Anda di halaman 1dari 20

Endokarditis adalah infeksi bakteri pada permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding

ventrikel, katup-katup jantung, dinding dasar aorta, papillary muscle, corda tendinae dan septum yang
ditandai adanya agregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi (Mahmud, 2010). Endokarditis
merupakan salah satu penyakit jantung sebagai penyebab utama timbulnya Gagal Jantung Kongesti atau
Congestive Heart Failure (CHF) (Nelson dan Couto, 2014).

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tentang keadaan umum dari anjing Paris menunjukkan bahwa gejala
dispnoe atau sesak nafas adalah sebagai akibat terhalangnya oksigen masuk kedalam alveoli paru-paru
oleh adanya penyakit jantung seperti stenosis ataupun insufisiensi katup-katup jantung. Kondisi dispnoe
ini mengakibatkan intensitas respirasi dan interval diantara respirasi berturutturut menjadi dangkal dan
irreguler, sehingga dapat menghalangi fungsi diafragma dalam proses respirasi. Oleh karenanya tipe
pernafasan yang terjadi adalah tipe costal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Wijaya dalam Widodo
(2011), bahwa tipe pernafasan costal pada anjing (carnivora) terjadi bila fungsi diafragma terhalang oleh
adanya neoplasma, akumulasi cairan ataupun gas diruang abdomen baik intradigestif ataupun
ekstrdigestif, mengalami kelumpuhan diafragma ataupun mengalami ruptur.

Palpasi pada intercostal 4 sampai 5 dinding thorax bagian kanan adalah lokasi yang mudah dan cukup
jelas untuk merasakan getaran apex beat atau impuls jantung. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Widodo (2011) yang menyebutkan bahwa palpasi impuls jantung dapat dilakukan pada intercostal kanan
ketiga sampai kelima pada kondisi hipertrofi cordis akibat adanya hidrops ascites, akumulasi gas diruang
abdomen atau adanya hepatomegali.

Pada prosedur auskultasi bagian kanan thorax, terdengar suara bising jantung/mur-mur jantung
dengan intensitas lembut yang terdengar saat periode diastol (derajat 3). Murmur jantung tersebut
disebabkan oleh adanya aliran darah yang mengalir dengan cepat melalui suatu pintu yang sempit, yaitu
adanya penyempitan katup-katup jantung (stenosis) atau dikarenakan katup-katup jantung menutup
tidak sempurna (insufficiensi) yg dikenal dengan kebocoran katup. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Widodo (2011), bahwa bila murmur jantung terdengar pada periode diastole berarti menunjukkan
adanya stenosis pada katupkatup atrioventrikuler atau juga menunjukkan terjadinya insufficiensi katup-
katup semilunar. Anjing dengan murmur diastolik derajat 3 menunjukkan laju pernafasan meningkat dan
sering sesak nafas, hingga berkembang menjadi batuk kering. Batuk pada anjing dengan kondisi
endokarditis berkaitan dengan kompresi batang utama bronkus sebelah kanan akibat dari pembesaran
atrium kanan (Borgarelli dan Haggstrom, 2010).

Pemeriksaan X-ray

Pemeriksaan X-ray atau radiografi dilakukan pada regio thorax dengan proyeksi/posisi left lateral,
right lateral dan dorsoventral. Proyeksi ventrodorsal tidak dilakukan karena anjing mengalami sesak
nafas yang dapat membuat anjing semakin stres dan dapat mengganggu jalannya proses pemeriksaan
radiografi. Hasil X-ray yang diperoleh berupa gambar digital dengan format DICOM yang kemudian
dikonversi menjadi format JPEG. Berikut gambaran hasil X-ray beserta interpretasi yang diperoleh :
Gb.1.Proyeksi Left Lateral

Gb.2. Proyeksi Right Lateral

Gb.3. Proyeksi Dorsoventral

Berdasarkan interpretasi radiografi pada proyeksi lateral (Gb.1&2), walaupun tidak dilakukan
pengukuran pada Vertebral Heart Size (VHS ) terlihat adanya pembesaran jantung (Cardiomegali) pada
atrium dan ventrikel kanan yang diperkuat adanya dilatasi pada arteri dan vena pulmonalis.
Cardiomegali memberikan dugaan diagnosa Ventral Septal Defect (VSD). Hal tersebut sesuai pendapat
Poteet (2008) dalam Tilley et al (2008) yang menyatakan bahwa pada pemeriksaan radiografi ditemukan
adanya pembesaran ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri. Keadaan tersebut menyebabkan
terjadinya dilatasi pada arteri maupun ventrikel pulmonalis (Smith, 2009). Hasil radiografi/x-ray tersebut
sesuai dengan skema radiografi oleh O’Sullivan & O’Grady (2010) sebagai berikut :
Gb.4 Proyeksi Right Thorax lateral menunjukkan pembesaran pd atrium dan ventrikel (garis warna
kuning )

Gb.5 Skema Radiografi thorax dengan pembesaran pada ruang jantung dan pembuluh darah (O’Sullivan
& O’Grady, 2010)

Pada proyeksi dorsoventral (Gb.3), terlihat pembesaran atrium kanan yang ditunjukkan pada warna biru
muda, pembesaran ventrikel kanan ditandai warna kuning, dan bagian apex jantung ditunjukkan warna
merah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jantung dalam keadaan tidak normal, dan bila dikaitkan
dengan munculnya gejala batuk dan sesak nafas atau dispnoe adalah kemungkinan adanya akumulasi
cairan sebagai efek dari proses peradangan pada saluran nafas. Hal tersebut sesuai pernyataan Ware
(2007) bahwa batuk disebabkan adanya benda asing, akumulasi cairan dari saluran nafas, dan
merupakan efek dari mediator peradangan pada saluran nafas. Diagnosa dari hasil x-ray pada proyeksi
Gb.3 dan Gb.4 adalah Endokarditis yang diperkuat oleh data rekam medis/hasil pemeriksaan klinis yaitu
adanya suara bising jantung/mur-mur. Menurut Ware (2007); Root & Bahr dalam Thrall (2002) bahwa
Mur-mur disebabkan adanya sirkulasi yang berlebihan pada paru-paru, atrium kiri, ventrikel kiri dan
aliran keluar ventrikel kanan sehingga menimbulkan mur-mur.

Interpretasi radiografi dari ke 3 gambar proyeksi diatas adalah : - Area atrium (grs.biru)&ventrikel
(grs.kuning) kanan membesar dengan apex jantung (grs merah) membulat. - Terlihat arteri dan vena
pulmonalis membesar namun tidak ditemukan abnormalitas pada paruparu. - Terdapat akumulasi gas
yang merata pada bagian intestinal.
O'Grady MR, O'Sullivan ML. 2010. Clinical Evaluation of Heart Disease.
http://vetgo.com/cardio/concepts/concsect.php?sectionkey=2&section=Clinical%20Evaluation%20of
%20Heart%20Disease

Satria, Awang Teja.2019. PENDEKATAN DIAGNOSA ENDOCARDITIS PADA ANJING MINI POMERANIAN.
FKH Undana,Malang. https://ejurnal.undana.ac.id/JKV/index

Infeksi heartworm

Meskipun tersedianya obat preventif yang sangat efektif, penyakit heartworm masih umum di banyak
bagian dari Amerika Negara. Perubahan radiografi bervariasi tergantung pada durasi dari infeksi, jumlah
cacing, lokasi cacing (biasanya arteri pulmonal), tingkat dan derajat kompensasi jantung, dan
kemungkinan mati-off cacing dewasa secara alami atau dalam menanggapi terapi. Oleh karena itu,
radiografi perubahan dapat berbeda dari temuan tidak normal atau hanya sedikit sistem kardiovaskular
yang terkena dampak terhadap keterlibatan Buah ara. 35,20 ke 35,22):

• Hipertrofi ventrikel kanan dalam menanggapi paru hipertensi

• Peleapan arteri pulmonari utama yang disebabkan oleh aliran darah yang turbulen dan hipertensi
paru dan mungkin kehadiran fisik cacing hati

• Pembesaran arteri paru-parenchymal dan/atau dari hipertensi paru dan/atau kehilangan aliran darah
Laminar

• Fokus perifer atau pola paru multifokal alveolar dari tromboemboli paru yang disebabkan oleh orang
dewasa mati fragmen cacing atau pneumonitis Alergi sekunder, yang mungkin hanya hadir sebagai
umum, tidak terstruktur opacity pola paru Interstitial

• Hepatomegaly, Asites, dan efusi pleura sesekali disebabkan oleh gagal jantung sisi kanan
Lateral (A), close-up lateral (B), dorsoventral (DV; C), dan close-up DV (D), radiograf dari toraks
anjing dengan penyakit heartworm. Dalam A, tepat arteri tengkorak lobus kranial lebih besar dari
kanan lobus kranial vena, dan ada pola alveolar intens dalam aspek dorsocaudal paru. Opacity
dikelilingi (lingkaran hitam) adalah identifikasi mikrochip. Dalam B, yang diperbesar arteri lobus
tengkorak kanan (panah hitam) dibandingkan dengan vena lobus kranial kanan (panah putih) sangat
mencolok. Dalam C, utama arteri pulmoner Dilasi, ventrikel kanan muncul diperbesar, dan ada
opasitas alveolar Patchy di kedua kaudal paru loes, lebih intens di sebelah kanan. Dalam D, tepat
arteri paru caudal lobus berliku-liku (putih panah). Vena tidak dapat dilihat karena pola alveolar di
kanan caudal Lobe. Pola alveolar di anjing ini kemungkinan disebabkan oleh tromboemboli diberikan
distribusi intens Patchy. Bahwa hal itu disebabkan oleh reaksi alergi tidak dapat dikesampingkan.
Gambar 35,22 kiri lateral (A), close-up kiri lateral (B), ventrodorsal (VD; C), dorsoventral (DV; D),
dan close-up DV (E) radiograf dari anjing dengan penyakit heartworm. Dalam A dan B, perhatikan
pembesaran kranial kanan arteri lobus dibandingkan dengan vena. Dalam C, perhatikan tampilan
terbalik D siluet jantung, konsisten dengan hipertrofi ventrikel kanan. Dalam D dan E, perhatikan
pembesaran yang tepat arteri lobus caudal dibandingkan dengan vena. Temuan ini khas penyakit
heartworm anjing.

Dilatated Cardiomyopathy Dilated

cardiomyopathy (DCM) biasanya menyebabkan pembesaran jantung (cardiomegaly) yang jelas,


terutama sisi kiri.

Dilated cardiomyopathy hasil dari kontraktilitas miokardium melemah dan disfungsional. Breeds
cenderung untuk melebar ardiomyopathy termasuk Doberman pinscher, Great Dane, Cocker Spaniel,
dan Boxers. Pada anjing, salah satu atau semua hal berikut dapat dilihat (Gamb. 35,30 dan 35,31):

• Radiograf mungkin normal di beberapa anjing dengan melebar cardiomyopathy.

• Generalized cardiomegaly disebabkan oleh kelebihan volume atau dilatasi ventrikel.

• Dilatasi Atrium kiri mungkin ada karena volume berlebihan atau katup mitral disfungsi dari
perubahan dalam bentuk dari anulus mitral sebagai akibat dari peleapan jantung.

• Vena paru dilatasi dari disfungsi katup mitral dan regurgitasi atau dari retensi cairan terlihat.
• Dilatasi arteri pulmoner parenchymal dari fluida retensi dapat dirangsang oleh penurunan perfusi
ginjal, menyebabkan aktivasi sistem renin-angiotensin.

• Efusi pleura mungkin, hepatomegali, dan/atau Asites dari sisi kanan gagal jantung sering terlihat.

• Pola interstisial campuran dan bronkial yang disebabkan edema paru atipikal. Ketat atas dasar
penampilan radiografi, pola radiografi ini lebih khas dari penyakit saluran napas Alergi inflamasi, tapi
pola bronkointerstitial juga umum di anjing besar dengan cardiomyopathy melebar sebagai
manifestasi dari kiri gagal jantung. Penyebab pathophysiologic dari peribronkus mengembangkan
edema sebagai lawan dari edema alveolar tidak Dipahami. Cardiomyopathy hipertrofik terjadi
sesekali pada anjing tetapi lebih sering terjadi pada kucing. Feline cardiomyopathy hipertrofik
ditandai dengan perkembangan hipertrophied, ventrikel kiri nondilated dalam ketiadaan penyakit
jantung lainnya.

Fig. 35,30 lateral (A), lateral close-up (B), dan ventrodorsal (VD; C) radiograf dari anjing dengan
melebar cardiomyopathy dan gagal jantung kiri-sisi. Jantung pada beberapa pasien dengan
cardiomyopathy melebar mungkin muncul normal. Dalam anjing ini, ada pembesaran Atrium kiri dan
vena paru lobus tengkorak kanan (A), mungkin akibat dari disfungsi katup mitral dengan hipertensi
vena paru sekunder. A dan C memiliki penampilan peningkatan opacity paru. Dalam B, opacity ini
dapat dilihat memiliki bronkial dan tidak terstruktur pola interstisial. Pola paru ini lebih khas dari
etiologi inflamasi dari paru kardiogenik edema, kecuali pada anjing dengan cardiomyopathy melebar,
di mana itu adalah manifestasi khas dari paru kardiogenik edema karena akumulasi peribronkial
cairan edema.
Gbr. 35,31 close-up dorsoventral (DV) radiograf toraks anjing dengan melebar cardiomyopathy
dan gagal jantung. Arteri paru kaudal yang tepat dan vena diperbesar (panah hitam). Ini terkadang
terlihat pada anjing dengan gagal jantung dan dapat disebabkan oleh retensi cairan. Penurunan
output jantung hasil dalam aktivasi jalur renin-angiotensin dengan cairan sekunder Penyimpanan.

Pericardial Effusion

Meskipun tidak masalah miokard atau katup, pericardial efusi diperoleh dan dapat mengubah bentuk
dan ukuran dengan siluet jantung. Penanda radiografi meliputi (Gbr. 35,33):

• Terdapat siluet jantung Bundar (globoid) yang besar Tampilan lateral dan VD atau DV jika efusi
parah Cukup. Dengan jumlah cairan yang ringan atau sedang, siluet jantung tidak akan umumnya
bulat.

• margin siluet jantung mungkin tampak berbeda akibat sedikit, jika ada, gerak yang disebabkan oleh
Kontraksi.

• Pada pasien yang terkena dampak parah, margin yang sangat siluet jantung yang diperbesar dapat
menyentuh dinding toraks bilateral.

• Tanda dari gagal jantung (pembesaran caudal vena cava, hepatomegali, Ascites, dan sesekali efusi
pleura) mungkin ada jika perikardial tamponade cukup parah untuk mencegah penggunaan diastolik
atrium kanan dan Ventrikel.

• Volume kecil sampai sedang efusi perikardial sering tidak memiliki penanda radiografi yang
dijelaskan sebelumnya dan dapat pergi tidak terdeteksi tanpa echocardiography.
Gbr. 35,33 kiri lateral (A) dan dorsoventral (DV; B) radiograf dari anjing dengan globoid-muncul
jantung Siluet. Penampilan ini konsisten dengan efusi perikardial, tetapi berdasarkan radiograf, hernia
peritonealpericardial atau cardiomegaly umum tidak dapat dihilangkan. Anjing ini memiliki efusi
perikardial.

Congenital Cardiovascular Lesions / Lesi kardiovaskular bawaan


Mengingat bahwa anomali jantung bawaan mengalami kurang dari cacat yang diperoleh, hanya
ringkasan singkat yang Disajikan.

Displasia tricuspid

Displasia tricuspid adalah malformasi kongenital dari katup trikuspid. Penanda radiografi meliputi
(Lihat Gbr. 35,11):

• Pembesaran atrium kanan dari tekanan dan volumeoverload terlihat.

• Pembuluh paru biasanya normal tetapi dapat menjadi kecil jika output jantung menurun dari
ventrikel kanan. arteriosus. Besarnya tanda radiografi tergantung pada jumlah darah yang menyusut
melalui cacat dan dapat termasuk yang berikut (Gbr. 35,39):

• Ada hipertrofi ventrikel kanan ringan dari volume dan overload tekanan.
Gbr. 35,11 kiri lateral (A) dan dorsoventral (DV; B) radiograf dari anjing Labrador dengan trikuspid
Displasia. Tonjolan terlihat di wilayah atrium kanan yang konsisten dengan pembesaran fibrilasi
kanan. Luasnya ventral dan perpanjangan caudal dari atrium kanan yang diperbesar sering kali lebih
besar dari yang mungkin diharapkan.

Gbr. 35,39 lateral (A) dan dorsoventral (DV; B) radiograf anjing dengan cacat septum ventrikel.
Dalam A,ada elevasi berlebihan dari puncak jantung dari tulang dada konsisten dengan hipertrofi
ventrikel kanan, dilatasi ringan dari Atrium kiri, dan sedikit pembesaran dari arteri dan vena paru
kranial kiri, konsisten dengan sirkulasi paru ringan. Di B, puncak dipindahkan ke kiri sebagai akibat
dari anjing dalam recumbency sternal, dan munculnya massa jantung yang berlebihan di sebelah kiri
adalah menipu. Sedikit pembesaran pembuluh arteri paru kaudal dan pembuluh darah hadir,
konsisten dengan sirkulasi yang ringan. Temuan ini khas, tapi tidak bukti konklusif, Cacat septum
ventrikel.

Pulmonic Stenosis ( Di dalam mulut )

Stenosis pulmonik menyebabkan pembatasan aliran dari kanan ventrikel ke arteri pulmonalis. Hal
ini biasanya disebabkan oleh katup pulmonik abnormal tetapi juga dapat dikaitkan dengan
penyempitan saluran aliran paru — yaitu, subvalvular pulmonik stenosis. Penanda radiografi meliputi
(Gbr. 35,37):

• Dilated arteri paru utama disebabkan oleh turbulensi.

• Ventrikel kanan diperbesar disebabkan oleh hipertrofi terkait

untuk meningkatkan resistensi yang terkait dengan ejeksi.


Gbr. 35,37 lateral (A) dan dorsoventral (DV; B) radiograf anjing dengan stenosis pulmonik. Ada
kontak yang berlebihan dari jantung dengan tulang dada dalam tampilan lateral indikasi pembesaran
ventrikel kanan, kemungkinan hipertrofi. Arteri paru utama diperbesar dalam tampilan DV (panah
putih). Parenchymal arteri paru normal dalam kedua pandangan (panah hitam di B).

Pengurangan ukuran jantung / Reduction in Heart Size


Kelainan jantung yang dibahas ke titik ini semua terkait dengan baik jantung normal atau
pembesaran porsi jantung atau vaskulature terkait. Pengurangan ukuran hati terjadi, bukan sebagai
akibat dari penyakit jantung primer tetapi karena pengurangan volume vaskular yang beredar. Akut,
hal ini terjadi sekunder terhadap kehilangan darah dan, pada dasar yang lebih kronis, sebagai akibat
dehidrasi atau hipovolemia metabolik, terkadang karena penyakit Addison. 27 secara Radiografis, hati
tampak kecil subjektif dan dapat ditarik dari tulang dada. Paru biasanya akan muncul overinflated,
tapi ini adalah causedby artefak Pengurangan ukuran jantung. Pembuluh paru juga muncul kecil, yang
mengarah ke peningkatan hiperlucensi paru (Gbr. 35,40). Besarnya perubahan ini tergantung pada
tingkat keparahan hipovolemia, dan akan ada beberapa ambang fluida kerugian yang harus terjadi
sebelum perubahan jelas

Gbr. 35,40 lateral (A) dan ventrodorsal (VD; B) radiograf dari anjing dengan hipovolemia sekunder
untuk Addison Penyakit. Jantung adalah subjektif kecil, dan penurunan massa jantung telah
mengakibatkan jantung memisahkan dari tulang dada. Pembuluh pulmonal juga kecil. Paru tampak
hiperinflasi karena relative Pengurangan ukuran jantung.

Donald E. Thrall, Dvm, Phd, 2018. Textbook Of Veterinary Diagnostic Radiology, Seventh Edition.
Elsevier, Inc.

Metode pengukuran pada jantung atau yang biasa disebut Vertebrae heart size (VHS) sudah lama
dilakukan. Menurut Hansson (2004) penggunaan VHS sudah lama di sarankan oleh (Schulze & Nöldner
1957; Hamlin 1968; Uhlig & Werner 1969; Toombs & Ogburn 1985). Vertebrae Heart Size adalah cara
pengukuran jantung dengan membandingkan panjang vertebrae thoracic melalui gambaran radiografi
(Buchanan & Bücheler 1995). Menurut Lynne et al (2010) penghitungan VHS yaitu dengan penjumlahan
dari long axis dan short axis, long axis merupakan pengukuran dari carina sampai ke puncak jantung dan
short axis merupakan pengukuran luas bagian jantung pada sumbu tegak lurus terhadap sumbu
panjang, pengukuran dimulai dari tepi cranial tubuh vertebrae thoracic ke 4 yang dapat dilihat pada
Gambar 14. Pengukuran VHS cenderung banyak dilakukan pada anjing dengan kasus penyakit pada
jantung (Adrian & Lamb 2002; Kraetschmer et al 2008; Buchanan & Bücheler 1995; Ljubica & Trailovi
2006). Pada anjing normal rata-rata VHS sebesar 9,7 v, dan memiliki nilai di antara 8,7 – 10,7 v yang
berhubungan dengan fisiologi hewan (Kraetschmer et al 2008).

Pengukuran Vertebrae ukuran jantung atau Vertebrae Heart Size (VHS) ). yang di ukur dari
penjumlahan sumbu panjang ( Long Axis dan sumbu pendek Short Axis (O'Sullivan & O'Grady 2010).

Vertebrae heart size adalah bukan merupakan salah satu evaluasi yang dapat dilakukan dalam
interpretasi radiografi thoraks. Menurut Kittleson (1998) dan Dark et al (1996) di dalam Ljubica et al
(2006) identifikasi atau evaluasi sistem kardiovaskular pada anjing juga digunakan untuk mengevaluasi
pembesaran jantung, pembesaran ruang jantung yang spesifik atau pembesarn pembuluh darah besar,
parenkim pulmonar dan abnormalitas vascular, seperti halnya penentuan efusi pada rongga tubuh (efusi
pleura dan ascites). Evaluasi pada radiografi thoraks bisa dilakukan dengan pemeriksaan pada
pembesaran di aorta dan percabangan aorta, evaluasi ukuran dan bentuk pada main pulmonary artery,
peripheral pulmonary arteries, dan vena, evaluasi pada pembesaran bagian tepi jantung dan posisi
abnormal jantung, evaluasi peningkatan dan pengurangan radioopasitas pada paru-paru (Smith 2009;
O’Sullivan & O’Grady 2010). Indikasi kerusakan pada jantung kiri atau biasa disebut Left-side heart
failure juga sering dilakukan pada interpretasi radiografi thoraks (Erling & Mazzafero 2008); O’Sullivan &
O’Grady 2010)

2.5 Radiografi anatomi pada sistem kardiovaskular Sistem kardiovaskular merupakan sistem
peredaran darah pada seluruh tubuh. Pada sistem kardiovaskular banyak melibatkan kerja dari organ-
organ tubuh dan pembuluh darah besar yang saling bersinambungan, berikut adalah organ serta
pembuluh darah yang secara umum berkaiatan erat dengan sistem kardiovaskular. 2.5.1 Jantung
Jantung terletak di antara dua sisi dada (thoraks), dikelilingi oleh paruparu, dan berada dalam tempat
sebuah struktur yang disebut mediastinum (Dallas 2000), sedangkan menurut Strickland (2002) jantung
terletak di dalam thoraks pada mediastinum. Jantung mamalia memilki empat ruangan (Lawhead &
Baker 2005) yang di jelaskan pada Gambar 17 A. Jantung karnivora adalah ovoid dan di anjing kira-kira
meluas dari tulang rusuk ke tiga sampai tulang rusuk ke enam (Strickland 2002). Jantung normal pada
anjing sekitar 0,7% sampai 0,8% dari berat badan, walaupun keanekaragaman ini berhubungan dengan
jenis kelamin, umur, breed, dan tingkat aktifitas (Strickland 2002). Jantung terdiri atas dua pompa yang
terpisah, yaitu jantung kanan yang memompakan darah ke paru-paru, dan jantung kiri yang
memompakan darah ke organ-organ perifer, setiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua
ruang pompa yang dapat berdenyut, terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel (Guyton 2007). Jantung
memberikan dua jalur sirkulasi yang terpisahkan, pertama adalah lokasi pulmonar dimana darah
dipompa menuju paru-paru untuk merubah karbondioksida menjadi oksigen, dan sirkulasi yang kedua
mengalirkan darah sampai ke sirkulasi sistemik, dimana darah bergerak masuk ke tubuh pada Gambar
17 B. Sirkulasi sistemik mengalirkan darah kaya akan oksigen dan nutrisi untuk organ di tubuh (Lawhead
& Baker 2005). Pada jantung terdiri dari dua penghisap dan bagian otot pemompa, ventrikel dibantu
oleh atrium dan dengan “back-water-valve” mencegah aliran balik dalam sistol untuk mengumpulkan
kompartemen atrium dan vena, dan diastole untuk memompa darah sampai ke pembuluh darah tepi.
Tekanan yang tinggi pada semua sistem vaskular merupakan prasyarat untuk mengalirkan darah 20 dari
jantung sampai sistem kapiler dan kembali sampai ke vena, atrium dan ventrikel (Michaelsson dan Ho
2000).
2.5.2 Perikardium Membran di sekeliling jantung adalah pericardium (Akers & Denbow 2008). Menurut
Dallas (2000) di sekeliling jantung terdapat kantung fibrous yang tebal dan disebut dengan perikardium.
Kantung perikardium terdapat arteri dan vena cranial yang dilindungi oleh os sternum pada semua
mamalia, tetapi fiksasi terhadap diafragma berbeda di setiap spesies (Michaelsson & Ho 2000).
Perikardium yang tipis dibagi menjadi pericardia fibrous dan sereous. Pada pericardia fibrous adalah
pembungkus luar dan menempel pada pembuluh utama yang keluar dan masuk pada bagian bawah
jantung, sedangkan serous perikardium berada dibaris kedua setelah pericardia fibrous dan
membungkus jantung, juga pembentuk epikardium. Jarak antara dua lapisan pada pericardia serous dan
fibrous pericardia disebut dengan rongga perikardium, dan normalnya mengandung sedikit cairan. Pada
bagian lapisan pericardia serous setelah pericardia fibrous biasa disebut lapisan parietal dan pada bagian
yang lebih dalamnya biasa disebut lapisan visceral (Strickland 2002).

2.5.3 Duktus vena Saat fetus, duktus vena memberikan jalur darah dari induk sampai ke fetus melalui
jalan pada umbilical vena dan vena cava caudal. Duktus vena terhubungkan dengan vena porta dan
setelah lahir pada hewan karnivora duktus vena akan tertutup (Michaelsson & Ho 2000).

2.5.4 Vena cava dan vena azygos Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua pembuluh
besar yang disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu masuk ke jantung melalui sirkulasi
coronary. Tiga pembuluh utama yang berkontribusi pada aliran darah yang masuk ke cranial vena cava
yaitu vena brachiocephalic, vena azygos, dan duktus thorakik. Cranial vena cava menerima darah dari
kepala, leher, dinding dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos berjalan dari bagian ketiga vertebrae
lumbar, darah terkumpul dari lumbar, subcostal, dorsal intercostals, esophageal, dan vena broncho
esophageal (Strickland 2002). Menurut 21 Michaelsson dan Ho (2000) vena azygous mengalir ke bagian
lateral dan dorsal pada dinding thoraks dan terlihat pada karnivora, ruminansia, kuda dan terkadang
pada babi. Adanya variasi spesies berhubungan dengan formasi pada cranial vena cava. Pada anjing dan
babi, bagian kiri vena eksternal jugular bergabung dengan vena subclavian sebelah kiri dan vena
eksternal jugular sebelah kanan bergabung dengan vena subclavia sebelah kanan sampai bagian kiri dan
kanan vena brachiocephalik, yang mana datang bersamaan ke bagian cranial vena cava. Pada caudal
vena cava banyak pembuluh yang bergabung ke cranial yang melewati abdomen, pembuluh darah ini
meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau ovari, phrenicoabdominal, dan vena hepatika (Strickland
2002). Pada Gambar 19 merupakan gambaran letak caudal vena cava pada pandangan dorsoventral.
Gambar 17 Struktur internal pada jantung hewan (A), aliran darah yang melewati tubuh (B) (Lawhead
dan Baker 2005).

2.5.5 Atrium kanan dan aurikel kanan Atrium kanan menerima darah yang mengandung
karbondioksida yang berasal dari cranial dan caudal vena cava juga sinus coronary. Atrium kanan
menjalankan aliran darah vena sampai ventrikel kanan. Atrium kanan terbagi menjadi right atrial body
dan aurikel. Aurikel kanan adalah sebuah kantung semu yang meluas ke cranial dari right atrial body,
yang mana berada di dorsal dari ventikel kanan (Strickland 2002). Pada Gambar 18 dapat dilihat bentuk
anatomi dari aurikel kanan dan atrium kanan. Atrium sebagai pemompa pendahulu, dimana pada
keadaan normal, darah terus mengalir dari vena-vena besar menuju atrium, kira-kira 80% dari darah
tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium
berkontraksi. Kontraksi atrium menyebabkan tambahan pengisian ventrikel 20%, oleh karena itu atrium
disebut sebagai pompa primer yang meningkatkan efektifitas pompa ventrikel sebanyak 20%, karena
secara normal jantung sudah mempunyai kemampuan untuk memompa darah 300 sampai 400% lebih
banyak dari pada kebutuhan tubuh yang istirahat (Guyton 2006)

Radiografi jantung anjing dan jalur peredaran darah di dalam jantung sebelah kanan pada posisi lateral,
(AVC) cranial vena cava, (AV) persimpangan vena azygos dengan AVC, (RU) aurikel kanan, (RV) ventrikel
kanan, (CA) conus areteriosus, (PA) main pulmonary arteri, (LPA) arteri pulmonary kiri, (RPA) arteri
pulmonary kanan, (RA) atrium kanan, (IC) puncak intervena, (PVC) caudal vena cava, (4) tulang rusuk ke
empat (Ettinger dan Suter 1970).
2.5.6 Ventrikel kanan Ventrikel kanan memompa darah vena yang mengandung karbondioksida
sampai ke sirkulasi pulmonar dengan tekanan yang rendah. Dinding pada ventrikel kanan lebih tipis
dibandingkan dengan pada ventrikel kiri dikarenakan kebutuhan tenaga untuk mengalirkan darah tidak
banyak untuk sampai tekanan rendah pada sirkulasi pulmonar (Strickland 2002). Gambaran ventikel
kanan secara radiografi bisa dilihat pada Gambar 18.

Pandangan dorsoventral radiografi pada jantung anjing dan jalus peredaran darah di dalam jantung,
(RB) vena brachial kanan, (LB) vena brachial kiri, (AVC) cranial vena cava, (AA) percabagan aorta (aorta
arch), (LAU) aurikel kanan, (PA) arteri pulmonary, (RV) ventrikel kanan, (RA) atrium kanan, (DA) aorta
desending, (LV) ventrikel kiri, (PVC) caudal vena cava, (CPL) ligament kardioprenik (Ettinger dan Suter
1970).

2.5.7 Arteri pulmonar dan duktus arteriosum Arteri pulmonary membawa darah yang mengandung
karbondioksida dari ventrikel kanan sampai ke paru-paru. Main pulmonary artery (MPA) berawal dari
tingkat katup pulmonik dan lengkungan dorsocaudal kesebelah kiri dari aorta dan dorsal atrium kiri.
Main pulmonary artery membentuk percabangan arteri pulmonary kiri dan kanan yang berbeda, yang
mana mengirim darah ke masingmasing lobus paru-paru. Arteri pulmonary kiri dan kanan berada
disepanjang bronchus. Ligamentum arteriosum terhubung pada arteri pulmonary ke aorta desending
(Strickland 2002). Gambaran radiografi MPA pada pandangan lateral dapat di lihat pada Gambar 18.
Gambar 20 gambaran skematis lokasi MPA pada pandangan dorsoventral. Pada Gambar 21 merupakan
daerah dimana duktus ateriosum berada pada posisi lateral.
Skematis letak pembuluh darah dan ruang jantung pada posisi dorsoventral (Owens dan Biery 1999).

Radiografi jantung anjing dan jalur peredaran darah di dalam jantung sebelah kiri pada posisi lateral,
(BA) arteri brachiocephalic, (LSA) arteri subclavia kiri, (AA) percabangan aorta (aorta arch), (A) aorta
ascending, (V) sinus valsava, (AU) aurikel kiri, (T) bifurkasio trachea, (N) ligamntum arteriosum, (LV)
ventrikel kiri, (M) katup mitral, (LA) atrium kiri, (PV) vena pulmonary dan pembesaran aorta pada arah
panah berwarna merah tua (Ettinger dan Suter 1970) (modifikasi).

Menurut Michaelsson dan Ho (2000) duktus arteriosum atau duktus ligamen menghubungkan bagian
proximal arteri kiri pulmonary dengan aorta distal pada batang brachiocepalica di kuda dan ruminansia
dan di distal arteri subclavia kiri pada hewan lain. Cabang-cabang arteri meninggalkan aorta asending
dan ligamen yang terhubung ke kurva yang lebih rendah dari lengkungan awal dalam perjalanannya.

2.5.7 Vena pulmonar Vena pulmonar membawa aliran darah yang mengandung oksigen dari paru-
paru ke atrium kiri. Vena pulmonar berjalan di sepanjang bronchi pada bagian ventromedial, dan tiga
vena pulmonar dari setiap sisi paru-paru masuk ke bagian dorsal atrium kiri. Vena pulmonar sering
bertemu membentuk empat sampai enam vena, atau ostia, yang ditemukan pada bagian dorsal atrium
kiri (Strickland, 2002), sedangkan menurut Michaelsson dan Ho (2000) jumlah vena pulmonar atau
pertemuan vena yang memasuki atrium kiri bervariasi antara dua sampai delapan pada spesies dan
antar spesies. Bentuk gambaran radiografi vena pulmonar dapat dilihat pada Gambar 18.

2.5.8 Atrium kiri, aurikel kiri, dan ventrikel kiri Atrium kiri menerima dan membawa darah yang
mengandung oksigen dari vena pulmonary. Atrium kiri terbagi menjadi left atrial body dan aurikel kiri.
Aurikel kiri meluas ke bagian cranial pada sisi kiri jantung. Carina dari trachea dan saluran utama bronchi
berada di dorsal dari left atrial body dan ventrikel kiri berada di bagian ventralnya. Percabangan MPA
terjadi hanya di cranial dari left atrial body. Ventrikel kiri yaitu kantung yang memiliki dinding yang tebal
dan memompa darah yang mengandung oksigen sampai ke sirkulasi sistemik. Ventikel kiri merupakan
struktur jantung yang besar. Ventrikel kiri berbentuk kerucut, dan ketebalan dindingnya dua sampai tiga
kali lebih tebal dibanding ventrikel kanan. Ventrikel kiri berada di sebelah caudal dan bagian ventral
atrium disebelah kiri jantung (Strickland 2002). 2.

5.9 Arteri coronary Arteri coronary kiri dan kanan berasal dari Aorta. Pembukaan pada setiap arteri
coronary disebut ostium (orifice), dan pada ostia kiri dan kanan berada pada 26 masing-masing sinus.
Pada anjing, arteri coronary kiri muncul dibawah saluran pulmonar dan dengan cepat membagi sampai
ke sirkumflexa kiri dan paranocal interventricular (arteri coronary desending anterior sebelah kiri pada
manusia) arteri coronary. Sirkumflexa kiri arteri coronary menyuplai bagian caudolateral ventrikel kiri
dan sebagian besar di atrium kiri, sedangkan pada arteri coronary kanan penyuplai utama pada dinding
ventrikel kanan, seperti halnya pada atrium kanan dan bagian arteri pulmonar proksimal dan aorta.
Arteri coronary kanan lebih kecil dibanding dengan arteri coronary kiri (Strickland 2002).

2.5.10 Aorta dan arteri utama Aorta terdiri dari tiga segmen yaitu aorta asending, percabangan aorta
(aorta arch), dan aorta desending. Aorta asending berasal dari cranial jantung yang secara langsung di
belakang jaringan pada pertemuan aliran keluar ventrikel kanan dan aurikel kanan, sedangkan pada
aorta desending bermula ketika aorta secara penuh membelok, dan terbagi menjadi bagian thorakik dan
abdominal. Aorta desending mengarah ke caudal dibawah tulang belakang dan di dalam dorsal
mediastinum. Percabangan aorta (aorta arch) menjadi dua iliaka eksternal dan umumnya iliaka arteri
hanya di bawah vertebrae ke enam atau ke tujuh (Strickland 2002). Menurut Michaelsson dan Ho (2000)
pembuluh darah utama meninggalkan subclavia kanan, bikarotid dan subclavia kiri, ini merupakan
urutanya. Pada anjing, kucing, kelinci dan mencit, ada dua pembuluh darah yang meninggalkan lekungan
yaitu batang brachiocephalic dan arteri subclavia kiri (Michaelsson & Ho 2000).

Anda mungkin juga menyukai