Anda di halaman 1dari 3

PAPER

KEKURANGAN VITAMIN A (KVA)


(Disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar kelas D)

Dosen Pengampu:
Sulistiyani, S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Rabiah Sekar Putri Albataviani NIM 192110101068
2. Mia Indryani NIM 192110101182
3. Lely Agustina NIM 222110101156
4. Elfinio Farely Handoyo Putra NIM 222110101163
5. Nadia Ayu Putri Viranda NIM 222110101166
6. Muhammad Rheavo Aflahza NIM 222110101169
7. Feti Anjelina NIM 222110101171
8. Arza Nayli Zakiyah NIM 222110101173
9. Rafly Abdie Pratama NIM 222110101199

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KEKURANGAN VITAMIN A (KVA)
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati serta tidak dapat dibuat oleh tubuh. Vitamin A diperlukan oleh
tubuh untuk menyokong pertumbuhan dan kesehatan, terutama diperlukan untuk
penglihatan, sekresi mukus, pemeliharaan jaringan epitel, reproduksi dan regenerasi
pigmen retina mata dalam proses adaptasi gelap. Selain itu vitamin A juga berperan
dalam sistem imun tubuh. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa vitamin A
merupakan zat gizi yang essensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan
konsumsi makanan kita cenderung belum mencukupi serta masih rendah sehingga harus
dipenuhi dari luar. Namun, kekurangan zat gizi ini menjadi permasalahan penting dalam
kesehatan masyarakat khususnya masalah gizi. World Health Organization (WHO )
memperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah yang mengalami kebutaan dengan
separuh anak kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan
vitamin A. Separuh negara di dunia memiliki permasalahan kondisi kekurangan vitamin
A. Permasalahan Kekurangan Vitamin A (KVA) merupakan salah satu permasalahan
utama kesehatan masyarakat yang dialami oleh negara miskin dan berkembang seperti
negara-negara di Afrika dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Kekuarangan vitamin A sendiri dapat menurunkan fungsi imun tubuh yang
nantinya akan mengakibatkan tubuh rentan terkena penyakit infeksi seperi diare,
campak, dan lainnya. Selain itu, KVA juga dapat memperlambat proses pertumbuhan
seorang anak. Salah satu fungsi vitamin A yang berhubungan dengan faali tubuh adalah
diferensiasi sel. Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam
sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini merupakan salah satu
karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap
perkembangan tubuh. Sel-sel yang paling sering mengalami diferensiasi adalah sel-sel
epitel khusus, terutama sel-sel goblet yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan
mengeluarkan mucus atau lendir. Adanya kekurangan vitamin A pada seseorang akan
menghalangin fungsi kelenjar yang mengeluarkan mucus serta digantikan oleh sel-sel
epitel bersisik dan kering (keratinized). Selanjutnya kulit menjadi kering dan kasar dan
luka sukar sembuh karena membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mucus
dengan mukosa sempurna sehingga mudah terkena infeksi. Dalam sistem imun, vitamin
A berpengaruh terhadap pertumbuhan dan deferensiasi limfosit B (leukosit yang
berperan dalam proses kekebalan humoral). Disamping itu, kekurangan vitamin A akan
menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel-T (limfosit yang berperan pada
kekebalan selular). Bila vitamin A kurang, maka fungsi imun tubuhakan menurun dan
akibatnya tubuh akan mudah terserang infeksi. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan kerusakan pada mata, yaitu kerusakan pada sensivisitas retina terhadap
cahaya (rabun senja) dan terjadi kekeringan pada konjungtiva bulbi yang terdapat pada
celah kelopak mata, disertai pengerasan dan penebalan epitel. Pada saat mata bergerak
akan tampak lipatan pada konjungtiva bulbi. Dalam keadaaan parah hal ini dapat
merusak retina, dan apabila keadaan ini tetapdibiarkan, akan terjadi ketunanetraan.
Dengan tingginya angka kejadian kekurangan vitamin A, maka WHO telah
mencanangkan beberapa inisiatif untuk suplementasi vitamin A di negara-negara
berkembang. Beberapa strategi termasuk asupan vitamin A melalui kombinasi
pemberian ASI eksklusif, asupan makanan, fortifikasi makanan, dan suplementasi.
Melalui upaya WHO dan mitra-mitranya, yang diperkirakan 1,25 juta kematian sejak
1998 di 40 negara karena kekurangan vitamin A dapat dihindari. Sedangkan di
Indonesia, penanggulangan KVA khususnya pada balita 6-59 bulan, Departemen
kesehatan RI bekerja sama dengan Helen Keller Indonesia (HKI). Strategi
penanggulangan yang hingga saat ini dilaksanakan adalah melalui pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi pada bayi, balita dan bayi nifas. Pada balita diberikan dua kali
setahun dengan dosis 100.000 IU, untuk bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 IU untuk
anak 12-59 bulan.

Referensi :
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/doppler/article/view/162
http://digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/53/umj-1x-yunitasaty-2616-1-11jurnal-
%5E.pdf
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/6100
https://lppi.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/4.-Modul-1-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai