2 Konjungtiva
2.2.1 Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva merupakan suatu membran mukosa tipis dan transparan yang
melapisi bagian posterior palpebra (konjungtiva palpebra) dan bagian anterior bola mata
( konjungtiva bulbi). Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel
Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea. (Ilyas, 2011).
Gambar 2.9 : Skema Lapisan Film Air Mata (Oliver & Cassidy, 2005)
Tiga faktor yang mengontrol volume dan komposisi film air mata adalah kontrol
sekresi oleh glandula lakrimalis dan aksesori, kornea, dan konjungtiva; perubahan
evaporasi air mata; dan regulasi drainage air mata (Burkat et al, 2006).
Secara klinis, sekresi air mata dari glandula lakrimalis distimulasi oleh reflex
tearing dari stimulasi konjungtiva dan kornea melalui fenomena iritasi atau psychogenic
tearing. Reflex tearing juga dapat distimulasi oleh retina dan saraf optik melalui cahaya
terang, dan melalui makanan pedas karena reflex arc antara gustatory dan nukleus
lakrimalis. Pada psychogenic tearing, emosi yang kuat dan stres menyebabkan jalur
afferent dari lobus frontalis, ganglia basalis, talamus, dan hipotalamus berinteraksi
dengan nukleus lakrimalis. (Burkat et al, 2006).
Ekskresi air mata berawal dari punctum, suatu pembukaan 0,3 mm pada bagian
medial masing-masing kelopak mata. Kemudian menuju ke kanalikuli superior dan
inferior, lalu masuk ke sakus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis, menuju ke meatus
inferior rongga nasal. (Burkat et al, 2006).