ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kemampuan literasi
sains aspek proses sains dan keterampilan collaborative yang dimiliki oleh calon guru
biologi pada pembelajaran free-inquiry. Penelitian ini merupakan penelitian pre-
experimental dengan desain one-shot case study. Subjek penelitian adalah 31 mahasiswa
Jurusan Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang mengontrak mata kuliah
Protista dan Fungi. Pembelajaran dilakukan dengan strategi free-inquiry dan metode
kerja laboratorium. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen
berupa tes kemampuan literasi sains, lembar observasi kemampuan collaboration, dan
rubrik kinerja praktikum (aktivitas free-inquiry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan literasi sains calon guru biologi pada aspek menjelaskan fenomena secara
ilmiah (baik), aspek mengidentifikasi permasalahan ilmiah (cukup), dan aspek
menggunakan bukti secara ilmiah (buruk). Sedangkan untuk keterampilan collaborative
calon guru biologi pada pembelajaran free-inquiry menunjukkan bahwa aspek
keterampilan collaborative calon guru biologi dalam kriteria proficient adalah aspek
bekerja produktif, aspek menunjukkan rasa hormat dan aspek berbagi tanggungjawab,
sedangkan aspek keterampilan collaborative calon guru biologi yang masih dalam
kriteria basic adalah berkompromi. Oleh karena itu, calon guru biologi harus
meningkatkan kemampuan literasi sains dan keterampilan collaborative mereka agar
dapat menjadi pendidik biologi yang kompeten dan mampu bersaing pada revolusi
industri era 4.0.
Kata Kunci: literasi sains, keterampilan collaborative, free-inquiry
ABSTRACT
This study aims to determine the extent to which achievement of scientific literacy ability
aspects of the scientific process and collaborative skills possessed by prospective biology
teachers in free-inquiry learning. This research is a pre-experimental study with a one-
shot case study design. The research subjects were 31 students of the Tadris Biology
Department of IAIN Sheikh Nurjati Cirebon who contracted Protista and Fungi courses.
Learning is done by free-inquiry strategy and laboratory work methods. Data collection
was carried out using instruments in the form of tests of scientific literacy skills,
collaboration skills observation sheets, and practical performance rubrics (free-inquiry
activities). The results showed that the ability of scientific literacy of prospective biology
teachers on aspects of explaining phenomena scientifically (good), aspects of identifying
scientific problems (sufficient), and aspects of using evidence scientifically (poorly).
Whereas the collaborative skills of prospective biology teachers in free-inquiry learning
show that the aspects of biology teacher prospective collaborative skills in the
professional criteria are aspects of productive work, aspects of showing respect and
aspects of sharing responsibility, while aspects of collaborative skills of prospective
biology teachers who are still in the basic criteria are compromise. Therefore,
prospective biology teachers must improve their scientific literacy skills and
collaborative skills in order to become competent biology educators and be able to
compete in the industrial revolution of the 4.0 era.
Keywords: scientific literacy, collaborative skills, free-inquiry
[35]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[36]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[37]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
menghormati umpan balik yang diberikan (Bakken, et al., 2016; OECD 2016;
teman dalam kelompok. Mahasiswa calon Schleicher, 2012).
guru biologi tidak hanya cukup untuk Berdasarkan paparan diatas, masih
menjadi sarjana biasa, karena untuk dapat belum banyak peneliti yang mengkaji
sukses di tempat kerja dimasa depan penguasaan keterampilan collaborative dan
dimungkinkan akan sangat membutuhkan literasi sains pada aspek proses sains
keunggulan dalam bekerja dengan orang dengan penerapan free-inquiry calon guru
lain melalui berbagai situasi yang dinamais. biologi. Oleh karena itu, peneliti mencoba
Oleh karena itu, calon guru biologi tidak mengkaji lebih lanjut mengenai bagaimana
hanya harus mampu beradaptasi saja, tetapi kemampuan literasi sains aspek proses sains
harus terus belajar, berkembang dan dan keterampilan collaborative calon guru
memposisikan diri mereka di lingkungan biologi pada pembelajaran free inquiry.
global yang dapat berubah dengan cepat
[38]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
Data yang diperoleh dianalisis dengan kriteria kemampuan literasi sains yang
menghitung persentase pencapaian ditunjukkan pada Tabel 2. Selanjutnya data
kemampuan literasi sains calon guru biologi yang diperoleh dianalisis setiap aspek dan
pada aspek proses sains. Persentase dibahas secara mendalam sehingga dapat
pencapaian kemampuan literasi sains diperoleh sebuah kesimpulan.
ditafsirkan secara deskriptif berdasarkan
[39]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[40]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[41]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
Berdasarkan data yang disajikan pada Namun, aspek berkompromi masih berada
Tabel 5, menunjukkan bahwa kemampuan pada tahap keterampilan basic,dapat terlihat
collaborative calon guru biologi sudah dari keputusan dibuat untuk melanjutkan
cukup baik, berdasarkan empat aspek yang pekerjaan kelompok hanya jika sebagian
diukur, ada tiga indikator yang masuk pada besar anggota kelompok sudah
kriteria proficient, meskipun ada satu berkompromi. Greenstein (2012)
indikator yang masih menunjukkan menyatakan bahwa jika peserta didik sudah
keterampilan dengan kriteria basic. Aspek pada tahapan keterampilan tertinggi yaitu
keterampilan collaborative calon guru exemplary, maka seharusnya semua anggota
biologi dalam kriteria proficient adalah dalam kelompok bekerjasama secara
aspek bekerja produktif dengan persentase fleksibel untuk mencapai tujuan bersama.
63%, aspek menunjukkan rasa hormat Hasil yang sudah dipaparkan sebelumnya
sebesar 74% dan aspek berbagi menunjukkan bahwa keterampilan
tanggungjawab sebesar 75%. Aspek colllaborative calon guru biologi belum
keterampilan collaborative calon guru maksimal. Salah satu hambatannya adalah
biologi yang masih dalam kriteria basic tidak semua peserta didik dapat memahami
adalah berkompromi dengan persentase arti kolaborasi secara mendalam. Hal
hanya sebesar 37%. tersebut ditunjukkan oleh hasil pengamatan
Aspek bekerja secara produktif masih terdapat peserta didik yang dapat
menunjukkan hasil pada keterampilan menguraikan penjelasan dalam diskusi
proficient, hal ini ditunjukkan dengan dengan baik, namun mendominasi beberapa
kelompok sudah bekerjasama dengan baik aspek diskusi serta cenderung memilih-milih
dan sebagian besar dari anggota kelompok teman sebagai anggota kelompok. Sejalan
tetap mengerjakan tugas hingga dengan Le et al., (2018) yang menyatakan
terselesaikan. Setiapanggota kelompok bahwa jika elaborasi penjelasan lemah, akan
hampir semuanya mengerjakan bagian yang muncul dominasi siswa serta muncul
ditugaskan, meskipun masih ada anggota kecenderungan hanya memilih teman akrab
dalam kelompok yang sedikit berkonstribusi sebagai anggota kelompok. Fakta tersebut
dalam penyelesaian tugas. Beberapa menunjukkan bahwa dosen harus bisa
kelompok yang masih ditemukan terdapat menghadapi tantangan untuk dapat
anggotanya yang hanya mampu mengarahkan mahasiswa calon guru biologi
berkonstribuasi sedikit, berpengaruh agar dapat menyampaikan argumen secara
terhadap lamanya penyelesaian tugas. Aspek komprehensif, berbagi tanggungjawab
menunjukkan rasa hormat sudah secara efektif dan mengingatkan bahwa
menunjukkan keterampilan pada tahap semua anggota dalam kelompok adalah
proficient, hal ini dapat terlihat dari anggota rekan yang memiliki tujuan bersama
dalam kelompok mau mendengarkan dan (Indriwati et al., 2019). Melaksanakan kerja
berinteraksi dengan penuh penghargaan kelompok kolaboratif adalah untuk
selama kegiatan pembelajaran berjalan. mencapai saling ketergantungan positif
Begitu pula dengan apek berbagi antara siswa dalam kelompok (Sipayung, et
tanggungjawab sudah menunjukkan al., 2019; Lawrie et al., 2014). Pada
keterampilam tahap proficient, kebanyakan akhirnya, segala upaya seorang dosen dalam
anggota kelompok sudah mengerjakan tugas mendesain pembelajaran sedemikian rupa
bagian mereka meskipun di beberapa bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
kelompok masih terlihat terdapat anggota collaborative calon guru biologi di masa
kelompok yang belum menuntaskan tugas mendatang.
bagiannya.
[42]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[43]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
Oleh karena itu, calon guru biologi harus penilaian literasi sains yang berbasis nilai-
meningkatkan kemampuan literasi sains nilai islam dan budaya pada calon guru
dan keterampilan collaborative mereka biologi pada lingkungan Perguruan Tinggi
agar dapat menjadi pendidik biologi yang Keagamaan Islam Negeri (PTKAIN), (2)
kompeten dan mampu bersaing pada untuk melihat pengaruh secara jelas
revolusi industri era 4.0. Sebagai tindak penggunaan model pembelajaran tertentu
lanjut dari penelitian ini, maka untuk terhadap literasi sains ataupun
penelitian selanjutnya hendaknya: (1) keterampilan collaborative sebaiknya
penelitian dapat dikembangkan ke arah menggunakan penelitian kuasi eksperimen
model pembelajaran dan perangkat dengan kelas kontrol.
[44]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
[45]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 35-46 ISSN: 2541-2280
Trilling, B. and Fadel, C. “21st Century Yuliati, Y. (2017). Literasi Sains dalam
Skills,” Jossey-Bass, p. 256, (2009) Pembelajaran IPA. Jurnal
Wenning, C. J. 2010. Levels of inquiry: Cakrawala Pendas, 3(2), 21–28.
Using inquiry spectrum learning
[46]