Anda di halaman 1dari 33

DASAR TATA UDARA 1

JURNAL PRAKTIKUM

NAMA : FEBY FEBRIANI

KELAS : 2C / D4 TPTU

NIM : 191624011

LABORATORIUM TATA UDARA


JURUSAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
JOBSHEET PRAKTIKUM

DASAR TATA UDARA 1

SESI I

1. Pengukuran Temperatur Dan Kelembaban Relatif

2. Penentuan Sudut Sudut Matahari

3. Pengukuran Beban Penghuni

LABORATORIUM TATA UDARA


JURUSAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
LABORATORIUM TATA UDARA

PERCOBAAN III
PENGUKURAN BEBAN PENGHUNI

I. TUJUAN
Dengan melakukan percobaan ini diharapkan setiap praktikan dapat:

 Mengetahui pengaruh variasi jumlah orang terhadap beban pendinginan.


 Mengetahui pengaruh variasi kegiatan orang terhadap beban pendinginan.
 Membandingkan hasil perhitungan berdasarkan percobaan dan tabel beban
orang yang direkomendasikan ASHRAE.
II. TEORI DASAR
Manusia dapat diasumsikan sebagai suatu mesin kalor yang mengeluarkan kalor
ke lingkungan, yang besarnya sekitar antara 100 Watt untuk aktivitas santai sampai
1000 Watt untuk aktivitas yang sangat intensif (aktif). Kalor yang diproduksi tubuh
harus dapat dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan supaya tidak terjadi
penimbunan kalor di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan temperatur dalam tubuh
meningkat. Pengeluaran kalor terjadi di permukaan tubuh, dengan sirkulasi darah
kalor disalurkan ke kulit kemudian dikeluarkan ke lingkungan.
Temperatur lingkungan mempengaruhi disipasi kalor secara konduksi dan radiasi,
sedangkan pengeluaran kalor secara konveksi dipengaruhi oleh kecepatan udara.
Faktor lain yang mempengaruhi produksi kalor adalah aktivitas tubuh. Semakin besar
aktivitas tubuh, semakin besar pula laju produksi kalor dalam tubuh dan semakin
besar pula kalor yang dilepaskan ke lingkungan oleh tubuh.
Lingkungan yang nyaman secara termal adalah lingkungan ayng memungkinkan
tubuh seseorang mencapai keseimbangan termal, yaitu keadaan pada saat tubuh tidak
mengalami penimbunan atau pengurangan kalor. Ini berarti bahwa kalor yang timbul
di dalam tubuh tepat sama dengan kalor yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya.
Tercapainya keseimbangan termal tergantung ada beberapa faktor:
1. Faktor individu:
- tingkat aktivitas kerja

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
- bentuk dan resistansi pakaian
- metabolisme (jenis kelamin, berat badan, umur, dll)
- aklimatisasi
2. Faktor lingkungan :
- Temperatur udara
- Kelembaban relatif udara
- Kecepatan aliran udara
- Kebersihan udara
- Temperatur radiasi permukaan sekeliling
III. ALAT YANG DIGUNAKAN
Sling Termometer (1 buah) Termometer digital (1 buah)

Higrometer (1 buah) Meteran (1 buah)

Lampu senter (1 buah) Stop Watch (1 buah)

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

LAPORAN OBSERVASI
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Hitung massa udara di dalam ruangan yang dimensinya sebagai berikut.
Panjang = 2,71 m
Lebar = 2,71 m
Tinggi = 2,43 m

(terlampir)

2. Suatu ruangan diketahui pada kondisi awal memiliki T = 25 oC & RH = 70% dan
keadaan akhir T = 30oC & RH = 60 %. Gambarkan perubahan awal (1) dan
keadaan akhir (2) pada psychrometric chart. Hitung perubahan kalor total, kalor
laten & kalor sensibel.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

h2
h3 2
h1
laten

1
Sensibel 3

Q = m/s ( Δh)
Qs = m/s x (h3-h1)

Ql = m/s x (h2-h3)
Qt = m/s (h2-h1)
s: 3 menit (untuk NIM ganjil)
s: 4 menit (untuk NIM ganjil)

(terlampir)

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

(terlampir)

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

(terlampir)

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

LAPORAN PRAKTIKUM

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ukur suhu ruangan dalam derajat Celcius
2. Ukur RH ruangan dalam %
3. Satu orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH
tiga menit pertama dan kedua.
4. Ruangan dikosongkan selama 5 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian
ukur suhu dan RH
5. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging, ukur suhu dan RH tiga
menit pertama dan kedua.
6. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian
ukur suhu dan RH
7. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas dengan mengayuh sepeda, ukur
suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua
8. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian
ukur suhu dan RH
9. Tiga orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH
tiga menit pertama dan kedua
10. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian
ukur suhu dan RH
11. Tiga orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging dalam satu gerakan
yang sama, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua.
12. Ukur volume ruangan yang digunakan selama percobaan

VI. DATA PERCOBAAN


Volume ruangan = p x l x t
Volume ruangan = 2 m x 3 m x 3 m
Volume ruangan = 18 m3

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

No Pengukuran RH (%) T (oC)

1 Keadaan awal ruangan 75% 21.0 oC


2 Satu orang duduk 3 menit 75% 22.0 oC
3 Satu orang duduk 6 menit 70% 22.0 oC
4 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit 75% 21.0oC
5 Satu orang jogging 3 menit 70% 23.0 oC
6 Setelah jogging 6 menit 65% 24.5 oC
7 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 75% 21.0oC
8 Satu orang mengayuh sepeda 3 menit 60% 23.0 oC
9 Setelah mengayuh sepeda 6 menit 65% 25.0 oC
10 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 75% 21.0oC
11 Tiga orang duduk 3 menit 70% 24.0 oC
12 Setelah duduk 6 menit 65% 25.0 oC
13 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 75% 21.0oC
14 Tiga orang jogging 3 menit 70% 26.0 oC
15 Setelah jogging 6 menit 70% 28.0 oC

TUGAS LAPORAN
1. Hitung massa udara di dalam ruangan percobaan.
a) V = p x l x t
V=2mx3mx3m
V = 18 m3

b)

m = (1.2 kg/m3)(18m3)
m = 21.6 kg
Jadi, massa udara di dalam ruangan percobaan adalah 21.6 kg.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
2. Gambarkan tiap data pengukuran pada psychrometric chart.
No Kegiatan
Satu Orang Duduk
h3 = 55,3 kJ/kg

2 Sensibel
3
1
laten

1
h2= 53,9 kJ/kg
h1= 51,8 kJ/kg

Satu Orang Jogging


h2 = 56,7 kJ/kg

h3 = 56,2 kJ/kg 2
2 h1= 54,5 kJ/kg
laten

1
Sensibel 3

Satu Orang Mengayuh Sepeda


h2 = 58,5 kJ/kg

h3 = 52,2 kJ/kg 2
3 h1= 50,1 kJ/kg
laten

1
Sensibel 3

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Tiga Orang Duduk


h2 = 58,5 kJ/kg
h3 = 58,0 kJ/kg
h1= 57,6 kJ/kg
4 3
1
laten

Sensibel 2

Tiga Orang Jogging

h2 = 70,9 kJ/kg

h3 = 66,5 kJ/kg 2
h1= 64,3 kJ/kg
laten

1
5 Sensibel 3

3. Hitung kalor total, kalor sensibel dan kalor laten tiap data pengukuran yang
didapat dari psychrometric chart.
a. Satu Orang Duduk
Dik :
h1 = 51,8 kJ/kg
h2 = 53,9 kJ/kg
h3 = 55,3 kJ/kg

Dit :
 Qs ?
 Ql ?
 Qt ?

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
Jawab :
𝒎
𝑸 = ( 𝜟𝒉)
𝒔
𝑚
 𝑄𝑠 = ( ℎ3 − ℎ1 )
𝑠

21,6 𝑘𝑔 ( 55,3−51,8)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 3,5 𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔

𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,42 = 0,42 𝑘𝑊


21,6 𝑘𝑔 ( 55,3−51,8)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 3,5 𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,21 = 0,21 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑙 = ( ℎ2 − ℎ3 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 53,9−55,3)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 −1,4𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = −0,168 = −0,168 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 53,9−55,3)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 −,14 𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,84 = 0,84 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑡 = ( ℎ2 − ℎ1 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 53,9−51,8)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,1 𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,252 = 0,252 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 53,9−51,8)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,1 𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,126 = 0,126 𝑘𝑊
𝑠
b. Satu Orang Jogging
Dik :

h1 = 54,5 kJ/kg

h2 = 56,7 kJ/kg

h3 = 56,2 kJ/kg
60 𝑠
1) s = 3 menit x = 180 s
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60 𝑠
2) s = 6 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 360 s

Dit :
 Qs ?
 Ql ?
 Qt ?
Jawab :
𝒎
𝑸 = ( 𝜟𝒉)
𝒔
𝑚
 𝑄𝑠 = ( ℎ3 − ℎ1 )
𝑠

21,6 𝑘𝑔 ( 56,2−54,5)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 1,7 𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,204 = 0,204 𝑘𝑊
𝑠
Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
21,6 𝑘𝑔 ( 56,2−54,5)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 1,7 𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,102 = 0,102 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑙 = ( ℎ2 − ℎ3 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 56,7−56,2)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,5 𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 = 0,06 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 56,7−56,2)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,5 𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,03 = 0,03 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑡 = ( ℎ2 − ℎ1 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 56,7−54,5)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,2 𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,264 = 0,264 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 56,7−54,5)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,2 𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,132 = 0,132 𝑘𝑊
𝑠

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
c. Satu Orang Mengayuh Sepeda
Dik :

h1 = 50,1 kJ/kg

h2 = 58,5 kJ/kg

h3 = 52,2 kJ/kg
60 𝑠
1) s = 3 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 180 s
60 𝑠
2) s = 6 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 360 s

Dit :
 Qs ?
 Ql ?
 Qt ?
Jawab :
𝒎
𝑸 = ( 𝜟𝒉)
𝒔
𝑚
 𝑄𝑠 = ( ℎ3 − ℎ1 )
𝑠

21,6 𝑘𝑔 ( 52,2−50,1)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,1 𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,252 = 0,252 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 52,2−50,1)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 2,1 𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,126 = 0,126 𝑘𝑊
𝑠

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
𝑚
 𝑄𝑙 = ( ℎ2 − ℎ3 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−52,2)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 6,3 𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,756 = 0,756 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−52,2)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 6,3 𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,378 = 0,378 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑡 = ( ℎ2 − ℎ1 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−50,1)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 8,4 𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 1,008 = 1,008 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−50,1)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 4 𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,24 = 0,24 𝑘𝑊
𝑠
d. Tiga Orang Duduk
Dik :

h1 = 57,6 kJ/kg

h2 = 58,5 kJ/kg
h3 = 58,0 kJ/kg

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
60 𝑠
1) s = 3 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 180 s
60 𝑠
2) s = 6 menit x = 360 s
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Dit :
 Qs ?
 Ql ?
 Qt ?
Jawab :
𝒎
𝑸 = ( 𝜟𝒉)
𝒔
𝑚
 𝑄𝑠 = ( ℎ3 − ℎ1 )
𝑠

21,6 𝑘𝑔 ( 58,0−57,6)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,4 𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,048 = 0,048 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,0−57,6)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,4 𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,024 = 0,024 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑙 = ( ℎ2 − ℎ3 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−58,0)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,5 𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 = 0,06 𝑘𝑊
𝑠

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−58,0)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,5 𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,03 = 0,03 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑡 = ( ℎ2 − ℎ1 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−57,6)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,9 𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,108 = 0,108 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 58,5−57,6)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 0,9 𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,054 = 0,054 𝑘𝑊
𝑠
e. Tiga Orang Jogging
Dik :

h1 = 64,3 kJ/kg

h2 = 70,9 kJ/kg

h3 = 66,5 kJ/kg
60 𝑠
1) s = 3 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 180 s
60 𝑠
2) s = 6 menit x 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 360 s
Dit :
 Qs ?
 Ql ?
 Qt ?
Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
Jawab :
𝒎
𝑸 = ( 𝜟𝒉)
𝒔
𝑚
 𝑄𝑠 = ( ℎ3 − ℎ1 )
𝑠

21,6 𝑘𝑔 ( 66,5−64,3)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝑔 2,2 𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,264 = 0,264 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 66,5−64,3)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝑔 2,2 𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑠−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,132 = 0,132 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑙 = ( ℎ2 − ℎ3 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 70,9−66,5)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝑔 4,4 𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,528 = 0,528 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 ( 70,9−66,5)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔

𝑘𝑔 4,4 𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑙−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,264 = 0,264 𝑘𝑊
𝑠
𝑚
 𝑄𝑡 = ( ℎ2 − ℎ1 )
𝑠
21,6 𝑘𝑔 (70,9−64,3)𝑘𝐽
1) 𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔
21,6 𝑘𝑔 (70,9 − 64,3)𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
180 𝑠 𝑘𝑔

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
𝑘𝑔 6,6 𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,12 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,792 = 0,792 𝑘𝑊
𝑠
21,6 𝑘𝑔 (70,9−64,3)𝑘𝐽
2) 𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔
21,6 𝑘𝑔 (70,9 − 64,3)𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑥
360 𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝑔 6,6 𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,06 𝑥
𝑠 𝑘𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑡−6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,396 = 0,396 𝑘𝑊
𝑠

4. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel ASHRAE dan beri komentar!

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

PERHITUNGAN MENGGUNAKAN DATA PADA PERCOBAAN


𝒎
TABEL 1: Menghitung Q , ṁ = 𝒔 = 𝒌𝒈/𝒔 , V = 18 m3
3 menit 6 menit
Aktivitas
𝑸𝒔 (W) 𝑸𝒍 (W) 𝑸𝒕 (W) 𝑸𝒔 (W) 𝑸𝒍 (W) 𝑸𝒕 (W)
Satu orang 420 W -168 W 252 W 210 W -84 W 126 W
duduk
Satu orang 204 W 60 W 264 W 102 W 30 W 132 W
jogging
Satu orang 252 W 756 W 480 W 126 W 378 W 240 W
mengayuh
sepeda
Tiga orang 48 W 60 W 108 W 24 W 30 W 54 W
duduk
Tiga orang 264 W 528 W 792 W 132 W 264 W 396 W
Jogging

PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN TABEL ASHRAE


𝑸𝒔
𝑸𝒔 = 𝒙 𝑵 𝒙 𝑪𝑳𝑭
𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈
𝑸𝒍
𝑸𝒍 = 𝒙𝑵
𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈
Keterangan :
𝑄𝑠
= 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑙𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 4.5 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝐴𝑆𝐻𝑅𝐴𝐸
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑄𝑙
= 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 4.5 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝐴𝑆𝐻𝑅𝐴𝐸
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
N = jumlah orang
CLF = cooling load factor untuk penghui nilainya dapat dilihat pada table 4.6 buku ASHRAE
CLF = 1, if cooling system does not run 24 hours a day
Maka dari itu, kami asumsikan pada perhitungan Qs, CLF bernilai 1.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

TABEL 2 : Menghitung Q berdasarkan Tabel ASHRAE


3 menit 6 menit
Aktivitas
Qs Ql Qs Ql
1 orang duduk 60 W 40 W 60 W 40 W
1 orang jogging 100 W 205 W 100 W 205 W
1 orang mengayuh
100 W 205 W 100 W 205 W
sepeda
3 orang duduk 180 W 120 W 180 W 120 W
3 orang jogging 300 W 615 W 300 W 615 W

PERBANDINGAN PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN TABEL


ASHRAE
3 menit 6 menit
Aktivitas 𝑸𝒔 𝑸𝒔 𝑸𝒍 𝑸𝒍 𝑸𝒔 𝑸𝒔 𝑸𝒍 𝑸𝒍
ASHRAE ASHRAE ASHRAE ASHRAE
1 orang 420 -168 210 W -84
60 W 40 W 60 W 40 W
duduk W W W
1 orang 204 60 102 W 30
100 W 205 W 100 W 205 W
jogging W W W
1 orang 252 756 126 W 378
mengayuh 100 W W 205 W W 100 W 205 W W
sepeda
3 orang 48 60 24 W 30
180 W 120 W 180 W 120 W
duduk W W W
3 orang 264 528 132 W 264
300 W 615 W 300 W 615 W
jogging W W W
LABORATORIUM TATA UDARA
VII. ANALISIS DATA

3 menit 6 menit
Aktivitas 𝑸𝒔 𝑸𝒔 𝑸𝒍 𝑸𝒍
𝑸𝒔 𝑸𝒔 𝑸𝒍 𝑸𝒍
ASHRAE ASHRAE ASHRAE ASHRAE
1 orang 420 -168 210 W -84
60 W 40 W 60 W 40 W
duduk W W W
1 orang 204 60 102 W 30
100 W 205 W 100 W 205 W
jogging W W W
1 orang 252 756 126 W 378
mengayuh 100 W W 205 W W 100 W 205 W W
sepeda
3 orang 48 60 24 W 30
180 W 120 W 180 W 120 W
duduk W W W
3 orang 264 528 132 W 264
300 W 615 W 300 W 615 W
jogging W W W

Pada tabel yang telah dilampirkan, terlihat bahwa perbandingan antara kalor
sensible maupun kalor laten pada percobaan dengan yang menggunakan table ASHRAE
memiliki nilai yang berbeda setiap datanya. Nilai keduanya memiliki selisih yang sangat
besar, kecuali pada aktivitas Satu orang jogging 6 menit, memiliki selisih kalor sensible
yang kecil, yaitu 2 W (102 W - 100 W = 2 W). Selain itu, nilai suhu yang sama pada
aktivitas Satu orang duduk (3 menit dan 6 menit) membuat nilai kalor laten menjadi
negatif karena memiliki nilai suhu yang sama namun besarnya RH menurun saat satu
orang duduk selama 6 menit.

Hal-hal seperti ini terjadi karena banyak faktor. Namun kali ini kami tidak
melaksanakan praktikum secara langsung, sehingga keakuratan data pun masih belum
akurat. Selain itu, faktor pembacaan grafik pun menjadi salah satu penyebab ketidak-
akuratan hasil data percobaan.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
AKTIVITAS 1 : SATU ORANG DUDUK

Grafik perubahaan RH (%)


75% 75%

70%

KEADAAN AWAL SATU ORANG DUDUK 3 SATU ORANG DUDUK 6


RUANGAN MENIT MENIT

Aktivitas 1 : Satu Orang Duduk

Grafik perbandingan Tdb dan Twb


22 22
21
18.9 18.3
18

KEADAAN AWAL SATU ORANG DUDUK 3 SATU ORANG DUDUK 6


RUANGAN MENIT MENIT

Tdb (°C) Twb (°C)

ANALISIS : Dari kedua grafik di atas, terlihat kelembaban relatif (RH) pada
kondisi awal dan kondisi kedua konstan, namun ketika seseorang duduk selama 6
menit pada ruangan tersebut, nilai RH menjadi turun.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
Namun, untuk temperature dry bulb nya pada selang waktu 3 menit awal,
mengalami kenaikan dan ketika 3 menit selanjutnya mengalami temperatur yang
konstan, sedangkan mengenai temperatur bola basahnya atau Twb mengalami
kenaikan pada 3 menit awal, dan ketika 3 menit selanjutnya mengalami
penurunan.

AKTIVITAS 2 : SATU ORANG JOGGING

Grafik Perubahan RH (%)

76%
74%
72%
70%
68%
66%
64%
62%
60%
Ruangan 1 orang Jogging 3 1 orang jogging 6
dikosongkan dan menit menit
pintu dibuka 5
menit

RH - 1 ORANG JOGGING

Grafik perbandingan Tdb dan Twb


30

25

20

15

10

0
Ruangan dikosongkan 1 orang jogging 3 menit 1 orang jogging 6 menit
dan pintu dibuka 7 menit

Tdb (°C) Twb (°C)

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
ANALISIS : Pada grafik di atas, pada saat ruangan dikosongkan dan pintunya
dibuka selama 5 menit, nilai RH dari kondisi awal hingga 6 menit setelahnya
mengalami penurunan, sedangkan Tdb atau temperatur bola keringnya semakin
lama semakin meningkat hingga 6 menit setelahnya. Begitupun juga Twb atau
temperatur bola basahnya.

Contoh lain dengan beban penghuni yang lebih banyak

AKTIVITAS 4 : TIGA ORANG DUDUK

Aktivitas RH Tdb Twb


Ruangan
dikosongkan dan
75% 21 °C 18°C
pintu dibuka 7
menit
3 orang duduk 3
70% 24 °C 20°C
menit
3 orang duduk 6
65% 25 °C 20,2°C
menit

ANALISIS : Pada tabel di atas, semenjak ruangan dikosongkan dan pintunya


dibuka selama 7 menit, nilai RH hingga 6 menit setelahnya mengalami penurunan
yang cukup konstan yaitu selisih 5% setiap aktivitas. Sedangkan temperatur bola
kering (Tdb) mengalami kenaikan dari kondisi awal hingga kondisi akhir.
Begitupun sama halnya dengan Twb, dari kondisi awal hingga 6 menit setelahnya
mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

VIII. KESIMPULAN

Aktivitas 1 RH Tdb Twb Aktivitas 4 RH Tdb Twb


Kondisi 75% 21°C 18°C Ruangan
awal dikosongkan
75% 21 °C 18°C
ruangan dan pintu
dibuka 7 menit
1 orang 75% 22°C 18,9°C
3 orang duduk
duduk 3 70% 24 °C 20°C
3 menit
menit
1 orang 70% 22°C 18,3°C
3 orang duduk
duduk 6 65% 25 °C 20,2°C
6 menit
menit

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Melalui tabel di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hubungan


Beban Penghuni dengan Temperatur adalah berbanding lurus. Semakin
banyak atau besar beban penghuninya, maka temperatur nya akan semakin
besar pula. Selain itu, jenis aktivitas yang dijalankan pun memengaruhi kondisi
lingkungan/ruangan. Semakin banyak penghuni dan semakin berat
aktivitasnya, maka temperaturnya semakin meningkat atau tinggi. Namun
sebaliknya, jika semakin banyak penghuni dan semakin berat aktivitas, maka
kelembaban relatif (RH) semakin kecil. Maka dari itu, RH berbanding terbalik
dengan beban penghuni.

Manusia itu dapat diasumsikan sebagai suatu mesin kalor yang mengeluarkan
kalor ke lingkungan, yang besarnya sekitar antara 100 Watt untuk aktivitas santai
sampai 1000 Watt untuk aktivitas yang sangat intensif (aktif). Kalor yang
diproduksi tubuh harus dapat dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan supaya
tidak terjadi penimbunan kalor di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
temperatur dalam tubuh meningkat. Pengeluaran kalor terjadi di permukaan
tubuh, dengan sirkulasi darah kalor disalurkan ke kulit kemudian dikeluarkan ke
lingkungan.
Temperatur lingkungan mempengaruhi disipasi kalor secara konduksi dan
radiasi, sedangkan pengeluaran kalor secara konveksi dipengaruhi oleh kecepatan
udara. Faktor lain yang mempengaruhi produksi kalor adalah aktivitas tubuh.
Semakin besar aktivitas tubuh, semakin besar pula laju produksi kalor dalam
tubuh dan semakin besar pula kalor yang dilepaskan ke lingkungan oleh tubuh.

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA
IX. LAMPIRAN

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai


LABORATORIUM TATA UDARA

Tanggal Pemeriksa

Perbaiki Lengkap Nilai

Anda mungkin juga menyukai