Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG – FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA


Jl. Ganesha No 10, Bandung 40132, Indonesia
SOLUSI
MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR II A (FI-1201) KE 03
TOPIK : Magnetostatika: Medan Magnet

A. PERTANYAAN
1. Lintasan sebuah partikel bermuatan diberikan dalam B masuk
gambar di samping kanan ini. Partikel tersebut q bidang
kertas
melewati daerah pertama yang bermedan magnetik
homogen berarah keluar dari bidang kertas dan B keluar
kemudian melewati daerah kedua yang bermedan bidang
magnetik homogen masuk bidang kertas. kertas
Tentukanlah tanda dari muatan tersebut.

SOLUSI:
Muatan tersebut bertanda negatif. Dengan aturan tangan dapat diperoleh bahwa agar gaya magnetik
yang bekerja pada partikel saat melalui daerah pertama dan kedua selalu mengarah ke pusat lintasan
berbentuk lingkaran, partikel harus bertanda negatif

2. Sebuah partikel bermuatan bergerak dalam ruang yang memiliki medan magnetik homogen selalu
berarah tegak lurus dengan kecepatan partikel tersebut. Bagaimanakah nilai energi kinetik partikel
tersebut? Apakah pengaruh dari medan magnetik homogen tersebut terhadap kecepatan dan
energi kinetik partikel? Jelaskan.

SOLUSI:
Energi kinetik partikel tetap. Medang magnetik homogen yang berarah tegak lurus kecepatan partikel
bermuatan tersebut hanya mengubah arah kecepatan tetapi tidak besarnya. Arah gerak partikel
selalu berubah akan tetapi besarnya kecepatan partikel tetap. Dengan demikian energi kinetiknya
akan tetap.

3. Sebuah balok logam dapat bergerak dalam ruang yang bermedan


magnet homogen B. Balok tersebut dapat digerakkan dalam enam
arah yaitu searah sumbu-sumbu koordinat (baik dalam arah positif
maupun dalam arah negatif) dengan laju konstan sebesar v.
Urutkanlah arah gerak berdasarkan besar beda potensial yang
dihasilkan.

SOLUSI:
Jika balok logam tersebut digerakkan dengan laju v, maka muatan-muatan dalam konduktor akan
  
mengalami gaya magnet yang dinyatakan dengan F  qv  B . Akibatnya muatan akan terpolarisasi
dan dapat menimbulkan beda potensial antara sisi-sisi konduktor. Besarnya potensial dinyatakan
dengan V  vB dengan  menyatakan jarak antara permukaan tempat terpolarisasinya muatan.
Jika balok konduktor digerakkan dalam arah sumbu x (baik positif maupun negative) maka tidak
terjadi polarisasi muatan karena muatan dalam konduktor tidak mengalami gaya magnet, sehingga
V x  V x  0 . Jika balok digerakkan pada arah sumbu y positif maka muatan positif akan
terpolarisasi pada permukaan belakang sedangkan muatan negative akan terpolarisasi pada
permukaan depan. Beda potensial yang muncul adalah V y  vBd . Hal yang sama diperoleh jika
balok bergerak ke arah sumbu y negative. Jika balok digerakkan pada arah sumbu z maka beda
potensial yang timbul adalah V z  V z  vB3d . Jadi urutan berdasarkan besar beda potensial yang
dihasilkan adalah: sejajar sumbu z – sejajar sumbu y – sejajar sumbu x.

4. Gambar berikut ini menunjukkan tiga keadaan di mana suatu partikel bermuatan positif bergerak
dengan kecepatan v melintasi daerah bermedan magnet homogen B sehingga mengalami gaya
magnet FB. Pada masing-masing keadaan, tentukanlah apakah orientasi vektor-vektor tersebut
benar atau salah.
SOLUSI:
  
Gaya magnet yang dialami benda bermuatan dinyatakan dengan F  qv  B . Dengan demikian,
orientasi vektor-vektor yang benar adalah gambar b.

5. Di dalam sebuah alat cyclotron, jelaskan mengapa partikel-partikel yang bergerak dengan laju
berbeda akan memiliki waktu periode rotasi yang sama ?

SOLUSI:
Periode rotasi (waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 lintasan melingkar penuh pada gerak
rotasi) tidak bergantung pada besarnya kecepatan (laju) partikel.
Partikel yang bergerak dengan laju yang lebih besar akan menempuh lintasan lingkaran dengan jari-
jari lebih besar, dan partikel yang bergerak dengan laju yang lebih kecil akan menempuh lintasan
lingkaran dengan jari-jari lebih kecil.

B. SOAL 
 
B
–4
1. Sebuah koil dengan 100 lilitan berpenampang lingkaran dengan luas daerah 2 × 10

m diletakkan dengan arah momen dipol magnetiknya  searah dengan medan
2


magnetik luar yang homogen B , seperti tampak dalam gambar di samping kanan.
Dalam koil tersebut mengalir arus sebesar 1 mA. Bagaimanakah arah arus listrik

dalam koil tersebut? Koil diputar arahnya sebesar dari keadaan diam sampai
2
kembali ke keadaan diam oleh suatu gaya luar tidak konstan. Tentukanlah usaha yang dilakukan
oleh gaya luar tersebut. Besar medan magnetik homogen tersebut adalah 2 T.

SOLUSI:
Dengan menggunakan aturan tangan kanan, agar momen dipol magnetik koil berarah ke atas maka,
dalam kawat koil yang terlihat, arus harus mengalir dari kiri ke kanan. Selanjutnya kerja oleh gaya luar
tak lain adalah perubahan energi potensial koil. Energi potensial koil adalah
 
U      B   cos  ,
sehingga perubahan energi potensialnya terkait dengan kerja oleh gaya luar adalah
 
W  U f  U i  U    U 0    0    B   B .
2
Dengan momen dipol magnetik koil   NIA dapat diperoleh bahwa
  
W  NIAB  NIAB  100 1 10 6 A 2  10 4 m2 2 T   40 nJ .


2. Sebuah muatan positif q  1 μC bergerak dengan kecepatan awal v 0  0.1eˆ x m  s 1 dalam ruang

bermedan magnetik homogen B  0.5 eˆ z T . Tentukanlah gaya magnetik yang sesaat bekerja
pada muatan positif tersebut, bentuk lintasannya, dan jari-jari lintasannya.

SOLUSI:
Gaya magnetik sesaat yang bekerja pada muatan positif tersebut adalah
  
 
FB  qv 0  B  1 μC 0.1eˆ x m  s 1  0.5 eˆ z T  5  108  eˆ z  nN
Bentuk lintasan partikel berbentuk lingkaran dengan jari-jarinya diperoleh melalui gaya magnetik
merupakah satu-satunya gaya yang bekerja sebagai gaya sentripetal
FB  Fs
2
v0
 qv 0 B  m
R2
mv 0
R 
qB

3. Sebuah pesawat terbang yang memiliki panjang sayap dari ujung kiri ke ujung kanan L terbang
dengan arah tegak lurus medan magnetik bumi B dengan kecepatan tetap v . Hambatan listrik
antara kedua ujung sayap pesawat adalah R . Tentukanlah gaya pengereman yang timbul akibat
arus induksi yang muncul.

SOLUSI:
Saya pesawat dapat dimisalkan sebagai suatu batang konduktor yang saat bergerak lurus melewati
medan magnetik, muatan-muatan di dalamnya akan terpolarisasi pada kedua ujungnya sehingga
menimbulkan beda potensial listrik tertentu. Bila kedua ujung sayap pesawat dihubungkan dengan
kawat penghantar maka akan muncul arus listrik yang mengalir, juga di dalam sayap pesawat. Akibat
arus yang mengalir ini akan muncul gaya magnetik yang melawan arah gerak pesawat. Beda
potensial yang timbul adalah
 ind  BLv .
Kemudian, arus yang timbul bila kedua ujung sayap pesawat dihubungkan
 ind
Iind  .
R
Gaya pengereman magnetik yang muncul adalah
 Blv  B 2 lv
FB  BIind L  B  L   .
 R  R

oI
4. Medan magnetik di sekitar sebuah kawat lurus panjang berarus I1 adalah B  . Bila pada
2r
jarak r diletakkan kawat kedua yang sejajar dengan panjang L dan berarus I 2 , tentukalah gaya
yang bekerja pada kawat kedua tersebut untuk setiap satuan panjangnya.

SOLUSI:
Gaya pada kawat lurus berarus I dengan panjang L dalam pengarus medan magnetik tegak lurus
B diberikan oleh
F  BIL .
Dengan demikian
 I   I I
F21  B1I 2L   0 1 I 2 L   21  0 2 1 ,
F
 2r  L r
seperti diberikan oleh rumusa gaya per satuan panjang pada dua kawat sejajar berarus.

5. Sebuah balok logam terletak di dalam ruang bermedan magnet


B = 0,02 T dengan sisi-sisinya sejajar sumbu-sumbu kordinat
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Diketahui salah satu
sisi balok tersebut panjangnya 25 cm. Balok tersebut
digerakkan dengan laju 3 m/s sejajar terhadap masing-masing
sumbu koordinat. Hal ini menyebabkan timbulnya beda
potensial antar sisi-sisi balok. Jika balok digerakkan sejajar
sumbu y diperoleh beda potensial V = 12 mV, sedangkan jika
digerakkan sejajar sumbu z diperoleh beda potensial V = 18
mV dan jika digerakkan sejajar sumbu x diperoleh beda
potensial V = 0. Tentukanlah ukuran balok dx, dy, dz.

SOLUSI:
V
qvB  qE  q  V  Bvd
d
Bila balok digerakkan sejajar sumbu x maka akan memberikan beda potensial V = 0. Hal ini berarti
medan magnet dalam ruang berarah sejajar sumbu x.
12  10 3 12  10 3
Vy  Bvdz  12  10  3  d z   2  10 1 m
Bv


2  10 3
2

3 3
18  10 18  10
Vz  Bvd y  18  10  3  d y   3  10 1 m
Bv

2  10 3
2

Jadi d x  25 cm; d y  30 cm; d z  20 cm

6. Suatu kawat yang panjangnya 50 cm dialiri arus 0,5 A dalam arah sumbu x positif pada daerah

 
bermedan magnet B  3 ˆj  10kˆ mT . Tentukanlah gaya magnetik pada kawat.

SOLUSI:
Gaya magnet pada kawat
  
   
F  i   B  0,5 0,5iˆ  3 ˆj  10kˆ  103   2,5 ˆj  0,75kˆ mN 
7. Loop kawat ABCDEFA seperti ditunjukkan dalam gambar dialiri arus
sebesar i = 5 A. Jika AB = 20 cm, BC = 30 cm dan FA = 10 cm.
Tentukanlah (dalam notasi vektor) momen dipole magnetik loop kawat
tersebut.

SOLUSI:
Momen dipole magnetic pada suatu loop yang dialiri arus listrik dinyatakan
dengan

  NiAnˆ dengan n̂ menyatakan arah normal permukaan loop.
Loop kawat ABCDEFA dapat dipandang sebagai gabungan dua buah loop
segiempat yaitu loop ABCDA dengan arah arus dari B ke C dan loop ADEFA dengan arah arus dari E
ke F. Arah normal loop ABCDA adalah nˆ  kˆ sedangkan arah normal loop ADEFA adalah
ABCDA

nˆ ADEFA  ˆj
Dengan demikian momen dipole magnetic pada kumparan ABCDEFA adalah
  
 ABCDEFA   ABCDA   ADEFA  NiAABCDA ( kˆ )  NiAADEFA ( ˆj )
 
 (1)(5) 0,03 ˆj  0,06kˆ  0,15 ˆj  0,3kˆ

8. Sebuah silinder kayu yang massanya m = 0,25 kg dan panjang L =


0,1 m terdapat lilitan kawat sebagaimana ditunjukkan gambar.
Lilitan kawat yang melilit silinder tersebut adalah 10 lilitan dengan
posisi sedemikian sehingga bidang lilitan yang dibentuk melalui
sumbu silinder tersebut. Silinder tersebut dilepas dari atas bidang
miring yang sudut kemiringannya θ dengan bidang lilitan sejajar
dengan permukaan bidang miring (lihat gambar). Jika terdapat
medan magnet dalam arah vertical dengan besar 0,5 T, berapakah
arus listrik yang harus mengalir pada lilitan kawat agar silinder
dapat tertahan tidak menggelinding turun pada bidang miring.

SOLUSI:
Silinder tersebut dapat tidak turun jika ada gaya (atau momen gaya) yang mengimbangi gaya
beratnya. Momen gaya tersebut muncul pada loop kawat yang dialiri arus dan berada dalam medan
magnet.
Tinjau gaya-gaya yang bekerja pada benda
f

B W=mg

Agar silinder berada dalam kesetimbangan translasi, maka


f  mg sin  0
Jika tidak ada arus pada kumparan maka tidak timbul momen gaya pada silinder sehingga silinder
akan menggelinding turun (berrotasi searah jarum jam). Dengan demikian, agar silinder dapat
tertahan tidak menggelinding harus ada momen gaya lain yang membuat rotasi dalam arah
sebaliknya. Momen gaya ini ditimbulkan oleh kumparan yang dialiri arus dalam ruang bermedan
magnet. Karena medan magnet berarah vertical ke atas, maka momen dipole magnet haruslah
berarah tegak lurus bidang permukaan miring. Besar momen gaya tersebut adalah  arus  B sin
yang bekerja di sumbu silinder. Jika ditinjau titik rotasi menggelinding benda adalah titik sentuhnya
dengan bidang miring, maka momen gaya yang akan membuat benda menggelinding turun adalah
momen gaya yang dihasilkan oleh gaya berat W, besarnya momen gaya ini adalah  berat  mg sinR
dengan R menyatakan jari-jari silinder. Agar silinder berada dalam kesetimbangan rotasi maka
 arus   berat  B  mgR

Karena   NIA , maka I 


mgR

mgR

mg

0,2510  5 A
NAB NLRB NLB 100,10,5

9. Sebuah kumparan berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 0,05 m dan 30


lilitan serta terletak pada bidang horizontal. Kumparan tersebut
membawa arus 5,0 A berlawanan arah jarum jam (dilihat dari atas).
Jika medan magnetik, sebesar 1,2 T ke arah kanan, dilewatkan
padanya, tentukan
a. besar dan arah momen magnetik kumparan,
b. besar torka magnetik kumparan.

SOLUSI:
a. Andaikan ke kanan adalah sumbu-x positif dan ke atas adalah sumbu-y positif. Dari persamaan
 
  NIA  (30)(5)(3,14)(0,05)2 ˆj  1,18 ˆj A.m
diperoleh momen magnetik kumparan sebesar 1,18 A.m dengan arah ke sumbu-y positif (ke atas).
b. Besar torka magnetik kumparan adalah
  B sin  (1,18)(1,2)(sin 90o )  1,41newton.

10. Tentukan gaya magnet total yang bekerja pada kawat berbentuk setengah lingkaran yang dialiri
arus I seperti tampak pada gambar di samping!

SOLUSI:
Misalkan kawat tersebut terletak pada bidang xy. Gaya magnet yang bekerja pada bagian kawat 1,
yaitu bagian kawat yang lurus adalah
  
F  I   B  I 2RBkˆ
1
Untuk memperoleh gaya magnet pada kawat 2, yaitu bagian yang melengkung, dapat dinyatakan

bahwa d   dxiˆ  dyˆj

Sedangkan B  Bˆj
  
 
Dengan demikian dF2  Id   B  I dxiˆ  dyˆj  Bˆj  IBdxkˆ

Jadi diperoleh F2  IBkˆ 
dx  I 2RBkˆ
kawat 2
Sehingga gaya total pada loop kawat tersebut adalah
  
Ft  F1  F2  0

Anda mungkin juga menyukai