Anda di halaman 1dari 5

CATUR DEWANTORO

STEM CELL

STEM CELL

I. Pengertian Stem Cell


Stem Cell adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain
yang menyusun keseluruhan tubuh organisme, termasuk manusia.
(Halim, dkk., 2010)
Stem Cell juga merupakan awal dari pembentukan berbagai jenis sel
penyusun tubuh. (Halim, dkk., 2010)
II. Fungsi Stem Cell
Stem Cell berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel
tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. (Anonim,
2018).
III. Sifat Stem Cell
a. Belum Berdiferensiasi (Undifferentiated)
Stem cell yang merupakan sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi
spesifik layanya sel lainnya pada organ tubuh. (Halim, dkk., 2010)
b. Mampu Memperbanyak Diri Sendiri (Self Renewal)
Stem cell yang dapat melakukan replikasi dan menghasilkan sel-sel
berkharakterisktik sama dengan sel induknya. (Halim, dkk., 2010)
c. Dapat Berdiferensiasi Menjadi >1 Jenis Sel (Multipoten/Pluripoten)

Gambar 1. Keistimewaan stem cell dalam berdiferensiasi menjadi >1


jenis (multipoten atau pluripoten). (Halim, 2010)

1
CATUR DEWANTORO
STEM CELL

Dibandingkan sel progenitor yang bersifat unipoten, stem cell


memiliki potensi diffensiasi yang jauh lebih besar. Stem cell embrionik
yang berasal dari inner cell mass (ICM) dalam blastosis, bersifat
pluripoten, sehingga mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis
seldari ketiga lapisan embrional, termasuk sel penyusun sistem syaraf,
sel hematopoietik, sel penyusun jantung, dan sel penyelenggara sistem
imun. (Halim, dkk., 2010)
Stem cell yang bersifat pluripoten mampu berdiferensiasi
menjadi sel tubuh apapun, yaitu berasal dari ketiga lapisan embrional
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm). (Halim, dkk., 2010)
Stem cell yang bersifat multipoten bila hanya mampu
berdifferensiasi menjadi beberapa jenis sel, yang biasanya berada dalam
suatu golongan serupa, seperti sel-sel sistem hematopoietik, ataupun
sistem syaraf. (Halim, dkk., 2010)
IV. Jenis-Jenis Stem Cell
a. Stem cell embrionik (embryonic stem cell)
Stem cell embrionik adalah stem cell yang didapatkan saat
perkembangan individu masih berada dalam tahap embrio. Stem cell ini
adalah massa cell dalam (inner cell mass) yang terdapat dalam
blastosis. Stem cell embrionik merupakan awal dari seluruh jenis sel
dalam tubuh manusia yang bersifat pluripoten. (Halim, dkk., 2010)
Kekurangan:
 Karena memiliki daya proliferasi tinggi, telomer yang panjang,
dan aktivitas enzim telomerase tinggi penggunaan terapi
menggunakan stem cell embrionik dapat menyebabkan risiko
tinggi terjadinya proliferasi sel yang berlebih, sehingga berujung
pada terjadinya pembentukan tumor yang tidak diinginkan.
(Halim, dkk., 2010)
b. Stem cell dewasa (adult stem cell)
Stem cell dewasa adalah stem cell yang ditemukan di antara sel-
sel lain yang telah berdiferensiasi, dalam suatu jaringan yang
telah mengalami maturasi. Dengan kata lain, stem cell dewasa

2
CATUR DEWANTORO
STEM CELL

adalah sekelompok sel yang belum berdiferensiasi, bahkan


terkadang ditemukan dalam keadaan inaktif, pada suatu jaringan
yang telah memiliki fungsi spesifik dalam tubuh individu.
(Halim, dkk., 2010)
Stem cell dewasa tergolong multipoten, sehingga memiliki
kemampuan berdiferensiasi yang lebih rendah dibandingkan
dengan stem cell embrionik, yaitu hanya mampu berdiferensiasi
menjadi beberapa jenis sel yang umumnya segolongan. (Halim,
dkk., 2010)
Kekurangan:
 Konsentrasinya tergolong jauh lebih rendah dalam
perbandingaannya dengan sel-sel yang telah
berdiferensiasi pada jarigan dewasa. (Halim, dkk., 2010)

Gambar 2. Perbandingan kemampuan diferensiasi stem cell embrionik dan stem cell
dewasa. (Halim, dkk., 2010)

3
CATUR DEWANTORO
STEM CELL

Stem cell embrionik (yang merupakan inner cell mass dalam blastosis) bersifat
pluripoten, sehingga mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tubuh dari
seluruh lapisan embrional, seperti sel jantung, sel saraf, maupun sel darah. Stem cell
dewasa yang terdapat dalam jaringan yang telah matur (seperti otak, jantung, dan
sumsum tulang) bersifat multipoten, sehingga mampu berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis dalam golongan yang sama, seperti stem cell neural yang terdapat di otak dapat
menjadi berbagai jenis sel saraf (astrosit, oligodendrosit, dan neuron); stem cell jantung
dapat menjadi berbagai jenis sel jantung (kordiomiosit/sel otot jantung, sel oto polos,
dan endotel); dan stem cell hematopoietik dalam sumsum tulang dapat menjadi berbagai
jenis sel darah (eritrosit, trombosit, dan leukosit). (Halim, dkk., 2010)

 Kesamaan Potensi Stem Cell Embrionik dan Stem Cell Dewasa


o Berada dalam kondisi yang belum berdiferensiasi
o Dapat melakukan proliferasi yang menghasilkan sel-sel dengan sifat dan
karakteristik yang sama dengan sel induknya.
o Dapat berdiferensiasi menjadi >1 jenis sel spesifik.
(Halim, dkk., 2010)

 Perbedaan antara Stem Cell Embrionik dan Stem Cell Dewasa


Perihal Stem Cell Embrionik Stem Cell Dewasa
Sumber Inner cell mass Populasi sel somatis
Potensi Pluripoten Multipoten
Diferensiasi
Potensi ++ +
Proliferasi
Isolasi Lebih mudah Lebih sulit
(seluruh sel yang tergolong (konsentrasi/perbandingannya
sebagai inner cell mass adalah dengan sel-sel dewasa dalam
stem cell embrionik) jaringan sangat kecil)
Kulturisasi Lebih mudah Lebih sulit
in vitro (ditunjang dengan kemampuan (karena kemampuan proliferasi
proliferasi yang lebih tinggi dan yang lebih rendah dan prosedur
prosedur yang lebih baku) yang masih terus dioptimalkan)
(Halim, dkk., 2010)

V. Aplikasi Stem Cell


1. Pengobatan infark jantung

4
CATUR DEWANTORO
STEM CELL

2. Pengobatan diabetes tipe I


3. Transplantasi stem cell dalam terapi penyakit degeneratif.
(Halim, dkk., 2010)

VI. DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca. Diakses tanggal 13
November 2018.
Halim, Danny., Harry Murti, Ferry Sandra, Arief Boediono, Tono Djuwantono,
dan Boenjamin Setiawan. 2010. Stem Cell – Dasar Teori & Aplikasi
Klinis. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai