Anda di halaman 1dari 10

a t i f 2 - K a

t m b up
f o at
n s e
a
Jurnal Refleksi

n
Tr

Ci
am
Bulan 4
ru
Gu

is
Parmitasari Rachmat, S.Pd
SMPN 1 CIKONENG

Parmitasari
Refleksi Bulan 4
Pada bulan ke 4 dilaksanakan pada bulan April 2023 yang dimana kegiatan
belajarnya melalui alur MKPS (Mandiri, Kolaborasi, Penguatan, dan Saji
Implementasi) mengenai modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber
Daya dan 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Kepada Murid .

Disini saya akan menyampaikan refleksi dengan menggunakan model 4F


atau 4P yaitu Facs (Peristiwa), Filing (Perasaan), Findings (Pembeajaran)
dan Future (Penerapan)

Parmitasari
1. Facts (Peristiwa)
pada alur mandiri konsep calon guru transformatif belajar secara mandiri melalui materi-
materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru trasnformatif juga diminta untuk
mendalami materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Disini kami mempelajari sekolah
sebagai ekosistem, Pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis kekuatan/aset,
pendekatan ABCD (Asset Based Community Development), karakteristik komunitas yang sehat
dan komunitas, pengalaman rapat dan mendiskusikan murid.

Kemudian kami Memasuki alur ketiga yaitu ruang kolaborasi. Fasilitator kami yaitu Bpk
Munajat, S.Pd., M.Pd membagi beberapa kelompok dan saya bersama 3 rekan saya yaitu Ibu
Kemala, Ibu ibu Devi, dan bapak Muhamamad Rizki yang tergabung dalam kelompok 2.

Parmitasari
1. Facts (Peristiwa)
Selanjutnya kami melakukan kegiatan Vicon di aplikasi Gmeet dengan melakukan diskusi kelompok.
Dilakukan pada tanggal 5 April 2023, Ruang Kolaborasi pertama kami melakukan diskusi untuk
membahas kekuatan/aset sumber daya yang dimiliki di sekolah daerah kami. dan kami melakukan
diskusi kelompok dengan mempresentasikan hasil tugas kelompok kami. Selanjutnya hasil tugas
kelompok kami unggah di LMS sebagai tugas Ruang Kolaborasi.

alur berikutnya melakuakn saji implementasi, pada aksi nyata ini calon guru transformatif diminta
untuk melakukan aksi nyata dengan mengidentifikasikan sumber daya sebagai aset/kekuatan yang
dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif agar semua warga
sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas
pendidikan. Hasil dan proses pemetaan secara kolaboratif dapat dilaporkan dalam bentuk yang sesuai
dengan kreativitas CGT, misalnya berupa foto atau video, dan lainnya.

Parmitasari
dokumentasi
Fact
(Peristiwa)
Mandiri Kolaborasi

Penguatan Saji
Implementasi

Parmitasari
2. Feelings (Perasaan)
Perasaan sebelum mempelajari modul 3.2 ini saya berpikir
kekurangan dan masalah yang ada di kelas dan di sekolah
dan saya berpikir bahwa aset yang ada di sekolah hanya
berupa sarana dan prasana terutama potensi murid yang
kurang pengelolaan sebagai sumber daya sekolah.

Setelah mempelajari Modul 3.2 ini ternyata terdapat 7 aset sebagai


kekuatan utama dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah dan
pembelajaran di kelas dengan melakukan pendekatan berbasis aset
sebagai sumber daya untuk mencapai visi dan misi sekolah dan nasional.
Saya sangat senang dan bersyukur dapat mempelajari sumber daya di
sekolah sebagai aset/kekuatan sehingga menambah pemahaman saya
dalam mengelolanya sehingga bermanfaat dalam pembelajaran di kelas
dan di sekolah.
Parmitasari
3. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya peroleh dalam modul ini yaitu kami diajak untuk
mengingat dan menulis tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya sekolah. Sekolah sebagai sebuah ekosistem terdiri
dari faktor biotik yaitu kepala sekolah, pengawas, guru, tenaga kependidikan,
murid, orang tua, komite, masyarakat, dan dinas terkait. Sedangkan faktor abioti
terdiri atas keuangan, gedung/sarana dan lingkungan alam. Dalam pengelolaan
sumber daya dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan berbasis
kekurangan (Defisit Based Approach) dan pendekatan berbasis aset/kekuatan
(Asset Based Approach).

Parmitasari
3. Findings (Pembelajaran)
Selain itu pengelolaan sumber daya yang ada di sekolahnya juga dapat
menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-
Based Community Development/ABCD). Karakter komunitas yang sehat yaitu:
memperaktikkan dialog, menumbuhkan komitmen, membangun koneksi,
mengenal dirinya sendiri, membentuk masa depan, bertindak dengan obsesi ide
dan peluang, merangkul perubahan dan bertanggung jawab, dan menghasilkan
kepemimpinan. Aset aset dalam sekolah/komunitas, terdiri dari 7 macam, yaitu :
modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, modal
fisik, modal lingkungan/alam, dan modal finansial.

Parmitasari
4. Future (Penerapan)
Rencana kedepannya dalam penerapan di kelas dan di sekolah bahwa sebagai pemimpin saya
harus mengelola 7 aset utama sebagai kekuatan dalam meningkatan mutu pendidikan sekolah
dengan menggunakan pendekatan berbasis kekuatan/aset dan pendekatan berbasis kekurangan.
Saya memandang guru sebagai aset manusia yang utama dalam melaksanakan pembelajaran
harus berinovasi dan memperkaya diri dalam mengelola sumber daya di kelas dan di sekolah agar
tercipta pendidikan yang berpihak pada murid.

Menuntun segala kodrat yang ada pada anak, memberdayakan nilai dan peran guru, membuat visi
perubahan, menciptakan budaya positif, menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial
emosional agar pengambilan keputusan tepat, melakukan coach dan supervise akademik,
pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan dapat dilakukan jika pengelolaan sumber
daya dapat dijalankan dengan sungguh-sungguh

Parmitasari
Terimakasih

Parmitasari

Anda mungkin juga menyukai