Di Bagian Farmasi
Petugas farmasi menerima resep
Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan & memastikan bahwa nama obat telah sesuai
Dibagian Administrasi
Apabila pasien menggunakan bpjs,askes,jamkesda setelah mendapat obat bisa langsung pulan
Apabila pasien umum setelah mendapat kan obat pasien bisa melakukan pembayaran dikasir
administrasi bisa langsung pulang
.................................................................................................................................
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
1 dan 1
KLINIK
PRATAMA ARY
FARMA
Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
PROSEDUR TETAP
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
RUANG TINDAKAN 01 september
2019
dr. ARY PARDIYANTO
PROSEDUR
TETAP RUANG Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
PERIKSA / 01 september PENANGGUNG JAWAB KLINIK
2019
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu upaya yang dilakukan Klinik Pratama Ary Farma untuk
menjaga kerahasiaan pasien terkait dengan informasi penyakitnya
dan pemberi informasi terkait informasi yang diberikan tentang
penyelenggaraan pelayanan klinik sehingga pelayanan kesehatan
aman, terlindungi kecuali untuk perlindungan hukum / kepentingan
khusus lainnya (kepentingan Negara dan pasien).
Tujuan Untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kerahasiaan
pasien dalam memberi informasi tentang kesehatan pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../SK/09/2019 Tentang AKSES
TERHADAP REKAM MEDIS
Prosedur 1. Petugas membuat kebijakan tentang kerahasiaan pasien dan
pemberi informasi
2. Petugas RM bertanggungjawab terhadap pengaturan dan
menyimpan data penyakit (RM)
3. Petugas mengatur penggunaan RM antara lain :
a) Alat komunikasi antar pasien
b) Dasar merencanakan pengobatan dan perawatan
c) Bukti tertulis segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien di rawat.
d) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien Klinik Pratama
Ary Farma dan tenaga kesehatan
e) Menyediakan data untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian
3. Petugas RM bertanggungjawab terhadap hilangnya, rusaknya /
pemalsuan RM dan penggunaan oleh badan / orang yang tidak
berhak, karena RM adalah data klinik yang harus dijaga
keamanannya.
4. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pasien
mengenai isi RM jika pasien meminta sehingga pasien memiliki
hak mengenai isi RM yang harus di jaga kerahasiaannya
5. Petugas RM diperbolehkan memberikan informasi kepada pihak
ketiga untuk kepentingan pengadilan dan asuransi
6. Semua petugas kesehatan bertanggungjawab terhadap
kerahasiaan dan pemberi informasi
Dokumen terkait Rekam medis
Unit Terkait Pendaftaran,Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
REKAM MEDIS
No.Dokumen: 045 No. Revisi
: Halaman
- 1 dari 1
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
TETAP RUANG 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PERIKSA / 2019
TINDAKAN dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan thorax adalah prosedur pemeriksaan fisik umum yang
dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi organ di dalam
rongga dada, termasuk jantung dan paru-paru.
Tujuan Mendapatkan data objektif yang berkaitan dengan keadaan paru –
paru dan jantung pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN FISIK (DADA)
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Persiapan alat :
• Stetoscope
• Lampu
senter 3. Mencuci
tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien terlentang
2. Menempatkan din di sebelah kanan pasien ,bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah dada
4. Melakukan inspeksi dan depan & samping pasien
5. Melakukan Auskultasi : inspirasi & ekspirasi
6. Melakukan Auskultasi bunyi jantung
7. Melakukan Palpasi fokal fremitus
8. Memeriksa ekspansi dada
9. Melakukan Perkusi intereosta
Klinik Pratama
Ary Farma
- 1 dari 2
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
TETAP RUANG 01 september PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PERIKSA / 2019
TINDAKAN dr. ARY PARDIYANTO
23. BMeermpabmerietasnkadnenaglaatn-aklalit en
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen terkait Rekam medis, inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Poli gigi, Poli KIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
SDpeonngtaann 3
2
Dengan rangsang nyeri
perintah 1
3
Tidak berespon
Respon verbal 25
Berorientasi 4
Bicara membingungkan 3
Kata-kata tidak tepat 2
Suara tidak dapat 1
dimengerti
Tidak berespon 6
Respon motorik 5
Dengan perintah 4
Melokalisi nyeri 3
Menarik area yang nyeri 2
Fleksi abnormal 1
Ekstensi
Tidak berespon
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent
-
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
TETAP RUANG 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PERIKSA /
TINDAKAN dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan terhadap suhu badan di axila dengan menggunakan
alat thermometer
Tujuan Mendapatkan data obyektif berkaitan dengan suhu tubuh pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PEMERIKSAAN SUHU BADAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
• Termometer bersih pada tempatnya
• Tiga botol : larutan sabun ,desinfektan, air bersih
• Bengkok
• Potongan kertas tissue dalam tempatnya
• Alat tulis
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga/klien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien
2. Membebaskan axila pasien pada lengan yang jauh
3. Membersihkan axila dengan tissue
4. Memeriksa termometer, pastikan pada skala dibawah 35C
,bila belum turunkan dengan cara mengibaskan termometer
5. Memasang reservoir termometer tepat pada tengah axila
6. Menyilangkan tangan di depan ,memegang bahu
7. Mengangkat termometer setelah 10 menit
8. Mengangkat termometer dengan tissue kering kearah
reservoir
9. Membaca hasil pengukuran
10. Mencatat hasil pengukuran
11. Membersihkan termorneter : mencelupkan ke dalam air
sabun kemudian usap ke arah reservoir, mencelupkan ke
dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan
air bersih dan usap dan arab reservoir
Menurunkan air raksa
Mengembalikan termometer pada tempatnya
Terminasi :
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
Rekam medis, inform consent
Dokumen terkait
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 4
11. M(Mjeinkgahubbeulunmgkatenerspaimpabutnegns)imdeat
enr tedmenpgatknanpipteansmimanestert dalam posisi
datar.
12. Menutup sekrup baton karet.
13. Membuka kunci reservoir air raksa.
14. Letakkan permukaan diafragma stetoskop di atas arteri
brachialis.
15. Letakkan jari telunjuk, jari manis dan jari tengab di atas
arteri radialis untuk mengetahui hilangnya denyutan
arteri dengan perabaan.
16. Pompa manset hinga 30 mmHg di atas denyutan arteri
radialis tak teraba.
17. Membuka sekrup balon perlahan - lahan 2 – 3 mmHg /
detik sambil mendengarkan dan melihat skala yang
ditunjukkan air raksa atau jarum.
18. Memperhatikan angka pada skala tensimeter pada bunyi
detakan pertama yang terdengan sebagai nilai sistolik
dan angka pada skala tensimeter pada bunyi detakkan
yang terakhir sebagai tekanan diastolik dengan catatan
mata sejajar dengan skala tensimeter.
19. Menurunkan air raksa sampai titik nol.
20. Bila hasil meragukan dapat diulang 2 – 3x pemeriksaan
dengan prosedur yang sama,Kunci skrup reservoir
21. Membuka pipa penghubung, melepas manset dan
mengeluarkan udara yang masih tersimpan di manset.
22. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter dan tutup (hati-hati jangan sampai tabung air
raksa terkena tempat skrup balon yang bisa
mengakibatkan tabung air raksa pecah).
23. Merapikan pasien dan lingkungannya
24. Alat-alat dirapikan
25. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan
perawat dan catatan vital sign.
26. Perawat mencuci tangan
Dokumen terkait Rekam medis , inform consent,
Unit terkait Poli Umum, Poli KIA, poli gigi Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen : 008 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR - 1 dari 2
TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
/ TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemasangan infus untuk memberikan obat / cairan me!alui parenteral
Tujuan 1. Memberikan rehidrasi parenteral pada pasien dehidrasi
2. Membantu memberikan obat secara intravena (iv)
Kebijakan 1. Untuk pemberian cairan dan pemberian obat intra vena pada
pasien, disarankan untuk dilakukan dengan pemasangan infus.
2. Pemberian infus dilakukan oleh perawat
Pelaksanaan
1. Buka pembungkus kemasan infus dan lakukan
desinfeksi tutup botol
2. Menutup saluran infus (kem)
3. Menusukan saluran infus dengan benar
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
TETAP RUANG 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PERIKSA / 2019
dr. ARY PARDIYANTO
TINDAKAN
Pengertian Memberikan obat melalui suntikkan ke dalam jaringan otot dan
penyuntikannya dilakukan pada daerah
1. Otot paha bagian luar (1/3 tengah paha bagian luar)
2. Otot bokong (1/3 bagian dan spina iliaka anterior superior)
3. Otot pangkal tangan ( muskulus deltoideus)
Tujuan 1. Untuk pengobatan
2. Untuk obat - obat tertentu yang harus diberikan secara intra
muskulair.
Kebijakan 1. Pelayanan keperawatan yang bermutu harus dilaksanakan secara
disuntik dengan tangan kiri antara ibu jarii dan jani telunjuk.
4. Tarik penghisap spuit, jika tidak ada darah, masukkan obat dengan
pelan - pelan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat, bekas tusukkan
diusap dengan pelan dengan menggunkan kapas alkohol 70 % dan
sambil dimassage.
6. Membuka sarung tangan.
7. Merapikan pasien dan
lingkungannya 8. Alat-alat dirapikan
Terminasi :
1. Mencatat prosedur yang dilakukan dalam catatan peraat dan catatan
pemberian obat
2. Perawat mencuci tangan
Catatan:
Usahakan tidak menyentuh pembuluh darah, jika ada darah jarum
diputar dan ulangi menyuntik dengan spuit, jarum dan obat yang baru.
Dokumen terkait Rekam medis ,resep ,inform consent
Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA Ruang Tindakan
Klinik Pratama
Ary Farma PROSEDUR TETAP - 1 dari 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Pelaksanaan :
1. Megatur posisi pasien dan pasang pengalas.
2. Tentukan daerah suntikan, bendung bagian atasnya.
3. Lakukan desinfeksi pada area suntikan dengan alkohol 70 %
dengan cara memutar dan diregangkan dengna tangan kiri.
4. Menusukkan jarum pada pembuluh darah yang terlihat, lubang
Klinik Pratama
Ary Farma
- 1 dari 2
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikanobatmelaluisuntikankebawahkulitdan
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam
kandung kemih
pasien
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
• Selimut mandi
• Perlak dan pengalas
• Bak berisi air hangat,waslap,sabun ,handuk
• Bengkok
•Pispot
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Mengatur posisi dorsal recumbent dan melepas pakaian
bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memasang pispot dibawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Mencuci area perineal dengan sabun & air hangat
7. Mengganti sarung tangan steril ,memasang duk steril
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
• Desinfektan
• Air hangat,waslap,handuk
• Bengkok
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Memasang sampiran / menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent
dan melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
019
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar Mencegah infeksi pada luka
Tujuan Mempercepat penyembuhan luka
KebijakanSKPimpinanKlinikAryFarmaNo....../SK/09/2019Tentang
PERAWATAN LUKA BAKAR
Prosedur Persiapan
1.Melakukan verifikasi program terapi 2.Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Bak instrumen steril yang berisi
Pinset anatomi dan pinset chirurgis
Gunting debridemand
Kassa steril
d.Kom : 3 buah
• Peralatan lain terdiri dari:
a. Spuit 5 cc atau 10cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
3. Membuka peralatan
4. Mernakai sarung tangan
5. Membuka balutan den gan hati-hati bilu sulit dibasahi dengan
NaC1
6. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7. Melakukan debridemand pada jaringan nekrotik (bila ada
bula jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit setelah bari ke-
3)
8. Membersihkan luka dengan NaCl
9. Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril kemudian dipasang
verban dan diplester
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan : mengganti balutan,
membersihkan luka pada luka yang dijahit
Tujuan Mencegah infeksi
Membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA JAHITAN
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
d. Kapas lidi
e. Kassa steril
f. Kassa penekan (deppers)
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alkohol /wash bensin dan
buka dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumen Terkait imfom concent, rekam medis, resep
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PERAWATAN LUKA LECET
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman
022
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan tindakan perawatan membersihkan dan mengobati
luka lecet
Tujuan Mencegah infeksi dan membantu penyembuhan luka
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PERAWATAN LUKA LECET
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Persiapan alat
•
Bak instrumen yang berisi:
a. Pinset anatomi
b. Lidi kapas
•
Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Desinfektan
c. NaC1 0,9 %
d. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan.
3. Mencuci tangan dan menempatkan alat di dekat pasien.
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda
Tujuan Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
Kebijakan 1. Pasien dengan gangguan oksigenasi perlu dilakukan
pemberian oksigen dengan nasal kanule
2. Pemberian oksigen diberikan oleh perawat
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat 4.Mencuci tangan
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian Inhalasi uap dengan obat / tanpa
obat menggunakan nebulator
Tujuan Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan
melonggarkan jalan nafas
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019
Tentang INHALASI NEBULIZER
Prosedur Persiapan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan dan menyiapkan alat
• Set Nebulizer
• Tissue
• Spuit 5 cc
• Aquades
3. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan /kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy dan mengatur pasien dalam
posisi duduk.
2. Menempatkan meja di depan pasien yang berisi
set nebulizer
3. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
4. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta
pasien nafas dalam sampai obat habis
8. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan pasien / keluarga
Membereskan alat dan mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
kaperawatan
Dokumen terkait Dokumen terkait, resep, imfom concent
Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan
• Kanul suction
• Mesin suction
• Kertas tissue
4. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
penampung
6. Memasukkan kanul suction dengan hati-hati ( hidung : ± 5 cm,
mulut ± l0cm)
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang canule, menarik
keluar perlahan sambil memutar ( ± 5 detik untuk anak , ± 10
detik untuk dewasa)
8. Membilas canule dengan NaCL ,berikan pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan
status pernafasannya.
11. Mengobservasi sekret tentang warna , bau dan volumenya
Terminasi
Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
Merapikan pasien danlIingkungan
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu
di saluran nafas dengan cara dibatukkan
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan 3. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akurnulasi sekret
• Perlak/alas
Pelaksanaan
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan /
tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melatih pasien melakukan nafas dalam
Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas paru
Mencegah atelektasis
Membantu distraksi dan relaksasi
Pada pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif perlu dilakukan lati
Kebijakan Pelaksanaan Latihan nafas dalam dilakukan oleh perawat
ProsedurPersiapan
1.Mengecek program terapi
2.Mencuci tangan
3. Memberi salam dan menyapa nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan dan
menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
Pelaksanaan
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit setelah
jaringan kulit tersambung sempurna
1. Mencegah terjadinya infeksi dan benang
Tujuan
2. Mencegah tertingalnya benang
KebijakanSK Pimpinan Klinik Ary Farma No....../SK/09/2019 Tentang
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA
Prosedur Persiapan
1.Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2.Mencuci tangan
Persiapan alat
Pinset anatomi : 2 buah dan pinset chirurgis : 2 buah , steril
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Perawatan luka dengan mengganti Balutan luka yang kotor atau yang
Prosedur Persiapan :
Pasien diberitahu dan dijelaskan tentang puosedur yang akan
dilakukan
Persiapan alat:
Bak steril berisi
Pincet anatomis
Gunting lurus
Kasa steril
Kapas lidi
• Plester
PROSEDUR TETAP
RUANG Tanggal terbit : DUitNeGtapJAkaWnAoBleKhLI
TINDAKAN PENANGG
NIK
01 september 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Melakukan penjahitan luka pada penderita yang mengalami luka robek.
• Merangsang peristaltic
Prosedur Persiapan
1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
• Lap kerja
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
BULI-BULI DINGIN
No.Dokumen: 045 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
- 1 dari 2
Ary Farma
PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA / Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN : 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Memasang alat yang bersifat kaku maupun fleksibel untuk immobilisasi
(mempertahankan posisi tulang).
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Tata cara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita
yang alergi terhadap obat/zat tertentu
Tujuan Sebagai pedoman dalam menghadapi penderita shock anaphilaktik
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No......./SK/09/2019 Tentang
PENANGANAN ANAPHILAKTIK SHOCK
Peralatan a. Tabung Oksigen
b. Tensimeter
c. Ambulance (Jika di rujuk)
d. Adrenalin ampul
e. Dexamethason Vial
f. Jarum suntik disposibel 1 ml, 3 ml
Prosedur
a. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
b. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra Muskular
pada lengan atas.
c. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
d. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk
mencegah penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
e. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
f. Pemberian cairan bila diperlukan
g. Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
h. Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam
i. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Dokumen Terkait
Kesehatan yang lebih lengkap.
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
• Pengering
Pelaksanaan
1. Melepaskan semua aksesoris pada lengan, dan gulung lengan
baju sampai siku
2. Melakukan inspeksi tangan dan jari ,adanya luka / sayatan
3. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel
(jika tangan menyentuh wastafel cuci tangan di ulangi)
4. Mengalirkan air ,hindari percikan pada pakaian
5. Membasahi tangan dan lengan bawah,
mempertahankannya lebih rendah dari siku
6. Menaruh sedikit sabun atau antiseptic (2- 4 cc), untuk sabun
batang pegang dan gosok sampai berbusa.
7. Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 10-15 detik
8. Menggosok tangan, sela-sela jari
9. Menggosok jari-jari secara melingkar minimal 5 kali
Menggosok ujung – ujung jari ke telapak tangan yang lain
Membilas lengan dan tangan sampai bersih
Menutup kran dengan siku.(Bila kran harus ditutup dengan
tangan, cuci kran dengan sabun terlebih dahulu sebelurn membilas tangan)
Mengeringkan tangan dengan tisu atau pengering
Dokumen terkaitPoster atau leaflet langkah – langkah cuci tangan
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA 1 dan 2
Dokumen terkait
LIPOMA
No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 2
KLINIK PRATAMA
ARY FARMA
PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
TETAP PENANGGUNG JAWAB KLINIK
01 september 2019
RUANG
TINDAKAN
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lembut di antara kulit
dan otot. Jika ditekan secara perlahan, lipoma terasa lunak dan mudah
6. Kassa steril
7. plester
8. betadine
9. Cairan Nacl
10. Jarum jahit steril
11. Benang jahit steril
12. Duk lubang steril
13. Handscoon steril
TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh prepusium penis
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan
kotoran yang mungkin melekat diujung penis
2. Menjaga hygeine penis dari smegma dan sisa – sisa urine
3. Menghindari terjadinya infeksi glands atau preputium penis
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No......./SK/09/2019 Tentang
SIRKUMSISI
Prosedur Persiapan Alat dan bahan :
1. Obat Anestesi
2. Gunting
3. Klem
4. Pinset
5. Needle holder
6. Kassa steril
7. plester
8. betadine
9. Cairan Nacl
10.Jarum jahit steril
11.Benang jahit steril
12.Duk lubang steril
13.Handscoon steril
Pelaksanaan :
1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut antrian
2. Petugas mengkonfirmasi nama,usia,alamat
3. Petugas memberikan formulir persetujuan tindakan dan
menjelaskan prosedur tindakan
4. Petugas memposisikan pasien tidur terlentang
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan didekat pasien
6. Petugas meminta pasien untuk membuka celana atau sarung yang
digunakan
7. Petugas mencuci tangan kemudian menggunakan sarung tangan
steril
8. Petugas membersihkan area yang akan dioperasi dari preputium
penis sampai pubis dengan menggunakan cairan infus nacl dan
betadine
9. Petugas memasang duk lobang steril
10. Petugas melakukan anestesi blok
11. Petugas melakukan anestesi infiltrasi subkutan pada korpus
penis ke arah proximal
12. Petugas melakukan konfirmasi apakah anestesi sudah bekerja
atau belum
13. Petugas membuka preputium perlahan – lahan dan bersihkan
penis dari smegma dengan menggunakan kassa betadine
sampai korona glandis terlihat
14. Kembalikan preputium pada penis semula
15. Petugas memasang klem pada preputium di jam 11,1 dan 6
16. Petugas menggunting preputium pada jam 12 sampai corona
glandis
17. Petugas melakukan jahit kendali mukosa pada jam 12
18. Petugas menggunting preputium secara melingkar kanan dan
kiri dengan menyisakan frenulum pada klem jam 6
19. Petugas melakukan observasi perdarahan, apabila tidak ada
kemudian petugas menutup luka dengan kassa steril dan
plester
20. Petugas memberitahukan kepada pasien untuk kontrol luka 3
hari kemudian
Dokumen terkait Rekam medis ,inform consent, resep
Unit Terkait Poli Umum , Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) INSISI ABSES
No.Dokumen: 045 No. Revisi
Halaman
:
1 dari 2
-
2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Menyiapkan alat dan bahan
5. Memasang duk steril
6. Membersihkan daerah dengan tindakan aseptic
7. Melakukan anestesi infiltrasi dengan lidokain
8. Lakukan irisan pada tempat fluktuasi yang maksimal, irisan
sampai fascia
9. Buku abses dengan memasukkan klem (secara tumpul) agar
pus keluar
10. Keluarkan infiltrate dengan memakai sonde
11. Keluarkan pus dengan bersih, masukkan tampon (lebar + 1 cm)
yang telah mengandung betadine ke dalam rongga abses.
12. Tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan
- 1 dari 2
informed consent
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
4. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai
5. Cuci tangan 6 langkah dan gunakan handschoen
6. Bersihkan daerah yang akan dieksisi
7. Lakukan anestasi lokal dengan lidokain 2%
8. Lakukan insisi tangensial sampai terlihat inti sentral dari klavus
9. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, berbentuk elips
hanya seluas inti klavus
10. Eksisi secara tajam bagian dasar klavus sampai subkutis ( lemak
subkutis bisa diidentifikasi)
Pegang ujung insisi dengan klem lalu angkat
Lakukan diseksi tajam dengan gunting menelusuri massa di sekelilingnya
Jika massa sudah terangkat, potonglah jaringan dibawahnya 14.Rawat perdarahan
Jahit luka pasien lalu tutup luka dengan kassa dan perban
Beritahu pasien kapan kontrol kembali
Cuci dan sterilkan alat yang telah dipakai
Dokumen terkaitRekam medis, imfom concent, resepop calvus
Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda asing yang terdapat pada
kornea seperti serpihan logam, serpihan kaca ataupun serpihan-
serpihan benda asing.
Tujuan Mengambil benda asing di dalam mata
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA MATA
Peralatan • Cotton bud
• Needle
• Lup
• Aquabidest
• Pehacain
• Needle holder
• Bengkok
• Kassa
• Head lamp
• Eye glass
- 1 dari 1
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
/ TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
- 1 dari 2
Klinik Pratama
Ary Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September PENANGGUNG JAWAB KLINIK
/ TINDAKAN 2019
dr. ARY PARDIYANTO
Pengerian Suatu usaha untuk mengeluarkan benda yang masuk ke dalam saluran
hidung, sehingga dapat mengurangi timbulnya luka dan infeksi
hidung.
Tujuan Mengambil benda asing di hidung
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../SK/09/2019 Tentang
EKSTRAKSI BENDA ASING PADA HIDUNG
Peralatan • Otoskop
• Lampu kepala
• Spekulum hidung
• Pinset
• Senter
1 dan 2
KLINIK
PRATAMA ARY
FARMA Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PROSEDUR TETAP PENAGGUNG JAWAB KLINIK
RUANG TINDAKAN
01 september 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian merupakan tindakan operasi ringan yang biasanya dikerjakan oleh dokter
dengan anestesi lokal
Tujuan Melakukan pembedahan atau mengambil jaringan dengan resiko minim
Kebijakan
Persiapan alat dan 1) Needle holder
bahan 2) Klaim
3) Pinset cirugis
4) Pinset anatomis
5) Gunting jaringan
6) Obat anestesi
7) Cairan Nacl
8) Betadine
9) Jarum jahit
10) Benang jahit
11) Kassa steril
12) Plester
13) Doek lobang Steril
14) Mess
Prosedur 1. Petugas Menyiapkan formulir persetujuan tindakan / informconsent
dan meminta pasien / keluarga untuk menandatangani formulir
persetujuan tindakan tersebut
2. Petugas menjelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan
kepada pasien
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembedahan ditroli yang sudah disiapkan dan diletakkan
disamping pasien
4. Posisikan pasien senyaman mungkin sehingga petugas dengan
leluasa melakukan tindakan
5. Melakukan tindakan aseptik dengan cairan Nacl dan betadine ke
d e r a h y a n g a k n d i la k u k n p e m b e d a h a
6. Pa s a n g d o e k d ia re a y a n g ak a n d il a k u k a n
n
pembedahan
Petugas melakukan anestesi lokal diarea tersebut
Petugas melakukan tindakan pembedahan atau pengambilan jaringan
Setelah selesai petugas melakukan heacting dan tutup luka dengan menggunakan betadine,kemudian sufratul dan tutup dengan k
Informasikan kepada pasien untuk kontrol ulang selanjutnya
Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat dan melakukan pembayaran di bagian kasir
Dokumen terkaitRekam Medis , Inform Consent , Resep
4. Tanggung Jawab Petugas dipoli gigi mencatat pasien dibuku registrasi poli gigi,
kunjungan baru atau berulang, mempersiapkan alat yang diperlukan dan
membersihkan / mensterilkan kembali alat yang telah digunakan.
Dokter gigi / perawat gigi melakukan pemeriksaan, tindakan dan
pengobatan
7. Alur Proses
TERIMA KARTU KONTROL UMUM ATAU BPJS COCOKAN IDENTITAS PASIEN DENGAN REKAM MEDIS
PANGGILAN PASIEN SESUAI NO KEDATANGAN
ANAMNESA DAN
AL U R P A S POLI
P ASI EN
P ASI EN D KONFIRMASI ULANG
P E L AYANAN
D ISU RU H
DUDUK DI I E N
I SU RU H BILA TIDAK SESUAI
PERLU YA
ANAMNESA PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
ULANG AWAL
PENUNJANG
LABORATORIUM
TIDAK
ATAU RO FOTO
TINDAKAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TIDAK
DIRUJUK
YA
PEMBERIAN
APOTIK
RESEP OBAT
YA
TIDAK
RUJUK KE PELAYANAN YANG
BPJS KASIR
UMUM
BPJS
PULANG
8.Dokumen Terkait Kartu status atau rekam medis
Buku Register poli gigi
Tujuan Agar ruangan dan peralatan bersih, steril dalam upaya pencegahan
penularan dan juga memberi kenyamanan bagi pasien
➢ Kapan dirasakan
➢ Sifat sakit (sedang, akut, kronis)
Sudah pernah diobati atau belum
Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan umum :
Jantung
Gula darah
Darah tinggi
Kehamilan
Asma
TBC (paru)
HIV / AIDS
Kebiasaan buruk pasien (merokok, minum alcohol, menghisap jari, dll)
Komplikasi / alergi yang pernah dialami pada pengobatan yang lalu
Keadaan social
Riwayat kesehatan keluarga terkait
RUANG PERIKSA /
➢ Hand scoon
Prosedur Mengukur tekanan darah
Pemeriksaan ekstra oral (pipi, bibir, kelenjar limfe)
Pemeriksaan intra oral :
Laboratorium
Penetapan diagnose
h. Jas
i. Masker
j. Hand scoon
k. ultrasonic scaller
l. saliva ejector
m. kaca mulut
n. pasta gigi
o. brush
p. betadine
q. Cotton pellet
Prosedur a. Menyapa pasien dengan ramah
b. Menanyakan keluhan pasien (apa yang dirasakan, sudah berapa lama,
apa yang sudah dilakukan)
c. Pemeriksaan
Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi (dental unit) kemudian
diatur posisi sedemikian rupa sehingga memudahkan operator untuk
bekerja lalu lampu dinyalakan.
d. Pemeriksaan ekstra oral
Memeriksa keadaan umum pasien terutama daerah wajah dan leher
apakah ada pembengkaan atau tanda keradangan.
e. Pemeriksaan intra oral
1. Menganjurkan pasien untuk berkumur dahulu
2. Meminta kepada pasien untuk membuka mulut, memeriksa
keadaan jaringan sekitar gigi dan gigi yang dikeluhkan banyak
karang gigimya.
3. Memberi penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas
4. Mempersilahkan pasien untuk mengisi blanko persetujuan
tindakan medis
f. Tindakan
1. Menyiapkan ultrasonic scaller, memasang saliva ejector, dan
mengisi tabung dengan aqua
2. Membersihkan karang gigi yang menempel pada gigi dengan
ultrasonic scaller oleh dokter gigi dan memasang saliva ejector
pada mulut pasien oleh perawat gigi
3. Setelah karang gigi bersih gigi dipoles menggunakan pasta gigi
dan brush dengan menggunakan low speed boor
4. Bila karang gigi sudah bersih gusi disekitarnya dikeringkan lalu
dioles dengan betadine dan kapas
5. Meminta pasien untuk mengecek apakah sudah nyaman dengan
tindakan yang sudah dilakukan
Klinik Pratama Ary Farma PENCABUTAN GIGI TETAP NEKROSIS DAN AKAR GIGI
DENGAN ANASTESI LOKAL
No Dokumen :No Revisi Halaman
PROSEDUR TETAP 1 dari 2
RUANG PERIKSA / TINDAKAN
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
01 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
Tujuan Pencabutan gigi permanen nekrosis maupun akar gigi tanpa menimbulkan
rasa sakit dan tidak ada sisa akar tertinggal
Referensi KEP.MENKES RI.NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesgilut
RUANG PERIKSA /
Inform consent
TUMPATAN SEMENTARA
Referensi KEP.MENKESRI.NO284/MENKES/SK/IV/2006,tentangStandar
dan bahan
• Konservasi set
• Bahan tumpatan tetap
• Kapas
• Light cured
• Bur preparasi, finishing, dan polishing
• Cotton roll, pellet
• Alcohol
• Celluloid strip
Pengertian Abses adalah infeksi yang didalamnyadrt. eArRd YapPaAt RsDekIYuAmNpTuOlan nanah dan
terjadinya peradangan di jaringan sekitar (periapikal maupun periodontal).
Tujuan Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan para medis dalam
melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan medis.
Agarpasienmengetahuiprosedurpenangananpenyakitnyabisa membahayakan atau tidak.
Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang hal – hal
yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis.
Persiapan 1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus
diinformasikan kepada pasien dan harus mendapat persetujuan dari
pasien dan / atau keluarga.
Referensi 1. UU No.29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
2. Permenkes No.290/menkes/per/2008
STERILISASI
No.Dokumen: 044 No. Revisi : Halaman
Klinik Pratama
Ary Farma - 1 dari 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA / : 10 April 2018 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
Diagram Alur
b. Poli Gigi
c. Poli KIA
d. Ruang Tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PROSEDUR
TETAP RUANG Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
PERIKSA / : 10 April PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN 2018
Klinik Pratama
Ary Farma No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 3
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
01 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK
PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA /
TINDAKAN dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian KB suntik 1 bulan adalah Kb dengan jenis suntikan kombinasi 25 mg depo
medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan
3.Resep
Unit terkait 1.Poli kia
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Klinik Pratama
Ary Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 4
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA /
PENAGGUNG JAWAB
TINDAKAN
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Tindakan pelayanan yang di berikan pada ibu atau akseptor KB untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntikan secara intra
maskuler yang berdaya 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian tiap
hari. Kb suntik 3 bulan mengandung hormone progesterone sangat
efektif, aman, dapat digunakan oleh semua wanita dalam reproduksi
dan tidak
menggangu ASI.
Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS ( norma keluarga kecil
bahagia sejahtera )
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang KB
Suntik 3 bulan
Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, yayasan Bina Pustaka,
Sarwono, Jakarta , 2006
4. Tensi meter
5. Spuit 3cc
6. Obat
7. Kapas alcohol
8. Timbangan berat badan
9. Stetoscope
10. Kalender
11. Alat tulis
12. Alat sampah medis
b. Pencatatan dan penyuluhan
1. Kartu rawat jalan
2. Kartu KB
B. TAHAPAN PRAINTERAKSI
1. Melakukan verivikasi data sebelumya
2. Mencocokakan kartu KB dengan rekam medis
3. Melihat tanggal kunjungan KB sebelumnya
4. Mengecek BPJS pasien
5. Melakukan pendaftaran pasien
6. Melakukan anamnesa pasien
7. menyuruh pasien pergi ke poli KIA
8. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
3. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
4. Menayakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D. TAHAP KERJA
1. Petugas menerima ibu atau akseptor kb dari loket pendaftaran
KB
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
3. Mempersiapkan Akseptor
4. Petugas mencuci tangan dan mengeringkan
5. Petugas melakukan anamneses
• Melengkapi identitas pasien
• Menanyakan jumlah anak
• Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi
• Menanyakan riwayat penyakit yang
diderita ( hipertensi, asma, DM, maag, dll )
6. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
• Keadaan Akseptor
• Mengukur berat badan
• Tanda vital : Tekanan darah, nadi, respiration, suhu
b. Pemeriksaa Khusus
• Mata : warna, sclera
2. Rekam medis
3. Resep
Unit terkait 1. Poli KIA
TETAP RUANG
PERIKSA / Tanggal terbit : Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKANY
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar
Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan ANC
1 dan 2
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemeriksaan anthenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga
mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
B. Pemeriksaan umum
• Keadaan umum ibu hamil
B. Pemeriksaan khusus
• Umur kehamilan < 20 mg
E. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
F. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
Pemeriksa harus berada di kanan ibu hamil, menghadap bagian
lateral kanan
• Leopold 1
Lfuentadkuks auntesriisiulnattuekraml
teenluemnjukaknirtiinpgagdiafpuunndcuask,
perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah
➢ Angkat telunjuk kiri kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kekepala
ibu
➢ Letekkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi
yang ada pada bagian tersebut dengan
menekan lembut dan menggeser telapak
tangan kiri dan kaanan secara bergantian
• Leopold 2
• Leopold 3
• Leopold 4
G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
H. Pemeriksaan tambahan
I. Akhir pemeriksaan
1 dan 2
Kepala : masa, hematoma, sakit kepala, vertigo
➢ Rambut : rontok, kotor
c. Pemeriksaan khusus
• Umur kehamilan < 20 mg
E. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi ( pada areola mamae, linea nigra )
3. Strie
F. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan intruksi kerjanya sebagai
berikut :
• Leopold 2
➢ Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
kanan, dan telapak tangan kanan pada dinding perut
kiri ibu sejajar pada ketinggian yang sama
• Leopold 3
• Leopold 4
G. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
H. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan Laboratorium rutin : hb , albumin
I. Akhir pemeriksaan
a.
Preeklamsia adalah komplikasi pada kehamilan yang
memasuki usia minggu ke 20, tanda gejalanya meliputi
yaitu pandangan mata kabur, sakit kepala yang berat,
nyeri ulu hati, bengkak pada muka tangan dan kaki,
bahaya terhadap ibu bisa menyebabkan kejang, dan pada
janin akan mengakibatkan kematian
b. Gerak janin kurang dari 10 kali /12 jam pada
usia kehamilan tm 3
c. Perdarahan pervaginam perdarahan yang berupa bercak
atau darah mengaliryang disebabkan solusio plasenta
perdarahan disertai nyeri perut, atau plasenta previa,
bahaya bagi ibu dapat terjadi syok, dan janin dapat
terjadio kematian
d. Ketuban pecah dini
6. Petugas menganjurkan pasien jika terjadi tanda bahaya seperti
diatas
7. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu ditanyakan , jika ada maka
Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PERIKSA / TINDAKAN
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
Pengertian Masa nifas adalah masa yang di mulai setelah kelahirn plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali kekeadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kira-kira 6 minggu
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan ibu nifas / Post Natal care (PNC)
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Pemeriksaan
PNC
Referensi Prawirohadjo, Sarwono. 201. Ilmu Kebidanan , Jakarta : Bina Pustaka
1. Poli
Unit terkait
1 dan 2
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Suatu cara untuk menangani ibu hamil yang berkonsutasi tentang gizi yg
baik selama hamil.
Gizi
Tujuan Sebagai pedoman dalam menangani pasien yang membutuhkan konsultasi gizi yang baik
Membantu pasien agar mau mengikuti saran konselor dalam
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / TINDAKAN
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
1 September 2019 PENAGGUNG JAWAB KLINIK
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pertumbuhan balita adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di
seluruh tubuh secara kuantitatif dan dapat di ukur
Perkembangan adalah bertambah sempurnya fungsi alat tubuh yang dapat
KebijakanSKPimpinanKlinikAryFarmaNo……..SK/09/2019Tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA / Tanggal terbit Ditetapkan oleh
TINDAKAN
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pemberian informasi kepada ibu agar memberikan ASI sedini mungkin
setelah persalinan, debrikan tanpa jadwal dan tidak di berikan makanan
lain, walaupun hanya air putih, ampai bayi berumur 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan yang lain tetapi masih diberikan ASI
sampai
bayi berusia 2 tahun
Tujuan Sebagai pedoman dalam langkah- langkah memberikan konseling
tentang ASI Eklusif
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang ASI
ekslusif
Persiapan alat dan 1. Alat
penderita
a. Kartu priksa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet ASI ekslusif
d. Alat timbangan
e. Alat tensi
f. Alat thermometer
g. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas melakukan pendaftaran
2. Petugas melakukan anamnesis pasein
3. Pasien mempersilahkan pasien keruang KIA
4. Pasien di ukur TTV, RR, HR
5. Petugas memberikan peyuluhan tentang pengertian ASI ekslusif .
Maanfaat Asi Ekslusif untuk bayi, memberikan penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar
6. Petugas memberikan motivasi kepada pasien agar tetap
memberikan ASI selama 2 tahun
7. Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan
kepada pasien
8. Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu
ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan
dari pasien
9. Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
1. Informed consent
2. Rekam medis
3. Resep
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDAKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Pelayanan kesehatan neonates adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada neonatus setidaknya 3x selama priode 0
sampai
28 hari setelah lahir.
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah
pada neonatus
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang
Pemeriksaan Neonatus
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam
menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil
Tujuan Membantu pasien agar lebih siap dalam menyiapkan persiapan persalinan
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Unsur pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu
hamil guna mencegah terjadinya anemia selama
kehamilan yang dapat
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No…….. SK/09/2019 Tentang Zat besi
pada ibu hamil
Persiapan alat dan 1. Alat
penderita
a. Kartu prisa pasien
b. Rekam medis
c. Leaflet zat besi ibu hamil
d. Alat ukur LILA
e. Alat timbangan
f. Alat tensi
g. Alat thermometer
h. Alat dokumentasi
2. Persiapan pasien
Prosedur 1. Petugas melakukan pendaftaran kepada pasien
2. Petugas melakukan anamnesa pasien
3. Petugas menyuruh pasien untuk ke rung KIA
4. Pasien di ukur TTV, RR, HR
5. Pasien di ukur LILA
6.Pasien di timbang
Petugas
Petugas mengukur umur kehamilan
Petugas memberitahu pengertian Zat besi adalah unsur pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna men
Petugas memberitahu dosis zat besi ibu hamil 60 mg/hari
Petugas memberitahu dosis zat besi ibu hamil 90 tablet selama 1 bulan
Petugas menjelaskan waktu yang tepat untuk meminum zat besi yaitu malam hari diminum dengan air jeruk atau air putih
Petugas memberikan pertanyaan seputar apa yang di dijelaskan kepada pasien
Petugas menanyakan kepada pasien apakah ada yang perlu ditanyakan , jika ada maka petugas wajib menjawab pertanyaan dari pasi
Bila tidak, petugas mengucapkan terimakasih dan senyum
PRRUOASNEGDPU
RIKTESATA/ P Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
TINDKAN
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Memberikan tindakan pada perineum dan merawat perineum setelah
dilakukan episiotomy setelah melahirkan untuk menjaga organ
terhindar dari infeksi
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah perineum
2. Untuk penyembuhan luka perineum /jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum
4. Memberi rasa nyaman pasien
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...........SK/09/2019 Tentang Perawatan
Luka Perineum
Persiapan alat Persiapan
dan penderita
1. Menyiapkan alat
• Bak instrurnen steril yang berisi : kassa & pinset anatomi
• Perlak dan pengalas
• Selimut mandi
• Hand scoon 1 pasang
• Bengkok : 2 buah, salah sam berisi lisol 2%
• Tas plastik 2 buah
• Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus bersama)
•
Celana dalam dan pembalut wanita
•
Pispot dan botol cebok berisi air hangat
•
Obat luka perineum
2. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanan
kepada pasien
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Prosedur Pelaksanaan
1. Petugas melakukan mendaftar pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Menutup ruang priksa
4. Memasang selimut
5. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
6. Memasang alas dan perlak di bawah pantat
7. Melepas celana dan pembalut kernudian segera pasang
pispot sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda
Farma
No Dokumen : No Revisi Halaman
1 dan 2
PROSEDUR TETAP
RUANG PRIKSA /
TINDKAN Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PENAGGUNG JAWAB KLINIK
1 September 2019
dr.ARY PARDIYANTO
Pengertian Breast care adalah perawatan payudara pada ibu masa nifas yang
bertujuan untuk merangsang atau melancarkan pengeluaran asi.
Persiapan pasien
1. Menyapa, menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanan kepada
pasien
2. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Prosedur 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3 Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Pelaksanaan
1. Menutup pintu
2. Memasang handuk di bagian perut bawah dan di bahu sambil melapas
pakaian atas (handuk di pasang dengan peniti)
3. Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi baby oil
selama 2 - 3 menit
4. Mengangkat kapas sambil metnbersihkan puing dengan gerakan
memutar dari dalam keluar
5. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah
tengah puting dan sentral keluar (bila puting invertet, dilakukan
penarikan)
6. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleurn coccus dan
melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua
payudara dengan gerakan ke atas , ke samping ,ke bawah, ke depan
sambil menghentakkan payudara ,pengurutan dilakukan sebanyak 20
– 30 kali.
7. Pengurutan kedua, Tangan kiri menopang payudara kini dan tangan
kanan melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking
Dilakukan sebanyak 20 - 30 kali. Lakukan pada kedua payudara
Mencuci tangan
Pengertian Pelayanan pemeriksaan yang berasal dari poli umum, rujukan dari
klinik lain, laboratorium swasta lainnya.
Pengertian Alat perlindungan tubuh sebagai alat perlindungan diri yang dipakai
untuk menutupi anggota tubuh guna melindungi tubuh dari bahan-
bahan yang dapat mencederai / menularkan penyakit
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memakai alat
pelindung diri guna melindungi tubuh baik dari bahan-bahan kimia
korosif dan terhindar dari bahaya terlular penyakit
tangan
2. Pakai sarung tangan yang tepat dan nyaman dipakai
3. Pakai sarung tangan yang dipakai tepat menutupi jari-
jari tangan
• Masker
1. Masker dipakai tepat menutupi hidung dan mulut
petugas dengan mengikat talinya melilit kepala
2. Gunakan cermin uantuk menolong memasangan
3. Kedua tali diatas diikatkan melalui bawah talinya
4. Pakailah masker yang bersih dan dalam kondisi baik
Dokumen Terkait
Unit Terkait Laboratorium, Ruang Sampling
Pengertian Darah kapiler adalah darah dang diambil dari bagian tepi tubuh
misalnya : pada ujung jari tangan orang dewasa dan pada tumit untuk
bayi
Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah kapiler dengan baik dan benar
Pengertian Darah vena adalah darah yang diambil dari bagian vena tubuh
misalnya : pada vena cibiti untuk orang dewasa dan pada vena jugularis
superficialis untuk bayi
Tujuan Agar dapat diperoleh contoh darah vena dengan baik dan benar
PENGAMBILAN URIN
Tujuan Agar mendapat specimen urin yang memenuhi syarat dan benar
PENCATATAN SPESIMEN
PRUOASNEDGUPRERTIEKTSAP
T0a1ngSgeaplteTmerbeirt : PeDniatentgagpuknagn Joalwehab
/ TINDAKAN 2019
Pengertian Darah dengan anti coagulan yang telah dicampurkan dengan baik di
tuangkan kedalam tabung westergren dan diletakkan pada rak
westergren dan kita tunggu selama 1 jam. Ketinggian endapan
erytrosit endapan dalam ml selama 1 jam itu adalah LEDnya
1.
2. Tabung westergren
Rak westergren
• REAGEN YANG DIPAKAI
Larutan Na Citras 0,8%
• CARA KERJA
1. Isaplah dalam semprit steril 0,4 ml Larutan Natrium Citras
0,8% yang steril juga
2. Lakukan fungis vena dengan semprit itu dan isaplah darah
1,6 ml sehingga mendapat 2,0 ml campuran
3. Campurkanlah baik-baik
4. Isaplah darah itu kedalam pipet westergren sampai garis
tanda 0mm, kemudian biarkan pipet itu dalam sikap tegak
lurus dalam rak westergren selama 60 menit
5. Bacalah tingginya plasma dengan millimeter dan
laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah
• CARA PENILAIAN
Tingginya lapisan plasma selama 1 jam di laporkan sebagi laju endap
darah
• PELAPORAN HASIL
Dalam satuan millimeter dalam 1 jam
• NILAI RUJUKAN
1. Laki-laki dewasa 0-10 mm per jam
2. Perempuan dewasa 0-20 mm per jam
• ARA MENGATASI MASALAH
1. Sampling diualang
Hasil Laboratorium
Buku Register
Laporan Pelayanan Laboratorium
Rekam Medis
Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
Unit Terkait
Pengertian Darah (erytrosit) akan mengumpul, jika direaksikan dengan anti sera
yang bukan golongan (terjadi reaksi antigen antibody / aglutinasi)
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Hasil Laboratorium
Buku Register
Laporan Pelayanan Laboratorium
Rekam Medis
Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
Unit Terkait
PEMERIKSAAN UREA
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
Mindray BA-88A
• CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
• PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
• NILAI RUJUKAN NORMAL
150 mg/dl
• CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
2) Pemipetan harus tepat
3) Ketepatan waktu
Dokumen Terkait Formulir Pemeriksaan
Hasil Laboratorium
Buku Register
Laporan Pelayanan Laboratorium
Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN SGPT
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN SGOT
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN KREATININ
Buku Register
Laporan Pelayanan Laboratorium
Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN KOLESTEROL
RUANG PERIKSA/
TINDAKAN 01 September 2019 Penanggung Jawab
Ho-m2o5gºeCnaktaanu s1a0mmpeeln,
iitnpkaudbaa siusheula3m7ºaC2,0bmaceanpitad
padfaotsoumhuet2er0ºC Mindray BA-88A
• CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
• PELAPORAN HASIL
…………….mg/dl
• NILAI RUJUKAN NORMAL
200 mg/dl
• CARA MENGATASI MASALAH
1) Inkubasi harus tepat
Pemipetan harus tepat
Ketepatan waktu
PEMERIKSAAN GLUKOSA
Keterangan :
a. Glukosa Sewaktu : Tanpa perlakuan puasa
b. Glukosa Puasa : Puasa 8 – 10 jam
• CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
• PELAPORAN HASIL
……………….mg/dL
Puasa : 50 – 100 mg/dL
• CARA PENILAIAN
Dilihat pada fotometer Mindray BA-88A
• PELAPORAN HASIL
……………….mg/dl
• NILAI NORMAL RUJUKAN
Wanita : 2,6-6,0 mg/dl
Pria : 3,5-7,2 mg/dl
CARA MENGATASI MASALAH
Pemipetan Sampel
Homogenisasi R1 + R2
• CARA KERJA
1. Siapkan stik urine dan tabung yang berisi sampel
2. Basahi seluruh reagen stik dengan sampel urine dan tarik
• CARA PENILAIAN
Membandingkan warna yang terbentuk pada wadah stik sebagai standar
warna
• PELAPORAN HASIL
Dilaporkan sesuai dengan hasil pada standar warna reagent strips
urinalysis
Tujuan Melihat adanya zat terlarut organic atau anorganik dalam urin
Prosedur • METODE
Natif
• BAHAN PEMERIKSAAN
Urin
• ALAT YANG DIPAKAI
1) Centrifuge
2) Tabung reaksi pendek
3) Obyek glass
4) Deck glass
5) Drapel pipet
6) Mikroskop
• REAGEN YANG DIPAKAI
-
• CARA KERJA
1) Centrifuge 10 – 15 ml urin yang tersedia dengan kecepatan
1500 – 2000 rpm selama 5 – 10 menit
2) Buang filtratnya, sisakan 0,5 ml selanjutnya kocok hati-hati
supaya specimen larut dan tercampur rata
• CARA PENILAIAN
Dilihat adanya :
1) LPB = erytrosit, leukosit, Kristal, bakteri
2) LPK = epitel, silinder
• PELAPORAN HASIL
Dicatat yang terhitung antara yang terkecil dan tertinggi per satu lapang
pandang
NILAI RUJUKAN NORMAL
Silinder hyaline
Erytrosit: 0 – 1 / LPB
Leukosit: 0 – 4 / LPB
CARA MENGATASI MASALAH
Waktu pengumpulan sampel berpengaruh terhadap keutuhan sel
Sentrifuge sesuai ketentuan
Dokumen Terkaita. Formulir Pemeriksaan
Hasil Laboratorium
Buku Register
Laporan Pelayanan Laboratorium
Rekam Medis
Unit TerkaitPoli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
PEMERIKSAAN WIDAL
a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
Dokumen terkait c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN HBsAg
1 + )t a n d a g ari s 2
2) ( -) t a n d a g a r i s 1
• PELAPORAN HASIL
+/-
• CARA MENGATASI MASALAH
1) Pembacaan hasil tidak boleh lebih dari 30 menit
2) Pemipetan harus tepat
Dokumen Terkait a. Formulir Pemeriksaan
b. Hasil Laboratorium
c. Buku Register
d. Laporan Pelayanan Laboratorium
e. Rekam Medis
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Tujuan Agar petugas yang bersangkutan dapat terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan akibat terjadinya tumpahan bahan kimia
Prosedur 10. Jika terjadi tumpahan asam dan bahan korosif, netralkan dengan
abu soda atau natrium bikarbonat
. Jika yang tumpah berupa11 alkalis, taburkan pasir diatasnya
12. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan
petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan
13. Upayakan pertolongan bagi petugas yang cedera
14. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan mudah terbakar,
segera matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut dan yang
berdekatan. Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan
bunga api
15. Jangan menghirup bau dari bahan yang mudah tumpah
Dokumen Terkait a.
1 dari 1
Klinik Pratama Ary
Farma
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
RUANG PERIKSA 01 September Penanggung Jawab
/ TINDAKAN 2019
Dokumen Terkait
Pengertian Yangdimaksuddenganpencegahantertusukbahan
infeksiadalahupayauntukmenghindaripenularan penyakit dari bahan infeksi
Dokumen Terkait
1 dari 1
1 dari 1
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat centrifuge makro agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat
Tujuan Untuk menjaga alat agar dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat hematologi analyzer agar alat dapat
bekerja dengan baik sesuai standard dan selalu siap digunakan setiap
saat
Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
Pengertian Segala upaya pemeliharaan alat photometer agar alat dapat bekerja
dengan baik sesuai standard an selalu siap digunakan setiap saat
Tujuan Untuk menjaga agar alat dapat berfungsi dengan semestinya sebagai
upaya pemeliharaan preventif alat
Prosedur 1. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap hari
atau setiap minggu, atau bila terjadi tumpahan atau bila ada tabung
yang pecah.
2. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifuge
3. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifuge dijalankan agar
setelah diputar tabung tidak pecah
4. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baikdan kencang
sebelum sentrifuge dijalankan
5. Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu centrifuge dijalankan karena adanya
gaya centrifugal yang kuat menekan tabung kaca kedasar wadah
Pengertian Suatu alat lensa optic yang berfungsi sebagai pembesar sehingga dapat
digunakan untuk melihat obyek pemeriksaan yang sangat kecil
Tujuan Untuk melihat obyek pemeriksaan yang tidak dapat dilihat dengan mata
PENERIMAAN REAGEN
Tujuan Agar reagen yang di terima sesuai dengan permintaan atau kebutuhan
dan dapet diketahui kualitasnya
PENGGUNAAN REAGEN
PENANGANAN LIMBAH
Prosedur 1. Limbah Umum (Kertas, tempat bekas minuman, dll) disediakan pada
tempat sampah non medis/domestik, kemudian oleh petugas khusu
dikumpulkan di kontainer selanjutnya dibawa oleh petugas DKP ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
2. Limbah Khusus padat (jarum suntik, spuit injeksi, kapas, tip,dll)
disediakan pada sampah medis khusus kemudian dikumpulkan di
incinerator untuk kemudian dimusnahkan
3. Limbah khusus cair (sampel darah, urin) dibuang pada aliran limbah
cair, kemudian ke IPAL Central
Dokumen Terkait
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Laboratorium, Ruang Tindakan
Klinik
Pratama
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
Ary Farma
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
RUANG PERIKSA/
1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Standar
Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
PROSEDUR 1. Sediaan farmasi dan alkes yang diadakan harus telah memiliki
izin edar atau nomor registrasi.
2. Mencatat sediaan farmasi dan alkes yang sisa persediaannya
hampir habis dan kosong.
3. Membuat Surat Pesanan rangkap 2 (dua) yang asli ditujukan
kepada Pedagang Besar farmasi (PBF) sedangkan salinannya
disimpan sebagai arsip.
4. Untuk pemesanan psikotropika dan narkotika, petugas instalasi
farmasi membuat Surat Pemasanan (SP) khusus.
5. Jumlah dan jenis obat yang dipesan sesuai dengan kebutuhan.
6. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Penanggung
Jawab dan diberi stempel Klinik.
DOKUMEN TERKAIT 1. Surat Pesanan.
2. Buku defecta.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
RUANG PERIKSA/
1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
f ar m as i d an a lk e s .
4. M M e ng is i k ar tu s t o k setiap penambahan dan
pengambilan sediaan farmasi dan alkes.
5. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan
farmasi dan alkes pada kartu stok.
6. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk
menyimpan komoditi yang rusak atau kadaluwarsa.
DOKUMEN TERKAIT 1. Buku Pembelian.
2. Kartu Stok.
3. Faktur PBF.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA danPoli
Tindakan & Observasi.
Klinik Pratama Ary Farma
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGERTIAN Pemindahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai tata cara
pengambilan baik dan benar.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan
mempercepat proses penyerahan sediaan farmasi dan alkes.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019
tentangPemindahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan SPO
tanpa penyimpangan.
3. Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alkes.
PROSEDUR 1. Memastikan sediaan yang diambil dari tempat persediaan benar.
2. Memeriksa dengan teliti label sediaan seperti Nomor Batch dan
tanggal kadaluwarsa.
3. Memindahkan sediaan farmasi dilakukan secara FIFO (First In
First Out = pertama masuk pertama keluar) atau FEFO (First
Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar).
4. Memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat no batch
dan tanggal daluwarsa pada saat memotong strip.
Note
Jangan menyimpan sediaan farmasi dan alkes dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
RUANG PERIKSA/
1 September 2019 PENANGGUNG JAWAB KLINIK
TINDAKAN
tanpa penyimpangan.
PERALATAN Kardus tempat obat kadaluwarsa dan lebel obat kadaluwarsa.
PROSEDUR 1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (3
bulan sekali).
2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua)
cara yaitu :
a. Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing
obat.
b. Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada
tahapan penyiapan obat.
3. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
a. Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab
terhadap pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
b. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk masing-
masing obat pada satu bagian dari rak.
c. Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (3 bulan
sebelumnya) beri perhatian khusus agar didistribusikan
sebelum tanggal kadaluwarsa. Atau mengembalikan (retur)
obat kepada distributor sesuai dengan persyaratan yang
disepakati.
d. Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan
ditempat tersendiri dengan diberi label/ tulisan OBAT
KADALUWARSA.
e. Melakukan prosedur di atas kembali untuk bagian rak yang
lain.
f. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat.
Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu
PENGERTIAN Suatu proses yang menangani obat-obat yang sudah tidak bisa di
pakai atau dikonsumsi lagi ataupun obat dan alat kesehatan yang
sudah habis masa pakainya.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluwarsa/ rusak.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang
Penanganan Obat kadaluwarsa/ rusak.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
3. Administrasi yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemusnahan sediaan farmasi yang telah kadaluwarsa atau rusak.
.
PERALATAN Obat kadaluwarsa/ rusak.
PROSEDUR 1. Petugas farmasi memisahkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak.
2. Petugas farmasi meletakkan obat-obat yang kadaluarsa/ rusak
ditempat terpisah.
3. Petugas farmasi mencatat jenis-jenis obat yang kadaluarsa/ rusak.
4. Petugas farmasi menyiapkan administrasi (laporan dan berita
acara pemusnahan).
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan.
a. Sediaan padat di hancurkan lalu dikubur atau di larutkan dan
dibuang ke saluran pembuangan atau wastafle.
b. Sediaan cair dibuang ke saluran pembuangan atau watafle.
6. Membuat laporan pemusnahan obat rusak atau kadaluarsa.
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan obat.
b. Nama dan jumlah obat kadaluarsa.
c. Nama petugas farmasi yang melaksanakan pemusnahan obat.
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan obat kadaluarsa.
7. Berita acara di buat 3 rangkap dan di kirim kepada:
a. Dinas Kesehatan kabupaten karanganyar.
bcb.BABAarslaipi pinesmtaelraiskisfaaarnmoabsait dan makanan.
1. Buku catatan obat kadaluarsa/ rusak.
DOKUMEN TERKAIT
TUJUAN Untuk melaksanakan pembayaran atas pesanan sediaan farmasi dan alat
kesehatanyang
sesuaidengankebutuhandanmenjaminketersediaansediaanfarmasidanalat
Kesehatan di saranapelayanan.
PELAYANAN RESEP
PENGERTIAN Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis yang harus dikerjakan
mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada
pasien.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter umum dan dokter gigi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ary Farma No...../ SK/ 9/ 2019 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Klinik Ary Farma.
PENANGGUNG 1. Apoteker Penanggung Jawab memastikan SPO dilaksanakan.
JAWAB 2. Apoteker beserta Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan
SPO tanpa penyimpangan.
PERALATAN 1. Plastik klip.
2. Etiket warna putih untuk obat dalam.
3. Etiket warna biru untuk obat luar.
4. Mortir dan stamper.
PROSEDUR 1. Screening Resep (dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga
Teknis Kefarmasian)
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian obat.
3) Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian dalam dosis, durasi, jumlah
obat dll.
4) Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dengan
resep jika diperlukan.
2. Penyiapan sediaan farmasi
1) Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan permintaan pada
resep.
2) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
3) Mengambil obat sesuai dengan resep dan mengembalikan ke
tempat semula.
4) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
5) Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau
biru untuk obat luar.
6) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
Penyerahan sediaan farmasi
Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
DOKUMEN TERKAIT 1.
2.
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi, Poli Umum, Poli Gigi dan Poli KIA.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
2. P1e)nyMerealhaaknuksaendiaapnefmaerrmikassaian
akhir sebelumdilakukan
penyerahan(kesesuaianantarapenulisanetiketdengan
resep)
Memanggil nama pasien.
Memeriksa identitas dan alamat pasien.
Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disa
Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
DOKUMEN TERKAIT1.Kartu stok barang.
2.Resep obat.
UNIT TERKAITPoli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan Instalasi farmasi.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
KONSELING