id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konjungtivitis alergi
a. Definisi
dalam di kelopak mata atas dan terdiri dari epitel kolumner pendek
ikat kolagen padat berbentuk keping tipis dan padat serta biasanya
tarsus kelopak mata atas lebih besar daripada tarsus kelopak mata
Limbus adalah batas antara kornea dan sklera (Ilyas et al., 2002;
Eroschenko, 2011).
al., 2005).
lakrimalis ini akan bercabang lagi, yang salah satunya adalah arteri
medialis ada 2 jalur, yang satu akan menuju kelopak mata atas dan
Friedlaender, 2008).
jaringan lunak pada organ mata dan kelopak mata, melapisi cairan
pada tear film dan mukosa, menjadi salah satu jaringan yang
rasio 1,5 dan 1. Akibat Na+ mengikat air, maka air akan masuk ke
dalam tear film. Sekresi dan absorpsi ini terjadi di dalam setiap sel
dari laju sekresi Cl- yang lebih tinggi daripada absorpsi Na+ tadi
Sekresi air mata oleh adneksa mata dan epitel permukaan mata
2011).
Drainase air mata diatur oleh refleks neural dari permukaan mata
2011).
d. Patofisiologi
dan produksi IgE. Fase efektor dimulai ketika paparan kedua oleh
Pada fase efektor, terbagi lagi menjadi 2 fase, yaitu fase awal
fase akhir (late phase) berupa infiltrasi sel yang berperan dalam
Fase awal dimulai saat paparan kedua oleh antigen, yang mana
Contreras et al., 2011) dan densitas sel mast meningkat pada pasien
Fase akhir dimulai sekitar 4-24 jam setelah fase awal dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
pada SAC dan PAC pun sama, yakni gatal, mata merah yang
pada usia 20-40 tahun dengan alergen utama berupa polen atau
et al., 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
2011).
usia 11-13 tahun dan jarang terjadi pada usia dewasa. Sifat dari
Gejala dan tanda VKC antara lain gatal hebat, mata berair,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
(Ventocilla, 2014).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
a. Definisi
gejala dengan poin 1, gejala dengan poin 10 dan gejala dengan poin
tanda klinis, kemudian setiap ada tanda yang ditemukan diberi nilai
sesuai kategori 1, 10, atau 100 dan untuk yang tidak ditemukan
Derajat ringan, sedang dan berat pada AC, AKC dan VKC
di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
3. Eosinofil
granula primer dan 2 tipe granula lain, yaitu granula kristaloid dan
µm). Granula ini tersusun dari 4 protein utama antara lain Major
2010).
yang mana level terendah saat pagi hari dan level tertinggi saat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
protein ini akan meningkat kadarnya di air mata (Montan dan Van
didapatkan hasil bahwa ECP pada pasien AKC dan VKC lebih
berperan dalam kejadian AKC, VKC dan SAC. Pada sampel air
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
al., 2011).
pasien dan keberadaan IgE di air mata ditemukan pada 96% dari
ditemukan pada 25-84% dari total pasien PAC dan 43% dari total
membentuk plak kornea atau shield ulcer yang isinya adalah debris
sel epitel dan eosinofil, terutama pada pasien VKC. Selain itu,
2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Alergen
Riwayat atopi Sensitisasi berulang
Reaksi alergi
Inflamasi dan
kerusakan jaringan
Keterangan:
Derajat konjungtivitis alergi
= diteliti
= tidak diteliti (#) = faktor perancu (penurunan)
(##) = faktor perancu (peningkatan) * = eksaserbasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
commit to user