Tetralogi Fallot dapat didiagnosis saat bayi belum lahir dan gambaran anatomi jantung
mulai nampak jelas melalui echocardiogram fetus, biasanya pada usia gestasi 12 minggu. Segera
setelah didiagnosis, disarankan pengamatan antenatal serial dengan interval 6 minggu untuk
mengikuti pertumbuhan arteri pulmonalis, untuk menilai kembali arah arteri paru utama dan aliran
duktal dan untuk mengevaluasi, jika ada, kelainan di luar jantung.17 (Fernandes, 2010)
Pada anamnesis, didapatkan pasien perempuan berusia 3 tahun dtang dengan keluhan sesak saat
berlari di halaman. sesak yang dirasakan hilang timbul dan sebelumnya pernah masuk rumah sakit
karena sesaj. Selain sesak pasien nampak kebiruan di kulit, kuku, dan bibir. Riwayat kelahiran
pasien saat lahir langsung menangis namun nampak kebiruan di ujung- ujung jari, tangan, kaki.
Pasien juga sulit untuk meminum ASI dan makan cenderung sedikit sehingga berat badan pasien
sulit untuk naik. Pasien juga termasuk anak yang kurang aktif dibanding anak seusiaya.
Kebanyakan neonatus normal menunjukkan sianosis perifer pada tangan dan kaki yang kadang
cukup hebat terutama bila udara luar sangat dingin, biasanya menghilang dalam 48 jam dan jarang
nampak setelah 72 jam. Sianosis sentral yang terjadi segera pascalahir adalah manifestasi
hipoventilasi. Sianosis sentral pada saat lahir pada umumnya disebabkan oleh penyakit jantung
bawaan. (Sastroasmoro S, Madiyono, 1994)
Pada pemeriksaan fisik, pasien datang tampak lemah dan sesak. Bibir pasien nampak kebiruan.
Pemerikasaan dada telihat bentuk dada pasien pectus excavatum. Setelah dilakukan palpasi
nampak ictus cordis (denyut apex) kuat angkat. Hal ini menandakan adanya kemungkinan
perbesaran pada jantung (cardiomegali). Hasil aukultasi ditemukan suara S1 dan S2 normal. Suara
S1 merupakan suara akibat penutupan katup atrioventrikular sedangkan S2 merupakan suara akibat
menutupkan katu semilunar ( sherwood)
Gambar : Letak titik auskultasi jantung
Sumber : https://www.easyauscultation.com/heart-murmur
Saat dilakukan auskultasi juga terdengar suara murmur early diastolik pada ICS 2,3 dextra
pulmonal dan murmur pansistolik pada ICS 2,4 area parateral. Suara murmur disebabkan karena
aliran turbulensi darah. Ada 4 jenis murmur yaitu :
Penegakan diagnosis Tetralogi of fallot daoat dibantu dengan pemeriksaan penujang untuk
menyingkirkan diagnosa banding. Pemeriksaan yang berhubungan dengan penekan diagnosis
Tetralogi of Fallot adalah pemeriksaan darah, EKG, Echocardigram, dan MRI.
Pemeriksaan Penunjang
X- Ray
Gambaran radiologis dada pada bayi dengan tetralogi Fallot umumnya menunjukkan
penurunan gambaran vaskular paru karena berkurangnya aliran darah yang menuju ke paru peks
jantung nampak kecil dan terangkat, dan konus pulmonalis cekung. Gambaran ini mirip dengan
bentuk sepatu. . (Ruslie, Riska Habriel; Darmadi , 2013 )
Gambar : Gambar MRI pada Tetralogy of Fallot nampak bentukan Ventricular Septal Defect fan
Hipertrofi ventrikel kanan (Greenberg, S Bruce,2019)
ECG (Electrocardiogram)
Pemeriksaan elektrokardiogram dapat menemukan deviasi aksis ke kanan (+120° -+150°),
hipertrofi ventrikel kanan sebagai tanda khas Tetralogy of Fallot, maupun hipertrofi atrium
kanan.Kekuatan ventrikel kanan yang menonjol terlihat dengan gelombang R besar di sadapan
prekordial anterior dan gelombang S besar disadapan prekordial lateralis.
Gambar 2.4 Gambaran EKG Pasien Tetralogi Fallot (Sastroasmoro S, Madiyono
B.,1994)
Keterangan: Deviasi sumbu QRS ke kanan, kompleks QRS negatif di Lead I dan positif di AvF.
Hipertrofi ventrikel kanan ditandai oleh kompleks QRS yang positif di V1 dan S yang dalam di
V6. Gelombang P yang tinggi di V2 menandakan pembesaran atrium kanan.
Gambar 2.4 Gambaran EKG Pasien Tetralogi Fallot (Llapur, C., & Aguilera, 2019)
Gambaran ekokardiografi yang dapat ditemukan:
• Ekokardiografi 2 dimensi dan Doppler dapat memastikan diagnosis dan beratnya
tetralogi Fallot.
• Dari pandangan parasternal long axis terlihat defek septum ventrikel perimembran
subaortik / infundibuler yang besar dengan over–riding aorta.
• Dari pandangan parasternal short axis terlihat anatomi alur keluar ventrikel kanan,
katup pulmonal, annulus dan batang utama arteri pulmonalis, serta cabang kanan dan
kirinya.
• Dengan pemeriksaan Doppler, gradient tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
dapat dihitung.
• Anomali arteri koroner juga dapat dideteksi dengan ekokardiografi.
• Kelainan penyerta seperti defek septum atrium dan vena cava superior kiri yang
persisten juga dapat terlihat.
(Keane J et all, 2006) (Rusepno &Alatas, 2011)
Echocardiogram
Llapur, E. C., C., E., & Aguilera, A. (2019, December 18). My Ekg. Retrieved from
https://en.my-ekg.com/pediatric-ekg/congenital-heart-defects/tetralogy-of-fallot.html
Rampengan, S. H. (2013). Buku Praktis Kardiologi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
Ruslie, R. H., & Darmadi. (2013). Diagnosis dan Tata Laksana Tetralogy of Fallot. CDK-202/
vol.40 no.3.
Rusepno H, Alatas H, editors. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku
Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika;2011.p:705-7