Anda di halaman 1dari 7

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No.

2, Juni 2013

KEKURANGAN VITAMIN A (KVA) DAN INFEKSI

Yunita Satya Pratiwi*

*Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRACT
Problem of lack of vitamine A (LVA) is one of the major micronutrient
problems that still exist in Indonesia, mainly in children under five. There are
interactions between nutrition (vitamine A), immune and infection. Vitamine A has
an important role in the normal functioning of the immune system. Therefore
when there is deficiency of vitamine A, normal function of the immune system
(immunological) is disturbed, resulting in an infection rate of germs into the body
will also increase. In terms of LVA relationship with the level of infection, should
receive special attention, especially because besides causing eye disease, thought
to cause disease of respiratory tract infections, infections of the intestine
(diarrhea), measles complications that lead to death, infections of the kidneys and
bladder. It can be prevented and addressed by the Education Information and
Comunication (EIC) program, fortification and distribution of high-dose vitamine
A.
Keywords : micronutrient, lack of vitamine A, infection and immune system

PENDAHULUAN Xerophalmia
Kurang vitamin A (KVA) di
Indonesia masih merupakan masalah
gizi utama. Meskipun KVA tingkat
berat (xeropthalmia) sudah jarang
ditemui, tetapi KVA tingkat KVA subklinis
subklinis, yaitu tingkat yang belum
menampakkan gejala nyata, masih
menimpa masyarakat luas terutama Gambar 1. Xerpthalmia : Puncak
kelompok balita. KVA tingkat Gunung Es (Depkes,
subklinis ini hanya dapat diketahui 2000)
dengan memeriksa kadar vitamin A
dalam darah di laboratorium Padahal KVA subklinis yang
Masalah KVA dapat ditandai dengan rendahnya kadar
diibaratkan sebagai fenomena vitamin A dalam darah masih
“gunung es” yaitu masalah merupakan msalah besar yang perlu
xeropthalmia yang hanya sedikit mendapat perhatian. Hal ini menjadi
tampak dipermukaan. lebih penting lagi, karena erat
kaitannya dengan masih tingginya
angka penyakit infeksi dan kematian
pada balita. Kondisi ini jelas

207
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

menunjukkan bahwa KVA sangat HUBUNGAN KURANG


berhubungan dengan tingkat infeksi VITAMIN A (KVA) DAN
terutama pada balita. Yang nantinya TINGKAT INFEKSI
juga sangat berpengaruh pada status Defisiensi gizi sering
gizi, status kesehatan, angka dihubungkan dengan tingkat infeksi.
morbiditas dan mortalitas balita. Infeksi bisa berhubungan dengan
BATASAN ISTILAH DAN gangguan gizi melalui beberapa cara,
GAMBARAN UMUM yaitu mempengaruhi nafsu makan,
dapat juga menyebabkan kehilangan
Vitamin A
bahan makanan karena diare/
Vitamin A adalah vitamin muntah-muntah atau mempengaruhi
larut lemak yang pertama metabolisme makanan dan banyak
ditemukan. Secara luas, vitamin A cara lain lagi.
merupakan nama generic yang Secara umum, defisiensi gizi
menyatakan semua retinoid dan sering merupakan awal dari
precursor/ provitamin A/ karetonoid gangguan system kekebalan. Gizi
yang mempunyai aktivitas biologi kurang dan infeksi, kedua-duanya
sebagai retinol (Sunita Almatsier, dapat bermula dari kemiskinan dan
2004) Merupakan zat gizi esensial lingkungan yang tidak sehat dengan
untuk penglihatan, reproduksi, sanitasi buruk. Selain itu juga
pertumbuhan, diferensiasi epitelium, diketahui bahwa infeksi menghambat
dan sekresi lendir/getah. Disamping reaksi imunologis yang normal
itu kekurangan vitamin A dengan menghabiskan sumber-
meningkatkan resiko anak terhadap sumber energi di tubuh (Soegeng
penyakit infeksi saluran pernafasan Santoso et al, 2004). Interaksi antara
dan diare, meningkatkan angka gizi, imunologi dan infeksi
kematian karena campak, serta digambarkan seperti gambar dibawah
menyebabkan keterlambatan ini :
pertumbuhan (Siti Maryam, 2003).
Sumber utama vitamin A
adalah pigmen karotenoid
(umumnya β-karetin) dan retinil
ester dari hewan. Senyawa ini
diubah menjadi retinol dan
diesterifikasi dengan asam lemak
rantai panjang. Hasil dari retinil
ester diabsorpsi bersama lemak dan
ditransportasikan ke hati untuk
disimpan (Gormall,1986).
Infeksi
Definisi Infeksi adalah Gambar 1. Interaksi Antara Gizi,
masuknya bibit penyakit ke dalam Imunitas, dan Infeksi
tubuh, khususnya mikroba (Ahmad (Sumber : Anna
Ramali et al, 1999) Alisyahbana, 1985)

209
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

Dalam hal ini vitamin A juga Perubahan sifat dan fungsi sel ini
memilki peranan penting dalam adalah salah satu karakteristik dari
fungsi normal sistem kekebalan kekurangan vitamin A yang dapat
tubuh. Oleh karena itu pada saat terjadi pada tiap tahap perkembangan
terjadi defisiensi vitamin A fungsi tubuh, seperti pada tahap
normal system kekebalan tubuh pembentukan sperma dan sel telur,
(imunologis) terganggu, akibatnya pembuahan, pembentukan struktur
tingkat infeksi bibit penyakit ke dan organ tubuh, pertumbuhan dan
dalam tubuh juga akan meningkat. perkembangan janin, masa janin,
Menurut Sunita Almatsier (2003), bayi, anak-anak, dewasa dan masa
kekurangan vitamin A meningkatkan tua. Diduga vitamin A dalam bentuk
resiko anak terhadap penyakit infeksi asam retinoat memegang peranan
seperti penyakit saluran pernafasan penting dalam kegiatan inti sel,
dan diare, meningkatkan angka dalam pengaturan faktor genetik
kematian karena campak, serta mensintesis protein, yang
menyebabkan keterlambatan berpengaruh pada diferensiasi sel.
pertumbuhan. Sel-sel yang paling nyata mengalami
Penelitian-penelitian 10 tahun diferensiasi adalah sel-sel epitel
terakhir menunjukkan kemungkinan khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu
hubungan antara beta karoten dan sel kelenjar yang mensintesis dan
vitamin A dengan pencegahan dan mengeluarkan mucus atau lendir.
penyembuhan penyakit jantung Mukus melindungi sel-sel
koroner dan kanker. Hal ini dikaitkan epitel dari serbuan mikroorganisme
dengan fungsi beta-karoten dan dan partikel lain yang berbahaya.
vitamin A sebagai antioksidan yang Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet
mampu menyesuaikan fungsi akan mengeluarkan lebih banyak
kekebalan dan system perlawanan mucus yang akan mempercepat
tubuh terhadap mikroorganisme atau pengeluaran mikroorgnisme tersebut.
proses merusak lain (Schmidth, Kekurangan vitamin A menghalangi
1991) fungsi kelenjar yang mengeluarkan
Defisiensi vitamin A pada mucus dan digantikan oleh sel-sel
hewan percobaan berkaitan dengan epitel bersisik dan kering
pengurangan proliferasi limfosit, (keratinized). Kulit menjadi kering
reaksi hipersensitivitas kulit, dan kasar dan luka sukar sembuh.
pengurangan fungsi makrofage, Membran mukosa tidak dapat
sitotoksik sel-T dan sel NK; dan mengeluarkan cairan mucus dengan
pengurangan proliferasi sel-β dan mukosa dengan sempurna sehingga
produksi antibodi (Wolf & Keusch, mudah terserang bakteri (infeksi).
1999) Alur transport vitamin A di dalam
tubuh dapat dilihat pada gambar 2.
PROSES TERJADINYA
Salah satu fungsi vitamin A
yang berhubungan dengan faali
tubuh adalah diferensiasi sel.
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel
tubuh mengalami perubahan dalam
sifat atau fungsi semulanya.

210
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

Ester retinil
(makanan)

Retinol Ester retinil


(mukosa usus)

Β Karoten Retinal
(makanan) (Usus Halus)
Kiolomikron
β Lipoprotein
(limfe)

Sel RBP Retinol binding Ester retinil


Reseptor permukaan protein (RBP) (hati)
(sel sasaran) Prealbumin
(darah)

Retinal Asam retinoat


(mata) (sel epitel) Sumber : Sunita Almatsier (2003)
Gambar 2. Proses Pengangkutan Vitamin A dalam Tubuh

Sedangkan pengaruh vitamin PREVALENSI KVA


A pada kekebalan tubuh, Angka prevalensi kejadian
mekanismenya belum diketahui kurang vitamin A di beberapa daerah
secara pasti. Retinol tampaknya di Indonesia menurut beberapa
berpengaruh terhadap pertumbuhan survey adalah sebagai berikut :
dan diferensiasi limfosit B (leukosit 1. Survei nasional pada xeroftalmia I
yang berperan dalam proses tahun 1978 menunjukkan angka-
kekebalan humoral). Disamping itu angka xeroftalmia di Indonesia
kekurangan vitamin A menurunkan sebesar 1,34% atau sekitar tiga
respon antibody yang bergantung kali lipat lebih tinggi dari ambang
pada sel-T (limfosit yang berperan batas yang ditetapkan oleh WHO
pada kekebalan selular). Dengan
(X16 < 0,5%).
demikian, apabila terjadi 2. Pada tahun 1992 survei nasional
kekurangan vitamin A fungsi pada xeroftalmia II dilaksanakan,
kekebalan tubuh menurun, sehigga prevalensi KVA mampu
mudah terserang infeksi bibit diturunkan secara berarti dari
penyakit. Sebaliknya infeksi dapat 1,34% menjadi 0,33%. Namun
memperburuk kekurangan vitamin secara subklinis, prevalensi KVA
A. Vitamin A dinamakan juga terutama pada kadar serum retinol
vitamin anti infeksi (Sunita dalam darah (< 20 mcg/100 ml)
Almatsier, 2003) pada balita sebesar 50%, ini
menyebabkan anak balita di
Indonesia berisiko tinggi untuk
terjadinya xeropthalmia dan

33
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

menurunnya tingkat kekebalan Maluku 0,8% dan Sulawesi Utara


tubuh sehingga mudah terserang sebesar 0,6%.
penyakit infeksi (Azwar, 2004).
Akibatnya menjadi sangat
tergantung dengan kapsul vitamin DAMPAK KVA TERHADAP
A dosis tinggi. INFEKSI
3. Menurut hasil survey pemantauan Dalam kaitan kurang vitamin
status gizi dan kesehatan tahun A dengan infeksi, ditemukan
1998-2002, yang menunjukkan dampak-nya terhadap terjadinya
bahwa sampai tahun 2002, sekitar infeksi pada beberapa system organ
10 juta (50%) anak Indonesia tubuh yaitu sebagai berikut :
terancam kekurangan vitamin A, 1. Ada hubungan kuat antara status
karena tidak mengkonsumsi vitamin A dan resiko terhadap
makanan mengandung vitamin A penyakit infeksi pernafasan .
secara cukup. Mekanismenya adalah sebagai
4. Defisiensi vitamin A diperkira- berikut : disamping itu lapisan sel
kan mempengaruhi jutaan anak di yang menutupi trakea dan paru-
seluruh dunia. Sekitar 250.000- paru mengalami keratinasi, tidak
500.000 anak-anak di negara mengeluarkan lendir, sehingga
berkembang menjadi buta setiap mudah dimasuki mikroorganisme
tahun karena kekurangan vitamin atau bakteri atau virus dan
A, dengan prevalensi tertinggi di menyebabkan infeksi saluran
Asia Tenggara dan Afrika. pernafasan.
Dengan tingginya prevalensi 2. Hubungan antara kekurangan
kekurangan vitamin A, WHO vitamin A dan diare belum begitu
telah menerapkan beberapa jelas. Mekanismenya adalah
inisiatif untuk suplementasi sebagai berikut : bila terjadi
vitamin A di negara-negara keratinasi, pada permukaan usus
berkembang. Beberapa strategi tidak mengeluarkan lendir,
termasuk asupan vitamin A sehingga mudah dimasuki
melalui kombinasi pemberian mikroorganisme atau bakteri atau
ASI, asupan makanan, fortifikasi virus dan menyebabkan infeksi
makanan, dan suplemen. Melalui pencernaan akan menyebabkan
upaya WHO dan mitra-mitranya, diare.
yang diperkirakan 1,25 juta 3. KVA pada anak-anak disamping
kematian sejak 1998 di 40 negara dapat menyebabkan komplikasi
karena kekurangan vitamin A pada campak yang dapat
telah dihindari (Anonim, 2011). menyebabkan kematian.
5. Sementara itu pada Mei 2003 4. Perubahan (keratinasi) pada
berdasarkan data WHO permukaan saluran kemih dan
ditemukan bahwa hingga kini kelamin dapat menimbulkan
masih ditemukan 3 propinsi yang infeksi pada ginjal dan kantung
paling banyak kekurangan kemih, serta batu ginjal dan
vitamin A yaitu : Propinsi gangguan kantung kemih
Sulawesi Selatan tingkat
prevalensi hingga 2,9%, propinsi

208
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

SOLUSI PENCEGAHAN DAN masyarakat yang telah dapat


UPAYA PENANGGULANGAN ditangani sejak tahun 2006 (studi gizi
KVA mikro di 10 provinsi), namun KVA
pada balita dapat berakibat
Prinsip dasar untuk mencegah
menurunnya daya tahan tubuh
dan menanggulangi masalah KVA
sehingga dapat meningkatkan
adalah menyediakan vitamin A yang
kesakitan dan kematian. Untuk itu
cukup untuk tubuh. Selain itu
suplementasi vitamin A tetap harus
perbaikan kesehatan secara umum
diberikan pada balita 6-59 bulan,
turut pula memegang peranan.
setiap 6 bulan, dianjurkan pada bulan
Dalam upaya menyediakan kampanye kapsul vitamin A yaitu
vitamin A yang cukup untuk tubuh, pada bulan Februari dan Agustus.
ditempuh kebijaksanan sebagai Kapsul vitamin A juga harus
berikut: didistribusikan pada balita di daerah
1. Meningkatkan konsumsi sumber endemik campak dan diare.
vitamin A alami melalui Data Riskesdas 2010
penyuluhan menunjukkan bahwa cakupan
2. Menambahkan vitamin A pada pemberian kapsul vitamin A secara
bahan makanan yang dimakan nasional pada anak balita sebesar
oleh golongan sasaran secara luas 69,8 persen . Terjadi disparitas antar
(fortifikasi) provinsi dengan jarak 49,3 persen
3. Distribusi kapsul vitamin A dosis sampai 91,1 persen. Cakupan
tinggi secara berkala nasional ini menurun dari 71,5
Upaya meningkatkan persen. Sementara, pada tahun 2007
konsumsi bahan makanan sumber hanya 44,6 persen ibu nifas
vitamin A melalui proses mendapat suplementasi vitamin A
komunikasi-informasi-edukasi (KIE) dan meningkat menjadi 52,2 persen
merupakan upaya yang paling aman pada tahun 2010 (Kemenkes, 2010)
dan langgeng. Namun disadari
bahwa penyuluhan tidak akan segera
memberikan dampak nyata. Selain PENUTUP
itu kegiatan fortifikasi dengan Masalah kurang vitamin A
vitamin A masih bersifat rintisan . (KVA) merupakan salah satu
Oleh sebab itu penanggulangan KVA masalah gizi mikro utama yang
saat ini masih bertumpu pada masih terjadi di Indonesia, terutama
pemberian kapsul vitamin A dosis terjadi pada anak-anak balita. Dalam
tinggi (Depkes RI, 2000). hal hubungan KVA dengan tingkat
infeksi, perlu mendapat perhatian
Pemberian kapsul vitamin A
khusus, terutama karena selain
terutama pada kasus gizi kurang pada
menimbulkan penyakit mata, diduga
balita yang juga disertai gejala
menimbulkan penyakit infeksi
xerophtalmia. Xerophthalmia adalah
saluran penafasan, infeksi pada usus
kelainan mata akibat kekurangan
(diare), komplikasi pada campak
vitamin A, terutama pada balita dan
yang menyebabkan kematian, infeksi
sering ditemukan pada penderita gizi
pada ginjal dan kantung kemih. Hal
buruk dan gizi kurang. Kelainan ini
merupakan masalah kesehatan ini dapat dicegah dan ditangulangi

209
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 2, Juni 2013

dengan program KIE, fortifikasi dan Cipta dan Dep. Pendidikan


distribusi kapsul vitamin A dosis Nasional.
tinggi. Wolf & Keusch. 1999. dalam Sunita
DAFTAR PUSTAKA Almatsier. 2003. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. PT.
Ahmad Ramali dan St.Pamoentjak.
Gramedia Pustaka Utama.
1999. Kamus Kedokteran.
Jakarta.
Penerbit Djambatan. Jakarta.
Anonim. 2011. Vitamin A.
http://www.news-
medical.net/health/Vitamin-
ADeficiency-
28Indonesian%29.aspx.
diakses tanggal 28 Januari
2012
Azwar, A (2004). Kecenderungan
Masalah Gizi dan Tantangan
di Masa Datang; disampaikan
pada pertemuan advokasi
program perbaikan gizi menuju
Keluarga Sadar Gizi, di Hotel
Sahid Jaya, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2000.
Pedoman Pemberian Kapsul
Vitamin A Dosis Tinggi.
www.google.co.id/KVA.
Kementrian Kesehatan RI. 2010.
Riset Kesehatan Dasar
Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan. Kemenkes RI.
Jakarta.
Sunita Almatsier. 2003. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Schmidth. 1991. Dalam Sunita
Almatsier. 2003. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Soegeng Santoso dan Anne Lies
Ranti. 2004. Kesehatan dan
Gizi. Jakarta. PT. Rineka

210

Anda mungkin juga menyukai