Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-20

MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Oleh  :  Muhammad Taukhid – CGP Angkatan 4 Kabupaten Brebes

Jurnal refleksi minggu ke-20 ini saya menggunakan model 4F ( Facts, Feelings, Findings, Future)

FACTS ( PERISTIWA )

Aktivitas pada minggu ke-20 ini adalah mempelajari modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, diawali dengan
kegiatan Mulai Dari Diri dilanjutkan dengan eksplorasi konsep.   Pada sesi ini saya menjawab beberapa pertanyaan
pemantik tentang pengetahuan awal terkait materi dan mempelajari beberapa materi modul 3.2 pada LMS dan menjawab
kasus yang di sediakan pada LMS.  Pada kegiatan berikutnya adalah melakukan diskusi kelompok pada ruang kolaborasi
bersama fasilitator Bapak Zaenal Safiudin dan teman-teman CGP.  Pada kegiatan ini kami mendapatkan tugas untuk
memetakan aset/modal daerah untuk kemajuan sekolah.  Dalam kelompok kecil kami saling berdiskusi untuk memetakan 7
modal/asset daerah kami yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan sekolah.  Hasil dari diskusi nantinya akan di
presentasikan pada minggu berikutnya.

FEELINGS ( PERASAAN )

Pada kegiatan pembelajaran kali ini saya merasa senang dan tertantang karena mendapatkan pengetahuan baru mengenai
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang harus memilki keterampilan  mengelola sumber daya yang ada di sekolah
maupun daerahnya untuk kemajuan sekolahnya.

FINDINGS (  PEMBELAJARAN )

Pembelajaran yang dapat saya peroleh dari mempelajari modul 3.2 ini yaitu saya mulai mengetahui dan memahami tentang
sebuah ekosistem sekolah yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik beserta interaksi yang ada di dalamnya untuk
saling bersinergi demi kemajuan sekolah.  Sebelum mempelajari modul ini secara umum kami sebagai guru di dalam
sekolah terbiasa memandang segala sesuatu dari segi kekurangan, namun setelah mempelajari modul ini saya menjadi tahu
bahwa pentingnya kita sebagai pemimpin harus mengetahui dan memahami bagaimana mengelola sumber daya yang ada
di sekolah.  Beberapa pendekatan yang saya pelajari pada modul ini yaitu pendekatan berbasis kekurangan/masalah
(deficit-Based Thinking), pendekatan berbasis Aset/kekuatan ( Asset-Base Thinking), dan pendekatan PKBA
( Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) atau disebut ABCD (Asset-Base Community Development). Terdapat
Aset/modal dalam sebuah komunitas terdiri dari modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal
financial, modal politik, dan modal agama dan budaya.

FUTURE ( PENERAPAN )

Setelah mempelajari modul 3.2 ini saya akan berusaha untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan rekan sejawat di
sekolah dan seluruh warga sekolah dan mengimplementasikannya serta berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam
mengembangkan dan memanfaatkan asset-aset /modal yang ada di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
yang berpihak kepada murid, dan kemajuan sekolah.

 
JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-21

MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Oleh : Muhammad Taukhid –CG P Angkatan 4 Kabupaten Brebes

            Aktivitas yang saya lakukan pada minggu ke-21 ini adalah melanjutkan mempelajari modul 3.2 Pemimpin Dalam
Pengelolaan Pembelajaran.  Kegiatan yang dilakukan adalah pada ruang kolaborasi forum diskusi/pengerjaaan, ruang
kolaborasi presentasi, refleksi terbimbing, dan demonstrasi kontekstual.  Jurnal refleksi minggu ke-21 ini saya
menggunakan model 4C (Connection, Challange, Concept, dan Change).

Connection

Aktivitas dimulai dari melakukan diskusi kelompok kecil pada ruang kolaborasi pengerjaan dengan di bimbing oleh
fasilitator Bapak Zaenal Safiudin.  Kelompok yang saya peroleh adalah kelompok C dan kami secara berkelompok mendapat
tugas dari LMS untuk membuat pemetaan asset daerah yang dapat dimanfaatkan untuk sekolah berdasarkan 7 kelompok
asset/modal daerah tempat kami mengajar, diantaranya adalah 1) modal manusia, 2) modal sosial, 3) modal fisik, 4)
modalFinansial, 5) modal lingkungan/alam, 6) modal politik, dan 7) modal agama dan budaya.  Dengan melakukan pemetaan
asset/modal daerah diharapkan nantinya sebagai pemimpin pembelajaran/pemimpin sekolah mampu mengambil keputusan
dalam pengelolaan asset tersebut untuk pembelajaran yang berpusat pada siswa.  Materi yang saya pelajari pada modul 3.2
ini saling berkaitan dengan materi sebelumnya, intinya ditunjukkan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada
murid.

Challange

Setelah mempelajari modul 3.2 ini saya banyak mendapat pengetahuan baru dan pemahaman tentang bagaimana mengelola
aset atau modal yang ada di daerah dan sekolah untuk kemajuan sekolah.  Selain itu juga saya merasa tertantang dengan
perubahan mindset tentang strategi pemberdayaan aset/modal yang ada yaitu dengan berpikir berbasis asset bukan
berpikir berbasis masalah.  Selama ini saya dan kebanyakan guru dalam keseharian masih berpikir berbasis masalah. 
Dengan mempelajari modul ini dapat membuka wawasan dan paradigma dalam berpikir berbasis asset/modal yang pada
muaranya dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk kemajuan sekolah.

Concept

Pada modul 3.2 ini saya mempelajari konsep tentang bagaimana melakukan pemetaan asset daerah dan sekolah
berdasarkan 7 modal asset, diantaranya adalah 1) modal manusia, 2)   modal sosial, 3) modal fisik, 4) modal financial, 5)
modal lingkungan/alam, 6) modal politik dan 7) modal agama dan budaya.  Berdasarkan pemahaman materi ini kita dapat
mengetahui asset-aset di sekolah dan daerah kita dan bagaimana strategi pemanfaatannya untuk tujuan mewujudkan
pemeblajaran yang berpihak pada murid.  Konsep PKBA ( Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) juga menjadi bagian
penting dalam proses pengoptimalisasian dan pemberdayaan potensi atau asset yang kita miliki untuk membangun kondisi
yang lebih ideal. Pendekatan PKBA ini memfokuskan pada asset apa yang dapat diberdayakan, tidak lagi melihat dan fokus
terhadap masalah apa yang ada dan telah terjadi.

Change

Setelah mempelajari modul ini saya harus melakukan sebuah perubahan dalam hal mindset/ pola pikir yang semula
menggunakan pendekatan berbasis masalah menjadi pendekatan  berbasis asset.  Pendekatan berbasis asset ini sangat
bermanfaat karena merupakan sebuah cara untuk menemukan dan menggali hal-hal yang positif.  Dengan menggunakan
kekuatan sebagai kekuatan berpikir.  Sekolah sebagai suatu komunitas seyogyanya dapat menerapkan pendekatan ini
dalam mencapai tujuan , cita-cita dan kemajuannya.
 

Anda mungkin juga menyukai