id 7
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konjungtiva
a. Definisi
b. Anatomi
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
Lang, 2006).
1) Konjungtiva palpebralis
2) Konjungtiva forniks
2012).
3) Konjungtiva bulbaris
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
c. Histologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
2) Stroma konjungtiva
d. Fisiologi
elektrolit dan sekresi air pada lingkungan luar bola mata dan
2011).
2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
e. Vaskularisasi konjungtiva
1) Arteri konjungtiva
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
2) Vena konjungtiva
2007).
2. Konjungtivitis Alergi
a. Definisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
2007).
al., 2009).
et al.,2013).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.4 Hiperemia, Opasitas dan Fibrosis Sub Konjungtiva pada AKC
(Takamura et al, 2011)
Gambar 2.5 Kemotik dan sensasi meraba kertas ampelas pada AKC
(La Rosa et al,2011)
(Khurana, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
2007).
Gambar 2.8 Tranta’s Dots di Limbus pada VKC (La Rosa et al, 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
c. Patogenesis
et al.,2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
1) Fase sensitisasi
2) Fase efektor
Contreras et al.,2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
d. Diagnosis
Contreras et al.,2011).
al.,2011).
spesifik IgE seperti pada uji kulit (skin test) tidak bisa
2004).
(Takamura et al.,2011).
alergi.
e. Tatalaksana
1) Terapi pencegahan
2011)
(Freitas, 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
b) Kortikosteroid
2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
al., 2011).
c) Imunosupresif
al., 2009).
(Freitas, 2011)
d) Terapi pembedahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
M
S
o
d e
e v
M r e
I r
a
L e
t
d e
3) Terapi tambahan
3. Eosinofil
Umum.
spesifik dengan banyak sekitar 200 per sel, berbentuk oval dan
al., 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
al., 2008).
b. Ekstravasasi eosinofil
sebagai berikut:
al., 2009).
pada air mata pasien SAC, AKC, VKC, GPC. Freitas (2011)
Skor atau nilai yang didapat dari penderajatan alergi mata akan
28-36 = parah, skala ini akan dibagi menjadi skala evaluasi dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.2 Evaluasi Derajat Keparahan Berdasar Gejala untuk Penyakit Konjungtivitis Alergi
(Bore et al.,2014).
Gatal
Mengeluarkan air
mata berlebih
Seperti terdapat
pasir di mata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.3 Evaluasi Derajat Keparahan Berdasar Tanda Untuk Penyakit Konjungtivitis
Alergi (Bore et al.,2014).
Tingkatan
1 2 3 4
ringan sedang cukup parah Parah
Tanda klinis
Papil
Papil Makro : Papil raksasa
Papil Mikro : Cobblestone :
0,3 sampai lebih dari atau
Papil Kurang dari 0,5 sampai
kurang dari 0,5 sama dengan
0,3 mm kurang dari
mm 1mm
1mm
Hiperemi Hiperemi
ditambah ditambah Hiperemi
dengan dengan ditambah
Konjungtiva Hiperemi
pembengkakan pembengkakan dengan Cyst like
konjungtiva konjungtiva chemosis
parsial difus
Terjadi
Limbus Kurang dari Lebih dari konjungtivalisasi
(penebalan Tidak ada setengah setengah pada kornea
limbus / manifestasi sirkumfersensi sirkumferensi sehingga
trantas dots) limbus limbus mengganggu
axis penglihatan
Kererangan :
SPK (superficial punctuate kerathopathy)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Alergen
atopi
Sensitisasi
berulang
Reaksi alergi
Lipid mediator: Kemokin: Sitokin: IL-1, IL-3, Vasoactive amine Molekul Adhesi:
Prostaglandin, RANTES, Eoataxin IL-4 IL-5, IL-6, IL- dan protease ICAM-I , VCAM
leukotrin 13, MIP-1α , MIP-
β, GM-CSF
E
K
S
A
S Eosinofil dari pembuluh Eosinofil dari substantia
E darah propria konjungtiva
R
B
A Eosinofilia yang dieksklusikan: Eosinofil di epitel
S infeksi cacing parasit, infeksi konjungtiva
I bakteri atau virus akut
* *
Konjungtivitis alergi
C. Hipotesis
Terdapat pola keteraturan temuan eosinofil mukosa konjungtiva
commit to user