Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR GIZI dan DIET

DAMPAK DIFESIENSI VITAMIN A

OLEH :

GUSTIA AYU.L 181440102


ARENSY APRILLIA 181440106
CITRA LARASATI 181440109
IVANA MARDILA 181440120
OKI SUSIRA 181440131

Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Oleh : Emmy Kardinasari, M.Sc

DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI PANGKALPINANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekurangan vitamin A ( KVA ) merupakan asalah kesehatan utama di negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia. KVA terutama sekali mempengaruhi anak kecil, diantara yang
mengalami defisiensi dapat mengalami xerophthalmia dan dapat berakhir menjadi kebutaan,
perumbuhan terbatas, dan pertahanan tubuh yang lemah, eksaserbasi infeksi, serat meningkatkan
resiko kematian. Hal ini menjadi nyata bahwa KVAdapat terus berlangsung mulai dari usia
sekolah dan remaja hingga masuk ke usia dewasa ( Keith dan West, 2008 ).

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian vitamin A.
2. Pengertian difesiensi vitamin A.
3. Yang menyebabkan defisiensi vitamin A.
4. Bagaiman gejala dari kekurangan vitamin A.
5. Akibat dari kekurangan vitamin A.
6. Bagaiman cara mencegah dan menanggulangi defisiensi vitamin A.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian vitamin A.
2. Untuk mengetahui pengertian defisiensi vitamin A.
3. Untuk mengetahui penyebab dari defisiensi vitamin A.
4. Untuk mengetahui gejala dari kekurangan vitamin A.
5. Untuk mengetahui akibat dari kekurangan vitamin A.
6. Untuk mengetahui bagaimana mencegah dan menanggulangi defisiensi vitamin A

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian vitamin A

Vitamin A adalah vitamin anti oksidan yang larut dalam lemak dan penting bagi
penglihatan dan pertumbuhan tulang. Vitamin A di temukann pada tahun 1913 oleh Mc. Collum
dan Davis, secara luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan
precursor/ provitamin A / karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Retinol di
serap dalam bentuk prekursor. Lebih dari 80% vitamin A merupakan golongan Carotenoid yang
bisa ditemukan pada ASI, sayuran hijau, buah-buahan berwarna kuning atau oranye, margarin, dan
daging (terutama hati).

B. pengertian defisiensi vitamin A


Kekurngan Vitamin A (KVA) adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan
vitamin A yang memadi. Hal ini dapt menyebabkan rabun senja. Xeroftalmia dan jika kekurangan
berlangsung parah akan mengakibatkan keratomalasia. (Tadesse, Lisanu, 2005).
Sedangkan menurut Arisma tahun 2002, Kurang Vitamin A (KVA) merupakan penykit
sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan menghasilkan metaplasi keratinasi pada epitel,
saluran nafas, saluran kencing dan saluran cerna.
Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat terjadi baik sebagai defisiensi primer atau sekunder.
Kekurangan utama terjadi di antara anak-anak dan orang dewasa yang tidak mengosumsi asupan
sayuran kuning dan hijau, buah-buahan dan hati. Awal menyapih juga dapat meningkatkan resiko
kekurangan vitamin A. Sekunder defisiensi vitamin A berhubungan dengan malabsorsi kronis
lipid, produksi dan pelepasan empedu, diet rendah lemak, dan paparan oksidan, seperti asap rokok.

C. Penyebab dari defisiensi vitamin A

1. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang peran vitamin A dan kemiskinan, untuk
mendapatkan pangan yang difortifikasi bukan hal yang mudah bagi penduduk yang miskin.
Karena, harga pangan yang difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi.
2. Gangguan penyerapan vitamin A, seperti pada penyakit-penyakit, antara lain penyakit
pankreas, diare kronik, kurang energi protein, dan penyakit lainnya yang membutuhkan lebih
banyak vitamin A.
3. Adanya kerusakan hati, seperti pada kurang gizi dan hepatitis( radang lliver) kronik, yang
menyebabkan gangguan pembentukan RBP( Retinol Binding Protein ) dan pre-albumin
yang penting untuk penyerapan vitamin A
4. Menu makanan yang tidak seimbang ( Kurang mengandung, lemak, protein, seng/ Zn atau zat
gizi lainnya) yang di perlukan untuk menyerap viitamin A.
5. Bayi tidak mendapatkan vitamin A.

D. Gejala kekurangan vitamin A.

Meurut klasifikasi WHO / USAID UNICEF / HKI / IVACG, 1996 sebagai berikut :

XN : Buta senja
XIA: Xerosis konjungtiva ( kekeringan pada selaput lendir mata )
XIB : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot
X2 : Xerosis kornea ( kekeringan pada selaput bening mata )
X3A : Keratomalasia atau ulserasi kornea ( borok kornea ) kurang dari 1/3 permukaan
kornea
XS : Jaringan parut kornea ( sikatriks / scar )
XF : Fundus xeroftalmia, dengan gambaran seperti “cendol”
XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan pengobatan yang baik,
pada stadium X2 mmerupakan keadaan gawat darurat yang harus segera di obati karena dallam
beberapa hari bisa berubah menjadi X3.
X3A dan X3B bila di obati dapat sembuh tetapi deengan meninggalkkan cacat yang bahkan
menyebabkan kebutaan total bial lesi ( kelainan ) pada kornea cukup luas sehingga menutupi
seluruh kornea ( optik zonee kornea ).
E. Akibat kekurangan vitamin A.

Vitamin A memiliki kaitan yang erat dengan sistem imun dalam tubuh, di mana vitamin A
berperan penting dalam prosses pembentukan sel T. Ketika tubuh kekurangan vitamin A, maka
otomatis sisem imun dalam tubuh juga akan terganggu ( mengalami penurunan )dan jika hal itu
terjadi, maka seseorang akan lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti flu, demam, batuk,
pusing, dan penyakit kronis lainnya

Daya tahan tubuh menurun


Ganngguan penglihatan, bahkan kebutaan pada anak
Mengganggu perkembangan janin dalam kandungan

Selain itu KVA dapat mengakibatkan kelainan pada sel-sel epitel, termasuk sel-sel epitel pada
selaput lendir mata. Kelainan tersebut dapat menyebabkan kelenjar tidak dapat memproduksi
cairan, sehingga daapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata, di sebut Xerosis
konjungtiva. Bila kondisi ini terus berlanjut maka akkan terjadi yangg di sebut bercak bitot (bitot
spot )

F. Cara mencegah difesiensi vitamin A


1. Setiap hai di biasakan mengkonsumsi makanan yanngkaya vitamin A seperti : sayuran hijau,
buaha-buahan berwarna kuniinng kemerahan, serta lauk pauk seperti : hati,ikan, telur,
daging, susu, ASI, kacang hijau, tempe dan lain-lain.
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi bagi bayi dann balita setiap bulan februari dan
agustus dengan dosis:
 Bayi usia ( 6-11 bulan ) di beri satu kapsul =100.000 SI ( warna biru )
 Anak balita usia ( 12-59 ) di beri satu kapsul =200.000 SI ( warna merah )

BAB 3

PENUTUP

Daftar Pustaka.

http://artikelkesmas.blogspot.com/2014/09/makalah-kekurangan-vitamin-kva.html?=1
http://prasko17.blogspot.com/2011/08/penyebab-kurang-vitamin-tanda-dan.html?m=1
http://www.buavita.co.id/article_detail/Healthy_lifestyle/3-hal-yang-mungkin-terjadi-
padaa-tubuh-akibat-kekurangan-vitamin-A
Indra, Dewi dan Wulandari, Yetik . 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Ahli Gizi. Jakarta
Timur : Dunia Cerdas.

Anda mungkin juga menyukai