Anda di halaman 1dari 271

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PENDAFTARAN PASIEN UMUM


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN UMUM
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas
pasien beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian
petugas membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis
pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas
rekam medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang
tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan
dokter dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata)
sesuai urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
2. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
a. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
b. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang

Dokumen terkait Kartu periksa, KTP


Unit terkait Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PENDAFTARAN PASIEN BPJS


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN BPJS
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas
pasien beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian
petugas membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis
pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas
rekam medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang
tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan
dokter dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata)
sesuai urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).

2. Di Bagian Farmasi
c. Petugas farmasi menerima resep
d. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
c. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
d. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang

Dokumen terkait Kartu periksa, kartu bpjs


Unit terkait Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA

.................................................................................................................................
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PENDAFTARAN PASIEN INHEALTH


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien
satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas
pada pasien, untuk membedakan pasien, untuk menghindari kesalahan
medis (mal praktik).
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN INHEALTH
Prosedur 1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien dengan ramah
b. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
c. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas pasien
beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian petugas
membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis pasien baru
d. Apabila pasien Lama petugas meminta kartu berobat pasien
untuk mengambilkan berkas rekam medis pasien
e. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas rekam
medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
f. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
g. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang tunggu
h. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan dokter
dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata) sesuai
urutan antrian pasien.
i. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan
alamat) sebelum memeriksa pasien.
j. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep
tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
2. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
3. Dibagian Administrasi
a. Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah
mendapat obat bisa langsung pulang
b. Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa
melakukan pembayaran dikasir , setelah menyelesaikan
administrasi bisa langsung pulang

Dokumen terkait Kartu periksa, Kartu Inhealth


Unit terkait Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


ANAMNESA
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 1
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
RUANG TINDAKAN 01 september PENANGGUNG JAWAB KLINIK
2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian suatu komunikasi antara pasien dengan petugas kesehatan untuk


mendapatkan gambaran kesehatan pasien secara sistematis
Tujuan Untuk mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan
untuk menentukan tindakan keperawatan dan menbatu menentukan
diagnosa.

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang


ANAMNESA
Prosedur 1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomer urut
3. Bina hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam
dan sapa kepada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Menanyakan riwayat alergi obat

Dokumen terkait Kartu periksa , kartu bpjs

Unit terkait Poli umum ,poli gigi, Ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


AKSES TERHADAP REKAM MEDIS
No.Dokumen : 001 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama - 1 dari 1
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 september 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu upaya yang dilakukan Klinik Pratama Ary Farma untuk
menjaga kerahasiaan pasien terkait dengan informasi penyakitnya dan
pemberi informasi terkait informasi yang diberikan tentang
penyelenggaraan pelayanan klinik sehingga pelayanan kesehatan
aman, terlindungi kecuali untuk perlindungan hukum / kepentingan
khusus lainnya (kepentingan Negara dan pasien).
Tujuan Untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kerahasiaan pasien
dalam memberi informasi tentang kesehatan pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang AKSES
TERHADAP REKAM MEDIS
Prosedur 1. Petugas membuat kebijakan tentang kerahasiaan pasien dan
pemberi informasi
2. Petugas RM bertanggungjawab terhadap pengaturan dan
menyimpan data penyakit (RM)
3. Petugas mengatur penggunaan RM antara lain :
a) Alat komunikasi antar pasien
b) Dasar merencanakan pengobatan dan perawatan
c) Bukti tertulis segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien di rawat.
d) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien Klinik Pratama
Ary Farma dan tenaga kesehatan
e) Menyediakan data untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian
3. Petugas RM bertanggungjawab terhadap hilangnya, rusaknya /
pemalsuan RM dan penggunaan oleh badan / orang yang tidak
berhak, karena RM adalah data klinik yang harus dijaga
keamanannya.
4. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pasien
mengenai isi RM jika pasien meminta sehingga pasien memiliki
hak mengenai isi RM yang harus di jaga kerahasiaannya
5. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pihak
ketiga untuk kepentingan pengadilan dan asuransi
6. Semua petugas kesehatan bertanggungjawab terhadap kerahasiaan
dan pemberi informasi
Dokumen terkait Rekam medis
Unit Terkait Pendaftaran,Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

REKAM MEDIS
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian sumber informasi utama mengenai catatan kesehatan pasien dan


perkembangan pasien
Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah – langkah untuk memberikan
informasi yang memadai tentang identifikasi pasien, dokumentasi
prosedur pengkajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang ISI
REKAM MEDIS
Prosedur 1. Petugas menyapa pasien dengan ramah
2. Petugas menanyakan kartu berobat pasien
3. Apabila pasien baru petugas menanyakan kartu identitas pasien
beserta kartu jaminan kesehatan ( bila ada ) kemudian petugas
membuatkan kartu berobat dan berkas rekam medis pasien baru
4. Petugas mencatat identitas pasien di berkas rekam medis
5. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan berkas rekam
medis yang ada di bagian Rawat Jalan.
6. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan melakukan
pemeriksaan vital sign ( Tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)
7. Petugas menanyakan keluhan dan riwayat alergi obat pada
pasien,setelah selesai pasien dimohon kembali ke ruang tunggu

Dokumen terkait Rekam medis

Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA)
No.Dokumen: 002 No. Revisi : Halaman
- 1 dari 2
Klinik Pratama
PROSEDUR
Ary FarmaTETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 september 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi , palpasi pada
kepala pasien
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan kepala
pasien
Kebijakan
SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
 Lampu senter
3. Mencuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Melakukan inspeksi daerah kepala dengan seksama dan
mengamati keadaan kepala apakah ada luka, benjolan, dan
lokasinya.
4. Melakukan pemeriksaan mata: konjuntiva
5. Melakukan pemeriksaan mata : sklare
6. Melakukan perneriksaan mata : refleks pupil
7. Memeriksa mulut dan gigi pasien
8. Memeriksa hidung pasien
9. Memeriksa telinga pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent
Unit terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN FISIK (DADA)
No.Dokumen : 003 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan thorax adalah prosedur pemeriksaan fisik umum yang
dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi organ di dalam
rongga dada, termasuk jantung dan paru-paru.
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan paru –
paru dan jantung pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (DADA)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
 Stetoscope
 Lampu senter
3. Mencuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien terlentang
2. Menempatkan din di sebelah kanan pasien ,bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah dada
4. Melakukan inspeksi dan depan & samping pasien
5. Melakukan Auskultasi : inspirasi & ekspirasi
6. Melakukan Auskultasi bunyi jantung
7. Melakukan Palpasi fokal fremitus
8. Memeriksa ekspansi dada
9. Melakukan Perkusi intereosta
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis,inform consent
Unit terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN FISIK (ABDOMEN)
No. Dokumen : 004 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 september 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, auskultasi,


palpasi, perkusi pada daerah perut pasien
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan rongga
abdomen pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (ABDOMEN)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
 Stetoscope
3. Mencuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien litotomi
2. Menempatkan din di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah 15mbilic
4. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
5. Mengatur kaki pasien di tekuk dan tangan di samping
6. Melakukan Auskultasi : sebelum palpasi/perkusi
7. Melakukan Palpasi : epigastrium / hepar
8. Melakukan pameriksaan turgor kulit
9. Melakukan Perkusi 4 quadran / 15mbilicus ke lateral
10. Mengukur lingkar perut
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis, inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMERIKSAAN FISIK TINGKAT KESADARAN


No. Dokumen : 005 No. Halaman
Klinik Pratama Revisi : 1 dari 2
Ary Farma -
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Memeriksa tingkat kesadaran klien dengan menggunakan Skala


Koma Glasgow
Tujuan Mendapatkan data obyektif berkaitan dengan tingkat kesadaran
pasien.
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK TINGKAT KESADARAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan. benar
4. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
6. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien:supinasi
2. Menempatkan din di sebelah kanan pasien,bila mungkin
3. Memeriksa refleks membuka mata dengan benar
4. Memeriksa refleks verbal dengan benar
5. Memeriksa refleks motorik dengan benar
6. Menilai hasil pemeriksaan
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Skala koma glasgow:
Membuka mata 4
Spontan 3
Dengan perintah 2
Dengan rangsang nyeri 1
Tidak berespon
Respon verbal 5
Berorientasi 4
Bicara membingungkan 3
Kata-kata tidak tepat 2
Suara tidak dapat 1
dimengerti
Tidak berespon 6
Respon motorik 5
Dengan perintah 4
Melokalisi nyeri 3
Menarik area yang nyeri 2
Fleksi abnormal 1
Ekstensi
Tidak berespon
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent

Unit Terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMERIKSAAN SUHU BADAN
No. Dokumen : 006 No. Halaman
Revisi
: 1 dari 2

-
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan terhadap suhu badan di axila dengan menggunakan
alat thermometer
Tujuan Mendapatkan data obyektif berkaitan dengan suhu tubuh pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN SUHU BADAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
 Termometer bersih pada tempatnya
 Tiga botol : larutan sabun ,desinfektan, air bersih
 Bengkok
 Potongan kertas tissue dalam tempatnya
 Alat tulis
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Membebaskan axila pasien pada lengan yang jauh
3. Membersihkan axila dengan tissue
4. Memeriksa termometer, pastikan pada skala dibawah 35C
,bila belum turunkan dengan cara mengibaskan termometer
5. Memasang reservoir termometer tepat pada tengah axila
6. Menyilangkan tangan di depan ,memegang bahu
7. Mengangkat termometer setelah 10 menit
8. Mengangkat termometer dengan tissue kering kearah
reservoir
9. Membaca hasil pengukuran
10. Mencatat hasil pengukuran
11. Membersihkan termorneter : mencelupkan ke dalam air
sabun kemudian usap ke arah reservoir, mencelupkan ke
dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan
air bersih dan usap dan arab reservoir
12. Menurunkan air raksa
13. Mengembalikan termometer pada tempatnya
Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
Dokumen terkait Rekam medis, inform consent

Unit Terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PENGUKURAN DENYUT NADI


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Prosedur pengukuran denyut nadi radialis dengan cara palpasi


Tujuan Sebagai pedoman tenaga medis dalam mengukur denyut nadi radialis
sehingga hasil pengukuran yang diperoleh akurat
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGUKURAN DENYUT NADI
Prosedur Persiapan alat
1. Alat pengukur waktu ( jam tangan)
2. Alat tulis
Persiapan Pasien
1. Buat pasien rileks dan nyaman, tunggu 5 – 10 menit bila pasien
baru selesai beraktifitas
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas meminta pasien untuk menyingsingkan baju yang
menutupi pergelangan tangan kanan
4. Bila posisi pasien duduk Letakkan tangan pada meja atau paha
bila tidak ada meja dan posisi lengan lurus sejajar
5. Bila posisi pasien terbaring Kedua lengan lurus sejajar badan dan
menghadap ke atas
6. Petugas Melakukan palpasi ringan arteri radialis dengan
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah disepanjang lekuk
radial pada pergelangan tangan sisi ibu jari
7. Rasakan denyut nadi dan iramanya
8. Hitung denyut nadi selama 1 menit
9. Apabila denyut teratur, cukup dihitung selama 30 detik, kemudian
hasilnya dikalikan dua, Apabila denyut nadi tidak teratur dihitung
selama 1 menit
10. Dokumentasikan hasil perhitungan denyut nadi diRekam medis
pasien
11. Informasikan hasil perhitungan denyut nadi kepada pasien
Dokumen terkait Rekam Medis
Unit terkait Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen : 007 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
- 1 dari 4
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Mengukur tekanan darah pasien dengan rnenggunakan alat
tensimeter.
Tujuan 1. Mengetahui tekanan darah pasien.
2. Memantau kondisi pasien.
3. Membantu menegakkan diagnose
4. Menentukan pengobatan dan perawatan selanjutnya.
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Prosedur Persiapan alat :
 Tensimeter
 Stetoskop
 Buku catatan
 Alat tulis
A. Mengukur tekanan darah di lengan atas
1. Lakukan verifikasi data sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang
akan dilakukan bahwa pasien tidak diperkenankan
berbicara pada saat pengukuran.
5. Mengatur posisi pasien : supinasi (terlentang)
6. Pilih tangan yang bebas dari infus pemasangan alat lain
7. Menyingsingkan lengan baju pasien pada tangan yang
akan dilakukan pengukuran (jika tebal dan ketat harus di
lepas)
8. Posisi tangan menghadap ke atas, posisi lengan bawah
sejajar dengan jantung.
9. Palpasi pada arteri brachialis atau radialis, pasang manset
2 jari (± 2,5 cm ) di atas fosa cubiti dan tidak terlalu
kencang.
10. Pastikan cuff manset berada di atas arteri.
11. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
(jika tersambung) dan tempatkan tensimeter dalam poisa
datar
12. Menutup sekrup balon karet.
13. Membuka kunci reservoir air raksa.
14. Letakkan permukaan diafragma stetoskop di atas arteri
brachialis.
15. Letakkan jari telunjuk, jari manis dan jari tengah di atas
arteri radialis untuk mengetahui hilangnya denyutan arteri
dengan perabaan.
16. Pompa manset hinga 30 mmHg di atas denyutan arteri-
radialis tak teraba.
17. Membuka sekrup balon perlahan - lahan 2 – 3 mmHg /
detik sambil mendengarkan dan melihat skala yang
ditunjukkan air raksa atau jarum.
18. Memperhatikan angka pada skala tensimeter pada bunyi
detakan pertama yang terdengan sebagai nilai sistolik dan
angka pada skala tensi pada bunyi detakkan yang terakhir
sebagai tekanan diastolik dengan catatan mata sejajar
dengan skala tensimeter.
19. Menurunkan air raksa sampai titik nol.
20. Bila hasil meragukan dapat diulang 2 – 3x pemeriksaan
dengan prosedur yang sama.
21. Kunci skrup reservoir dan membuka pipa penghubung,
inelepas manset dan mengeluarkan udara yang masih
tersimpan di manset
22. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter dan tutup (hati-hati jangan sampai tabung air
raksa terkena tempat skrup balon yang bisa
mengakibatkan tabung airraksa pecah).
23. Merapikan pasien dan lingkungannya
24. Alat - alat dirapikan
25. Mencatat prosedur hasil dalam catatan perawat dan
catatan vital sign.
26. Perawat mencuci tangan
B. Mengukur tekanan darah di daerah paha (jika di bagian
lengan tidak memungkinkan)
1. Lakukan verifikasi data sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang
akan dilakukan bahwa pasien tidak diperkenankan
berbicara pada saat pengukuran.
5. Mengatur posisi pasien : pronasii (tengkurap)
6. Pilih tangan yang bebas dan infus dan pemasangan alat
lain
7. Menyingsingkan lengan baju pasien pada tangan yang
akan dilakukan pengukuran (jika tebal dan ketat harus di
lepas).
8. Posisi tangan menghadap ke atas, posisi lengan bawah
sejajar dengan jantung.
9. Palpasi pada arteri brachialis atau radialis, pasang
manset 2 jari (± 2.5 cm ) di atas fosa cubiti dan tidak
terlalu kencang.
10. Pastikan cuff manset berada di atas arteri.
11. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
( jika belum tersambung ) dan tempatkan tensimeter
dalam posisi datar.
12. Menutup sekrup baton karet.
13. Membuka kunci reservoir air raksa.
14. Letakkan permukaan diafragma stetoskop di atas arteri
brachialis.
15. Letakkan jari telunjuk, jari manis dan jari tengab di atas
arteri radialis untuk mengetahui hilangnya denyutan
arteri dengan perabaan.
16. Pompa manset hinga 30 mmHg di atas denyutan arteri
radialis tak teraba.
17. Membuka sekrup balon perlahan - lahan 2 – 3 mmHg /
detik sambil mendengarkan dan melihat skala yang
ditunjukkan air raksa atau jarum.
18. Memperhatikan angka pada skala tensimeter pada bunyi
detakan pertama yang terdengan sebagai nilai sistolik
dan angka pada skala tensimeter pada bunyi detakkan
yang terakhir sebagai tekanan diastolik dengan catatan
mata sejajar dengan skala tensimeter.
19. Menurunkan air raksa sampai titik nol.
20. Bila hasil meragukan dapat diulang 2 – 3x pemeriksaan
dengan prosedur yang sama,Kunci skrup reservoir
21. Membuka pipa penghubung, melepas manset dan
mengeluarkan udara yang masih tersimpan di manset.
22. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter dan tutup (hati-hati jangan sampai tabung air
raksa terkena tempat skrup balon yang bisa
mengakibatkan tabung air raksa pecah).
23. Merapikan pasien dan lingkungannya
24. Alat-alat dirapikan
25. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan
perawat dan catatan vital sign.
26. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent,
Unit terkait Poli Umum, Poli KIA, poli gigi Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen : 008 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemasangan infus untuk memberikan obat / cairan me!alui parenteral
Tujuan 1. Memberikan rehidrasi parenteral pada pasien dehidrasi
2. Membantu memberikan obat secara intravena (iv)
Kebijakan 1. Untuk pemberian cairan dan pemberian obat intra vena pada
pasien, disarankan untuk dilakukan dengan pemasangan infus.
2. Pemberian infus dilakukan oleh perawat
Prosedur Persiapan alat :
1. Melakukan verifikasi data
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
 Sarung tangan 1 pasang
 Selang infus dan cairan parenteral sesuai program
 Jarum intravena (ukuran sesuai)
 Kapas alkohol dalam kom (secukupnya) dan larutan
desinfektan
 Tourniquet/Manset, Perlak dan pengalas
 Bengkok 1
 Plester dan Kassa steril
 Penunjuk waktu
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberi salam dan menjelaskan tujuan/prosedur tindakan
pada klien
6. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

Pelaksanaan
1. Buka pembungkus kemasan infus dan lakukan desinfeksi
tutup botol
2. Menutup saluran infus (kem)
3. Menusukan saluran infus dengan benar
4. Mengantung botol cairan pada standar infus
5. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
6. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
7. Mengatur posisi pasien, pilih vena dan memasang pengalas.
8. Membebaskan daerah yang akan di insersi
9. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
10. Memakai hand scoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol
12. Mempertahankan veria pada posisi stabil
13. Memegang IV cateter dengan sudut 30 derajat
14. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas
15. Memastikan IV cateter masuk vena dan menarik mandrin =
0,5
16. Memasukan IV cateter secara perlahan dan menarik mandrin
17. Mengambil sampel darah dengan menggunakan spuit 5 cc
untuk pemeriksaan laboratorium ( kalau diperlukan)
18. Menyambungkan IV cateter dengan selang infus
19. Melepas tourniquet dan sarung tangan.
20. Mengalirkan cairan infus
21. Melakukan fiksasi IV cateter
22. Memberi desinfeksi daerah tusukan & menutup dengan kassa
23. Mengatur tetesan sesuai program
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan dan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat dan mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consen
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA CUTAN
No.Dokumen : 010 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama - 1 dari 2
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit dan
penyuntikannya dilakukan pada lengan bagian bawah sebelah dalam.
Tujuan 1. Untuk melakukan uji coba kulit ( skin test ) terhadap obat –
obat tertentu
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
cutan.
3. Untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit ( misalnya
mantouk test untuk penyakit TBC)
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
seara efektif dan efisien melalui proses pemberian obat
intracutan secara benar.
2. Pemberian obat intra cutan dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dii elaskan tentang pro sedur yang akan
dilakukan,
2. Persiapan alat
 Spuit 1 cc ( khusus tuberkulin)
 Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
 Obat yang ditentukan oleh dokter
 Bak injeksi
 Sarung tangan
 Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area
suntikan dengan alkohol 70 % dengan cara meinutar dan
diregangkan denagn tangan kiri.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan kemiringan 5-10 derajad. Pegang
dan tarik daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri antara
ibu jari dan jari telunjuk.
4. Masukkan obat dengan pelan - pelan sampai kulit
menggelembung sekitar 6 mm.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas
tusukkan diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas
alkohol 70 % dan tidak boleh dimassage.
6. Membuka sarung tangan.
7. Observasi pasien selama 3 - 5 menit terhadap reaksi alergi
8. Merapikan pasien dan lingkungannya
9. Alat - alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan peraat dan
catatan pembenian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis ,resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA MUSCULAR
No. Dokumen : 011 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikkan ke dalam jaringan otot dan
penyuntikannya dilakukan pada daerah
1. Otot paha bagian luar (1/3 tengah paha bagian luar)
2. Otot bokong (1/3 bagian dan spina iliaka anterior superior)
3. Otot pangkal tangan ( muskulus deltoideus)
Tujuan 1. Untuk pengobatan
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
muskulair.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan secara
efektif dan efisien melalui proses pemberian obat intramuscular
secara benar.
2. Pemberian obat intra musculair dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan.
2. Persiapan alat :
 Spuit 3 cc atau 5 cc.
 Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
 Obat yang ditentukan oleh dokter
 Bak injeksi
 Sarung tangan
 Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area suntikan
dengan alkohol 70 % dengan cara memutar dan diregangkan dengan
tangan kiri.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut 90 derajad. Pegang dan tank daerah yang akan
disuntik dengan tangan kiri antara ibu jarii dan jani telunjuk.
4. Tarik penghisap spuit, jika tidak ada darah, masukkan obat dengan
pelan - pelan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas tusukkan
diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas alkohol 70 % dan
sambil dimassage.
6. Membuka sarung tangan.
7. Merapikan pasien dan lingkungannya
8. Alat-alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan peraat dan catatan
pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Catatan:
Usahakan tidak menyentuh pembuluh darah, jika ada darah jarum
diputar dan ulangi menyuntik dengan spuit, jarum dan obat yang baru.
Dokumen terkait Rekam medis ,resep ,inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA VENA
No. Dokumen : 012 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke bawah kulit dan penyuntikannya
dilakukan pada lengan atas bagian dalam atau bagian luar daerah dada
atau tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuan 1. Untuk pengobatan
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
vena.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien melalui proses pemberan obat
intravena secara benar.
2. Pemberian obat intra vena dilakukan oleh perawat/bidan
Prosedur Persiapan alat :
1. Persiapan alat :
 Karet Pembendung
 Spuit sesuai kebutuhan
 Alkohol 70 % swab I kapas alkohol
 Obat yang ditentukan oleh dokter
 Bak injeksi
 Sarung tangan
 Pengalas
 Kantong Plastik
 Daftar obat pasien.
2. Dekatkan peralatan pada pasien.
3. Cek kembali daftar pemberian obat.
4. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan.
5. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
6. Menutup korden / sekat
7. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
8. Menyiapkan obat sesuai dosis

Pelaksanaan :
1. Megatur posisi pasien dan pasang pengalas.
2. Tentukan daerah suntikan, bendung bagian atasnya.
3. Lakukan desinfeksi pada area suntikan dengan alkohol 70 %
dengan cara memutar dan diregangkan dengna tangan kiri.
4. Menusukkan jarum pada pembuluh darah yang terlihat, lubang
jarum menghadap ke atas dengan sudut 90 derajad.
5. Tarik penghisap spuit, bila jarum berhasil masuk ke dalam
pembuluh darah dengan benar maka darah akan keluar.
6. Buka pembendung.
7. Masukkan obat dengan pelan- pelan.
8. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepar. bekas
tusukan tekan dengan menggunakan kapas alkohol 70 % dan di
plaster
9. Daerah suntikan ditinggikan.
10. Merapikan pasien dan lingkungannya
11. Alat - alat dirapikan
12. Membuka sarung tangan.
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan perawat dan
catatan pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis,resep ,inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMBERIAN OBAT INJEKSI SUB CUTAN


No. Dokumen : 013 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke bawah kulit dan
penyuntikannya dilakukan pada lengan atas bagian dalam atau bagian
luar daerah dada atau tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuan Untuk pemberian obat - obat tertentu yang harus diberikan secara
Sub cutan.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien melalui proses pemberian obat
subcutan scara benar.
2. Pemberian obat subcutan dilakukan oleh perawat / bidan.
Prosedur Persiapan alat :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang prosedur
2. Persiapan alat :
 Spuit 1 cc ( spuit khusus)
 Alkohol 70 % swab / kapas alkohol
 Obat yang ditentukan oleh dokter
 Bak injeksi
 Sarung tangan
 Daftar obat pasien
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
5. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Menyiapkan obat sesuai dosis
Pelaksanaan :
1. Megatur posisi pasien
2. Tentukan daerah suntikan, lakukan desinfeksi pada area
suntikan dengan alkohol 70 % dengan cara memutar dan
tunggu sampai mengering.
3. Menusukkan jarum pada kulit dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan kemiringan 45 derajad.
4. Tarik penghisap spuit, jika tidak ada darah, masukkan obat
dengan pelan - pelan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas
tusukkan diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas
alkohol 70 %.
6. Membuka sarung tangan.
7. Merapikan pasien dan lingkungannya
8. Alat - alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan perawat dan
catatan pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis , resep , inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMASANGAN KATETER PRIA
No. Dokumen : 014 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam
kandung kemih
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
3. Mendapatkan urine steril
4. Pengosongan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan 1. Pada pasien dengan ketidak mampuan mengontrol kebutuhan
eliminasi BAK perlu dilakukan pemasangan kateter menetap atau
sementara.
2. Pemasangan kateter pada pasien dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan alat :
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat:
 Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk ,kassa
 Kateter sesuai ukuran
 Sarung tangan steril 2 pasang
 Desinfektan dalam tempatnya
 Spuit 20 cc, dan Aquabides
 Pelumas
 Urine bag
 Plester dan gunting
 Selimut mandi
 Perlak dan pengalas
 Bak berisi air hangat,waslap,sabun ,handuk
 Bengkok
4. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan pada
pasien
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Mengganti sarung tangan steril ,memasang duk steril
7. Memberi pelumas pada ujung kateter
8. Mengarahkan penis keatas
9. Memasukkan kateter perlahan - lahan sedalam 15-23 cm atau
hingga urine keluar
10. Menyambungkan kateter dengan urine bag
11. Mengisi balon dengan aquadest sesuai ukuran
12. Memfiksasi kateter ke arah atas / perut
13. Melepas duk, pengalas, dan sarung tangan
14. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
5. Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis,Inform consent,Resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMASANGAN KATETER WANITA


No. Dokumen : 015 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma
- 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam
kandung kemih pada wanita
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Mengosongkan kandung kemih secara Lengkap
Kebijakan 1. Pada pasien dengan ketidak mampuan mengontrol kebutuhan
eliminasi BAK perlu dilakukan pemasangan kateter menetap
atau sementara.
2. Pemasangan kateter pada pasien dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
 Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk ,kassa
 Kateter sesuai ukuran
 Sarung tangan steril 2 pasang
 Desinfektan dalam tempatnya
 Spuit 20 cc
 Pelumas
 Urine bag
 Plester dan gunting
 Selimut mandi
 Perlak dan pengalas
 Bak berisi air hangat,waslap,sabun ,handuk
 Bengkok
 Pispot
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Mengatur posisi dorsal recumbent dan melepas pakaian
bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memasang pispot dibawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Mencuci area perineal dengan sabun & air hangat
7. Mengganti sarung tangan steril ,memasang duk steril
8. Membersihkan vulva dengan air hangat
9. Memberi pelumas 2.5-5 cm
10. Memasukkan kateter 5-7.5 cm / sampai urine keluar
11. Menyambungkan kateter dengan urine bag
12. Mengisi balon dengan aquadest sesuai ukuran
13. Memfiksasi kateter ke arah paha
14. Melepas duk, pengalas, dan sarung tangan
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait Rekam medis , Inform consent , Resep

Unit Terkait Poli Umum, Ruang, Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PERAWATAN KATETER PRIA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
017
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang
terpasang kateter
Tujuan Mencegah infeksi
Memberikan rasa nyaman
Kebijakan 1. Pasien pria yang terpasang kateter menetap harus dilakukan
perawatan minimal setiap hari sejak pemasangan.
2. Perawatan kateter dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
 Bak instrumen steril berisi lidi kapas
 Sarung tangan steril
 Desinfektan
 Air hangat, waslap, handuk
 Perlak dan pengalas
 Bengkok
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar
7. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada ujung penis
8. Melepas pengalas dan sarung tangan
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Infom concent, rekam medis,resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN KATETER WANITA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
018
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital Wanita yang
terpasang kateter
Tujuan 1. Mencegah infeksi
2. Memberikan rasa nyaman
Kebijakan 1. Pasien wanita yang terpasang kateter menetap harus dilakukan
perawatan minimal setiap hari sejak pemasangan.
2. Perawatan kateter dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
 Bak instrumen steril berisi lidi kapas
 Sarung tangan steril
 Desinfektan
 Air hangat,waslap,handuk
 Perlak dan pengalas
 Bengkok
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar
7. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada vagina
8. Melepas pengalas dan sarung tangan
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
019
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
Tujuan Mencegah infeksi pada luka
Mempercepat penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA BAKAR
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
 Bak instrumen steril yang berisi
a. Pinset anatomi dan pinset chirurgis
b. Gunting debridemand
c. Kassa steril
d. Kom : 3 buah
 Peralatan lain terdiri dari:
a. Spuit 5 cc atau 10cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
d. Plester atau perekat dan verband
e. Alkohol 70% I wash bensin
f. NaC1 0,9 % dan larutan desintektan lain yang
diperlukan
g. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan
h. Obat luka seuai kebutuhan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Menyapa dan Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien
6. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
3. Membuka peralatan
4. Mernakai sarung tangan
5. Membuka balutan den gan hati-hati bilu sulit dibasahi dengan
NaC1
6. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7. Melakukan debridemand pada jaringan nekrotik (bila ada bula
jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit setelah bari ke-3)
8. Membersihkan luka dengan NaCl
9. Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril kemudian dipasang verban
dan diplester
12. Memasang verband dan di plester
13. Merapikan pasien
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen Terkait Infom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA JAHIT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
020
Klinik Pratama - 1 dari 2
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan : mengganti balutan, membersihkan
luka pada luka yang dijahit
Tujuan Mencegah infeksi
Membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA JAHITAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
 Set ganti balut steril dalam ternpatnya yang terdiri dari:
a. Pinset anatomi 2 buah
b. Pinset sirugis
c. Gunting lurus
d. Kapas lidi
e. Kassa steril
f. Kassa penekan (deppers)
 Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Gunting verband
c. Plester dan verband secukupnya
d. Alkohol 70% dalam tempatnya
e. Wash bensih dalam tempatnya
f. Iodine povidon 10% dan obat luka sesuai kebutuhan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alkohol /wash bensin dan buka
dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan tepi luka (sepanjang luka)
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaC1
10. Mendesinfeksi luka dengan iodine povidone
11. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
12. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat /
menutup dengan kassa steril
13. Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen Terkait imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA LECET
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman
022
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan membersihkan dan mengobati luka
lecet
Tujuan Mencegah infeksi dan membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA LECET
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Persiapan alat
 Bak instrumen yang berisi:
a. Pinset anatomi
b. Lidi kapas
 Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Desinfektan
c. NaC1 0,9 %
d. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan.
3. Mencuci tangan dan menempatkan alat di dekat pasien.
4. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga iklien
6. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas dan buka pakaian seperlunya
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan luka dengan menggunakar’ cairan NaCI
6. Mengeringkan dengan kassa steril
7. Mengoleskan desinfektan
8. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen Terkait imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMBERIAN O2 BINASAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
024
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda
Tujuan Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
Kebijakan 1. Pasien dengan gangguan oksigenasi perlu dilakukan
pemberian oksigen dengan nasal kanule
2. Pemberian oksigen diberikan oleh perawat
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
 Tabung 02 lengkap dengan manometer
 Pengukur aliran flow meter dan humidifier
 Selang kanula hidung ganda
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal 02 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
9. Merapikan pasien

Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep

Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


INHALASI NEBULIZER
No. Dokumen : 025 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama - 1 dari 2


Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian Inhalasi uap dengan obat / tanpa obat
menggunakan nebulator
Tujuan Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan
melonggarkan jalan nafas
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019
Tentang INHALASI NEBULIZER
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan dan menyiapkan alat
 Set Nebulizer
 Obat bronkodilator ( sesuai dengan program
terapi dokter)
 Bengkok satu buah
 Tissue
 Spuit 5 cc
 Aquades
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan /kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy dan mengatur pasien dalam
posisi duduk.
2. Menempatkan meja di depan pasien yang berisi
set nebulizer
3. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
4. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien
nafas dalam sampai obat habis
8. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien / keluarga
3. Membereskan alat dan mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
kaperawatan
Dokumen terkait Dokumen terkait, resep, imfom concent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PENGHISAPAN LENDIR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
026
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas
Tujuan 1. Mengeluarkan sekret / cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
Kebijakan 1. Pasien tidak sadar dan pasien yang tidak mampu mengeluarkan
lendir sendiri harus dilakukan penghisapan lendir.
2. Penghisapan lendir dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
 Bak instrumen berisi : pinset anatomi 2, kasa secukupnya
 NaCl atau air matang
 Kanul suction
 Perlak dan pengalas
 Mesin suction
 Kertas tissue
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan /kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit
ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2-5 menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin , mengecek tekanan dan botol
penampung
6. Memasukkan kanul suction dengan hati-hati ( hidung : ± 5 cm,
mulut ± l0cm)
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang canule, menarik
keluar perlahan sambil memutar ( ± 5 detik untuk anak , ± 10
detik untuk dewasa)
8. Membilas canule dengan NaCL ,berikan pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya.
11. Mengobservasi sekret tentang warna , bau dan volumenya
Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien danlIingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula.
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kaperawatan
Dokumen terkait imfom concent, resep, rekam medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


BATUK EFEKTIF
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
027
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu
di saluran nafas dengan cara dibatukkan
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan 3. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akurnulasi sekret
dan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik
sputum di laboratorium harus diberikan latihan batuk efektif.
4. Latihan batuk efektif dilakukan oleh perawat.
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
 Kertas tissue Bengkok
 Perlak/alas
 Sputum pot berisi desinfektan
 Air minum hangat
4. Menyapa nama pasien dan menjelaskan tujuan dan
prosedur pelaksanaan menanyakari persetujuan/kesiapan
pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan /
tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
(cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan rnengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot.
9. Memasang alas/perlak dan bengkok (di pangkuan pasien
bila duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam dua kali
,yang ketiga: inspirasi,tahan nafas dan batukkan dengan
kuat
11. Menampung lendir dalam sputum pot
12. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep

Unit terkait Poli umum ,ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


LATIHAN NAFAS DALAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
028
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melatih pasien melakukan nafas dalam
Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas paru
2. Mencegah atelektasis
3. Membantu distraksi dan relaksasi
Kebijakan 1. Pada pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif
perlu dilakukan latihan nafas dalam.
2. Pelaksanaan Latihan nafas dalam dilakukan oleh perawat
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Memberi salam dan menyapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien dan mempersiapkan pasien
2. Meminta pasien meletakan satu tangan di dada dan /
tangan di abdomen
3. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas
panjang melalui hidung hingga 3 hitungan jaga mulut tetap
tertutup)
4. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
(cegah lengkung pada punggung).
5. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
6. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)
7. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dan otot.
8. Menjelaskan pada pasien untuk melakukan latihan bila
mengalami sesak nafas
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
032
Klinik Pratama - 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit setelah
jaringan kulit tersambung sempurna
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi dan benang
2. Mencegah tertingalnya benang
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
 Pinset anatomi : 2 buah dan pinset chirurgis : 2 buah ,
steril
 Gunting angkat jahit: 1 buah , steril
 Kassa steril
 Mangkok kecil 3 buah, steril
 Sarung tangan, steril
 Gunting verband dan Plester
 Alkohol 70% dan NaCI 0.9 % dalam tempatnya
 lodin povidon solution 10% atau sejenis
 Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan
 Kain pembalut atau verband secukupnya
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga /klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan .
4. Membasahi plester dengan alkohol /wash bensin dan buka
dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Memhersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapis dalam
8. Menekan tepi luka (sepanjang luka)
9. Membersihkan luka dengan menggunakan caran NaCl
10. Mendesinfeksi luka dengan iodine povidone
11. Meletakkan kassa steril di dekat luka
12. Memarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati
dengan memakai pinset chirugis, sehingga benang yang
berada di dalam kulit kelihatan
13. Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa
14. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
15. Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat /
menutup dengan kassa steril
16. plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokuemn terkait Rekam medis, imfom concent, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENGGANTI BALUTAN OPERASI


No. Dokumen : 033 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Perawatan luka dengan mengganti Balutan luka yang kotor atau yang
lama dengan Balutan luka yang baru.
Tujuan 1. Mempercepat penyembuhan luka
2. Mencegah infeksi pada luka.
kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
MENGGANTI BALUTAN OPERASI
Prosedur Persiapan :
1. Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang puosedur yang akan
dilakukan
2. Persiapan alat:
 Bak steril berisi
1) Pincet anatomis
2) Gunting lurus
3) Kasa steril
4) Kapas lidi
 Sarung tangan steril disposibel
 Hipa fik, gunting dan opsite
 Cairan alkohol / wash bensin
 Bengkok dan kantong plastik
 Obat luka sesuai dengan kebutuhan
 Plester
 Cairan NaCl 0.9 % atau betadin
3. Keluarga dipersilahkan menunggu di luar
4. Menutup korden / sekat
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Petugas mencuci tangan
3. Alat - alat didekatkan dan perawat memakai sarung tangan
4. Melepaskan pembalut dengan hati - hati dengan menggunakan
wash bensin atau alkohol kemudian dimasukkan dalam bengkok /
kantong plastik.
5. Lihat posisi drain saat melepas balutan (bila ada)
6. Balutan yang kotor ditaruh di kantong plastik medik dan membuka
sarung tangan dengan cara dibalik lalu dimasukkan dalam kantong
plastik.
7. Dengan teknik aseptik buka peralatan steril dan dekatkan.
8. Siapkan air pencuci luka dalam kom steril dan kasa steril.
9. Gunakan sarung tangan steril
10. Luka dibersihkan dengan pirset steril dengan cara dan atas ke
bawah atau dan area tengah ke luar, bila ada drian bersihkan sekitar
drain dengan arah dan dalam ke luar.
11. Keringkan luka dengan kassa steril kernudian diberi obat sesuai
dengan pesanan.
12. Tutup luka dengan kassa steril dan tutup luka steril (dressing
transparant) serta lakukan fiksasi.
13. Membuka sarung tangan dengan cara membalik dan masukkan ke
dalam kantong plastik.
Terminasi :
1. Perawat mencuci tangan
2. Alat - alat dirapikan.
3. Merapikan pasien dan mencatat hasil observasi dan respon
pasien.
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep

Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PROSEDUR HEACTING
No Dokumen : No Revisi Halaman

KLINIK PRATAMA 1 dan 2


ARY FARMA

PROSEDUR TETAP Tanggal terbit : Ditetapkan oleh


RUANG TINDAKAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK
01 september 2019

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Melakukan penjahitan luka pada penderita yang mengalami luka robek.

Tujuan a. Mencegah terjadinya infeksi


b. Membantu proses penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang PROSEDUR
HEACTING
Persiapan alat Alat dan bahan :
1. Antiseptik : betadin, alkohol, nacl
2. Obat untuk anestesi sesuai ketentuan missal phcain 2%
3. Plester
4. Korentang steril
5. Dug lobang steril
6. Benang dan jarum jahit sesuai kebutuhan
7. Nalpuder
8. Bengkok
9. Kassa steril
10. Sarung tangan steril
11. Pinset anatomis
12. Senter kepala

Prosedur Langkah – langkah melakukan hecting


1. Mencuci tangan
2. Membersihkan luka dengan cairan nacl
3. Memberikan obat anestesi dengan injeksi disekitar luka
4. Membersihkan luka dengan ha2o2 3%, pz sampai bersih
5. Mendesinfeksi luka dan sekitarnya dengan betadine
6. Menggunakan sarung tangan steril
7. Memasang doek lubang steril
8. Menjahit luka:
-ketepatan jenis/nomor benang
-ketepatan nomor jarum
-kerapian dan ketepatan menjahit
9. Memberikan betadine dan sufratul sesuai instruksi dokter
10. Melakukan aseptik selama bekerja
11. Membalut luka sesuai kebutuhan
12. Membereskan alat-alat
13. Mencuci tangan
14. Menuliskan pada status pasien : jenis benang, jumlah jahitan, luar
dan dalam
15. Menjelaskan pada pasien tentang perawatan luka dirumah.
Dokumen terkait Rekam Medis , Inform Consent , Resep
Unit terkait Poli umum , Ruang tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMBERIAN BULI – BULI PANAS


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 1
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :


RUANG PERIKSA / 01 September
TINDAKAN 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengerian Memberikan kompres panas kering dengan menggunakan buli-buli
panas.

Tujuan  Memperlancar sirkulasi darah


 Mengurangi rasa sakit
 Merangsang peristaltic
 Meningkatkan aliran darah
 Mengurangi kejang otot
 Menurunkan kekakuan tulang sendi

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang


PEMBERIAN BULI-BULI PANAS

Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
 WWZ dan sarungnya
 Perlak dan alasnya
 Termos berisi air panas
 Termometer air
 Lap kerja
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
7. Menanyakan persetujuan / kesiapan klien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi WWZ dengan air panas 1/2-3/4 (saat mengisi air WWZ
diletakkan rata dengan kepala WWZ ditekuk sampai permukaan
air kelihatan agar udara tidak masuk)
4. Menutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ di bawah
untuk meyakinkan bawah air tidak tumpah.
5. Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak basah lalu
bungkus dengan sarung WWZ.
6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang
WWZ.
7. Meletakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan dikompres
dengan kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur
8. Memantau respons pasien
9. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Dokumen terkait Rekam medis, Inform consent

Unit terkait Poli Umum, Ruang Tindakan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

BULI-BULI DINGIN
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Memberikan kompres dingin dengan menggunakan buli-buli dingin.

Tujuan  Menurunkan suhu tubuh


 Mengurangi perdarahan setempat
 Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat (kesleo pergelangan
kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar)
 Membantu mengobati luka bakar

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang BULI-


BULI DINGIN
Alat-alat 1. Kirbat es dan sarungnya
2. Perlak dan pengalas
3. Mangkok kecil berisi potongan es
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan dan menyiapkan alat
2. Atur posisi pasien
3. Masukkan potongan es kedalam kirbat es sampai 2/3 bagian
4. Keluarkan udara
5. Menutup kirbat es
6. Memeriksa kirbat es bocor / tidak
7. Pasangkan sarung pada kirbat es
8. Letakkan pada daerah yang akan dikompres
9. Kaji respon pasien
10. Bereskan alat
11. Petugas mencuci tangan

Dokumen terkait Rekan Medis, Inform Concent

Unit terkait Poli Umum, Ruang Tindakan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSES PENANGANAN FRAKTUR DENGAN BIDAI


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Memasang alat yang bersifat kaku maupun fleksibel untuk immobilisasi
(mempertahankan posisi tulang).

Tujuan  Mencegah pergerakan tulang yang patah


 Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
 Mengurangi rasa sakit
 Mengistirahatkan daerah fraktur
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang PROSES
PENANGANAN FRAKTUR DENGAN BIDAI
Alat-alat 1. Alat pelindung diri (masker, handscoon)
2. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Mitella / perban
4. Gunting
5. Kassa steril
Prosedur 1. Menggunakan masker beserta sarung tangan.
2. Memeriksa bagian yang akan dibidai (dilihat, diraba,
digerakkan)\melakukan pembersihan perawatan luka, tutup
dengan kassa steril.
3. Pembidaian meliputi dua sendi. Sendi yang masuk dalam
pembidaian adalah sendi bawah dan diatas patah tulang.
Misalnya jika tungkai bawah mengalami fraktur maka bidai
harus bisa memobilisasi pergelangan kaki maupun lutut.
4. Luruskan posisi anggota gerak yang mengalami fraktur secara
hati-hati dan jangan memaksa gerakan. Jika sulit diluruskan
maka pembidaian dilakukan seadanya.
5. Beri bantalan yang empuk pada anggota gerak yang dibidai.
6. Ikatlah bidai diatas atau dibawah daerah fraktur. Jangan
mengikat tepat di daerah fraktur dan jangan terlalu kencang.
7. Petugas membereskan alat.
8. Mencuci tangan.
Dokumen terkait Inform concent, Rekam Medis

Unit terkait Poli umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PENANGANAN ANAPHILAKTIK SHOCK
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama - 1 dari 2


Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Tata cara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita yang
alergi terhadap obat/zat tertentu
Tujuan Sebagai pedoman dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENANGANAN ANAPHILAKTIK SHOCK
Peralatan a. Tabung Oksigen
b. Tensimeter
c. Ambulance (Jika di rujuk)
d. Adrenalin ampul
e. Dexamethason Vial
f. Jarum suntik disposibel 1 ml, 3 ml

Prosedur a. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi


b. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra Muskular
pada lengan atas.
c. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
d. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
e. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
f. Pemberian cairan bila diperlukan
g. Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
h. Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam
i. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Kesehatan yang lebih lengkap.
 

a. Buku Status Pasien


Dokumen Terkait b. Protap syok anfilaktik.
c. Buku register unit pelayanan terkait
d. Buku daftar rujukan pasien
Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, KIA dan Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR CUCI TANGAN


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Membersihkan kotoran dengan sabun atau antiseptic dan dibilas dengan
air mengalir
Tujuan 1. Menjaga kebersihan perseorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PROSEDUR CUCI TANGAN
Prosedur Persiapan
1. Kuku dalarn keadaan pendek
2. Persiapan alat :
 Bak cuci dan air mengalir
 Sabun atau antiseptic
 Pengering
Pelaksanaan
1. Melepaskan semua aksesoris pada lengan, dan gulung lengan
baju sampai siku
2. Melakukan inspeksi tangan dan jari ,adanya luka / sayatan
3. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel
(jika tangan menyentuh wastafel cuci tangan di ulangi)
4. Mengalirkan air ,hindari percikan pada pakaian
5. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya
lebih rendah dari siku
6. Menaruh sedikit sabun atau antiseptic (2- 4 cc), untuk sabun
batang pegang dan gosok sampai berbusa.
7. Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 10-15 detik
8. Menggosok tangan, sela-sela jari
9. Menggosok jari-jari secara melingkar minimal 5 kali
10. Menggosok ujung – ujung jari ke telapak tangan yang lain
11. Membilas lengan dan tangan sampai bersih
12. Menutup kran dengan siku.(Bila kran harus ditutup dengan
tangan, cuci kran dengan sabun terlebih dahulu sebelurn
membilas tangan)
13. Mengeringkan tangan dengan tisu atau pengering
Dokumen terkait Poster atau leaflet langkah – langkah cuci tangan

Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


EKSTIRPASI KUKU
No Dokumen : No Revisi Halaman

KLINIK PRATAMA
ARY FARMA 1 dan 2

PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan oleh


RUANG TINDAKAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK

01 september 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Ekstirpasi kuku merupakan prosedur bedah minor yang diawali dengan
tindakan asepsis, anestesi, eksplorasi dan identifikasi, serta pemisahan
kuku dari dasar kuku

Tujuan Untuk mencegah terjadinya infeksi

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang


EKSTIRPASI KUKU
Persiapan alat dan Alat dan bahan bahan:
bahan
1. Obat anestesi
2. Bak instrumen kecil
3. Mesk
4. Klem
5. Bengkok
6. Dug lubang steril
7. Jarum dan benang heacting
8. Nafuder
9. Kassa kecil
10. Kapas alkohol
11. Betadine
12. Nacl
13. Plester
14. Sarung tangan steril

Prosedur 1. Petugas memberikan informasi maksud dan tujuan tindakan kepada


pasien (informed consent)
2. Petugas meminta persetujuan pasien (informed consent)
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan dalam bak instrumen kecil
6. Petugas mengatur posisi pasien supaya nyaman dan rileks.
7. Petugas memasang duk steril
8. Petugas membersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik.
9. Petugas melakukan anestesi infiltrasi dengan lidocaine
10.Petugas mengangkat kuku dengan menggunakan klem dari terpi kiri ke
kanan atau arah sebaliknya.
11.Petugas membersihkan bagian atas jari yang kukunya telah diangkat
dengan menggunakan kassa steril secara perlahan-lahan
12.Petugas memberikan supratule pada permukaan jaringan kuku yang
telah diangkat
13.Petugas menutup luka dengan kassa steril dan plester.
14.Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
15.Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
16.Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis
17.Petugas merapikan alat dan bahan
18.Petugas melakukan observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit.
Petugas melepas sarung tangan dan mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam Medis , Inform Consent , Resep

Unit terkait Poli umum , Ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


LIPOMA
No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 2

KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TETAP RUANG
01 september 2019
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lembut di antara kulit
dan otot. Jika ditekan secara perlahan, lipoma terasa lunak dan mudah
untuk digoyangkan. Lipoma juga tidak menyebabkan rasa sakit saat di
tekan
Tujuan Melakukan pembedahan atau mengambil jaringan dengan resiko minim
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang LIPOMA
Persiapan alat Persiapan Alat dan bahan
dan bahan 1. Obat Anestesi
2. Gunting
3. Klem
4. Pinset
5. Needle holder
6. Kassa steril
7. plester
8. betadine
9. Cairan Nacl
10. Jarum jahit steril
11. Benang jahit steril
12. Duk lubang steril
13. Handscoon steril

Prosedur 1. Petugas memberikan informasi maksud dan tujuan tindakan kepada


pasien (informed consent)
2. Petugas meminta persetujuan pasien (informed consent)
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan dalam bak instrumen kecil
6. Petugas mengatur posisi pasien supaya nyaman dan rileks.
7. Petugas memasang duk lobang steril
8. Petugas membersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik.
9. Petugas melakukan anestesi infiltrasi dengan lidocaine
10. Petugas menandai batas insisi yang akan dilakukan
11. Petugas melakukan innsisi kulit sampai subkutis dan jaringan
adipose
12. Petugas memegang tepi insisi dengan klem dan angkat
13. Petugas melakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa
ke sekelilingnya
14. Petugas menjepit bagian masa dengan klem, angkat dan teruskan
diseksi tumpul
15. Jika masa sudah terangkat, petugas memotong jaringan bagian
bawah
16. Petugas merawat perdarahan
17. Petugas menjahit luka operasi lapis demi lapis.
18. Petugas menutup luka dengan kassa steril dan plester.
19. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
20. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
21. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis
22. Petugas merapikan alat dan bahan
23. Petugas melakukan observasi pasien antara 5 - 15 menit.
24. Petugas melepas sarung tangan dan mencuci tangan

Dokumen terkait Rekam Medis , Inform Consent , Resep

Unit terkait Poli umum , Ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


SIRKUMSISI
No.Dokumen : 001 No. Revisi : Halaman
KLINIK PRATAMA - 1 dari 2
ARY FARMA

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 september 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh prepusium penis
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan
kotoran yang mungkin melekat diujung penis
2. Menjaga hygeine penis dari smegma dan sisa – sisa urine
3. Menghindari terjadinya infeksi glands atau preputium penis
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
SIRKUMSISI
Prosedur Persiapan Alat dan bahan :
1. Obat Anestesi
2. Gunting
3. Klem
4. Pinset
5. Needle holder
6. Kassa steril
7. plester
8. betadine
9. Cairan Nacl
10.Jarum jahit steril
11.Benang jahit steril
12.Duk lubang steril
13.Handscoon steril
Pelaksanaan :
1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut antrian
2. Petugas mengkonfirmasi nama,usia,alamat
3. Petugas memberikan formulir persetujuan tindakan dan
menjelaskan prosedur tindakan
4. Petugas memposisikan pasien tidur terlentang
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan didekat pasien
6. Petugas meminta pasien untuk membuka celana atau sarung yang
digunakan
7. Petugas mencuci tangan kemudian menggunakan sarung tangan
steril
8. Petugas membersihkan area yang akan dioperasi dari preputium
penis sampai pubis dengan menggunakan cairan infus nacl dan
betadine
9. Petugas memasang duk lobang steril
10. Petugas melakukan anestesi blok
11. Petugas melakukan anestesi infiltrasi subkutan pada korpus
penis ke arah proximal
12. Petugas melakukan konfirmasi apakah anestesi sudah bekerja
atau belum
13. Petugas membuka preputium perlahan – lahan dan bersihkan
penis dari smegma dengan menggunakan kassa betadine
sampai korona glandis terlihat
14. Kembalikan preputium pada penis semula
15. Petugas memasang klem pada preputium di jam 11,1 dan 6
16. Petugas menggunting preputium pada jam 12 sampai corona
glandis
17. Petugas melakukan jahit kendali mukosa pada jam 12
18. Petugas menggunting preputium secara melingkar kanan dan
kiri dengan menyisakan frenulum pada klem jam 6
19. Petugas melakukan observasi perdarahan, apabila tidak ada
kemudian petugas menutup luka dengan kassa steril dan
plester
20. Petugas memberitahukan kepada pasien untuk kontrol luka 3
hari kemudian
Dokumen terkait Rekam medis ,inform consent, resep
Unit Terkait Poli Umum , Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

INSISI ABSES
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Insisi adalah melakukan irisan pada kulit.


Insisi abses adalah melakukan irisan pada abses untuk mengeluarkan pus
yang ada didalamnya.
Tujuan Sebagai penata laksana terhadap abses
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN BPJS
Alat dan bahan - Minor Set
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Spuit 3 cc
- Lidokain / chlor etyl
- Tampon
- Kassa Steril
Prosedur 1. Petugas memberi Informed consent kepada pasien dan meminta
pasien mengisi lembar informed consent
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Menyiapkan alat dan bahan
5. Memasang duk steril
6. Membersihkan daerah dengan tindakan aseptic
7. Melakukan anestesi infiltrasi dengan lidokain
8. Lakukan irisan pada tempat fluktuasi yang maksimal, irisan sampai
fascia
9. Buku abses dengan memasukkan klem (secara tumpul) agar pus
keluar
10. Keluarkan infiltrate dengan memakai sonde
11. Keluarkan pus dengan bersih, masukkan tampon (lebar + 1 cm) yang
telah mengandung betadine ke dalam rongga abses.
12. Tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan
sepanjang + 5 cm untuk dilakukan pengangkatan.
13. Atau gunakan drain (dari bekas sarung tangan atau pipa infus),
dimasukkan ke dalam rongga abses, difiksasi dengan kulit dan ujung
luar drain dipasang penampung infus.
14. Ganti tampon tiap hari hingga secret berwarna jernih
15. Buka tampon ataupun drain
16. Tutup luka dengan kasa dan betadine
17. Cuci tangan
18. Tulis di rekam medis pasien
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resep
Unit terkait Poli umum, ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

EKSISI CLAVUS
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019

dr. ARY PARDIYANTO


Pengerian Tindakan medis untuk membuang mata ikan
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan eksisi clavus
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENDAFTARAN PASIEN BPJS
Alat dan bahan 1. Bak instrument
2. Pinset chirurghis
3. Pinset anatomis
4. Nald holder
5. Benang jahit
6. Kassa sterile
7. NaCl 0,9%
8. Plester
Prosedur 1. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Setelah pasien mengerti, petugas meminta pasien menanda tangani
informed consent
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
4. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai
5. Cuci tangan 6 langkah dan gunakan handschoen
6. Bersihkan daerah yang akan dieksisi
7. Lakukan anestasi lokal dengan lidokain 2%
8. Lakukan insisi tangensial sampai terlihat inti sentral dari klavus
9. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, berbentuk elips hanya
seluas inti klavus
10. Eksisi secara tajam bagian dasar klavus sampai subkutis ( lemak
subkutis bisa diidentifikasi)
11. Pegang ujung insisi dengan klem lalu angkat
12. Lakukan diseksi tajam dengan gunting menelusuri massa di
sekelilingnya
13. Jika massa sudah terangkat, potonglah jaringan dibawahnya
14. Rawat perdarahan
15. Jahit luka pasien lalu tutup luka dengan kassa dan perban
16. Beritahu pasien kapan kontrol kembali
17. Cuci dan sterilkan alat yang telah dipakai
Dokumen terkait Rekam medis, imfom concent, resepop calvus
Unit terkait Poli umum, ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

EKSTRAKSI BENDA ASING PADA MATA


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda asing yang terdapat pada kornea
seperti serpihan logam, serpihan kaca ataupun serpihan-serpihan benda
asing.
Tujuan Mengambil benda asing di dalam mata
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA MATA
Peralatan  Cotton bud
 Needle
 Lup
 Aquabidest
 Pehacain
 Needle holder
 Bengkok
 Kassa
 Head lamp
 Eye glass

Prosedur 1.Petugas melakukan cuci tangan


2. Periksa tajam penglihatan sebelum dan sesudah pengangkatan
3. Berikan anastesi topikal pada mata yang terkena serpihan benda asing
4. Keluarkan benda asing dengan cara irigasi menggunakan aquabidest
yang dicampur dengan pehacain
5. Pengangkatan benda asing harus dilakukan dengan bantuan head lamp
6. Keluarkan serpihan dengan menggunakan jarum dan cutton bud
7. Petugas memperhatikan respon pasien
8. Petugas merapikan pasien
Dokumen terkait Rekam medis, Inform consent, Resep
Unit terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


EKSTRAKSI BENDA ASING PADA TELINGA
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 1
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda yang masuk ke dalam saluran
telinga, sehingga dapat mengurangi timbulnya luka dan infeksi telinga.
Tujuan Mengambil benda asing di telinga
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA TELINGA
Peralatan  Otoskop
 Lampu kepala
 Forcep bayonet
 Forcep alligator
 Spuit
 Wadah penampung cairan
 Peralatan suction

Prosedur 1.Petugas melakukan cuci tangan


2.Petugas melakukan pemeriksaan, jika pasien tidak kooperatif atau
benda asing tidak terlihat atau sulit dijangkau, petugas merujuk pasien
ke rumah sakit
3.Petugas berusaha mengeluarkan benda asing dengan menjepit benda
asing tersebut menggunakan pinset dan ditarik keluar.
4.Bila benda asing adalah serangga yang masih hidup, petugas harus
mematikan serangga terlebih dahulu dengan meneteskan minyak atau
alkohol baru kemudian dikeluarkan
5.Petugas membersihkan telinga pasien
6.Petugas memperhatikan respon pasien
7.Petugas merapikan pasien
Dokumen terkait Rekam medis, Inform consent, Resep
Unit terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


EKSTRAKSI BENDA ASING PADA HIDUNG
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman

- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda yang masuk ke dalam saluran
hidung, sehingga dapat mengurangi timbulnya luka dan infeksi hidung.
Tujuan Mengambil benda asing di hidung
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA HIDUNG
Peralatan  Otoskop
 Lampu kepala
 Spekulum hidung
 Pinset
 Senter

Prosedur 1. Petugas mencuci tangan dan menyiapkan alat


2. Petugas memeriksa lokasi benda asing
3. Petugas mengeluarkan benda asing dari dalam hidung dengan
memakai pengait tumpul yang dimasukkan ke dalam hidung
dibagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai melewati
benda asing. Lalu pengait diturunkan sedikit dan ditarik kedepan
4. Petugas membereskan alat
5. Mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis, Inform consent, Resep
Unit terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PAPILLOMA
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan oleh
RUANG TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK

01 september 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian merupakan tindakan operasi ringan yang biasanya dikerjakan oleh dokter
dengan anestesi lokal
Tujuan Melakukan pembedahan atau mengambil jaringan dengan resiko minim

Kebijakan
Persiapan alat dan 1) Needle holder
bahan 2) Klaim
3) Pinset cirugis
4) Pinset anatomis
5) Gunting jaringan
6) Obat anestesi
7) Cairan Nacl
8) Betadine
9) Jarum jahit
10) Benang jahit
11) Kassa steril
12) Plester
13) Doek lobang Steril
14) Mess
Prosedur 1. Petugas Menyiapkan formulir persetujuan tindakan / informconsent
dan meminta pasien / keluarga untuk menandatangani formulir
persetujuan tindakan tersebut
2. Petugas menjelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan kepada
pasien
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembedahan ditroli yang sudah disiapkan dan diletakkan disamping
pasien
4. Posisikan pasien senyaman mungkin sehingga petugas dengan leluasa
melakukan tindakan
5. Melakukan tindakan aseptik dengan cairan Nacl dan betadine ke
daerah yang akan dilakukan pembedahan
6. Pasang doek diarea yang akan dilakukan pembedahan
7. Petugas melakukan anestesi lokal diarea tersebut
8. Petugas melakukan tindakan pembedahan atau pengambilan jaringan
9. Setelah selesai petugas melakukan heacting dan tutup luka dengan
menggunakan betadine,kemudian sufratul dan tutup dengan kassa
steril dan plester
10. Informasikan kepada pasien untuk kontrol ulang selanjutnya
11. Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat dan
melakukan pembayaran di bagian kasir
Dokumen terkait Rekam Medis , Inform Consent , Resep

Unit terkait Poli umum , Ruang tindakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELAYANAN DI POLI GIGI

Klinik Pratama Ary Farma

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA / 1 dari 4
TINDAKAN
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


1. Pengertian Poli Gigi adalah ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2. Tujuan a. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut


b. Menurunkan angka kesakitan gigi
c. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
3. Ruang Lingkup Seluruh pasien gigi yang berkunjung ke Klinik

4.Tanggung Jawab Petugas dipoli gigi mencatat pasien dibuku registrasi poli gigi, kunjungan
baru atau berulang, mempersiapkan alat yang diperlukan dan
membersihkan / mensterilkan kembali alat yang telah digunakan. Dokter
gigi / perawat gigi melakukan pemeriksaan, tindakan dan pengobatan
serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

5. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


PELAYANAN DI POLI GIGI
6. Uraian Prosedur 6.1. Pasien datang dari loket pendaftaran dengan membawa kartu
kontrol atau bpjs.
6.2. Perawat gigi menerima kartu kontrol kemudian mencari rekam
medis
6.3. Perawat gigi memanggil pasien sesuai dengan nomor urut
antrian kedatangan dan menganamnesa pasien.
6.4. Perawat gigi nencocokkan identitas pasien dengan rekam medis,
Bila tidak sesuai di konfirmasi ulang.
6.5. Perawat gigi mempersilahkan pasien duduk di depan poli gigi
untuk menunggu panggilan masuk sesuai nomer antrian.
6.6. Perawat gigi memanggil pasien sesuai nomer urut antrian.
6.7. Perawat gigi mempersilahkan pasien duduk di dental unit
6.8. Dokter gigi melakukan anamnesa ulang, pemeriksaan vital sign
pasien untuk menegakkan diagnosa.
6.9. Dokter gigi mempertimbangkan perlu atau tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang (laboratorium, RO Foto)
6.10. Dokter gigi merencanakan perawatan dengan pertimbangan
perlu atau tidak dilakukan rujukan kepelayanan yang lebih
tinggi.
6.11. Dokter gigi / perawat gigi melakukan tindakan perawatan
6.12. Dokter gigi gigi memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut pada pasien.
6.13. Dokter gigi mendokumentasikan tindakan dan pengobatan yang
diberikan pada pasien ke rekam medik atau pasien dan
memberikan resep pada pasien gigi.
6.14. Perawat gigi membersihkan dan mensterilkan alat alat yang
telah digunakan.
6.15. Perawat gigi mencatat status pasien atau rekam medik ke buku
register poli gigi.

7. Alur Proses
TERIMA KARTU PANGGILAN COCOKAN IDENTITAS
KONTROL UMUM PASIEN SESUAI NO PASIEN DENGAN
ATAU BPJS KEDATANGAN REKAM MEDIS

ALUR PELAYANAN
PASIEN DISURUH
DUDUK DI DENTAL
PASIEN
PASIEN DISURUH POLI GIGI
ANAMNESA DAN
KONFIRMASI ULANG
DUDUK DI DEPAN
UNIT POLI GIGI BILA TIDAK SESUAI

PERLU YA
ANAMNESA PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
ULANG AWAL
PENUNJANG

LABORATORIUM
TIDAK
ATAU RO FOTO

TINDAKAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TIDAK
YA
DIRUJUK PEMBERIAN
APOTIK
RESEP OBAT
YA

TIDAK
RUJUK KE PELAYANAN YANG
LEBIH TINGGI UMUM

BPJS KASIR UMUM

BPJS
PULANG
8. Dokumen Terkait 8.1 Kartu status atau rekam medis
8.2 Buku Register poli gigi

9. Unit Terkait Poli Gigi


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN


KESEHATAN GIGI
No Dokumen : No Revisi Halaman
PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Merupakan persiapan awal dalam menunjang setiap pelayanan di poli gigi

Tujuan Agar ruangan dan peralatan bersih, steril dalam upaya pencegahan
penularan dan juga memberi kenyamanan bagi pasien

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


pelayanan Asuhan Kesgilut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN KESEHATAN GIGI

Persiapan Alat Dan 1.Status pasien


Bahan 2.Alat tulis
Buku inventaris alat dan bahan

Prosedur Menyiapkan ruangan dan alat :


1. Membersihkan ruangan, lantai, meja, almari bahan dan dental unit
2. Mengecek alat – alat dan bahan medis gigi
3. Mempersiapkan tampon, cotton roll, cotton pellet, dan kassa.
4. Melapisi alat kedokteran gigi (Light cured) dan dental unit dengan
plastic wrap.

Dokumen Terkait 1. Rekam medis


2. Buku Register poli gigi

Unit Terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


ANAMNESIS PASIEN GIGI
Klinik Pratama Ary Farma

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Wawancara antara tenaga kesehatan (dokter gigi dan pasien) dan pasien

Tujuan Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang


dialami pasien

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


ANAMNESIS PASIEN GIGI

Persiapan Alat dan 1. Status pasien


Bahan 2. Register poli gigi
3. Alat tulis

Prosedur 1. Menyambut pasien dengan ramah


2. Menanyakan dan mencatat identitas pasien meliputi :
 Nama
 Umur
 Alamat
3. Menanyakan keluhan utama dan perjalanan penyakit sekarang
 Lokasi gigi yang sakit (local / menyebar)
 Kapan dirasakan
 Sifat sakit (sedang, akut, kronis)
 Sudah pernah diobati atau belum
4. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan umum :
 Jantung
 Gula darah
 Darah tinggi
 Kehamilan
 Asma
 TBC (paru)
 HIV / AIDS
 Kebiasaan buruk pasien (merokok, minum alcohol, menghisap
jari, dll)
 Komplikasi / alergi yang pernah dialami pada pengobatan yang
lalu
 Keadaan social
 Riwayat kesehatan keluarga terkait

Dokumen terkait  Kartu status atau rekam medis


 Buku register poli gigi

Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN PASIEN GIGI


Klinik Pratama Ary Farma

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi
dan mulut

Tujuan Merupakan acuan penegakan diagnosa pada pasien untuk pelaksanaan


tindakan lanjutan kesgilut

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


Pelayanan Asuhan kesgilut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


PEMERIKSAAN PASIEN GIGI

Persiapan alat dan Alat dan bahan


bahan  Diagnostic set
 Nierbeken
 Dental probe
 Cotton pellet, cotton roll
 Gelas kumur
 Air bersih
 Chlor ethil
 Tensimeter
 Stetoskop
 Celemek pasien
 Jas
 Masker
 Hand scoon
Prosedur 5. Mengukur tekanan darah
6. Pemeriksaan ekstra oral (pipi, bibir, kelenjar limfe)
7. Pemeriksaan intra oral :
 Gigi (warna, posisi, karies, bentuk atau ukuran)
 Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk dan ukuran)
 Mucosa pipi (ulkus, lesi dan radang)
 Langit – langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit –
langit)
 Dasar mulut (apakah ada bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah)
8. Pemeriksaan penunjang meliputi :
 RO photo
 Laboratorium
 Penetapan diagnose

Dokumen terkait  Rekam medis


 Buku register poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma TINDAKAN PEMBERSIHAN KARANG GIGI

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 3
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
TINDAKAN 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Proses pembersihan kotoran yang keras yang menempel di permukaan
gigi dengan menggunakan alat medis gigi.

Tujuan a. Menghilangkan bau mulut


b. Mencegah peradangan pada gusi
c. Mempertahankan gigi selama mungkin didalam mulut

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


TINDAKAN PEMBERSIHAN KARANG GIGI

Persiapan Alat dan b. Diagnostic set


bahan c. Nierbeken
d. Dental probe
e. Gelas kumur
f. Air bersih
g. Celemek pasien
h. Jas
i. Masker
j. Hand scoon
k. ultrasonic scaller
l. saliva ejector
m. kaca mulut
n. pasta gigi
o. brush
p. betadine
q. Cotton pellet
Prosedur a. Menyapa pasien dengan ramah
b. Menanyakan keluhan pasien (apa yang dirasakan, sudah berapa lama,
apa yang sudah dilakukan)
c. Pemeriksaan
Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi (dental unit) kemudian
diatur posisi sedemikian rupa sehingga memudahkan operator untuk
bekerja lalu lampu dinyalakan.
d. Pemeriksaan ekstra oral
Memeriksa keadaan umum pasien terutama daerah wajah dan leher
apakah ada pembengkaan atau tanda keradangan.
e. Pemeriksaan intra oral
1. Menganjurkan pasien untuk berkumur dahulu
2. Meminta kepada pasien untuk membuka mulut, memeriksa
keadaan jaringan sekitar gigi dan gigi yang dikeluhkan banyak
karang gigimya.
3. Memberi penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas
4. Mempersilahkan pasien untuk mengisi blanko persetujuan
tindakan medis
f. Tindakan
1. Menyiapkan ultrasonic scaller, memasang saliva ejector, dan
mengisi tabung dengan aqua
2. Membersihkan karang gigi yang menempel pada gigi dengan
ultrasonic scaller oleh dokter gigi dan memasang saliva ejector
pada mulut pasien oleh perawat gigi
3. Setelah karang gigi bersih gigi dipoles menggunakan pasta gigi
dan brush dengan menggunakan low speed boor
4. Bila karang gigi sudah bersih gusi disekitarnya dikeringkan lalu
dioles dengan betadine dan kapas
5. Meminta pasien untuk mengecek apakah sudah nyaman dengan
tindakan yang sudah dilakukan

Dokumen terkait  Rekam medis


 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma


PENCABUTAN GIGI TETAP NEKROSIS DAN AKAR GIGI
DENGAN ANASTESI LOKAL
No Dokumen : No Revisi Halaman
PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Mengeluarkan gigi permanen nekrosis maupun akar gigi dari soketnya
dengan anastesi local.

Tujuan Pencabutan gigi permanen nekrosis maupun akar gigi tanpa menimbulkan
rasa sakit dan tidak ada sisa akar tertinggal
Referensi KEP.MENKES RI.NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesgilut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang PENCABUTAN


GIGI TETAP NEKROSIS DAN AKAR GIGI DENGAN ANASTESI
LOKAL

Persiapan alat dan Alat dan bahan


bahan
 Tang cabut sesuai dengan indikasi pencabutan
 Bein
 Jarum suntik
 Ampul anestesi
 Iodin povidon
 Kassa steril
 Tampon
Prosedur 1. asepsis daerah kerja
2. melakukan anastesi lokal pada mukosa sekitar gigi yang akan dicabut
3. melakukan tes apakah daerah tersebut sudah teranastesi apa belum
4. melakukan pencabutan gigi
5. melakukan tampon dengan antiseptic pada luka bekas pencabutan
6. instruksi pasca pencabutan
7. pemberian medikasi
Dokumen terkait  Rekam medis
 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma PENCABUTAN GIGI SULUNG

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Mengeluarkan gigi sulung dari socketnya dengan menggunakan topical
anastesi

Tujuan Memberi kesempatan untuk gigi permanen tumbuh dengan baik

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


pelayanan Asuhan Kesgilut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


PENCABUTAN GIGI SULUNG

Persiapan alat dan Persiapan alat dan bahan:


bahan
 Tang cabut sesuai dengan indikasi gigi yang akan dicabut
 Bahan anastesi local maupun topical sesuai indikasi
 Iodium povidon
 Kapas
 Tampon
 Chlor ethil
Prosedur 1. Melakukan tindakan anastesi
2. Setelah pasien merasa dingin / tebal pada daerah gigi yang akan
dicabut maka gigi boleh dilakukan pencabutan
3. Lakukan pencabutan menggunakan tang sesui dengan indikasi gigi
yang akan dicabut
4. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian tetesi dengan
iodium povidon dan letakkan pada luka bekas pencabutan lalu pasien
disuruh menggigit tampon
5. Memberikan intruksi setelah pencabutan
6. Memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit setelah pencabutan (bila
perlu)

Dokumen terkait  Rekam medis


 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma TUMPATAN SEMENTARA

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 3
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Tumpatan yang dilakukan sebelum melakukantumpatan tetap

Tujuan 1. Mempertahankan gigi selamamungkin di dalam rongga mulut


2. Mencegah terjadinya infeksi
Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar
pelayanan Asuhan Kesgilut

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang


TUMPATAN SEMENTARA

Persiapan alat dan 1. Persiapan alat dan bahan:


bahan  Diagnostik set
 Neirbeken
 Palstis filling instrument
 Tambalan sementara
 Kapas
 Tampon
 Bur preparasi, finishing, dan polishing
2. Persiapan petugas
 Masker
 Kaca mata operator
 Handscoen
 Jas pelindung
3. Persiapan pasien
 Celemek pasien
 Mengatur pasien senyaman mungkin

Prosedur 1. Persilahkan pasien duduk di dental unit


2. Memakaikan celemek kepada pasien
3. Mencuci tangan, memakai jas pelindung, kaca mata, masker, dan
handscoon.
4. Lakukan pemerikisaan pada gigi yang menjadi keluhan utama
5. Pembuangan jaringan karies dengan instrument putar dan instrument
tangan.
6. Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klasifikasi tumpatan
7. Sterilisasi kavitas
8. Pemberian medikasi (sesuai indikasi) dan kapas di masukkan ke
kavitas
9. Penumpatan sementara dengan tumpatan sementara
10. Instruksi pasca penumpatan
 Tidak boleh digunakan untuk makan pada gigi yang ditumpat
selama 1 jam
 Hati – hati bila menyikat gigi terutama pada bagian gigi yang
ditumpat
 Kontrol untuk perawatan selanjutnya
11. Melepaskan celemek pasien
12. Melepaskan jas pelindung, kacamata, masker dan handscoon
13. Memberiksan obat untuk mengurangi rasa sakit
14. Mencatat hasil tindakan pada kartu status pasien dan mengisi register
BP gigi
15. Membersihkan daerah kerja
16. Mencuci alat setelah dipakai
17. Lakukan sterilisasi alat
18. Menyimpan alat yang telah steril ke dental cabinet

Dokumen terkait  Rekam medis


 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma TUMPATAN TETAP

No Dokumen : No Revisi Halaman


PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Suatu tindakan untuk menutup kavitas dengan menggunakan bahan
tumpatan tetap

Tujuan Mengembalikan bentuk gigi sesuai antomisnya dan mengembalikan


fungsi gigi seperti semula

Referensi KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar


pelayanan Asuhan Kesgilut
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang
TUMPATAN TETAP

Persiapan alat dan Persiapan alat dan bahan:


bahan
 Konservasi set
 Bahan tumpatan tetap
 Kapas
 Light cured
 Bur preparasi, finishing, dan polishing
 Cotton roll, pellet
 Alcohol
 Celluloid strip
 Cocoa butter (untuk GIC)
 Basis (semen ZnOP)
 Articulating paper

Prosedur 1. Membersihkan jaringan karies


2. Preparasi kavitas
3. Blokir dan sterilisasi daerah kerja
4. Aplikasi proseedur bahan tumpatan tetap
5. Cek oklusi
6. Pengolesan cocoa butter (GIC)
7. Finishing dan polishing
8. Instruksi

Dokumen terkait  Rekam medis


 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep

Unit terkait Poli gigi


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma Perawatan Emergency Gigi dan Mulut


(ABSES Periodontal/Periapikal)
No Dokumen: No Revisi Halaman
PROSEDUR TETAP 1 dari 3
RUANG PERIKSA /
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
TINDAKAN
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Abses adalah infeksi yang didalamnya terdapat sekumpulan nanah dan
terjadinya peradangan di jaringan sekitar (periapikal maupun periodontal).

Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan para medis dalam
melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan medis.
2. Agar pasien mengetahui prosedur penanganan penyakitnya bisa
membahayakan atau tidak.
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang hal – hal
yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis.

Persiapan 1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus
diinformasikan kepada pasien dan harus mendapat persetujuan dari
pasien dan / atau keluarga.
Referensi 1. UU No.29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
2. Permenkes No.290/menkes/per/2008

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No …../SK/09/2019 Tentang Perawatan


Emergency Gigi dan Mulut (ABSES Periodontal/Periapikal)

Prosedur I. Menyapa pasien dengan ramah


II. Anamnesa
1. Menanyakan dan mencatat identitas pasien
2. Keluhan utama
2.1 lokasi gigi / gusi yang sakit
2.2 mulai kapan dirasakan bengkak
2.3 sifat sakit
a. terus menerus
b. kadang – kadang : timbulnya rasa sakit, rasa sakit menyebar
/ setempat, sudah diobati / belum.
3. Riwayat kesehatan umum
3.1.apakah punya penyakit:
a. Jantung : keluar keringat dingin, berdebar, sesak nafas,
nyeri dada.
b. Kencing manis : keluhan 3P (sering kencing, sering lapar,
sering haus), bila ada luka tidak sembuh – sembuh, bau
mulut khas (Halitosis), radang jaringan penyangga
(menyebabkan gigi goyang).
c. Darah tinggi
d. Kehamilan pada khususnya wanita : umur kehamilan,
berhubungan dengan pemberian obat anesthesi, alergi,
asma
e. TBC
f. Hepatitis : gejala (rasa mual, muntah, icterus).
g. HIV / AIDS / Penyakit Kelamin
III. Pemeriksaan
E.O : Pipi diraba : dengan empat jari dengan menekan pipi secara
lembut bila ada benjolan / pembengkakan kekenyalannya : keras /
lunak / ada fluktuasi / tidak.
Kel. Lymphe : diraba ; ada pembengkakan / tidak dengan 2 (dua) jari
telunjuk dan jari tengah.
I.O :
1. pemeriksaan pada gigi yang sakit dengan :
perkusi : sama dengan prosedur perkusi
palpasi, vitalitas.
2. pemeriksaan pada seluruh gigi dijaringan sekitar gigi. Meliputi :
warna, posisi (malposisi), karies dan kelainan – kelainan yang
lain.
3. mukosa pipi / jaringan periodontal.
IV. Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
3. Pemeriksaan E.O
4. Pemeriksaan I.O
V. Perawatan
Rencana perawatan diputuskan dengan mempertimbangkan diagnosis
dan prognosis perawatan. Antara lain :
1. Analisis sumber infeksi dan melakukan tindakan asepsis pada area
abses
2. Melakukan anestesi local di sekitar abses
3. Melakukan incisi drainase pada area abses
4. Medikamen diberikan jika perlu. Bila abses meluas dapat
diberikan: Antibiotik, Antiinflamasi, Analgesik
5. Pasien dianjurkan menjaga Oral Hygiene.
6. Bila fasilitas memadai dilakukan tindakan lebih lanjut, bila tidak
ada maka dirujuk ke Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut
sesuai dengan indikasinya
Dokumen terkait  Rekam medis
 Inform consent
 Buku register poli gigi
 Laporan pelayanan poli gigi
 Resep
Unit terkait Poli gigi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


STERILISASI
No.Dokumen: 044 No. Revisi : Halaman

Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 10 April 2018 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Tujuan Alat dapat terpelihara sesuai dengan fungsinya dan steril

Ruang Lingkup Ruang Tindakan

Definisi Pemeliharaan minor set adalah kegiatan untuk menjaga alat minor set
supaya terjaga mutu dan kualitasnya

Prosedur 1. Rendam alat-alat dengan savlon dan deterjen + 3 – 5 menit, kemudian


di cuci.
2. Keringkan alat-alat.
3. Siapkan bak instrumen dan masukkan alat-alat yang terdiri dari :
3.1. Gunting tajam 1 buah
3.2. Pinset cirurgis 1 buah
3.3. Pinset anatomis 1 buah
3.4. Arteri klem cirurgis 1 buah
3.5. Arteri klem anatomis 2 buah
3.6. Needle Holder/pemegang jarum 1 buah
3.7. Jarum Otot 1 buah
3.8. Jarum Kulit 1 buah
4. Bungkus bak instrumen yang sudah siap dan dimasukkan ke
sterilisator, disterilkan selama + 15 menit.
5. Setelah alat steril, disimpan dalam tromol.
Rendam alat-alat dengan Keringkan alat-
savlon dan deterjen + 3 – 5 alat
menit, kemudian di cuci
Diagram Alur

Siapkan bak instrumen dan masukkan alat-


alat yang terdiri dari :

1. Gunting tajam 1 buah

2. Pinset cirurgis 1 buah

Setelah alat steril, 3. Pinset anatomis 1 buah


disimpan dalam
4. Arteri klem cirurgis 1 buah
tromol.
5. Arteri klem anatomis 2 buah

6. Needle Holder/pemegang jarum 1 buah

Bungkus bak instrumen yang sudah siap dan dimasukkan ke


sterilisator, disterilkan selama + 15 menit.

Panduan pencegahan infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehatan


dengan sumber daya terbatas,JNPKR,JHPIEGO Jakarta 2004

Dokumen  Buku panduan sterilisasi


terkait
 Petunjuk singkat penggunaan ZTP80 ECO

Distribusi a. Poli Umum


b. Poli Gigi
c. Poli KIA
d. Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN ANAPHILAKTIK SHOCK


No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / 10 April 2018 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Tata cara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita yang
alergi terhadap obat/zat tertentu
Tujuan Sebagai pedoman dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik
Kebijakan Dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik selain berpedoman
pada protap ini perlu melihat protap penanganan shock secara umum
Peralatan a. Tabung Oksigen
b. Tensimeter
c. Ambulance (Jika di rujuk)
d. Adrenalin ampul
e. Dexamethason Vial
f. Jarum suntik disposibel 1 ml, 3 ml
Prosedur
a. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
b. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra Muskular
pada lengan atas.
c. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
d. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
e. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
f. Pemberian cairan bila diperlukan
g. Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
h. Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam
i. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Kesehatan yang lebih lengkap.

Dokumen Terkait a. Buku Status Pasien


b. Protap syok anfilaktik.
c.   Buku register unit pelayanan terkait
d. Buku daftar rujukan pasien
Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, KIA dan Ruang Tindakan Klinik Pratama Ary
Farma Jaten Karanganyar.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR SUNTIK KB SUNTIK 1 BULAN

Klinik Pratama Ary No Dokumen : No Revisi Halaman


Farma
1 dan 3

Tanggal terbit Ditetapkan oleh


01 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK

PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian KB suntik 1 bulan adalah Kb dengan jenis suntikan kombinasi 25 mg depo
medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali ( cylofem ) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5
mg estradiol valerat yang diberikan injeksi 1 bulan sekali
Tujuan Mencegah kehamilan

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang KB Suntik


1 bulan

Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi halaman PK-55, 2006


Prosedur A. PERSIAPAN ALAT DAN RUANGAN LENGKAP
a. Persiapan alat pemeriksaan dan tindakan
1. Tempat tidur lengkap
2. Meja kursi
3. Selimut
4. Tensi meter
5. Spuit 3cc
6. Obat KB 1 bulan
7. Kapas alcohol
8. Timbangan berat badan
9. Stetoscope
10. Kalender
11. Alat tulis
12. Alat sampah medis
b. Pencatatan dan penyuluhan
1. Kartu rawat jalan
2. Kartu KB
B. TAHAPAN PRAINTERAKSI
1. Melakukan verivikasi data sebelumya
2. Mencocokakan kartu KB dengan rekam medis
3. Melihat tanggal kunjungan KB sebelumnya
4. Melakukan pendaftaran pasien
5. Melakukan anamnesa pasien
6. menyuruh pasien pergi ke poli KIA
7. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
3. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
4. Menayakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D. TAHAP KERJA
1. Petugas menerima ibu atau akseptor kb dari loket pendaftaran
KB
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
3. Mempersiapkan Akseptor
4. Petugas mencuci tangan dan mengeringkan
5. Petugas melakukan anamneses
 Melengkapi identitas pasien
 Menanyakan jumlah anak
 Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi
 Menanyakan riwayat penyakit yang diderita ( hipertensi,
asma, DM, maag, dll )
6. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
 Keadaan Akseptor
 Mengukur berat badan
 Tanda vital : Tekanan darah, nadi, respiration, suhu
b. Pemeriksaa Khusus
 Mata : warna, sclera
 Payudara : ada benjolan atau tidak
 Leher : kelainan typoid
 Perut : pembesaran uteri / benjolan
 Extermitas : ada / tidak varises
8. Petugas mempersiapkan alat dan obat suntik KB
9. Petugas melakukan penyuntikan IM
10. Petugas memeberikan penyuluhan
 Efek samping KB Suntik
 Kontrol bila ada keluhan
 Personal hygine
11. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah di isi dan di tulis
tanggal kembali untuk KB Selanjutnya
12. Petugas mencatat hasil pelayanan KB
13. Petugas mendeteksi bila ada kelainan kolaborasi dengan
dokter supaya di rujuk ke dokter spesialis
14. Petugas melakukan rujukan kepoli umum bila ada indikasi
E. TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
3. Memberitahu pasien jadwal kunjungan ulang
4. Memberitahu pasien ke ruangan Administrasi
5. Mebereskan alat
6. Mencatat dalam buku kunjungan pasien
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekamedis pasien
3. Resep
Unit terkait 1. Poli kia
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR SUNTIK KB 3 BULAN

Klinik Pratama Ary


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 4

PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA /
PENAGGUNG JAWAB
TINDAKAN

1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pelayanan yang di berikan pada ibu atau akseptor KB untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntikan secara intra
maskuler yang berdaya 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian tiap
hari. Kb suntik 3 bulan mengandung hormone progesterone sangat efektif,
aman, dapat digunakan oleh semua wanita dalam reproduksi dan tidak
menggangu ASI.
Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS ( norma keluarga kecil
bahagia sejahtera )
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang KB Suntik
3 bulan

Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, yayasan Bina Pustaka,


Sarwono, Jakarta , 2006

Prosedur A. PERSIAPAN ALAT DAN RUANGAN LENGKAP


a. Persiapan alat pemeriksaan dan tindakan
1. Tempat tidur lengkap
2. Meja kursi
3. Selimut
4. Tensi meter
5. Spuit 3cc
6. Obat
7. Kapas alcohol
8. Timbangan berat badan
9. Stetoscope
10. Kalender
11. Alat tulis
12. Alat sampah medis
b. Pencatatan dan penyuluhan
1. Kartu rawat jalan
2. Kartu KB
B. TAHAPAN PRAINTERAKSI
1. Melakukan verivikasi data sebelumya
2. Mencocokakan kartu KB dengan rekam medis
3. Melihat tanggal kunjungan KB sebelumnya
4. Mengecek BPJS pasien
5. Melakukan pendaftaran pasien
6. Melakukan anamnesa pasien
7. menyuruh pasien pergi ke poli KIA
8. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
3. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
4. Menayakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D. TAHAP KERJA
1. Petugas menerima ibu atau akseptor kb dari loket pendaftaran
KB
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
3. Mempersiapkan Akseptor
4. Petugas mencuci tangan dan mengeringkan
5. Petugas melakukan anamneses
 Melengkapi identitas pasien
 Menanyakan jumlah anak
 Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi
 Menanyakan riwayat penyakit yang diderita
( hipertensi, asma, DM, maag, dll )
6. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
 Keadaan Akseptor
 Mengukur berat badan
 Tanda vital : Tekanan darah, nadi, respiration, suhu
b. Pemeriksaa Khusus
 Mata : warna, sclera
 Payudara : ada benjolan atau tidak
 Leher : kelainan typoid
 Perut : pembesaran uteri / benjolan
 Extermitas :
8. Petugas mempersiapkan alat dan obat suntik KB
9. Petugas melakukan penyuntikan IM
10. Petugas memeberikan penyuluhan
 Efek samping KB Suntik
 Kontrol bila ada keluhan
 Personal hygine
11. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah di isi dan di tulis
tanggal kembali untuk KB Selanjutnya
12. Petugas mencatat hasil pelayanan KB
13. Petugas mendeteksi bila ada kelainan kolaborasi dengan dokter
supaya di rujuk ke dokter spesialis
14. Petugas melakukan rujukan kepoli umum bila ada indikasi
E. TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
3. Memberitahu pasien jadwal kunjungan ulang
4. Mebereskan alat
5. Mencatat dalam buku kunjungan pasien
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. Poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR PEMERIKSAAN ANC TRIMESTER 1

Klinik Pratama Ary


Farma

PROSEDUR No Dokumen : No Revisi Halaman


1 dan 2

TETAP RUANG
PERIKSA / Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
TINDAKANY PENAGGUNG JAWAB KLINIK

1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar
Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan ANC

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Pemeriksaan


ANC TM 1

Persiapan A. Persiapan Alat


1. Metlin
2. Stetoscope kebidanan
3. Pengukur LILA
4. Selimut
5. Reflex hammer
6. Timbangan berat badan
7. Tensimeter
8. Stetoscope
9. Lampu halogen
10. Kalender kehamilan
B. Bahan
1. Handscoon
2. Kapas steril
3. Kasa steril
4. Sabun antiseptic
C. Persiapan
1. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang di perlukan
2. Mempersiapkan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemih terlebih
dahulu
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan di bilas dengan air mengalir
D. Pelaksanaan
a. Anamnesa
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3. Status riwayat haid terakhir (HPHT) dari anamnesa haid terakhir kita
bias menentukan HPL dan Usia Kehamilan
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Riwayat persalinan ibu terdahulu
b. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum ibu hamil
 Ukur BB, LILA, TB
 Tanda vital : tensi, nadi, RR, HR
 Pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala sampai ekstermitas
 Kepala : masa, hematoma, sakit kepala, vertigo
 Rambut : rontok, kotor
 Muka : ada odema atau tidak
 Mata : anemis, conjugtiva, sclera
 Telinga : berdengung, tuli, keluar cairan
 Hidung : asinutris, epistakasis
 Mulut : stomatitis, cyanosis, kelainan kogenital
 Gigi : caries, tambal
 Lidah : kotor, mukosa kering
 Tenggorokan : tonsil, sulit menelan, fharing merah
 Leher : pembesaran kelenjar typoid
 Dada: asimetris, retreksi dada, takikardi, weizing, bradikardi
 Payudara : benjolan ,putting menonjol, hiperpigmentasi, asi
atau kolostrum
 Abdomen : tegang, bekas oprasi, strie, linea
 Genitalia : pendarahan , keputihan
 Ekstermitas : reflek patella, odema
2. Pemeriksaan khusus
 Umur kehamilan < 20 mg
a. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
b. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
Pemeriksa harus berada di kanan ibu hamil, menghadap
bagian lateral kanan
 Leopold 1
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
uteri untuk menemukan tinggi fundus, perhatikan agar
jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah
 Angkat telunjuk kiri kemudian atur posisi pemeriksa
sehingga menghadap kekepala ibu
 Letekkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada
bagian tersebut dengan menekan lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kaanan secara bergantian
 Leopold 2
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut kanan,
dan telapak tangan kanan pada dinding perut kiri ibu
sejajar pada ketinggian yang sama
 Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian telapak
kiri dan kanan kemudian geser kebawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian kecil ( ekstermitas )
 Leopold 3
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke
kaki ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding kiri
bawah, telapak tangan pada dinding kNn bawah perut
ibu, tekan secra lembut secara bersamaan untuk
menentukan bagian yg ada di bawah (bagian keras, bulat,
kecil adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak,
besar adalah bokong )
 Leopold 4
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
dinding kanan dan kiri, ujung jari tangan kiri dan kanan
berada di tepi simpisi
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan
semua jari jari tngan kanan yang meraba dinding bawah
uterus
 Perhatikan sudut yang terbentuk oleh kedua jari kiri dan
kanan (kovergen / divergen )
 Pndahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi ( bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala didekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang
bayi )
 Fiksasi bagian tersebut kearah puntu atas panggul,
kemudian lettakkan jari-jari tangan kann diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memsuki pintu atas pnggul
c. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
d. Pemeriksaan tambahan
 Pemeriksaan Laboratorium rutin : hb , albumin
E. Akhir pemeriksaan
1. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
2. Catat hasil pemeriksaan di buku KIA dan status pasien
3. Jelaskan hasil pemerikasaan kepada ibu hamil yang meliputi : usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, tafsiran persalinan, resiko yang
di temukan atau adanya penyakit lain
4. Petugas menjelaskan kepada ibu makanan yang baik untuk di
kosumsi ibu hamil
5. Petugas menjelaskan kepada ibu cara mengolah makanan yang baik
6. Petugas menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya tablet FE
7. Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
8. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan
9. Bila ada kegawatdaruratan jelaskan pasien di rujuk ke rumah sakit
Dokumen terkait 1. Informd consent
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. Poli KIA
2. Poli Umum

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR PEMERIKSAAN ANC TRIMESTER II

Klinik Pratama Ary


Farma

PROSEDUR TETAP No Dokumen : No Revisi Halaman


RUANG PRIKSA/
TINDAKAN
1 dan 2

Tanggal terbit Ditetapkan oleh

PENAGGUNG JAWAB KLINIK


1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar

Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan ANC

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan ANC TM II

Persiapan A. Persiapan Alat


1. Metlin
2. Stetoscope kebidanan
3. Pengukur LILA
4. Selimut
5. Reflex hammer
6. Timbangan berat badan
7. Tensimeter
8. Stetoscope
9. Lampu halogen
10. Kalender kehamilan
B. Bahan
1. Handscoon
2. Kapas steril
3. Kasa steril
4. Sabun antiseptic
C. Persiapan
1. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang di perlukan
2. Mempersiapkan ibu hamil untuk mengosongkan kandung
kemih terlebih dahulu
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan di bilas dengan air
mengalir
D. Pelaksanaan
A. Anamnesa
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3. Status riwayat haid terakhir (HPHT) dari anamnesa haid
terakhir kita bias menentukan HPL dan Usia Kehamilan
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Riwayat persalinan ibu terdahulu
6. Pemeriksaan

B. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum ibu hamil

 Ukur BB, LILA, TB

 Tanda vital : tensi, nadi, RR, HR

 Pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala sampai


ekstermitas
 Kepala : masa, hematoma, sakit kepala, vertigo
 Rambut : rontok, kotor
 Muka : ada odema atau tidak
 Mata : anemis, conjugtiva, sclera
 Telinga : berdengung, tuli, keluar cairan
 Hidung : asinutris, epistakasis
 Mulut : stomatitis, cyanosis, kelainan kogenital
 Gigi : caries, tambal
 Lidah : kotor, mukosa kering
 Tenggorokan : tonsil, sulit menelan, fharing merah
 Leher : pembesaran kelenjar typoid
 Dada: asimetris, retreksi dada, takikardi, weizing,
bradikardi
 Payudara : benjolan ,putting menonjol,
hiperpigmentasi, asi atau kolostrum
 Abdomen : tegang, bekas oprasi, strie, linea
 Genitalia : pendarahan , keputihan
 Ekstermitas : reflek patella, odema
B. Pemeriksaan khusus
 Umur kehamilan < 20 mg
E. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
F. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
Pemeriksa harus berada di kanan ibu hamil, menghadap bagian
lateral kanan
 Leopold 1
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menemukan tinggi fundus,
perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong
uterus kebawah
 Angkat telunjuk kiri kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kekepala ibu
 Letekkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang
ada pada bagian tersebut dengan menekan
lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kaanan secara bergantian

 Leopold 2
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
kanan, dan telapak tangan kanan pada dinding
perut kiri ibu sejajar pada ketinggian yang sama
 Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian
telapak kiri dan kanan kemudian geser kebawah
dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang (punggung) atau bagian kecil
( ekstermitas )

 Leopold 3
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap ke kaki ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
kiri bawah, telapak tangan pada dinding kNn
bawah perut ibu, tekan secra lembut secara
bersamaan untuk menentukan bagian yg ada di
bawah (bagian keras, bulat, kecil adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak, besar adalah
bokong )

 Leopold 4
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada dinding kanan dan kiri, ujung jari tangan
kiri dan kanan berada di tepi simpisi
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari jari tngan kanan yang
meraba dinding bawah uterus
 Perhatikan sudut yang terbentuk oleh kedua jari
kiri dan kanan (kovergen / divergen )

 Pndahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada


bagian terbawah bayi ( bila presentasi kepala
upayakan memegang bagian kepala didekat
leher dan bila presentasi bokong upayakan
untuk memegang pinggang bayi )

 Fiksasi bagian tersebut kearah puntu atas


panggul, kemudian lettakkan jari-jari tangan
kann diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memsuki pintu atas pnggul

G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin

H. Pemeriksaan tambahan

Pemeriksaan Laboratorium rutin : hb , albumin

I. Akhir pemeriksaan

1. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan


2. Catat hasil pemeriksaan di buku KIA dan status pasien
3. Jelaskan hasil pemerikasaan kepada ibu hamil yang meliputi :
usia kehamilan, letak janin, posisi janin, tafsiran persalinan,
resiko yang di temukan atau adanya penyakit lain
4. Petugas menjelaskan kepada ibu makanan yang baik untuk di
kosumsi ibu hamil
5. Petugas menjelaskan kepada ibu cara mengolah makanan yang
baik
6. Petugas menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya tablet FE
10. Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang

11. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil


pemeriksaan

12. Bila ada kegawatdaruratan jelaskan pasien di rujuk ke rumah


sakit

Dokumen terkait 1. Informed consent


2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. Poli KIA
3. Poli Umum

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR PEMERIKSAAN ANC TRIMESTER III


Klinik Pratama Ary
Farma

PROSEDUR TETAP No Dokumen : No Revisi Halaman


RUANG PRIKSA/
TINDAKAN
1 dan 2

Tanggal terbit Ditetapkan oleh

1 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK


dr.ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar

Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan ANC

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan ANC TM III

Persiapan A. Persiapan Alat


1. Metlin
2. Stetoscope kebidanan
3. Pengukur LILA
4. Selimut
5. Reflex hammer
6. Timbangan berat badan
7. Tensimeter
8. Stetoscope
9. Lampu halogen
10. Kalender kehamilan
B. Bahan
1. Handscoon
2. Kapas steril
3. Kasa steril
4. Sabun antiseptic
C. Persiapan
1. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang di perlukan
2. Mempersiapkan ibu hamil untuk mengosongkan kandung
kemih terlebih dahulu
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan di bilas dengan air
mengalir
D. Pelaksanaan
a. Anamnesa
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3. Status riwayat haid terakhir (HPHT) dari anamnesa haid
terakhir kita bias menentukan HPL dan Usia Kehamilan
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Riwayat persalinan ibu terdahulu
6. Pemeriksaan
b. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum ibu hamil

 Ukur BB, LILA, TB


 Tanda vital : tensi, nadi, RR, HR

 Pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala sampai


ekstermitas

 Kepala : masa, hematoma, sakit kepala, vertigo

 Rambut : rontok, kotor

 Muka : ada odema atau tidak

 Mata : anemis, conjugtiva, sclera

 Telinga : berdengung, tuli, keluar cairan

 Hidung : asinutris, epistakasis

 Mulut : stomatitis, cyanosis, kelainan kogenital

 Gigi : caries, tambal

 Lidah : kotor, mukosa kering

 Tenggorokan : tonsil, sulit menelan, fharing merah

 Leher : pembesaran kelenjar typoid

 Dada: asimetris, retreksi dada, takikardi, weizing,


bradikardi

 Payudara : benjolan ,putting menonjol,


hiperpigmentasi, asi atau kolostrum

 Abdomen : tegang, bekas oprasi, strie, linea

 Genitalia : pendarahan , keputihan

 Ekstermitas : reflek patella, odema

c. Pemeriksaan khusus
 Umur kehamilan < 20 mg

E. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
F. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
Pemeriksa harus berada di kanan ibu hamil, menghadap bagian
lateral kanan
 Leopold 1
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
uteri untuk menemukan tinggi fundus, perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus kebawah

 Angkat telunjuk kiri kemudian atur posisi pemeriksa


sehingga menghadap kekepala ibu

 Letekkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus


uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian
tersebut dengan menekan lembut dan menggeser telapak
tangan kiri dan kaanan secara bergantian

 Leopold 2
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut kanan,
dan telapak tangan kanan pada dinding perut kiri ibu
sejajar pada ketinggian yang sama

 Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian telapak


kiri dan kanan kemudian geser kebawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian kecil ( ekstermitas )

 Leopold 3

 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke


kaki ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding kiri
bawah, telapak tangan pada dinding kNn bawah perut
ibu, tekan secra lembut secara bersamaan untuk
menentukan bagian yg ada di bawah (bagian keras, bulat,
kecil adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak,
besar adalah bokong )

 Leopold 4

 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada


dinding kanan dan kiri, ujung jari tangan kiri dan kanan
berada di tepi simpisi

 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan


semua jari jari tngan kanan yang meraba dinding bawah
uterus

 Perhatikan sudut yang terbentuk oleh kedua jari kiri dan


kanan (kovergen / divergen )

 Pndahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian


terbawah bayi ( bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala didekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang
bayi )

 Fiksasi bagian tersebut kearah puntu atas panggul,


kemudian lettakkan jari-jari tangan kann diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memsuki pintu atas pnggul

G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin

H. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan Laboratorium rutin : hb , albumin

I. Akhir pemeriksaan

1. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan


2. Catat hasil pemeriksaan di buku KIA dan status pasien
3. Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
4. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil
pemeriksaan

5. Petugas memberikan penyuluhan tetang tanda bahaya


kehamilan yang pertama:

a. Preeklamsia adalah komplikasi pada kehamilan yang


memasuki usia minggu ke 20, tanda gejalanya meliputi
yaitu pandangan mata kabur, sakit kepala yang berat, nyeri
ulu hati, bengkak pada muka tangan dan kaki, bahaya
terhadap ibu bisa menyebabkan kejang, dan pada janin
akan mengakibatkan kematian
b. Gerak janin kurang dari 10 kali /12 jam pada usia
kehamilan tm 3
c. Perdarahan pervaginam perdarahan yang berupa bercak
atau darah mengaliryang disebabkan solusio plasenta
perdarahan disertai nyeri perut, atau plasenta previa,
bahaya bagi ibu dapat terjadi syok, dan janin dapat terjadio
kematian
d. Ketuban pecah dini
6. Petugas menganjurkan pasien jika terjadi tanda bahaya seperti
diatas
7. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
8. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab
pertanyaan dari pasien
a. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
9. Bila ada kegawatdaruratan jelaskan pasien di rujuk ke rumah
sakit
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. Poli KIA
2. Poli Umum
3. Klinik bersalin
4. Rumah sakit

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PROSEDUR PEMERIKSAAN PNC

Klinik Pratama Ary


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK

1 September 2019 dr.ARY PARDIYANTO

Pengertian Masa nifas adalah masa yang di mulai setelah kelahirn plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali kekeadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kira-kira 6 minggu
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan ibu nifas / Post Natal care (PNC)

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Pemeriksaan


PNC

Referensi Prawirohadjo, Sarwono. 201. Ilmu Kebidanan , Jakarta : Bina Pustaka

Prosedur 1. Petugas menerima pasien ibu nifas setelah mendaftar di pendaftaran


2. Petugas melakukan Anamnesa :
a. Menanyakan Identitas
b. Menanyakan riwayat kehamilan
c. Menanyakan riwayat persalinan dan keadaan bayi baru lahir
d. Menanyakan keluhan ibu dalam masa nifas
3. Petugas melakukan pemeriksaan :
a. Tinggi badan , berat badan
b. Mengukur vital sign : TTD, Suhu, RR, HR
c. Melakukan pemeriksaan khusus
 Payudara : bengkak, produksi ASI
 TFU : Penurunan TFU, kontraksi, uterus
 Genetalia : pengeluaran lochea, jahitan perineum bila ada
 Vulva
4. Petugas melakukan diagnose kebidanan
5. Petugas kolaborasi dengan dr untuk memberikan tablet FE dan vitamin
lalu di ambil ke apotik
6. Petugas memberikan penyuluhan tentang personal hygine terutama
vulva hygine, makanan bergizi, pemberian ASI Eksklusif, perawatan
payudara, cara menyusui yang benar
7. Petugas berkolaborasi dengan dr untuk melakukan rujukan apabila ada
indikasi
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep

1. Poli KIA
Unit terkait

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR KIE GIZI IBU HAML


Farma

No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA / PENAGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu cara untuk menangani ibu hamil yang berkonsutasi tentang gizi yg
baik selama hamil.
Gizi
Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam menangani pasien yang membutuhkan
konsultasi gizi yang baik
2. Membantu pasien agar mau mengikuti saran konselor dalam
memecahkan masalah dan membuat keputusan yang benar agar
terwujudnya perilaku gizi secara positif
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Gizi Ibu
Hamil

Referensi  Praktisi ahli gizi, politekhnik Kesehatan Malang, 2006


 Penuntun diet, Sunita Almaster 2004
Persiapan alat dan 1. Alat
penderita a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet gizi ibu hamil
d. Alat ukur LILA
e. Alat timbangan
f. Alat tensi
g. Alat termometer
h. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Pasien memeriksakan kehamilanya di ruang KIA
2. Pasien di ukur TTV, RR, HR
3. Pasien di ukur LILA
4. Pasien di timbang
5. Petugas memberikan peyuluhan tentang pengertian gizi ibu hamil.
Maanfaat gizi untuk ibu hamil, makanan dan vitamin yang sangat
di butuhkan untuk ibu selama hamil
6. Petugas memberikan penyuluhan tentang cara mengolah makanan
yang benar
7. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
8. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan
dari pasien
9. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR PELAYANAN KIE PERTUMBUHAN DAN


Farma PERKEMBANGAN BALITA

No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN 1 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pertumbuhan balita adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di
seluruh tubuh secara kuantitatif dan dapat di ukur
Perkembangan adalah bertambah sempurnya fungsi alat tubuh yang dapat
di capai melalui tumbuh, kematangan, dan pola belajar
Tujuan 1. Untuk memantau pertumbuhan anak
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai
umur
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Referensi  Praktisi ahli gizi, politekhnik Kesehatan Malang, 2006


 Penuntun diet, Sunita Almaster 2004
Persiapan alat dan 1. Alat
penderita a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. Alat antropometri ( timbangan, alat ukur panjang badan, pita
LILA)
d. Obat gizi seperti vitamin, tablet FE
e. Alat dokumentasi
3. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan 6 langkah
2. Petugas melakukan pendaftaran
3. Petugas melakukan anamnesa pasien
4. Petugas melakukan pengukuran antropometri
5. Petugas melakukan pemeriksaan klinis
6. Petugas memberikan penyuluhan tentang makanan yang seimbang
untuk balita, dan memberikan penyuluhan kepada ibu cara
memilihkan makanan yang sehat untuk anaknya, serta memberikan
penyuluhan tentang cara mengolah makanan yang benar, dan
memberikan vitamin kepada anaknya
7. Memberikan vitamin atau tablet FE untuk menyetabilkan
pemulihan gizi
8. Petugas memberikan rujukan jika sampai kinjungan ke tiga bb
anak tidak naik
9. Petugas memberitahu ibu jika anak sudah pulih dalam keadaan
gizinya harus tetap di pantau di posyandu terdekat
10. Petugas melakukan dokumentasi
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep

Unit terkait 1. poli KIA


2. Rumah sakit
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR KIE ASI EKSLUSIF


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian informasi kepada ibu agar memberikan ASI sedini mungkin
setelah persalinan, debrikan tanpa jadwal dan tidak di berikan makanan
lain, walaupun hanya air putih, ampai bayi berumur 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan yang lain tetapi masih diberikan ASI sampai
bayi berusia 2 tahun
Tujuan Sebagai pedoman dalam langkah- langkah memberikan konseling tentang
ASI Eklusif

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang ASI


ekslusif

Persiapan alat dan 1. Alat


penderita a. Kartu priksa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet ASI ekslusif
d. Alat timbangan
e. Alat tensi
f. Alat thermometer
g. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas melakukan pendaftaran
2. Petugas melakukan anamnesis pasein
3. Pasien mempersilahkan pasien keruang KIA
4. Pasien di ukur TTV, RR, HR
5. Petugas memberikan peyuluhan tentang pengertian ASI ekslusif .
Maanfaat Asi Ekslusif untuk bayi, memberikan penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar
6. Petugas memberikan motivasi kepada pasien agar tetap
memberikan ASI selama 2 tahun
7. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
8. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan
dari pasien
9. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep

Unit terkait 1. poli KIA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR PEMERIKSAAN NEONATUS


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pelayanan kesehatan neonates adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada neonatus setidaknya 3x selama priode 0 sampai
28 hari setelah lahir.
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah
pada neonatus

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Neonatus

Persiapan alat dan 1. Alat


penderita a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. stetoskop
i. Metlin
j. Alat ukur LILA
k. Alat timbangan bayi
l. Alat tensi
m. Alat termometer
n. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas melakukan pendaftaran
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas mempersilahkan ibu membawa bayinya keruangan KIA
4. Petugas menimbang bayi, mengukur panjang bayi
5. Petugas melakukan pemerisaan secara simetris dari kepala bayi
sampai kaki bayi
6. Petugas melakukan pemeriksaan tali pusat bayi
7. Petugas melakukan perawatan tali pusat bayi
8. Petugas memakaikan pakaian bayi serta menjaga kehangatan bayi
dan memberikannya pada ibu agar bayi di beri ASI

Dokumen terkait 1. Informed consent


2. Rekam medis

Unit terkait 1. Poli KIA


2. Rumah sakit
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR KIE PERSIAPAN PERSALINAN


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam
menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil
Tujuan Membantu pasien agar lebih siap dalam menyiapkan persiapan persalinan

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Persiapan


Persalinan

Persiapan alat dan 1. Alat


penderita a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet persiapan persalinan
d. Alat ukur LILA
e. Alat timbangan
f. Alat tensi
g. Alat thermometer
h. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas menyuruh pasien untuk ke rung KIA
2. Pasien di ukur TTV, RR, HR
3. Pasien di ukur LILA
4. Pasien di timbang
5. Petugas menanyakan HPHT, HPL pasien
6. Petugas mengukur umur kehamilan
7. Petugas menjelaskan tanda- tanda pesalinan ( kenceng- kenceng
yang teratur, nyeri yang menjalar sampai pinggang, keluar lender
darah )
8. Petugas menjelaskan tanda bahaya persalinan ( perdarahan, sakit
kepala hebat, pandangan mata kabur,keuar cairan sebelum ada
tanda-tanda persalinan, nyeri prut hebat, bayi tidak lahir setelah 12
jam
9. Petugas menjelaskan persalinan yang aman ( di pukesmas, PKD,
BPM, RS )
10. Petugas menyuruh pasien mempersiapkan transportasi yang di
gunakan untuk persalinan
11. Petugas menjelaskan kepada pasien siapa saja yang mendampingi
persalinan
12. Petugas menjelaskan kepada pasien biaya perslinan ( mandiri,
BPJS, dan asuransi lainya )
13. Petugas menjelaskan barang-barang apa saja yang harus
dipersiapkan seperti pakaian bayi, handuk, gedong dsb
14. Petugas memberitahu kepada pasien agar mewakilkan anggota
keluarganya tentang penanggung jawab dan pengambil keputusan
saat terjadi kegawatdaruratan
15. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
16. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan
dari pasien
17. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. poli KIA
2. Rumah sakit
3. Klinik bersalin

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


Klinik Pratama Ary PROSEDUR KIE ZAT BESI IBU HAMIL
Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Unsur pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
guna mencegah terjadinya anemia selama kehamilan yang dapat
membahayakan ibu dan janinya

Tujuan Mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Zat besi
pada ibu hamil

Persiapan alat dan 1. Alat


penderita a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet zat besi ibu hamil
d. Alat ukur LILA
e. Alat timbangan
f. Alat tensi
g. Alat thermometer
h. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas melakukan pendaftaran kepada pasien
2. Petugas melakukan anamnesa pasien
3. Petugas menyuruh pasien untuk ke rung KIA
4. Pasien di ukur TTV, RR, HR
5. Pasien di ukur LILA
6. Pasien di timbang
7. Petugas
8. Petugas mengukur umur kehamilan
9. Petugas memberitahu pengertian Zat besi adalah unsur pembentuk
sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna
mencegah terjadinya anemia selama kehamilan yang dapat
membahayakan ibu dan janinya
10. Petugas memberitahu dosis zat besi ibu hamil 60 mg/hari
11. Petugas memberitahu dosis zat besi ibu hamil 90 tablet selama 1
bulan
12. Petugas menjelaskan waktu yang tepat untuk meminum zat besi
yaitu malam hari diminum dengan air jeruk atau air putih
13. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
14. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan
dari pasien
15. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep

Unit terkait 1. poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PERAWATAN LUKA PERINEUM


Klinik Pratama Ary
Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan tindakan pada perineum dan merawat perineum setelah
dilakukan episiotomy setelah melahirkan untuk menjaga organ terhindar
dari infeksi
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah perineum
2. Untuk penyembuhan luka perineum /jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum
4. Memberi rasa nyaman pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Perawatan
Luka Perineum

Persiapan alat dan Persiapan


penderita 1. Menyiapkan alat
 Bak instrurnen steril yang berisi : kassa & pinset anatomi
 Perlak dan pengalas
 Selimut mandi
 Hand scoon 1 pasang
 Bengkok : 2 buah, salah sam berisi lisol 2%
 Tas plastik 2 buah
 Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus bersama)
 Celana dalam dan pembalut wanita
 Pispot dan botol cebok berisi air hangat
 Obat luka perineum
2. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanan kepada
pasien
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Prosedur Pelaksanaan
1. Petugas melakukan mendaftar pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Menutup ruang priksa
4. Memasang selimut
5. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
6. Memasang alas dan perlak di bawah pantat
7. Melepas celana dan pembalut kernudian segera pasang pispot
sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda
8. Mempersilakan bila ingin BAB/BAK
9. Memakai sarung tangan
10. Mengguyur vulva dengan NACL
11. Mengambil pispot
12. Meletakkan bengkok di dekat vulva
13. Mengambil kapas yang di basai Nacl lalu nmengusap atau
mmbersihkan vulva dengan gerakan 1x usap dari atas ke
bawah
14. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
15. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia
mayora kanan, vestibuium, perineum. Arah dan atas ke bawah
dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap)
16. Mengobati luka dan menutup luka dengan kassa steril
17. Memasang celana dalam dan pembalut wanita
18. Mengambil alas perlak ,bengkok
19. Merapikan pasien, mengambil selimut
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kebidanan
Dokumen terkait 1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep

Unit terkait 2. poli KIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Klinik Pratama Ary PROSEDUR PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE )


Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman

1 dan 2

PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDKAN PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019

dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Breast care adalah perawatan payudara pada ibu masa nifas yang
bertujuan untuk merangsang atau melancarkan pengeluaran asi.

Tujuan 1. Mencegah pembendungan ASI


2. Meningkatkan hygiene payudara
3. Menigkatkan produksi
4. Melenturkan dan menguatkan putting
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Zat besi
pada ibu hamil

Persiapan alat dan Persiapan alat


penderita 1. Menyiapkan alat
2. Waskom berisi air hangat
3. Kapas
4. Handuk besar 2 dan wash lap 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Bengkok
7. Baby oil

Persiapan pasien
1. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanan kepada
pasien
2. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Prosedur 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Pelaksanaan

1. Menutup pintu
2. Memasang handuk di bagian perut bawah dan di bahu sambil melapas
pakaian atas (handuk di pasang dengan peniti)
3. Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi baby oil
selama 2 - 3 menit
4. Mengangkat kapas sambil metnbersihkan puing dengan gerakan
memutar dari dalam keluar
5. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah
tengah puting dan sentral keluar (bila puting invertet, dilakukan
penarikan)
6. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleurn coccus dan
melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua
payudara dengan gerakan ke atas , ke samping ,ke bawah, ke depan
sambil menghentakkan payudara ,pengurutan dilakukan sebanyak 20
– 30 kali.
7. Pengurutan kedua, Tangan kiri menopang payudara kini dan tangan
kanan melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking
Dilakukan sebanyak 20 - 30 kali. Lakukan pada kedua payudara
kanan dan kiri.
8. Pengurutan ketiga dengan rnenggunakan sendi-sendi jari. Posisi
tangan mengepal . Tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan
melakukan pengurutan dari pangkal ke arah puting. Dilakukan
sebanyak 20 -30 kali pada tiap payudara.
9. Meletakkan baskom di bawah payudara dan menggunakan waslap
yang dibasahi air hangat .Mengguyur payudara sebanyak kurang lebih
5 kali .Kemudin dilap dengan waslap tersebut ,dan bergantian dengan
air dingin.Masing- masing 5 kali guyuran (diakhiri dengan air hangat)
10. Mengeringkan payudara dengan handuk
11. Memakaikan BH dan pakaian atas pasien dan menganjurkan pada
pasien memakai BH yang menopang
Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan

2. Berpamitan dengan pasien

3. Membereskan dan kembalikan alat

4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Dokumen terkait 1.Informed consent


2.Rekam medis
3.Resep

Unit terkait 1. poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN PASIEN LABORATORIUM

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pelayanan pemeriksaan yang berasal dari poli umum, rujukan dari klinik
lain, laboratorium swasta lainnya.

Tujuan Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium.

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang Penangan


Bahaya Tumpahan Bahan Kimia

Prosedur 1. Pasien mendaftar diloker pendaftaran untuk pemeriksaan


laboratorium.
2. Pasien masuk ke laboratorium dan menyerahkan blangko
pemeriksaan laboratorium untuk pasien APS.
3. Pasien menyerahkan kartu identitas pasien diblangko pemeriksaan
laboratorium.
4. Petugas Laboratorium menulis jenis pemeriksaan laboratorium
sesuai dengan yang diinginkan pasien.
5. Petugas laboratorium menulis besarnya biaya pemeriksaan
laboratorium dan pasien diambil sampelnya.
6. Setelah sampel pasien diambil, petugas memberikan kuitansi
pembayaran dengan petugas laboratorium terlebih dahulu.
7. Petugas memberitahukan waktu yang ditentukan untuk pemeriksaan
tersebut dan menyuruh pasien untuk menunggu diruang tunggu.
8. Kemudian sampel pasien dianalisa, hasil pemeriksaan dicatat dan
ditulis di formulir, hasil diketik dikomputer, diprint, dicek kembali
kemudian distempel dan ditandatangani oleh petugas laboratorium
dan penanggung jawab laboratorium.
9. Pasien dapat mengambil hasil laboratorium sesuai waktu yang
ditentukan oleh petugas laboratorium setelah menyerahkan kuitansi
lunas.
Dokumen Terkait a. Blangko pemeriksaan
b. Hasil pemeriksaan laboratorium

Unit Terkait Poli Umum, Laboratorium, Ruang Sampling


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary
Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 1 September Penanggung Jawab
/ TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Alat perlindungan tubuh sebagai alat perlindungan diri yang dipakai
untuk menutupi anggota tubuh guna melindungi tubuh dari bahan-
bahan yang dapat mencederai / menularkan penyakit

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memakai alat


pelindung diri guna melindungi tubuh baik dari bahan-bahan kimia
korosif dan terhindar dari bahaya terlular penyakit

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemakaian Alat Perlindungan Diri

Prosedur  Jas Laboratorium


1. Pilih baju pelindung / jas yang sesuai dengan ukuran tubuh
2. Pakai baju / jas yang tepat dan nyaman
3. Kancingkan baju dengan rapi
 Sarung Tangan
1. Pilih sarung tangan yang sesuai dengan ukuran tangan
2. Pakai sarung tangan yang tepat dan nyaman dipakai
3. Pakai sarung tangan yang dipakai tepat menutupi jari-jari
tangan
 Masker
1. Masker dipakai tepat menutupi hidung dan mulut petugas
dengan mengikat talinya melilit kepala
2. Gunakan cermin uantuk menolong memasangan
3. Kedua tali diatas diikatkan melalui bawah talinya
4. Pakailah masker yang bersih dan dalam kondisi baik

Dokumen Terkait
Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1

Klinik Pratama Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Darah kapiler adalah darah dang diambil dari bagian tepi tubuh
misalnya : pada ujung jari tangan orang dewasa dan pada tumit untuk
bayi

Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah kapiler dengan baik dan benar

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pengambilan Darah Kapiler
Prosedur 1. Ujung jari yang dipilih adalah tiga jari tengah, kecuali ibu jari dan
jari kelingking
2. Bersihkan dengan kapas alcohol 70%
3. Tusuk dengan lancet steril
4. Pijat bagian bawah tusukan akan tetapi tidak boleh diperas karenan
bias menyebabkan lisis
5. Darah pertamakali keluar dihapus dengan kapas
6. Darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan untuk pemeriksaan

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Ruang Tindakan

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGAMBILAN DARAH VENA

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Darah vena adalah darah yang diambil dari bagian vena tubuh
misalnya : pada vena cibiti untuk orang dewasa dan pada vena jugularis
superficialis untuk bayi

Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah vena dengan baik dan benar

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pengambilan Darah Vena
Prosedur 1. Cari vena yang nampak paling besar didaerah pengambilan
2. Lakukan pengambilan dengan karet pembendung diatas daerah yang
akan diambil, akantetapi jangan terlalu lama agar tidak menjadi
hemokonsentrasi
3. Siapkan spuit dan bersihkan daerah tersebut dengan kapas alcohol
70%
4. Tusuk kulit dengan jarum spuit yang steril dengan tangan kanan pada
posisi 30º, apabila darah sudah terlihat mulai keluar, tahan spuit
dengan tangan kiri
5. Renggangkan pembendung atau lepaskan pelan-pelan, tarik
penghisap spuit sampai volume darah yang dikehendaki
6. Taruk kapas diatas jarum dan cabut jarum spuit keluar vena
7. Kapas diberi plester agar tidak lepas dan darah tidak keluar lagi
8. Lepaskan jarum dari spuit, pindahkan darah kedalam wadah
penampung (tabung)

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGAMBILAN URIN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Specimen urin adalah bahan pemeriksaaan laboratorium yang diperoleh


dari air seni pasien

Tujuan Agar mendapat specimen urin yang memenuhi syarat dan benar

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pengambilan Urine
Prosedur  Urin sewaktu
1. Siapkan wadah penampung urin
2. Buang pancaran pertama, pancaran berikutnya ditampung dalam
wadah menampung
 Urin pagi
Tampungan urin yang dikeluarkan pertama kali pada pagi hari setelah
bangun tidur
 Urin post Prandial
Tampungan urin yang dikeluarkan 1,5 – 3 jam setelah makan
 Urin 24 Jam
1. Siapkan botol penampung ukuran besar
2. Catat jam akan dimulainya penampungan, missal jam 7 pagi
pasien mengeluarkan urin, urin ini dibuang
3. Tamping urin yang dikeluarkan sampai jam 7 pagi esok harinya

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENCATATAN SPESIMEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 1

Klinik Pratama Ary


Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September Penanggung Jawab
/ TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Yang dimaksud pencatatan specimen adalah pencatatan


terhadap setiap specimen yang diterima setiap hari

Tujuan Agar ditekahui oleh setiap petugas laboratorium mengenai


pencatatan specimen di buku register

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pencatatan Spesimen

Prosedur 1. Setiap spesimen dicatat dibuku specimen meliputi :


a. Nomor urutan laboratorium
b. Nomor rekam medis
c. Identitas pasien
d. Nama dokter
e. Tanggal dan jam specimen diambil dan diterima
f. Jenis pemeriksaan yang di minta
g. Jenis specimen yang diambil dan diterima
2. Dicatat dalam buku register harian
3. Dimasukan dalam buku rekapitulasi bulanan setiap akhir
bulan

Dokumen Terkait a.Formulir Pemeriksaan


b. Rekam Medis

Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2

Klinik Pratama Ary Farma


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Darah dengan anti coagulan yang telah dicampurkan dengan baik di
tuangkan kedalam tabung westergren dan diletakkan pada rak
westergren dan kita tunggu selama 1 jam. Ketinggian endapan
erytrosit endapan dalam ml selama 1 jam itu adalah LEDnya

Tujuan Untuk menetapkan kecepatan laju endap darah dalam 1 jam

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Laju Endap Darah

Prosedur  METODE : Westergren


 BAHAN YANG DIPAKAI
Darah segar dengan anti coagulan EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1. Tabung westergren
2. Rak westergren
 REAGEN YANG DIPAKAI
Larutan Na Citras 0,8%
 CARA KERJA
1. Isaplah dalam semprit steril 0,4 ml Larutan Natrium Citras
0,8% yang steril juga
2. Lakukan fungis vena dengan semprit itu dan isaplah darah
1,6 ml sehingga mendapat 2,0 ml campuran
3. Campurkanlah baik-baik
4. Isaplah darah itu kedalam pipet westergren sampai garis
tanda 0mm, kemudian biarkan pipet itu dalam sikap tegak
lurus dalam rak westergren selama 60 menit
5. Bacalah tingginya plasma dengan millimeter dan
laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah

 CARA PENILAIAN
Tingginya lapisan plasma selama 1 jam di laporkan sebagi laju endap
darah
 PELAPORAN HASIL
Dalam satuan millimeter dalam 1 jam
 NILAI RUJUKAN
1. Laki-laki dewasa 0-10 mm per jam
2. Perempuan dewasa 0-20 mm per jam
 ARA MENGATASI MASALAH
1. Sampling diualang
2. Mengulangi prosedur dari awal

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A B O DAN RHESUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Darah (erytrosit) akan mengumpul, jika direaksikan dengan anti sera
yang bukan golongan (terjadi reaksi antigen antibody / aglutinasi)

Tujuan Menentukan golongan darah berdasarkan system ABO dan rhesus

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Golongan Darah A B O Dan Rhesus

Prosedur  METODE : Slide


 BAHAN PEMERIKSAAN
1. Darah segar
2. Anti coagulant EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1. Kertas golongan darah
2. Pengaduk
3. Mikroskop
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen anti sera A B AB D
 CARA KERJA
1. Tulis identitas pasien pada kertas golongan darah (Nama ;
Tanggal Lahir ; Tanggal Pemeriksaan ; Alamat)
2. Dibuat 4 tetesan darah pada masing-masing bagian yang
terdapat pada kertas golongan darah
3. Kemudian masing-masing tetesan darah ditetesi dengan
anti sera A pada tetesan darah bertuliskan anti-A, lakukan
hal sang sama pada anti sera B AB dan D
4. Anduk dengan pengaduk
 CARA PENILAIAN
1. Golongan darah A  aglutinasi pada pemberian anti
sera A
2. Golongan darah B  aglutinasi pada pemberian anti sera
B
3. Golongan darah AB  aglutinasi pada pemberian anti sera
AB
4. Golongan darah O  tidak terjadinya aglutinasi pada
pemberian
anti sera A B maupun AB
5. Rhesus  rhesus (+) apa bila terjadi
aglutinasi pada
pemberian anti sera D, rhesus (-) apabila tidak terjadi aglutinasi pada
pemberian anti sera D
 PELAPORAN HASIL
Hasil ditulis jenis golongan darah : A / B / AB / O dan Rhesus + / -
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Kadar Hb / jumlah erytrosit sudah memberikan hasil
positif palsu
2) Kadar Hb / jumlah erytrosit meningkat memberikan hasil
negative palsu

*Koagulasi meragukan, pembacaan dengan mikroskop

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
RUANG PERIKSA 01 September 2019 Penanggung Jawab
/ TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Hemoglobin akan teroksidasi menjadi hemoglobin oleh Kalium


ferricyanida dan hemoglobin yang terjadi akan membentuk
cyanmenthemoglobin yang stabil akan diukur dengan fotometer

Tujuan Mengukur kadar hemoglobin dalam derivatnya dalam bentuk darah


lengkap

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Hemoglobin

Prosedur  METODE : Cyanmethemoglobin


 BAHAN PEMERIKSAAN
Darah dengan anticoagulant EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Micro pipet
3) Yellow tip
4) Spuit
5) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Drapkin
 CARA KERJA
1) Pipet 5 ml reagen drpkin dengan spuit, masukan dalam
tabung reaksi pendek
2) Pipet 10 mikron sampel darah, masukan dalam 5 ml reagen
drapkin yang sudah disiapkan tadi, bolak balik campuran
reagen dan darah tersebut hingga homogen
3) Diamkan selama 10 menit
4) Baca pada fotometer Mindray BA-88A
 CARA PENILAIAN
Ekstensi x factor = gr/dl, dengan melihat pada monitor
 PELAPORAN HASIL
Hasil dilaporkan dengan satuan gr/dl
 NILAI RUJUKAN NORMAL
1) Laki-laki = 13,5 -18,0 gr/dl
2) Perempuan = 11,5 – 16,0 gr/dl
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Penilaian kualitas sampel
2) Penilaian filter, factor, dan fotometer
3) Pemeriksaan ulang
4) Sampling ulang
5) Mengulangi prosedur awal

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN UREA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


Klinik Pratama Ary Farma 1 dari 2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Urea dalam sampel dengan bantuan enzim urease akan


menghasilklan ammonia dan karbondioksida.setelah dicampur
dengan pereaksi I dan II akan terjadi reaksi yang menghasilakn suatu
kompleks yang absorbansinya dapat diukur dengan fotometer
Mindray BA-88A

Tujuan Mengukur kadar ureum dalam darah

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Urea

Prosedur  METODE : Enzimatic


 BAHAN PEMERIKSAAN
Sampel serum
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Urea
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel - 10 µL
R1 800 µL 800 µL
R2 200 µL 200 µL
Homogenkan sampel, baca pada fotometer Mindray BA-88A
pada suhu 25ºC - 30ºC
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
 NILAI RUJUKAN NORMAL
20 – 40 mg%
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Ketepatan suhu inkubasi
2) Ketepatan waktu pembacaan
3) Ketepatan pemipetan

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Dengan adanya peroksidase, hydrogen peroksida dan


mengoksidasikan klorophenol dan 4 aminoantipyrine sehingga
membentuk warna merah dari derivate quinoneimine

Tujuan Mengukur kadar trigliserida dalam sampel

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Trigliserida

Prosedur  METODE : Tes warna enzimatik


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, palasma dari darah
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Trigliserida
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel / Standar - 10 µL
Dist. Water 10 µL -
Reagent 1000 µL 1000 µL
Homogenkan sampel, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC
- 25ºC atau 10 menit pada suhu 37ºC, baca pada fotometer
Mindray BA-88A

 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
 NILAI RUJUKAN NORMAL
 150 mg/dl
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
2) Pemipetan harus tepat
3) Ketepatan waktu
4) Panjang gelombang harus benar
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN SGPT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Ketoglutarat + L aspartat – L Glutamat + oxaloacetat + NaOH + H –


L H alat + NaO

Tujuan Menetapkan aktifasi enzim GPT

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan SGPT

Prosedur  METODE : IFCC


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma, EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen SGPT
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel - 10 µL
R1 800 µL 800 µL
R2 200 µL 200 µL
Homogenkan sampel, baca pada fotometer Mindray BA-88A
pada suhu 25ºC - 30ºC
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
…………….U/L
 NILAI RUJUKAN NORMAL
Wanita : < 32 U/L
Pria : <42 U/L
 CARA MENGATASI MASALAH
1. Ketepatan suhu inkubasi
2. Ketepatan waktu pembacaan
3. Ketepatan pemipetan

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN SGOT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Ketoglutarat + L aspartat – L Glutamat + oxaloacetat + NaOH + H –
L H alat + NaO

Tujuan Menetapkan aktifasi enzim GOT

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan SGOT

Prosedur  METODE : IFCC


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1. Tabung reaksi pendek
2. Yellow tip
3. Blue tip
4. Micro pipet
5. Centrifuge
6. Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen SGOT
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel - 10 µL
R1 800 µL 800 µL
R2 200 µL 200 µL
Homogenkan sampel, baca pada fotometer Mindray BA-88A
pada suhu 25ºC - 30ºC
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
…………….U/L

 NILAI RUJUKAN NORMAL


Wanita : <31 U/L
Pria : < 37 U/L
 CARA MENGATASI MASALAH
1. Ketepatan suhu inkubasi
2. Ketepatan waktu pembacaan
3. Ketepatan pemipetan

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN KREATININ

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2

Klinik Pratama Ary Farma


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Kreatinin dengan pikrat dalam larutan alkalis bereaksi menjadi


komplek warna

Tujuan Mengukur kadar kreatinin dalam darah

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Kreatinin

Prosedur  METODE : Jaffe


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Kreatinin
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel - 50 µL
R1 800 µL 800 µL
R2 200 µL 200 µL
Homogenkan sampel, baca pada fotometer Mindray BA-88A
pada suhu 25ºC - 30ºC
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
……………………mg%
 NILAI NORMAL RUJUKAN
Wanita : 0,5 – 0,9 mg%
Pria : 0,6 – 1,1 mg%
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Ketepatan Suhu
2) Ketepatan Waktu pembacaan
3) Ketepatan Pencampuran R1 + R2

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN KOLESTEROL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO


Pengertian Dengan adanya peroksidase, hydrogen peroksida dan
mengoksidasikan phenol dan 4 aminoentipyrine sehingga
membentuk warna merah dari derivate quinoneimine

Tujuan Mengukur kadar kolesterol dalam sampel

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Kolesterol

Prosedur  METODE : Tes warna enzimatik


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, palasma, EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen kolesterol
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel / Standar - 10 µL
Dist. Water 10 µL -
Reagent 1000 µL 1000 µL
Homogenkan sampel, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC
- 25ºC atau 10 menit pada suhu 37ºC, baca pada fotometer
Mindray BA-88A
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A

 PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
 NILAI RUJUKAN NORMAL
 200 mg/dl
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
2) Pemipetan harus tepat
3) Ketepatan waktu
4) Panjang gelombang harus benar

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN GLUKOSA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 2

Klinik Pratama Ary Farma


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pengeluaran dari glukosa setelah oksidasi enzymatic dengan glukosa


oksidate, indicator kolorimetrik adalah chinonimine yang dibentuk dari
4-amino antiprime dan phenol dengan hydrogen peroksida dibawah
katalisator peroksida

Tujuan Mengukur kadar glukosa dalam sampel

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Glukosa

Prosedur  METODE : Enzimatik GOD-PAD


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Glukosa
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel / Standar - 10 µL
Dist. Water 10 µL -
Reagent 1000 µL 1000 µL
Homogenkan sampel, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC -
25ºC atau 10 menit pada suhu 37ºC, baca pada fotometer
Mindray BA-88A

Keterangan :
a. Glukosa Sewaktu : Tanpa perlakuan puasa
b. Glukosa Puasa : Puasa 8 – 10 jam
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
……………….mg/dL
 NILAI RUJUKAN NORMAL
Puasa : 50 – 100 mg/dL
2 jam PP :  140 mg/Dl
Sewaktu :  180 mg/dL
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Jika kadar glukosa melebihi 400 mg/dl, maka encerkan 1
bagian sampel dengan 4 bagian Nacl 0,9%, kemudian hasilnya
dikalikan 5
2) Cara pemipetan yang benar
3) Glukosa 2 jam PP : 2 jam sesudah makan

Dokumentasi Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian H2O2 mengoksidasi DH 135 dan 4 aminochentipyrine membentuk warna


merah derivate quinoneinic warna yang terbentuk sesuai dengan
konsentrasi urid acid

Tujuan Mengukur kadar asam urat dalam sampel

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Asam Urat

Prosedur  METODE : Enzimatik


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma EDTA
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Tabung reaksi pendek
2) Yellow tip
3) Blue tip
4) Micro pipet
5) Centrifuge
6) Fotometer Mindray BA-88A
 REAGEN YANG DIPAKAI
Reagen Asam urat
 CARA KERJA
Blanko Sampel / Standar
Sampel / Standar - 20 µL
Dist. Water 20 µL -
Monoreagent 1000 µL 1000 µL
Homogenkan sampel, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC -
25ºC atau 10 menit pada suhu 37ºC, baca pada fotometer Mindray
BA-88A

 CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
 PELAPORAN HASIL
……………….mg/dl
 NILAI NORMAL RUJUKAN
Wanita : 2,6-6,0 mg/dl
Pria : 3,5-7,2 mg/dl
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Pemipetan Sampel
2) Homogenisasi R1 + R2

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS URIN METODE DIPSTIK

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan makroskopis urine adalah pemeriksaan urine secara visual


(dilihat dengan mata telanjang)

Tujuan Menilai apakah ada kelainan patologi secara makroskopi

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Makroskopis Urine
Prosedur  METODE
a. Warna Urine : dengan cahaya tembus
b. Berat Jenis : Dipstik
c. Ph : Dipstik
 BAHAN PEMERIKSAAN
Urine segar
 ALAT YANG DIPAKAI
a. Wadah stik sebagai standar warna
b. Reagen carik celup sepuluh indicator
c. Sampel urine

 REAGEN YANG DIPAKAI


Reagen carik celup sepuluh indicator

 CARA KERJA
1. Siapkan stik urine dan tabung yang berisi sampel
2. Basahi seluruh reagen stik dengan sampel urine dan tarik
dengan segera. Kelebihan urine diketukkan pada bibir
wadah urine
3. Kelebihan urine pada bagian belakang dengan cara
meletakkan stik pada kertas agar menyerap urine pada
bagian tersebut.
4. Kemudian angkat stik tersebut tunggu 1-5 menit
5. bandingkan perubahan warna pada standart warna

 CARA PENILAIAN
Membandingkan warna yang terbentuk pada wadah stik sebagai standar
warna

 PELAPORAN HASIL
Dilaporkan sesuai dengan hasil pada standar warna reagent strips
urinalysis
Dokumentasi Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URIN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Mengetahui adanya zak terlarut dalam urin

Tujuan Melihat adanya zat terlarut organic atau anorganik dalam urin

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Mikroskopis Urine

Prosedur  METODE
Natif
 BAHAN PEMERIKSAAN
Urin
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Centrifuge
2) Tabung reaksi pendek
3) Obyek glass
4) Deck glass
5) Drapel pipet
6) Mikroskop
 REAGEN YANG DIPAKAI
-
 CARA KERJA
1) Centrifuge 10 – 15 ml urin yang tersedia dengan kecepatan
1500 – 2000 rpm selama 5 – 10 menit
2) Buang filtratnya, sisakan 0,5 ml selanjutnya kocok hati-hati
supaya specimen larut dan tercampur rata
3) Teteskan pada objek glass secara hati-hati, tutup dengan deck
glass
4) Pemeriksaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X
untuk melihat unsure sedimen : epitel ; silinder ; Kristal
5) Kemudian dengan perbesaran 40X untuk mengidentifikasi
unsur-unsur yang ada : erytrosit ; leukosit ; bakteri

 CARA PENILAIAN
Dilihat adanya :
1) LPB = erytrosit, leukosit, Kristal, bakteri
2) LPK = epitel, silinder
 PELAPORAN HASIL
Dicatat yang terhitung antara yang terkecil dan tertinggi per satu lapang
pandang
 NILAI RUJUKAN NORMAL
1) Silinder hyaline
2) Erytrosit : 0 – 1 / LPB
3) Leukosit : 0 – 4 / LPB
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Waktu pengumpulan sampel berpengaruh terhadap keutuhan
sel
2) Sentrifuge sesuai ketentuan
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 2
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Reaksi antigen antibody

Tujuan Menentukan titer anti Salmonella Thypi dan Salmonella Parathypi

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan Widal

Prosedur  METODE : Aglutinasi


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum / Plasma darah
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Slide
2) Micro pipet
3) Yellow tip
 REAGEN YANG DIPAKAI
1) Antigen Salmonella thypi O
2) Antigen Salmonella Parathypi AO, BO, H, AH, BH
 CARA KERJA
1) Titer 1/80 = 20 mikron sampel + 1 tetes antigen
2) Titer 1/160 = 10 mikron sampel + 1 tetes antigen
3) Titer 1/320 = 5 mikron sampel + 1 tetes antigen
 CARA PENILAIAN
1) (+) terjadi aglutinasi
2) (-) tidak terjadi aglutinasi
 PELAPORAN HASIL
Ditulis dengan tetes tertinggi
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Pembacaan hasil jangan lewat 2 menit
2) Pemipetan sampel harus tepat

a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
Dokumen terkait c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN HCG URIN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1

Klinik Pratama Ary Farma


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan HCG dengan menggunakan Urine dengan metode stik

Tujuan Mendeteksi adanya kehamilan

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeriksaan HCG Urine

Prosedur  METODE : Stik


 BAHAN PEMERIKSAAN
Urine Pagi, Urine Sewaktu
 ALAT YANG DIPAKAI
Stik HCG
 REAGEN YANG DIPAKAI
-
 CARA KERJA
1. Ambil Strip HCG
2. Masukkan strip HCG pada wadah penampung urine, tunggu
beberapa saat
 CARA PENILAIAN
Dilihat pada stik : Positif : tanda garis 2
Negatif : tanda garis 1
 PELAPORAN HASIL
Negatif / Positif
 NILAI RUJUKAN NORMAL
Negatif
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Pembacaan hasil tidak boleh lebih dari 30 menit
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN HBsAg

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


Klinik Pratama Ary Farma 1 dari 1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan HBsAg dengan menggunakan serum darah dengan metode


stik

Tujuan Mengetahui adanya antigen virus hepatitis B dalam darah

Kebijakan Mendapatkan hasil pemeriksaan yang dapat dipercaya

Prosedur  METODE : Stik


 BAHAN PEMERIKSAAN
Serum, Plasma darah
 ALAT YANG DIPAKAI
1) Stik HBsAg
2) Mikro pipet
3) Yellow tip
 REAGEN YANG DIPAKAI
-
 CARA KERJA
1) Pindahkan alat tes dari tempatnya dan letakkan pada tempat
yang datar dan kering
2) Tambahkan 100 mikron dari specimen ketempat penetasan
pada alat
3) Saat test mulai bekerja, akan terlihat warna ungu yang
bergerak menyebrangi menuju area pembacaan hasil
4) Interprestasikan dalam 20 menit
 CARA PENILAIAN
1) (+) tanda garis 2
2) (-) tanda garis 1
 PELAPORAN HASIL
+/-
 CARA MENGATASI MASALAH
1) Pembacaan hasil tidak boleh lebih dari 30 menit
2) Pemipetan harus tepat
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN BAHAYA TUMPAHAN BAHAN KIMIA

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Yang dimaksud dengan penanganan bahaya tumpahan bahan kimia


adalah upaya yang dilakukan untuk menangani tumpahan bahan-bahan
kimia untuk menghindari terjadinya bahaya yang ditimbulkan

Tujuan Agar petugas yang bersangkutan dapat terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan akibat terjadinya tumpahan bahan kimia

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang Penangan


Bahaya Tumpahan Bahan Kimia

Prosedur 10. Jika terjadi tumpahan asam dan bahan korosif, netralkan dengan
abu soda atau natrium bikarbonat
11. Jika yang tumpah berupa zat alkalis, taburkan pasir diatasnya
12. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan
petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan
13. Upayakan pertolongan bagi petugas yang cedera
14. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan mudah terbakar,
segera matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut dan yang
berdekatan. Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan
bunga api
15. Jangan menghirup bau dari bahan yang mudah tumpah

Dokumen Terkait a.

Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN BAHAN TUMPAHAN / PECAHAN


TABUNG / WADAH SPESIMEN / BAHAN INFEKSIUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary
Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September Penanggung Jawab
/ TINDAKAN 2019

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Yang dimaksud dengan penanganan bahaya tumpahan atau


pecahan dari tabung atau wadah bahan infeksius adalah
uppaya yang dilakukan untuk menangani tumpahan atau
pecahan dari tabung atau wadah yang berisi bahan-bahan
infeksius untuk menghindari terjadinya bahaya infeksi yang
ditimbulkannya

Tujuan Agar petugas yang bersangkutan dapat terhindar dari bahaya


infeksi yang ditimbulkan akibat tumpahan atau pecahan dari
tabung yang berisi bahan infeksius

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019


Tentang Penangan Bahan Tumpahan/ Pecahan Tabung/
Wadah Spesimen/ Bahan Infeksius

Prosedur 1. Jika terlihat pecahan gelas atau obyek tajam, kumpulkan


dengan serok debu / forsep
2. Gunakan sarung tangan dan ambil kemasan tersebut,
tempatkan dalam kantung plastic yang ukurannya
memadai
3. Buang sarung tangan yang telah terpakai kedalam
kantung plastic yang sama

Dokumen Terkait

Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENCEGAHAN TERTUSUK BAHAN INFEKSI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1 dari 1
Klinik Pratama Ary
Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ Terbit : Penanggung Jawab
TINDAKAN 01 September
2019

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Yang dimaksud dengan pencegahan tertusuk bahan


infeksi adalah upaya untuk menghindari penularan
penyakit dari bahan infeksi

Tujuan Menghindari tertusuknya bahan infeksi

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019


Tentang Pencegahan Tertusuk Bahan Infeksi

Prosedur 1. Bekerja dengan hati-hati


2. Menggunakan APD dengan baik dan benar

Dokumen Terkait

Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN RUJUKAN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Pemeriksaan rujukan adalah pemeriksaan laboratorium klinik yang tidak


bias dikerjakan karena tidak ada reagen, keterbatasan alat, maka
pemeriksaan dirujuk ke laboratorium rujukan

Tujuan Untuk memberikan kelengkapan pelayanan di laboratorium klinik

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pelayanan Rujukan
Prosedur 1. Petugas laboratorium mengisi lembar permintaan pemeriksaan
2. Sampel diambil oleh petugas laboratorium
3. Identitas pasien ditulis lengkap
4. Dibukukan pada buku rujukan
5. Petugas menghubungi laboratorium rujukan untuk mengambil
sampel yang nantinya mengirimkan hasil setelah pemeriksaan selesai

Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan


b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium Rujukan

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMELIHARAAN CENTRIFUGE MAKRO

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Penanggung Jawab


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat centrifuge makro agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat

Tujuan Untuk menjaga alat agar dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemelihaaan Centrifuge Makro
Prosedur 1. Gunakan tabung dengan ukuran dan pipet yang sesuai untuk setiap
sentrifuge
2. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifuge dijalankan agar
setelah diputar tabung tidak pecah
3. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baikdan kencang
sebelum sentrifuge dijalankan
4. Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu centrifuge dijalankan karena adanya
gaya centrifugal yang kuat menekan tabung kaca kedasar wadah
5. Jangan menghentikan centrifuge secara mendadak dengan tangan
atau bantuan alat lainya setelah sentrifuge dimatikan
6. Pakailah sumber arus listrik yang sesuai dan arus yang masuk harus
stabil
7. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap hari
atau bila terjadi tumpahan atau bila ada tabung yang pecah. Hal
tersebut harus dilakukan selain untuk menjaga kebersihaan alat juga
menghindari adanya penularan penyakit ke petugas laburatorium

Dokumen Terkait Buku Panduan Pemeliharaan Centrifuge Makro


Unit Terkait Laboratorium

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMELIHARAAN HEMATOLOGI ANALYZER


No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat hematologi analyzer agar alat dapat
bekerja dengan baik sesuai standard dan selalu siap digunakan setiap
saat

Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeliharaan Hematologi Analyzer
Prosedur 1. Untuk penyimpanan reagen perlu kondisi lingkungan yang sesuai
yaitu 15º - 30º dengan kisaran kelembaban 30% - 90%
2. Tempat penyimpanan reagen jangan terpapar cahaya matahari secara
langsung
3. Pemasangan isntrumen untuk menjaga kestabilan perlu kondisi
dengan suhu 10º - 30º dengan kelembaban 30% - 90%
4. Untuk pemasangan instrument diruang yang tidak berdebu dan tidak
terpapar cahaya matahari secara langsung

Dokumen Terkait Buku Panduan Pemeliharaan Hematologi Analyzer


Unit Terkait Laboratorium

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMELIHARAAN PHOTOMETER
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat photometer agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat

Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Pemeliharaan Photometer

Prosedur 1. Tegangan listrik diatur (memakai stavolt)


2. Alat dipanaskan 15 menit sebelum digunakan
3. Tidak mematikan dan menghidupkan alat berulang kali dalam waktu
singkat (karena lampu dapat terbakar)
4. Jangan menyentuh lampu dengan tangan (karena lemak dari tanggan
yang melekat pada permukaan lampu akan menimbulkan bekas yang
sulit dihilangkan). Bila waktu mengganti tersentuh tangan segera
bersihkan dengan alcohol
5. Setiap hari setelah di pakai kuvet harus dicuci dengan aquades, dan
kuvet agar diisi dengan aquades selama tidak dipergunakan

Dokumen Terkait Buku Panduan Pemeliharaan Photometer


Unit Terkait Laboratorium

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS


No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Penanganan bahan infeksius adalah prosedur perlakuan terhadap semua


contoh bahan pemeriksaan

Tujuan Untuk menghindari terjadinya penularan dari spesimen kepada


pelaksana

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Penanganan Bahan Infeksius

Prosedur 1. Sumber bahan infeksi berasal dari bahan / specimen control /


kwalitas internal / eksternal, specimen pemeriksaan, produk hasil
pemeriksaan
2. Bahan control kwalitas ditempatkan / disimpan pada tempat khusus
3. Contoh bahan / specimen diperlukan sebagai bahan infeksius
4. Alat habis pakai yang berhubungan dengan specimen diperlakukan
bahan infeksikasi
5. Limbah infeksius padat disediakan pada tempat khusus : peralatan
habis pakai, jarum suntik, spuit ijek, kapas, tip, tabung reaksi, botol
sampel
6. Limbah infeksius cair, laboratorium seterusnya dibuang pada aliran
limbah cair
7. Tranportasi dan perlakuan lanjutan limbah infeksius menjadi
tanggung jawab instalasi sanitasi
8. Aliran limbah cair dan perlakuan selanjutnya menjadi tanggung
jawab IPSRS
Dokumen Terkait

Unit Terkait PT. ARAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

OPERASIONAL SENTRIFUGE
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Untuk memisahkan / specimen dalam satuan waktu tertentuyang akan di


periksa sebagai supernatant maupun endapannya

Tujuan Menentukan supernatant ataupun endapannya yang siap diperiksa

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Operasional Centrifuge

Prosedur 1. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap hari
atau setiap minggu, atau bila terjadi tumpahan atau bila ada tabung
yang pecah.
2. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifuge
3. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifuge dijalankan agar
setelah diputar tabung tidak pecah
4. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baikdan kencang
sebelum sentrifuge dijalankan
5. Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu centrifuge dijalankan karena adanya
gaya centrifugal yang kuat menekan tabung kaca kedasar wadah

Dokumen Terkait Buku Panduan Penggunaan Centrifuge


Unit Terkait Laboratorium

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

OPERASIONAL MIKROSKOP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Suatu alat lensa optic yang berfungsi sebagai pembesar sehingga dapat
digunakan untuk melihat obyek pemeriksaan yang sangat kecil

Tujuan Untuk melihat obyek pemeriksaan yang tidak dapat dilihat dengan mata

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Operasional Mikroskop

Prosedur 1. Hidupkan mikroskop ke sumber aliran listrik


2. Letakkan preparat yang akan diperiksa di meja benda
3. Buka diafragma
4. Tekan tombol switc On
5. Gunakan pengatur intensive untuk mendapatkan pencahayaan yang
digunakan
6. Mulailah dengan menggunkan lensa terkecil (10X) dengan
menggunakan reveiver
7. Atur jarak lensa denga preparat serendah mungkin tetapi tidak
menyentuh, dengan jalan memutar makrometer
8. Kita lihat melalui lensa obyektif dengan memutar mutar makrometer
sampai ditemukan focus benda yang di periksa, untuk memperjelas
dapat menggunakan micrometer
9. Untuk mengalihkan pemebsaran lensa 40X dan 100X gunakan
revoler
10. Setelah selesai bersihkan lensa obyektif
11. Matikan mikroskop dengan menekan tombol switch off

Dokumen Terkait Buku Panduan Penggunaan Mikroskop


Unit Terkait Laboratorium

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERMINTAAN REAGEN LABORATORIUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Permintaan reagen sebagai sarana kebutuhan laboratorium guna


kelengkapan pemeriksaan terhadap pasien

Tujuan Agar diketahui oleh semua petugas laboratorium mengenai alur /


prosedur yang harus ditempuh dalam pengadaan reagen agar dapat
menjamin kelancaran tersedianya reagen di Laboratorium

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Permintaan Reagen Laboratorium

Prosedur 1. Petugas laboratorium menulis reagen yang akan dipesan


2. Memintakan tandatangan kepada kepala ruangan, kepala instalasi
farmasi
3. Petugas gudang farmasi menirima surat pemesanan dari laboratorium
4. Petugas gudang farmasi menyiapkan barang pesanan sesuai
permintaan laboratorium dan menginformasikan kepada petugas
laboratorium bahwa barang pesanan sudah tersedia
5. Petugas laboratorium mengambil dan memeriksa barang

Dokumen Terkait Surat Pesanan


Unit Terkait Gudang Farmasi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENERIMAAN REAGEN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Penerimaan reagen dilakukan dari gudang farmasi

Tujuan Agar reagen yang di terima sesuai dengan permintaan atau kebutuhan
dan dapet diketahui kualitasnya

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Penerimaan Reagen

Prosedur 1. Menerima reagen dari gudang farmasi


2. Memeriksa kesesuaian reagen
3. Mencatat pada buku reagen
4. Memberi nomor dan tanggal pada setiap kemasan
5. Menyimpan reagen sesuai pada tempat dan suhu simpan

Dokumen Terkait Buku Penerimaan Reagen


Unit Terkait Gudang Farmasi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGGUNAAN REAGEN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Setiap pemakaian reagen harus dicatat

Tujuan Agar diketahui penggunaan reagen sehingga dapat dipertanggung


jawabkan penggunaanya

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Penggunaan Reagen

Prosedur 1. Petugas laboratorium mencatat penggunaan reagen pada lembar


pemakaian reagen setiap kali melakukan pemeriksaan
2. Merekapitulasi jumlah penggunaan reagen setiap bulan
3. Membuat laporan bulanan yang diketahui oleh kepala ruang
laboratorium

Dokumen Terkait Buku Penggunaan Reagen


Unit Terkait Gudang Farmasi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENANGANAN LIMBAH

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


1 dari 1
Klinik Pratama Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA/ 01 September 2019 Penanggung Jawab
TINDAKAN

dr. ARY PARDIYANTO

Pengertian Limbah adalah bahan bekas pakai dalam pekerjaan di Laboratorium


yang dapat berupa limbah cair maupun padat

Tujuan Untuk menghindari penyebarluasan / penularan penyakit, menjaga


kebersihan lingkungan dan terjaminnya keamanan kerja

Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No……/SK/09/2019 Tentang


Penanganan Limbah

Prosedur 1. Limbah Umum (Kertas, tempat bekas minuman, dll) disediakan pada
tempat sampah non medis/domestik, kemudian oleh petugas khusu
dikumpulkan di kontainer selanjutnya dibawa oleh petugas DKP ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
2. Limbah Khusus padat (jarum suntik, spuit injeksi, kapas, tip,dll)
disediakan pada sampah medis khusus kemudian dikumpulkan di
incinerator untuk kemudian dimusnahkan
3. Limbah khusus cair (sampel darah, urin) dibuang pada aliran limbah
cair, kemudian ke IPAL Central

Dokumen Terkait

Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium, Ruang Tindakan
Klinik
Pratama STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
Ary Farma
RENCANA KEBUTUHAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Rencana kebutuhan obat adalah suatu prosedur yang mengatur
penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam perencanaan, pengendalian, penyediaan
dan penggunaan sediaan farmasi sehingga mendapatkan jumlah dan
jenis yang sesuai dengan kebutuhan.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Standar
Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30 Tahun 2014.
2. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina
Obat Publik dan Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan
Medis Habis Pakai, 2005.
PROSEDUR 1. Petugas farmasi menghitung pemakaianan rata-rata perbulan di
Klinik untuk menyusun rencana kebutuhan obat selama satu
tahun.
Pemakainan selama 1 tahun
12 bulan
2. Petugas merencanakan jumlah kebutuhan 1 tahun kedepan =
Pemakaian rata-rata perbulan (tahun sebelumnya) x 18 bulan –
Sisa Stok tahun lalu.
3. Petugas farmasi meminta persetujuan dari Kepala Klinik tentang
usulan obat sesuai dengan kebutuhan.
4. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Klinik, RKO di
dokumentasikan dengan baik.
DOKUMEM TERKAIT 1. Kartu stok barang dan kartu stok gudang.
2. Buku RKO.
UNIT TERKAIT 1. Kepala Klinik
2. Instalasi farmasi
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PERENCANAAN PEMESANAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALAT KESEHATAN (ALKES)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Proses kegiatan pengadaan sedian farmasi dan alat kesehatan dengan
membuat estimasi pemesanan dan membuat surat pemesanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang kemudian di berikan kepada supliyer
atau Pedagang besar farmasi melalui salesman yang datang ke Klinik
Pratama Ary farma.
TUJUAN Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan
jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin
ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Perencanaan Pemesanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.

PROSEDUR 1. Sediaan farmasi dan alkes yang diadakan harus telah memiliki
izin edar atau nomor registrasi.
2. Mencatat sediaan farmasi dan alkes yang sisa persediaannya
hampir habis dan kosong.
3. Membuat Surat Pesanan rangkap 2 (dua) yang asli ditujukan
kepada Pedagang Besar farmasi (PBF) sedangkan salinannya
disimpan sebagai arsip.
4. Untuk pemesanan psikotropika dan narkotika, petugas instalasi
farmasi membuat Surat Pemasanan (SP) khusus.
5. Jumlah dan jenis obat yang dipesan sesuai dengan kebutuhan.
6. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Penanggung
Jawab dan diberi stempel Klinik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Surat Pesanan.
2. Buku defecta.
UNIT TERKAIT 1. Pedagang Besar Farmasi (PBF).
2. Instalasi Farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Ruang
tindakan & obsevasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT


KESEHATAN (ALKES)
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Pemesanan sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah proses kegiatan
penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dari distributor atau
pedagang besar farmasi yang sudah ditentukan.
TUJUAN Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan dan pengawasan penerimaan
sediaan farmasi dan alkes.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alkes.

PROSEDUR 1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Mencakup:


a. Identitas klinik pemesan.
b. Identitas distributor.
2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alkes.
Mencakup:
a. Kesesuaian nama sediaan farmasi,
b. Jumlah,
c. Kebenaran harga,
d. Keutuhan kemasan,
e. Kebenaran label,
f. Tanggal kadaluwarsa, nomor batch.
Apabila sudah sesuai, baru disimpan.
3. Memberi paraf, tanggal penerimaan dan stempel pada faktur
penerimaan sediaan farmasi dan alkes.
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi
ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan.
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
sediaan farmasi dan alkes dalam buku pembelian dan kartu stok.
DOKUMEN TERKAIT 1. Faktur PBF.
2. Kartu Stok.
3. Buku Pembelian.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYIMPANAN PEMESANAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALAT KESEHATAN (ALKES)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TETAP 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
RUANG PERIKSA/
TINDAKAN
dr. Ary Pardiyanto

PENGERTIAN Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah suatu


kegiatan menata dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang di terima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu
obat.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan
sediaan farmasi dan alkes.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penyimpanan Pemesanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alkes.
PERALATAN Almari obat.
PROSEDUR 1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan
farmasi dan alkes dalam buku pembelian dan kartu stok.
2. Menyimpan sediaan farmasi dan alkes yang diterima pada rak
yang sesuai berdasarkan bentuk sediaan, secara alphabetis atau,
penyimpanan khusus dll.
3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alkes harus mengikuti
prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama keluar)
dan FEFO (Firs Expired First Out = pertama kadaluwarsa-
pertama keluar), dan harus dicatat dalam kartu persediaan sediaan
farmasi dan alkes.
4. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan sediaan
farmasi dan alkes.
5. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan
farmasi dan alkes pada kartu stok.
6. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk
menyimpan komoditi yang rusak atau kadaluwarsa.
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku Pembelian.
2. Kartu Stok.
3. Faktur PBF.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA danPoli Tindakan
& Observasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMINDAHAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT


KESEHATAN (ALKES)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. Ary Pardiyanto

PENGERTIAN Pemindahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai tata cara
pengambilan baik dan benar.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan
mempercepat proses penyerahan sediaan farmasi dan alkes.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
tentangPemindahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alkes.
PROSEDUR 1. Memastikan sediaan yang diambil dari tempat persediaan benar.
2. Memeriksa dengan teliti label sediaan seperti Nomor Batch dan
tanggal kadaluwarsa.
3. Memindahkan sediaan farmasi dilakukan secara FIFO (First In
First Out = pertama masuk pertama keluar) atau FEFO (First
Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar).
4. Memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat no batch
dan tanggal daluwarsa pada saat memotong strip.

Note
Jangan menyimpan sediaan farmasi dan alkes dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda.

DOKUMEN TERKAIT Kartu stok.


UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Poli Tindakan
& Observasi.

Klinik Pratama Ary Farma


STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA


No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Suatu proses pemeriksaan persediaan obat untuk monitoring obat
yang mendekati batas waktu atau telah kadaluwarsa.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal
kadaluwarsa untuk menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin
mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pemeriksaan Tanggal Kadaluarsa.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PERALATAN Kardus tempat obat kadaluwarsa dan lebel obat kadaluwarsa.
PROSEDUR 1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (3
bulan sekali).
2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua)
cara yaitu :
a. Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing
obat.
b. Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada
tahapan penyiapan obat.
3. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
a. Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab
terhadap pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
b. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk masing-
masing obat pada satu bagian dari rak.
c. Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (3 bulan
sebelumnya) beri perhatian khusus agar didistribusikan
sebelum tanggal kadaluwarsa. Atau mengembalikan (retur)
obat kepada distributor sesuai dengan persyaratan yang
disepakati.
d. Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan
ditempat tersendiri dengan diberi label/ tulisan OBAT
KADALUWARSA.
e. Melakukan prosedur di atas kembali untuk bagian rak yang
lain.
f. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
4. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat.
a. Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu
melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
b. Sisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat
tersendiri dengan diberi label/ tulisan OBAT
KADALUWARSA.
c. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku catatan obat kadaluarsa.
2. Kartu stok.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Ruang
tindakan & Observasi.

Klinik Pratama Ary Farma STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI YANG TELAH
KADALUWARSA/ RUSAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. Ary Pardiyanto

PENGERTIAN Suatu proses yang menangani obat-obat yang sudah tidak bisa di
pakai atau dikonsumsi lagi ataupun obat dan alat kesehatan yang
sudah habis masa pakainya.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluwarsa/ rusak.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penanganan Obat kadaluwarsa/ rusak.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Administrasi yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemusnahan sediaan farmasi yang telah kadaluwarsa atau rusak. .
PERALATAN Obat kadaluwarsa/ rusak.
PROSEDUR 1. Petugas farmasi memisahkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak.
2. Petugas farmasi meletakkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak
ditempat terpisah.
3. Petugas farmasi mencatat jenis-jenis obat yang kadaluarsa/ rusak.
4. Petugas farmasi menyiapkan administrasi (laporan dan berita
acara pemusnahan).
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan.
a. Sediaan padat di hancurkan lalu dikubur atau di larutkan dan
dibuang ke saluran pembuangan atau wastafle.
b. Sediaan cair dibuang ke saluran pembuangan atau watafle.
6. Membuat laporan pemusnahan obat rusak atau kadaluarsa.
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan obat.
b. Nama dan jumlah obat kadaluarsa.
c. Nama petugas farmasi yang melaksanakan pemusnahan obat.
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan obat kadaluarsa.
7. Berita acara di buat 3 rangkap dan di kirim kepada:
a. Dinas Kesehatan kabupaten karanganyar.
b. Balai pemeriksaan obat dan makanan.
c. Arsip instalasi farmasi
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku catatan obat kadaluarsa/ rusak.
2. Laporan berita acara pemusnahan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Administrasi dan Dinas Kesehatan karanganyar

Klinik Pratama Ary Farma


STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBAYARAN PESANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT


KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGETIAN Merupakan kegiatan pembayaran dilakukan selang beberapa waktu
setelah penyerahan sediaan obat dan alat kesehatan dari pedagang besar
farmasi kepada Klinik.
TUJUAN Untuk melaksanakan pembayaran atas pesanan sediaan farmasi dan alat
kesehatanyang
sesuaidengankebutuhandanmenjaminketersediaansediaanfarmasidanalat
Kesehatan di saranapelayanan.

KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentangPembayaran


Pesanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Administrasi yang ditunjuk bertanggung jawab atas pembayaran
JAWAB sediaan farmasi dan alkes.
2. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
3. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PROSEDUR 1. Menyiapkan faktur-faktur berdasarkan tanggal jatuh tempo.
2. Pencatatan dilakukan dibuku inkaso/ pembayaran, lalu total berapa
jumlah pembayaran yang harus dilunasi.
3. Sebelum jatuh tempo pembayaran, PBF membawa faktur asli dan
faktur pajak.
4. Pembayaran melalui transfer ke nomor rekening Pedagang Besar
farmasi (PBF)
5. Meminta Faktur asli ditandatangani oleh sales PBF dengan
membubuhkan nama terang, tanggal pelunasan dan stempel LUNAS
untuk menyatakan pihak fasilitas sudah melunasi tagihan faktur
tersebut.
6. Personel keuangan membuat bukti pembayaran atas pelunasan faktur
tersebut yang ditandatangani oleh salesman PBF dan nama terang.
7. Faktur asli dan faktur pajak diserahkan kepada Apoteker pendamping
dan disimpan sesuai arsip fasilitas
DOKUMEN TERKAIT 1. Faktur PBF yang sudah jatuh tempo.
2. Buku Inkaso.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Administrasi dan Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAPORAN SEDIAAN OBAT NARKOTIKA DAN


PSIKOTROPIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGETIAN Pelaporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika kepada
instansi terkait secara online.
TUJUAN Untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran obat golongan narkotika
dan psikotropika di Klinik Pratama Ary farma, menghindari
penyalahgunaan obat golongan narkotika dan psikotropika.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Pelaporan
Sediaan Obat Psikotropika dan Narkotika di Klinik Pratama Ary Farma.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PROSEDUR 1. Faktur pembelian untuk obat-obatan narkotika dan psikotropika
dipisahkan dan diarsipkan secara terpisah.
2. Pemasukan obat golongan narkotika dan psikotropika dicatat di
buku laporan.
3. Resep narkotika dan psilotropika yang telah dilayani diberi garis
merah dan garis biru untuk resep psikotropika.
4. Resep narkotika dan psikotropika dikumpulkan dan dicatat di
buku laporan sebagai pengeluaran.
5. Laporan dilakukan setiap bulannya pada bulan berikutnya secara
online.
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku Pelaporan.
2. Resep Obat.
3. Faktur Pembelian.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi dan Pimpinan Klinik Ary Farma.

Klinik Pratama Ary Farma STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TETAP 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
RUANG PERIKSA/
TINDAKAN
dr. Ary Pardiyanto

PENGERTIAN Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis yang harus dikerjakan
mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada
pasien.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Klinik Ary Farma.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PERALATAN 1. Plastik klip.
2. Etiket warna putih untuk obat dalam.
3. Etiket warna biru untuk obat luar.
4. Mortir dan stamper.
PROSEDUR 1. Screening Resep (dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga
Teknis Kefarmasian)
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian obat.
3) Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian dalam dosis, durasi, jumlah obat
dll.
4) Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dengan
resep jika diperlukan.
2. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan permintaan pada
resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
3) Mengambil obat sesuai dengan resep dan mengembalikan ke
tempat semula.
4) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
5) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna
biru untuk obat luar.
6) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
3. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2) Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan resep
asli dan diparaf oleh Apoleker atau Tenaga Teknis
Kefarmasian.
3) Memanggil nama pasien.
4) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
5) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
6) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang
telah disampaikan.
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
dengan baik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi, Poli Umum, Poli Gigi dan Poli KIA.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DENGAN RESEP


RACIKAN
Klinik Pratama Ary Farma
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Merupakan pelayanan farmasi dengan cara mengerjakan resep yang
membutuhkan tindakan penggerusan terlebih dahulu.
TUJUAN Prosedur Ini dibuat pada pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
tentangPelayanan Sediaan Farmasi Dengan Resep Racikan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Mortir dan Stamfer (jika dalam bentuk puyer).
2. Kertas puyer (jika dalam bentuk puyer).
3. Etiket warna putih (untuk obat dalam).
4. Plastik klip.
Bahan:
1. Tablet sesuai permintaan resep.
2. Sirup sesuai permintaan resep.
PROSEDUR 1. Screening Resep (dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga
Teknis Kefarmasian)
a) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
b) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian obat.
c) Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian dalam dosis, durasi, jumlah
obat dll.
d) Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah
dengan resep jika diperlukan.
2. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
dengan permintaan pada resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
3) Mengambil obat sesuai dengan resep.
4) Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam
kaleng).
5) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
6) Dengan memperhatikan faktor inkompatibilas obat,
lakukan penggerusan dan campur hingga homogeny.
Serbuk dibagi-bagi menurut penglihatan.
7) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau
warna biru untuk obat luar.
8) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara
pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan
informasi lain.
2. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep).
2) Memanggil nama pasien.
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi
obat.
5) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap
informasi obat dan meminta pasien untuk mengulang
penjelasan yang telah disampaikan.
6) Menyimpan resep pada tempatnya dan
mendokumentasikan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi
Klinik Pratama Ary Farma STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP KERING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Merupakan kegiatan meracik obat dengan cara mencampur sediaan
sirup kering dengan pelarut air yang layak minum sesuai dengan
takaran.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penyiapan dan Penyerahan Sirup Kering.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Beaker glass 50ml.
2. Etiket warna putih.
3. Label Kocok dahulu.
Bahan:
1. Air Masak.
2. Sirup kering.

PROSEDUR 1. Peracikan sediaan farmasi


1) Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada
resep.
2) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
3) Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan
pengenceran sendiri atau dibantu apoteker atau asisten
apoteker.
4) Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh
apoteker atau asisten apoteker.
5) Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum
sesuai takaran.
6) Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu.
7) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
2. Penyerahan sediaan farmasi
1)Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep).
2)Memanggil nama pasien.
3)Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4)Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5)Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang
telah disampaikan.
6)Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan
resep asli dan diparaf oleh Apoteker
7)Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SEDIAAN TABLET

Klinik Pratama Ary Farma


No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Merupakan kegiatan meracik obat dengan cara menghitung jumlah
tablet pada resep hingga obat diserahkan kepada pasien.
TUJUAN Prosedur tni dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penyiapan dan Penyerahan Sediaan Tablet.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Klip obat.
2. Etiket warna putih.
Bahan:
1. Tablet sesuai permintaan dalam resep.

PROSEDUR 1. Penyiapan sediaan farmasi


1) Menyiapkan tablet sesuai permintaan dalam resep.
2) Buka klip obat dan letakkan obat dalam plastik klip sesuai
jumlah.
3) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
4) Menyiapkan etiket warna putih.
5) Menulis nama pasien/ nomor resep, tanggal resep, cara
pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan
informasi lain.
2. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep).
2) Memanggil nama pasien.
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi
obat.
5) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan
yang telah disampaikan
6) Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan
resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan
mendokumentasikan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SEDIAAN KAPSUL


RACIKAN
Klinik Pratama Ary Farma
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Kegiatan meracik obat dengan cara menghaluskan tablet yang
dimasukan ke dalam kapsul sesuai jumlah yang ditentukan hingga
menyerahkan obat kapsul kepada pasien.
TUJUAN Prosedur tni dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penyiapan dan Penyerahan Sediaan Kapsul Racikan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Mortir dan stamper.
2. Klip obat.
3. Etiket warna putih.
4. Kertas puyer.
5. Kapsul sesuai ukuran.
Bahan:
1. Tablet sesuai permintaan dalam resep.
PROSEDUR 1. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan tablet yang akan dicampur sesuai dengan dosis
yang ditentukan dalam resep.
2) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
3) Menghaluskan dan mencampurkan obat-obatan tersebut
dengan mortir dan stamfer hingga halus dan homogeny.
4) Setelah homogeny tuangkan ke kertas perkamen/ puyer,
kemuadian dimasukan kedalam kapsul dengan ukuran kapsul
yang sesuai dengan kapasitasnya.
5) Masukkan kapsul pada plastik klip.
6) Menyiapkan etiket warna putih.
7) Menulis nama pasien/ nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
2. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep)
2) Memanggil nama pasien.
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang
telah disampaikan
6) Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan
resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan
mendokumentasikan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SEDIAAN SALEP


CAMPURAN
Klinik Pratama Ary Farma
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Pelayanan kefarmasian yang dalam pengerjakan resep
membutuhkan tindakan peracikan dan pencampuran salep terlebih
dahulu.
TUJUAN Prosedur tni dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penyiapan dan Penyerahan Sediaan Salep Campuran.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Mortir dan stamper.
2. Pot salep.
3. Klip obat.
4. Etiket warna biru.
5. Batang pengaduk.
Bahan:
1. Salep sesuai permintaan dalam resep.
PROSEDUR 1. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan alat-alat peracikan, pot untuk salep,
menyiapkan etiket, mencuci tangan dengan sabun dan
keringkan dengan lab bersih.
2) Menyiapkan salep atau krim yang akan dicampur sesuai
dengan dosis yang ada pada resep.
3) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
4) Mengaduk dan mencampurkan selep-salep tersebut dengan
mortir dan stamfer hingga homogeny.
5) Setelah homogeny salep tuangkan ke pot salep yang telah
diberi etiket warna biru yang sudah diberi kelengkapan
nama pasien/ nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
2. Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
2) Memanggil nama pasien.
3) Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5) Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi
obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang
telah disampaikan
6) Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan resep
asli dan diparaf oleh Apoteker.
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
dengan baik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu stok barang.
2. Resep obat.
UNIT TERKAIT Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

Klinik Pratama Ary Farma PELAYANAN INFORMASI OBAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk ini dibuat
untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak
bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
TUJUAN Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem pelayanan
informasi obat kepada pasien.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
tentangPedoman Pelayanan Informasi Obat.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.

PROSEDUR 1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep.


2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara
sistematis untuk memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan
maupun tertulis.
4. Informasi yang pertu disampaikan kepada pasien:
a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsi/ memakai obat, seberapa banyak/ dosis,
waktu sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan
obat/ rentang jam.
c. Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan.
d. Peringatan atau efek samping obat.
e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping
obat.
f. Tata cara Penyimpanan obat.
g. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat.
DOKUMEN TERKAIT Resep obat
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi dan Ruang Konsultasi Obat.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

KONSELING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. Ary Pardiyanto
PENGERTIAN Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat.
TUJUAN Memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien
atau keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
pemyimpanan dan penggunaan obat.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pedoman Pelayanan Kefarmasian.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
PROSEDUR 1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/ keluarga
pasien.
2. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang
dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan
terbuka.
Untuk resep baru bisa denganpertanyaan utama:
a. Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ?
b. Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?
c. Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?
Untuk resep ulang :
a. Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien ?
b. Bagaimana cara pemakaian obat ?
c. Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?
3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-
obat tertentu (inhaler, obat tetes, dll).
4. Mengecek pemahaman pasien, Mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
5. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku konseling.
2. Resep obat.
UNIT TEKAIT Instalasi farmasi dan Ruang konsultasi Obat.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERSIHAN DAN SANITASI RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Merupakan kegiatan untuk membersihkan ruangan agar menjadi
bersih, rapi, tidak menimbulkan bau.
TUJUAN Supaya ruang pelayanan mempunyaitingkat kebersihan yang
sesuaidalam menunjang pelayanan kefarmasian yang memenuhi
syarat.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pembersihan dan sanitasi Ruangan.
BAHAN PEMBERSIH 1) Sapu.
YANG DIGUNAKAN 2) Serok sampah.
3) Tempat sampah.
4) Air bersih.
5) Larutan desinfektan.
6) Cairan pembersih kaca.
ALAT PEMBERSIH 1) Ember plastic.
2) Lap pel gagang.
3) Lap bersih.

RUANG LINGKUP 1) Ruang tunggu.


2) Ruang pelayanan.
3) Intalasi Farmasi.
BAGIAN YANG Lantai, Dinding, Meja, Lemari, Rak, Jendela, Langit-langit.
DIBERSIHKAN

PROSEDUR 1. Membersihan dahulu langit-langit dengan sapu panjang.


2. Membersihkan meja, almari, jendela, rak dengan kain lap yang
sudah dipersiapkan.
3. Bersihkan ruangan dengan menggunakan sapu lantai, mulai dari
sudut-sudut ruangan sampai keluar.
4. Masukkan sapuan kedalam tempat sampah dengan menggunakan
serok sampah.
5. Setelah menyapu lantai kemudian lakukan mengepel lantai dengn
cairan desifektan hingga bersih dan rapi.
6. Kembalikan alat-alat tersebut ke dalam gudang.
7. Cuci tangan.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERSIHAN LEMARI ES

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Kegiatan membersihkan lemari es yang digunakan untuk menunjang
pelayanan kefarmasian.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
pembersihan lemari es.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pembersihan Lemari Es.
BAHAN PEMBERSIH 1) Air bersih.
YANG DIGUNAKAN 2) Larutan desinfektan.
ALAT PEMBERSIH 1) Ember plastic.
2) Lap bersih.
BAGIAN YANG Bagian dalam dan bagian luar lemari es.
DIBERSIHKAN
PROSEDUR 1. Mematikan lemari es sebelum dibersihkan.
2. Segera memindahkan sediaan farmasi ke kotak/ box yang
disediakan.
3. Setelah Jemari es kosong bersihkan bagian dalam lemari es dengan
lap basah untuk menghilangkan kotoran dan noda. Bila dipandang
perlu gunakan detergen.
4. Melanjutkan dengan membersihkan bagian luar lemari es dengan
lap basah.
5. Menutup pintu lemari es dan hidupkan lemari es.
6. Setelah kurang lebih setengah jam periksa suhu dalam lemari es
rnenggunakan termometer.
7. Segera mengatur kembali sediaan farmasi ke dalam lemari es
sesuai suhu yang diperlukan.
8. Segera menutup kembali pintu lemari es dan catat kegiatan
pembersihan ini pada buku catatan.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMANTAUAN SUHU LEMARI ES

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Prosedur pemantauan suhu lemari obat adalah sutu prosedur untuk
memantau kondisi suhu lemari pendingin obat untuk menjamin
kondisi penyimpanan obat.
TUJUAN Untuk menjamin bahwa obat dan alat kesehatan disimpan dengan
baik dan aman, dalam suhu terpantau.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pemantauan Suhu Lemari Es.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
3. Perawat Ruangan.
PERALATAN 1. Kulkas.
2. Termometer Suhu Kulkas
PROSEDUR 1. Pastikan didekat lemari pendingin telah tersedia Formulir
Pemantauan Suhu Lemari Pendingin Obat.
2. Lakukan pemantauan suhu lemari pendingin dengan melihat
monitor termometer pada pagi, siang, dan malam hari (oleh
petugas yang ditunjuk kepala instalasi). Suhu normal lemari
pendingin obat dalam rentang 15-25° C.
3. Petugas mengatur ulang suhu apabila pada saat pemantauan
ditemukan adanya penyimpangan dari suhu yang seharusnya.
4. Lakukan identifikasi penyebab ketidak sesuaian suhu jika suhu
berada di luar rentang suhu normal dan lakukan upaya perbaikan
(misalnya periksa apakah sensor suhu sudah berada di dalam
lemari pendingin, apakah setting suhu sudah optimal).
5. Laporkan pada Bagian Pemaliharaan sarana jika sudah
dilakukan upaya perbaikan tetapi suhu tetap diluar rentang
normal.
6. Untuk melihat kualitas obat, laporkan ketidak sesuaian suhu ke
kepala instalasi farmasi.
7. Hasil pemantauan suhu ruangan didokumentasikan dengan baik.
DOKUMEN TERKAIT Kartu kontrol suhu kulkas.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMANTAUAN SUHU RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam pengelolaan terutama dalam penyimpanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan cara mengatur suhu
ruangan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas
obat yang disimpan di ruangan.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pemantauan Suhu Ruangan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
3. Perawat Ruangan.
PERALATAN Termometer Suhu Ruangan.
PROSEDUR 1. Pastikan didekat termometer suhu ruangan telah tersedia
Formulir Pemantauan Suhu Ruangan.
2. Lakukan pemantauan suhu ruangan dengan melihat termometer
suhu ruangan pada pagi, siang, dan malam hari (oleh petugas
yang ditunjuk kepala instalasi).dicatat pada lembar kontrol suhu
ruangan. Suhu normal ruangan dalam rentang 20-30° C.
3. Apabila suhu melebihi rentang yang telah ditentukan, segera
laporkan pada Bagian Pemaliharaan sarana dan cari tahu
penyebab ketidak sesuaian suhu ruangan.
4. Hasil pemantauan suhu ruangan didokumentasikan dengan baik.

DOKUMEN TERKAIT Kartu kontrol suhu ruangan.


UNIT TERKAIT Instalasi farmasi.

Klinik Pratama Ary Farma


STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERSIHAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Suatu kegiatan mencuci alat yang digunakan untuk meracik obat
hingga bersih terbebas dari bahan-bahan yang digunakan
sebelumnya.
TUJUAN Mortir dan stamfer selalu dalam keadaan bersih setelah pemakaian,
sehingga bebas dari bahan-bahan yang digunakan sebelumnya.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Pembersihan Alat Habis Pakai.
PERHATIAN Mortir dan stamfer harus segera dibersihkan setelah selesai
digunakan agar tidak terjadi perkerakan dan noda yang sulit
dibersihkan.
ALAT PEMBERSIH 1) Spon atau alat cuci.
2) Lap kering yang tidak berserat.
BAHAN PEMBERSIH 1) Air bersih.
YANG DIGUNAKAN 2) Alkohol 70% (Jika diperlukan)

TEMPAT UNTUK Tempat cuci alat.


MEMBERSIHKAN

BAGIAN YANG 1. Bagian dalam dan luar mortir.


DIBERSIHKAN 2. Stamper.
3. Gelas ukur.
4. Beaker glass.
5. Batang pengaduk.
PROSEDUR 1. Mencuci seluruh bagian dalam dan luar alat setelah pemakaian,
bersihkan sampai sisa-sisa bahan menjadi hilang dan bersih,
menggunakan spon/ alat cuci.
2. Tiriskan.
3. Di lap dengan kain lap kering.
4. Selanjutnya dibilas dengan alkohol 70% jika diperlukan.

DOKUMEN TERKAIT Kartu kontrol pembersihan alat.


UNIT TERKAIT Instalasi farmasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

HIGIENI PERORANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Suatu proses untuk memastikan bahwa kebersihan setiap kariawan
dalam melakukan pelayanan kefarmasian.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan menjaga kebersihan
karyawan selama melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
pelayanan kefarmasian.

KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang


Higieni Perorangan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
ALAT PEMBERSIH 1. Cairan desinfektan.
2. Lap pengering tangan.
PROSEDUR 1. Mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan sebelum
masuk ruang pelayanan/ Peracikan. Mencuci tangan dilakukan
setiap dirasakan kotor, setelah dari kamar kecil, setelah makan
dll.
2. Memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi.
3. Rambut harus rapi.
4. Tidak makan dan minum di ruang peracikan, tidak makan
permen dan merokok selama bekerja.
5. Selalu menjaga kebersihan dan panjangnya kuku, tidak
menggunakan cat kuku.
6. Jangan menggunakan pakaian kerja sebagai lap/ untuk
mengeringkan tangan.

UNIT TERKAIT Instalasi farmasi.

Klinik Pratama Ary Farma


STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGELOLAAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


RUANG PERIKSA/ 1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN

dr. Ary Pardiyanto


PENGERTIAN Pengelolaan resep adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
Apoteker meliputi penyimpanan dan pemusnahan resep.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan,
pengarsipan, penyiapan laporan dan penggunaan laporan untuk
mengelola sediaan farmasi.
KEBIJAKAN Resep harus dikelola, disimpan dan dimusnahkan oleh apoteker dan
petugas terkait sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam
SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.

PERALATAN Bendel faktur


PROSEDUR 1. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan
diurutkan sesuai nomor resep.
2. Resep yang berisi narkotika dan psikotropika dipisahkan atau
digaris bawah dengan tinta warna merah.
3. Resep dibendel sesuai kelompoknya, dibendel per bulan.
4. Bendel resep diberi tanggal, bulan dan tahun yang mudah
dibaca dan disimpan di tempat yang telah ditentukan.
5. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan
teratur sehingga memudahkan untuk penelusuran resep.
6. Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran harus
dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan.
7. Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih,
dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan.
DOKUMEN TERKAIT Resep obat.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi dan Gudang obat.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN PEGAWAI TETAP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1. Pengertian Rekruitmen staf adalah proses penyaringan/penerimaan sumber daya
manusia (SDM) sebagai staf/karyawan yang dimulai dengan seleksi
surat lamaran sampai dengan proses penerimaan calon staf/karyawan
2. Tujuan Sebagai ketentuan dan acuan dalam menerapkan tatacara/proses
penerimaan/rekruitmen dan seleksi Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai staf/karyawan yang berkompeten dan profesional di Rumah
Sakit Umum Parindu.

3. Kebijakan 1. Pedoman SDM Klinik Pratama Ary Farma


2. SK Pimpinan Klinik Ary Farma No ...../ SK / 9 / 2019 Tentang
Penerimaan pegawai tetap.
4. Langkah-langkah 1. Lamaran pekerjaan (bagian Medis,
Keperawatan, bagian Penunjang Medis, Administrasi & Keuanga
n) diberikan kepada pimpinan klinik
2. Pimpinan Klinik melakukan seleksi kelengkapan berkas dan
administrasi meliputi :
a. Surat lamaran 
b. Daftar riwayat hidup
c. Surat Tanda Registrasi (STR)
d. Ijazah legalisir
e. Fotocopy KTP
f. Pas photo 4X6 (2 lembar warna)
g. Surat pengalaman bekerja (jika ada)
h. Surat Berbadan Sehat
i. Sertifikat pelatihan
3. Pelamar yang diterima kemudian di training atau di Evaluasi
minimal 3 (tiga) bulan untuk menjadi pegawai Tetap.
5. Unit terkait Pimpinan Klinik

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGELOLAAN KEUANGAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Mengelola pendapatan dan memproses data dan Informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan Perusahaan dalam hal ini
adalah Klinik Ary Farma secara akurat dan tepat waktu
2.Tujuan 1. Membantu Pimpinan Klinik dalam melaksanakan semua Urusan Keuangan.
2. Membantu Pimpinan Klinik dalam melaksanakan semua Urusan
perlengkapan , pengadaan kebutuhan Klinik.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma Nomor...../SK/2019 Tentang Pengelola
Keuangan.
4.Tugas 1. Membuat Pertanggung Jawaban Keuangan Klinik
2. Membuat Pertanggung Jawaban Keuangan diluar sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh Kepala Klinik
3. Melaksananakan Kegiatan Administrasi Keuangan
4. Melakukan pembukuan laporan transaksi harian
5. Membuat Laporan Keuangan
6. Melaksanakan Tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh atasan

5.Tanggung 1. Melaksanakan tugasnya, petugas bagian Keuangan bertanggung jawab


Jawab kepada pimpinan Klinik.
2. Kelancaran dalam tugas
3. Kesesuaian pelaksanaan tugas dengan standar dan peraturan yang berlaku
4. Ketertiban administrasi pelaksanaan tugas

6.Dokumen 1. Buku Kas harian Masuk


terkait
7.Unit Terkait 1. Kasir
2. Poli Umum
3. Poli gigi
4. Observasi Tindakan
5. Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BENDAHARA PENERIMAAN UANG MASUK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Bendahara Penerimaan adalah Bendahara yang mengelola pendapatan yang
masuk di Klinik Pratama Ary Farma
2.Tujuan Sebagai Bahan Acuan petugas dalam mengelola pendapatan yang masuk ke
Klinik Pratama Ary Farma
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma Nomor ...../SK/2019 Tentang Pengelola
Bendahara penerimaan Uang masuk.
4.Langah-langkah 1. Pendapatan dari semua unit Pelayanan di Klinik diterima oleh Petugas Kasir
sekaligus Administrasi keuangan secara harian dan di catat di dalam Buku
Pendapatan Harian.
2. Bendahara penerimaan merekap semua pendapatan ke dalam buku
Pendapatan Harian.
3. Bendahara penerimaan membuat laporan buku kas umum
4. Laporan Realisasi, Obyek penerimaan, Rekapitulasi
5. Bendahara penerimaan membuat laporan bulanan setiap akhir bulan dan
kemudian di laporkan ke Pimpinan Klinik Ary Farma.

5.Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli gigi
3. Observasi Tindakan
4. Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KASIR RAWAT JALAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian  Tempat Pembayaran bagi Pasien Umum yang telah mendapatkan
pelayanan di klinik Pratama Ary Farma
2.Tujuan 1. Untuk mendapatkan hasil daya guna secara maksimal dalam pelayanan
pembayaran Administrasi pasien
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien Klinik Ary Farma
3. Mendapatkan pelayanan Administrasi yang terarah mudah cepat dan
efisiensi
3.Kebijakan  SK Pimpinan Klinik Ary Farma No ...../ SK / 9 / 2019 Tentang tertib
administrasi pembayaran pasien umum.
4.Alat & Bahan  Daftar harga
 Kwitansi
 Stempel
 Kalkuator
4.Langkah-langkah 1. Pasien umum / lama datang ke bagian pendaftaran dengan membawa
kartu periksa dari klinik Ary Farma yang sebelumnya sudah diberikan
oleh petugas pendaftran saat periksa menjadi pasien baru.
2. Pasien mendapatkan nomor antrian, dan pasien di anamnesa oleh
perawat lalu menunggu untuk di panggil masuk ke ruang dokter oleh
perawat.
3. Setelah pasien masuk ke ruang dokter untuk diperiksa, dokter kemudian
memberikan Resep Obat ke pasien.
4. Setelah Pasien keluar dari poli Umum dengan membawa Resep obat dari
dokter, Pasien kemudian menuju ke Ruang Instalasi Farmasi dengan
memberikan Resep dari dokter.
5. Selanjutnya bagian Farmasi melayani obat dan memberitahukan ke
pasien untuk menuju ke bagian Kasir
6. Petugas kasir kemudian menerima bukti pemberian obat beserta
keterangan pemeriksaan.
7. Bagian Kasir meminta pasien untuk menunggu.
8. Petugas kasir membuatkan Kwitansi yang telah dibubuhkan Stempel dan
tanda tangan
9. Kasir memanggil pasien yang bersangkutan dengan menyebutkn jumlah
nominal biaya yang harus dibayarkan.
10. Jika saat periksa tadi ada pemeriksaan penunjang dari dokter
(laboratorium / USG / Tindakan medikasi / Nebulizer ) maka petugas
kasir menjelaskan kepada pasien yang bersangkutan, agar pasien dapat
mengetahui rincian biaya yang harus dibayarkan pasien/keluarga pasien.
11. Setelah administrasi selesai, semua pembayaran dilunasi maka pasien
diijinkan pulang.
5.Dokumen terkait  Buku Kas masuk
6.Unit Terkait  Poli Umum , Poli Gigi
 Poli KIA, Tindakan Observasi
 Laboratorium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERTIB ADMNISTRASI KEUANGAN
DALAM PELAYANAN PASIEN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01
KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pencatatan penerimaan uang dari Pelayanan Pasien Umum, dan pelaporan
keuangan kepada Pimpinan Klinik Ary Farma.

2.Tujuan Tertib untuk Administrasi keuangan pelayanan pasien umum serta


mempermudah dan mempercepat pelayanan di Klinik Ary Farma.

3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No.../SK/9/2019 Tentang Tertib Administrasi


Pelayanan pasien Umum
4.Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan
5.Langkah – A. Penerimaan Uang dari Pasien
langkah 1) Petugas memastikan Nama Pasien
2) Petugas memastikan jenis pelayanan yang diterima oleh pasien
3) Petugas menghitung jumlah pembayaran berdasarkan tarif pemeriksaan
4) Petugas menerima uang dari Pasien
5) Petugas mencatat penerimaan uang dari pasien pada buku Laporan
Pendapatan setiap hari.

B. Pelaporan Keuangan Pasien :


1) Pada tanggal 1 tiap Awal bulan Petugas merekapitulasi penerimaan
uang masuk dari pelayanan pasien
2) Petugas membuat Laporan Keuangan dari uang masuk pasien berupa
data keuangan penerimaan Pasien bersama dengan berkas Laporan
Keuangan
3) Petugas memeriksa ulang kembali isi Laporan Keuangan sebelum
diberikan ke Pimpinan Klinik Ary Farma.
4) Jika pemeriksaan sudah sesuai , petugas melaporkan ke Pimpinan Klinik
Ary Farma untuk meminta pengesahan dari Pimpinan Klinik Ary Farma.
5) Petugas menyimpan seluruh Laporan Keuangan ke Almari Berkas yang
sudah di laporkan ke Pimpinan.

6.Dokumen Terkait 1. Buku Kas pendapatan poli Umum


2. Buku Kas pendapatan poli gigi
3. Buku kas laboratorium
7.Unit Terkait  Poli Umum
 Poli gigi
 Poli KIA
 Tindakan Observasi
 Laboratorium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ADMINISTRASI SURAT MASUK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian  Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari Instansi lain,
dari perorangan, baik yang diterima melalui Kurir maupun Email
2.Tujuan  Sebagai Pedoman bagi Tim Pengelola untuk mengelola, mengatur,dan
mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar sistem Administrasi
Klinik Pratama Ary Farma
3.Kebijakan  SK Pimpinan Klinik Ary Farma No ...../ SK / 9 / 2019 Tentang tertib
administrasi Surat masuk & Surat Keluar
4.Referensi 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi pemerintahan
2. Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 78 Tahun
2012 Tentang tata kearsipan diLingkungan Kementerian dalam Negeri
Republik Indonesia
5.Alat dan Bahan  Buku besar
 Bolpoin

6.Langkah – a. Staf Administrasi menerima surat dan di buku agendaan surat masuk
langkah b. Surat di serahkan ke Pimpinan Klinik
c. Pimpinan Klinik menelaah isi surat untuk selanjutnya diberikan
kembali ke bagian Administrasi
d. Bagian Administrasi mencatat isi disposisi dan melanjutkan sesuai
isi disposisi
e. Bagian Administrasi mengarsipkan Surat masuk
7.Dokumen terkait Buku Agenda Penerimaan surat masuk.

8.Unit Terkait  Instansi lain ( Kantor BPJS, Dinas Kantor Kesehatan )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


ADMINISTRASI SURAT KELUAR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK 001/ADM/SOP-
PRATAMA ADM/IX/2017
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Surat Keluar adalah surat – surat yang di keluarkan / dibuat dari perusahaan itu
sendiri untuk ditugaskan kepada pihak lain dalam hal ini adalah Staf
Karyawan.
2.Tujuan Sebagai Pedoman bagi Tim Pengelolaan untuk mengelola , Mengatur, dan
mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar sistem Administrasi Di
Klinik.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/2019 Tentang tertib Administrasi
Surat Keluar.
4.Referensi 1. 1.Undang Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi pemerintahan
2. 2.Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 78
Tahun 2012 Tentang tata kearsipan diLingkungan Kementerian dalam
Negeri Republik Indonesia
5.Alat dan Bahan 1. Bolpoin
2. Komputer
3. Buku Agenda Surat Keluar

6.Langkah-langkah 1. Pembuatan konsep surat


2. Persetujuan konsep dari pihak yang bertanggung jawab terhadap surat
tersebut
3. Setelah disetujui Konsep surat kemudian di lakukan pengetikan 2
rangkap
4. Bagian Administrasi Umum menyerahkan ke Pimpinan Klinik utk
Penanda Tanganan
5. Bagian Administrasi Umum memberikan penomoran , Cap, dan
mencatat di Buku Agenda surat Keluar
6. Pengarsipan Surat Keluar
7. Pengamplopan
8. Dikirim / diberikan kepada Pihak yang ditugasi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGELOLAAN KEGIATAN PROLANIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian  Progam pengelolaan penyakit kronis ( Prolanis) adalah progam yang
diselenggarakan dari BPJS Kesehatan, merupakan system pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan Peserta BPJS ,
Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan , dalam rangka memelihara
kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis
( Diabetes dan Hipertensi ) sehingga dapat mencapai kuaitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan efektif dan efisien.
 Prolanis di Klinik ARY FARMA dibagi menjadi 3 CLUB yaitu : Club
Diabetes 1. Club Diabetes 2 dan Club Hipertensi
2.Tujuan Sebagai acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
peserta Prolanis untuk mencapai produktifitas yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../SK/9/2019 Tentang Pengelolaan
Kegiatan Prolanis Diabetes & Hipertensi
4.Alat & bahan 1. Bolpoin
2. Timbang badan
3. Tensimeter
4. Absen pasien Prolanis
5. Surat Pernyataan Peserta prolanis ( Diabetes )
6. Foto copy Kartu BPJS dan Kartu Tanda Penduduk ( KTP )
7. Sound System
8. Meja Instruktur
9. Snack
5.Langkah - 1. Senam Prolanis bersama yang dipandu oleh Instruktur
langkah 2. Istirahat -/+ 5menit
3. Tanda Tangan Absen Hadir dan Surat Pernyataan bersedia Diambil
Darah di FKTP I disertai Penyerahan Foto copy Kartu BPJS dan Kartu
Tanda Pengenal ( KTP )
4. Penimbangan badan dan pencatatan berat badan berserta Tinggi badan,
Pengukuran Tekanan Darah ( Tensi ), dan perhitungan Index massa
Tubuh ( IMT )
5. Pemeriksaan LAB Sederhana Gula darah Puasa ( GDP )
6. Edukasi ( Penyuluhan kesehatan ) oleh Narasumber Dr. Ary Pardiyanto
6.Dokumen Terkait 1. Buku Pemantauan Status Kesehatan
2. Rekapan Hasil Laboratorium
3. Foto Kegiatan
7.Unit Tekait 1. Peserta Prolanis BPJS
2. Persadia / Instruktur
3. Laboratorium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TUGAS ADMINISTRASI UMUM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1 & 2

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Penyusunan dan pencatatan data dan Informasi secara sistematis yg meliputi
catat mencatat , surat menyurat, pembukuan sederhana, ketik mengetik , dan
kegiatan lain yang sifatnya teknis ketatausahaan .
2.Tujuan Mencapai target dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara
berdaya guna dan berhasil guna.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Tugas Administrasi
Umum
3.Tugas A. ADMINISTRASI
1. Menyusun dan memelihara data Klinik.
2. Menerima, mencatat, mengagendakan dan menyimpan surat masuk dan
surat keluar.
3. Memberi lembar pengantar pada surat, sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku agar memudahkan pengendalian
4. Mengelompokkan surat atau dokumen menurut jenis dan sifatnya sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar memudahkan
pendistribusian.
5. Mendokumentasikan surat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku agar tertib administrasi.
6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada
atasan sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggung jawaban.
7. Melaksanakan tugas luar yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan sesuai dengan kententuan yang berlaku agar kegiatan
yang terkait dengan perusahaan dapat berjalan lancar.

2. Langah-langkah 1.1. Menyimpan semua data SDM dari Pimpinan yang diserahkan ke
Administrasi Umum.
2.1. Menerima dan mempelajari surat
2.2. Menyortir surat menurut jenis dan sifatnya
2.3. Mencatat ke buku agenda surat masuk/keluar kemudian di agendakan .

3.1. Mempelajari surat masuk


3.2. Memberi lembar pengantar pada surat dan mengisi lembar pengantar
sesuai isi surat .
3.3. Menyampaikan surat kepada Pimpinan Klinik.

4.1. Mempelajari surat masuk/disposisi pimpinan


4.2. Mengelompokkan surat atau dokumen menurut jenis dan sifatnya
4.3. Mendistribusikan surat masuk sesuai disposisi Pimpinan kepada
bagian yang dituju dan membuat tanda terima surat.

5.1. Mengumpulkan arsip-arsip/dokumen/surat yang berhubungan dengan


pelaksanaan tugas
5.2. Menyiapkan map folder, otner, boks arsip dan rak arsip
5.3. Menyimpan arsip

7.1. Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas


7.2. Mengkonsultasikan konsep dengan pimpinan

7.3. Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas.

8.1. Mempelajari tugas


8.2. Menjalankan tugas
8.3. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas

3.Fungsi 1. Membantu Pimpinan Klinik dalam melaksanakan Urusan Administrasi


2. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan di sub bagian umum
4.Dokumen Terkait Buku agenda arsip surat masuk & keluar.
4.Unit Terkait  Instansi lain ( Kantor BPJS Kesehatan, Dinas Kantor Kesehatan )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KEGIATAN SENAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Senam Prolanis Ary Farma merupakan suatu Cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan keserasian
gerakan fisik yang teratur yang dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.

2.Tujuan Mendorong peserta penyandang penyakit Kronis mencapai Kualitas hidup


optimal dengan indikator 75 % peserta terdaftar yang berkunjung ke FASKES
Tingkat Pertama memiliki hasil “ baik “ pada pemeriksaan specifik terhadap
penyakit DM Tipe 2 da Hipertensi sesuai panduan Klinis terkait sehingga dapat
mencegah imbulnya Komplikasi penyakit
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Kegiatan Senam
Prolanis.

4.Referensi Pemenes No. 24 Tahun 2015


5.Alat & bahan 1. Bolpoin
2. Meja Instruktur
3. Sound System
4. Snack
6.Langkah – 1. Menyiapkan alat dan bahan (sound system,Absen tanda hadir, polpen, snack )
langkah 2. Melakukan Senam Prolanis yang di pandu oleh Instruktur senam
3. Tanda Tangan Absen Hadir
4. Pemberian Snac yang telah disediakan oleh Klinik Ary Farma
7.Dokumen Terkait 1. Foto Kegiatan
2. Absen Pasien Prolanis
8.Unit Terkait 1. Peserta Prolanis
2. Persadia / Instruktur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KEGIATAN SENAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Senam Prolanis Ary Farma merupakan suatu Cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan keserasian
gerakan fisik yang teratur yang dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.

2.Tujuan Mendorong peserta penyandang penyakit Kronis mencapai Kualitas hidup


optimal dengan indikator 75 % peserta terdaftar yang berkunjung ke FASKES
Tingkat Pertama memiliki hasil “ baik “ pada pemeriksaan specifik terhadap
penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai panduan Klinis terkait sehingga
dapat mencegah timbulnya Komplikasi penyakit

3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Kegiatan Senam


Prolanis.

4.Referensi Pemenes No. 24 Tahun 2015


5.Alat & bahan 1. Bolpoin
2. Meja Instruktur
3. Sound System
4. Snack
6.Langkah – 1. Menyiapkan alat dan bahan (sound system,Absen tanda hadir, polpen, snack )
langkah 2. Melakukan Senam Prolanis yang di pandu oleh Instruktur senam
3. Tanda Tangan Absen Hadir
4. Pemberian Snac yang telah disediakan oleh Klinik Ary Farma
7.Dokumen Terkait 1. Foto Kegiatan
2. Absen Pasien Prolanis
8.Unit Terkait 1. Peserta Prolanis
2. Persadia / Instruktur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN KAS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pemeriksaan tentang kebenaran dan keaslian setiap dokumen pengajuan
pembayaran.
2.Tujuan Bentuk pengawasan terhadap dokumen dengan ketentuan yang berlaku.
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang penerimaan Kas.

4.Langkah-langkah 1. Menerima Laporan dan bukti penerimaan dari kasir .


2. Menerima Uang dan mencocokkan jumlahnya dengan dengan laporan
penerimaan .
3. Merekap setoran dalam buku penerimaan pendapatan
4. Membuat laporan pertanggung jawaban berdasarkan bukti penerimaan.
5. Menyerahkan bukti penerimaan dan laporan pertanggung jawaban ke
pimpinan yang berwewenang untuk di tandatangani .
6. Mengarsipkan semua laporan - laporan tersebut ke Buku Kas.

5.Unit Terkait Kasir

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGELUARAN KAS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Transaksi – Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo kas tunai.
2.Tujuan Pencatatan transaksi pengeluaran uang kas dalam proses penyusunan Laporan
Keuangan
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang penerimaan Kas.

4.Langkah-langkah 1. Membayar Uang Kas ( Tunai ) untuk pengeluaran transaksi operasional


Klinik Pratama Ary Farma baik pengeluaran kebutuhan diluar ataupun
di dalam .
2. Transaksi Pengeluaran kas Rutin meliputi pembelian barang, pembelian
bahan baku, pembelian perlengkapan kantor, Pengeluaran Uang Makan,
Listrik, Air PDAM, Sampah, dll.
3. Transaksi pengeluaran kas kemudian dicatat di dalam buku kas.
4. Menyerahkan bukti penerimaan dan laporan pertanggung jawaban ke
pimpinan yang berwewenang untuk di tandatangani .
5. Mengarsipkan semua laporan - laporan tersebut ke Buku Kas

5.Unit Terkait Kasir


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEBERSIHAN LINGKUNGAN KLINIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 01

KLINIK
PRATAMA
ARY FARMA
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
1 September 2019 Penanggung Jawab Klinik

dr.Ary Pardiyanto
1.Pengertian Pelaksana Kebersihan Lingkungan Klinik adalah Petugas kebersihan dan
seluruh Staf yang menciptakan kondisi lingkungan Klinik yang
bersih,terpantau dan menimbulkan keamanan dan kenyamanan baik itu bagi
petugas maupun klien (pasien)
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanan
3.Kebijaksanaan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No..../SK/9/2019 Tentang Kebersihan
lingkungan Klinik Pratama Ary Farma .

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014


5.Prosedur Alat Perlengkapan kebersihan
6.Langkah-langkah 1. Membuat jadwal pelaksanaan kebersihan lingkungan Klinik
2. Melaksanakan tugas membersihkan sesuai jadwal
3. Melakukan cek list kebersihan semua ruangan
4. Memonitoring hasil ke semua ruangan
5. Mengevaluasi hasil cek list
6. Merencanakan tindak lanjut
7. Dokumentasi hasil kegiatan

7.Hal yg diperlukan 1. Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan prosedur


2. Hasil pencapaian
8.Unit Terkait 1. Semua Staff Klinik Pratama Ary Farma
9.Dokumen Terkait Hasil Monitoring

Anda mungkin juga menyukai