Anda di halaman 1dari 2

1.

Landasan Teori
Asal usul warna nyala
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam
yang terdapat dalam senyawa. Sebagai contoh, sebuah ion natrium dalam
keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 . Jika dipanaskan,
elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital
kosong manapun pada level yang lebih tinggi – sebagai contoh, berpindah ke
orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya, tergantung pada berapa banyak
energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala. Karena sekarang
elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari
segi energi, maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana
sebelumnya mereka berada – tapi tidak musti sekaligus. Sebuah elektron yang
telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7 misalnya, bisa
turun kembali ke level 2p sekaligus. Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah
energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu. Akan tetapi,
elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat
sebelumnya. Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun sampai ke level
2. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu
yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna
tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum
garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang anda lihat adalah kombinasi
dari semua warna individual. Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi
energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa
setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda,
sehingga warna nyala yang berbeda pula.

 Spektrum Atom
Atom dapat menyerap atau memancarkan cahaya. Pada tahun
1864, Maxwell menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik yaitu gelombang listrik. Gelombang elektromagnetik
yaitu gelombang listrik. Gelombang elektromagnetik yang diuraikan
menurut panjang gelombangnya disebut spektrum.
 Warna Nyala Logam Alkali
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spectrum
emisi. Spektrum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam
nyala bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya.
Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion
logam dalam jumlah relative kecil pada sebuah senyawa.

2. Alat alat yang dipakai


a. Kawat Nikrom
b. Lampu spirtus
c. Pipet tetes
d. Botol zat
e. Kawat pembersih
f. Kaca arloji
3. Bahan bahan yang digunakan
a. Larutan asam klorida (HCl) 4 M
b. Larutan kalsium klorida (CaCl) 0,1 M
c. Larutan stronsium klorida (SrCl) 0,1 M
d. Larutan barium klorida (BaCl2) 0,1 M
4. Prosedur / Langkah Kerja
a. Bersihkan sebuah kawat nikrom dengan cara mencelupkan kawat ini ke
dalam asam klorida.
b. Kemudian masukkan kawat ini ke dalam nyala lampu spirtus, sehingga
warna nyala lampu spirtus tidak berubah.
c. Celupkan kawat nikrom ke dalam larutan CaCL2 , dan masukkan kawat ini ke
dalam nyala lampu spirtus.
d. Amati warna nyala api
e. Bersihkan kembali kawat nikrom seperti a
f. Ulangi percobaan tersebut dengan menggunakan SrCl2, kemudian BaCl2
g. Amati warna nyala api

5. Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai