Anda di halaman 1dari 3

Proposisi Bersyarat

Nama: Rizky Adi Subagja

NIM: 530063068

Proposisi bersyarat adalah nama lain dari implikasi. Proposisi bersyarat/implikasi ini juga sering
disebut pernyataan jika-maka. Dalam modul Fondasi dan Bukti Matematika karya Prof. Dr. H. Wahyudin, M.
Pd. disebutkan “Di dalam matematika, pernyataan jika-maka membentuk landasan bagi bahasa deduksi dan
bukti.”

Saya akan membahas proposisi bersyarat sebagai jalan awal dari metode pembuktian dalam
matematika. Ada 5 metode pembuktian yang akan saya bahas di sini, yaitu:

1. Bukti Langsung
2. Bukti Tak Langsung
3. Bukti Kosong
4. Bukti Trivial
5. Bukti dengan Kontradiksi

Mari kita bahas satu per satu metode pembuktiannya.


1. Bukti Langsung
Menurut (Hernadi, 2008 : 4) dalam jurnal Metoda Pembuktian dalam Matematika, disebutkan:
Bukti langsung ini biasanya diterapkan untuk membuktikan teorema yang berbentuk
implikasi p  q. Di sini p sebagai hipotesis digunakan sebagai fakta yang diketahui atau
sebagai asumsi. Selanjutnya, dengan menggunakan p kita harus menunjukkan berlaku q. Secara
logika pembuktian langsung ini ekuivalen dengan membuktikan bahwa pernyataan p  q
benar dimana diketahui p benar.
Kita lihat dulu tabel kebenaran dari implikasi ini:
p q pq
B B B
B S S

Pembuktian langsung ini dilakukan dengan menganggap kita telah mengetahui kebenaran dari
dari pernyataan p. Selanjutnya hasil dari pernyataan q akan menunjukkan nilai kebenaran dari
proposisi tersebut, jika q bernilai benar otomatis proposisi p  q bernilai benar, jika q bernilai
salah maka proposisi p  q bernilai salah.
2. Bukti Tak langsung
Menurut (Hernadi, 2008 : 4) dalam jurnal Metoda Pembuktian dalam Matematika, disebutkan:
Kita tahu bahwa nilai kebenaran suatu implikasi pq ekuivalen dengan nilai kebenaran
kontraposisinya q  p. Jadi pekerjaan membuktikan kebenaran pernyataan implikasi
dibuktikan lewat kontraposisinya.
Kita lihat dulu tabel kebenaran dari kontraposisi ini:
p q q p pq q  p
B B S S B B
B S B S S S
S B S B B B
S S B B B B

Pembuktian dengan kontarposisi ini dimungkinkan ketika pembuktian secara langsung sulit
dilakukan, kita bisa membuktikan pembuktiannya melalui ingkaran dari pernyataan yang ada, lalu
kita membalik kedua pernyataan tersebut. Pernyataan jika p maka q nilainya sama dengan jika
bukan q maka bukan p.

3. Bukti Kosong
Menurut (Hernadi, 2008 : 5) dalam jurnal Metoda Pembuktian dalam Matematika, disebutkan:
Bila hipotesis p pada implikasi p  q sudah bernilai salah maka implikasi p  q selalu
benar apapun nilai kebenaran dari q. Jadi jika kita dapat menunjukkan bahwa p salah maka kita
telah berhasil membuktikan kebenaran p  q.
Kita lihat dulu tabel kebenaran dari implikasi ini:
p q pq
S B B
S S B

Pembuktian kosong ini dilakukan dengan menganggap kita telah mengetahui kesalahan
dari dari pernyataan p. Selanjutnya hasil dari pernyataan q apapun nilainya baik benar ataupun
salah akan mengakibatkan proposisi p  q nilainya selalu benar.

4. Bukti Trivial
Menurut (Hernadi, 2008 : 5) dalam jurnal Metoda Pembuktian dalam Matematika, disebutkan:
Bila pada implikasi p  q, dapat ditunjukkan bahwa q benar maka implikasi ini selalu
bernilai benar apapun nilai kebenaran dari p. Jadi jika kita dapat menunjukkan bahwa q benar
maka kita telah berhasil membuktikan kebenaran p  q.
Kita lihat dulu tabel kebenaran dari implikasi ini:
p q pq
B B B
S B B
Pembuktian kosong ini dilakukan dengan menganggap kita telah mengetahui kebenaran
dari pernyataan q. Selanjutnya pernyataan p apapun nilainya baik benar ataupun salah akan
mengakibatkan proposisi p  q nilainya selalu benar.

5. Bukti dengan Kontradiksi


Menurut (Hernadi, 2008 : 5) dalam jurnal Metoda Pembuktian dalam Matematika, disebutkan:
Metoda ini mempunyai keunikan tersendiri, tidak mudah diterima oleh orang awam.
Dalam membuktikan kebenaran implikasi p  q kita berangkat dari diketahui p dan q.
Berangkat dari dua asumsi ini kita akan sampai pada suatu kontradiksi. Suatu kontradiksi
terjadi bilamana ada satu atau lebih pernyataan yang bertentangan.
Kita lihat dulu tabel kebenaran dari kontradiksi ini:
p q q pq p ∧ q
B B S B S
B S B S B
S B S B S
S S B B S

Pembuktian melalui kontradiksi ini terlihat sangat berbeda dengan keempat pembuktian
sebelumnya. Jika sebelumnya kita mencari kebenarannya, pada pembuktian ini kita mencari
kesalahan-kesalahannya. Dapat dilihat tabel kebenaran kontradiksi semua nilainya
bertentangan dengan kebenaran implikasi.

Anda mungkin juga menyukai