Anda di halaman 1dari 10

PT.

SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

STANDAR OPERATING PROCEDURE


BALANCING MACHINE
PHW-3000

Wahyu Rizal Nugraha


SSC SALOKAPI
2021

1
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

1.1 Spesifikasi Mesin

Spesifikasi Parameter
Max. Bobot Benda Kerja (kg) 3000

Max. Diameter Benda Kerja (mm) Ø 2100


Jarak dari flensa kopling poros
penggerak ke pusat dari bantalan 1900
terjauh (mm)
Jarak antara dua alas bantalan (mm) Min: 60
Diameter jurnal lingkup benda kerja 25 ~ 120 Dapat ditambahkan ke
(mm) 120~240
Kecepatan spindle (r / min) 133, 225, 396, 634, 9701

Torsi Kopling Universal (Nm) 700

Daya Motor (KW) 7.5


Min Jumlah Sisa Dicapai
≤ 1g · mm/kg
Ketidakseimbangan (emar)

1.2 Kondisi Umum


1. Naik dan turun tegangan listrik yang di izinkan ± 10%
2. Mesin di pasang di atas pondasi padat dengan level kemiringan kurang
dari 0,2 / 1000
3. Di sekitar mesin tidak boleh ada media yang bersifat korosif
4. Tidak boleh ada getaran external yang dapat mengganggu kinerja mesin
5. Tidak boleh ada radiasi elektromagnetik di sekitar mesin
6. Temperature udara 0oC sampai 35oC
7. Kelembaban udara kurang dari 85%
8. Pada setiap bearing support terdapat sepasang roller, untuk mengatur
ketinggian roller dengan cara melepas handle dan memutar sleeve nut

2
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

9. Sensor yang terdapat pada bagian tengah bearing support jangan di ubah
posisinya karena sudah di atur dari pabrik
10. Pada bagian sisi bearing support terdapat spacing bracket, posisi spacing
wheel dapat di atur dengan mengendurkan screw
11. Mesin ini di lengkapi safety shelves di atas bearing support yang
berfungsi untuk menghindari gerakan axial dari motor. Melepaskan
handle akan menaikkan safety shelves dan memudahkan assembly /
disassembly

1.3 Perlengkapan yang di perlukan


1. Timbangan besar dan kecil
2. Dummy mass (beban palsu) terbuat dari lilin malam clay
3. Meteran
4. Dial indikator
5. Alat tulis / marker
6. Alat pelindung diri (APD)

3
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

1.4 Persiapan
1. Mesin hanya boleh di operasikan oleh operator yang sudah pernah
mengikuti training pengoprasian mesin balancing PHW-3000
2. Operator wajib menggunakan APD (alat pelindung diri), jangan
menggnakan sarung tangan
3. Pastikan mesin, benda kerja dan alat bantu dalam kondisi bersih
4. Pastikan mesin, kabel dan lingkungan kerja dalam kondisi aman
5. Timbang berat benda kerja dan tentukan kecepatan putaran benda kerja
6. Pasang benda kerja di atas mesin balancing
7. Atur posisi benda kerja benar benar simetris dan pasang pengaman
8. Tentukan putaran rotor balancing sesuai tabel di bawah ini
Berat benda kerja (Kg) Kecepatan putaran mesin (Rpm)
<100 400 – 450
100 – 500 350 – 400
> 500 350

9. Tentukan jumlah bearing yang di gunakan


a. Jika beban yang di terima bearing 1 dan bearing 2 sama, proses
balacing menggunakan metode single plan balancing

b. Jika beban yang di terima bearing 1 dan bearing 2 berbeda, proses


balancing menggunakan metode double plan balancing

4
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

1.5 Pengoprasian
1. “ON” kan power mesin
2. “ON” kan komputer
3. Tekan tombol “H” pada keyboard
4. Tekan tombol “S” kemudian akan muncul tabel parameter rotor pada
layar
5. Masukkan data berikut
a. Type : nama pekerjaan
b. Speed : putaran kerja mesin balancing
c. A : jarak antara bearing 1 terhadap benda kerja (mm)
d. B : jarak antara bearing 1 dengan bearing 2 (mm)
e. C : jarak antara bearing 2 terhadap benda kerja (mm)
f. R1 : jari-jari (radius) benda kerja
g. R2 : jari-jari (radius) benda kerja
h. L-Tol : terisi otomatis sesuai parameter “G”
i. R-Tol : terisi otomatis sesuai parameter “G”
j. S-Tol : nilai hasil perhitungan menggunakan rumus
6. Klik tulisan “INFORMATION” pada komputer
7. Kemudian akan muncul tulisan type information “AQEFASSDA”
a. Masukkan berat benda kerja (Kg)
b. Pilih standard “G” / “U”
c. Ketik angka “6.3” (atau sesuai benda yang akan di balance) lihat tabel
8. Klik OK
9. Klik “S”
10. Ganti speed (RPM) sesuai putaran mesin balancing
11. Tambahkan mass pada sisi kiri (point 1) dengan berat dan posisi sudut
yang tertulis pada layar komputer

5
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

12. Putar lagi mesin balancing dan lihatlah hasil balancing di layar, apabila
tanda lingkaran kecil hitam sudah berada di dalam lingkaran berarsir
maka proses balancing telah selesai
1.6 Kalibrasi
Kalibrasi dilakukan apabila mesin sudah kurang akurat, berikut langkah-
langkah kalibrasi
1. Tekan tombol “C” pada keyboard
2. Klik “OK” atau tekan “Enter” apabila data yang tampil telah di setujui
3. Takan tombol “Space”
4. Tekan tombol hijau, benda kerja berputar tanpa dummy mass
5. Tekan “H” dan kemudian tekan tombol merah, mesin berhenti berputar.
6. Timbang dummy mass dan letakkan di point 1, ukur jarak dan sudutnya
7. Tekan tombol “Space”
8. Tekan tombol hijau, mesin berputar kembali
9. Bila “process bar” sudah penuh maka tekan tombol “H” dan kemudian
tekan tombol merah “STOP” dan mesin akan berhenti
10. Tandai point 1 dengan marker, kemudian pindahkan dummy mass ke
point 2
11. Ukur jarak sudut point 2 dan tandai point 2
12. Tekan tombol “Space” dan kemudian tekan tombol hijau
13. Bila “process bar” sudah penuh maka tekan tombol “H” dan kemudian
tekan tombol merah “STOP” dan mesin akan berhenti
14. Tekan tombol “Enter”
15. Lepaskan dummy mass dari benda kerja
16. Masukan data berat serta sudut point 1 dan point 2 (amont = berat, phase
= sudut)
17. Tekan tombol “Enter” agar data tersimpan

6
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

18. Tekan tombol “Space” dan kemudian tekan tombol hijau “Start”
19. Tambahkan mass baru sesuai data yang tampil pada komputer
20. Tekan tombol “Space” dan kemudian tekan tombol hijau agar mesin
berputar
21. Bila sudah balance maka gantilah mass 1 dan mass 2 dengan material
yang sesuai dengan benda kerja tersebut
22. Lakukan proses balancing lagi sampai balance
1.7 Grade ketelitian balancing

Precisi Mm / Rotor Type


on
Grade Sec
Low-speed crankshafts used in boat diesels with odd-
G4000 4000
number cylinders and rigid installation.

G1600 1600 Crankshafts used in two-stroke large engines with rigid


Crankshafts used in four-stroke large engines
with rigid installation.
G630 630
Crankshafts used in boat diesels with rigid installation

G250 250 High-speed crankshaft used in four-cylinder diesels


with rigid installation.
High-speed Crankshafts used in four-cylinder or multi-
cylinder diesels.
G100 100
Engines of cars, trucks and locomotives.

7
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

Automobile wheels, wheel hubs, the entire wheel, drive


shafts,. Four-cylinder or six-cylinder crankshafts used
G40 40
in four-stroke high-speed engines with flexible
installation.

The drive- parts with special


requirement(propellers, universal-joint drive
shafts);
G16 16
Dis-integrator parts, agricultural machinery parts,
automobile engine parts.

Four-cylinder or six-cylinder crankshafts with special


balance requirements.
Gears of main turbine from merchant ships or
sea-going vessels;

High-speed centrifugal drums, fans, rotors of


G6.3 6.3
aviation gas turbine;

Pump impellers, Parts of machine tools or general


machinery; Regular motor rotors, engine parts with
special balance requirement.
Gas turbine or steam turbine, drive parts of machine
tools; Rotor of medium or large electric motor with
special balance requirements;
G2.5 2.5
Rotor of small electric motor, turbo-pumps.

8
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

1.8 Kepresisian balancing & cara perhitungan


1. Cara untuk menunjukkan kepresisian balancing
a. Satuan Grade rotor (G) pada balancing dalam mm / s
b. Satuan rasio pada balancing yang di perbolehkan dalam g.mm/Kg
c. Satuan rasio pada balancing yang di perbolehkan dalam g.mm atau
g.cm
d. Satuan mikron dalam jarak eksentrik (1 Mikron = 1 g.mm/Kg)
2. Data yang di perlukan untuk perhitungan ketidakseimbangan
a. Grade (G) balancing untuk motor
b. Kecepatan kerja rotor dalam satuan r/min
c. Berat rotor dalam satuan kg
d. Untuk balancing rotor menggunakan satu atau dua bidang (bearing
pedestal)
e. Radius posisi balancing dalam satuan mm
3. Langkah-lamgkah perhitungan
Contoh : rotor pada motor listrik bekerja dengan kecepatan 1400 Rpm,
dengan berat 20Kg dan diameter rotor 120mm. Benda ini membutuhkan
dua bearing pedestal dengan tingkat ke presisian G 6.3
Pertanyaan : Hitunglah toleransi agar rotor di anggap seimbang (balance).
Apa yang di sebut dengan permessible residual unbalance (eper)?
a. Untuk menghitung toleransi rasio ketidakseimbangan
Rumus 1 :

9
PT. SSC WORKS
Surabaya Steel Construction
General Machining, Repair and Construction Company

b. Untuk menghitung toleransi rasio ketidakseimbangan per bidang


(bearing pedestal) karena menggunakan 2 bidang bearing pedestal
Rumus 2 :
Diameter rotor 120 = r = 60

Kesimpulan : rotor dinyatakan seimbang bila dengan nilai minimal


7,5 g / plane (Bearing pedestal) atau kurang setelah di koreksi
(Parameter STol)

10

Anda mungkin juga menyukai