medis , Inform Consent , Resep
4.Tanggung Jawab Petugas dipoli gigi mencatat pasien dibuku registrasi poli gigi, kunjungan
baru atau berulang, mempersiapkan alat yang diperlukan dan
membersihkan / mensterilkan kembali alat yang telah digunakan. Dokter
gigi / perawat gigi melakukan pemeriksaan, tindakan dan pengobatan
serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
7. Alur Proses
TERIMA KARTU PANGGILAN COCOKAN IDENTITAS
KONTROL UMUM PASIEN SESUAI NO PASIEN DENGAN
ATAU BPJS KEDATANGAN REKAM MEDIS
ALUR PELAYANAN
PASIEN DISURUH
DUDUK DI DENTAL
PASIEN
PASIEN DISURUH POLI GIGI
ANAMNESA DAN
KONFIRMASI ULANG
DUDUK DI DEPAN
UNIT POLI GIGI BILA TIDAK SESUAI
PERLU YA
ANAMNESA PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
ULANG AWAL
PENUNJANG
LABORATORIUM
TIDAK
ATAU RO FOTO
TINDAKAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TIDAK
YA
DIRUJUK PEMBERIAN
APOTIK
RESEP OBAT
YA
TIDAK
RUJUK KE PELAYANAN YANG
LEBIH TINGGI UMUM
BPJS
PULANG
8. Dokumen Terkait 8.1 Kartu status atau rekam medis
8.2 Buku Register poli gigi
Tujuan Agar ruangan dan peralatan bersih, steril dalam upaya pencegahan
penularan dan juga memberi kenyamanan bagi pasien
Tujuan Pencabutan gigi permanen nekrosis maupun akar gigi tanpa menimbulkan
rasa sakit dan tidak ada sisa akar tertinggal
Referensi KEP.MENKES RI.NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesgilut
Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan para medis dalam
melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan medis.
2. Agar pasien mengetahui prosedur penanganan penyakitnya bisa
membahayakan atau tidak.
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang hal – hal
yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis.
Persiapan 1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus
diinformasikan kepada pasien dan harus mendapat persetujuan dari
pasien dan / atau keluarga.
Referensi 1. UU No.29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
2. Permenkes No.290/menkes/per/2008
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
Definisi Pemeliharaan minor set adalah kegiatan untuk menjaga alat minor set
supaya terjaga mutu dan kualitasnya
Pengertian Tata cara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita yang
alergi terhadap obat/zat tertentu
Tujuan Sebagai pedoman dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik
Kebijakan Dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik selain berpedoman
pada protap ini perlu melihat protap penanganan shock secara umum
Peralatan a. Tabung Oksigen
b. Tensimeter
c. Ambulance (Jika di rujuk)
d. Adrenalin ampul
e. Dexamethason Vial
f. Jarum suntik disposibel 1 ml, 3 ml
Prosedur
a. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
b. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra Muskular
pada lengan atas.
c. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
d. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
e. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
f. Pemberian cairan bila diperlukan
g. Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
h. Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam
i. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Kesehatan yang lebih lengkap.
PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian KB suntik 1 bulan adalah Kb dengan jenis suntikan kombinasi 25 mg depo
medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali ( cylofem ) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5
mg estradiol valerat yang diberikan injeksi 1 bulan sekali
Tujuan Mencegah kehamilan
1 dan 4
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA /
PENAGGUNG JAWAB
TINDAKAN
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pelayanan yang di berikan pada ibu atau akseptor KB untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntikan secara intra
maskuler yang berdaya 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian tiap
hari. Kb suntik 3 bulan mengandung hormone progesterone sangat efektif,
aman, dapat digunakan oleh semua wanita dalam reproduksi dan tidak
menggangu ASI.
Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS ( norma keluarga kecil
bahagia sejahtera )
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang KB Suntik
3 bulan
TETAP RUANG
PERIKSA / Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
TINDAKANY PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar
Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan ANC
dr.ARY PARDIYANTO
B. Pemeriksaan umum
Keadaan umum ibu hamil
Leopold 2
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
kanan, dan telapak tangan kanan pada dinding
perut kiri ibu sejajar pada ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian
telapak kiri dan kanan kemudian geser kebawah
dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang (punggung) atau bagian kecil
( ekstermitas )
Leopold 3
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap ke kaki ibu
Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
kiri bawah, telapak tangan pada dinding kNn
bawah perut ibu, tekan secra lembut secara
bersamaan untuk menentukan bagian yg ada di
bawah (bagian keras, bulat, kecil adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak, besar adalah
bokong )
Leopold 4
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada dinding kanan dan kiri, ujung jari tangan
kiri dan kanan berada di tepi simpisi
Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari jari tngan kanan yang
meraba dinding bawah uterus
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh kedua jari
kiri dan kanan (kovergen / divergen )
G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
H. Pemeriksaan tambahan
I. Akhir pemeriksaan
c. Pemeriksaan khusus
Umur kehamilan < 20 mg
E. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
F. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
Pemeriksa harus berada di kanan ibu hamil, menghadap bagian
lateral kanan
Leopold 1
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
uteri untuk menemukan tinggi fundus, perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus kebawah
Leopold 2
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut kanan,
dan telapak tangan kanan pada dinding perut kiri ibu
sejajar pada ketinggian yang sama
Leopold 3
Leopold 4
G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
H. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan Laboratorium rutin : hb , albumin
I. Akhir pemeriksaan
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
Pengertian Masa nifas adalah masa yang di mulai setelah kelahirn plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali kekeadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kira-kira 6 minggu
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan ibu nifas / Post Natal care (PNC)
1. Poli KIA
Unit terkait
1 dan 2
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu cara untuk menangani ibu hamil yang berkonsutasi tentang gizi yg
baik selama hamil.
Gizi
Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam menangani pasien yang membutuhkan
konsultasi gizi yang baik
2. Membantu pasien agar mau mengikuti saran konselor dalam
memecahkan masalah dan membuat keputusan yang benar agar
terwujudnya perilaku gizi secara positif
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Gizi Ibu
Hamil
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN 1 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pertumbuhan balita adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di
seluruh tubuh secara kuantitatif dan dapat di ukur
Perkembangan adalah bertambah sempurnya fungsi alat tubuh yang dapat
di capai melalui tumbuh, kematangan, dan pola belajar
Tujuan 1. Untuk memantau pertumbuhan anak
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai
umur
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian informasi kepada ibu agar memberikan ASI sedini mungkin
setelah persalinan, debrikan tanpa jadwal dan tidak di berikan makanan
lain, walaupun hanya air putih, ampai bayi berumur 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan yang lain tetapi masih diberikan ASI sampai
bayi berusia 2 tahun
Tujuan Sebagai pedoman dalam langkah- langkah memberikan konseling tentang
ASI Eklusif
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pelayanan kesehatan neonates adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada neonatus setidaknya 3x selama priode 0 sampai
28 hari setelah lahir.
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah
pada neonatus
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam
menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil
Tujuan Membantu pasien agar lebih siap dalam menyiapkan persiapan persalinan
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Unsur pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
guna mencegah terjadinya anemia selama kehamilan yang dapat
membahayakan ibu dan janinya
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Zat besi
pada ibu hamil
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan tindakan pada perineum dan merawat perineum setelah
dilakukan episiotomy setelah melahirkan untuk menjaga organ terhindar
dari infeksi
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah perineum
2. Untuk penyembuhan luka perineum /jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum
4. Memberi rasa nyaman pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Perawatan
Luka Perineum
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Breast care adalah perawatan payudara pada ibu masa nifas yang
bertujuan untuk merangsang atau melancarkan pengeluaran asi.
Persiapan pasien
1. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanan kepada
pasien
2. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Prosedur 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menutup pintu
2. Memasang handuk di bagian perut bawah dan di bahu sambil melapas
pakaian atas (handuk di pasang dengan peniti)
3. Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi baby oil
selama 2 - 3 menit
4. Mengangkat kapas sambil metnbersihkan puing dengan gerakan
memutar dari dalam keluar
5. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah
tengah puting dan sentral keluar (bila puting invertet, dilakukan
penarikan)
6. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleurn coccus dan
melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua
payudara dengan gerakan ke atas , ke samping ,ke bawah, ke depan
sambil menghentakkan payudara ,pengurutan dilakukan sebanyak 20
– 30 kali.
7. Pengurutan kedua, Tangan kiri menopang payudara kini dan tangan
kanan melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking
Dilakukan sebanyak 20 - 30 kali. Lakukan pada kedua payudara
kanan dan kiri.
8. Pengurutan ketiga dengan rnenggunakan sendi-sendi jari. Posisi
tangan mengepal . Tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan
melakukan pengurutan dari pangkal ke arah puting. Dilakukan
sebanyak 20 -30 kali pada tiap payudara.
9. Meletakkan baskom di bawah payudara dan menggunakan waslap
yang dibasahi air hangat .Mengguyur payudara sebanyak kurang lebih
5 kali .Kemudin dilap dengan waslap tersebut ,dan bergantian dengan
air dingin.Masing- masing 5 kali guyuran (diakhiri dengan air hangat)
10. Mengeringkan payudara dengan handuk
11. Memakaikan BH dan pakaian atas pasien dan menganjurkan pada
pasien memakai BH yang menopang
Terminasi
4. Mencuci tangan
Pengertian Pelayanan pemeriksaan yang berasal dari poli umum, rujukan dari klinik
lain, laboratorium swasta lainnya.
Pengertian Alat perlindungan tubuh sebagai alat perlindungan diri yang dipakai
untuk menutupi anggota tubuh guna melindungi tubuh dari bahan-
bahan yang dapat mencederai / menularkan penyakit
Dokumen Terkait
Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling
Pengertian Darah kapiler adalah darah dang diambil dari bagian tepi tubuh
misalnya : pada ujung jari tangan orang dewasa dan pada tumit untuk
bayi
Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah kapiler dengan baik dan benar
Pengertian Darah vena adalah darah yang diambil dari bagian vena tubuh
misalnya : pada vena cibiti untuk orang dewasa dan pada vena jugularis
superficialis untuk bayi
Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah vena dengan baik dan benar
PENGAMBILAN URIN
Tujuan Agar mendapat specimen urin yang memenuhi syarat dan benar
PENCATATAN SPESIMEN
Pengertian Darah dengan anti coagulan yang telah dicampurkan dengan baik di
tuangkan kedalam tabung westergren dan diletakkan pada rak
westergren dan kita tunggu selama 1 jam. Ketinggian endapan
erytrosit endapan dalam ml selama 1 jam itu adalah LEDnya
CARA PENILAIAN
Tingginya lapisan plasma selama 1 jam di laporkan sebagi laju endap
darah
PELAPORAN HASIL
Dalam satuan millimeter dalam 1 jam
NILAI RUJUKAN
1. Laki-laki dewasa 0-10 mm per jam
2. Perempuan dewasa 0-20 mm per jam
ARA MENGATASI MASALAH
1. Sampling diualang
2. Mengulangi prosedur dari awal
Pengertian Darah (erytrosit) akan mengumpul, jika direaksikan dengan anti sera
yang bukan golongan (terjadi reaksi antigen antibody / aglutinasi)
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
PEMERIKSAAN UREA
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
NILAI RUJUKAN NORMAL
150 mg/dl
CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
2) Pemipetan harus tepat
3) Ketepatan waktu
4) Panjang gelombang harus benar
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN SGPT
PEMERIKSAAN SGOT
PEMERIKSAAN KREATININ
PEMERIKSAAN KOLESTEROL
PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
NILAI RUJUKAN NORMAL
200 mg/dl
CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
2) Pemipetan harus tepat
3) Ketepatan waktu
4) Panjang gelombang harus benar
PEMERIKSAAN GLUKOSA
Keterangan :
a. Glukosa Sewaktu : Tanpa perlakuan puasa
b. Glukosa Puasa : Puasa 8 – 10 jam
CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
PELAPORAN HASIL
……………….mg/dL
NILAI RUJUKAN NORMAL
Puasa : 50 – 100 mg/dL
2 jam PP : 140 mg/Dl
Sewaktu : 180 mg/dL
CARA MENGATASI MASALAH
1) Jika kadar glukosa melebihi 400 mg/dl, maka encerkan 1
bagian sampel dengan 4 bagian Nacl 0,9%, kemudian hasilnya
dikalikan 5
2) Cara pemipetan yang benar
3) Glukosa 2 jam PP : 2 jam sesudah makan
CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
PELAPORAN HASIL
……………….mg/dl
NILAI NORMAL RUJUKAN
Wanita : 2,6-6,0 mg/dl
Pria : 3,5-7,2 mg/dl
CARA MENGATASI MASALAH
1) Pemipetan Sampel
2) Homogenisasi R1 + R2
CARA KERJA
1. Siapkan stik urine dan tabung yang berisi sampel
2. Basahi seluruh reagen stik dengan sampel urine dan tarik
dengan segera. Kelebihan urine diketukkan pada bibir
wadah urine
3. Kelebihan urine pada bagian belakang dengan cara
meletakkan stik pada kertas agar menyerap urine pada
bagian tersebut.
4. Kemudian angkat stik tersebut tunggu 1-5 menit
5. bandingkan perubahan warna pada standart warna
CARA PENILAIAN
Membandingkan warna yang terbentuk pada wadah stik sebagai standar
warna
PELAPORAN HASIL
Dilaporkan sesuai dengan hasil pada standar warna reagent strips
urinalysis
Dokumentasi Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
Tujuan Melihat adanya zat terlarut organic atau anorganik dalam urin
Prosedur METODE
Natif
BAHAN PEMERIKSAAN
Urin
ALAT YANG DIPAKAI
1) Centrifuge
2) Tabung reaksi pendek
3) Obyek glass
4) Deck glass
5) Drapel pipet
6) Mikroskop
REAGEN YANG DIPAKAI
-
CARA KERJA
1) Centrifuge 10 – 15 ml urin yang tersedia dengan kecepatan
1500 – 2000 rpm selama 5 – 10 menit
2) Buang filtratnya, sisakan 0,5 ml selanjutnya kocok hati-hati
supaya specimen larut dan tercampur rata
3) Teteskan pada objek glass secara hati-hati, tutup dengan deck
glass
4) Pemeriksaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X
untuk melihat unsure sedimen : epitel ; silinder ; Kristal
5) Kemudian dengan perbesaran 40X untuk mengidentifikasi
unsur-unsur yang ada : erytrosit ; leukosit ; bakteri
CARA PENILAIAN
Dilihat adanya :
1) LPB = erytrosit, leukosit, Kristal, bakteri
2) LPK = epitel, silinder
PELAPORAN HASIL
Dicatat yang terhitung antara yang terkecil dan tertinggi per satu lapang
pandang
NILAI RUJUKAN NORMAL
1) Silinder hyaline
2) Erytrosit : 0 – 1 / LPB
3) Leukosit : 0 – 4 / LPB
CARA MENGATASI MASALAH
1) Waktu pengumpulan sampel berpengaruh terhadap keutuhan
sel
2) Sentrifuge sesuai ketentuan
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN WIDAL
a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
Dokumen terkait c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN HBsAg
Tujuan Agar petugas yang bersangkutan dapat terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan akibat terjadinya tumpahan bahan kimia
Prosedur 10. Jika terjadi tumpahan asam dan bahan korosif, netralkan dengan
abu soda atau natrium bikarbonat
11. Jika yang tumpah berupa zat alkalis, taburkan pasir diatasnya
12. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan
petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan
13. Upayakan pertolongan bagi petugas yang cedera
14. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan mudah terbakar,
segera matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut dan yang
berdekatan. Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan
bunga api
15. Jangan menghirup bau dari bahan yang mudah tumpah
Dokumen Terkait a.
Dokumen Terkait
Dokumen Terkait
PELAYANAN RUJUKAN
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat centrifuge makro agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat
Tujuan Untuk menjaga alat agar dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat hematologi analyzer agar alat dapat
bekerja dengan baik sesuai standard dan selalu siap digunakan setiap
saat
Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
PEMELIHARAAN PHOTOMETER
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat photometer agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat
Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
OPERASIONAL SENTRIFUGE
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1
Prosedur 1. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap hari
atau setiap minggu, atau bila terjadi tumpahan atau bila ada tabung
yang pecah.
2. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifuge
3. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifuge dijalankan agar
setelah diputar tabung tidak pecah
4. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baikdan kencang
sebelum sentrifuge dijalankan
5. Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu centrifuge dijalankan karena adanya
gaya centrifugal yang kuat menekan tabung kaca kedasar wadah
OPERASIONAL MIKROSKOP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1
Pengertian Suatu alat lensa optic yang berfungsi sebagai pembesar sehingga dapat
digunakan untuk melihat obyek pemeriksaan yang sangat kecil
Tujuan Untuk melihat obyek pemeriksaan yang tidak dapat dilihat dengan mata
Tujuan Agar reagen yang di terima sesuai dengan permintaan atau kebutuhan
dan dapet diketahui kualitasnya
Prosedur 1. Limbah Umum (Kertas, tempat bekas minuman, dll) disediakan pada
tempat sampah non medis/domestik, kemudian oleh petugas khusu
dikumpulkan di kontainer selanjutnya dibawa oleh petugas DKP ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
2. Limbah Khusus padat (jarum suntik, spuit injeksi, kapas, tip,dll)
disediakan pada sampah medis khusus kemudian dikumpulkan di
incinerator untuk kemudian dimusnahkan
3. Limbah khusus cair (sampel darah, urin) dibuang pada aliran limbah
cair, kemudian ke IPAL Central
Dokumen Terkait
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium, Ruang Tindakan
Klinik
Pratama STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
Ary Farma
RENCANA KEBUTUHAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 1. Sediaan farmasi dan alkes yang diadakan harus telah memiliki
izin edar atau nomor registrasi.
2. Mencatat sediaan farmasi dan alkes yang sisa persediaannya
hampir habis dan kosong.
3. Membuat Surat Pesanan rangkap 2 (dua) yang asli ditujukan
kepada Pedagang Besar farmasi (PBF) sedangkan salinannya
disimpan sebagai arsip.
4. Untuk pemesanan psikotropika dan narkotika, petugas instalasi
farmasi membuat Surat Pemasanan (SP) khusus.
5. Jumlah dan jenis obat yang dipesan sesuai dengan kebutuhan.
6. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Penanggung
Jawab dan diberi stempel Klinik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Surat Pesanan.
2. Buku defecta.
UNIT TERKAIT 1. Pedagang Besar Farmasi (PBF).
2. Instalasi Farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Ruang
tindakan & obsevasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGERTIAN Pemindahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai tata cara
pengambilan baik dan benar.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan
mempercepat proses penyerahan sediaan farmasi dan alkes.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
tentangPemindahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alkes.
PROSEDUR 1. Memastikan sediaan yang diambil dari tempat persediaan benar.
2. Memeriksa dengan teliti label sediaan seperti Nomor Batch dan
tanggal kadaluwarsa.
3. Memindahkan sediaan farmasi dilakukan secara FIFO (First In
First Out = pertama masuk pertama keluar) atau FEFO (First
Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar).
4. Memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat no batch
dan tanggal daluwarsa pada saat memotong strip.
Note
Jangan menyimpan sediaan farmasi dan alkes dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda.
PENGERTIAN Suatu proses yang menangani obat-obat yang sudah tidak bisa di
pakai atau dikonsumsi lagi ataupun obat dan alat kesehatan yang
sudah habis masa pakainya.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluwarsa/ rusak.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penanganan Obat kadaluwarsa/ rusak.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Administrasi yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemusnahan sediaan farmasi yang telah kadaluwarsa atau rusak. .
PERALATAN Obat kadaluwarsa/ rusak.
PROSEDUR 1. Petugas farmasi memisahkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak.
2. Petugas farmasi meletakkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak
ditempat terpisah.
3. Petugas farmasi mencatat jenis-jenis obat yang kadaluarsa/ rusak.
4. Petugas farmasi menyiapkan administrasi (laporan dan berita
acara pemusnahan).
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan.
a. Sediaan padat di hancurkan lalu dikubur atau di larutkan dan
dibuang ke saluran pembuangan atau wastafle.
b. Sediaan cair dibuang ke saluran pembuangan atau watafle.
6. Membuat laporan pemusnahan obat rusak atau kadaluarsa.
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan obat.
b. Nama dan jumlah obat kadaluarsa.
c. Nama petugas farmasi yang melaksanakan pemusnahan obat.
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan obat kadaluarsa.
7. Berita acara di buat 3 rangkap dan di kirim kepada:
a. Dinas Kesehatan kabupaten karanganyar.
b. Balai pemeriksaan obat dan makanan.
c. Arsip instalasi farmasi
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku catatan obat kadaluarsa/ rusak.
2. Laporan berita acara pemusnahan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Administrasi dan Dinas Kesehatan karanganyar
PELAYANAN RESEP
PENGERTIAN Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis yang harus dikerjakan
mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada
pasien.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Klinik Ary Farma.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PERALATAN 1. Plastik klip.
2. Etiket warna putih untuk obat dalam.
3. Etiket warna biru untuk obat luar.
4. Mortir dan stamper.
PROSEDUR 1. Screening Resep (dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga
Teknis Kefarmasian)
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian obat.
3) Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian dalam dosis, durasi, jumlah obat
dll.
4) Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dengan
resep jika diperlukan.
2. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan permintaan pada
resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
3) Mengambil obat sesuai dengan resep dan mengembalikan ke
tempat semula.
4) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
5) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna
biru untuk obat luar.
6) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
3. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2) Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan resep
asli dan diparaf oleh Apoleker atau Tenaga Teknis
Kefarmasian.
3) Memanggil nama pasien.
4) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
5) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
6) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang
telah disampaikan.
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
dengan baik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi, Poli Umum, Poli Gigi dan Poli KIA.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
KONSELING
PEMBERSIHAN LEMARI ES
PEMBERSIHAN ALAT
HIGIENI PERORANGAN
PENGELOLAAN RESEP
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1. Pengertian Rekruitmen staf adalah proses penyaringan/penerimaan sumber daya
manusia (SDM) sebagai staf/karyawan yang dimulai dengan seleksi
surat lamaran sampai dengan proses penerimaan calon staf/karyawan
2. Tujuan Sebagai ketentuan dan acuan dalam menerapkan tatacara/proses
penerimaan/rekruitmen dan seleksi Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai staf/karyawan yang berkompeten dan profesional di Rumah
Sakit Umum Parindu.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Mengelola pendapatan dan memproses data dan Informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan Perusahaan dalam hal ini
adalah Klinik Ary Farma secara akurat dan tepat waktu
2.Tujuan 1. Membantu Pimpinan Klinik dalam melaksanakan semua Urusan Keuangan.
2. Membantu Pimpinan Klinik dalam melaksanakan semua Urusan
perlengkapan , pengadaan kebutuhan Klinik.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma Nomor...../SK/2019 Tentang Pengelola
Keuangan.
4.Tugas 1. Membuat Pertanggung Jawaban Keuangan Klinik
2. Membuat Pertanggung Jawaban Keuangan diluar sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh Kepala Klinik
3. Melaksananakan Kegiatan Administrasi Keuangan
4. Melakukan pembukuan laporan transaksi harian
5. Membuat Laporan Keuangan
6. Melaksanakan Tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh atasan
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Bendahara Penerimaan adalah Bendahara yang mengelola pendapatan yang
masuk di Klinik Pratama Ary Farma
2.Tujuan Sebagai Bahan Acuan petugas dalam mengelola pendapatan yang masuk ke
Klinik Pratama Ary Farma
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma Nomor ...../SK/2019 Tentang Pengelola
Bendahara penerimaan Uang masuk.
4.Langah-langkah 1. Pendapatan dari semua unit Pelayanan di Klinik diterima oleh Petugas Kasir
sekaligus Administrasi keuangan secara harian dan di catat di dalam Buku
Pendapatan Harian.
2. Bendahara penerimaan merekap semua pendapatan ke dalam buku
Pendapatan Harian.
3. Bendahara penerimaan membuat laporan buku kas umum
4. Laporan Realisasi, Obyek penerimaan, Rekapitulasi
5. Bendahara penerimaan membuat laporan bulanan setiap akhir bulan dan
kemudian di laporkan ke Pimpinan Klinik Ary Farma.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Tempat Pembayaran bagi Pasien Umum yang telah mendapatkan
pelayanan di klinik Pratama Ary Farma
2.Tujuan 1. Untuk mendapatkan hasil daya guna secara maksimal dalam pelayanan
pembayaran Administrasi pasien
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien Klinik Ary Farma
3. Mendapatkan pelayanan Administrasi yang terarah mudah cepat dan
efisiensi
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No ...../ SK / 9 / 2019 Tentang tertib
administrasi pembayaran pasien umum.
4.Alat & Bahan Daftar harga
Kwitansi
Stempel
Kalkuator
4.Langkah-langkah 1. Pasien umum / lama datang ke bagian pendaftaran dengan membawa
kartu periksa dari klinik Ary Farma yang sebelumnya sudah diberikan
oleh petugas pendaftran saat periksa menjadi pasien baru.
2. Pasien mendapatkan nomor antrian, dan pasien di anamnesa oleh
perawat lalu menunggu untuk di panggil masuk ke ruang dokter oleh
perawat.
3. Setelah pasien masuk ke ruang dokter untuk diperiksa, dokter kemudian
memberikan Resep Obat ke pasien.
4. Setelah Pasien keluar dari poli Umum dengan membawa Resep obat dari
dokter, Pasien kemudian menuju ke Ruang Instalasi Farmasi dengan
memberikan Resep dari dokter.
5. Selanjutnya bagian Farmasi melayani obat dan memberitahukan ke
pasien untuk menuju ke bagian Kasir
6. Petugas kasir kemudian menerima bukti pemberian obat beserta
keterangan pemeriksaan.
7. Bagian Kasir meminta pasien untuk menunggu.
8. Petugas kasir membuatkan Kwitansi yang telah dibubuhkan Stempel dan
tanda tangan
9. Kasir memanggil pasien yang bersangkutan dengan menyebutkn jumlah
nominal biaya yang harus dibayarkan.
10. Jika saat periksa tadi ada pemeriksaan penunjang dari dokter
(laboratorium / USG / Tindakan medikasi / Nebulizer ) maka petugas
kasir menjelaskan kepada pasien yang bersangkutan, agar pasien dapat
mengetahui rincian biaya yang harus dibayarkan pasien/keluarga pasien.
11. Setelah administrasi selesai, semua pembayaran dilunasi maka pasien
diijinkan pulang.
5.Dokumen terkait Buku Kas masuk
6.Unit Terkait Poli Umum , Poli Gigi
Poli KIA, Tindakan Observasi
Laboratorium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERTIB ADMNISTRASI KEUANGAN
DALAM PELAYANAN PASIEN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pencatatan penerimaan uang dari Pelayanan Pasien Umum, dan pelaporan
keuangan kepada Pimpinan Klinik Ary Farma.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari Instansi lain,
dari perorangan, baik yang diterima melalui Kurir maupun Email
2.Tujuan Sebagai Pedoman bagi Tim Pengelola untuk mengelola, mengatur,dan
mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar sistem Administrasi
Klinik Pratama Ary Farma
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No ...../ SK / 9 / 2019 Tentang tertib
administrasi Surat masuk & Surat Keluar
4.Referensi 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi pemerintahan
2. Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 78 Tahun
2012 Tentang tata kearsipan diLingkungan Kementerian dalam Negeri
Republik Indonesia
5.Alat dan Bahan Buku besar
Bolpoin
6.Langkah – a. Staf Administrasi menerima surat dan di buku agendaan surat masuk
langkah b. Surat di serahkan ke Pimpinan Klinik
c. Pimpinan Klinik menelaah isi surat untuk selanjutnya diberikan
kembali ke bagian Administrasi
d. Bagian Administrasi mencatat isi disposisi dan melanjutkan sesuai
isi disposisi
e. Bagian Administrasi mengarsipkan Surat masuk
7.Dokumen terkait Buku Agenda Penerimaan surat masuk.
KLINIK 001/ADM/SOP-
PRATAMA ADM/IX/2017
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Surat Keluar adalah surat – surat yang di keluarkan / dibuat dari perusahaan itu
sendiri untuk ditugaskan kepada pihak lain dalam hal ini adalah Staf
Karyawan.
2.Tujuan Sebagai Pedoman bagi Tim Pengelolaan untuk mengelola , Mengatur, dan
mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar sistem Administrasi Di
Klinik.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/2019 Tentang tertib Administrasi
Surat Keluar.
4.Referensi 1. 1.Undang Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi pemerintahan
2. 2.Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 78
Tahun 2012 Tentang tata kearsipan diLingkungan Kementerian dalam
Negeri Republik Indonesia
5.Alat dan Bahan 1. Bolpoin
2. Komputer
3. Buku Agenda Surat Keluar
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Progam pengelolaan penyakit kronis ( Prolanis) adalah progam yang
diselenggarakan dari BPJS Kesehatan, merupakan system pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan Peserta BPJS ,
Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan , dalam rangka memelihara
kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis
( Diabetes dan Hipertensi ) sehingga dapat mencapai kuaitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan efektif dan efisien.
Prolanis di Klinik ARY FARMA dibagi menjadi 3 CLUB yaitu : Club
Diabetes 1. Club Diabetes 2 dan Club Hipertensi
2.Tujuan Sebagai acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
peserta Prolanis untuk mencapai produktifitas yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../SK/9/2019 Tentang Pengelolaan
Kegiatan Prolanis Diabetes & Hipertensi
4.Alat & bahan 1. Bolpoin
2. Timbang badan
3. Tensimeter
4. Absen pasien Prolanis
5. Surat Pernyataan Peserta prolanis ( Diabetes )
6. Foto copy Kartu BPJS dan Kartu Tanda Penduduk ( KTP )
7. Sound System
8. Meja Instruktur
9. Snack
5.Langkah - 1. Senam Prolanis bersama yang dipandu oleh Instruktur
langkah 2. Istirahat -/+ 5menit
3. Tanda Tangan Absen Hadir dan Surat Pernyataan bersedia Diambil
Darah di FKTP I disertai Penyerahan Foto copy Kartu BPJS dan Kartu
Tanda Pengenal ( KTP )
4. Penimbangan badan dan pencatatan berat badan berserta Tinggi badan,
Pengukuran Tekanan Darah ( Tensi ), dan perhitungan Index massa
Tubuh ( IMT )
5. Pemeriksaan LAB Sederhana Gula darah Puasa ( GDP )
6. Edukasi ( Penyuluhan kesehatan ) oleh Narasumber Dr. Ary Pardiyanto
6.Dokumen Terkait 1. Buku Pemantauan Status Kesehatan
2. Rekapan Hasil Laboratorium
3. Foto Kegiatan
7.Unit Tekait 1. Peserta Prolanis BPJS
2. Persadia / Instruktur
3. Laboratorium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TUGAS ADMINISTRASI UMUM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1 & 2
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Penyusunan dan pencatatan data dan Informasi secara sistematis yg meliputi
catat mencatat , surat menyurat, pembukuan sederhana, ketik mengetik , dan
kegiatan lain yang sifatnya teknis ketatausahaan .
2.Tujuan Mencapai target dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara
berdaya guna dan berhasil guna.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Tugas Administrasi
Umum
3.Tugas A. ADMINISTRASI
1. Menyusun dan memelihara data Klinik.
2. Menerima, mencatat, mengagendakan dan menyimpan surat masuk dan
surat keluar.
3. Memberi lembar pengantar pada surat, sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku agar memudahkan pengendalian
4. Mengelompokkan surat atau dokumen menurut jenis dan sifatnya sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar memudahkan
pendistribusian.
5. Mendokumentasikan surat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku agar tertib administrasi.
6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada
atasan sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggung jawaban.
7. Melaksanakan tugas luar yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan sesuai dengan kententuan yang berlaku agar kegiatan
yang terkait dengan perusahaan dapat berjalan lancar.
2. Langah-langkah 1.1. Menyimpan semua data SDM dari Pimpinan yang diserahkan ke
Administrasi Umum.
2.1. Menerima dan mempelajari surat
2.2. Menyortir surat menurut jenis dan sifatnya
2.3. Mencatat ke buku agenda surat masuk/keluar kemudian di agendakan .
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Senam Prolanis Ary Farma merupakan suatu Cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan keserasian
gerakan fisik yang teratur yang dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Senam Prolanis Ary Farma merupakan suatu Cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan keserasian
gerakan fisik yang teratur yang dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pemeriksaan tentang kebenaran dan keaslian setiap dokumen pengajuan
pembayaran.
2.Tujuan Bentuk pengawasan terhadap dokumen dengan ketentuan yang berlaku.
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang penerimaan Kas.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Transaksi – Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo kas tunai.
2.Tujuan Pencatatan transaksi pengeluaran uang kas dalam proses penyusunan Laporan
Keuangan
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang penerimaan Kas.
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik
dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pelaksana Kebersihan Lingkungan Klinik adalah Petugas kebersihan dan
seluruh Staf yang menciptakan kondisi lingkungan Klinik yang
bersih,terpantau dan menimbulkan keamanan dan kenyamanan baik itu bagi
petugas maupun klien (pasien)
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanan
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Kebersihan
lingkungan Klinik Pratama Ary Farma .