Anda di halaman 1dari 11

Magnet

Medan Magnet Adanya medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang ditimbulkan. 1. Bila di dalam ruang tersebut ditempatkan benda magnetik maka benda tersebut mengalami gaya. 2. Bila di ruang terdapat partikel/benda bermuatan, maka benda tersebut mengalami gaya. Medan magnet merupakan besaran vektor,adapun kuat/lemahnya medan tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran vektor. Hubungan antara H dan B : B = o H dengan : B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla H = intensitas magnet o = permeabilitas = 4 x 10-7 Wb/A.m (udara) Garis Gaya Dan Fluks Magnetik = B A cos = fluks magnetik (weber) B = induksi magnetik A = luas bidang yang ditembus garis gaya magnetik = sudut antara arah garis normal bidang A dan arah B Catatan:

Bila arah garis induksi magnetik tegak lurus pada bidang gambar, maka arah tersebut dinyatakan dengan: tanda ................................... ....... bila mendekati pembaca tanda xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx bila menjauhi pembaca

Rapat garis gaya di suatu titik menyatakan besaran induksi magnetik (B) di titik itu.

Timbulnya Medan Magnet 1. MEDAN MAGNET OLEH BENDA MAGNETIK Suatu magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke kutub S.

Gbr. Medan Magnet Oleh Benda Magnetik 2. MEDAN MAGNET OLEH MUATAN BERGERAK Oersted: perpindahan muatan listrik (arus listrik) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya.

Arah medan magnet B ditentukan dengan kaidah sekrup putar kanan atau tangan kanan Besarnya induksi magnetik B di suatu titik yang ditimbulkan oleh suatu kawat berarus I (HUKUM BIOT SAVART) adalah: B = k [(I l sin ) / r2] Gbr. Medan Magnet Oleh Muatan Bergerak k = 10-7 = o / 4

3. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT LURUS BERARUS Kawat penghantar yang sangat panjang den lurus terletak pada sumbu-x serta dialiri arus listrik L. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan besarnya adalah:

B = ( o I)/(2 a) a = jarak suatu titik terhadap kawat

Gbr. Medan Magnet Oleh Kawat Lurus Berarus 4. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT MELINGKAR BERARUS Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran (jari-jari = a) dialiri arus I maka besarnya induksi magnetik di pusat lingkaran O:

B = o I / 2a B = N o I / 2a N = jumlah lilitan Besar induksi magnetik di titik P: B = o I sin /2r2 Gbr. Medan Magnet Oleh Kawat Melingkar Berarus 5. MEDAN MAGNET OLEH SOLENOIDA DAN TOROIDA SOLENOIDA adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat. Induksi magnetik di tengah solenoida: Bo = I n = I N / L = permeabilitas bahan = o. km km = permeabilitas relatif Induksi magnetik di ujung solenoida: Bp = I n / 2 = I N / 2L = Bo/2

Gbr. Medan Magnet Oleh Solenoida

TOROIDA adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya berbentuk lingkaran.

Induksi magnetik di sumbu toroida: Bo = I n = I N / 2 R n = jumlah lilitan per satuan panjang = N/L L = 2 R = panjang keliling lingkaran Gbr. Medan Magnet Oleh Toroida Pengaruh Medan Magnet 1. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP MUATAN BERGERAK Sebuah partikel bermassa m bermuatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v di dalam medan magnet dengan induksi magnetik B. akan mengalami Gaya Lorentz F sebesar F = q v B sin = sudut yang dibentuk oleh arah gerak muatan dengan arah induksi magnetik Bila = 90 (v B) maka F = q v B. Karena F selalu tegak lurus terhadap v. maka lintasan partikel bermuatan merupakan lingkaran dengan jari-jari R sebesar: R = mv/q.B dengan v = R = 2f = 2/T

2. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KAWAT BERARUS Melalui kawat lurus yang terletak di sumbu-y mengalir arus I. Bila kecepatan muatan-muatan positif adalah v dan jumlah muatan yang mengalir adalah q selama waktu t, maka Gaya Lorentz F: F = l I B sin

Gbr. Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kawat Berarus Penentuan arah gaya Lorentz mengikuti kaidah tangan kanan. Jika keempat jari dikepalkan dari arah v ke B atau dari arah I ke B. maka ibu jari menunjukkan arah gayanya. 3. GAYA ANTAR KAWAT LURUS PARALEL

Bila I1 dan I2 berlawanan arah, kedua kawat saling tolak Bila I1 dan I2 searah, kedua kawat saling tarik. F1/l = F2/l = o I1 I2 / 2d Gbr. Gaya Antar Kawat Lurus Paralel 4. MOMEN KOPEL PADA KUMPARAN Bila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan luas penampang A, jumlah lilitan N. dialiri arus I dan berada dalam induksi magnetik B. maka terjadi momen kopel sebesar: = N I B A sin satuan N.m

Satuan induksi magnetik : mks: wb / m atau maxwell / m atau tesla. cgs : Gauss atau Oersted. 1 Gauss= 1 Oersted= 10-4 Wb/m Sifat Magnetik Bahan Medan magnet suatu bahan ditimbulkan oleh arus listrik, sedangkan arus listrik ditimbuLkan akibat aliran/gerak elektron.

1. BAHAN DIAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol. Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil. Permeabilitas bahan ini: <o. Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

2. BAHAN PARAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah tidak nol. Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar. Permeabilitas bahan: >o. Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu

3. BAHAN FERROMAGNETIK
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar. Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen

Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali). Permeabilitas bahan ini: >o. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt. Contoh Soal: 1. Suatu kawat lingkaran dengan jejari 3 cm.Hitung induksi magnetik di titik P yang berjarak 4 cm dari pusat lingkaran jika arus 5 A mengalir pada kawat ! Jawab: r = (3 + 4) = 5 cm = 0,05 m Bp = o I a sin /2r = (4p x 10-7 . 5 . 0,03 . 3/5) /(2x0,05) Bp = 1.44p.10-5Wb/m2 2. Sebuah partikel bermuatan q setelah dipecepat dalam beda potensial V memasuki medan magnet homogen dengan induksi magnetik B. Jika partikel itu bergerak melingkar dalam medan magnet tersebut dengan jarijari R. hitunglah perbandingan antara muatan dan massa (q/m) partikel tersebut !

Jawab: Partikel yang bergerak dalam beda potensial V akan memiliki dua jenis energi yaitu: EK = m v E = q .V m v = q . V v = (2 q V/m) ........(1)

Partikel bergerak melingkar dalam medan magnet, maka : R = m v / b q .........(2) Gabungkan persamaan (1) dan (2), maka: R= m/Bq (2qV/m) , sehingga q/m = 2 V/RB Imbas Elektromagnetik Imbas elektromagnetik adalah terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat adanya perubahan medan magnet. Arus yang terjadi disebut arus imbas atau arus induksi diselidiki oleh Faraday.

1. GGL (GAYA GERAK LISTRIK) INDUKSI Bila sebuah penghantar dengan panjang l digerakkan dengan kecepatan v di dalam medan magnet B, tegak lurus terhadap arah medan, maka akan timbul GGL induksi di ujung-ujung penghantar sebesar:

=-lvB

satuan Volt

2. HUKUM FARADAY Jika fluks magnet () yang menembus suatu kumparan berubah-ubah, maka akan timbul GGL INDUKSI sebesar: = - N d/dt

N =jumlah lilitan kumparan d =perubahan fluks dt = perubahan waktu Arah arus induksi den GGL yang timbul, ditentakan berdasarkan hukam Lenz den aturan tangan kanan. Jika keempat jari dikepalkan dari arah v ke arah B. make arah ibu jari menunjukkan arah arus imbas I. 3. HUKUM LENZ Arah arus induksi selalu melawan sebab/penyebab yang menimbulkannya. Bila arus tersebut berubah-ubah, maka fluks magnet yang timbul juga akan berubah-ubah, sehingga menimbulkan GGL induksi sebesar: = - L dI/dt L = induksi diri (satuan SI = Henry) dI/dt = perubahan arus pada selang waktu dt Hubungan hukum Faraday dengan hukum Lenz, menghasilkan: L = N d/dI L = mo AN/l L = Induksi diri A = penampangToroida/Solenoida l = panjang Toroida/Solenoida Energi (W) yang tersimpan pada induktor: W = L I

Gbr. Energi Yang Tersimpan Pada Induktor Perubahan I1 akan menimbulkan F1, selanjutnya menimbulkan perubahan F2, akibatnya timbul GGL induksi pada kumparan 2. Begitu pula sebaliknya. 1 = M dI2/dt 2 = M dI1/dt dengan M = induksi bolak-balik.

Penerapan Induksi Elektromagnetik

1. GENERATOR
Suatu sistem yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan prinsip kerja berdasarkan peristiwa induksi (hukum Faraday). Besarnya GGL induksi yang timbul di dalam kumparan adalah: = -N d/dt dengan F = o cos t ; d /dt = wo sin t ; sehingga: =
maks maks

sin t

= N o = N A B

2. TRANSFORMATOR
Alat untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik. Prinsip kerjanya bedasarkan pemindahan daya/energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara induksi. Trafo umum V2/N2 = V1/N1 Trafo: Step up : V2 > V1 Step down: V1 > V2 Transformator ideal: Pin = Pout atau V1I1= V2I2 V1/V2 = I2/I1 Transfomator tak ideal: Pin Pout ; Pout = Pin = Pout/Pin x 100% = efisiensi transformator

3. ARUS PUSAR
Arus yang timbul dalam suatu logam/penghantar yang bergerak di dalam medan magnet.Umumnya merugikan karena dapat menimbulkan kalor (kerugian energi), dapat dikurangi dengan memecah-mecah penghantar tersebut. Pemanfaatan arus pusar:

1. Alat pemanas induksi 2. Redaman elektromagnetik/rem magnetik Contoh: 1. Kawat PQ yang panjangnya ldigeser mendatar dengan kecepatan v pada rangkaian ABCD dengan hambatan R. Geseran kawat PQ memotong tegak lurus medan magnet homogen B. Jika potensial dititik P lebih besar daripada potensial di titik Q. hitunglah besar dan arah gaya F yang timbul akibat gerak kawat PQ tersebut ! Jawab: Karena potensial di titik P lebih besar dari titik Q maka arah arus (elektron) mengalir dari Q ke P. sehingga berdasarkan kaidah Lorentz maka arah gaya F harus ke kiri. Besar gaya F adalah: F= l I B sin (sin = 1) ................(1) I = /R = l v B/R ............................(2) gabungkan persamaan (1) dan (2), maka: F = (l V B)/R 2. Sebatang kawat panjang 20 cm diputar pada satu ujungnya dengan frekuensi 2 put/detik di dalam medan magnet ^ bidang putar. Hitung GGL imbas yang terjadi jika B = 0,3 tesla ! Jawab: awal = B . Aawal = 0,3 x 0 = 0 f = 2 Hz T= 1/f = detik Jadi dalam waktu , detik luasan yang dilingkungi fluks magnetik adalah: A akhir = R R = jari-jari/panjang kawat = 0,2 m akhir = B . Aakhir = 0,3 . (0,2) . akhir = 12 x 10-3 Wb. Jadi = - N d/dt =- N (akhir - awal)/dt = -1.12 x 10-3 p volt 3. Sebuah solenoida memiliki jumlah lilitan sebanyak 100 buah. Panjang dan luas penampang solenoida berturut-turut 75 cm dan 25 cm2. Hitunglah: a. Induktansi diri solenoida

b. Energi yang dihasilkan oleh peristiwa Induksi diri, bila arus listrik yang mengalir 10 A. c. Besar GGL induksi diri yang terjadi, bila dalam waktu 5 detik kuat arus berubah menjadi 2,5 A. Jawab: (a) Induksi diri dari solenoida adalah: L = o N A/l = [4 .10-7 (100)2.25.10-4]/[75.10-2] = 3/4.10-5 (b) Energi yang dihasilkan, bila I = 10 A adalah: W = 1/2 LI2 = 1/4 . 4/310-5(10)2 = 1/3.10-3 joule (c) Besar GGL induksi diri bila kuat arus berubah menjadi 2,5 A adalah: E = - L dI/dt = - 4/310-5 (10-2,5/5) E = -4/3 .10-5 . 3/2 = -2 10-5 volt 4. Kumparan sekunder suatu transformator step-down terdiri 2 bagian yang terpisah masing-masing 150 volt den 30 volt. Kumparan primer terdiri 1100 lilitan dan dihubungkan dengan tegangan 220 volt. Jika arus pada kumparan primer 0,2 A, hitung arus dan lilitan masing-masing kumparan sekunder !

Efisiensi trafo tidak diketahui

dianggap = 100%

Vs1 . IS1 = VP . IP IS1 =220 x 0,2/150 = 44/150 A VP / VS1 = NP / NS1 NS1 = 150/200 x 1100 = 750 lilitan VS2 . VS2 = VP . IP IS2 = 220 x 0,2/30 = 44/30 A VP / VS2 = NP / NS2 NS2 30 / 220 x 1100 = 150 lilitan

Anda mungkin juga menyukai